Anda di halaman 1dari 12

KARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

A. Bahan, Media dan Teknik dalam Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi.

Perbedaan Bahan dan Media


Bahan: sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu dan
akan habis setelah digunakan.
Media /Alat : Sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu
dan tidak habis setelah digunakan hanya mengalami kerusakan.

Bahan karya 2 dimensi


Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa
diantaranya adalah :

1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman
karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.

Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media
menggambar.

Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H,
3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi

2. Pensil Arang (Contee)


Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret.
Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.

3. Pastel dan Crayon


Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian
seringkali kali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.
Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna
dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam dan
kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon
terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih
mengkilap dan keras.

4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung
yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.

5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur
jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan
berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).

6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :

a) Cat air (barbasis air)

Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang
bersifat plakat.

b) Cat Minyak (barbasis minyak)

Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya
tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.

c) Cat Tembok

Media/ alat karya 2 dimensi


1. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran
bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis
kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam
air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar
2. Palet
3. Kertas
4. Kain Kanvas
5. Kayu
6. Tembok
7. dan lain-lain

TEKNIK BERKARYA SENI RUPA


Karya seni rupa 2 dimensi :
1. teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat, arsir atau dussel untuk
menggambar atau melukis
2. teknik cetak saring (sablon) untuk grafis
3. teknik tutup-celup untuk seni batik
4. teknik print untuk seni cetak print, batik print,

Media karya 3 dimensi


Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam,
diantaranya :
1. Bahan Lunak
Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
2. Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
Teknik Karya seni rupa 3 dimensi :
- Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las
sambung dan sebagainya.

B. Jenis Simbol dan Nilai Estetika dalam Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi.
Jenis Karya seni Rupa 2 Dimensi :
1. Seni lukis
2. Seni Grafis
3. Seni Ilustrasi
4. Seni Sketsa
5. Seni Relief
6. Seni Batik
7. Seni sablon

Simbol Karya seni Rupa 2 Dimensi :


Simbol: Sesuatu lambang yang mempunyai makna tertentu.
Simbol Warna:

Nilai Estetika:
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut Nilai Estetika.

Unsur Dasar Seni Rupa

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan
menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
bukti adalah adanya lukisan bergaya impresif dengan teknik mengkombinasikan
berbagai variasi ukuran dan warna titik hingga membentuk suatu kesatuan wujud.
Lukisan seperti ini sering disebut beraliranpointilisme.

2. Garis
Garis merupakan barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu
dengan kedua ujung terpisah. Ia bisa panjang, pendek, tebal, halus, lurus, lengkung,
patah, berombak, horizontal, vertikal, diagonal dan sebagainya.
Menurut wujudnya, garis bisa berupa nyata dan semu
 Garis Nyata, adalah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung.
 Garis Semu, adalah garis yang muncul karena adanya kesan batas objek (kontur) dari
suatu bidang, warna atau ruang.
Sama halnya dengan titik, garis juga dapat dijadikan teknik menggambar atau
melukis, contohnya seperti lukisan ini

Garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat dijadikan perlambangan


sebagai berikut:
 Garis Tegak : keagungan, kestabilan
 Garis Miring : mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabik gerak
 Garis Tegas : Kuat, terpatah-patah, mengesankan kekuatan
 Garis Halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

3. Bidang
Bidang dalam seni rupa dua dimensi terbentuk karena pertautan garis yang
membatasi suatu bentuk. Misalnya bidang segi empat dihasilkan dari empat garis
yang disambung menjadi satu. Dapat juga hadir karena pulasan warna misalnya,
bidang biru, merah, hijau.
Bidang memiliki kesan filosofis. Misalnya, bidang rata dan lebar berkesan luas,
bidang horizontal berkesan tenang, bidang vertikal berkesan agung dan stabil, bidang
diagonal berkesan labil.
Berikut ini ada beberapa bidang yang sering dikenal.

4. Bentuk
Bentuk dalam seni rupa 2 dimensi, bentuk dikelompokkan menjadi tiga jenis sebagai
berikut.
 Bentuk Figuratif, adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam seperi
manusia, hewan, tumbuhan dan benda.
 Bentuk Abstraktif, adalah bentuk figuratif yang digayakan atau diubah bentuknya
(stilasi). Contohnya wayang kulit/golek, topeng, dekorasi batik dan sebagainya.

