Tekmek
Tekmek
3
IV. DASAR TEORI
Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC Power
Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.
Sebuah DC Power Supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian
utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut
diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator. Berikut
diagram blok DC Power Supply.
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply
(Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.
1. Transformator (Transformer/Trafo)
4
3. Filter (Penyaring)
Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan
sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor
(Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).
V. GAMBAR RANGKAIAN
5
VI. LANGKAH KERJA
1. Buatlah layout dengan menggunakan aplikasi eagle ataupun proteus, sehingga
hasilnya sebagai berikut :
2. Potonglah PCB polos sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, karena benda kerja
yang dibuat terdiri dari beberapa modul kecil
3. Kemudian pindahkan jalur yang sudah dicetak dengan menggunakan CTS pada
papan PCB dengan teknik sablon, atau setrika permukaan yang ditepeli CTS
hingga berwarna kehitaman.
6
4. Kemudian bersihkan kertas CTS yang menempel pada PCB dengan menggunakan
hangat atau lepas dengan tangan kosong.
5. Apabila terdapat jalur yang hilang, maka tebali menggunakan spidol permanen.
6. Kemudian larutan papan PCB yang sudah tertempel jalur tadi pada FeCl (Ferit
Chloride) atau pada tahap ini biasa disebut pelarutan PRT
a. Larutan tembaga pada FeCl yang terlah disiapkan. Agar proses pelarutan dapat
berjalan lebih cepat maka dapat diperlukan larutan Klorida Besi dengan
konsentrasi tinggi (pekat), menggunakan air panas sebagai pelarut,
menggoyang-goyangkan PRT yang telah dimasukkan pada larutan klorida
besi, serta dikenakan pada sinar matahari secara langsung.
b. Apabila lapisan tembaga yang tidak tertutup pola jalur rangkaian telah terlarut,
maka proses pelarutan telah selesai. Selanjutnya papan tembaga dicuci dengan
menggunakan air bersih, keringkan kemudian bersihkan dengan tiner dan PCB
telah siap.
7. Kemudian tahap pengeboran
Proses selanjutnya dilakukan pengeboran pada PRT pada titik-titik tempat kaki
komponen. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor berdiameter 0,8
mm sampai 1 mm untuk lubang kaki komponen, diameter 3 mm untuk lubang tepi
sebagai tempat dudukan (spacer). Untuk lubang-lubang yang mempunyai ukuran
lain digunakan mata bor yang diameternya disesuaikan.
7
8. Pemasangan komponen
Sebelum komponen dipasang pada Papan Rangkaian Tercetak (PRT). Kaki-
kaki komponen perlu dibersihkan dahulu agar tidak ada kotoran yang menempel.
Kotoran ini dapat mengganggu kualitas hasil penyolderan. Pembersihan ini
dilakukan untuk hasil penyolderan yang lebih rapi dan mengkilap. Adapun proses
penyolderan adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa hubungan jalur-jalur PCB menggunakan ohm meter untuk
memastikan semua jalur terhubung dengan baik dan tidak ada jalur-jalur
yang terhubung singkat.
8
1