Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI I

HUKUM KIRCHOFF

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran dan Instrumentasi I

Dosen Pembimbing : Muhammad Fahmi Hakim ST.MT

Disusun Oleh :

Aldho Yudha Fransnanda (1731120107)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2018
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang arus (KCL) pada rangkaian
listrik,
2. Membuktikan kebenaran dari Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) pada
rangkaian listrik,
3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan menggunakan
Hukum Kirchoff.

B. Dasar Teori
Hukum Kirchoff ada dua, yaitu Hukum Kirchoff I diesbut juga KCL yang
membahas tentang arus listrik dan Hukum Kirchoff II disebut juga KVL yang
membahas tentang tegangan listrik pada suatu rangkaian. Hukum Kirchoff I,
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus yang menuju ke satu titik cabang adalah
nol (i=0). Dalam perjanjian arus yang arahnya masuk ke suatu titik diberi tanda positif,
sedangkan yang keluar, diberi tanda negatif.

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan pada suatu
rangkaian tertutup adalah nol (V=0). Dalam meggunakan Hukum Kirchoff II ini
kita memberikan tanda polaritas positif pada tahanan di arah datangnya arus.

Hukum Kirchoff ini dalam pemakainnya digunakan pada analisis rangkaian listrik,
analisis rangkaian elektronika, perencanaan instalasi listrik dan sebagainya.
C. Alat-Alat yang Digunakan
1. Sumber tegangan DC : Power Supply dan Baterai
2. Tahanan (Ω) : 100Ω, 390Ω, 1000Ω
3. Multimeter elavi : 1 buah
4. Proto Board : 1 buah
5. Kabel penghubung : Secukupnya
6. Jepit Buaya : 2 buah
7. Saklar : 1 buah

D. Langkah Percobaan
1. Memeriksa alat yang digunakan terlebih dahulu. Meyakinkan dalam keadaan
baik.
2. Melengkapi gambar berikut ini dan memeriksakan ke instruktur masing-masing.

3. Menghidupkan sumber tegangan, kemudian mengatur besar tegangannya sesuai


dengan permitaan data pada Tabel 3.1.
4. Mencatat semua penunjukkan peukur (alat ukur) pada Tabel 3.1.
5. Setelah selesai, melanjutkan percobaan berikutnya dengan melengkapi gambaran
rangkaian terlebih dulu.

6. Menghidupkan sumber tegangan, mengatur tegangannya sesuai data yang diminta


pada Tabel 3.2.
7. Mencatat hasil pengukuran pada Tabel 3.2.
8. Melanjutkan percobaan untuk gambar 3.5 menggunakan dua sumber tegangan,
melengkapi gambarnya.
9. Menghidupkan sumber tegangan V1 dan V2, mengatur tegangannya sesuai tabel
3.3.
10. Mengukur drop tegangan pada masing-masing tahanan. Memasukkan hasil
pengukuran dalam tabel 3.3.
11. Mengubah polaritas V2 (berlawanan) untuk tabel 3.4 dan melanjutkan sesuai
data.
12. Setelah percobaan selesai, mengembalikkan alat-alat, kemudia membuat laporan
hasil percobaan.

E. Data Percobaan

Tabel 3.1.1 (Percobaan)

Arus I (mA)
Tegangan
R1 R2 R3 Keterangan
(V)
(100Ω) (390Ω) (1000Ω)
Nadia Y.
9 7 mA 1,7 mA 9 mA
Abid C.
Aggahra J.
15 11 mA 3 mA 14 mA Aldho Y.
M. Fanni
21 15,5 mA 4 mA 19,5 mA Riska S.

Tabel 3.1.2 (Perhitungan Teori)


R total = 1079,6 Ω

Tega Arus I (mA)


ngan R1 R2 R3 Keterangan
(V) (100Ω) (390Ω) (1000Ω)
390 100 9
= × 0,008 = × 0,008 =
9 490 490 1079,6
= 6 mA = 1,6 mA Nadia Y.
= 8 mA
15 Abid C.
390 100
= × 0,0138 = × 0,0138 = Aggahra J.
15 490 490 1079,6
= 1,0 mA = 2,8 mA Aldho Y.
= 13,8 mA
21 M. Fanni
390 100
= ×0,019 = × 0,019 = Riska S.
21 490 490 1079,6
= 15 mA = 3 mA = 19 mA
Tabel 3.2.1 (Percobaan)

Tegangan Tegangan (V)


Sumber R1 R2 R3 Keterangan
(V) (100Ω) (390Ω) (1000Ω)

9 0,65 V 2,5 V 6,5 V Nadia Y.


