Manajemen Industri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Manajemen industri, atau biasa disebut Manajemen Operasi, berkaitan dengan berbagai
kegiatan produksi barang dan jasa. Produk yang dihasilkan, baik berupa barang
maupun jasa, merupakan hasil yang diperoleh di bawah pengawasan manajer pabrik.
Contoh dari manajer operasi industry adalah manajer pabrik. Selain manajer pabrik,
seperti manajer produksi, manajer logistic, manajer mutu, dan supervisor, juga
termasuk manajer operasi dimana mereka secara bersama-sama bertanggung jawab
untuk menghasilkan produk pada kegiatan manufaktur.

Manajer operasi industri tidak hanya bekerja pada industri manufaktur saja, tetapi
banyak yang bekerja pada industri jasa. Secara sekilas terlihat bahwa operasi pada
perusahaan jasa mempunyai kesamaan dengan operasi pada perusahaan manufaktur,
yang mana keduanya dipandang sebagai operasi transformasi. Baik industry jasa
maupun manufaktur mentransformasikan berbagai yang input berupa bahan baku,
energy, tenaga kerja,dan modal menjadi output yang berupa barang atau jasa.
Pengelolaan proses transformasi yang efisien dan efektif adalah tugas manajer operasi.
Untuk itu pada makalah ini akan membahas mengenai hal – hal yang berkaitan dengan
manajemen industry baik dalam industry jasa ataupun manufaktur.

I.2 Tujuan

1. mengetahui pengertian manajemen industri

2. mengetahui ruang lingkup manajemen industri

3. mengetahui tentang pengelolaan industry jasa maupun industry manufaktur

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Manajemen Industri

Manajemen industry, atau biasa disebut Manajemen Operasi, berkaitan dengan


berbagai kegiatan produksi barang dan jasa. Selama beberapa decade, ketika bidang
operasi lebih banyak berhubungan dengan manufaktur, Manajemen Operasi disebut
Manajemen Produksi. Istilah tersebut kemudian diperluas menjadi Manajemen
Produksi dan Operasi. Ketika terjadi pergeseran minat, dari bidang manufaktur menjadi
bidang jasa, seperti yang terjadi di Amerika, maka bidang perasi tersebut diistilahkan
sebagai Manajemen Operasi. Manajemen industry berusaha mempelajari manajemen
kuantitatif yang terlibat, baik dalam pengelolaan industry jasa maupun manufaktur.

Dari penjelasan sebelumnya kita dapat mendefinisikan manajemen operasi sebagai


kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Adapun tanggung jawab dari
manajer operasi adalah menghasilkan barang dan jasa sesuai fungsinya, mengambil
keputusan mengenai suatu fungsi operasi, dan sistem transformasi yang digunakan.

Dari definisi tersebut, ada 3 hal yang mendapat perhatian, yaitu :

1. Fungsi
Di dalam suatu organisasi, manajer operasi bertanggung jawab untuk
mengelola departemen atau organisasi yang menghasilkan barang atau jasa
yang menyangkut koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi. Selain itu,
tanggung jawab manajer operasi juga menyangkut perancanaan strategis,
penentuan kebijaksanaan, penganggaran, koordinasi dengan manajer – manajer
lainnya.

2. System

2
Gambaran system tidak hanya menjadi dasar dalam pendefinisian jasa dan
manufaktur sebagai system transformasi, tetapi juga menjadi dasar yang kuat
untuk rancangan dan analisis operasi. Si`stem operasi juga memberikan
wawasan untuk rancangan dan manajemen system yang produktif pada bidang
fungsional di luar fungsi operasi.
3. Keputusan
Pada akhirnya definisi di atas mengacu pada pengambilan keputusan sebagai
elemen penting dari manajemen operasi. Karena semua manajer mengambil
keputusan, maka sudah selayaknya mereka memusatkan perhatian pada
pengambilan keputusan sebagai tema pokok operasi. Focus keputusan ini
memberikan dasar untuk membagi operasi berdasarkan bentuk utama
manajemen operasi, yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu.

