Anda di halaman 1dari 7

KOLOKIUM

PENGARUH GAYA HIDUP KONSUMEN TERHADAP


PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN
JASA STUDIO DESAIN OFFLINE DAN ONLINE

Dosen : Dr. Abay D. Subarna

Oleh : Benedicta Adriela - 75316002

PROGRAM STUDI MAGISTER DESAIN

PASCASARJANA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2017
1. Latar Belakang Penelitian
Lingkungan bisnis sekarang ini semakin dituntut untuk kreatif untuk menarik minat
konsumen. Tak hanya dari segi kualitas produk, namun perlunya peningkatan dalam media
promosi dan pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan serta
keinginan konsumen. Persaingan bisnis menjadi salah satu alasan semakin gencarnya
untuk meningkatkan level strategi promosi untuk menarik perhatian konsumen. Hal inilah
yang menarik para pengusaha bisnis untuk menggunakan jasa studio desain untuk
membantu mempromosikan perusahaan maupun produk mereka melalui karya mereka.
Tidak jarang pengusaha bisnis mulai merekrut langsung beberapa desainer untuk bekerja
di kantor mereka.
Seiring perkembangan jaman, terjadi pula perkembangan dalam hal perekonomian.
Hal ini tentu saja memicu tingginya gaya hidup dalam masyarakat. Gaya hidup masyarakat
yang mengarah pada kehidupan modern khas perkotaan yaitu menuntut adanya
kelengkapan, kemudahan serta kepraktisan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Latar belakang struktur keluarga, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, budaya dan agama
yang berbeda akan membentuk gaya hidup masyarakat yang beraneka ragam. Disadari
maupun tidak disadari, gaya hidup tersebut akan mempengaruhi lingkungan yang ada di
sekitar mereka, termasuk pada dunia desain itu tersendiri.
Pemilihan desain, warna dan bentuk dari suatu produk ditentukan dengan budaya,
dalam hal ini yaitu gaya hidup pengusaha bisnis maupun konsumen. Tentunya gaya hidup
pada setiap orang akan berbeda tergantung pada keadaan dan kondisi pada saat itu.
Contohnya gaya hidup seseorang yang lebih muda tentu akan berbeda dengan gaya hidup
seseorang yang berusia lanjut. Tidak dibatasi dengan itu saja, banyak faktor-faktor lain
yang menentukan gaya hidup seseorang.
Dalam hal ini, pengusaha bisnis mengharapkan studio desain bisa menjadi salah satu
jalan keluar untuk menciptakan sebuah karya yang dapat memunculkan dorongan-
dorongan yang menimbulkan keputusan konsumen untuk menggunakan produk mereka.
Namun tidak jarang gaya hidup pengusaha bisnis yang berbeda-beda dapat mempengaruhi
hasil dari sebuah karya desain maupun mempengaruhi pemilihan sebuah studio desain
untuk membantu mempromosikan produk mereka dalam sebuah karya. Namun banyaknya
studio desain saat ini juga telah menimbulkan beberapa faktor penentu selain gaya hidup
yang mempengaruhi dalam memilih studio desain yang diinginkan.
Faktor yang penting dalam mempengaruhi keputusan penggunaan studio desain yaitu
harga, produk, pelayanan, dan lokasi. Faktor kebutuhan dan keinginan konsumen untuk
memutuskan menggunakan jasa dari studio desain tergantung evaluasi terhadap empat
faktor itu, karena penyedia jasa tidak dapat menilai konsumen dari sudut pandang mereka
sendiri melainkan juga harus melihat dari sudut pandang konsumen. (Tjiptono, 2000: 125)
Faktor harga menjadi salah satu indikator penting konsumen dalam memilih jasa
yang akan mereka gunakan, karena harga yang ditawarkan ke konsumen haruslah sesuai
dan memadai dengan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa.
(Swastha dan Irawan, 2005). Dalam iklim persaingan yang ketat seperti sekarang ini,
perusahaan harus memperhatikan faktor harga, karena besar kecilnya harga yang
ditetapkan akan sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam bersaing dan juga
mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Sayangnya hal ini menjadi
salah satu mengapa munculnya studio desain yang memberikan harga murah dibawah
standar. Hal tersebut membuat harga standar studio desain menjadi rusak. Walau dengan
harga murah dan produk yang dikeluarkan kurang berkualitas, banyak pula konsumen
yang tidak masalah dengan hal tersebut.
Selain harga, faktor lain yang mempengaruhi keputusan penggunaan studio desain
yaitu produk. Kualitas produk yang dihasilkan memerlukan perhatian karena konsumen
menginginkan pula hasil yang optima sesuai dengan yang mereka harapkan. Kualitas
produk perlu menjadi salah satu perhatian utama mengingat kualitas produk berkaitan erat
dengan masalah keputusan konsumen dalam membeli atau menggunakan produk tersebut
(Wykop dan Lovelock, 1991: 165). Faktor produk inilah yang menjadi fokus utama di
dalam pembahasan penelitian dalam hal desain.
Faktor pelayanan terhadap konsumen juga cukup mengambil peranan penting.
Dikarenakan dengan pelayanan yang optimal, konsumen akan merasa puas dan mereka
akan menggunakan jasa penyedia jasa lagi tanpa ragu. Pelayanan yang baik dapat
dijadikan sebagai modal penarik minat konsumen terhadap penyedia jasa. (Tjiptono, 2000:
235)
Faktor berikutnya adalah lokasi. Faktor lokasi berpengaruh juga dalam keputusan
yang diambil konsumen untuk membeli suatu produk. Lokasi yang mudah dijangkau
tentunya menjadi lokasi yang tepat untuk suatu usaha. Lokasi juga menentukan tingkat
kesuksesan penyedia jasa karena cukup erat kaitannya dengan pasar potensial (Tjiptono,
2000). Namun sekarang dengan adanya internet, banyak penyedia jasa menyediakan
layanan berbasis internet sehingga mereka bisa bekerja secara remote dan pengguna jasa
bisa dengan mudah memesan suatu desain tanpa harus beranjak menuju lokasi kantor
penyedia jasa.
Alasan yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ini adalah agar hasil dari
penelitian ini dapat mengetahui hal-hal penting yang dapat digunakan dalam
mengembangkan bisnis studio desain, terutama bila melihat dari sudut gaya hidup dari
masing-masing pengguna jasa.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka ditarik suatu
rumusan masalah sebagai berikut :
- Apakah gaya hidup konsumen juga mempengaruhi faktor-faktor penting dalam
pengambilan keputusan menggunakan jasa studio desain offline maupun online?
- Apakah faktor yang mempunyai pengaruh paling besar bila dihubungkan dengan gaya
hidup pengguna terhadap pengambilan keputusan menggunakan jasa studio desain
offline maupun online?
- Jasa studio desain offline atau online yang lebih dipilih konsumen bila ditinjau dari
desain sebuah produk?

3. Tujuan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu pengusaha bisnis terutama
studio desain memprediksi tindakan apa yang akan dilakukan, sehingga hambatan yang
mungkin timbul dapat dikurangi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup konsumen terhadap keputusan menggunakan
jasa studio desain offline maupun online.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh paling besar antara harga,
kualitas produk, pelayanan, dan lokasi terhadap keputusan menggunakan jasa studio
desain offline maupun online.
3. Untuk mengetahui melalui desain, konsumen lebih memilih menggunakan jasa studio
desain offline atau online.

4. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif karena penyusun
mempunyai tujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis mengenai
permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu
dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya
kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah
berlangsung. Fenomena disajikan secara apa adanya dan hasil penelitiannya diuraikan
secara jelas dan gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu penelitian ini tidak adanya
suatu hipotesis tetapi adalah pertanyaan penelitian. Analisis deskriptif dapat menggunakan
analisis distribusi frekuensi yaitu menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata. Hasil
penelitian deskriptif sering digunakan, atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian
analitik. Jenis penelitian yang termasuk dalam kategori deskriptif adalah studi kasus dan
penelitian survey.
Untuk memperoleh data yang lengkap dan obyektif, maka penyusun melakukan pula
penelitian lapangan (Field Research) yaitu meneliti langsung ke obyek penelitian, yaitu
konsumen dan studio desain.
Pendekatan kualitatif yang digunakan adalah pendekatan etnografi. Etnografi
digunakan untuk meneliti perilaku-perilaku manusia berkaitan dengan perkembangan
teknologi komunikasi dalam setting sosial dan budaya tertentu. Metode penelitian
etnografi dianggap mampu menggali informasi secara mendalam dengan sumber-sumber
yang luas. Dengan teknik “observatory participant”, etnografi menjadi sebuah metode
penelitian yang unik karena mengharuskan partisipasi peneliti secara langsung dalam
sebuah masyarakat atau komunitas sosial tertentu (Bungin, B. 2007). Metode ini dilakukan
dengan melakukan partisipasi langsung pada kegiatan dengan pelaku subjek.

