Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PENYULUHAN

a. Judul : HISEPASI
b. Analisa Masalah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalahpeningkatan tekanan darah lebih dari
normal. Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
darah yang tinggi didalam arteri menyebabkan resiko terhadap penyakit penyakit yang
berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung,
kerusakan ginjal.Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (tekanan
darah tinggi) di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik (tekanan darah rendah) di atas 90
mmHg. Penyakit hipertensi, merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua
kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang
menyeluruh dan terpadu.Penyakit hipertensi menimbulkan angka kesakitan dan kematian
yang tinggi. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika
tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST),
meningkatnya tekanan sistolik menyebabkan besarnya kemungkinan timbulnya kejadian
stroke walaupun tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic
hypertension). Isolated systolic hypertension adalah bentuk hipertensi yang paling sering
terjadi pada lansia.Pada suatu penelitian, hipertensi menempati 87% kasus pada orang
yang berumur 50 sampai 59 tahun. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi
sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang
lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke, gagal jantung
penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang
yang lebih muda. Prevalensi HST adalah sekitar berturut-turut 7%, 11%, 18% dan 25%
pada kelompok umur 60-69, 70-79, 80-89, dan diatas 90 tahun. HST lebih sering
ditemukan pada perempuan dari pada laki-laki.Hipertensi masih menjadi masalah
kesehatan pada kelompok lansia.Hipertensi sebagai salah satu penyakit degeneratif yang
sering dijumpai pada kelompok lansia (Abdullah, 2005). Data WHO tahun 2000
menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi
mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang
berkembang, temasuk Indonesia (Andra, 2007). Umur Harapan Hidup (UHH, proporsi
penduduk Indonesia umur 55 tahun ke atas pada tahun 1980 sebesar 7,7% dari seluruh
populasi, pada tahun 2000 meningkat menjadi 9,37% dan diperkirakan tahun 2010
proporsi tersebut akan meningkat menjadi 12%, serta UHH meningkat menjadi 65-70
tahun. Dalam hal ini secara demografi struktur umur penduduk Indonesia bergerak ke
arah struktur penduduk yang semakin menua (ageing population). Peningkatan UHH
akan menambah jumlah lanjut usia (lansia) yang akan berdampak pada pergeseran pola
penyakit di masyarakat dari penyakit infeksi ke penyakit degenerasi. Prevalensi penyakit
menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami
peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok
utama dengan faktor risiko yang sama (common underlying risk faktor) seperti
kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker
tertentu. Faktor risiko tersebut antara lain mengkonsumsi tembakau, konsumsi tinggi
lemak kurang serat, kurang olah raga, alkohol, hipertensi, obesitas, gula darah tinggi,
lemak darah tinggi.
Lansia (Lanjut Usia) adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Statistik
Indonesia, 2010). Penggolongan lansia menurut Depkes dibagi menjadi tiga kelompok
yakni kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), kelompok lansia (65 tahun ke atas), dan
lansia resiko tinggi (lebih dari 70 tahun).Lansia merupakan kelompok penduduk yang
menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah karena membawa
berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya, termasuk
bidang kesehatan.
Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu : masih rendahnya pemahaman
lansia tentang isu-isu kesehatan dan pola hidup yang benar, rendahnya pemahaman lansia
tentang kesehatan di usia tua karena mereka tidak memperoleh informasi yang cukup dan
benar tentang kesehatan ketika memasuki usia tua, dan selain itu lansia jarang tersentuh
pelayanan kesehatan geriatri (informasi dan pelayanan medis). Permasalahan di usia
lansia memang berhubungan dengan pola hidup yang sejak lama dilakukan di dalam
sehari-hari. Lansia kadang merasa kurang memperhatikan masalah kesehatannya dan
terutama tekanan darah yang seringkali dianggap sepele oleh para lansia. Pola perilaku
hidup yang sejak lama dijalani oleh lansia kadang kurang berdasarkan pada pendidikan
dan pengetahuan tentang kesehatan yang benar 30 Peningkatan Pengetahuan tentang
Hipertensi pada Lansia di Posyandu Lansia Dukuh Gantungan desa Makamhaji Kartasura
Sukoharjo oleh: Domas Fitria Widyasari, dkk. Apabila lansia memperoleh informasi
tentang kesehatan terutama tentang hipertensi hanya melalui pengalaman orang per orang
dan tidak diimbangi dengan informasi yang benar dan akurat khususnya masalah
hipertensi, maka kemungkinan kesehatan lansia terutama tekanan darahnya akan tidak
diperhatikan dengan baik. Padahal tekanan darah yang tidak terkontrol merupakan faktor
risiko penyakit-penyakit kardiovaskuler yang berbahaya dan tentunya akan memperburuk
kualitas kesehatan lansia. Selain itu, lansia dini juga harus mempersiapkan diri
menghadapi kondisi lansia yang nantinya akan dihadapi di tahun-tahun berikutnya,
sehingga kondisi penyakit kardiovakuler dapat dicegah secara dini. Dari identifikasi
masalah tersebut dibuat perumusan masalah bahwa dengan pemberian pendidikan
kesehatan tentang hipertensi pada lansia dan pra lansia maka akan meningkatkan
pengetahuan dan memperbaiki sikap tentang hipertensi sehingga lansia akan dapat
menjaga kesehatan diri dengan baik sehingga akan terhindar dari penyakit-penyakit
kardio-vaskuler. Selain itu bagi lansia yang sudah tekena penyakit kardiovaskuler dapat
mempertahankan kualitas kesehatan dengan baik.

