Disusun oleh:
Data Ekonomi Prarancang Pabrik Dimetil Eter (DME) Kapasitas Produksi 15.000 ton/hari
- Total Capital Investmenet (TCI)
Perhitungan TCI dilakukan dengan menggunakan metode Percentage of Delivered Cost
(Timmerhaus, 2003) hal 273 bab 6
TCI = FCI + WCI
= Rp 211.595.041.983 + Rp 39.829.654.961
= Rp 248.935.343.509
- Penambahan biaya TCI sebesar 10% dari TCI
10% dari TCI = Rp 24.893.534.351
Sehingga TCI menjadi Rp 248.935.343.509 + Rp 24.893.534.351 = Rp 273.828.877.860
Total harga peralatan sebesar Rp 28.241.177.056 dengan total harga alat proses adalah Rp
10.492.157.128 dan total harga alat utilitas adalah Rp 17.749.019.928. Terlihat bahwa total harga
peralatan utilitas lebih besar dibandingan dengan total harga perlatan proses maka dapat
disimpulkan harga-harga tersebut tidak masuk. Total harga alat proses dan harga alat utilitas dapat
dilihat pada lampiran.
Analisa Hubungan TCI dan ROI
TCI adalah Total Capital Investment atau total modal investasi awal yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan sebuah pabrik atau perusahaan. Dan ROI (Return Of Investment) adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
untuk menutup biaya investasi yang dikeluarkan. Berdasarkan data dari perhitungan ekonomi
diperoleh data TCI (Total Capital Investment) sebesar Rp 248.935.343.509.
Kemudian, setelah TCI ditambah 10% dari TCI awal, diperoleh harga TCI sebesar Rp
273.828.877.860
diperoleh ROIb sebesar 29,24%
ROIa sebesar 23,39%.
Dengan adanya kenaikan pada TCI sebesar 10% dari TCI maka terlihat adanya penurunan persen
nilai dari ROI sekitar 2-3%. Hal ini disebabkan karena penambahan nilai TCI tidak sebanding
dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Lihat tabel di bawah.
Dari tabel di atas, diketahui jika TCI semakin bertambah, sedangkan pendapatan yang diperoleh
perusahaan semakin kecil. Hal ini yang mempengaruhi nilai ROI karena semakin kecil nilai ROI
maka laba yang diperoleh perusahaan menjadi semakin kecil dan pengembalian modal awal
investasi perusahaan menjadi semakin lama. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu jika ROI
semakin besar maka laba perusahaan semakin besar dan jangka waktu pengembalian modal
perusahaan menjadi lebih cepat. Maka secara tidak langsung dalam kasus ini jika modal investasi
ditambah maka pendapatan dari perusahaan baik keuntungan kotor atau keuntungan bersih
mengalami penurunan. Terlihat pada table diatas bahwa waktu peminjaman modal menjadi lebih
lama dengan adanya penurunan nilai ROI.