Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOHAR BARU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGISIAN PARTOGRAF
Nomor Standar
Operasional
Prosedur
Tgl Pembuatan

Tgl Revisi
Tgl Pengesahan
Disahkan Oleh Direktur
RSUD Johar Baru

dr. Dwi Octavia T.L Handayani, M. Epid


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
NIP.197310022006042014
JOHAR BARU
Nama Standar PENGISIAN PARTOGRAF
Operasional
Prosedur
Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana
1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 1. Bidan pelaksana mempunyai surat izin praktik
2009 tentang Kesehatan (Lembar bidan yang masih berlaku
Negara Tahun 2009 Nomor 144,
tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit (Lembar
Negara Tahun 2009 Nomor 153,
tambahan Lembaran Negara Nomor
5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 tentang
Izin dan Penyelengaraan Praktik Bidan;
5. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Ibukota Jakarta Nomor 128 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Kelas D;
6. Keputusan Direktur Nomor 12 Tahun
2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Kebidanan RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH JOHAR BARU.
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
1. SOP CUCI TANGAN 1. Lembar Partograf (WHO)
2. SOP IDENTIFIKASI PASIEN 2. Alat tulis (Pinsil, Penghapus, Mistar)
3. Alat pemeriksaan tanda – tanda vital
4. Alat pemeriksaan dalam (vagina toucher) steril
5. Dopler
6. jelly
7. Jam tangan
Peringatan Dimulai dari inpartu kala 1 fase aktif
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dari 1. Form partograf
tindakan yang dilakukan
2. Dokter/bidan meminta suami/keluarga
menandatangani persetujuan tindakan
3. Dokter menjelaskan pada pasien
tentang prosedur tindakan
No Uraian Prosedur Pelaksana Mutu Baku Keterangan
Perawat Persyr/Klkpn Waktu Output
1. Bidan menyiapkan alat 1. Lembar 15 Alat siap
2 Partograf Menit pakai
2. Alat tulis (Pinsil,
Penghapus,
Mistar)
3. Alat
pemeriksaan
tanda – tanda
vital
4. Alat
pemeriksaan
dalam (vagina
toucher) steril
5. Dopler
6. Jelly
7. Jam tangan
2. Bidan mencuci tangan 1. Five moment 1 menit PPI
2 2. langkah dilaksanakan
mencuci tangan
3. Bidan mengidentifikasi pasien Gelang identitas 15 Gelang
2
pasien menit identitas
terpasang
4. Bidan menjelaskan prosedur dan tujuan Lembar informed 15 Lembar
tindakan kepada pasien/keluarga 2 consent menit informed
consent terisi
5. Bidan menutup pintu ruangan atau tirai Tirai/ skerm 10 Privasi
tempat tidur memberikan privasi pada 2 selimut menit pasien
pasien dilakukan
6. Bidan mencatat identitas pasien pada 1. Lembar 15 Patograf
bagian atas partograf, Meliputi nama Partograf sesuai menit terisi
pasien, riwayat kehamilan, riwayat 2 identitas
persalinan, nomor register pasien (sesuai 2. Alat tulis (Pinsil,
admission), tanggal dan waktu Penghapus,
kedatangan dalam “jam” mulai dirawat, Mistar)
waktu pecahnya selaput ketuban. 3. Jam tangan
7. Bidan mencatat kemajuan persalinan, 1. Lembar 60 Patograf
kesehatan dan kenyamanan janin dan 2 Partograf menit terisi
ibu, pada kolom dan lajur kedua partograf 2. Alat tulis (Pinsil, Pasien
meliputi : Penghapus, dilakukan
a. Pembukaan serviks Mistar) tindakan
Saat ibu berada dalam fase aktif 3. Alat
persalinan, Bidan mencatat pada pemeriksaan
partograf hasil temuan dari setiap tanda – tanda
pemeriksaan dengan simbol "X". vital
Simbol ini harus ditulis di garis waktu 4. Alat
yang sesuai dengan lajur besarnya pemeriksaan
pembukaan serviks di garis waspada. dalam (vagina
1) Bidan menghubungkan tanda "X" toucher) steril
dari setiap pemeriksaan dengan 5. Dopler
garis utuh atau tidak terputus. 6. Jelly
2) Bidan melakukan penilaian dan 7. Jam tangan
pencatatan pembukaan serviks
dilakukan setiap 4 jam atau lebih
sering dilakukan jika ada tanda-
tanda penyulit.
b. Penurunan bagian terbawah atau
presentasi janin
1) Bidan melakukan penilaian setiap 4
jam atau lebih sering jika ada tanda-
tanda penyulit dan tanda kala dua.
2) Kata-kata "turunnya kepala" dan
garis tidak terputus dari 0-5, dicatat
di sisi yang sama dengan angka
pembukaan serviks. 2
3) Bidan memberikan tanda "O" pada
garis waktu yang sesuai.
4) Bidan menghubungkan tanda "O"
dari setiap pemeriksaan dengan
garis tidak terputus
c. Kontraksi uterus
Bidan mencatat waktu aktual saat2
1) pemeriksaan dilakukan, dibawah
lajur kotak untuk waktu mulainya
fase aktif (tertera kotak-kotak untuk
mencatat waktu aktual saat
pemeriksaan dilakukan). Setiap
kotak menyatakan satu jam penuh
dan berkaitan dengan dua kotak
waktu tiga puluh menit pada lajur
kotak di atasnya atau lajur kontraksi
di bawahnya.
2) Bidan mencatat kontraksi uterus
pada bawah lajur waktu yaitu ada
lima lajur kotak dengan tulisan
"kontraksi per 10 menit" di sebelah
luar kolom paling kiri. Setiap kotak
menyatakan satu kontraksi.
3) Setiap 30 menit, bidan meraba dan
mencatat jumlah kontraksi dalam 10
menit dan lamanya kontraksi dalam
satuan detik.
4) Bidan mencatat jumlah kontraksi
yang terjadi dalam waktu 10 menit 2
menggunakan simbol:
a) ░ bila kontraksi lamanya kurang
dari 20 detik;
b) bila kontraksi lamanya 20
detik sampai dengan 40 detik;
c) ▓ bila kontraksi lamanya lebih
dari 40 detik.
d. Kesehatan dan Kenyamanan Janin:
Bidan mencatat kesehatan dan
kenyamanan janin pada kolom, lajur
dan skala angka meliputi :
1) Hasil pemeriksaan DJJ
Bidan mencatat hasil pemeriksaan
DJJ setiap 30 menit atau lebih
sering jika ada tanda-tanda gawat
janin. Setiap kotak menunjukkan
waktu 30 menit. Skala angka di
sebelah kolom paling kiri
menunjukkan DJJ. DJJ dicatat
dengan memberi tanda titik pada
garis yang sesuai dengan angka
yang menunjukkan DJJ. Kemudian
hubungkan titik yang satu dengan
titik lainnya dengan garis tidak
terputus.
2) Warna dan adanya cairan ketuban
a) Bidan menilai air ketuban setiap
kali melakukan pemeriksaan
dalam, dan menilai warna air
ketuban jika selaput ketuban
pecah.
b) Bidan mencatat temuan-temuan
ke dalam kotak yang sesuai di
bawah lajur DJJ.
3) Bidan menggunakan lambang-
lambang seperti berikut:
a) U jika ketuban utuh atau belum
pecah;
b) J jika ketuban sudah pecah dan
air ketuban jemih;
c) M jika ketuban sudah pecah dan
air ketuban bercampur
mekonium;
d) D jika ketuban sudah pecah dan
air ketuban bercampur darah;
e) K jika ketuban sudah pecah dan
tidak ada air ketuban atau
"kering";
4) Molase atau penyusupan tulang-
tulang kepala janin
a) Bidan menilai kondisi tulang
kepala janin pada saat
melakukan pemeriksaan
pembukaan serviks.
b) Bidan mencatat hasil
pemeriksaan pada kotak yang
sesuai di bawah lajur air ketuban.
c) Bidan menggunakan lambang-
lambang : 0 jika tulang-tulang
kepala janin terpisah, sutura
dengan mudah dapat dipalpasi;
lambing 1 jika tulang-tulang
kepala janin hanya saling
bersentuhan; lambang 2 jika
tulang-tulang kepala janin saling
tumpang tindih, tapi masih dapat
dipisahkan; lambing 3 jika tulang-
tulang kepala janin tumpang
tindih dan tidak dapat dipisahkan.
e. Kesehatan dan Kenyamanan Ibu :
1) Bidan menulis dibagian terakhir
pada lembar depan partograf
berkaitan dengan kesehatan dan
kenyamanan ibu, meliputi:
Nadi, tekanan darah dan
temperatur tubuh, Angka di sebelah
kiri bagian partograf berkaitan
dengan nadi dan tekanan darah
ibu.
2) Bidan menilai dan catat nadi ibu
setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan atau lebih sering jika
dicurigai adanya penyulit. Gunakan
simbol titik (•).
3) Bidan mencatat tekanan darah ibu
setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan atau lebih sering jika
dianggap akan adanya penyulit.
Gunakan simbol
4) Bidan mencatat temperatur tubuh
ibu setiap 2 jam atau lebih sering
jika suhu tubuh meningkat ataupun
dianggap adanya infeksi dalam
kotak yang sesuai.
5) Bidan mengukur dan mencatat
volume urin, protein atau aseton,
6) Bidan mengukur dan mencatat 2
jumlah produksi urin ibu sedikitnya
setiap 2 jam atau setiap kali ibu
berkemih spontan atau dengan
kateter.
7) Jika memungkinkan setiap kali ibu
berkemih, Bidan melakukan
pemeriksaan adanya aseton atau
protein dalam urin.

