Anda di halaman 1dari 13

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN-ETAP

2.1 Standar Akuntansi yang diberlakukan


4 pilar standar akuntansi yang terdapat di Indonesia.
1. Standar Akuntansi Keuangan Umum (SAK Umum)
2. Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
3. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
4. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
SAK Umum merupakan standar yang diperuntukkan bagi perusahaan yang
emiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan perusahaan yang banyak
melakukan transaksi lintas negara yang mengacu pada standar akuntansi IFRS.
Standar akuntandi IFRS didesain untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk
perusahaan-perusahaan besar yang memiliki transaksi kompleks.
SAK ETAP dimaksudkan untuk dapat digunakan oleh perusahaan yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. SAK ETAP bertujuan agar
usaha kecil dan menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.
Maka, laporan keuangan tersebut dapat diaudit dan dapat memperoleh opini
audit. Laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk mempermudah
akses kesumber dana untuk memperoleh pendanaan.

Karakteristik Kualitatif dan Prinsip Persuasif


Tujuan laporan keuangan yang tertuang dalam Konsep dan Prinsip SAK
ETAP yaknimenyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan
laporan arus kas kepada suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keuputasekonomi. Karakteristik kualitatif
informasi dalam laporan keuangan yang tertuang dalam SAK ETAP adalah
sebagai berikut;
1. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus mudah
untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi
tersebutdengan tekun.
2. Relevan
Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat
mempengaruhi keputusan ekonomipengguna dengan cara membantu
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Materialitas

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 1


Suatu informasi dipandang material jika tidak dicantumkannya
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan
keuangan.
4. Keandalan
Informasi dikatakan andal jika bebas dari kesalahan mateial dan
bias, dan penyajian secarajujur apa yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
5. Substansi Mengungguli Bentuk
Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan, transaksi,
peristiwa, dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentukhukumnya.
6. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat tidak mengijinkan adanya bias.
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi
ketidak pastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih
tinggi dan liabilitas atau beban tidak disajikan lebih rendah. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus
lengkap.
7. Dapat Dibandingkan
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dibandingkan
antarperiode untuk mengidentifikasi tren atau kecenderungan posisi dan
kinerja keuangan, serta dapat dibandingkan antar entitas untuk mengetahui
posisi, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif, oleh karena
itu, konsistensi penerapan perlakuan akuntansi antarperiode dan antar-
entitas menjadi penting.
8. Tepat waktu
Tepat waktu artinya bahwa informasi laporan keuangan harus
disediakan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Entitas mungkin
perlu menyeimbangkan secara relatif antara pelaporan tepat waktu dan
penyediaan informasi yang andal.
9. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Dalam penerapan kebijakan akuntasi, entitas harus
mempertimbangkan keseimbangan antara biaya dan manfaat. Manfaat
informasi seharusnya melebihi biaya untuk enyediakan informasi tersebut.

Prinsip pervasif
Prinsip pervasif artinya prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas.
Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset, liabititas, pendapatan, dan
beban dalam SAK ETAP didasarkan pada prinsip prevasaif dari Kerangka Dasar
Penyajian Dan Pengukuran Laporan Keuangan (KDPPLK). Prinsip ini

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 2


diperlukan dalam membuat pertimbangan terhadap perlakuan akuntansi atas
suatu transaksi. Dalam membuat pertimbangan, entitas harus mengacu dan
memertimbangkan penerapan dari sumber sebagai berikut.
1. Persyaratan dan panduan dalam SAK ETAP yang berhubungan dengan
isu serupa dan terkait.
2. Definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas,
pendapatan serta beban dan prinsip pervasif.
Prinsip pengakuan dan pengukuran umum yang diatur dalam bab konsep dan
prinsip pervasif SAK ETAP. Suatu pos diakui sebagai aset, liabilitas, pendapatan,
dan beban jika memenuhi kriteria berikut.
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas.
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

2.2 Perlakuan akuntansi menurut SAK ETAP


Pengaturan dalam SAK ETAP akan diuraikan berdasarkan unsur-unsur dalam
laporan keuangan.

