Anda di halaman 1dari 10

Cara Menghitung Impedansi

Impedansi adalah ukuran penolakan terhadap arus bolak-balik. Satuannya adalah ohm. Untuk
menghitung impedansi, Anda harus mengetahui nilai jumlah dari seluruh hambatan serta
impedansi seluruh induktor dan kapasitor yang akan memberikan jumlah penolakan yang
bervariasi terhadap arus tergantung pada perubahan arus. Anda dapat menghitung impedansi
menggunakan sebuah rumus matematika sederhana.

Ringkasan Rumus
1. Impedansi Z = R atau XLatau XC (apabila hanya salah satu yang diketahui)
2. Impedansi dalam rangkaian seri Z = √(R2 + X2) (apabila R dan salah satu X
diketahui)
3. Impedansi dalam rangkaian seri Z = √(R2 + (|XL - XC|)2) (apabila R, XL, dan
XC seluruhnya diketahui)
4. Impedansi dalam semua jenis rangkaian = R + jX (j adalah angka imajiner √(-1))
5. Resistansi R = I / ΔV
6. Reaktansi induktif XL = 2πƒL = ωL
7. Reaktansi kapasitif XC = 1 / 2πƒL = 1 / ωL

Menghitung Resistansi dan Reaktansi


1
Pengertian impedansi. Impedansi dilambangkan dengan simbol Z dan memiliki
satuan Ohm (Ω). Anda dapat mengukur impedansi rangkaian atau komponen
elektrik apa pun. Hasil pengukurannya akan memberitahu Anda seberapa besar
rangkaian tersebut menghambat aliran elektron (arus). Ada dua efek berbeda yang
memperlambat laju arus, kedua-duanya berkontribusi terhadap impedansi:[1]
 Resistansi (R) atau Hambatan adalah perlambatan arus yang disebabkan oleh bahan dan
bentuk dari komponen. Efek ini paling besar terdapat di resistor, meski seluruh komponen pasti
memiliki setidaknya sedikit hambatan.
 Reaktansi (X) adalah perlambatan arus dikarenakan bidang elektrik dan magnetis yang
menolak perubahan arus atau tegangan. Efek ini paling signifikan terdapat
pada kapasitor dan induktor.

2
Mengulas resistansi. Resistansi adalah konsep dasar dalam bidang studi elektrik.
Anda dapat melihatnya dalam hukum Ohm: ΔV = I * R.[2] Persamaan ini membuat
Anda bisa menghitung nilai-nilai dari variabel-variabel tersebut selama Anda
mengetahui setidaknya dua dari tiga variabelnya. Sebagai contoh, untuk menghitung
resistansi, tulislah rumusnya menjadi R = I / ΔV. Anda juga bisa menghitung
resistansi dengan mudah menggunakan multimeter.
 ΔV adalah tegangan, satuannya Volt (V). Variabel ini juga disebut sebagai perbedaan potensi.
 I adalah arus, satuannya Ampere (A).
 R adalah resistansi, satuannya Ohm (Ω).

3
Cari tahu jenis reaktansi yang harus dihitung. Reaktansi hanya terjadi pada
rangkaian arus bolak-balik (AC). Sama halnya dengan resistansi, reaktansi memiliki
satuan Ohm (Ω). Ada dua jenis reaktansi yang terdapat pada komponen-komponen
elektrik yang berbeda:
 Reaktansi induktif XL dihasilkan oleh induktor, disebut juga sebagai kumparan atau reaktor.
Komponen-komponen tersebut menghasilkan medan magnet yang menolak perubahan arah dalam
rangkaian arus bolak-balik.[3] Semakin cepat perubahan arah yang terjadi, semakin besar nilai
reaktansi induktif.
 Reaktansi kapasitif XC dihasilkan oleh kapasitor yang menyimpan muatan listrik. Selagi aliran
arus dalam rangkaian AC berubah arah, kapasitor akan mengisi dan melepas muatannya secara
berulang-ulang. Semakin lama waktu yang dimiliki kapasitor untuk memuat, semakin besar kapasitor
akan menolak arus.[4] Oleh karena itu, semakin cepat perubahan arah terjadi, semakin rendah nilai
reaktansi kapasitif yang dihasilkan.

4
Hitung reaktansi induktif. Sebagaimana telah dijabarkan di atas, reaktansi induktif
akan meningkat seiring dengan laju perubahan arah arus, atau frekuensi dari
rangkaian. Frekuensi ini dilambangkan dengan simbol ƒ, dan memiliki satuan Hertz
(Hz). Rumus lengkap untuk menghitung reaktansi induktif adalah XL = 2πƒL,
dengan L adalah induktansi dengan satuan Henry (H).[5]
 Induktansi L bergantung pada ciri-ciri induktor yang digunakan, semisal jumlah
kumparannya.[6] Anda juga bisa mengukur induktansi secara langsung.
 Apabila Anda mengenali unit lingkaran, bayangkan sebuah arus bolak-balik yang
dilambangkan dengan suatu lingkaran, dan satu rotasi penuh 2π radian mewakili satu siklus. Apabila
Anda mengalikannya dengan ƒ yang bersatuan Hertz (unit per detik), Anda akan memperoleh hasil
dalam radian per detik. Ini adalah kecepatan sudut rangkaian dan dapat dituliskan dalam huruf kecil
sebagai omega ω. Anda dapat menulis rumus reaktansi induktif dalam XL=ωL[7]
5
Hitung reaktansi kapasitif. Rumus ini mirip dengan rumus untuk mencari
reaktansi induktif, tetapi reaktansi kapasitif berbanding terbalik dengan frekuensi.
Reaktansi kapasitif XC = 1 / 2πƒC.[8] C adalah nilai kapasitansi dari kapasitor,
bersatuan Farad (F).
 Anda dapat mengukur kapasitansi menggunakan multimeter dan beberapa perhitungan dasar.
 Sebagaimana telah dijelaskan di atas, variabel ini dapat dituliskan dalam 1 / ωL.
Bagian2
Menghitung Total Impedansi
1.

1
Jumlahkan resistansi yang berada pada rangkaian yang sama. Total impedansi
mudah untuk dihitung apabila suatu rangkaian memiliki beberapa resistor tanpa
induktor atau kapasitor. Pertama-tama, ukur nilai resistansi masing-masing resistor
(atau komponen apa pun yang memiliki resistansi), atau carilah pada diagram
rangkaian bagian-bagian yang memiliki label resistansi ohm (Ω). Jumlahkan sesuai
dengan jenis rangkaian antar komponen tersebut:[9]
 Resistor yang terhubung dalam rangkaian seri (ujung-ujungnya terhubung dalam satu jalur
kawat) dapat dijumlahkan bersama. Jumlah hambatannya menjadi R = R1 + R2 + R3...
 Resistor yang terhubung dalam rangkaian paralel (tiap resistor memiliki ujung kawat berbeda
tetapi terhubung dengan rangkaian yang sama) dijumlahkan dalam kebalikan. Jumlah total
hambatannya menjadi R = 1 / R1 + 1 / R2 + 1 / R3 ...
2
Jumlahkan nilai reaktansi yang berada pada rangkaian yang sama. Apabila
hanya terdapat induktor pada suatu rangkaian, atau hanya kapasitor, total
impedansinya sama dengan total reaktansi. Hitunglah sebagai berikut:[10]
 Induktor dalam rangkaian seri: Xtotal = XL1 + XL2 + ...
 Kapasitor dalam rangkaian seri: Ctotal = XC1 + XC2 + ...
 Induktor dalam rangkaian paralel: Xtotal = 1 / (1/XL1 + 1/XL2 ...)
 Kapasitor dalam rangkaian paralel: Ctotal = 1 / (1/XC1 + 1/XC2 ...)
3
Kurangi reaktansi induktif dengan reaktansi kapasitif untuk memperoleh total
reaktansi. Oleh karena efek salah satu reaktansi meningkat seiring dengan
menurunnya efek reaktansi satunya lagi, kedua reaktansi tersebut cenderung saling
mengurangi efek satu sama lain. Untuk mencari nilai totalnya, kurangi nilai
reaktansi yang lebih besar dengan nilai reaktansi yang lebih kecil.[11]
 Anda akan memperoleh hasil yang sama dari rumus Xtotal = |XC - XL|
4
Menghitung impedansi dari resistansi dan reaktansi dalam rangkaian
seri. Anda tidak bisa menjumlahkan keduanya karena kedua nilai tersebut berada
pada fase yang berbeda. Artinya, nilai keduanya berubah seiring berjalannya waktu
sebagai bagian dari siklus AC, tetapi keduanya mencapai puncak pada waktu yang
berbeda.[12]Untungnya, apabila semua komponennya berada dalam rangkaian seri
(hanya terdapat satu kawat), kita dapat menggunakan rumus sederhana Z = √(R2 +
X2).[13]
 Perhitungan di balik rumus ini melibatkan "fasor," meski sepertinya juga terhubung dengan
geometri [14]. Kita bisa melambangkan kedua komponen R dan X sebagai dua sisi dari segitiga siku-
siku, dengan impedansi Z sebagai sisi tegaknya.[15][16]
5
Menghitung impedansi dari resistansi dan reaktansi dalam rangkaian
paralel. Ini adalah cara umum untuk menghitung impedansi, tetapi dibutuhkan
pemahaman atas angka-angka kompleks. Ini adalah satu-satunya cara untuk
menghitung total impedansi suatu rangkaian paralel yang melibatkan resistansi dan
reaktansi.
 Z = R + jX, dengan j sebagai komponen imajiner: √(-1). Gunakan j alih-alih i untuk
menghindari kekeliruan penggunaan dengan I yang melambangkan arus.
 Anda tidak bisa mengombinasikan kedua angka tersebut. Sebagai contoh, suatu impedansi
dapat dituliskan sebagai 60Ω + j120Ω.
 Apabila Anda memiliki dua rangkaian seperti ini dalam satu rangkaian seri, Anda dapat
menjumlahkan komponen bilangan nyata dan komponen imajiner secara terpisah. Sebagai contoh,
apabila Z1 = 60Ω + j120Ω dan terhubung secara seri dengan resistor yang memiliki Z2 = 20Ω, maka
Ztotal = 80Ω + j120Ω.

Anda mungkin juga menyukai