Dosen Pengampu :
Oktaviana Br TobingS.Pd., M.Pd
Disusun Oleh :
Sahril Alfari (2183142032)
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Critical Journal Review pada mata kuliah
Konsep Pendidikan Seni.
Kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.Akhir kata kami ucapkan
terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Berbagai seni tapi tujuannya tetap kepada seni tari hal ini sesuai dengan prinsip
khusus yang berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar. Guru seni tari juga dalam
pembelajarannya sebaiknya menggunakan alat-alat yang canggih dan media yang mudah
dimengerti oleh siswa, agar siswa tidak jenuh dan lebih menyukai seni tari hal ini sesuai
dengan prinsip khusus yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran. Guru
seni tari pun dituntut untuk memberikan nilai kepada siswa dari proses yang telah dilakukan
hal ini seesuai dengan prinsip khusus yang berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Demikian pula apabila dikaitkan dengan pendidikan karakter adalah suatu usaha
pengembangan dan mendidik karakter seseorang, yaitu kejiwaan, akhlak dan budi pekerti
sehingga menjadi lebih baik.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa
yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut. Implementasinya dalam pendidikan seni tari adalah guru,
misalnya mengajarkan tarian yang memiliki nilai moral yang baik, guru bisa mengajarkan tari
yang dapat menanamkan karakter pada siswa sehingga memahami dalam menerapkannya
dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya. Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa
berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa
tersebut secara global dibedakan antara siswa kelas rendah dan tinggi. Kelompok tersebut
mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat diamati pada kerakteristik gerak dan
karakteristik tarinya.
Di tengah pusaran pengaruh hegemoni global tersebut, fenomena yang terjadi juga
telah membuat lembaga pendidikan serasa kehilangan ruang gerak.Selain itu, juga membuat
semakin menipisnya pemahaman peserta didik tentang sejarah lokal serta tradisi budaya yang
ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, maka alangkah lebih baiknya jika diupayakan
bagaimana caranya agar keanekaragam budaya yang telah kita miliki tersebut bisa kita jaga
dan kita lestarikan bersama.
2.1 Identitas Jurnal Pembanding
Judul :Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas
Jenis Jurnal : Jurnal dan Pendidikan dan kajian Seni
Volume dan Nomor : Vol.1, No.1, ISSN 2503-4626
Halaman : 15
Tahun Terbit : April2016
Di teliti pada jam : 20.00 WIB
Abstrak
Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap,
sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal pikiran
dan kepekaan emosi. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan mental dan fisik
anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan kreativitasnya maka
pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk digunakan. Pada usia SD anak
masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam berekspresi dan mengembangkan
kreativitasnya. Oleh karena itu, pendidikan seni baik seni rupa, seni music, seni tari maupun
drama seharusnya dapat menjadi wadah atau sarana bagi anak untuk mengembangkan dan
menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi
kehidupan seninya saja tetapi juga dalam kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki
peranan yang sangat penting. Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi
lebih dari itu yaitu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak
dapat melatih dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai
dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan
ini tetap menyenangkan bagi anak.
2.4 Ringkasan Jurnal Pembanding
Sebagai komponen dari kebudayaan baik seni maupun pendidikan mengalami pola
perubahan yang sejalan dengan perkembangan pandangan hidup masyarakat.Pada dasarnya,
konsep pendidikan seni ada dua macam, yang pertama yaitu konsep pendidikan seni yang
berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan kedua yaitu konsep pendidikan seni yang
dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Beberapa konsep pendidikan seni yang pernah ada
antara lain.
1. Gerakan Reform
Gerakan reform adalah usaha pembaruan di bidang konsep pendidikan seni yang
mengutamakan kebebasan ekspresi sebagai cara untuk memberi peluang kepada anak didik
mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. Gerakan ini bertujuan untuk
mendewasakan anak didik bukan hanya pada segi intelektualnya saja, akan tetapi
menghendaki agar anak belajar dariperbuatan aktif melalui kegiatan seni, maksudnya adalah
anak dapat belajar dengan baik dan mendapatkan “pelajaran” dari apa yang telah dialaminya
sendiri, bukan hanya melalui cerita, teori ataupun ceramah saja. Selain itu untuk melatih
kedua tangannya supaya supaya syaraf dari otak kanan dan otak kiri terlatih dalam
menjalankan fungsinya.
2. Konsep Pendidikan Seni untuk Apresiasi
Konsep ini dipelopori oleh Alfred Lichtwart dan Konrad Lange, dengan pemikiran
bahwa “persepsi” anak-anak kepada seni dan keindahan perlu dekembangkan melalui
penghayatan langsung, baik melalui kegiatan menggambar maupun kegiatan observasi,
dengan mengunjungi obyek-obyek seni seperti museum, sanggar seniman, pameran dan
lainnya.
3. Konsep Pendidikan Seni untuk Pembentukan Konsepsi
Konsep ini bermula dari pemikiran bahwa “ menggambar adalah alat untuk
mengungkapkan pikiran” yangdicetuskan oleh Walter Sargent. Gambar adalah bahasa yang
digunakan untuk melahirkan dan mengembangkan ide-ide.Menggambar suatu obyek berarti
menerjemahkan persepsi ke dalam bahasa visual.Kegiatan menggambar merupakan kegiatan
mental dan pikir yang dapat membentik konsep. Konsep ini memandang seni pada proses
kegiatannya yang terkait dengan kemampuan kognitif.
Ahmadi, Abu, dan Widodo Supriyono, 2004.Pendidikan seni dalam menunjang kreatifitas
siswa. Jakarta: Rineka Cipta
Shalahudin,Mahfudh, 1990. Pengantar Pendidikan seni, Surabaya: Bina Ilmu.
Purwanto,M. Ngalim, 1990.Pendidikan seni, Bandung: Remaja Rosda Karya
https://belajarseni.com/pengertian--pendidikanseni
Dina, Danu, dan Arika, 2010.Pendidikan seni dalam menunjang kreatifitas siswa. Jakarta:
Rineka Cipta
Samsudin,Alifah, 1995. Pengantar Pendidikan seni dalam sekolah, Bandung: Ilmu Belajar.
Ridwan,M.Randa, 1995.Pendidikan seni dalam sekolah, Bandung: Belajar Seni
https://senidisekolahdalamkreatifitas.com/pengertian--pendidikansenidanbelajarseni