 Bentuk Abstrak, adalah bentuk yang menyimpan dari wujud benda-benda atau
makhluk yang ada di alam. Di antaranya adalah bentuk geometris seperti balok,
tabung, piramid, kerucut dan bola. Jika melihat bentuk karya abstrak kita belum tentu
bisa mengenali bentuk dari benda atau makhluk apa yang dimaksud oleh perupa.
Karya abstrak memang merupakan hasil eksplorasi lebih lanjut dari bentuk yang
biasa kita lihat, sehingga nilai idenya lebih tinggi.
5. Ruang
raung dalam karya 3 dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya
ruang dalam rumah. Namun dalam karya 2 dimensi ruang bersifat semu / maya
karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok,
cembung, jauh dekat, dan sebagainya.
Cara memeperoleh runga dalam karya 2 dimensi:
(1) Melalui penggambaran gempal, (2) penggunaan perspektif, (3) peralihan warna,
gelap terang, dan tekstu (4) pergantian ukuran, (5) penggambaran bidang bertindih,
(6) pergantian tampak bidang, (7) pelengkungan atau pembelokan bidang (8)
penambahan bayang-bayang.

6. Warna
Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata. Warna
pokok atau primer ada tiga yaitu merah, kuning, biru. Pencampuran di antara warna-
warna primer ini menghasilkan warna sekunder. Putih dan hitam dianggap warna
netral.
Setidaknya ada dua cara dalam menyusun paduan warna, yaitu secara analogus dan
monokromatik.

 Analogus, penyusunan dengan cara meletakkan hasil perpaduan warna primer di


antaranya.
 Monokromatik, penyusunan berdasarkan tingkat perpaduan dengan warna hitam dan
putih.
Perbedaan warna bisa berangsur-angsur atau gradasi, bisa juga mencolok atau
kontras.

7. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin, dan lain-lain.
Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur dibagi dua.

 Tekstur Nyata. Tekstur nyata bila diraba maupun dilihat, secara fisik terasa kasar-
halusnya.
 Tekstur Semu. Tekstur semu tidak memiliki kesan yang sama antara penglihatan dan
perabaan. Tekstur semu ini bisa terbentuk karena kesan perspektif dan gelap terang

8. Gelap Terang
Gelap terang terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh
suatu objek. Suatu gambar akan terbentuk karena adanya gelap terang. Gelap terang
menimbulkan kesan tekstur dan kedalaman.

Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


Perwujudan sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi medium yang digunakan dalam
proses pembuatan karya tersebut. Medium berasal dari kata “media” yang berarti
perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang
berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni
(Susanto, 2011). Bahan adalah sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan
tertentu dan akan habis setelah digunakan. Sedangkan media /alat adalah sesuatu yang
dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu dan tidak habis setelah digunakan
hanya mengalami kerusakan.

Keterampilan dalam mengolah bahan, menggunakan alat dan penguasaan teknik yang baik
sangat diperlukan untuk mewujudkan sebuah karya seni yang berkualitas. Ingatlah bahwa
keterampilan mewujudkan karya yang berkualitas ini tidak berkaitan langsung dengan
bakat seseorang, tetapi lebih dipengaruhi oleh ketekunan dalam berlatih Setiap jenis karya
seni rupa memiliki medium (alat, bahan dan teknik) yang khas dalam proses
perwujudannya. Demikian pula dalam berkarya seni rupa dua dimensi karena kekhasannya
inilah maka ada karya seni rupa dua dimensi yang dinamai sesuai dengan bahan atau
teknik pembuatannya.

A. Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimensi


Seni rupa merupakan cabang seni menghasilkan karya yang dapat ditangkap oleh mata dan
dapat dirasakan dengan rabaan. Berdasarkan teknik yang digunakan dalam proses
pembuatanya seni rupa dua dimensi dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1. Seni Lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan
yang digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan
sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa
bentuk manusia, flora dan fauna.
2. Seni Grafis adalah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang
datang ke Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk
menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi
(menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel
Suadi, dan Suromo.
3. Seni Ilustrasi adalah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar
itu sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan
suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang
dimaksud daripada bentuk.
4. Seni Batik adalah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk
membuatnya mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain
canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga
kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin
B. Bahan Karya Seni Rupa Dua Dimensi
1. Seni Lukis
Bahan yang umum digunakan dalam berkarya seni lukis adalah kanvas. Selain kanvas
medium lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Ada lukisan yang
menggunakan medium papan kayu (board), kertas, kaca dan sebagainya. Beberapa jenis
bahan yang digunakan untuk membuat karya dua dimensi antara lain sebagai berikut.

1. Kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat
dari yang kain tipis sampai kain tebal dan kuat. Bahan ini dipergunakan untuk
membuat layar dan terutama dasar lukisan.
2. Jenis kertas yang digunakan untuk melukis sangat beragam tergantung dengan alat
yang akan digunakan. Kertas untuk melukis menggunakan cat air biasanya agak
tebal dengan kertas yang bertekstur. Kertas gambar biasa apabila digunakan untuk
melukis dengan watercolor akan bereaksi ketika ada interaksi antara air dan sapuan
kuas sebaiknya menggunakan kertas yang kusus untuk cat air.
3. Salah satunya bahan yang mulai populer digunakan untuk melukis adalah kayu atau
wood painting. Melukis di atas kayu pembuatanya tidak semudah membubuhkan
lukisan di atas kanvas. Melukis di atas kayu memiliki kerumitan dan keunikan
tersendiri.
4. Bahan kaca juga digunakan sebagai bahan pembuat lukisan. Misalnya lukisan kaca
yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Ketika melukis di atas bahan kaca
dibutuhkan keteilitan dalam menggoreskan kuas serta ketelitian dalam
mencampur/mengoplos warna agar menghasilkan karya yang memuaskan.

2. Seni Grafis
Pembagian jenis seni grafis dilakukan berdasarkan teknik pembuatannya. Bahan dan alat
yang diperlukan dalam seni grafis juga beragam, sesuai dengan teknik yang digunakan.
Dari berbagai ragam jenis seni grafis yang termasuk seni rupa dua dimensi adalah cetak
saring dan cetak poto. Bahan yang digunakan dalam seni grafis antara lain sebagai berikut.

1. Teknik cetak afdruk untuk fotografi menggunakan bahan film, kertas foto, dan
bahan cuci film. Adapun teknik digital menggunakan bahan kertas dan tinta. Salah
satu kertas yang paling banyak digunakan di Indonesia dan mungkin adalah yang
paling populer. Ciri-ciri kertas Glossy adalah permukaannya yang cukup halus
serta dapat menghasilkan refeksi lebih banyak jika diarahkan pada cahaya.
2. Teknik cetak saring menggunakan bahan afdruk seperti minyak tanah, untuk
membuat gambar kertas film menjadi transparan sebelum proses penyinaran. Obat
afdruk, berfungsi untuk membuat film atau klisenya. Obat ini dioleskan pada
screen dengan mencampurkan sesitizer. Sensitizer inilah yang berperan
memindahkan gambar ke screen melalui bantuan cahaya untra violet atau cahaya
matahari. Cat / Tinta Sablon rubber atau extender. Penghapus Cair/Soda api dan
Kaporit, untuk membersihkan atau menghapus screen ke keadaan semula.Tinta
Warna Gleserin - Pelicin /pengencer ketika menyablon.

3. Seni Ilustrasi
Bahan utama yang digunakan dalam seni ilustrasi adalah kertas. Kertas yang baik untuk
menggambar khususnya untuk ilustrasi adalah kertas Padalarang dan kertas Aquareel.
Kertas tersebut mudah menghisap air dengan baik.
4. Seni Batik
Salah satu bahan yang paling pokok dalam membatik adalah kain, sebagai media tempat
motif akan dilukiskan. Untuk membatik biasanya kain yang biasa digunakan adalah jenis
kain katun seperti kain Voilissma, Primis, Primissima, mori biru, Philip, berkolyn,
santung, blacu, dan ada juga yang mempergunakan kain sutera alam. Media kain yang
harus diperhatikan adalah usahakan agar kain tersebut tidak mengandung kanji atau
kotoran lainnya, karena hal ini akan mengganggu proses penyerapan malam ataupun
warna.

Malam merupakan bahan bahan utama yang menjadi ciri khas dalam proses membatik.
Dalam proses membatik, malam mempunyai fungsi untuk merintangi warna masuk ke
dalam serat kain dimana motif telah dipolakan dan agar motif tetap tampak. Sebelum
menggunakan malam, pilihlah malam yang sesuai dengan kebutuhan, karena malam
memiliki jenis, sifat, dan fungsi beragam.

C. Alat Karya Seni Rupa Dua Dimensi


1. Alat Lukis

1. Pensil Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh
ataupun hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan
atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak
dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk
media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras.
Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar
proyeksi.
2. Pensil Arang (Contee) Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk
menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk
membuat gambar potret.
3. Pastel dan Crayon Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama,
sehingga kita seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak
sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung
warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat tajam
dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon
terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih
mengkilap dan keras.
4. Pena Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan
ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol
dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara
menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.
6. Cat Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu : a. Cat
air (barbasis air) Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan
poster colour yang bersifat plakat atau lebih cerah. b. Cat Minyak (barbasis
minyak) Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.
Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas.
Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas.
Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan
ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar. Dengan menggunakan
kuas, perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang unik.
8. Spidol Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan
bisa bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan
penekanan pada saat menggoreskannya.
9. Palet Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air
dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
10. Komputer Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini
memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam

2. Seni Grafis
Alat Sablon

1. Screen Sablon, merupakan media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke
obyek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang
kain khusus.
2. Rakel, ada beberapa jenis rakel, tapi kali ini kita membahas rackel untuk kain
Rakel dibedakan oleh bentuk dan kegunaan cetakan.
3. Alat Semprot, Untuk alat bantu pembuatan film.
4. Hair Dryer, Untuk proses pengeringan.
5. Lampu Neon atau bisa dengan cahaya matahari.
6. Meja Sablon + Papan + Lem Kayu.

Afdruk/Print

1. Printer adalah perangkat keras (hardware) dimana perangkat itu akan bekerja
apabila pengguna menghubungkannya dengan perangkat komputer, yang bisa
digunakan untuk keperluan mencetak tulisan, gambar, dan grafik ke dalam bentuk
kertas atau sejenisnya.
2. Dalam komputer terdapat bermacam-macam aplikasi yang dapat digunakan untuk
mengedit poto. Misalnya saja Adobe Photoshop, CorelDraw, dan Picasa yang
dapat digunakan untuk untuk editing foto.
3. Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Dalam dunia fotografi,
kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan
potret pada lembaran film.

3. Seni Ilustrasi
Pada dasarnya alat yang digunakan dalam seni ilustrasi sama dengan alat yang digunakan
pada seni lukis. Alat dan bahan untuk menggambar ilustrasi dengan teknik kering seperti
pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Sedangkan pada
teknik basah media yang diperlukan berupa cat air, tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat
minyak yang menggunakan air atau minyak sebagai pengencer.

4. Alat Batik

1. Canting merupakan alat utama yang dipergunakan untuk membatik. Penggunaan


canting adalah untuk menorehkan (melukiskan) cairan malam agar terbentuk motif
batik.
2. Dalam proses membatik kuas juga dapat dipergunakan untuk Nonyoki yaitu
mengisi bidang motif luas dengan malam secara penuh. Kuas dapat juga untuk
menggores secara ekspresif dalam mewarnai kain. Anda dapat mempergunakan
kuas cat minyak, kuas cat air, atau bahkan kuas cat tembok untuk bidang sangat
luas.
3. Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah
kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar.
4. Wadah untuk mencairkan malam menggunakan wajan, terbuat dari bahan logam.
Pilihlah wajan yang memiliki tangkai lengkap kanan dan kiri agar memudahkan
kita mengangkatnya dari dan ke atas kompor. Wajan yang dipakai tidak perlu
berukuran besar, wajan dengan diameter kurang lebih 15 cm sudah cukup memadai
untuk tempat pencairan malam.
5. Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik
memegangi kain tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan
kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti
gawang sepakbola, terbuat dari kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan
dipindahkan. Peralatan tersebut di atas sudah cukup memadai untuk kegiatan
membatik Anda. Memang di masa lalu ada beberapa peralatan pendukung lainnya
seperti saringan, kursi kecil (dingklik) dan lipas/tepas. Tepas diperlukan untuk
membantuk menyalakan api arang kayu di anglo/keren. Sekarang ini dengan
adanya kompor, maka tepas tidak diperlukan dalam kegiatan membatik.
6. Nampan plastik diperlukan untuk tempat cairan campuran pewarna dan mencelup
kain dalam proses pewarnaan. Pilihlah ukuran nampan yang sesuai dengan ukuran
kain yang dibatik agar kain benar-benar tercelup semuanya.
7. Panci aluminium diperlukan untuk memanaskan air di atas kompor atau tungku dan
untuk melorot kain setelah diwarnai agar malam bisa bersih. Pilihlah ukuran panci
sesuai dengan ukuran kain yang dibatik.
8. Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan
pewarna dan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna
dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna
batik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan,
kecuali pewarna alami (natural).
9. Sendok makan dibutuhkan untuk menakar zat pewarna dan mangkuk plastik untuk
mencampur zat pewarna tersebut sebelum dimasukkan ke dalam air. Selain itu juga
diperlukan gelas untuk menakar air.