Pokok bahasan manajemen sangat luas sehingga perlu adanya pembatasan agar fokus
pada masalah yang akan dipelajari. Beberapa tokoh di bidang manajemen memberikan
batasan - batasan dalam bidang manajemen, diantaranya adalah:
1.John D Millet
Menurut John D Millet, manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian
fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk
mencapai tujuan. Inti manajemen berada pada proses pengarahan atau actuating dan
leading terhadap sumber daya organisasi agar mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
2.James A.F. Stoner dan Charles Wankel
Berbeda dengan John, Stoner dan Wankel memberikan batasan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi
tercapai tujuan organisasi.

3.Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard

3
Paul dan Blanchard membatasi manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan
dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

II.2 SEJARAH MANAJEMEN OPERASI INDUSTRI


Ada tujuh bidang/momen yang memberikan sumbangan besar dalam manajemen
operasi, yaitu sebagai berikut :
a. Revolusi industry
Revolusi ini berupa pengaplikasian tenaga mesin untuk mengantikan tenaga
manusia. Hal ini dimulai sejak terciptanya mesin uap buatan James Watt
(1764), dilanjutkan mesin berbahan bakar mesin dan listrik (1800) dengan
konsep produksi massalnya, dan sampai pada era otomatisasi manufaktur
dengan perhatian pada alam (green technologi) dan terjadi pergeseran ke
industry jasa (1960).
b. Spesialisasi tenaga kerja
Konsep spesialisasi kerja ini dikembangkan secara ilmiah pertama kalinya oleh
Adam Smith (1776) di mana disimpulkan bahwa spesialisasi kerja dapat
meningkatkan produktivitas dikarenakan tiga hal yaitu peningkatan
keterampilan pekerja, terhindarnya kehilangan waktu karena pertukaran
pekerjaan antar-pekerja, dan adanya penambahan alat – alat dan mesin yang
memudahkan pekerjaan. Berikutnya, Charles Babbage (1832) menyimpulkan
bahwa spesialisasi kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas saja, tetapi
juga memungkinkan untuk tingkat upah berdasarkan keahlian khusus.
Meskipun demikian, konsep spesialisasi tenaga kerja saat ini sedang dinilai
kembali karena ternyata mengakibatkan beberapa efek nagatif, seperti
munculnya kebosanan pada pekerja yang pada akhirnya menurunkan prestasi.
c. Manajemen ilmiah
Manajemen ilmiah dapat digunakan untuk menentukan metode terbaik dalam
melakukan kerja dengan cara mengamati metode kerja yang dilakukan saat ini,
mengembangkan metode yang baru dengan melakukan analisis dan pengukuran

4
kerja secara ilmiah, dan menerapkan metode terbaru dengan mendapatkan
umpan balik yang diperoleh dari pekerja terhadap metode baru.
d. Metode kuantitatif
Konsep ini menggunakan model matematis dalam menyelesaikan model –
model keputusan dalam manajemen, seperti model jumlah pemesanan
ekonomis (EOQ) untuk keputusan menentukan persediaan bahan, model
pengendalian kualitas statistic dan berlanjut dengan model – model simulasi
computer.
e. Teori motivasi
Elton Mayo (1930) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan elemen
terpenting dalam peningkatan produktivitas . teori motivasi ini mengarahkan
kita pada penekanan aspek nonteknis dari rancangan kerja seperti pengayaan
pekerjaan untuk memanusiawikan pekerjaan dan menghindarkan kebosanan.
f. Standarisasi ukuran.
Konsep ini berangkat dari pemikiran akan pentingnya pembuatan ukuran yang
standar untuk bagian – bagian dari produk.
g. Komputerisasi
Computer telah digunkan secara luas untuk otomatisasi operasi jasa maupun
manufaktur
Ketujuh bidang konsep di atas telah membantu meningkatkan efektivitas dari
manajemen operasi modern hingga berkembang sedemikian canggih saat ini. Program
– program yang dulu manual sekarang telah terkomputerisasi sehingga sangat mampu
mempercepat pengambilan keputusan, penyelesaian operasi, serta pengendaliannya.

