Satuan Acara Penyuluhan TBC
Satuan Acara Penyuluhan TBC
TUBERKULOSIS (TBC)
A. Latar Belakang
Bakteri tuberkulosis ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tahun
1882 dan sering menginfeksi organ paru-paru dibanding bagian lain tubuh
urutan ketiga setelah India dan China di dunia. Hasil survei Depkes RI
setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya. Pada tahun 1999 WHO
TB baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate sekitar 130
kondisi sosial ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54
tahun). Penyakit TB biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan
penderita TB dewasa. Bakteri ini sering masuk dan berkumpul di dalam paru-
paru dan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melaui pembuluh darah atau
kekebalan tubuh mengontrol kuman tersebut. Kuman ini hidup dalam tubuh
bertahun-tahun lamanya dalam bentuk tidak aktif. Saat kuman tidak aktif maka
tempat tinggal, dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan
tubuh yang lemah atau turun, jumlah kuman memegang peranan penting dalam
individu yang sehat tetapi rentan tertular penyakit berubah menjadi individu
terinfeksi. Sedangkan model tuberkulosis tingkat perkembangan lambat adalah
keadaan individu yang sehat tetapi rentan tertular penyakit sebelum berubah
(Mccluskey, 2006).
tuberculosis.
D. Sasaran
Keluarga pasien An. G di ruang Dadap Serep, RSUD Pandan Arang Boyolali
E. Materi (terlampir)
a. Pengertian penyakit tuberculosis.
F. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
G. Media
Leaflet
H. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1 Pembukaan 5 Menit Mengucapkan Menjawab salam
salam Memperhatikan
Memperkenalan Memperhatikan
diri
Menjelaskan
maksud dan
tujuan
2 isi 20 Menit Menggali Memperhatikan dan
pengetahuan mendengarkan
pasien dan Bertanya
keluarga Memperhatikan dan
Pengertian mendengarkan
penyakit
tuberculosis.
Penyebab
penyakit
tuberculosis
Cara penularan
penyakit
tuberculosis
Gejala-gejala
penyakit
tuberculosis.
Faktor-faktor
penyebab
penyebaran
penyakit
tuberculosis
Tes yang
dilakukan untuk
mengetahui
Memberikan
kesempatan
kepada pasien dan
keluarga pasien
untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan
3 Penutup 5 Menit Memberikan Memperhatikan
review tentang Memperhatikan
materi yang telah Memperhatikan
disampaikan Menjawab Salam
Menyimpulkan .
Menyampaikan
harapan kepada
peserta
Salam penutup
I. Setting tempat
2 2 2
Keterangan gambar :
1. Penyaji
2. Peserta
J. Rencana Evaluasi
a. Struktur
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet.
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan
tulisan.
b. Proses penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluhan dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
c. Hasil penyuluhan
setelah dilakukan penyuluhan tentang Asfiksia diharapkan peserta
mampu :
1. Klien dapat memahami pengertian penyakit tuberculosis.
penyakit tuberculosis.
penyakit tuberculosis.
bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
B. Penyebab Tuberculosis
tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri
ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Pulmonum (KP).
TBC.
C. Cara Penularan Penyakit Tuberculosis
batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita
TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru
akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi
dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat).
Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat).
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap
sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber
produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat
terinfeksi TBC.
adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala
khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis
tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk
1. Gejala sistemik/umum
a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit
tempat tinggal yang kurang ventilasi, sempit dan sesal, karenanya angka
baik, maka sel darah putih akan menjadi benteng pelindng dari bakteri
TB. Tapi jika sistem imunnya berkurang, maka kuman akan lebih mudah
kerja.
5. Jenis kelamin dan usia. Umumnya jenis kelamin laki-laki dan orang
mungkin terinfeksi.
2. Rontgen X-ray dada dapat menunjukkan apakah ada kesan-kesan TBC pada
paru-paru.
3. Tes dahak menunjukkan apakah ada kuman TBC dalam dahak yang
dibatukkan.
2. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:
b. Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang
5. Istirahat cukup.
rokok.
http://www.anneahira.com/tbc-paru.htm
http://macammacampenyakit.com/penyakit-tbc-tuberkulosis/
Anonim, 1998, Kamus Saku Kedokteran Dorland, Edisi 25, ECG, Jakarta
Jakarta.
Simon, Harvey E., 2002, Infections due to Mycobacteria, in Infectious Disease: The
Profesional Publishing