Penyajian laporan keuangan


Laporan keuangan entitas meliputi:
1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
2. Laporan laba rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansinyang
signifikan dan penjelasan lainnya.

Apabila entitas mengalami perubahan ekuitas yang muncul dari laba atau rugi,
pembayaran deviden, koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan kebijakan
akuntansi selama periode laporan keuangan disajikan maka entitas dapat menyajikan
“laporan laba rugi dan saldo laba” sebagai pengganti “laporan laba rugi” dan laporan
perubahan ekuitas”. Berikut merupakan laporan laba rugi dan laporan perubahan
ekuitas.
1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Neraca minimal mencangkup pos-pos berikut.
a. Kas dan setara kas
b. Piutang usaha dan piutang lainnya
c. Persediaan
d. Properti investasi
e. Aset tetap
f. Aset takberwujud
g. Utang usaha dan utang lainnya

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 3


h. Aset dan kewajiban pajak
i. Kewajiban pajak
j. Kewajiban diestimasi (provisi)
k. Ekuitas

Klasifikasi aset dikelompokkan menjadi aset lancar dan tidak lancar ,


klasifikasi kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang dengan kriteria yang sama dengan yang diatur di SAK Umum.

2. Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi minimal mencangkup pos-pos sebagai berikut.
a. Pendapatan
b. Beban keuangan
c. Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas
d. Beban pajak
e. Laba atau rugi bersih

Dalam SAK Umum dan SAK ETAP tidak memperkenalkan adanya


penyajian dan pengungkapan mengenai “pos luar biasa”, baik dalam laporan
laba rugi maupun dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas dianjurkan
untuk menyajikan analisis beban berdasarkan sifat atau fungsi beban dalam
entitas, mana yang memberikan informasi yang lebih andal dan relevan.
Penyajian analisis berdasarkan “sifat beban”, maka beban dikelompokkan
berdasarkan sifatnya dan tidak dialokasikan berdasarkan berbagai fungsi
dalam entitas. Metode analisis dengan menggunakan “fungsi beban”, maka
beban dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai bagian dari bean
penjualan atau sebagai beban disribusi atau administrasi.

3. Laporan perubahan ekuitas


Laporan perubahan ekuitas menyajikan:
a. Laba atau rugi entitas untuk suatu periode.
b. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas.
c. Untuk setiap komponen ekuitas, perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan.
d. Untuk setiap komponen ekuitas, setiap rekonsiliasi antara jumlah yang
ditetapkan pada awal dan periode akhir, dianalisis secara lengkap yang
diubah yang dihasilkan dari:
1) laba atau rugi;
2) Pendapatan dan beban yang dikeluarkan langsung dalam ekuitas;
3) Jumlah investasi, dividen, dan distribusi lainnya ke pemilik ekuitas.
Ketika entitas menyusun “Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba” untuk
meningkatkan “Laporan Laba Rugi” dan “Laporan Peruhahan Ekuitas”,

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 4


maka entitas menyajikan informasi yang disyaratkan dalam laporan laba
rugi, kemudian ditambah dengan informasi sebagai berikut.
1) Saldo laba pada awal periode laporan.
2) Dividen yang diumumkan dan dibayarkan atau terutang selama
periode.
3) Penyajian kembali laba laba setelah koreksi kesalahan periode lalu
4) Penyajian kembali saldo laba setelah perubahan kebijakan
akuntansi
5) Saldo laba pada Akhir periode pelaporan