Abid C.
Aggahra J.
15 1V 3,9 V 10 V
Aldho Y.
M. Fanni
21 1,4 V 5,4 V 13,5 V Riska S.

Tabel 3.2.2 (Perhitungan Teori)


R total = 1490 Ω

I (A)
9V 15 V 21 V
9 15 21
= = 0,006 A = = 0,01 A = = 0,014 A
1490 1490 1490

Tegangan Tegangan (V)


Sumber R1 R2 R3 Keterangan
(V) (100Ω) (390Ω) (1000Ω)

= 0,06 x 100 = 0,06 x 390 = 0,06 x 1000 Nadia Y.


9 Abid C.
= 0,6 V = 2,34 V =6V
Aggahra J.
= 0,01 x 100 = 0,01 x 390 = 0,01 x 1000 Aldho Y.
15
=1V = 3.9 V = 10 V M. Fanni
Riska S.
= 0,014 x 100 = 0,014 x 390 = 0,014 x 1000
21
=1,4 V = 5,46 V =14V

F. Tugas dan Pertanyaan


1. Mengapa ketika sumber V2 dibalik polaritasnya menyebabkan berubahnya
penunjukkan tegangan pada setiap tahanan?
Timbulnya gejala hukum Kirchoff pada suatu rangkaian yaitu, jika dalam arah
arus yang melewati sumber tegangan, dari terminal (-) ke terminal positif (+)
menimbulkan potensial. Oleh karena itu, tegangan tersebut didahului dengan tanda
negatif (-) dan sebaliknya apabila melalui sebuah tahanan (R) diamana arah loop
tersebut searah dengan arusnya maka penurunan tegangan akan didahului dengan
tanda negatif (-) dan sebaliknya. Jadi, ketika sumber V2 dibalik polaritasnya
menyebabkan berubahanya penunjukkan tegangan pada setiap tahanan adalah arus
yang melewati sumber tegangan berubah dari positif (+) ke negatif (-) menjadi
negatif(-) ke positif (+) hal tersebut akan menimbulkan tegangan yag didahului
dengan tanda negatif (-), sehingga penunjukkan tegangan pada setiap tahanan akan
berubah.

2. Hitung besarnya arus yang mengalir pada gambar percobaan 3.5 (ada dua jawaban)

G. Kesimpulan

1. Hukum Kirchoff I (KCL) :


“Arus total yang memasuki junction rangkaian sama persis dengan arus total
yang meninggalkan junction yang sama”

Ʃi = 0 atau i masuk = i keluar


Ʃi = pada suatu penghubung (junction)
I1+i2=i3+i4

Jadi, jumlah arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah
arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Pembuktian :
Data Perhitungan : I masuk = I keluar.
Dapat dibuktikan dengan data hasil percobaan yaitu pada tegangan 15 V
𝑉 15
I masuk = = = 13,8 mA
𝑅 1490
I keluar = R1 + R2 = R3
=11 mA + 3 mA = 14 mA

2. Hukum Kirchoff tegangan (KVL) hanya berlaku pada suatu rangkaianseri.


Kirchoff voltage law berbunyi :
” Jumlah aljabar semua tegangan pada suatu lintasan tertutup dalam suatu
rangkaian adalah sama dengan jumlah tegangan jatuh pada masing-masing
tegangan”

ƩV = 0 atau Vs= V1+V2+V3+….+ Vn


ƩV = Ʃ(I.R)

Pembuktian :
Data Percobaan dan Data Perhitungan :
Vs= V1+V2+V3
15 = 1+3.9+10
3. Menyelesaikan suatu persoalan pada suatu rangkaian listrik dengan
menggunakan Hukum Kirchoff.

Jawab:
Misal kita ambil arah loop sepertigambar di
samping ini

a. Misalkan arah kuat arus kitaanggap dulu


berlawanan dengan arah loop

Σε + ΣI. R = 0
ε3 – ε2 + ε1 – I (R1 + R2 + R3) = 0
4 – 2 + 4 – I (15 + 5 + 10) = 0
6 – 30I = 0
30I = 6
I = 6/30 = 1/5 = 0,2 A

b. Tegangan antar a dan b (Vab)

Jika melalui jalur adcb (panjang)


Vab = ε3 – ε2 – I (R3 + R2) (I - karena berlawanan dengan arah I total)
Vab = 4-2 – 0,2 (10 + 5)
Vab = 2 – 0,2 (15)
Vab = 2 – 3 = -1 V

Jika melalui jalur ab (pendek)


Vab = -ε1 + I R 1 ( I positif karena searah dengan I total)
Vab = – 4 + 0,2 (15)
Vab = -4 + 3 = -1 V

Jadi tegangan antara titi a dan b (Vab) = -1 V

Anda mungkin juga menyukai