5. Tempat dan Waktu Penelitian


5.1 Tempat
Penelitian dilakukan di Bandung, meliputi 2 (dua) Studio Desain Offline, 2 (dua)
Studio Desain Online, dan konsumen-konsumen yang menggunakan jasa studio
desain baik offline maupun online.
5.2 Waktu
Penelitian ini akan meneliti studio desain dan konsumen pada tahun 2016, dan
kemudian dibandingkan pada tahun 2018 untuk melihat perkembangan gaya hidup
konsumen yang terjadi.
6. Populasi dan Sampel Data
Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda, dan peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu
dalam sebuah penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah studio desain yang
berada di Bandung. Kemudian dari populasi ini diambil sampel atau perwakilan dari
semua populasi tersebut, sedangkan yang dimaksud sampel itu sendiri adalah sebagian
dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Adapun teknik penentuan sampel ini
yaitu dilakukan secara acak (random sampling).

7. Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, survey, studi dokumen,
studi literatur, dan pembagian kuisioner.
- Studi Literatur
Studi literatur merupakan suatu proses meneliti literatur-literatur, buku, atau tulisan-
tulisan yang sudah ada dan sah secara ilmiah sebagai acuan untuk penelitian kita.
- Studi Dokumen
Studi dokumen tidak jauh berbeda dari studi literatur, hanya saja dilakukan pada
dokumen. Dokumen merupakan data yang dapat direkam, disimpan atau dianalisis,
dan menjadi wujud representasi simbolik dari suatu obyek / peristiwa. Dokumen itu
sendiri dapat berupa hasil-hasil wawancara, pengamatan, teks dari literatur, gambar,
foto situasi, sketsa, simbol, dsb yang bertujuan untuk memahami problem dari
konteks tertentu.
- Observasi
Observasi merupakan suatu hasil usaha aktif yang dilakukan secara sistematis dan
fokus dalam mengamati dan mencatat obyek studi / fenomena / gejala-gejala fisik dll.
Jenis observasi yang dipilih berupa observasi simulasi, dengan menyusun
permasalahan yang ada dan mencari data-data yang bersangkutan dengan
permasalahan yang ada melalui berbagai sumber.
- Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
memperoleh informasi lisan. Teknik ini biasa dilakukan melalui bercakap-cakap dan
berhadapan muka dengan orang / pakar yang dapat memberikan informasi kepada
peneliti (responden).
Jenis wawancara yang dipilih berupa wawancara bebas terpimpin dengan inti pokok
pertanyaan yang telah dipersiapkan.
- Kuisioner
Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuisioner atau lebih
dikenal dengan angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden
adalah orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.

8. Teknik Analisis Data


Analisis dapat diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan terhadap sebuah obyek
guna meneliti atau membedah hal spesifik mengenai obyek tersebut secara mendalam
melalui indikator penelitian.
Analisis dipakai untuk meneliti dokumen / data yang dikumpulkan, bisa berupa hasil-
hasil wawancara, pengamatan, teks dari literatur, gambar, foto situasi, sketsa, simbol, data,
dsb untuk lebih memahami masalah dari konteks dan sudut pandang tertentu.

PUSTAKA
Adler, Alfred, 1978. Position in Family Constellation Influences Lifestyles
Bradford, Greg, 1997. Acorn Classification System for Lifestyle. United Kingdom : Insite
Endy Marlina, Suparno Sastra M. 2006. Karakter Fisik Perumahan
Kotler, Philip. 2002. Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and
Control. NJ : Prentice Hall.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2005. Principles of Marketing. Upper Saddle River, NJ :
Pearson/ Prentice-Hall, 11th Edition
Maslow, Abraham H., 1970. Motivation and Personality. New York : Harper and Row
Publication
Wisanto. 1994. Pandangan Gaya Hidup
Weber, Max, 1914. The Theory of Social and Economics Organization. New York : The Free
Press
.

Anda mungkin juga menyukai