Anda di halaman 1dari 8

Di era dewasa ini Pancasila kurang mendapat perhatian di kalangan

masyarakat. Pancasila telah mengalami erosi idiologi bangsa


Indonesia. Bahkan banyak anak muda yang tidak hafal Pancasila. Ini
dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia untuk
menghayati dan mengamalkan Pancasila. Bagaimana pendapat anda
dan bagaimana solusinya ? Bagaimana pula cara/ teknik menanamkan
nilai-nilai pancasila kepada murid melalui proses pembelajaran?
Teknik menanamkan nilai-nilai pancasila kepada murid untuk mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila pada pelaksanaan pembelajaran PKn dapat dilakukan melalui upaya internal dan
upaya eksternal. Untuk mengatasi kendala dapat dilakukan oleh pihak guru/sekolah, keluarga
dan masyarakat. Jika ketiga komponen tersebut bekerjasama dengan baik, maka penerapan
nilai-nilai Pancasila pada siswa dapat terlaksana dengan optimal. Dalam pembelajaran PKn
yang memuat nilai-nilai Pancasila, upaya yang dilakukan guru dan sekolah dalam mengatasi
kendala tersebut adalah :
a. Dalam menyusun dan mengembangkan silabus dan RPP PKn yang memuat nilainilai
Pancasila, guru seharusnya lebih teliti dan kreatif dalam menentukan nilai-nilai Pancasila
agar materi yang disampaikan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan
serta guru harus menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi yang direncanakan
dalam RPP.
b. Pada saat pelaksanaan pembelajaran PKn yang memuat nilai-nilai Pancasila guru harus
berusaha mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi agar pembelajaran menjadi
terpusat dan menyenangkan serta terintegrasi dengan nilainilai Pancasila, melakukan inovasi
dan memperbanyak referensi mengenai media 16 pembelajaran sehingga dapat menunjang
penerapan nilai-nilai Pancasila pada saat proses belajar mengajar, memberikan motivasi
kepada siswa serta guru harus pintar menarik perhatian dan minat siswa agar siswa memiliki
semangat dan antusias pada pelaksanaan pembelajaran PKn yang memuat nilai-nilai
Pancasila.
c. Upaya lain yang diusahakan oleh guru dan sekolah dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila
adalah semua pihak sekolah berusaha memberikan teladan yang baik kepada siswa dalam
konsistensi mengawal jadwal mengajar, misal mengucap salam ketika masuk kelas, berdo’a
sebelum memulai pelajaran. sosialisasi penerapan nilai-nilai Pancasila melalui proses
pembelajaran, memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah,
melakukan pembiasaan-pembiasaan sekolah, melakukan perbaikan fasilitas sekolah,
menertibkan bimbingan oleh BK, menerbitkan buku pedoman kepribadian, mendatangkan
psikiater (orang yang ahli dalam bidang psikologi) untuk menangani siswa yang bermasalah,
memberikan motivasi kepada seluruh guru dan staf, serta menyediakan organisasi siswa
baik intra (OSIS) maupun ekstrakurikuler. Sedangkan melalui upaya eksternal adalah
bekerjasama dengan orang tua/wali murid dalam mendidik siswa dengan cara memberikan
perhatian dan pengawasan pada siswa.
Sebagai bangsa Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh globalisasi,
baik yang positif maupun yang negatif. Apa pengaruh positip dan
negatif dari globalisasi? Bagaimana anda sebagai guru SD menyikapi
pengaruh globalisasi tersebut terhadap peserta didik yang ada di
lingkungan anda?

Pembahasan

Globalisasi berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia


sedangkan lization artinya adalah proses. Secara umum, globalisasi
dapat diartikan sebagai proses menjadikan dunia dalam satu atap.
Pada tahap ini, setiap individu dapat mengetahui segala jenis informasi
yang tersebar di dunia luar dengan cepat dan mudah.

Kalau kita bicara masalah demokrasi tidak lepas dari HAM. Demikian
pula masalah HAM tidak bisa lepas dari Demokrasi. Bagaimana
pandangan anda masalah tersebut di atas dalam kaitannya dengan
masalah HAM dan Demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berikan contoh nyata dari hubungan tersebut pada
kehidupan sehari-hari. Apa hak dan kewajiban yang diajarkan kepada
peserta didik sebagai warga sekolah, masyarakat dan Warga Negara
Indonesia?
Kaitan dengan nasionalisme di Indonesia tidak bisa lepas dari pluralistis
dan kebhinekaan. Kenyataan di Indonesia sering terjadi permasalahan
yang mengarah pada unsur SARA dan ujaran kebencian.
Kecendurungan ini sering terjadi pada saat bangsa Indonesia
menyelenggarakan PEMILU. Mengapa bisa terjadi dan bagaimana cara
mencegah agar tetap bersatu dalam NKRI. Bagaimana
pula mempersatukan masyarakat multikultur di Indonesia dengan
beragama perbedaan baik suku, agama, dan budaya. Media atau
metode apa yang tepat untuk menanamkan rasa nasionalisme bagi
peserta didik di sekolah yang biasa bapak/ibu terapkan?

Efek yang ditimbulkan globalisasi sangat besar, saat ini begitu sulit bagi kita untuk
melempaskan ketergantungan terhadap globalisasi. Sebagai guru SD, saya perlu menanamkan
pendidikan kewarganegaraan dan ilmu pengetahuan yang baik. Karena Sekolah asar
merupakan fondasi pendidikan yang akan membentuk karakter seseorang.

Dampak Positif Globalisasi :


a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Dampak negatif Globalisasi :
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat
melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan
banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan
bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Meski begitu ada juga cara menanggualangi/mengatasi dari dampak negatif Globalisasi yaitu :
* Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia melalui pendidikan
* Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitaas Masyarakat
* Mendorong dan Mendukung Upaya Memperjuangkan Keadilan Antar Bangsa
Cara Untuk Menyikapi Dampak Globalisasi :
1. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
2. MENINGKATKAN KUALITAS NILAI KEIMANAN DAN MORALITAS MASYARAKAT.
3. MENDORONG DAN MENDUKUNG UPAYA PEMERINTAH INDONESIA UNTUK
MEMPERJUANGKAN KEADILAN ANTAR BANGSA.
4. MENDORONG DAN MENDUKUNG UPAYA PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MENDESAK
NEGARA MAJU AGAR MEMBERIKAN DANA PERBAIKAN LINGKUNGAN HIDUP.
5. MENINGKATKAN JIWA DAN SEMANGAT PERSATUAN, KESATUAN, DAN
NASIONALISME.
6. MELESTARIKAN KEBUDAYAAN DAN ADAT ISTIADAT DAERAH
7. MENJAGA KEASRIAN OBJEK WISATA DALAM NEGERI

Hubungan antara demokrasi dan HAM di Indonesia yang dapat disebut dan dijelaskan, di mana
hubungan keduanya sangatlah erat dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Perjalanan keduanya,
yaitu demokrasi dan HAM, sudah ada bahkan sejak Negara Indonesia berdiri hingga sekarang
meskipun terjadi banyak sekali jenis jenis pelanggaran HAM yang terkait dengan HAM. Sudah
sepatutnya bahwa Indonesia yang menganut demokrasi dan menjunjung hak asasi manusia
bahwa dalam pemberian serta pelaksaan kebebasan (demokrasi) tersebut didasari dan
dilingkupi oleh hak-hak dasar dasar (hak asasi manusia) tersebut. Sedemikian sehingga
berjalanannya demokrasi dan penegakan HAM menjadi sejalan untuk mencapai bersama-sama
sebuah kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang satu, yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Adapun hubungan demokrasi dan HAM di Indonesia dapat ditinjau melalui Undang-Undang
Dasar 1945 (yang sudah berkali-kali mengalami proses amandemen hingga sekarang),
diantaranya:
1. Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya dan
memiliki hak dan kewajiban warga negara. Mulai dari membentuk keluarga, meneruskan
keturunan melalui pernikahan yang sah secara hukum serta menerima perlindungan dalam
kelangsungan hidupnya termasuk perlindungan terhadap perlukaan yang bersifat
diskriminatif seperti perbudakan. Dalam artian semua warga negara bebas menjalankan
kehidupannya masing-masing dan menerima hak-haknya sebagai warga sipil Negara
Indonesia.

