Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELLITUS

No. Dokumen :800/ /PKM-WM/SOP/I/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : Januari 2018
Halaman :1/3
EDY ENIYAH, A.Md.Kep
UPTD Puskesmas
Way Mili NIP.196310181991032004

1. Pengertian Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat
defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosa dan
melakukan pengobatan diabetes mellitus.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Way Mili No.800/ /PKM-WM/SK/I/2018
tentang Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Buku
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Alat dan Bahan
Langkah- a. Rekam Medis
langkah b. ATK
c. Alat Diagnostic Poli Umum
d. Sarungb Tangan dan Masker
e. Blanko resep
f. Register
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter Umum
3. Langkah-langkah
a. Petugas memanggil pasies sesuai dengan urutan rekam medis yang ada di
meja pelayanan.
b. Petugas menyapa pasien dan mencocokkan identitas pasien dengan rekam
medis.
c. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah
pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar), serta penurunan berat badan
yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas
meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh,
pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
d. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat
badan, atau adakah prurirus atau gangren.
e. Petugas mengantarkan pasien ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan
GDA, atau GDP dan GD2JPP bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan
HbA1C.
f. Petugas kesehatan menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:
 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah sewatu
≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah kapiler).
ATAU
 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
(TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥
126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila pasien
menyetujui.
g. Petugas kesehatan memberikan pengobatan DM:

 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis


maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari

 Insulin : short acting atau long acting

h. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek
samping obat

i. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose secara lengkap ke


dalam rekam medis

j. Petugas akan memberikan menulis hasil diagnose pada buku register.

6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. UGD
3. Rawat Inap

9. Dokumen Rekam medis


terkait

Halaman 2/3
10. Rekam historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan Diberlakukan

Halaman 3/3

Anda mungkin juga menyukai