Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR PASAR

(MARKET STRUCTURE)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu :
Dr. Diana Sulianti K. Tobing, SE., M.Si

Dibuat Oleh :
Fajar Andika Dwi Putra 180820101047

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MAGISTER MANAJEMEN
2018/2019
STRUKTUR PASAR (MARKET STRUCTURE)

1.1 Pengertian Pasar


Pengertian pasar secara umum, yakni tempat bertemunya permintaan dan
penawaran, sehingga terjadi transaksi suatu barang dan penetapan harga. Dalam
ekonomi kita mengenal ada pasar tempat perusahaan memproduksi barang dalam
skala kecil yg harus menghadapi banyak pesaing dari perusahaan yang
memproduksi barang dalam skala besar. Ada pula pasar tempat perusahaan
memproduksi barang dalam skala besar yang harus menghadapi banyak pesaing
dalam memproduksi barang dalam skala kecil. Perbedaan jumlah dan besarnya
skala produksi berbagai perusahaan dari suatu negara dapat di katakan sebagai
struktur pasar

1.2 Pengertian Struktur Pasar


Struktur pasar menggambarkan tingkat persaingan dari suatu pasar barang
dan jasa tertentu. Struktur pasar adalah berbagai hal yg mempengaruhi tingkah
laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, seperti jumlah perusahaan dan individu
yang mampu untuk membeli dan menjual suatu barang tertentu, skala produksi,
dan jenis produksi. Struktur pasar kompetitif adalah struktur pasar dimana
perusahaan-perusahaan yang ada di dalam nya sama sekali tidak mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi harga jumlah barang di pasar. Semakin lemah
ke mampuan perusahaan-perusahaan terebut, semakin kompetitif struktur pasar.
Dalam dunia nyata, proses tercapainya tingkat harga dan output sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri dari pembeli dan
penjual aktual maupun potensial dari suatu produk tertentu. Struktur pasar
mengacu kepada lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk
tersebut beroperasi. Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Pasar persaingan sempurna, pasar monopoli murni, dan pasar persaingan
monopolistik serta oligopoli yang berada ditengah-tengahnya.
Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefenisikan berdasarkan
jumlah serta ukuran pembeli dan penjual bagi produk tersebut, jenis dan
karakteristik suatu produk yang dibeli dan dijual (yaitu terstandarisasi atau
homogen, berlawanan dengan produk terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber
daya (yaitu kemudahan bagi perusahaan atau pemilik faktor produksi untuk
memasuki kondisi permintaan dan penawaran yang dimiliki oleh agen-agen
ekonomi (yaitu perusahaan, pemilik faktor produksi, dan konsumen).
Pada struktur pasar, dua unsur utama penentu adalah pembeli dan penjual
di pasar, serta keberadaan produk barang dan jasa yg dijual. Sebaliknya, kedua
faktor tersebut dipengaruhi oleh sifat produk, bentuk fungsi produksi industri, dan
karakteristik konsumen. Karakteristik suatu produk dapat mempengaruhi struktur
pasar dimana produk tersebut diperjualbelikan. Contohnya produk-produk yang
memiliki varian pengganti (substitute) yang baik dari suatu produk, maka tingkat
persaingan pasarnya akan semakin ketat.
Faktor berikutnya adalah pengaruh fungsi produksi sebagai penentu
struktur pasar yang paling fundamental. Industri-industri yang sedang mengalami
fase fungsi produksi increasing returns to scale dimana memiliki output yang
lebih besar dari permintaan total (marketshare perusahan tinggi terhadap pasar)
biasanya jumlah produsennya lebih sedikit sehingga tingkat persaingannya lebih
ringan dari pada industry-industri lain yg bersifat constant atau decreasing return
to scale (perusahaan ini masuk kepada pasar dengan tingkat output kecil
dibandingkan pertmintaan total/ market sharenya kecil terhadap pasar).
Faktor ketiga yang juga berpengaruh adalah para pembeli. Jika hanya ada
sedikit pembeli maka tingkat persaingan pasar akan lebih rendah dari pad ajika
pembelinya banyak. Keadaan tersebut didefinifikan sebagai kondisi monopsoni
yakni hanya ada satu pembeli, atau oligopsoni yaitu ada sedikit pembeli. Hal ini
dapat terjadi misalkan pada pasar tenaga kerja di suatu daerah yang dikuasai oleh
satu atau sedikit perusahaan tertentu. Contoh lain terjadi di sector pertanian
dimana terkadang suatu komoditas pertanian hanya memiliki sebagian kecil
pembeli hasil pertanian karena regulasi ekspor yang ketat.
1.3 Jenis struktur pasar
Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar
Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistik, dan Pasar
Oligopoli. Berikut akan kita bedah berdasarkan masing-masing jenis pasar
tersebut.
1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna, namun
dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang
struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni.
Asumsi-asumsi pada Paar Persaingan Sempurna
Struktur pasar persaingan sempurna akan terjadi jika produsen secara
individual di pasar tidak bisa mempengaruhi harga, atau hanya bertindak
sebagai penerima harga (price taker). Asumsi pada struktur Pasar persaingan
sempurna adalah:
a) Terdapat banyak pembeli dan penjual bagi suatu produk
b) Produknya bersifat homogen
c) Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna
d) Agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang pasar

Pasar Pesaing Sempurna Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli
yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi
apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan
secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas
dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh
produknya seperti beras,gandum, dan kentang
Homogenitas produk Adalah produk yang mampu memberikan kepuasan
kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak
membeli merek barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan
dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan
karakteristik yang baik.
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual. Dengan, demikian,
konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda dari satu
perusahaan dengan perusahaa lainnya. Output perusahaan relatif kecil. Semua
perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata-rata
rendah), baik dlam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan
menerima harga yang ditentukan pasar Konsekuensi dari asumsi diatas adalah
bawa perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar karena secara individu perusahaan tidak mampu memengaruhi
harga pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan jumlah
output untuk mencapai laba maksimum.
Adanya keleluasaan bagi produsen dan konsumen untuk keluar-masuk
pasar. Yang mendasari asumsinya adalah dalam pasar persaingan sempurna
faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus
dikeluarkan untuk memndahkan faktor produksi.hal tersebut menyebabkan
perusahaan leluasa untuk keluar masuk pasar.

Kekuatan dan kelemahan pasar pesaing sempurna


Kelebihan : harga jual barang dan jasa adalah yang termurah, jumlah output
paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal, masyarakat
merasa nyaman dalam menkonsumsi dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan
harga
Kelemahan : Kelemahan dalam hal konsumsi, Kelemahan dalam
pengembangan teknologi, Konflik efisien-keadilan

Penentuan Harga Pasar Persaingan Sempurna


Walaupun harga pasar secara individual tidak dapat dipengaruhi oleh
perusahaan produsen, namun harga pasar untuk industry kompetitif ditentukan
oleh kekuatan permintaan ddan penawaran. Kurva permintaan industri secara
total adalah suatu penjumlahan kuantitas produk yang akan dibeli oleh pembeli
secara individual pada masing-masing tingkat harga. Sedangkan kurva
penawaran industri adalah penjumlahan kuantitas produk yang akan dijual
perusahaan-perusahaan secara individual pada tingkat harga yang berbeda-
beda. Perpotongan antara kurva penawaran industri dan permintaan industri
akan menentukan harga keseimbangan pasar.
Jika harga pasar suatu produk ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran pasar produk itu, perusahaan dalam pasar
persaingan pasar merupakan pengambil harga (price taker). Artinya,
perusahaan tersebut menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak
memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga itu dengan cara mengubah
tingkat output dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan
tersebut bersifat homogen, suatu perusahaan tidak dapat menjual produk itu di
atas harga pasar; jika tidak, perusahaan tersebut kehilangan seluruh
pelanggannya.
Contoh :
Tabel Skedul Penawaran Harga Pasar
Kuantitas yg Ditawarkan Penawaran
Harga Penawaran
Pasar Parsial x
($) 1+ 2+ 3+ 4+ 5= Pasar Total
1000
1 5 0 5 10 30 50 50,000
2 15 0 5 25 45 90 90,000
3 20 20 10 30 50 130 130,000
4 25 35 20 35 55 170 170,000
5 30 55 25 40 60 210 210,000
6 35 75 30 45 65 250 250,000
7 40 95 35 50 70 290 290,000
8 45 115 40 55 75 330 330,000
9 50 130 45 65 80 370 370,000
10 55 145 50 75 85 410 410,000

