Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI

No. Dokumen :800/ /PKM-WM/SOP/I/2018


No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman :1/3
UPTD Puskesmas EDY ENIYAH, A.Md.Kep
Way Mili NIP.196310181991032004

1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah agar petugas dapat menegakkan
diagnosis hipertensi dan melakukan pengobatan untuk hipertensi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Way Mili No. 800/ /PKM-WM/SK/I/2018
tentang Layanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014 Buku Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Alat dan Bahan
Langkah- a. Rekam medis
langkah b. Alat tulis
c. Register
d. Alat diagnostik poli umum
e. Blanko resep
f. Blanko rujukan
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter Umum
3. Langkah-langkah
a. Petugas memanggil pasies sesuai dengan urutan rekam medis yang ada di
meja pelayanan.
b. Petugas menyapa pasien dan mencocokkan identitas pasien dengan rekam
medis.
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan nyeri
kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sulit tidur,
mata berkunang-kunang dan pusing.
d. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi
sebelumnya, apakah sedang megkonsumsi obat antihipertensi, bila iya jenis
obat anthipertensi apa yang sedang digunakan.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan respirasi
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
g. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan
fisik, yaitu
Tabel 6.1 Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National
Commite VII (JNC VII)
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Hipertensi stage 2 >160 mmHg >100 mmHg

h. Petugas memberikan obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka


panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.
 Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari,
furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE
(captopril 2x25-100 mg/hari atau enalapril 1-2 x 2,5-40 mg/hari),
penyekat reseptor beta (atenolol 25-100mg/hari dosis tunggal),
penghambat kalsium.
 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu,
dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid
dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x 25-
100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
 Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat hipertensi
yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari. (diltiazem
extended release 1x180-420 mg/hari, amlodipin 1x2,5-10 mg/hari,
atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.

i. Petugas mengantar pasien ke ruang konsultasi gizi untuk mendapatkan terapi


gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori
dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam
hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.

j. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali


seminggu selama kurang lebih 30 menit.

k. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose secara lengkap


ke dalam rekam medis

l. Petugas akan memberikan menulis hasil diagnose pada buku register.

6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang 1. Konseling dan Edukasi


perlu Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk mencegah dan

Halaman 2/3
diperhatikan mengontrol hipertensi seperti:
a. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak (Dietary Approaches
To Stop Hypertension).
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal.
c. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
d. Stop merokok.
e. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
2. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan yang
harus diminum untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan
darah) dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya
untuk mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk
tiap obat dan berapa kali minum sehari.
3. Kriteria rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah sistole >180 mmHg)
8. Unit terkait Seluruh unit pelayanan

9. Dokumen Rekam medis


terkait

10. Rekam historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


perubahan Diberlakukan

Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai