A. Latar Belakang
Sebelum Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan Kesehatan
Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas
di beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976 diketahui bahwa
200 masyarakat kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah diterapkan
dandilaksanakan dalam masyarakat.
Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai
bentuk CBHA dan salah satu dari itu dicatat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu
keluargaperencanaan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan
diare pencegahan. Selain Posyandu, ada rumah sakit bersalin desa (VMH)
yang dikelola oleh bidan desa sebagai cara untuk membuat kesehatan ibu dan
anak dekat dengan masyarakat jasa CBHA dapat tumbuh secara progresif
karena didukung oleh pusat kesehatan. Namun, CBHA pergi ke penurunan
ketika krisis moneter pada tahun 1997 meledak yang mengakibatkan multi-
dimensi krisis. Krisis menciptakan reformasi total dalam banyak aspek,
termasuk di sektor kesehatan. Meskipun penting, desentralisasi menguasai
aspek yang paling pembangunan, Termasuk sektor kesehatan. Ini telah benar-
benar mengubah model perencanaan, yang sebelumnya adalah sentralisasi
menjadi tergantung pada masing-masing kabupaten. Ini memiliki implikasi
pada prioritas pengaturan masing-masing kabupaten. Banyak perhatian lebih
pada pemerintah daerah aspek kuratif daripada promotif dan tindakan
pencegahan. Setelah euforia demokrasi berakhir, semua sektor termasuk
kesehatan mulai menghidupkan kembali dan merevisi prioritas mereka untuk
skala yang lebih baik. Pada tingkat visi misi pusat dan nilai-nilai Depkes
dirumuskan dan dijelaskan ke 4 strategi utama yaitu:
1. Untuk mengaktifkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat
2. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
berkualitas
Page 1
3. Untuk meningkatkan sistem informasi surveilans, monitoring dan
kesehatan
4. Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan
Semua strategi di atas terkait dengan Primary Health Care, dua yang
pertama pada nomor 1 dan 2 erat terkait dengan perawatan kesehatan primer.
Hal itu menunjukkan peran pentingnya Primary Health Care dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Oleh karena itu, maka kami membuat makalah ini untuk membuka
wawasan pembaca mengenai konsep dasar sebenarnya dari Primary Health
Care itu sendiri dan membahas pengimplementasiannya di Negara Indonesia
khususnya di tengah masyarakat sekitar.
B. Konsep-konsep kunci
1. Pengertian PHC
2. Perkembangan PHC
3. Penerapan konsep PHC di Indonesia melalui Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD)
C. Petunjuk
Dalam mempelajari materi ini ada beberapa kunci yang nantinya
digunakann sebagai petunjuk dalam memahami materi ini yaitu:
a. Pelajari materi Bab I mengenai Konsep Dasar PHC dengan tekun dan
disiplin
b. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,
dan soal-soal akhir bab yang disertai dengan kunci jawaban
c. Dalam urauan materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian
d. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan
dan wawasan anda
D. Tujuan
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Memahami konsep dasar dalam konsep PHC
Page 2
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
1. Pengertian PHC
2. Perkembangan PHC
3. Penerapan konsep PHC di Indonesia melalui Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
Page 3
PENYAJIAN MATERI
A. Konsep Primary Health Care (PHC)
Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan kesehatan
essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan
keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas
jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen
pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta mencapai tujuan
umum kesehatan yang lebih baik.
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan negara
bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk
Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali
dan menjadi tidak manusiawi. Mengalami hal yang oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO) sebagai “the commercialization of healthcare in unregulated health
systems”.Kondisi ini ditandai dengan maraknya komersialisasi pelayanan dan
pendidikan, yang dipicu oleh pembiayaan kesehatan yang belum baik.
Setelah deklarasi Alma Ata (1978), program kesehatan menjadi gerakan
politik universal. Deklarasi ini telah menjadi tonggak sejarah peradaban
manusia.Kesehatan diakui sebagai hak asasi manusia tanpa memandang status
sosial ekonomi, ras, dan kewarganegaraan, agama,dan gender.
Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang harus
diperjuangkan,serta mengingatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat
pembangunan sosial,dan bukan sekadar hasil dari kemajuan pembangunan
ekonomi semata.
Page 4
Kesadaran ini melahirkan konsep primary health care (PHC) yang intinya:
Pertama, menggalang potensi pemerintah- swasta-masyarakat lintas sektor,
mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua, menyeimbangkan
layanan kuratif dan preventif serta menolak dominasi elite dokter yang cenderung
mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan canggih, dan mahal. Ketiga,
memanfaatkan teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan. Berbagai
negara di belahan dunia, seperti di Uni Eropa, Amerika Latin, serta di beberapa
negara Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya dengan kembali
menerapkan primary health care (PHC) sebagai ujung tombak pembangunan
kesehatan.