Pengunaan alat, bahan dan teknik dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat
menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-beda pula. Adakalanya kita dengan mudah
mengetahui medium yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi ada kalanya kita
sulit untuk membedakan penggunaan alat, bahan dan teknik pada sebuah karya seni lukis
terutama jika hanya melihat gambar reproduksinya saja.

Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


1. Teknik Melukis

1. Teknik Aquarel (sapuan basah) Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan
campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang
gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam
menggores .
2. Teknik Pointilis Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan
menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.
3. Teknik Arsir Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa
garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
4. Teknik Dussel (gosok) Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok
sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan
antara lain pensil, crayon, dan konte.
5. Teknik Siluet (blok) Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu
warna sehingga menimbulkan kesan siluet.
6. Teknik plakat Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat
poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan
menutup.
7. Teknik Semprot Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair
denagn menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati
untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame.
8. Teknik Tempera Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih
basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya.
9. Teknik Kolase. Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi
bagian kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis
sehingga membentuk lukisan

2. Teknik Grafis

1. Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar
(screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra
(silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang
dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini direntangkan dengan kuat
agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan
disinari, maka harus disiram air agar pola terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian
yang bisa dilalui tinta dan tidak.
2. Untuk jenis seni grafis yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Karena
hampir setiap hari kita akan berfoto dan mungkin akan mencetaknya. Teknik
Afdruk adalah proses untuk memindahkan gambar dari film/klise ke kertas foto
dengan cara proses fotosentesis atau penyinaran pada screen yang telah dilapisi
dengan larutan emulsi.

3. Teknik Ilustrasi

1. Teknik Kering. Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu, tidak perlu
menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang
dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi
aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan.
2. Teknik Basah. Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain seperti, cat
air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai
pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada bidang gambar dua
dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna sesuai dengan media
basah yang sudah ditentukan.
4. Teknik Batik

1. Teknik Canting Tulis. Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan
menggunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga
ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting
berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain
dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena
warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.
2. Teknik Celup Ikat. Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain
dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan
pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang
diikat tidak terkena warna. Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan
dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray,
dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan
penghambat atau perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di
Indonesia dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan
(Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).
3. Teknik Printing. Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik
menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat
berisi gambar yang agak menonjol. Per mukaan canting cap yang menonjol
dicelupkan dalam cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan
pada kain. Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise.
Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik
printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih
singkat.
4. Teknik Colet Batik Tulis Warna. Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet.
Motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa
disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara
mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat
khusus atau kuas. Hasil karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa,
kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini.
Ketika semakin kecil, rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis
batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik
colet ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga
yang begitu mencengangkan).

Macam-Macam Warna dalam Seni Rupa 1.Warna primer; warna pokok yang terdiri dari: merah,
biru, dan kuning. 2.Warna sekunder; campuran dua warna primer. 3.Warna tersier; campuran dua
warna sekunder. 4.Warna analogus; letaknya berampingan dalam lingkaran warna. 5.Warna
komplementer; warna kontras (perbedaan warna yang mencolok).

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai