Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKONOMI TEKNIK

ANALISIS TUGAS AKHIR BAB IX EKONOMI PRARANCANG PABRIK DIMETIL ETER


(DME) KAPASITAS PRODUKSI 15.000 TON/HARI

Disusun oleh:

Irvan Eko Saputra 1415041025


Ridwan Santoso 1415041053

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Analisis ekonomi bab ix investasi dan evaluasi ekonomi Tugas Akhir (TA) Prarancang Pabrik
Dimetil Eter (DME) yang di susun oleh

Basis atau asumsi yang diambil :

- Kapasitas produksi = 15.000 ton/tahun


- Satu tahun operasi = 330 hari
- Pabrik didirikan tahun = 2021
- Nilai kurs US$ = Rp 14.227
- Masa konstruksi pabrik selama 2 tahun. Konstruksi dilakukan mulai awal tahun 2020
sampai akhir tahun 2021. Pabrik mulai beroperasi pada awal tahun 2022.
- Kapasitas produksi tahun pertama sebesar 70 % dari kapasitas rancangan, tahun kedua 90
%, tahun ketiga dan seterusnya 100 %.

Data Ekonomi Prarancang Pabrik Dimetil Eter (DME) Kapasitas Produksi 15.000 ton/hari
- Total Capital Investmenet (TCI)
Perhitungan TCI dilakukan dengan menggunakan metode Percentage of Delivered Cost
(Timmerhaus, 2003) hal 273 bab 6
TCI = FCI + WCI
= Rp 211.595.041.983 + Rp 39.829.654.961
= Rp 248.935.343.509
- Penambahan biaya TCI sebesar 10% dari TCI
10% dari TCI = Rp 24.893.534.351
Sehingga TCI menjadi Rp 248.935.343.509 + Rp 24.893.534.351 = Rp 273.828.877.860

Analisis Harga Peralatan (Alat Proses dan Alat Utilitas)

Total harga peralatan sebesar Rp 28.241.177.056 dengan total harga alat proses adalah Rp
10.492.157.128 dan total harga alat utilitas adalah Rp 17.749.019.928. Terlihat bahwa total harga
peralatan utilitas lebih besar dibandingan dengan total harga perlatan proses maka dapat
disimpulkan harga-harga tersebut tidak masuk. Total harga alat proses dan harga alat utilitas dapat
dilihat pada lampiran.
Analisa Hubungan TCI dan ROI

TCI adalah Total Capital Investment atau total modal investasi awal yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan sebuah pabrik atau perusahaan. Dan ROI (Return Of Investment) adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
untuk menutup biaya investasi yang dikeluarkan. Berdasarkan data dari perhitungan ekonomi
diperoleh data TCI (Total Capital Investment) sebesar Rp 248.935.343.509.

Pada kondisi TCI tersebut,


ROI (Return Of Investment) sebelum pajak (ROIb) adalah 31.39%
ROI setelah pajak (ROIa) 25.11%.

Kemudian, setelah TCI ditambah 10% dari TCI awal, diperoleh harga TCI sebesar Rp
273.828.877.860
diperoleh ROIb sebesar 29,24%
ROIa sebesar 23,39%.

Dengan adanya kenaikan pada TCI sebesar 10% dari TCI maka terlihat adanya penurunan persen
nilai dari ROI sekitar 2-3%. Hal ini disebabkan karena penambahan nilai TCI tidak sebanding
dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Lihat tabel di bawah.

TCI TCI + 10% dari TCI


TCI Rp 248.935.343.509 Rp 273.828.877.860
Pb Rp 78.917.036.958 Rp 74.690.630.447
Pa Rp 63.133.629.566 Rp 59.752.504.357
ROIb 31,39% ROIa 29,24%
ROI
ROIb 25,11% ROIa 23,39%
POTb 2,1 Tahun 2,2 Tahun
POTa 2,5 Tahun 2,6 Tahun
Keterangan :
TCI = Total Capital Investment
Pb = Profit before taxes
Pa = Profit after taxes
ROI = Return On Investment
POTb = Pay Out Time before taxes
POTa = Pay Out Time after taxes

Dari tabel di atas, diketahui jika TCI semakin bertambah, sedangkan pendapatan yang diperoleh
perusahaan semakin kecil. Hal ini yang mempengaruhi nilai ROI karena semakin kecil nilai ROI
maka laba yang diperoleh perusahaan menjadi semakin kecil dan pengembalian modal awal
investasi perusahaan menjadi semakin lama. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu jika ROI
semakin besar maka laba perusahaan semakin besar dan jangka waktu pengembalian modal
perusahaan menjadi lebih cepat. Maka secara tidak langsung dalam kasus ini jika modal investasi
ditambah maka pendapatan dari perusahaan baik keuntungan kotor atau keuntungan bersih
mengalami penurunan. Terlihat pada table diatas bahwa waktu peminjaman modal menjadi lebih
lama dengan adanya penurunan nilai ROI.

Anda mungkin juga menyukai