I. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis ΔH reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukkan standar dan data energi ikatan
III. PRASYARAT
Sebelum anda mempelajari termokimia melalui Modul 2 diharapkan kalian
sudah memahami tentang materi stoikiometri dan entalpi.
V. Kata Kunci :
Reaksi eksoterm, reaksi endoterm, perubahan entalpi, Kalorimeter,
Hukum Hess, ΔH fo , energi ikatan
Jumlah kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikan suhu
1oC disebut kapasitas kalor (diberi simbol C). Setiap benda atau zat
mempunyai kapasitas kalor yang berbeda-beda. Apabila kapasitas
Gambar Alat Kalorimeter bom
kalor diketahui maka rumus menjadi :
q = C. Δt
dengan C = kapasitas kalor (J°C–1), q = kalor (J), ΔT = perubahan
suhu(°C).
Contoh kalorimeter yang digunakan untuk reaksi yang melibatkan gas adalah kalorimeter
bom, untuk kalorimeter sederhana dapat disusun dari dua buah gelas plastik, termometer dan
LATIHAN SOAL :
1. Mata uang tembaga dengan massa 3,14 g dipanaskan sampai 100◦C, jika energi yang untuk
menaikkan temperatur mata uang tersebut 85 joule, hitunglah berapa temperatur awal mata
uang tersebut? (kalor jenis tembaga 0,387 J g-1 0C-1) .
2. Suatu pemanas listrik dibenamkan dalam sebuah calorimeter, listrik tersebut digunakan untuk
memasok kalor sebesar 1.347 J. Temperatur calorimeter naik dari 25,00 0C menjadi 26, 15
0
C. Berapakah kapasitas kalor calorimeter dalam J 0C-1?
3. Ke dalam 50 mL larutan HCl 1 M ditambahkan 50 mL NaOH 1 M pada kalorimeter dari
gelas plastik. Suhu naik dari 22 °C menjadi 29 °C (kalor jenis larutan = 4,2 J g–1K–1). Jika
kapasitas panas wadah diabaikan, maka hitunglah besarnya ΔH pada reaksi penetralan:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
4. Sebanyak 5 gram kristal KOH dilarutkan dalam 145 gram air. Setelah kristal KOH larut,
ternyata suhu kalorimeter naik dari 25,5 °C menjadi 37,5 °C (Ar K = 39,O = 16, dan H = 1).
Kalor jenis larutan = 4,2 J g–1K–1. Jika kapasitas panas wadah diabaikan, tentukan perubahan
entalpi pelarutan KOH dalam air
Pada cara 1. CO2 terbentuk secara langsung dari pembakaran karbon, jadi hanya satu tahap.
Pada cara 2. CO2 terbentuk melalui pembentukkan CO terlebih dahulu, entalpi
pembentukkan CO2 merupakan penjumlahan dari kedua tahap yang dilalui yaitu :
C(s) + 1/2O2(g) → CO (g) ΔH = -26 kkal (tahap I)
CO(g) + 1/2O2(g) → CO2(g) ΔH = -68 kkal (tahap II)
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -94 kkal
Jadi terbukti bahwa panas yang dilepaskan untuk kedua cara pembentukkan CO2 adalah
sama, berarti sesuai dengan hukum Hess.
2. Perhatikan diagram reaksi :
A + 2C ΔH1→ AC2
↓ΔH2 ↓ΔHr
B + 2D ΔH3 → BD2
Tentukan : AC2 → BD2 ΔHr = ?
Jawab :
Keadaan awal : A + 2C dan Keadaan akhir : BD2
Tahap I : A + 2C → AC2 → BD2 ; ΔH I = ΔH1 + ΔHr
Tahap II : A + 2C → B + 2D → BD2 ; ΔH II = ΔH2 + ΔH3
ΔH I = ΔH II maka ; ΔH1 + ΔHr = ΔH2 + ΔH3 .Jadi ΔHr = ΔH2 + ΔH3 - ΔH1
3. Dari persamaan reaksi dan perubahan entalpi berikut :
a) C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -394 kJ
b) H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l) ΔH = -286 kJ
c) 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(l) ΔH = -2599 kJ
Hitunglah perubahan entalpi pembentukkan asetilena dari unsur-unsurnya!
Jawab :
Persamaan reaksi pembentukkan asetilena : 2C(s) + H2(g) → C2H2(g)
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -394 kJ x 2
H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l) ΔH = -286 kJ
4CO2(g) + 2H2O(l) → 2C2H2(g) + 5O2(g) ΔH = +2599 kJ : 2
ΣΔH°f produk : merupakan jumlah entalpi pembentukan standar dari zat-zat produk.
Σ ΔH°f reaktan : merupakan jumlah entalpi pembentukan standar dari zat-zat reaktan.
Contoh Soal :
1. Diketahui ΔH pembakaran C2H6(g) = -1565 kJ/mol, ΔH°f CO2(g) = -394 kJ/mol, ΔH°f H2O(l)
= -287 kJ/mol.Tentukan ΔH pembentukan C2H6(g)?
