Pembahasan
Kalau kita bicara masalah demokrasi tidak lepas dari HAM. Demikian
pula masalah HAM tidak bisa lepas dari Demokrasi. Bagaimana
pandangan anda masalah tersebut di atas dalam kaitannya dengan
masalah HAM dan Demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berikan contoh nyata dari hubungan tersebut pada
kehidupan sehari-hari. Apa hak dan kewajiban yang diajarkan kepada
peserta didik sebagai warga sekolah, masyarakat dan Warga Negara
Indonesia?
Kaitan dengan nasionalisme di Indonesia tidak bisa lepas dari pluralistis
dan kebhinekaan. Kenyataan di Indonesia sering terjadi permasalahan
yang mengarah pada unsur SARA dan ujaran kebencian.
Kecendurungan ini sering terjadi pada saat bangsa Indonesia
menyelenggarakan PEMILU. Mengapa bisa terjadi dan bagaimana cara
mencegah agar tetap bersatu dalam NKRI. Bagaimana
pula mempersatukan masyarakat multikultur di Indonesia dengan
beragama perbedaan baik suku, agama, dan budaya. Media atau
metode apa yang tepat untuk menanamkan rasa nasionalisme bagi
peserta didik di sekolah yang biasa bapak/ibu terapkan?
Efek yang ditimbulkan globalisasi sangat besar, saat ini begitu sulit bagi kita untuk
melempaskan ketergantungan terhadap globalisasi. Sebagai guru SD, saya perlu menanamkan
pendidikan kewarganegaraan dan ilmu pengetahuan yang baik. Karena Sekolah asar
merupakan fondasi pendidikan yang akan membentuk karakter seseorang.
Hubungan antara demokrasi dan HAM di Indonesia yang dapat disebut dan dijelaskan, di mana
hubungan keduanya sangatlah erat dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Perjalanan keduanya,
yaitu demokrasi dan HAM, sudah ada bahkan sejak Negara Indonesia berdiri hingga sekarang
meskipun terjadi banyak sekali jenis jenis pelanggaran HAM yang terkait dengan HAM. Sudah
sepatutnya bahwa Indonesia yang menganut demokrasi dan menjunjung hak asasi manusia
bahwa dalam pemberian serta pelaksaan kebebasan (demokrasi) tersebut didasari dan
dilingkupi oleh hak-hak dasar dasar (hak asasi manusia) tersebut. Sedemikian sehingga
berjalanannya demokrasi dan penegakan HAM menjadi sejalan untuk mencapai bersama-sama
sebuah kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang satu, yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Adapun hubungan demokrasi dan HAM di Indonesia dapat ditinjau melalui Undang-Undang
Dasar 1945 (yang sudah berkali-kali mengalami proses amandemen hingga sekarang),
diantaranya:
1. Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya dan
memiliki hak dan kewajiban warga negara. Mulai dari membentuk keluarga, meneruskan
keturunan melalui pernikahan yang sah secara hukum serta menerima perlindungan dalam
kelangsungan hidupnya termasuk perlindungan terhadap perlukaan yang bersifat
diskriminatif seperti perbudakan. Dalam artian semua warga negara bebas menjalankan
kehidupannya masing-masing dan menerima hak-haknya sebagai warga sipil Negara
Indonesia.
2. Setiap orang bebas untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya
masing-masing, memilih pekerjaan, pendidikan dan pembelajaran, dan juga tempat tinggal di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini juga merupakan hak asasi yang mencakup
hak-hak sipil dan ekonomi sebagai warga Negara Indonesia. Di samping itu, warga Negara
juga bebas untuk pindah status kewarganegaraannya ke negara lain dan berhak pula
kembali untuk menjadi warga Negara Indonesia lagi di kemudian hari.Setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dengan siapapun, memperoleh informasi dari siapapun termasuk
mengolah, memiliki, dan menyimpannya untuk pengembangan pribadi dan lingkungan
sosialnya. Oleh karena itu semua orang bebas untuk berserikat, berkumpul serta
mengelurkan pendapatnya. Hal ini juga merupakan hak-haknya di bidang politik, sosial, dan
budaya.
3. Setiap orang berhak untuk memperoleh jaminan sosial yang memungkinkan untuk
pengembangan dirinya, kesehatan dirinya, dan lainnya sebagai manusia yang memiliki
martabat. Hal ini dilakukan selain agar terjaminnya hak-hak sipil dan sosialnya, juga
memastikan bahwa setiap warga Negara memiliki kesejahteraan sosial yang sama dan adil.
4. Setiap warga Negara yang menyandang masalah sosial seperti masyarkat yang tinggal di
daerah-daerah terpencil berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk
mendapatkan kesempatan yang sama termasuk dalam hal pembangunan, di mana biasanya
pada dearah terpencil sering tertinggal proses pembangunannya. Hak-hak ini sesuai dengan
hak-hak khusus dan ha katas pembangunan yang menjadi landasan dalam HAM (Hak Asasi
Manusia) di Indonesia agar tidak penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan.
5. Semua kebebasan dan hak yang memang menjadi hak-hak dari setiap warga Negara
Indonesia tentunya juga diatur dalam suatu Undang-Undang untuk memenuhi tuntutan serta
mencapai keadilan dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral, agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam sebuah masyarakat yang demokratis. Oleh karena itu, semua warga
Negara wajib menghormati dan tunduk pada hukum undang-undang yang berlaku dan selalu
mendapat bimbingan bagaimana cara menanamkan kesadaran hukum pada masyarakat.