2. Setiap orang bebas untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya
masing-masing, memilih pekerjaan, pendidikan dan pembelajaran, dan juga tempat tinggal di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini juga merupakan hak asasi yang mencakup
hak-hak sipil dan ekonomi sebagai warga Negara Indonesia. Di samping itu, warga Negara
juga bebas untuk pindah status kewarganegaraannya ke negara lain dan berhak pula
kembali untuk menjadi warga Negara Indonesia lagi di kemudian hari.Setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dengan siapapun, memperoleh informasi dari siapapun termasuk
mengolah, memiliki, dan menyimpannya untuk pengembangan pribadi dan lingkungan
sosialnya. Oleh karena itu semua orang bebas untuk berserikat, berkumpul serta
mengelurkan pendapatnya. Hal ini juga merupakan hak-haknya di bidang politik, sosial, dan
budaya.

3. Setiap orang berhak untuk memperoleh jaminan sosial yang memungkinkan untuk
pengembangan dirinya, kesehatan dirinya, dan lainnya sebagai manusia yang memiliki
martabat. Hal ini dilakukan selain agar terjaminnya hak-hak sipil dan sosialnya, juga
memastikan bahwa setiap warga Negara memiliki kesejahteraan sosial yang sama dan adil.

4. Setiap warga Negara yang menyandang masalah sosial seperti masyarkat yang tinggal di
daerah-daerah terpencil berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
mendapatkan kesempatan yang sama termasuk dalam hal pembangunan, di mana biasanya
pada dearah terpencil sering tertinggal proses pembangunannya. Hak-hak ini sesuai dengan
hak-hak khusus dan ha katas pembangunan yang menjadi landasan dalam HAM (Hak Asasi
Manusia) di Indonesia agar tidak penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan.

5. Semua kebebasan dan hak yang memang menjadi hak-hak dari setiap warga Negara
Indonesia tentunya juga diatur dalam suatu Undang-Undang untuk memenuhi tuntutan serta
mencapai keadilan dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral, agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam sebuah masyarakat yang demokratis. Oleh karena itu, semua warga
Negara wajib menghormati dan tunduk pada hukum undang-undang yang berlaku dan selalu
mendapat bimbingan bagaimana cara menanamkan kesadaran hukum pada masyarakat.

6. Disamping itu, Negara juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan
yang diajarkan dari segi agama serta menjamin kemerdekaan semua penduduknya untuk
bebas memeluk, menjalankan (mengamalkan), dan menyebarkan agamanya.

7. Ditambah lagi, meskipun semua warga Negara diberi kebabasan dan hak-hak yang berhak
diterimanya, namun mereka juga harus menaruh rasa hormat kepada kebebasan dan hak-
hak orang lain dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat sekaligus warga Negara. Hal
ini sesuai dengan hak asasi sipil dan sosial sebagai warga Negara Indonesia.

8. Terakhir ialah kebebasan dan hak warga Negara untuk terjun langsung dalam dunia
pemerintahan. Dalam artian ikut ambil bagian untuk menjadi badan Negara yang memegang
kendali sistem pemerintahan Negara Indonesia.

Contoh Hak dan kewajiban seorang anak sebagai anggota keluarga yaitu: Membantu orang
tua , Mendoakan orang tua, Membahagiakan orang tua, Belajar di rumah, anak juga berhak
untuk disayangi dan masih banyak lagi lainnya.
Adapun hak dan kewajiban sebagai warga sekolah adalah : Menghormati guru, Menjaga
kebersihan dan keindahan sekolah, Belajar yang rajin, Selalu mengerjakan tugas sekolah,
Mengikuti seluruh kegiatan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Mewujudkan dan
memelihara ketertiban, keamanan, keindahan, kekeluargaan ,dan kerindanagan, Siswa wajib
memelihara seluruh fasilitas yang ada di lingkungan sekolah, Menggunakan fasilitas
pembelajaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Nasionalisme dan semangat cinta tanah air harus sejak usia dini ditanamkan pada anak-anak.
Tujuannya agar sejak kecil, anak-anak mengenal Indonesia dan memiliki rasa cinta pada
bangsa dan negara. Jika sejak kecil sudah memiliki semangat ini, maka kita akan bangga pada
generasi yang akan datang, sebab kelak saat dewasa mereka akan ikut memajukan Indonesia
dengan penuh semangat.