4. Laporan arus kas


Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan perusahaan
historis atas kas dan setara kas entitas. Kas terdiri dari kas di khazanah dan
di bank. Sedangkan yang dimaksud setara kas adalah investasi jangka
pendek dan sangat liquid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya, yang tidak
mengalami risiko perubahan nilai yang signifikan. Umumnya investasi
yang diklasifikasikan sebagai setara kas adalah yang jatuh temponya
kurang dari atau sampai dengan 3 bulan, misal deposito berjangka waktu 3
bulan.
Laporan Arus Kas disusun dengan mengelompokkan perubahan
kas selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Informasi yang disajikan dalam Laporan Arus Kas sebagai berikut.
1. Aktivitas operasi
Arus kas yang dikeluarkan dari aktivitas penghasil entitas,
umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa atau kondisi lain yang
memengaruhi laba atau rugi. Misalnya, penerimaan kas dari penjualan
barang dan jasa; penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan
pendapatan lain; pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
pembayaran kas kepada karyawan; pembayaran kas atau restitusi
pajak penghasilan: penerimaan darn pembayaran kas dari investasi,
pinjaman dan kontrak lain yang diperlukan untuk tujuan
diperdagangan atau sejenis dengan persediaan untuk dijual kembali.
Khusus untuk pembayaran pajak, dapat juga disajikan pada aktivitas
pendanaan dan investasi jika dapat diidentifikasi secara khusus.
2. Aktivitas Investasi
Menunjukkan pengeluaran atau penerimaan kas yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Misalnya,
pembayaran kas untuk membeli aset tap, aset takberwujud, dan aset
jangka panjang lainnya: penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset
takberwujud, dan aset jangka panjang lainnya: pembayaran kas untuk
membeli efek ekuitas atau efek utang entitas lain: penerimaan kas dari

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 5


penjualan efek ekuitas atau efek utang entitas lain; uang muka dan
pinjaman yang diberikan kepada pihak lain; penerimaan kas dari
pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain
3. Aktivitas Pendanaan
Transaksi kas yang disajikan dalam aktivitas pendanaan
misalnya penerimaan kas dari penerbitan saham; pembayaran kas
kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham:
penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka
pendek atau jangka panjang; pelunasan pinjaman; pembayaran kas
oleh lesse.

Berbeda dengan SAK Umum yang memberikan alternatif penyajian


laporan arus kas dari aktivitas operasi berdasarkan metode langsung atau
tidak langsung, dalam SAK ETAP, pelaporan arus kas dani aktivitas
operasi disusun hanya dengan satu metode, yaitu dengan metode tidak
langsung. Dalam metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan pos pos sebagat berikut.
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama
periode berjalan.
2. Pos non kas seperti penyusutan, penyishan, dan kerugian atau
keuntungan valuta asing yang belum direalisasi, semua pos lain yang
berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan. Untuk aktivitas
investasi dan pendanaan, dilaporkan secara terpisah (lotor) kelompok
penerimaan dan pengeluaran kas.

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Informasi yang dimuat dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus
mencakup berikut ini.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu
yang digunakan.
b. Informasi yang disyaratkan dalan SAK ETAP tetapi tidak disajikan
dalam laporan keuangan.
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan
tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
Biasanya urutan penyajian dalam Catatan atas Laporan Keuangan
adalah sebagai berikut.
a. Pernyataan bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan SAK
ETAP.
b. Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifíkan yang diterapkan.

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 6


c. Informasi yang mendukung pos-pos dalam laporan keuangan sesuai
urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan
penyajian pos-pos tertentu.
d. Pengungkapan lain

Kebijakan dan Estimasi Akuntansi dan kesalahan


Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi, kejadian, atau keadaan
lainnya, mala entitas harus meneraplan SAK ETAP, kecuali jika dampaknya tidak
material. Jika SAK ETAP tidak spesifik mengatur, maka manajemen harus
menggunakan pertimbangannya (judgement) untuk mengembangkan dan
menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasillan informasi yang relevan
dan andal.
Dalam membuat pentimbangan, manajemen harus mengacu dan
mempertimbangkan penerapan sumber-sumber sebagai berikut.
1. Persyaratan dan panduan dalam SAK ETAP yang terkait dengan isu
serupa dan terkait
2. Definisi, kriteria pengakuan, dan konsep penilaian untuk aset, liabilitas,
pendapatan. dan beban serta prinip-prinsip pervasive.
Dalam membuat pertimbangan, manajemen juga mempertimbangkan
persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berkaitan dengan isu
serupa dan terkait. Jika diperlukan, dapat juga mempertimbangkan pengaturan
terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar
serupa, sepanjang tidak bertentangan dengan kedua sumber yang dibahas di atas.

Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi


Kebijakan akuntansi harus diterapkan secara konsisten. Entitas dapat
mengubah kebijakan akuntansi banya jila perubahan ini disyaratkan berubah
sesuai SAK ETAP atau akan menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan
informasi yang andal dan lebih relevan.
Perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara rerspektif. Perubahan
kebijakan yang disyaratkan oleh perubahan persyaratan dalam SAK ETAP maka
diterapkan sesuai dengan ketentuan transisional (jika ada).

Perubahan Estimasi Akuntansi


Pengaruh perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif, Pengaruh
perubahan tersebut diakui dengan cara memasukkannya ke laporan laba rugi pada
periode berjalan, jika perubahan hanya berpengaruh pada periode tersebut, atau
memasukkannya pada laporan laba rugi saat periode terjadi perubahan dan
periode mendatang, jika berpengaruh terhadap keduanya.

Koreksi Kesalahan Periode Lalu

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 7


Kesalahan periode lalu dikoreksi secara retrospektif, sepanjang praktis,
dengan cara mengoreksi kesalahan pada laporan keuangan yang diterbitkan
pertama kali setelah ditemukan kesalahan. Koreksi tersebut dilakukan dengan
cara:
1. Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode penyajian
sebelumnya dimana kesalahan tersebut terjadi; atau
2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode penyajian paling awal, maka saldo
awal aset, liabilitas, dan ekuitas periode penyajian paling awal disajikan
kembali.

Investasi pada efek tertentu


Investasi efek adalah efek utang dan ekuitas. Pada saat perolehan awal, entitas
mengklarifikasikan efek utang dan efek ekuitas ke dalam salah satu dari tiga
kelompok berikut ini.
1. Dimiliki hingga tempo tempo (held to maturity)
Investasi ini adalah efek utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga
jatuh temmp. Investasi ini disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar
biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
2. Diperdagangkan (trading)
Investasi ini adalah efek utang atau efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki
untuk dijual kembali dalam waktu dekat. Yang masuk ke dalam kelompok
ini biasanya yang frekuensi pembelian dan penjualannya sangat sering
dilakukan, karena dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh laba dari
selisih perbedaan harga jangka pendek.
Investasi ini disajikan di neraca sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi
yang belum direalisasi dari pengakuan selisih nilai wajar harus diakui
dalam laporan laba rugi.
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Investasi ini terdiri dari efek hutang dan efek ekuitas yang tidak
diklarifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan” dan tidak juga dalam
kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”. Investasi ini disajikan di laporan
posisi keuangan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum
direalisasi dari pengakuan selisih nilai wajar diakui sebagai komponen
ekuitas yang disajikan secara terpisah (pada SAK Umum diakui sebagai
Penghasilan Komprchensif Lain) dan baru diakui sebagai laba atau rugi di
uang laba pada saat terealisasi.

Persediaan
Persediaan diukur pada nilai mana yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual. Biaya
perolehan mencangkup seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya
lainnya yang membawa persediaan tersebut ke kondisi dan lokasi sekarang

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 8


Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak
Investasi pada entitas asosiasi adalah investasi pada suatu entitas di mana
investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan investasi di
entitas anak. Investasi pada entitas asosiasi diukur menggunakan metode biaya
(cost method), yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Dividen diakui sebagai penghasilan. Investasi pada entitas anak
adalah investasi pada entitas di mana investor memiliki pengendalian. Investasi
pada entitas anak dicatat menggunakan metode ekuitas (equity method). Dalam
metode ekuitas, investasi pada entitas anak diakui sebesar biaya perolehan dan
selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi
dan pendapatan dan beban dari entitas anak. Dalam SAK ETAP entitas anak tidak
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan investor (entitas induk).

Aset Tetap dan Properti Investasi


Pada saat pengakuan awal, aset tetap dan properti investasi diukur sebesar
biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dan properti investasi
disajikan di laporan posisi keuangan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian nilai. Penilaian
kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena SAK
ETAP menganut penilaian aset tetap berdasarkan biaya perolehan atau harga
pertukaran.

Aset Takberwujud
Pada awal pengakuan, aset takberwujud diakui sebesar biaya perolehan.
Untuk aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, seperti merek, logo,
judul publikasi, daftar konsumen, diakui sebagai beban. Aktivitas riset dan
pengembangan terkait aset takberwujud hanya bolch diakui sebagai aset
takberwujud jika memenuhi kriteria pengakuan aset. Jika tidak memenuhi kriteria
pengakuan aset, maka diakui sebagai beban. Kriteria pengakuan aset yaitu
kemungkinan akan diperoleh manfaat masa depan dari aset tersebut dan biaya
perolehannya dapat diukur dengan andal. Setelah pengakuan awal, aset
takberwujud diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.

Sewa
Suatu sewa diklasifilaslan sebagal seva pembiayan jika sewa mengalihkan
secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset. Jika tidak
mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset,
maka sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
1. Sewa Pembiayaan

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 9


Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika memenuhi
salah satu di antara hal berikut ini.
a. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee di akhir masa sewa.
b. Lessee memiliki opsi beli pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajarnya.
c. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset yaitu
sama atau lebih dari 75 % umur ekonomis aset.
d. Pada awal masa sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan atau
sarna atau lebih dari 90% nila wajar aset.
e. Aset sewaan bersifat khusus, di mana hanya lessee yang dapat
menggunakan tanpa perlu modifikasi secara material
2. Sewa operasi
Bagi lesse, pembayaran sewa diakui sebagai beban sewa berdasarkan
metode garis sclama masa sewa.
Bagi lessor, pembayaran sewa diakui sebagai pendapatan sewa. Aset
sewaan harus disusutkan atau diamortisasi oleh lessor.

Kewajiban Estimasi (Provisi) dan Kontinjensi


Kewajiban diestimasi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti,
misalnya kewajiban garansi produk yang diberikan kepada konsumen. Jumlah
kewajiban diestimasi yang diakui sebagai kewajiban di neraca berdasarkan hasil
estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban
tersebut.
Kewajiban kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya
suatu peristiwa atau lebih masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam
kendali entitas. Kewajiban kontinjensi tidak boleh diakui sebagai kewajiban di
neraca, namun diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

Ekuitas
1. Akuntansi ekuitas untuk badan usaha bukan Perseroan Terbatas (PT)
Akuntansi untuk ekuitas bukan PT dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan berlaku dan standar akuntansi keuangan yang
relevan.
2. Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT
Pencatatan penambahan modal disetor dicatat berdasarkan jumlah
uang yang diterima, besarnya tagihan yang timbul atau utang yang
dikonversi menjadi modal, setoran dalam dividen saham diukur
berdasarkan harga wajar saham yang disepakati dalam RUPS, nilai wajar
aset nonkas yang diterima, nilai wajar barang jika setoran saham dalam
bentuk barang.

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 10


Perolehan Kembali Saham Beredar (Saham Treasuri)
Perlakuan menurut SAK ETAP untuk perolehan saham treasuri sama dengan
SAK Umum,sebagai berikut.
1. Metode biaya
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai harga perolehan kembali,
disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. Selisih harga perolehan
kembali dengan nilai jual kembali, disajikan sebagai pengurang atau
penambah akun agio saham. Jika agio saham mengalami defisit (negatif)
akibat transaksi perolehan kembali, maka defisit tersebut dibebankan ke
saldo laba.
2. Metode nilai nominal (par value)
Saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham yang
bersangkutan dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. jika
pada saat penerbitan awal. diperoleh agio saham, maka akun agio saham
tersebut didebit. Selanjutnya selisih antara nilai yang dibayarkan dengan
nilai yang diterima pada saat penerbitan awal akan didebit ke saldo laba
(ika jumlah yang dibayar lebih besar) atau dikredit ke akun Tambahan
Modal sebagai unsur penambah modal (jika jumlah yang dibayar lebih
kecil).

Pendapatan
Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima
atau masih harus diterima. Pendapatan diakui ketika kriteria pengakuan
pendapatan terpenuhi, kriteria pengakuan dan perlakuan akuntansi berdasarkan
jenis pendapatannya.
1. Pendapatan penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui ketika seluruh kondisi ini
terpenuhi.
a. Entitas telah mengalihlan risiko dan manfaat yang signifikan dari
kepemilikan barang kepada pembeli.
b. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan keterlibatan
manajerial, kepemililkan ataupun kontrol efektif atas barang yang
terjual.
c. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
d. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir masuk ke
dalam entitas.
e. Biaya yang telah atau akan terjadi dapat diukur dengan andal.
2. Pendapatan jasa
Entitas dapat mengakui pendapatan jasa berdasarkan tahap penyclesaian
jika hasil transaksi penyediaan jasa dapat diukur dengan andal. sering
disebut sebagai metode persentase penyelesaian,. Jika hasil transaksi

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 11


penyediaan jasa tidak dapat diukur dengan andal, maka entitas mengakui
pendapatan hanya sampai sebesar beban yang dapat ditutup oleh nilai
pendapatan tersebut.
3. Pendapatan kontrak konstruksi
Seperti halnya pendapatan jasa, jika hasil kontrak konstruksi dapat
diestimasi dengan andal, maka entitas mengakui pendapatan kontrak dan
biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi masing-
masing sebagai pendapatan dan beban berdasarkan tingkat penyclesaian
aktivitas kontrak (disebut sebagai metode persentase penyelesaian).
4. Pendapatan bunga, royalti, dan dividen
Entitas mengakui pendapatan bunga, royalti, dan dividen ketika ada
kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas dan jumlah
pendapatan dapat diukur secara andal.

Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang timbul dari kewajiban
keuangan suatu entitas. Seluruh biaya pinjaman diakui sebagai beban pada
laporan laba rugi di periode terjadinya. Dengan demikian, berbeda dengan SAK
Umum, dalam SAK ETAP tidak dikenal kapitalisasi biaya pinjaman. Semua biaya
pinjaman harus dibebankan.

Penurunan Nilai Aset


Pada tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi
penurunan nilal. Apabila indikasi tersebut ada, maka entitas harus mengestimasi
jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Jika tidak terdapat
indikasi penurunan nilai, maka tidak diperlukan estimasi jumlah yang dapat
diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, terjadi ketika nilai tercatat aset melebihi
jumlah yang dapat diperoleh kembali. Selisih antara nilai tercatat dan jumlah yang
dapat diperoleh kembali diakui sebagai kerugian penurunan nilai dalam laporan
laba rugi.

Imbalan Kerja
Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup gaji upah, iuran jaminan sosial,
cuti berimbalan jangka pendek diukur pada nilai yang diakui yaitu biaya atas
seluruh imbalan kerja yang menjadi hak pekerja. Jumlah tersebut diakui dengan
tidak mendiskonto nilai imbalan jangka pendek tersebut. Imbalan kerja pascakerja
misalnya, tunjangan pensiun, asuransl perawatan kesehatan pascakerja.
1. Program iuran pasti (defined contribution plan) adalah program imbalan
pascakerja di mana entitas membayar iuran tetap kepada entitas terpisah.
2. Program imbalan pasti (defined benefit plan) adalah program imbalan
pascakerja selain iuran pasti. Dengan imbalan pasti, kewajiban entitas

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 12


adalah menyediakan imbalan yang telah disepakati kepada pekerja atau
mantan pekerja.

Pajak Penghasilan
Entitas mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan
dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar
untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang
untuk periode tesebut, maka diakui sebagai aset. Berbeda dengan SAK Umum,
dalam SAK ETAP tidak mengakui pajak tangguhan.

ISU LAIN SEPUTAR AKUNTANSI KEUANGAN 13

Anda mungkin juga menyukai