Tabel 1. Skedul Penawaran Harga Pasar


Tabel 1 diatas menunjukkan proses terbentuknya penawaran dari
penawaran pasar suatu industri. Misalkan ada 5 perusahaan dalam suatu
industry yang sama, menawarkan kuantitas produk pada tingkat harga yang
berbeda. Penjumlanan kuantitas penawaran dari masing-masing perusahaan
pada masing-masing tingkat harga akan menghasilkan skedul penawaran
gabungan (kolom penawaran parsial). Misalkan kelima perusahaan tersebut
hanya menyumbang sebagian kecil dari output industri secara keseluruhan
(misalkan dalam industry ada 5.000 perusahaan yg masing-masing
penawarannya identic dengan kelima perusahaan tsb), oleh karena itu ada
1.000 perusahaan yg sama seperti dalam kolom penawaran parsial.

Harga ($/Unit) Kurva Penawaran Industri


12
Penawaran Industri
10

0
50 90 130 170 210 250 290 330 370 410 Q

Penawaran Industri (Q)

Gambar 1. Kurva Penawaran Industri

Walaupun tampak nyata pada kurva diatas baik jumlah barang yg diminta
maupun penawaran total tergantung pada harga, berikut sebuah contoh untuk
menunjukkan ketidak mampuan suatu perusahaan secara individual
mempengarruhi harga. Misalkan fungsi total gambar 1 diatas adalah:
Kuantitas yg diminta = Q = 400.000 – 10.000 P
Atau = 10.000 P = 400.000 – Q
P = 40 – 0,0001 Q……………………….(persamaan 1)

Berdasarkan persamaan diatas, perubahan 100 unit output hanya akan


menyebabkan perubahan harga sebesar $0,01 atau dengan kata lain
kenaikan/penurunan harga sebesar $0,01 akan menurunkan/menaikkan
permintaan pasar total sebesar 100 unit.
Kurva Penentuan harga pasar pada
Harga ($/Unit) persaingan sempurna P = -0,254 + 0,00025Q
12

10

4 P= 40 - 0,001Q
2

0
50 90 130 170 210 250 290 330 370 410 Q

Penawaran Industri (Q)

Gambar 2. Penentuan harga pasar pada persaingan sempurna

Kurva Permintaan Individual


Perusahaan
Harga ($/Unit)
9
8 Permintaan
7
6
P = 7.80 – 0,001 Q
5
4
3
2
1
0
50 100 150 170 210 250 290 330 370 410 Q

Gambar 3. Penentuan Permintaan Individual Perusahaan dalam


Persaingan Sempurna

Kurva permintaan yang ditunjukkan gambar 2, kemudian digambarkan


kembali untuk mendapatkan kurva permintaan sebuah perusahaan secara
individual di gambar 3. Slope kurva tersebut sebesar 0,001 pada gambar 3
adalah nilai marginal dari persamaan 1. Titik potong $7,80 adalah harga pasar
yg terjadi yg ditetukan pada perpotongan kurva penawaran dan permintaan
pasar (gambar 2). Pada kurva gambar 3 perubahan output yang dilakukan
perusahaan secara individual meskipun sebesar 100 unit hanya akan
menghasilkan perubahan harga pasar sebesar $0,01. Data pada tabel 1
menunjukkan bahwa suatu perusahaan tidak akan mengubah tingkat outputnya
kecuali harga pasar tersebut berubah lebih dari $10/unit.
Oleh karena itu, jelas bahwa pada pasar persaingan sempurna keputusan
penetapan jumlah output perusahaan secara individual tidak akan
mempengaruhi tingkat harga pasar, dan untuk penentuan keputusan harga,
kurva permintaan tersebut dilukiskan secara horizontal.

2. Pasar monopoli
Adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang
menjual sebuah produk yang tidak memiliki subsitusi dekat. Atau Menurut UU
Anti Monopoli, monopoli adalah penguasaan atas produksi atau pemasaran
barang dan atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu
kelompok pelaku usaha. Sebagai penjual tunggal, maka ia memiliki kekuatan
untuk mengatur harga (price maker). Monopoli berasal dari bahasa Yunani,
yaitu monos dan polein yang artinya ”menjual sendiri”. Perusahaan baru sangat
sulit atau bahkan tidak mungkin masuk ke dalam industri ini (terbukti dengan
fakta bahwa dalam industri tersebut terdapat perusahaan tunggal).
Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1). Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-
syarat jual-beli yang ditentukan penjual.
(2). Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran
listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti
tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak
dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika,
dan sebagainya.
(3). Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk undang-
undang, memerlukan teknologi yang canggih, dan memerlukan modal
yang sangat besar.
(4). Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan tingkat
produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga yang dikehendaki.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :


(1). Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang
spesifik. Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian
besar bahan mentah yang tersedia. Sebagai contoh, Pertamina.
(2). Hak paten produk atau proses produksi. Dengan pemberian hak paten akan
melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari
peniruan pihak-pihak lain.
(3). Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan
menggunakan teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat
dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir
seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada
waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi minimum,
jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah permintaan riel di
pasar. Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi yang
sangat tinggi, perusahaan dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini
mengakibatkan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan
perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan
pasar monopoli. Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik,
perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan kereta api
adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala ekonomis seperti
diterangkan di atas.
4). Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah. Melalui peraturan pemerintah,
dapat diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaan-perusahaan atau
lembaga-lembaga tertentu.

3. Pasar Persaingan Monopolistic


Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis bentuk pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat
pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Secara umum, pasar
persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana
terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk
yang berbeda coraknya (differentiated product). Ciri-ciri pasar persaingan
monopolistik selengkapnya adalah sebagai berikut:
1). Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak
pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.
2). Produknya tidak homogen ( berbeda corak). Produk perusahaan persaingan
monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk
membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk
perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk
membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna.
Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa cara pengemasan, cara
pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya.
Karena perbedaan corak tersebut maka produk perusahaan-perusahaan
persaingan monopolistik tidak bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya
bersifat substitusi dekat (close substitute). Perbedaan-perbedaan inilah
yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan
dalam pasar persaingan monopolistik.
3). Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga. Kekuatan
mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly.
Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk.
Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat
lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai
produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan
harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum
kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga,
belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
4). Masuk ke dalam industri/pasar relative mudah. Masuk ke dalam pasar
persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan
oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini
disebabkan , (1) modal yang diperlukan relatif besar dibandingkan dengan
perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan (2) harus menghasilkan
produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5). Persaingan promosi penjualan sangat aktif. Dalam pasar persaingan
monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu
perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi
masih dapat menarik banyak pelanggan. Sebaliknya mungkin suatu
perusahaan menjual produknya dengan harga yang cukup murah tetapi
tidak banyak menarik pelanggan. Oleh karena itu untuk menarik para
pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki
pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu produk,
dan sebagainya.

Keunggulan dan Kelemahan pasar Monopolistik


Pasar Monopolistik memiliki Keunggulan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk
dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan
produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap
produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut :


1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis
yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen

4. Pasar oligopoli
Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
2) Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product), seperti air minuman aqua.
3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar
untuk masuk ke dalam pasar.
4) Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang
besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti
harga tersebut. Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral.

Jenis-jenis pasar Oligopoli


Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan
merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada
produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia
yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan
Suzuki
Produk-produk air mineral dalam kemasan merupakan salah satu contoh
bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang ditawarkan
merupakan barang yang bersifat identik.

Pengendalian
Jumlah Diferensiasi
Struktur Contoh Penjual Terhadap
Penjual Produk
Harga

Persaingan Produk Pertanian


Banyak Produk identik Tidak ada
Sempurna dasar seperti Padi

Pedagang
Persaingan Banyak produk
Banyak makanan Sedikit
Monopolistik (diferensiasi)
minumam eceran

Sedikit
diferensiasi atau
Oligopoli Sedikit Industri Otomotif Sedikit
tidak ada sama
sekali

Monopoli Tunggal Close subtitute Litrik, Kereta Api Sangat besar

Tabel 2. Perbedaan Jenis-Jenis Pasar


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Lincolin. 2008. Ekonomi Manajerial – Ekonomi Mikro Terapan Untuk


Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Edisi 4 : BPFE.

Kurniawan Paulus, Made Kembar Sri Budhi. 2015. Pengantar Teori Ekonomi
Makro dan Mikro. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai