Anda di halaman 1dari 8

KONFLIK DAN STRES KERJA

MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen Perkantoran dan Pengarsipan
Dosen Pengampu : Dr. Fatkhuroji, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Siti Nor Khafidhoh 1703036080


2. Alfin Ilhamy 1703036081
3. Rista Cahya Andani 1703036098

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia termasuk dalam dunia kerja tidak akan terlepas
dengan yang namanya konflik. Konflik biasanya timbul dalam kerja sebagai hasil
adanya masalah komunikasi, hubungan pribadi atau struktur organisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari juga kita sering menjumpai orang yang
mengalami stres. Stres tersebut tidak hanya dalam kehidupan sosial-ekonominya
saja tetapi juga dalam bekerja. Pekerjaan yang terlalu sulit serta keadaan sekitar
yang penat juga akan dapat menyebabkan sters dalam bekerja.
Namun tidak dapt dipungkiri bahwa stres dalam bekerja pasti akan terjadi pada
setiap karyawan/pekerja. Mereka mengalami stres karena pengaruh dari pekerjaan
itu sendiri maupun lingkungan tempat kerja. Seseorang yang mengalami stres
dalam bekerja tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan
baik.disinilah muncul peran dari perusahaan untuk memperhatikan setiap kondisi
kejiwaan (stres) yang dialami oleh pekerjanya. Dalam hal ini perusahaan dapat
menentukan penanganan yang terbaik bagi pekerja tersebut serta tidak mengurangi
kinerja karyawan tersebut.

B. Rumusan Pembahasan
1. Apa Pengertian Konflik Kerja?
2. Bagaimana Hubungan Konflik Kerja dengan Kinerja?
3. Apa Pengertian Stres Kerja?
4. Bagaimana Sumber-Sumber Stres dan Konsekuensi dari Stres?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari konflik kerja
2. Untuk mengetahui hubungan konflik kerja dengan kinerja
3. Untuk mengetahui pengertian dari stres kerja
4. Untuk mengetahui sumber-sumber stres dan konsekuensi dari stres

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konflik kerja
Kata konflik berasal dari kata bahasa latin yaitu con yang berarti sama dengan
figen berarti penyerangan. Dalam kamus besar bahasa indonesia, konflik didefinisikan
sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara
sederhana konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak
selaras, dan bertentangan. 1

Banyak pengertian tentang konflik yang dapat diberikan oleh para ahli untuk
merumuskan suatu teori tentang konflik itu sendiri.

1. Luthans (1985) mendefinisikan konflik kerja sebagai kondisi dimana terjadi


ketidakcocokan antar nilai dan tujuan yang ingin dicapai, baik nilai dan tujuan yang
ada dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.
2. Konflik kerja menurut Stoner (1985) adalah perbedaan pendapat antara dua atau
lebih anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumber daya yang
langka atau aktivitas kerja atau mempunyai status, tujuan, penilaian, atau
pandangan yang berbeda.
3. Adapun menurut Sunardi (dalam Tommy, 2010) konflik kerja adalah bentuk
pertentangan yang terjadi dalam organisasi yang disebabkan oleh perbedaan tujuan,
kesalahan komunikasi, ketergantunagn aktivitas kerja, perbedaan penilaian dan
kesalahan efektif.
4. Sedangkan menurut Mangkunegara (2000) konflik kerja adalah pertentangan yang
terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain,
organisasi dengan kenyataan dari apa yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa konflik kerja merupakan pertentangan antara individu, antara kelompok dan
antara organisasi yang disebabkan adanya ketidakcocokan suatu kondisi yang dialami
oleh pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan, status, sikap,
penilaian, atau pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. 2

B. Hubungan Konflik Kerja dengan Kinerja


Untuk membawa kesuksesan suatu perusahaan. Untuk mencapai tujuan-tujuan
dengan cara perusahaan mengolah sumber daya manusia yang bagus menggambarkan
salah satu tahap awal. Supaya kegiatan perusahaan dapat berlangsung dengan mulus,
perusahaan harus memiliki pegawai yang mempunyai wawasan, ketrampilan dan skill
yang baik dengan dibutuhkan juga ketekunan, disiplin, tanggung jawab dan komitmen
sehinga dapat mengelola perusahaan semaksimal mungkin dan kinerja karyawan
sendiri bisa meningkat.

1
KBBI
2
Ferdian fatikhin, Djamhur hamid. Pengeruh konflik kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan. Vol. 47
juni 2017. Hlm 174

3
Kinerja karyawan merupakan suatu perolehan yang dilakukan oleh seorang
pegawai seberapa banyak dia dapat mengerjakan tugas yang diberikan dan hasil kerja
sesuai dengan peran beserta tanggung jawab yang dibayarkan kepadanya pada jangka
waktu untuk memperoleh tujuan perusahaan. Seorang pegawai dikatakan mempunyai
kinerja yang baik, apabila kewajiban kerja yang ditetapkan terlaksana apabila tidak
maka dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Organisasi dan perusahaan merupakan
lingkungan berkumpulnya individu yang mempunyai visi, misi, dan tujuan yang sama,
tetapi berawal dari latar belakang yang berbeda. Hubungan antara satu individu dengan
individu yang lainnya bisa menimbulkan perbedaan individu dalam hal sikap, nilai-
nilai, kebutuhan, kepribadian dan keyakinan, pemahaman ataupun pendapat. Hal ini
mungkin menimbulkan terjadinya konflik pada organisasi.
Jadi, Semakin tinggi tingkat konflik yang dialami maka kinerja karyawan akan
semakin rendah. Begitu pula apabila konflik yang dialami semakin rendah maka kinerja
karyawan akan semakin tinggi pula.
C. Pengertian Stres Kerja
Tidak dapat dimungkiri, setiap manusia pasti pernah mengalami stres karena
suatu masalah yang sedang dihadapi di lingkungannya, baik di lingkungan sosial
maupun di lingkungan kerja.
Dalam Kamus besar bahasa indonesia Stres mempunyai arti Gangguan atau
kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar, ketegangan.
1. Menurut Mangkunegara (2009:179), stres merupakan perasaan tertekan yang
dialami karyawan saat menghadapi pekerjaan. Hal ini dapat terlihat dari emosi yang
tidak stabil, perasaan tidak tenang, tekanan darah meningkat serta mengalami
gangguan pencernaan.
2. Sedangkan definisi stress menurut Robbins (2007:793) adalah suatu keadaan yang
dialami oleh individu dalam menghadapi sebuah peluang, kendala, atau tuntutan
yang hasilnya dianggap tidak pasti namun penting.
3. David dan Newstrom mendefinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi yang
mempengaruhi emosi, proses pikiran, dan kondisi fisik seseorang.
Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkapkan diatas maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi dimana seorang
karyawan mengalami gangguan psikologis maupun fisik dalam menghadapi suatu
permasalahan atau pekerjaan yang berakibat merusak kinerja karyawan pada tingkat
stres yang tinggi. 3
D. Sumber-Sumber Stres dan Konsekuensi dari Stres
1. Sumber-Sumber Stres
Faktor stres dapat di kategorikan menjadi 3 macam yaitu, fator lingkungan, faktor
organisasi, dan faktor individu, yang akan di jelaskan sebagai berikut :
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian politik, dan perubahan teknologi.

3
Nasyadini, kusdi rahardjo, ika ruhana. Pengaruh stress kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Universitas brawijaya malang, vol. 31 , 1 februari 2016. Hlm 10-11