6. Disamping itu, Negara juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan
yang diajarkan dari segi agama serta menjamin kemerdekaan semua penduduknya untuk
bebas memeluk, menjalankan (mengamalkan), dan menyebarkan agamanya.
7. Ditambah lagi, meskipun semua warga Negara diberi kebabasan dan hak-hak yang berhak
diterimanya, namun mereka juga harus menaruh rasa hormat kepada kebebasan dan hak-
hak orang lain dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat sekaligus warga Negara. Hal
ini sesuai dengan hak asasi sipil dan sosial sebagai warga Negara Indonesia.
8. Terakhir ialah kebebasan dan hak warga Negara untuk terjun langsung dalam dunia
pemerintahan. Dalam artian ikut ambil bagian untuk menjadi badan Negara yang memegang
kendali sistem pemerintahan Negara Indonesia.
Contoh Hak dan kewajiban seorang anak sebagai anggota keluarga yaitu: Membantu orang
tua , Mendoakan orang tua, Membahagiakan orang tua, Belajar di rumah, anak juga berhak
untuk disayangi dan masih banyak lagi lainnya.
Adapun hak dan kewajiban sebagai warga sekolah adalah : Menghormati guru, Menjaga
kebersihan dan keindahan sekolah, Belajar yang rajin, Selalu mengerjakan tugas sekolah,
Mengikuti seluruh kegiatan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Mewujudkan dan
memelihara ketertiban, keamanan, keindahan, kekeluargaan ,dan kerindanagan, Siswa wajib
memelihara seluruh fasilitas yang ada di lingkungan sekolah, Menggunakan fasilitas
pembelajaran sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Nasionalisme dan semangat cinta tanah air harus sejak usia dini ditanamkan pada anak-anak.
Tujuannya agar sejak kecil, anak-anak mengenal Indonesia dan memiliki rasa cinta pada
bangsa dan negara. Jika sejak kecil sudah memiliki semangat ini, maka kita akan bangga pada
generasi yang akan datang, sebab kelak saat dewasa mereka akan ikut memajukan Indonesia
dengan penuh semangat.
Untuk bisa menanamkan Nasionalisme dan semangat cinta tanah air pada anak-anak, kita
memerlukan media atau metode yang tepat, sesuai dengan karakteristik anak-anak usia dini
yaitu :
Pertama, metode menyanyi. Anak-anak sangat menyukai menyanyi. Setiap ingin memahami
sesuatu, anak sering menggunakan metode menyanyi. Dengan menyanyi, anak-anak akan
cepat tahu dan hapal. Tidak heran jika di kelompok bermain, metode menyanyi menjadi metode
utama dalam mengajar. Di sinilah, dengan karakteristik ini, kita bisa menggunakan menyanyi
sebagai metode dalam menanamkan semangat cinta tanah air.
Untuk itu, sering-seringlah memutarkan musik lagu-lagu nasionalisme, atau kita sebagai guru
dan orang tua sering menyanyikan lagu nasional. Dengan cara ini, anak-anak akan akrab, dan
bahkan hapal lagu-lagu nasional. Dari sinilah semangat cinta tanah air akan tertanam di dalam
benak anak.
Kedua, metode wisata. Anak-anak sangat suka dengan wisata. Setiapkali diajak wisata, anak-
anak selalu histeris. Dan setelah wisata, kesan atas segala hal yang telah dialami dalam wisata
tidak mudah dilupakan. Anak-anak selalu ingat, karena dalam wisata banyak pengalaman yang
menyenangkan. Di sinilah, wisata ke tempat-tempat bersejarah atau museum perjuangan
menjadi hal penting. Di tempat wisata inilah kita bisa menjelaskan banyak hal tentang
perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Dari sini semangat cinta tanah air akan tertanam
dalam benak anak.
Ketiga, metode bercerita. Biasanya anak senang akan cerita atau mendongeng. Inilah saat
yang tepat untuk bercerita tentang sejarah kemerdekaan atau segala hal tentang Indonesia
yang menarik. Melalui cerita ini, rasa cinta pada tanah air akan tertanam di dalam benak anak-
anak.
Keempat, metode gambar dan buku. Kenalkan buku sedini mungkin, terutama buku bergambar
yang disukai anak-anak. Khusus di sekolah mulai lengkapi buku sebagai gerakan
menumbuhkan literasi. Pilihlah buku-buku bergambar tentang pahlawan dan perjuangan
bangsa Indonesia. Ceritakan gambar-gambar kemerdekaan itu pada anak. Anak pasti suka.
Anak akan selalu ingat gambar wajah-wajah pahlawan Indonesia. Di sinilah semangat cinta
tanah air akan tertanam di dalam benak anak.
Selain menggunakan empat metode di atas, penanaman rasa cinta air di lingkungan sekolah
atau pendidikan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1. Membiasakan upacara bendera.
2. Suksekan gerakan budaya bersih,
3. Jika dekat dengan makam pahlawan
4. Biasanya sekolah mengadakan parade yang menampilkan anak-anak dengan kostum cita-
cita atau profesi,
5. Membiasakan anak ikut lomba dengan kompetisi sehat,
6. Mengajak lebih memilih dan mengutamakan produk dalam negeri
7. Jika akan berwisata pilih tujuan wisata keliling Indonesia lebih dulu sebelum ke luar negeri.
8. Kenalkan dengan permainan tradisional.
9. Kenalkan dengan tokoh berprestasi Indonesia
10. Jika tinggal di luar negeri
11. Bagi umat Islam bekali anak dengan pemahaman Al Quran.