1. Pengertian Primary Health Care (PHC)
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang
dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC merupakan strategi yang dapat
dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk
semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima,
terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih,
dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya
pada diri sendiri disertai partisipasi masyakarat dalam menentukan sesuatu
tentang kesehatan.
2. Unsur Utama Primary Health Care (PHC)
Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
a. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
Page 5
c. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
3. Prinsip Primary Health Care (PHC)
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-
prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan
bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer
dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam
masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis
kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.
b. Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segalausaha, pekerjaan
dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran
serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan
diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold
storage).
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal
dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi
masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab
atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan
mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan
masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama
pelaksanaan.Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten
atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan
atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Page 6
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi
hanya dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam
mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini
mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan),
pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang
berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan;
pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan
sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi masyarakat
(termasuk Panchayats atau pemerintah daerah ,organisasi-organisasi sukarela ,
dll).
Page 7
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan obat-obat essensial
Page 8
7. Ciri – Ciri Primary Health Care (PHC)
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan yang berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
Page 9
Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000, dengan Sasaran Semesta Utamanya adalah :
”Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup
Produktif Baik Secara Soial Maupun Ekonomi”.
Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan
”Primary Health Care” ( PHC ) sebagai Strategi Global atau Pendekatan untuk
mencapai ”Health For All by The Year2000” (HFA 2000) atau Kesehatan Bagi
Semua Tahun 2000 (KBS 2000).
Page
10
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan
secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri.
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang
mampu, trmpil serta brperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa
indicator:
Angaka kesakitan menurun
Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
Angka kelahiran menurun.
Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita.
Page
11
4. Prinsip-Prinsip Pembangunan Kesehatn Masyarakat Desa (PKMD)
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegitan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebutbukan
merupakan kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa kegiatan
tidak hanya terbatas pada aspek kegiatan saja, melainkan juga mencakup
aspek-aspek kehidupan lainnya yang secara tidak langsung peningkatan
taraf kesehatan.
b. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik:
1. Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga lainnya yang
bersangkutan.
2. Antar dinas-dinas/instansi-instansi/lembaga-lembaga tersebut dengan
masyarakat.
3. Dalam hal ini masyarakat jika tidak dapat memecahkan masalah atau
kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sector
yang bersangkutan.
c. Wadah kegiatan PKMD
Kegiatan OKMD merupakan bagian bagian integral dari pembangunan
desa, sedangkan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa
adalah LKMD(Lembaga Ketahanan Masyarakat desa), maka dengan
sendirinya wadah kegiatan PKMD adalah LKMD. Sesuai surat keputusan
presidan Nomor: 28 tentang” penyempurnaan dan penempatan fungsi
lembaga swadaya desa menjadi LKMD. Maka pada dasaranya LKMD
merupakan wadah partisipasi masyarakatdalam pembangunan desa.
Pembangunan PKMDyang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya
merupakan bagian dari tugas tim pembinaan LKMD.
Page
12
2. Masyarakat perlu dikembangkan kesadaranya akan potensi dan
sumber daya yang memiliki serta harus dikembangkan dan dibina
kemampuan dadan keberanianya, untuk berperan secara aktif dan
berswadaya dalam meningkamutu hidup dan kesejahteraan
mereka.
3. Sikap mental pihak penyelenggaraan pelayanan perlu dipersiapkan
terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat
mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri,
dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
4. Harus ada kepekaan dari pada para Pembina untuk memahami
aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara
wajar dan tepat.
5. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan
berkesinambungan baik antara Pembina maupun antara Pembina
dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang
mendukung kegiatan PKMD.
e. Strategi pembinaan
1. Tim pembinaan PKMD dimasing-masing tingkat sekaligus dijadikan
sebagai forum koordinasi dimasing-masing tingkat.
2. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh
salah satu sector, terlebih dahulu dibahas dalam forum kooordinasi,
untuk memungkinkan bantuan dari sector-sektor lain untuk
menghindari tumpang tindih.
3. Jenis bantuan apapun yang akan dijalankan harus sesalu berdasarkan
pada proporsi kebutuhan masyarakat setempat.
4. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, pembinaan sampai pada perluasan,
dilakukankan oleh masyarakat sendiri dan dimana perlu dibantu oleh
pemerintah secara lintas program dan lintas secara sektoral.
Page
13
5. Wadah kegiatan PKMD adalah lembaga ketahanan masyarakkat desa
(LKMD) sesuai surat keputusan presiden Nomor. 28 tentang
”penyempurnaan dan penetapan fungsi lembaga swadaya desa menjadi
LKMD. Maka pada dasarnya LKMD merupakan wadah partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa.
f. Mekanisme pembinaan peran serta masyarakat dalam PKMD
Untuk mengenal masalah dan kebutuhan mereka sendiri, masyarakat
mendapatkan bimbingan dan motivasi dari puskesmas yang bekerjasama
dengan sector-sektor yang bersangkutan. Dalam hal ini masalahdan
kebutuhan masyarakat tidak mungkin diatasi sendiri, maka pelayanan
langsung diberikan oleh puskesmas dan atau sector yang bersangkutan.
Bagian dari mekanisme pemetaan PKMD dapat dilihat sebagai berikut :
Page
14
meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi serta mengupayakan
pelayanan tersebut sedekat mungkin pada ibu hamil.
Dengan demikian upaya PONED merupakan rerobosan
pelayanan kessehatan pada ibu supaya pemerintah mampu
mendekatkan pelayanan kegawwatdaruratan obstetri mungkin pada
masyarakat. Dengan cara itu pemerintah mampu memcegah
keterlambatan dalam pertolongan dan keterlambatan dalam merujuk
kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric dan neonatal. PONED juga
dilakukan dalam rangka upaya penyampaian tiga pesan kunci Making
Pregnancy Safer (MPS), yaitu:
a. setiap persalinan harus ditolong oleh tangan kesehatan terlatih,
b. setiap komplikasi obstetri memndapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan terlatih dan
c. setiap wanita subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Oleh karena itu didalam konsep PONED setiap tenaga
kesehatan di unit pelayanan kesehatan dasar, khususnya puskesmas
rawat inap harus dapat memberikan pelayanan yang tertampil dalam
pelayanan komplikasi obstetri dan neonatal yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan. Adapun PONEK adalah pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal emergency komprehensif.
Artinya bahwa setiap tenaga kesehatan di unit pelayanan menengah,
khususnya rumah sakit tingkat kabupaten harus dapat memberikan
pelayanan yang terampil dalam penanganan kasus rujukan komplikasi
obstetri dan neonatal dari unit pelayanan dasar, sehingga tidak terjadi
keterlambatan pertolongan di tingkat pelayanan rujukan yang
seharusnya mampu menangani kasus-kasus komplikasi obstetri.
Page
15
TUGAS DAN LATIHAN
Page
16
B. THT
C. KB
D. IMUNISASI
E. PENANGGULANGAN DIARE
JAWABAN : B
7. Apa Tanggung Jawab Tenaga Kesehatan PHC?
A. Pemerataan upaya kesehatan
B. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
C. Penyediaan obat-obat essensial
D. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
E. Imunisasi terhadap penyakit infeksi utamanya
JAWABAN: D
8. Yang Tidak Termasuk Fungsi PHC..
A. Pemeliharaan kesehatan
B. Pencegahan penyakit
C. Diagnosis dan pengobatan
D. Pelayanan lanjut
E. Pemberian sertifikat
JAWABAN: D
9. Dalam Pelaksanaan PHC Harus Memiliki Berapa Essensial ?
A. 5
B. 7
C. 9
D. 3
E. 8
JAWABAN: E
10. Apa tujuan umum dari PKMD....
A. Meningkatkan Kemampuan Masyarakat Menolong Diri Sendiri
Dibidang Kesehatan Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Hidup
B. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
C. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
D. Pemeliharaan kesehatan
E. Pelayanan TIDAK lanjut
JAWABAN: A
11. Apa Saja Indikator Dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat..
A. Angka Kesakitan Meningkat
B. Angka Kelahiran Meningkat
C. Menurunnya Angka Kekurangan Gizi Pada Anak Balita
D. Pencegahan Penyakit
E. Pemberian Sertifikat
JAWABAN : C
12. Berikut yang bukan salah satu program PHC adalah...
A. Ansuransi kesehatan
Page
17
B. Pos obat desa (POD)
C. Tanaman obat keluarga(TOGA)
D. Pos kesehatan
E. Pemberian sertifikat
JAWABAN : E
13. Ada berapa program PHC?
A. 12
B. 11
C. 8
D. 9
E. 10
JAWABAN: B
14. Asuransi Kesehatan Termasuk Dalam...
A. Unsur PHC
B. Prinsip PHC
C. Program PHC
D. Tujuan PHC
E. Elemen PHC
JAWABAN : C
15. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa termasuk dalam...
A. Unsur PHC
A. Prinsip PHC
B. Ruang lingkup PHC
C. Tujuan PHC
D. Elemen PHC
JAWABAN : C
PENUTUP
A. Rangkuman
Page
18
Page
19