II.3 Fungsi Manajemen

5
Seperti telah dijelaskan pada ilustrasi di atas bahwa semua organiasi untuk dapat
bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen
yang baik. Jika organisasi bekerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mengalami
kesulitan dan hambatan yang berat dalam usaha mencapai tujuannya bahkan bisa
berakibat fatal tidak dapat mencapai tujuan yang diiginkan.Manjemen diperlukan
dalam organisasi untuk
 Mencapai tujuan
Tujuan organisasi akan tercapai dengan baik jika manajemen diterapkan dengan baik
dengan meminimasi trial and erroratau coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber daya
yang ada dapat dioptimalkan demi tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.
 Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang bertentangan.
Kadang dalam suatu organisasi terdapat kepentingan, tujuan, sasaran dan kegiatan yang
berbeda dari para anggota dan pengurusnya. Hal ini akan menimbulkan benturan yang
sangat hebat. Dengan manajemen yang baik permasalahan ini dapat diseimbangkan
sehingga prioritas tujuan bersama dapat diutamakan.
 Mencapai efisiensi dan efektivitas.
Kinerja suatu organisasi merupakan ukuran baik tidaknya suatu organisasi, salah satu
cara untuk mengukur kinerja suatu organisasi yaitu dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas kinerja
II. 4 JENIS KEPUTUSAN MANAJEMEN OPERASI
Ada tiga jenis keputusan yang dibuat pada organisasi manufaktur yaitu sebagai berikut
:
1. Keputusan – keputusan strategis, yaitu keputusan – keputusan yang mempunyai
efek dalam jangka waktu lama dan menjadi landasan bagi keseluruhan arah
organisasi.
2. Keputusan – keputusan taksis, yaitu yang bersifat jangka menengah
3. Keputusan – keputusan operasional, yaitu bersifat jangka pendek

6
Dalam melakukan keputusan – keputusan tersebut di atas dibutuhkan peran seorang
manajer. Peran manajer adalah melakukan aktivitas – aktivitas POSLeC, yaitu Plan
(perancanaan), Organizing (pengorganisasian), staffing (pengisian), Leading
(kepemimpinan), dan Controling (pengawasan).
Manajemen pada semua tingkatan dalam organisasi akan melakukan minimal empat
aktivitas (POSC), baik pada tingkat atas, menengah, maupun supervise. Meskipun
keempat aktivitas tersebut dilakukan oleh semua tingkatan, tetapi terdapat beberapa
perbedaan untuk masing – masing tingkat manajemen tersebut dalam intensitas
aktivitasnya. Perbedaan intensitas tersebut ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tingkatan Aktivitas
manajemen
Perencanaan pengorganisasian Pengisian pengendalian
Atas Tinggi Rendah Rendah Sedang
Menengah Sedang Tinggi Sedang Sedang
Bawah Rendah Rendah Tinggi Tinggi

Tugas utama dari manajer dalam melakukan aktivitas POSC ini adalah mengatur
aktivitas dan mengatur orang. Mengatur aktivitas merupakan pekerjaan yang bersifat
teknis, seperti mengontrol persediaan, mesin, peralatan, informasi dan sebagainya,
sedangkan mengatur orang lain lebih merupakan seni. Mengatur orang merupakan hal
yang terpenting dalam kegiatan manajemen.

Untuk memanajemen orang membutuhkan seorang manajer yang memiliki


ketrampilan kepemimpinan, motivasi, komunikasi, pendelegasian, dan pendekatan
(lobi). Dengan keterampilan – keterampuilan tersebut maka komponen – komponen
dalam organisasi akan dapat termotivasi untuk berprestasi dan bekerja sama dengan
meminimasi konflik interen.

7
KESIMPULAN

Manajemen industry disebut juga manajemen operasi yang dapat diartikan sebagai
kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Adapun jenis keputusan yang
diambil yaitu berupa keputusan – keputusan strategis, keputusan – keputusan taktis dan
keputusan – keputusan operasional.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Nasution, Arman Hakim. Manajemen Industri. 2006. ANDI OFFSET :


Yokyakarta.
2. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Muhammad%20Ali,%20ST
.,M.T./Materi%201%20Manajemen%20dan%20Organisasi.pdf
3. http://1octo.wordpress.com/2012/02/16/sekilas-tentang-manajemen-industri/

Anda mungkin juga menyukai