Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 5 :

OLEH :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pertama tentang model adaptasi meliputi pengumpulan data tentang
perilaku klien sebagai suatu sistem adaptif : fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan
ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama di artikan sebagai pengkajian
perilaku yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing model adaptasi, sistematika dan
holistik. Pelaksanaan, pengkajian dan pencatatan pada model adaptif tersebut
memberikan gambaran keadaan klien pada tim kesehatan lainnya.

Setelah pengkajian pertama perawat menganalisis perubahan yang memerlukan


lingkungan perawat. Jika di temukan ketidakefektifan respon (maladaptive), perawat
melaksanakan pengkajian tahap dua. Pada tahap ini, perawat mengumpulkan data stimulus
vokal, konstektual dan residul yang berdampak pada klien. Proses ini bertujuan untuk
mengklarifikasikan masalah dan mengidentifikasi faktor kontektual dan residul yang
sesuai menurut Martinez, faktor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi genetik,
seperti : jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alkohol, merokok, konsep diri,
fungsi peran, ketergantungan dan pola interaksi sosial; mekanisme koping dan gaya;
stress fisik dalam emosi; budaya serta lingkungan fisik.

B. PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN


Diagnosis keperawatan adalah respon individu terhadap rangsangan yang timbul
dari diri sendiri maupun luar (lingkungan).
Sifat diagnosis keperawatan adalah :
1. Berorientasi pada kebutuhan dasar manusia.
2. Menggambarkan respon individu terhadap proses, kondisi dan situasi.
3. Berubah bila respon individu juga berubah. Unsur respon (P), etimologi (E) dan
signisympom (S), dengan rumus diagnosis P+E+S. Diagnosis keperawatan dan
diagnosis medis mempunyai beberapa perbedaan sebagaimana tercantum pada tabel
berikut :
No. Diagnosis Medis Diagnosis Keperawatan
1. Fokus : faktor-faktor pengobatan Fokus : respon klien, tindakan medis
penyakit dan faktor lain
2. Orientasi : keadaan patologi Orientasi : Keperawatan Dasar
Manusia (KDM)
3. Cenderung tetap mulai masuk sampai Berubah sesuai perubahan respon
pulang klien
4. Mengarah tindakan medis Mengarah pada fungsi mandiri
(pengobatan) yang sebagian perawat
dilimpahkan kepada perawat
5. Diagnosis medis melengkapi Diagnosis Keperawatan melengkapi
diagnosis perawat diagnosis medis

Sister Calissta Roy mendefenisikan tiga metode untuk menyusun diagnosis keperawatan :
Menggunakan tipologi yang di kembangkan oleh Roy dengan empat model
adaptasi (tabel masalah adaptasi) dalam mengaplikasikan metode diagnosis ini, diagnosis
pada kasus Tn. Sigit adalah “Hipoksia”.

1. Standar Tindakan Psikologi


a. Memenuhi kebutuhan oksigen.
b. Memahami kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit.
c. Memenuhi kebutuhan eliminasi.
d. Memenuhi kebutuhan aktivitas atau istrahat atau tidur.
e. Memiliki kebutuhan integitas (kebersihan dan kenyamanan fisik).
f. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologi.s
2. Standar Tindakan gangguan konsep diri (psikis) : memenuhi kebutuhan emosional dan
spiritual.
3. Standar Tindakan pada gangguan peran (sosial)
4. Standar tindakan pada gangguan interdenpence (ketergantungan)

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan intervensi keperawatan adalah mencapai kondisi yang optimal dengan
menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat
menggambarkan penyelesaian masalah adeaptif dan ketersediaan tersebut
(mempertahankan, pertumbuhan). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan
perilaku klien setelah memanipulasi stimulus vokal, konstektual dan residul.

D. EVALUASI
Penelitian terakhir pada proses keperawatan di dasarkan pada tujuan
keperawatan yang di tetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan di
dasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang telah di tetapkan, yaitu
terjadinya adaptasi pada individu.

Anda mungkin juga menyukai