Laporan Spinning
Laporan Spinning
LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pembentukan Logam yang
diampu oleh Drs. H. Dede Suhayat, M.Pd dan Haipan Salam M.Si., Ph.D.
Oleh:
Panujuh
NIM. 1600255
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
Karunia-Nya, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW, alhamdulillah dalam kesempatan ini penulis
dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Teknik Pembentukan Logam
yang berisi tentang apa yang saya dapat saat praktikum.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
tajam, bulat kecil lurus. Tangkai holdernya terbuat dari bahan kayu atau besi
dengan panjang sekitar 200 mm.
Mesin bubut pada proses spinning digunakan untuk memutar benda kerja dan
pembuatan benda kerja.
5
Gambar 2.9 Ilustrasi dudukan tool proses spinning (disadur dari Panjaitan, 2017)
Pelat atau material diletakkan di antara mal pembentuk dan dijepit oleh kepala
lepas. Tool ditekan dengan menggunakan tangan pada saat dilakukannya proses
pemutaran tool ditekankan ke pelat. Karena proses spinning ini dilakukan pada
saat berputar makan bentuk-bentuk yang dihasilkan mempunyai bentuk yang
simetris.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan ialah lembar pelat Alumunium ∅245 x 2.5 mm.
3.2.3 APD
APD yang perlu digunkan ketika praktikum spinning, antara lain:
1. Baju Praktik
2. Kacamata Safety
3. Sepatu safety
9
10
(1)
(2)
Gambar 3.1 (1) Hasil praktikum bagian atas (2) Hasil praktikum bagian alas
12
Gambar 3.3 Hasil praktikum dengan cacat berupa cracking di bagian alas
13
3.4.1 Kesimpulan
Proses pembentukan dengan spinning ini dilakukan penekanan secara bertahan
di seluruh permukaan pelat yang akan dispin atau diputar. Karena pekerjaan ini
dilakukan secara manual, maka skill atau latihan untuk melakukan proses ini sangat
diperlukan. Proses penekanan dengan putar ini tidak boleh dilakukan sekaligus
dengan penekanan yang keras. Penekan yang keras akan memberikan dampak
kerusakan pada permukaan pelat. Kemungkinan lain juga dapat menyebabkan pelat
menjadi robek atau pecah. Oleh karena itu Praktik spinning ini perlu dikerjakan
dengan ketelitian dan kesabaran yang tinggi serta ketenangan dan ketepatan ketika
memberikan gaya penekanan ke benda kerja.
4.2 Saran
Adapun saran dari penulis yang mungkin bisa menjadi tolak ukur untuk
kegiatan praktikum selanjutnya yaitu:
1. Kelengkapan alat untuk praktikum lebih diutamakan agar tidak terjadi
penumpukan giliran praktik.
2. Gambar kerja diberikan sebagai acuan lebih diperhatikan agar saat praktikum
berlangsung tidak kebingungan bertanya kepada teman atau dosen.
3. Keselamatan kerja lebih diperhatikan dan ditingkatkan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja atau kegagalan saat praktikum.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16