PENDAHULUAN
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat , dan
karenanya dapat menghasilkan efek spektrum yang luas, dari sedasi ringan hingga
kematian . Barbiturat efektif sebagai ansiolitik , hipnotik , dan antikonvulsan , tetapi
memiliki potensi kecanduan fisik dan psikologis serta potensi overdosis di antara
kemungkinan efek samping lainnya. Mereka sebagian besar telah digantikan oleh
benzodiazepin dan nonbenzodiazepin ("obat-Z") dalam praktik medis rutin, terutama
dalam pengobatan kecemasan dan insomnia, karena risiko kecanduan dan overdosis
yang secara signifikan lebih rendah dan kurangnya penawar untuk overdosis
barbiturat. Meskipun demikian, barbiturat masih digunakan untuk berbagai keperluan:
anestesi umum , epilepsi , pengobatan migrain akut atau sakit kepala cluster ,
euthanasia , hukuman mati , dan bunuh diri yang dibantu.
Nama barbiturat berasal dari fakta bahwa mereka semua adalah turunan kimia dari
asam barbiturat.
BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Teori
a. Antipirin
Fenazon (F.I.) (antipirin) adalah senyawa induk dari obat-obat tersebut di atas
tanpa khasiat antiradang (1884). Karena berkhasiat lebih lemah dan lebih sering
menimbulkan reaksi kulit, obat ini kini praktis sudah ditinggalkan. Adakalanya
fenazon masih digunakan dalam obat kumur pada nyeri tenggorok, berdasarkan efek
lokal-anestetis (lemah) dan kerja vasokonstriksinya.
Antipirine (Phenazone, Fenazone, Antipirin) adalah obat antiinflamasi non-steroid
dan antipiretik. Antipirine adalah analgesik dengan tindakan anestesi lokal, secara
kimiawi 2,3-dimetil-1-fenil-3-pirazolin-5- satu. Antipirine terjadi sebagai kristal tak
berwarna atau bubuk putih, memiliki rasa sedikit pahit dan larut dalam air dan
alkohol.
Antipirine (Phenazone, Fenazone, Antipirin) adalah obat dengan kemampuan
mengurangi rasa sakit dan demam. Antipirin termasuk dalam famili N-fenilpirrazolon
dengan sifat analgesik nonnarkotik. Biasanya diberikan secara lisan dan telinga tetes.
A
Juga dapat menguji efek obat lain atau penyakit pada enzim metabolisme obat di hati.
b. Antalgin (Metampyron)
Antalgin atau Levorphanol (nama generik) adalah salah satu obat pengurang rasa
sakit.Antalgin juga dikenal sebagai metampiron atau pun dipiron. Antalgin berupa
sebuk hablur berwarna putih atau putih kekuningan. Antalgin termasuk pada derivat
metasulfonat dari amidopirin yang mudah larut dalam air dan cepat diserap kedalam
tubuh. Ia bekerja secara sentral pada otak untuk menghlangkan nyeri, menurunkan
demam, dan menyembuhkan rheumatik. Antalgin memengaruhi hipotalamus dalam
menurunkan sensitifitas reseptor rasa sakit dan termostat yang mengatur suhu tubuh.
Obat ini hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang,
misalnya sakit kepala. Obat ini juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan
inflamasi. Efek analgetiknya lebih lemah dari efek analgetik opiat. Obat ini juga tidak
menimbulkan ketagihan (adiksi) dan efek samping sentral yang merugikan. Pada
pemakaian yang teratur dalam jangka waktu yang panjang, antalgin dapat
menimbulkan kasus agranulositosis fatal. Untuk mendeteksi hal tersebut, pengujian
darah secara teratur dianjurkan. Jika gejala tersebut timbul, penggunaan obat ini harus
segera dihentikan.
c. Luminal
Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi
epilepsi. Nama kimia dari fenobarbital sendiri adalah asam 5-etil- 5fenilbarbiturat.
Karena fenobarbital merupakan salah satu obat golongan barbiturat, mekanismenya
sama dengan barbiturat. Barbiturat menekan korteks sensor,menurunkan aktivitas
motorik, mempengaruhi fungsi serebral dan menyebabkan kantuk, efek sedasi dan
hipnotik. Pada dosis tinggi barbiturat memiliki sifat antikonvulsan, dan menyebabkan
depresi saluran nafas yang dipengaruhi dosis. Fenobarbital digunakan untuk
mengontrol dan mengurangi kejang, mengurangi risiko bahaya ketika kehilangan
kesadaran, dan mengurangi kejang berulang yang dapat mengakibatkan kematian.
Fenobarbital mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak yang terjadi selama kejang.
Ia bekerja dengan memengaruhi bagian-bagian tertentu dari otak sehingga
memberikan efek menenangkan.
Alat :
Tabung Reaksi
Pipet Tetes
Pemanas Air
Beaker Glass
Sendok Spatula
Lampu spiritus
Korek api
Mikroskop
Objek Glass
Bahan :
Antipirin
Antalgin
Luminal
HCl
NaNO2
H2O2
K2CrO4
Amyl Benzil Alkohol
H3PO3
AgNO3
K4[Fe(CN)6]
β Naftol
FeSO4
CuSO4
Bi
FeCl3
H2SO4
H2O
3.1 Kesimpulan
Identifikasi senyawa golongan pirazolon yaitu antipirin dan antalgin dapat
dilakukan dengan perekasi HCl, FeCl3, H2SO4, AgNO3, K4[Fe(CN)6].
Golongan barbiturat yaitu Luminal (phenobarbital) dilakukan dengan penambahan
pereaksi H2SO4, β Naftol, AgNO3, FeCl3.
Phenobarbital merupakan obat sedatif hipnotik golongan barbiturat. Pemberian
pada individu lain pada keadaan tertentu dapat mengakibatkan timbulnya efek
samping yang tidak diinginkan sebelum timbulnya efek utama obat.
Dari percobaan identifikasi gugus pirazolon dan barbiturat ini menunjukkan
bagaimana cara dalam mengidentifikasi senyawa gugus pirazolon dan
barbiturat sehingga kita dapat mengetahui jenis-jenis dari pirazolon dan
barbiturat tersebut dengan cara mereaksikannya terhadap beberapa bahan
kimia yang berpengaruh terhadap senyawa yang akan di ujikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fenilbutazon
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Barbiturate
https://www.academia.edu/6499170/Laporan_farmakologi_2
rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/06/obat-obatan-pada-susunan-syaraf-
pusat.html?m=1
https://enrico-enrico73.blogspot.com/2011/03/zat-zat-obat-susunan-saraf-pusat.html?
m=1
m.id.fengchengroup.org/pharmaceutical-api/analgesic-antipyretic/china-antipyrine-
suppliers-china-antipyrine.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Antalgin
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fenobarbital