4
Selain mempengaruhi struktur desain dalam perusahaan, ketidakpastian
lingkungan juga mempengaruhi tingkat stres karyawan dalam perusahaan,
dikarenakan perubahan dalam siklus bisnis juga berpengaruh terhadap
ekonomi. Selain itu, perubahan teknologi adalah faktor lingkungan ketiga yang
dapat menyebabkan stres, karena inovasi-inovasi baru yang dapat membuat
bentuk inovasi teknologi lain yang serupa merupakan ancaman bagi banyak
orang dan membuat para karyawan stres.
b. Faktor organisasi
Banyak faktor dalam organisasi yang menyebabkan stres, diantaranya,
menyelesaikan tugas dalam waktu singkat, mengurangi kesalahan, beban kerja
yang berlebihan, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
Tuntutan tugas yaitu akar yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang.
Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individu, kondisi kerja, dan lain
sebagainya. Banyaknya pekerjaan dan singkatnya waktu kerja dapat
menimbulkan stres pada para pekerja.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada
seseorang sebagai fungsi dan tanggung jawabnya dalam organisasi. Sebutkan
peran dialami ketika seorang karyawan diberikan lebih banyak pekerjaan
dibandingkan waktu yang ada.
Tuntutan antar individu itu tekanan yang diberikan kepada karyawan oleh
karyawan lain. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antar
individu yang buruk dapat menyebabkan stres, terutama di antara para
karyawan yang memiliki kebutuhan sosial tinggi.
c. Faktor pribadi
Faktor pribadi yang sering menyebabkan stres yaitu masalah dalam
keluarga dan ekonomi individu, serta kepribadian dan karakter yang melekat
kepada diri seseorang. Berbagai masalah kehidupan dalam perkawinan,
retaknya hubungan, dan sulitnya masalah disiplin anak-anak merupakan
contoh masalah keluarga yang mengakibatkan stres pada karyawan, yang
sering terbawa sampai ke tempat kerja.
Masalah ekonomi yang dikarenakan kebutuhan hidup lebih besar
daripada pendapatan karyawan, merupakan salah satu kendala pribadi yang
mengakibatkan stres dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.4
Faktor individu lain yang cara signifikan dapat mempengaruhi stres
adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala-gejala stres yang diekspresikan
pada pekerjaan bisa jadi karena kepribadian orang itu.
2. Konsekuensi Stres
Berikut merupakan dampak yang dapat ditimbulkan oleh stres kerja :
a. Dampak Subjektif, berupa kekhawatiran atau ketakutan, agresi, apatis, rasa
bosan, depresi, keletihan, frustrasi, kehilangan kendali emosi, penghargaan
diri yang rendah, gugup, kesepian.

4
Stephen P.Robbins. Perilaku Organisasi. 2008. (Jakarta : Salemba Empat). Hlm 372-373.

5
b. Dampak Perilaku, berupa mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol,
penyalahgunaan obat, luapan emosional, makan atau merokok secara
berlebihan, perilaku impulsif, tertawa gugup.
c. Dampak Kognitif, berupa ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang
masuk akal, daya konsentrasi rendah, kurang perhatian, sangat sensitif
terhadap kritik, hambatan mental.
d. Dampak Fisiologis, berupa kandungan glukosa darah meningkat, denyut
jantung dan tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, bola mata
melebar, panas, dan dingin.
e. Dampak Organisasi, berupa angka absensi, omset, produktivitas rendah,
terasing, dari mitra kerja, komitmen organisasi dan loyalitas berkurang.5

5
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-penyebab-dan-akibat-stres-kerja di akses pada Jum’at 24
mei 2019 pukul 18.20

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Konflik kerja merupakan pertentangan antara individu, antara kelompok dan antara
organisasi yang disebabkan adanya ketidakcocokan suatu kondisi yang dialami
oleh pegawai karena adanya hambatan komunikasi, perbedaan tujuan, status, sikap,
penilaian, atau pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
2. Stres kerja merupakan suatu kondisi dimana seorang karyawan mengalami
gangguan psikologis maupun fisik dalam menghadapi suatu permasalahan atau
pekerjaan yang berakibat merusak kinerja karyawan pada tingkat stres yang tinggi.
3. Faktor stres dapat di kategorikan menjadi 3 macam yaitu,
 Fator lingkungan
 Faktor organisasi, dan
 Faktor individu
4. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh stres kerja:
 Dampak Subjektif
 Dampak Perilaku
 Dampak Kognitif
 Dampak Fisiologis
 Dampak Organisasi,

B. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,kritik dan saran yang
membangun sangatn kami butuhkan untuk perbaikan dalam penyusunan makalah
kedepan nya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

7
DAFTRA PUSTAKA

PRobbins Stephen, 2008, Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Empat


Kusdi rahardjo, ika ruhana, Nasyadini,. 1 februari 2016. Pengaruh stress kerja dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan., vol. 31 . Universitas brawijaya malang

Https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-penyebab-dan-akibat-stres-kerja
di akses pada Jum’at 24 mei 2019 pukul 18.20

Anda mungkin juga menyukai