com/2011/06/memindahkan-tanaman-
buah-harus-hati.html
http://mitalom.com/13-cara-agar-bibit-tidak-stres-setelah-
pindah-tanam/(cara pemindahan bibit dari polyback ke
lubang tanam agar tdk stress)
JENIS MACAM - MACAM PUPUK DAN FUNGSI PUPUK
By BANARAN Minggu, 15 September 2013
Share Tweet Share Pin Email
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk
mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium.
Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron
merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien).
Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan
yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat
tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk
anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk
organic adalah sebagi berikut:
1. Kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa
tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna
untuk perbaikan struktur tanah.
2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah.
Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai
dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di
daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan
perbaikan struktur tanah.
3. Pupuk kandang
pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam
puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis
hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses
pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.
b. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja
dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar
tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari
alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat
menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan kandungan unsure-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai
berikut :
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai
penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.
a. Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam
tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah
menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh
tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak
mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.
b. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure
nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan
AlPO4.
Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar
15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel
Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan
pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
c. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang
beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung
53% K2O).
Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada
tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk
ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96
(mengandung 53% K2O).
2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang
digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK,
dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang
mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat
(NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).
Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi
angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat
10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).
Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman
yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K
tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P,
dan K yang beragam.
1. Kadar unsure, makin tinggi kadar unsure, akin tinggi nilai pupuk.
2. Higroskopisitas, pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban 51-99%.
Pupuk yang mudah menarik air, misalnya urea mengalami masalah pada
penympanan, sifat higroskopis secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk
sebagai penambah kesuburan tanah.
3. Kelarutan, mempengaruhi mudah tidaknya unsure-unsur yang terkandung
diambil oleh tanaman.
4. Cara kerja, bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk
tersebut dapat dihisap oleh tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya.
Bekerjanya pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk.
5. Keasaman, beberapa jenis pupuk dapat dipakai untuk meningkatkan,
mempetahankan, atau mengurai keasaman tanah.
Dapat bersifat racun bagi tanah jika diberikan pada tanah tanpa disertai kapur.
Tanpa adanya batuan kapur, ammonium sulfat akan bebas bereaksi dengan
besi, aluminium, dan mangan membentuk racun besi, aluminium, dan mangan.
Kelebihan pupuk ammonium sulfat mengakibatkan tanah besifat asam. Dengan
demikian, pupuk ini harus diberikan pada tanah yang bersifat basa.
1. NITROGEN ( N )
2. FOSFOR ( P )
MANFAAT : Membentu pertumbuhan protein dan miniral yg sangat tinggi bagi tanaman.
Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan
dan perkembangan akar. Mempercepat membungaan dan pembuahan tanaman. Serta
mempercepat pemasakan biji dan buah.
3. POTASIUM ( K )
MANFAAT : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu
pengankutan gula dari daun ke buah. Memperkuat jaringan tanaman, serta
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
4. KALSIUM ( Ca )
5. MAGNESIUM ( Mg )
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asama amino, vitamin, lemak dan gula.
Berperan dalam transportsi fosfat dalam tanaman.
6. BELERANG ( S )
7. BORON ( Bo )
8. TEMBAGA ( Cu )
9. KLOR ( CI )
10. BESI ( Fe )
11. MANGAN ( Mn )
12. MOLIBDENUM ( Mo )
MANFAAT : Fungsi sama seperti Cu, berperan sebaga pengikat nitrogen bebas udara
untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri
bintil akar tanaman leguminose.
GEJALA TANAMAN YG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berubah warna, keriput
dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun,
dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.
13. SENG ( Zn )
Pupuk Urea
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mempunyai kandungan unsur nitrogen dalam kadar yang
tinggi mencapai 46 persen. Pupuk ini sering disimbolkan dengan rumus NH2 CONH2. Wujud
pupuk ini berupa butiran-butiran kristal yang berwarna putih. Pupuk urea bersifat higroskopis
dan mudah larut dalam air.
Pupuk TSP
Pupuk TSP (Triple Super Phosphat) adalah pupuk kimia yang mengandung unsur fosfor dalam
jumlah yang banyak. Rumus kimianya yaitu Ca(H2PO4). Kadar fosfat (P2O5) yang terkandung
di dalam pupuk ini lebih kurang 44-46 persen dan bisa mencapai 56 persen di lapangan. Pupuk
TSP berbentuk butiran-butiran kecil yang berwarna abu-abu. Ada 2 jenis pupuk TSP menurut
kandungan fosfat di dalamnya yaitu pupuk SP 36 dan pupuk SP 18.
Pupuk NPK
Pupuk NPK (Nitrogen Phosphor Kalium) adalah pupuk kimia yang bersifat majemuk karena
mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium sekaligus. Bentuk yang dimiliki oleh pupuk NPK ada
yang berwujud cair dan ada pula yang berbentuk padat. Terdapat 3 jenis pupuk NPK menurut
produsennya yaitu pupuk NPK mutiara, pupuk NPK pelangi, dan pupuk NPK phonska.
Pupuk KCL
Pupuk KCl (Kalium Klorida) adalah pupuk kimia yang mempunyai kandungan kalium yang
melimpah. Bahkan kadar K2O yang tersimpan di dalam pupuk ini mencapai 60 persen. Jadi
setiap 100 kg pupuk KCl mengandung K2O sebanyak 60 kg. Pupuk ini sangat bagus untuk
mendukung proses terjadinya pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Pupuk ZA
Pupuk ZA (Zwavelzure Ammoniak) adalah pupuk kimia yang memiliki kandungan utama
berupa belerang. Pupuk ini bisa ditulis dalam rumus NH4SO4. Pupuk ini berbentuk butiran-
butiran kristal dan mempunyai rasa asin. Pupuk ini bersifat higroskopis lebih lemah daripada
pupuk urea. Pupuk ZA mengandung belerang sebanyak 24 persen dan nitrogen sebanyak 21
persen.
Pupuk ZK
Pupuk ZK (Zwavelzure Kalium) adalah pupuk kimia yang kaya akan kandungan belerang dan
kalium. Secara lengkap, pupuk ini mengandung 50 persen kalium (K2O), 17 persen belerang (S),
maksimal 2,5 persen klorida (Cl), dan maksimal 1 persen air. Pupuk ZK memiliki wujud berupa
bubuk halus yang berwarna putih. Karakteristik pupuk ini yaitu mudah larut dalam air, tidak
higroskopis, boleh dicampur dengan pupuk lain, dan aman dipakai untuk segala macam tumbuh-
tumbuhan.
Pupuk NPK ELANG SUPER hampir seluruhnya larut dalam air sehingga dapat seluruhnya
terserap oleh tanaman serta unsur hara makro yang lengkap yaitu nitrogen, posphat, dan kalium
dan hara mikro seperti Mgo, Ca, S, Protein dan lain-lain menjadikan tanaman sehat dan kuat.
hampir tidak ada resiko salah dalam mencampur dan menggunakan dilapangan. Kandungan
unsurnya merata dalam setiap butiran dan berimbang.
Kami juga menyediakan Urea Non subsidi, ZA, KCL (Canada) KCL
(Rusia), TSP-46, Posphat Egypt, juga melyani NPK dengan kadar
berdasarkan pesanan untuk keperluan perkebunan atau pertanian dengan
harga yang kompetitif.