Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, anugrah dan kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Etika
Profesi.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat bermaksud untuk mempermudah mahasiswa/i semester 2


jurusan Teknik Informatika di STMIK KHARISMA untuk memahami lebih jelas
teori Abraham Maslow. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 5

1. Pengertian Teori Abraham Maslow ...................................................................... 5


2. Konsep Teori Abraham Maslow ........................................................................... 6
3. Tingkatan Teori Abraham Maslow ....................................................................... 7
4.
5.
6.

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12


1. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
2. Daftar Pustaka ..................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Psikolok Humanistik yang bernama Abraham Maslow telah


mengembangkan teori kepribadian yang mampu memberikan pengaruh
terhadap berbagai bidang keilmuan. Abraham Maslow, atau yang lebih akrab
dengan panggilan Maslow ini mengembangkan teori yang memiliki tingkat
kepraktisan yang tinggi sehingganya mudah untuk dipahami oleh semua orang
atau kalangan.

Teori ini sering disebut juga dengan teori Maslow, yang diambil dari nama
belakang Abraham Maslow. Didalam teori ini mengambarkan tentang realitas
kehidupan. Isi dari teori ini sangat mudah sekali untuk dipahami, karena isi
teori ini memuat sesuatu dari hasil pengalaman hidup atau perilaku
manusia yang pernah dialami, namun tidak pernah dimasukkan kedalam kata-
kata. Teori yang dikembangkan oleh Abraham Maslow adalah teori hierarki
kebutuhan dasar manusia yang menjadi dasar dari perkembangan keilmuan lain
yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Pemenuhan kebutuhan dasar ini dibagi menjadi satu tingkat tertentu yang
memprioritaskan kebutuhan manusia dari yang paling dasar.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian teori Abraham Maslow!
2. Jelaskan konsep dari teori Abraham Maslow!
3. Jelaskan teori tingkatan Abraham Maslow!

1.3 Tujuan
1. Memberikan penjelasan tentang teori Abraham Maslow.
2. Memberikan penjelasan terhadap konsep teori Abraham Maslow.
3. Memberikan pengertian terhadap teori tingkatan Abraham Maslow.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Teori Abraham Maslow

Teori Hirarki kebutuhan Maslow seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah
sebuah teori yang diungkapkan oleh Abraham Maslow. Abraham Maslow
berpendapat bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia ditingkat rendah harus terpenuhi
atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu, sebelum kebutuhan-kebutuhan
ditingkat yang lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.

Dalam hirarki kebutuhan maslow dapat digambarkan dengan menggunakan piramida,


untuk memudahka tingkat keburuhan dari yang terkecil sampai terbesar.

Tingkatkatn kebutuhan tersebut juga tidak bisa terlewati, yang mana setiap kebutuhan
akan mencapai tingkatan secara teratur. Atau bisa diartikan bahwa manusia tidak
akan pernah bisa memenuhi kebutuhan terbesarnya manakala kebutuhan terkecilnya
belum bisa terpenuhi.

Misalnya manusia tidak akan bisa untuk mendapatkan kebutuhan akan rasa memiliki
atau kasih sayang sebelum kebutuhan psikologinya terpenuhi, begitu juga sebaliknya.

Sedang disisi lain kebutuhan psikologi merupakan kebutuhan yang paling mendasar
dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan bahwa, manusia harus mendapatkan
kebutuhan psikologinya terlebih dahulu untuk mendapatkan atau mencapai kebutuhan
lainnya.

5
Konsep Teori Abraham Maslow

Konsep dasar dari teori maslow ini berawal ketika Abraham Maslow melakukan
penelitianya terhadap prilaku seekor monyet. Berdasarkan dari pengamatanya,
ditemui bahwa beberapa kebutuhan monyet tersebut lebih diutamakan dibandingkan
dengan kebutuhan yang lainnya.

Contohanya adalah seperti misalnya, jika seseorang haus maka orang tersebut akan
lebih cenderung untuk segera memuaskan rasa dahaganya. Manusia dapat bertahan
hidup tanpa makan selama berminggu-minggu, akan tetapi tanpa air manusia hanya
dapat bertahan selama beberapa hari saja.

Hal tersebut dikarenakan kebutuhan manusia akan air lebih dominan dibandingkan
dengan kebutuhan akan sebuah makanan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut sering
disebut oleh maslow sebagai kebutuhan dasar yang kemudian digambarkan sebagai
sebuah hirarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan manusia.

6
Tingkatan Teori Maslow

 Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologi merupakan sebuah kebutuhan yang paling dasar, yang
lebih erat hubungannya pada kebutuhan fisik, seperti misalnya kebutuhan
makanan, minuman, tidur, rumah, dan oksigen.

Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk


menuju ketingkat kebutuhan selanjutnya.

Kebutuhan fisiologi ini berbeda dengan ke 4 kebutuhan lainnya, hal ini karena
kebutuhan fisiologi memiliki dua hal mendasar yang membedakanya dari ke 4
kebutuhan lainnya.

Pertama, kebutuhan fisiologi merupakan salah satu kebutuhan yang harus


dipenuhi atau minimal dapat diatasi oleh manusia, seperti misalnya pada
kebuthan makanan. Setelah selesai makan umumnya seseorang akan merasa
kenyang, dan apabila kemudian dihidangkan makan lagi besar kemungkinan
manusia tersebut akan merasa mual.

Kedua, ciri mendasar dari kebutuhan fisiologi ini adalah sebuah kebiasaan
yang dilakukan berulang-ulang. Pada saat seseorang tersebut telah memenuhi
rasa laparnya, kemudian lapar tersbut akan muncul kembali dan terus
berulang-ulang maka mereka akan memenuhi kebuthanya tersebut.

7
 Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Setelah kebutuhan akan fisiologisnya sudah terpenuhi, maka kebutuhan akan
rasa aman dan nyaman seperti rasa aman fisik, stabilitas, keteregantungan,
perlindungan dan kebebasan dari berbagai ancaman baik dari teroris, penyakit,
takut, cemas dan atau bencana alam.

Apabila kebutuhan akan fisiologi perlu dipenuhi secara total, sedangkan


kebutuhan akan rasa aman dan nyaman manusia tidak bisa terpenuhi secara
total pula, maka manusia tidak dapat terlindungi dari berbagai ancaman
seperti misalnya banjir atau bencana alam dan adanya acamana dari orang
lain.

Menurut teori Maslow, orang-orang yang tidak mempunyai rasa aman


memiliki tingkah laku yang berbeda. Mereka akan bertingkahlaku seperti
orang yang sedang memiliki ancaman yang besar.

Orang yang merasa tidak aman maka secra otomatis akan mencari kestabilann
dan akan beruaha keras sebisa mungkin menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan.

8
 Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang atau Cinta
Kemudian setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman dan
nyaman terenuhi, maka selanjutnya akan timbul kebutuhan akan sebuah rasa
memiliki atau dimiliki dan kasih sayang.

Manusia akan mencari sorang sahabat, pasangan dan keturuan serta kebutuhan
untuk selalu dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah relatif
terpenuhi tidak akan merasa panik ketika menolak cinta atau ketika cintanya
ditolak oleh seseorang ia tidak akan merasa hancur.

Didalam teori Maslow ini, Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan


cinta merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. (Contoh
Laporan Neraca Perusahaan Jasa dan Dagang)

9
 Kebutuhan akan Penghargaan
Seorang manusia akan mengejar kebutuhan akan penghargaan, seperti dengan
cara menghormati orang lain terlebih dahulu, meningkatkan status, ketenaran
atau reputasi, perhatian dan sebagainya. Menurut Maslow, kebutuhan akan
penghargaan juga dikelompokkan atas dua tingkatan. Yakni tingakatan rendah
dan tinggi.

Tingkat rendah yakni kebutuhan untuk menghormati orang lain, reputasi,


ketenaran, martabar, dominasi dan apresiasi.

Sedangkan untuk tingakat tingginya yakni seperti kebutuhan harga diri seperti
perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, kemandirian, kebebasan, dan
penguasaan.

Maslow berpendapat apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka


manusia sudah siap untuk memenuhi tingkat kebutuhan selanjutnya yang
lebih tinggi dari tingkatan-tingkatan sebelumnya.

10
 Kebutuhan akan Akualisasi Diri
Kebutuhan akualisiasi diri merupakan kebutuhan yang terakbir dan yang
berada pada paling atas dari kebutuhan-kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan ini
melibatkan keinginan yang terus menerus demi mencapai potensi yang
diinginkan. (9 Cara Perhitungan Indeks Harga)

Maslow menjelaskan bahwa, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang ada pada
manusia untuk melibatkan diri sendiri agar menjadi apa yang sesuai dengan
kemauan dan keinginannya berdasarkan kemampuan dirinya sendiri.

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia ditingkat rendah


harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu, sebelum
kebutuhan-kebutuhan ditingkat yang lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.

Ada 5 tingkatan teori Abraham Maslow :

 Kebutuhan fisiologis
 Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang atau cinta
 Kebutuhan akan penghargaan
 Keburuhan akan akualisasi siri

Daftar Pustaka

https://akuntanonline.com/pengertian-teori-hierarki-kebutuhan-maslow/

https://dosenpsikologi.com/teori-kebutuhan-maslow

https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/5-teori-hirarki-kebutuhan-maslow/

12

Anda mungkin juga menyukai