PENDAHULUAN
sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil tentunya lama kelamaan akan habis energi
yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan
yang sudah sangat menipis dan untuk mengganti dari energi fosil yang ada.
Biomassa yang digunakan ini merupakan limbah padat dari hasil pertanian
yang dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar. Sifat dari biomassa ini pun
1
2
negara agraris yang terletak di daerah khatulistiwa yang kaya akan potensi
bioenergi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar (cair, gas dan
bakar gas (syngas) lebih mudah dalam pengontrolan laju atau suhu
bakar gas lebih bersih. Namun untuk menghasilkan syngas dari gasifikasi,
termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota
dan lain sebagainya. Bahan baku (biomassa) yang saat ini banyak digunakan
dalam suatu reaktor yang disebut gasifier. Pada alat ini bahan bakar
oksigen secara terbatas dengan bahan bakar padat berupa biomassa. Uap air
dan karbon dioksida hasil pembakaran direduksi menjadi gas yang mudah
terbakar, yaitu karbon monoksida (CO), hidrogen (H2) dan methan (CH4).
bahan tersebut dapat meningkatkan nilai guna material yang sudah menjadi
limbah atau produk samping. Kedua bahan tersebut sangat mudah untuk
maka kedua bahan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif
sebagai biomassa adalah untuk bahan bakar padat untuk proses thermal
sangat umum, akan tetapi masih ditemui beberapa macam hambatan. Salah
satu hambatan yang paling kelihatan adalah rendahnya nilai kalor dan
densitas dari tongkol jagung tersebut. Kandungan nilai kalor dari tongkol
jagung yaitu 13,4 MJ/kg. Dengan proses karbonisasi nilai kalor dari tongkol
diketahui bahwa kandungan kalor dari tongkol jagung masih cukup kecil
karbonisasi dapat meningkatkan kadar karbon dan nilai kalor dari limbah
meningkat sekitar 65% dan kadar karbonnya meningkat sekitar 67%. Pada
terikat dan nilai kalor yang semakin tinggi. Kadar karbon terikat dan nilai
dan 7128,38 kkal/kg. Dengan rendahnya nilai kalor dan densitas ini, maka
dalam proses gasifikasi tongkol jagung ini akan sangat cepat terbakar dan
tidak stabil sehingga gas yang dimanfaatkan tidak dapat maksimal. Selain
yaitu dengan mencampurkan biomassa lain yang memiliki nilai kalor dan
5
kualitas dari pembakaran yang dilakukan sehingga nyala api yang dihasilkan
dapat stabil dan bertahan cukup lama. Selain itu, diharapkan akan
menghasilkan gas yang lebih baik lagi dan akan meningkatkan panas. Selain
bahan tersebut.
1.2 Tujuan
downdraft.
2. Mengetahui besaran suhu kerja reaktor dan suhu nyala gas yang
proses gasifikasi.
tidak melakukan klasifikasi dalam jenis dan sifat tempurung kelapa (muda
pencampuran tongkol jagung dilakukan pada variasi 0%, 5%, 10%, 15%,
dan 20%. Pembukaan aliran udara dibuat sama untuk setiap perlakuan di
yang dilakukan.
1.4 Manfaat
mahasiswa, penelitian ini juga dapat memberi warna baru dalam penelitian
7
pertanian yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan optimal dan tentunya
dapat memberi nilai tambah yang lain seperti menjadi bahan bahan alternatif