Jawab :
Reaksi pembakaran C2H6(g) :
C2H6(g) + 3,5O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) ΔH = -1565 kJ
ΔHreaksi = Σ ΔH°f produk – Σ ΔH°f reaktan
-1565 = (2ΔH°f CO2(g) + 3ΔH°f H2O(l) ) - ( ΔH°f C2H6(g) + 5ΔH°f O2(g))
-1565 = (2(-394) + 3(-287 ) - ( ΔH°f C2H6(g) + 0)
ΔH°f C2H6(g)= -788 - 861 + 1565
= -84 kJ.
Jadi ΔH pembentukan C2H6(g) = -84 kJ/mol
Contoh soal :
Diketahui data energi ikatan rata-rata sebagai berikut : C=C = 612 kJ/mol, C-C = 347
kJ/mol, C-Cl = 346 kJ/mol, C-H = 413 kJ/mol dan Cl-Cl = 243 kJ/mol. Tentukan perubahan
entalpi reaksi :
C3H6 + Cl2 → C3H6Cl2
Jawab :
H H H H H H
H – C – C = C – H + Cl – Cl → H – C – C – C - H
H H Cl Cl
ΔHreaksi = Σ energi total pemutusan ikatan– Σ energi total pembentukan ikatan
= ( 6EC-H + 1EC-C + 1EC=C + 1 ECl-Cl ) - ( 6EC-H + 2EC-C + 2EC-Cl )
= (612 + 243) – (347 + 2 x 346)
= -184 kJ
LATIHAN SOAL :
TTS TERMOKIMIA
1 2
6 7 8
SAMPLE 10
11
12
13
Mendatar Menurun
1. Bagian luar sistem 2. Perpindahan energi akibat perbedaan suhu
4. Perpindahan energi bentuk kalor pada sistem 3. Reaksi menyerap kalor
6. reaksi membebaskan energi / kalor 5. Mempunyai contoh yaitu termos
9. Hukum penjumlahan kalor 8. Entalpi pemutusan ikatan
11. bagian alam semesta
LEMBAR KERJA
∆H(kJ)
0 2H2(g) + O2(g)
-484 2H2O(g)
-571 2H2O(l)
1. 0,75 gr KCl dicampur dengan 35 gr H2O di dalam cangkir Styrofoam dan diaduk sampai larut
sempurna. Suhu larutan turun dari 24,8 °C menjadi 23,6 °C. (c= 4,728 kJ g–1 °C–1)
a) Apakah terjadi reaksi endoterm atau eksoterm?
b) Hitung kalor larutan KCl dalam kilo Joule per mol!
2. Diketahui reaksi : C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = –393,5 kJ
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g) ΔH = –221 kJ
Tentukan kalor reaksi pembentukan gas CO!
3. Diketahui:ΔHf°C2H2(g) = + 227 kJ/mol, ΔHf°CO2(g) = –394 kJ/mol, ΔHf°H2O(l) = –286 kJ/mol.
Hitunglah besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 1.000 kg gas asetilena (C2H2, Ar C =
12 dan H = 1) sesuai reaksi: C2H2(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l) (belum setara)
4. Pada reaksi pembakaran bahan bakar bensin sesuai reaksi:
2C8H18(l) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(l) ΔH = –5.848,8 kJ/mol
Hitunglah besarnya kalor yang dibebaskan pada pembakaran 40 liter bensin (pada keadaan
standar)!
5. Diketahui data energi ikatan rata-rata sebagai berikut:
H—H = 436 kJ/mol
N—H = 391 kJ/mol
N≡ N = 941 kJ/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 34 gram NH3 (Mr = 17) menjadi unsur-
unsurnya adalah.....
6. Perhatikan reaksi :
C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O2(g) 2CO2(g) ∆H = -596 kJ/mol
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan ∆H sebesar....
7. Diketahui persamaan termokimia berikut:
C. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan seperti tercantum pada table di atas.
2. Masukkan 50 cm3 larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan masukkan 50 cm3
larutan HCl 1 M ke dalam gelas ukur.
3. Ukur suhu kedua larutan itu. Berapa suhu larutan masing-masing? Termometer harus
dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari larutan satu ke larutan yang lain.
Jika kedua larutan suhunya berbeda, tentukan suhu rata-rata (suhu awal)!
4. Tuangkan larutan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan
termometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer tersebut. Suhu akan
naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang paling tinggi
(suhu akhir). Berapa suhu akhir?
D. HASIL PENGAMATAN
Suhu Awal Suhu akhir Perbedaan suhu
E. PERTANYAAN
Perhitungan
1. Massa larutan (m) = volume larutan x massa jenis air
= ………….cm3 x 1 g/cm3 = ……………g
q = m . c . ∆t
= …………….. joule
= ……………..kJ
50
2. 50 cm3 NaOH 1 M = 1000x 1 = ………… mol NaOH
50
50 cm3 HCl 1 M = 1000x 1 = ………… mol HCl
1. Reaksi larutan NaOH dengan larutan HCl menyerap atau membebaskan kalor? Jelaskan!
2. Reaksi tersebut eksoterm atau endoterm?
Bagaimana tanda untuk harga ∆H reaksi?
3.Tulis persamaan termokimia untuk reaksi tersebut!
A. KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………