8. Bidan mencatat obat-obatan dan cairan Form Partograf 10 Patograf


intravena (IV) yang diberikan. menit terisi
Bidan mencatat semua pemberian obat- Pasien
2
obatan tambahan dan/atau cairan IV dilakukan
dalam kotak yang sesuai dengan kolom tindakan
waktu. Untuk setiap pemberian oksitosin
drip, bidan harus mendokumentasikan
setiap 30 menit jumlah unit oksitoksin
yang diberikan per volume cairan (IV) dan
dalam satuan tetesan per menit (atas
kolaborasi dokter).

9. Asuhan, pengamatan dan keputusan Form Partograf 10 Patograf


klinik lainnya 2 menit terisi
1) Bidan mencatat semua asuhan Pasien
lain, hasil pengamatan dan dilakukan
keputusan klinik di sisi luar kolom tindakan
partograf, atau Bidan membuat
catatan terpisah tentang kemajuan
persalinan.
2) Bidan mencantumkan tanggal dan
waktu saat membuat catatan
persalinan.
3) Asuhan, pengamatan dan
keputusan klinik mencakup:
a) jumlah cairan per oral yang
diberikan;
b) keluhan sakit kepala atau
pengelihatan kabur;
c) konsultasi dengan penolong
persalinan lainnya (spesialis
obgin, ataupun dokter
umurn);
d) persiapan sebelum
melakukan rujukan;

10. Bidan mendokumentasikan tindakan yang 1. Form Partograf 1 menit Rekam medis
sudah di lakukan 2

Anda mungkin juga menyukai