c. Tujuan Penyuluhan

a) Tujuan umum
Memahami dan menerapkan cara hidup sehat dan pencegahan yang benar
terhadap penyakit hipertensi.
b) Tujuan khusus
1. Mampu mengenal penyakit hipertensi
2. Mampu mengetahui penyebab penyakit hipertensi
3. Mampu mengenali tanda dan gejala hipertensi
4. Dapat mengetahui jenis hipertensi
5. Mengetahui apa saja komplikasi hipertensi
6. Dapat mengetahui tentang cara pencegahan penyakit hipertensi
d. Sasaran
Sasaran penyuluhan yang ingin dituju adalah kelompok masyarakat terutama pada warga
lansia.

e. Materi penyuluhan
Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Tanda dan Gejala Hipertensi
d. Jeni-jenis Hipertensi
e. Mengetahui apa saja komplikasi hipertensi
f. Cara pencegahan hipertensi
1. Pengertian hipertensi adalahpeningkatan tekanan darah lebih dari normal. Secara
umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang
tinggi didalam arteri menyebabkan resiko terhadap penyakit penyakit yang
berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung,
kerusakan ginjal. Hipertensi adalah terjadinyakenaikan tekanan darah sistolik
(tekanan darah tinggi) di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik (tekanan darah
rendah) di atas 90 mmHg.
2. Penyebab penyakit hipertensi yaitu:
o Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin
besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan
pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
o Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki
riwayat darah tinggi
o Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang
dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini
mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
o Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan
yang mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium
dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam
pembuluh darah.
o Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan
meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko
hipertensi.
o Merokokdan minum alkohol. Zat kimia dalam rokok bisa membuat
pembuluh darah menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan
dalam pembuluh darah dan jantung. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3
gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi.

3. Tanda dan gejala penyakit hipertensi adalah sakit kepala, susah tidur, kelelahan,
wajah pucat, telinga berdenging, mudah marah, menyebabkan pandangan kabur, dan
peningkatan tekanan darah.

4. Jenis-jenis hipertensiyaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder

o Hipertensi primer: sekitar 90% dari kasus hipertensi adalah hipertensi primer,
sebagian besar terkait dengan faktor keturunan, kepribadian, stres mental, dan
obesitas.
o Hipertensi sekunder: hipertensi umumnya disebabkan oleh penyakit lain atau
perubahan pada kondisi kesehatan, misalnya penyakit ginjal dan gangguan
endokrin (gangguan kelenjar endokrinyang mengeluarkan hormon). Tekanan
darah pasien akan kembali normal jika penyakit tersebut sudah disembuhkan.
5. Komplikasi hipertensi
Efek pada organ :
1. Otak
- Pemekaran pembuluh darah
- Perdarahan
- Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
- Malam banyak kencing
- Kerusakan sel ginjal
- Gagal ginjal
3. Jantung
- Membesar
- Sesak nafas (dyspnoe)
- Cepat lelah
- Gagal jantung

6. Cara pencegahan:
o Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih bisa membuat seseorang lebih
berisiko terserang hipertensi.
o Berolahraga secara rutin. Seseorang yang aktif berolahraga akan lebih terhindar
dari risiko terserang hipertensi. Lakukan jalan cepat atau bersepeda 2-3 jam
setiap minggu.
o Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat. Misalnya, roti dari biji-
bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran.
o Kurangi garam. Batasi dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh.
o Kurangi konsumsi alkohol. Mengonsumsi lebih dari takaran alkohol yang
disarankan, bisa meningkatkan risiko hipertensi.
o Berhenti merokok. Meski rokok tidak menyebabkan hipertensi secara
langsung, tetapi rokok bisa membuat arteri menyempit, sehingga meningkatkan
risiko serangan jantung dan stroke.
o Konsumsi kafein sesuai yang dianjurkan. Meminum lebih dari empat cangkir
kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi

e. Metode yang digunakan


Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah metode pendidikan
kelompok yaitu diskusi dan ceramah.

f. Media yang digunakan


 Media bantu lihat (slide)
 leaflet

g. Pelaksanaan Kegiatan
 Jenis kegiatan : Penyuluhan
 Tempat pelaksanaan : posyandu pattan ulusalu
 Waktu pelaksanaan : 2 Juni 2018
 Penanggung jawab : Galih prasetya S.Farm, Apt
 Jadwal
a) Tabel 1
MINGGU KE-
NO KEGIATAN 1 2 3
1 Persiapan dan perijinan
2 Sosialisasi hipertensi
3 Pembuatan laporan
b) Tabel 2