Untuk bisa menanamkan Nasionalisme dan semangat cinta tanah air pada anak-anak, kita
memerlukan media atau metode yang tepat, sesuai dengan karakteristik anak-anak usia dini
yaitu :

Pertama, metode menyanyi. Anak-anak sangat menyukai menyanyi. Setiap ingin memahami
sesuatu, anak sering menggunakan metode menyanyi. Dengan menyanyi, anak-anak akan
cepat tahu dan hapal. Tidak heran jika di kelompok bermain, metode menyanyi menjadi metode
utama dalam mengajar. Di sinilah, dengan karakteristik ini, kita bisa menggunakan menyanyi
sebagai metode dalam menanamkan semangat cinta tanah air.
Untuk itu, sering-seringlah memutarkan musik lagu-lagu nasionalisme, atau kita sebagai guru
dan orang tua sering menyanyikan lagu nasional. Dengan cara ini, anak-anak akan akrab, dan
bahkan hapal lagu-lagu nasional. Dari sinilah semangat cinta tanah air akan tertanam di dalam
benak anak.
Kedua, metode wisata. Anak-anak sangat suka dengan wisata. Setiapkali diajak wisata, anak-
anak selalu histeris. Dan setelah wisata, kesan atas segala hal yang telah dialami dalam wisata
tidak mudah dilupakan. Anak-anak selalu ingat, karena dalam wisata banyak pengalaman yang
menyenangkan. Di sinilah, wisata ke tempat-tempat bersejarah atau museum perjuangan
menjadi hal penting. Di tempat wisata inilah kita bisa menjelaskan banyak hal tentang
perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Dari sini semangat cinta tanah air akan tertanam
dalam benak anak.
Ketiga, metode bercerita. Biasanya anak senang akan cerita atau mendongeng. Inilah saat
yang tepat untuk bercerita tentang sejarah kemerdekaan atau segala hal tentang Indonesia
yang menarik. Melalui cerita ini, rasa cinta pada tanah air akan tertanam di dalam benak anak-
anak.
Keempat, metode gambar dan buku. Kenalkan buku sedini mungkin, terutama buku bergambar
yang disukai anak-anak. Khusus di sekolah mulai lengkapi buku sebagai gerakan
menumbuhkan literasi. Pilihlah buku-buku bergambar tentang pahlawan dan perjuangan
bangsa Indonesia. Ceritakan gambar-gambar kemerdekaan itu pada anak. Anak pasti suka.
Anak akan selalu ingat gambar wajah-wajah pahlawan Indonesia. Di sinilah semangat cinta
tanah air akan tertanam di dalam benak anak.

Selain menggunakan empat metode di atas, penanaman rasa cinta air di lingkungan sekolah
atau pendidikan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1. Membiasakan upacara bendera.
2. Suksekan gerakan budaya bersih,
3. Jika dekat dengan makam pahlawan
4. Biasanya sekolah mengadakan parade yang menampilkan anak-anak dengan kostum cita-
cita atau profesi,
5. Membiasakan anak ikut lomba dengan kompetisi sehat,
6. Mengajak lebih memilih dan mengutamakan produk dalam negeri
7. Jika akan berwisata pilih tujuan wisata keliling Indonesia lebih dulu sebelum ke luar negeri.
8. Kenalkan dengan permainan tradisional.
9. Kenalkan dengan tokoh berprestasi Indonesia
10. Jika tinggal di luar negeri
11. Bagi umat Islam bekali anak dengan pemahaman Al Quran.

Anda mungkin juga menyukai