No. Waktu / jam Kegiatan Keterangan

Senin
1.
Jam 05:00-06:00 Olahraga pagi/sarapan
Jam 06:00-07:15 MCK/ persiapan ke
lokasi
Jam 07:15-12:00 Cek lokasi penyuluhan
Jam 12:00-13:30 Istirahat (makan siang) Semua tim
Jam 13:30-16:00 Kembali ke tempat penyuluhan
penginapan
Jam 16:00-17:30 MCK
Jam 17:30-18:15 Makan malam
Jam 18:15-21:00 Santai
Jam 21:00 Istirahat
c) Tabel 3

Tahapan
No Media
Penyuluha Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
. / Alat
n
1 Pembukaan  Mengucapkan  Menjawab Slide/ Cerama
/ 2 menit salam salam Lieflet h
 Memperkenalkan  Memperhati Tanya
diri kan Jawab
 Menyampaikan  Memberi
topik bahasan tanggapan
2 Isi / 8  Menyampaikan Peserta Slide/ Cerama
Menit maksud dan memperhatikan Lieflet h
tujuan materi yang Tanya
Penyuluhan disampaikan. jawab.
 Pengertian
Hipertensi
 Penyebab
hipertensi
 Tanda dan gejala
Hipetensi
 Komplikasi
hipertensi
 Pencegahan
hipertensi
3 Penutup/5  Memberikan  Peserta Slide/ Cerama
menit kesempatan bertanya Lieflet h tanya
kepada Lansia tentang jawab
untuk bertanya materi yang dan
 Memberikan disampaikan Diskus
reward untuk  Menerima
Lansia yang reward.
dapat menjawab
pertanyaan
 Menutup
penyuluhan  Menjawab
dengan salam.
mengucapkan
terima kasih atas
peran peserta
yang hadir dalam
penyuluhan.
i. Penilaian
1. Evaluasi
a. Apa itu Hipertensi?
b. Apa penyebab Hipertensi?
c. Bagaimana tanda dan gejala Hipertensi ?
d. Apa saja komplikasi pada penyakit Hipertensi ?
e. Bagaimana cara pencegahan penyakit Hipertensi ?
2. Evaluasi kegiatan
a. Struktur
1) Sebelum pelaksanaan materi pendidikan kesehatan dikonsulkan kepada
pembimbing.
2) Sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan kontrak terlebih dahulu dengan para
peserta penyuluhan yaitu masyarakat Silaberanti, Palembang.
3) Sebelum pendidikan kesehatan dilaksanakan mengingatkan kembali kontrak,
persiapan para peserta penyuluhan yaitu masyarakat Silaberanti, Palembang
b. Proses
1) Masyarakat dapat bekerjasama
2) Masyarakat berperan aktif dalam diskusi
3) Masyarakat dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
4) Media : slide dan leaflet
c. Hasil
1) Klien diharapkan mengerti materi yang telah diberikan
2) Peserta mampu memahami dan mencegah penyakit hipertensi
j. Anggaran keuangan

No Uraian Jumlah (Rp.) Volume Total (Rp.)


1. Proposal 25.00,- 2 50.000,-

2. Peralatan dan bahan


 Perijinan 50.000,- 3 150.000,-
 Konsumsi 10.000,- 66 660.000,-
 leaflet 15.000,- 3 450.000,-
3. Transportasi 15.000,- 3 45.000,-
4. Dokumentasi 150.000,- 1 150.000,-
5. Penyusunan laporan 50.000,- 1 50.000,-
Total Rp. 1.895.096
DAFTAR PUSTAKA

Aziza, Lucky. 2007. Hipertensi The Silent Killer. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter
Indonesia.

Notoatmojo, Soekidjo.(2003).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta

Sutanto, 2010.Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.


Yogyakarta : CV Andi.
DAFTAR HADIR PESERTA PROMOSI KESEHATAN

Hari/Tanggal : Sabtu / 02 Juni 2018


Tempat :
Topik/Judul : Perawatan Pasien Hipertensi
NO Nama Alamat Tanda Tangan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

45

46
47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

Ulusalu, 02 juni 2018


Penguji

Galih prasetya S.Farm, Apt


TUGAS PROMOSI KESEHATAN(PROMKES)
“PERENCANAAN PENYULUHAN HIPERTENSI”

OLEH:
KELOMPOK 4
NAMA/NIM:
 IIN LUKU’ RETTA ( 17 04 011 )
 IREN LESTARI TULAK ( 17 04 013 )
 JUITAMAYA KAMBUNO ( 17 04 016 )

PEMBIMBING : Galih Prasetya S.Farm, Apt

YAYASAN NAFIRI INDONESIA


AKADEMI FARMASI TORAJA
2018

Anda mungkin juga menyukai