Anda di halaman 1dari 12

Masyarakat Indonesia Kontemporer

Dalam Pusaran Komunikasi

M. Burhan Bungin
Kandidat Ph.D (Communication)
College of Arts and Sciences
Universiti Utara Malaysia

Abstract
There are 3 points to discuss the Indonesian contemporary society who lives in
reformation order. First is urban society with liberalism perspectives, open dan
information technology in their hand. Second is structuralist society, who lives and
willingness in patron – client/ leadership traits. Third is marginal society with less access
to education, health system and powerless. In the development of reformation order,
with new perspectives anf interpertation, there are some changing in our society, rapidly
moved. What implication, also with communication perspectives? Also what is going to
happen next , are parts of the discussion in this article.

Key word : contemporary society, reformation order, media, communication &


social change

Pendahuluan; Masyarakat Indonesia strukturalis (MIS) yang hidup di kota


Kontemporer dan di pedesaan Indonesia dengan
Masyarakat Indonesia kontemporer ciri-ciri patuh kepada pimpinan,
yang dimaksud adalah manusia Indonesia kesediaan hidup dalam sistem patron-
yang hidup setelah era reformasi, yaitu klien, menganut salah satu ideologi
manusia Indonesia yang memiliki 3 (tiga) kemasyarakatan keagamaan, guyub,
ciri utama, pertama manusia Indonesia memiliki akses kedunia pendidikan yang
berfaham liberal (MIL) yang hidup di terbatas, umumnya menjadi kelompok
perkotaan, dengan ciri terbuka, memiliki pekerja dan cenderung menjadi bagian
kesadaran menggunakan teknologi dari masyarakat modern.
informasi di semua bidang kehidupan, Ketiga, masyarakat Indonesia
memiliki kesadaran berpendidikan yang marginalis (MIM) yang hidup di pelosok-
tinggi, konsumerais, cenderung sekuler pelosok kota, pedesaan dan pulau-pulau
dan posmodern serta menjadi bagian terpencil, daerah-daerah perbatasan
dari kapitalis, menjadi bagian dari kaum dengan akses transfortasi dan kamunikasi
penguasa, pendukung demokrasi, elite minimal, kekurang gizi, kurang pendi-
politik dan cenderung burjuis. dikan, tradisional dan menjadi korban
Kedua, masyarakat Indonesia dari sistem-sistem sosial dan politik

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 125


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

secara luas, patuh kepada agama dan gotong royong dalam versi asli maupun
cenderung tak berdaya. persi yang diperbaharui pada ciri-ciri
Secara umum kelompok-kelompok mereka, toleran terhadap hal-hal baru
masyarakat di atas berada pada salah dan kadang melakukan perlawan apabila
satu atau dua ciri utama itu dengan bertentangan dengan kepentingan
kecenderung kepada salah satu ciri secara mereka.
dominan. Salah satu ciri baru dalam masyarakat
Hubungan orang-orang yang berada Indonesia kontemporer, terutama pasca
di dalam ketiga ciri utama di atas bersifat reformasi, adalah sifat agresif masyarakat
fungsional dan cenderung satu ciri Indonesia yang membawa mereka
mengusai ciri yang lain dimana orang- kepada tindakan-tindakan anarkhis,
orang pada ciri yang dikuasai cenderung mudah melawan hukum dan cenderung
tak berdaya. tidak patuh kepada penegak hukum,
cenderung kurang menghormati sesama
Masyarakat Indonesia yang memiliki
orang lain termasuk kurang memiliki
ciri pertama (MIL) cenderung berada
sopan-santun, umumnya menyukai
di pusat-pusat kota pemerintahan baik
tembakau dan kadang kala mengabaikan
di pusat maupun di daerah dengan dua
etika dan akhlak di dalam kehidupan
sistem kekuasaan terhadap ciri lainnya
bersama namun disisi lain memiliki
yaitu pertama; menguasai melalui jalur
kesadaran nasionalisme yang tinggi
formal, baik pemerintahan maupun
terhadap Indonesia.
birokrasi swasta, kedua; menguasai sistem
budaya baik secara ideologi, ekonomi, Di bidang komunikasi, masyarakat
bahasa dan pendidikan. Indonesia kontemporer memiliki
kesadaran berkomunikasi yang tinggi,
Ciri kedua dari masyarakat
cenderung menjadi bagian integral dari
Indonesia (MIS) tersebar di kota-kota, di
pasar raya teknologi infomasi, sehingga
pelosok-pelosok daerah, daerah-daerah
mendorong transformasi sosial dan
transisi, daerah-daerah industri, kota-
nilai-nilai kemoderenan yang sangat
kota satelit dengan akses yang luas ke
cepat (bahkan kadang membabi-buta),
kota-kota metropolis.
membawa masuk masyarakat Indonesia
Sedangkan ciri ketiga dari masyarakat
ke dalam pusaran arus transformasi
Indonesia (MIM) tersebar di daerah-
global serta mendorong lunturnya
daerah terpencil, pedalaman, pulau-
batas-batas teritorial negara, lunturnya
pulau terpencil, pulau-pulau terluar
nasionalisme dan mendorong dengan
Indonesia, daerah-daerah perbatasan
cepat lahirnya nilai-nilai global di dalam
yang hampir-hampir tak memiliki akses
kekuasaan kapitalisme dunia.
kepada kota-kota metropolis.
Dari sisi ini, peran media komunikasi
Masyarakat Indonesia kontemporer
di Indonesia telah melahirkan sikap
di semua ciri memiliki kecenderungan
ambivalensia kalangan anak muda
mengadopsi kemoderenan dengan
Indonesia dengan ideologi ganda, yaitu
berbagai tafsir mereka, suka terhadap
mencintai Indonesia dengan membabi
budaya populer, menjunjung tinggi
buta, namun menjadi pendukung dari

126 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011


M. Burhan Bungin Masyarakat Indonesia Kontemporer...

ideologi dunia (lain) yang bahkan mereka menduduki ranking nomor 2 setelah
tak pernah kenal secara nyata. Dengan belanja beras masyarakat Indonesia pada
kata lain mereka bersedia mati untuk tahun 2009.
Indonesia dan secara simultan mereka Menurut data statistik tercatat bahwa
bersedia mati pula untuk tokoh-tokoh jumlah masyarakat online di seluruh
favorit mereka di dunia olah raga atau di dunia (data diambil tahun 2007) adalah
panggung-panggung budaya populer. 1,2 milyar dan diperkirakan bertumbuh
Peran media komunikasi pula menjadi 1,8 milyar pada tahun 2010.
telah mengangkat beberapa kesenian Pertumbuhan pengguna internet yang
tradisional masyarakat Indonesia menjadi amat pesat nampak di seluruh benua
budaya populer namun bersamaan dan benua Asia tercatat memiliki
dengan itu pula telah membunuh secara pertumbuhan pengguna internet
sadis budaya tradisional dan banyak tertinggi di antara benua-benua lainnya.
kearifan lokal. Pada tahun 2007 pengguna internet aktif
Begitu pula secara bersamaan di Indonesia telah mencapai 25 juta, dan
telah menggairahkan dan mengeratkan diperkirakan akan mencapai 150 juta
hubungan-hubungan personal yang pengguna pada tahun 2012 (http://
telah lama putus, namun juga secara www.sentrapromosi.com/iklan/ fakta-
fisik memaksakan hubungan-hubungan internet-pengguna-internet-indonesia-
itu semakin jauh atau dengan kata lain, dan-seluruh-indonesia-booming.html).
media disatu sisi telah menyambung Jumlah pengguna seluler di
silaturrahim setiap anggota masyarakat Indonesia hingga Juni 2010 diperkirakan
Indonesia, namun disisi lain juga mencapai 180 juta pelanggan, atau 80
memutuskannya tanpa kita sadari. persen dari total penduduk Indonesia
dan dari 180 juta pelanggan seluler itu
1. Perubahan Sosial sebanyak 95 persen adalah pelanggan
Kata yang pantas kita berikan kepada prabayar (http://www.antaranews.
narasi masyarakat kontemporer seperti di com/ berita1279093421/ pengguna-
atas adalah bahwa masyarakat Indonesia ponsel-indonesia-akan-capai-80-persen).
sedang “berubah”. Perubahan sosial Data ini tidak terlalu mengagetkan
masyarakat Indonesia telah mendorong kita karena telah lama kita tahu bahwa
lahirnya new life style terutama di telah terjadi booming media di masyarakat
kalangan generasi muda dengan sifat- Indonesia sebagai akibat dari gelombang
sifat posmodern. Hal ini antara lain informasi yang terjadi sekitar 10-15
disebabkan karena: tahun terakhir ini. Masyarakat Indonesia
menjadi sangat boros menggunakan
a. Booming Media media terutama seluler sebaliknya
Salah satu argumentasi yang kuat mereka tidak pernah sadar telah menjadi
dari kalimat “telah terjadi booming media” pasar kapitalis yang mereka ciptakan
di Indonesia adalah data tentang tingkat sendiri.
belanja media masyarakat, contohnya
belanja pulsa telepon seluler di Indonesia

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 127


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

b. Dorongan Atmosfir Politik terkadang lembaga perwakilan rakyat


Di bidang politik, masyarakat hanyalah pelengkap negara dan secara
Indonesia mengalami perubahan yang keseluruhan masyarakat Indonesia
sangat pesat, setelah terjadi perubahan berada pada politik kesejahteraan karena
rezim dari Orde Baru ke Orde Reformasi itu mereka merasa “aman” hidup di
yang dimulai pada tahun 1997-1998 dan dalam keadaan seperti itu.
lengsernya Soeharto. Ketika Orde Baru Orde Reformasi bangkit setelah
berkuasa, masyarakat Indonesia hidup Amien Rais dan teman-teman dapat
tenang, aman dan terpenuhi kebutuhan memaksakan Soeharto lengser pada 21
dasar mereka, sebagai akibat dari “politik Mei 1998. Semangat waktu itu adalah
tangan dingin” Soeharto. Sebagian orang revolusi walaupun dari mulut aktivis
mengatakan keadaan ini sebagai “semu”, dan mahasiswa menyebutnya reformasi.
namun sebagian lain merasa lebih Semua yang berbau Orde Baru dibumi-
aman dan kelompok-kelompok aktivis hanguskan, semua yang dibuat Orde
demokrasi justru mengatakan keadaan Baru di habisi, Golkar harus bubar, TNI di
ini sebagai tirani. kebiri dan dipaksakan kembali ke barak
Kondisi umum masyarakat sementara Polisi mendapat perhatian
Indonesia hidup secara terpimpin, penuh dari Presiden, lembaga-lembaga
terkontrol dan diawasi. Kendali utama negara diganti dan munculnya tokoh-
pada orde ini adalah pengengkangan tokoh politik yang berasal dari aktivis
di bidang komunikasi. Arus informasi politik dengan berbagai latar belakang.
dari bawah ke atas di atur dan di batasi Orde Reformasi telah mendorong
sementara deras sekali informasi dari atas semua perubahan ini, bahwa corong-
ke bawa. Akibatnya komunikasi berjalan corong komunikasi yang telah dibuka
searah, yaitu dari penguasa ke rakyat diawal keruntuhan Orde Baru, justru
sedang dari rakyat ke kepenguasa selalu terkesan membabi-buta di era awal
direkayasa. Kebebasan berbicara menjadi Orde Reformasi ini. Media masa telah
terhambat, kreaktivitas masyarakat yang menjadi alat politik yang sangat powerfull
mendorong perubahan sosial dikontrol, terutama untuk menyerang kelompok
semua harus selaras-serasi dan seimbang lain. Di bidang politik telah terjadi
dengan penekanan di bidang ekonomi perubahan besar-besaran ketika lembaga
sebagai gerbong perubahan, sedangkan legeslatif dapat “ditempati” oleh siapa
pelaku-pelaku pembangunan bisa saja yang menginginkannya, siapa saja
dihitung dengan jari, selebihnya hanyalah bisa jadi anggota dewan, tak pandang
partisipan. Namun disisi lain perubahan bulu, tukang becak, tukang las, preman,
pembangunan di bidang fisik sangat kyai dan sebagainya.
terasa oleh masyarakat, korupsi bisa Terjadi gelombang reformasi politik
dikendalikan penyebarannya baik pelaku besar-besaran, kaidah-kaidah politik
maupun skala korupsi dan dinamika lama telah dibumihanguskan sementara
kepemimpinan terpusat kepada Soeharto. kaidah yang baru belum ada. Beberapa
Lembaga negara sangat dihormati, aparat propinsi berteriak merdeka karena tidak
pemerintah sangat berwibawa, namun percaya lagi dengan pemerintah pusat

128 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011


M. Burhan Bungin Masyarakat Indonesia Kontemporer...

sehingga lahirlah gagasan otonomi mudah dapat didekonstruksi oleh


daerah, dari pada Indonesia hancur masyarakat.
berantakan. Demokrasi terpimpin telah Di masyarakat lahir ketidakpuasan
berubah menjadi demokrasi bebas melihat tindak-tanduk legeslatif,
dan desentralisasi, sistem demokrasi eksekutif dan yudikatif melengkapi
perwakilan yang jelas-jelas menjadi salah kekecewaan mereka atas malfunction yang
satu dasar negara telah berubah menjadi terjadi selama ini di tiga lembaga itu.
sistem demokrasi langsung. Di daerah
Kehidupan bernegara terkesan
telah terjadi perubahan yang sangat
bahwa rakyat kuat maka negara telah
penting, dimana pimpinan-pimpinan
lemah, politik telah menjadi raja di semua
daerah yang berasal dari TNI dan Polisi
bidang kehidupan bernegara sementara
telah diganti oleh pengusaha, kyai dan
bidang ekonomi yang dulu menjadi raja
tokoh-tokoh preman. Ketiga tokoh ini
saat ini menjadi sangat lemah.
bersaing dimana-mana untuk menjadi
bupati, walikota dan sebagainya. c. Life Style dan Media Malfunction di
Di bidang legeslatif terjadi eforia Masyarakat Indonesia
dimana kekuasaannya sangat powerfull, Di dalam kehidupan sehari-hari
seakan-akan pemerintahan dijalankan life style masyarakat dikendalikan oleh
melalui kekuasaan legeslatif, korupsi penguasa-penguasa kapitalis, membuat
dimana-mana terjadi baik skala maupun masyarakat Indonesia menjadi hedonis
pelaku korupsi. Etika politik hancur- dan konsumerais. Tekanan-tekanan
hancuran, tak ada lawan dan kawan, hidup yang keras di kota, kebanyakan
sementara partai politik hanya di pakai menggiring masyarakat menjadi mudah
sebagai kendaraan sehingga ongkos menghalalkan semua cara untuk
politik menjadi sangat mahal bahkan kepentingan pemenuhan kebutuhan
pada perkembang sampai hari ini, hidup seperti yang dapat dilihat di dalam
fernomena “kutu lompat” yang menjadi kehidupan masyarakat. Hedonisme
aib politik di era sebelumnya menjadi dan konsumeraisme menjadi tema
modus perilaku politik yang dilakukan sentral kehidupan MIL, sedangkan MIS
dimana-mana. cenderung memasuki kehidupan MIL dan
Akhir-akhir ini lembaga yudikatif dengan ketidakberdayaannya maka MIM
ikut-ikut berubah secara fungsional menjadi penonton yang termarginalkan
maupun moral. Lembaga ini yang oleh tindak-tanduk MIL dan MIS.
menjadi tumpuan terakhir masyarakat Di bidang media komunikasi, hampir
Indonesia justru ikut hancur-lebur pula. seluruh konten siaran media mewakili
Berbagai kejahatan terstruktur mereka kepentingan MIL dan MIS sekaligus
lakukan di atas kejahatan yang mereka menjadikan keduanya menjadi hamba
tangani. sahaya media. Dengan memanfaatkan
Lembaga kepresidenan menjadi eforia kebebasan, media menjadi kaki
turun derajat bila dibandingkan dengan tangan kapitalis yang bertugas melipat-
era sebelumnya apalagi politik pencitraan gandakan kekayaan kapitalis sesuka-
yang dilakukan akhir-akhir ini dengan

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 129


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

hati mereka. Media telah menjadi mudah diadu-domba, masyarakat yang


media transformasi nilai-nilai buruk gampang dikooptasi kepentinganya dan
dari masyarakat satu ke masyarakat semacamnya. Namun disisi lain pula
lain, media pula telah menjadi horor di terkesan bahwa sensitifitas masyarakat
kalangan elite dan kelompok-kelompok terhadap lingkungan sosial, lingkungan
masyarakat tertentu. Sedikit sekali hidup meningkat, kepedulian masyarakat
ada konten siaran yang ikhlas untuk terhadap kehidupan bersama meningkat,
memperbaiki nilai-nilai yang rusak di namun secara substansial sensifitas
masyarakat, karena hampir seluruh ini semu, karena ternyata kebanyakan
konten pemberitaan menjadi bagian tidak (jarang) kita temui sifatnya ikhlas.
model produksi kapitalis, sampai disini, Semua tindakan anggota masyarakat
maka media seolah-olah mebela rakyat telah ditandai dengan niat yang tidak
yang susah, membela orang yang sedang ikhlas untuk mencari popularitas,
mengalami bencana, membela rakyat untuk mendapat kedudukan, untuk
kecil yang tertindas dan sebagainya, meraih status sosial, untuk memperoleh
namun tanpa kita sadari media sedang dukungan dan sebagainya.
menjual penderitaan rakyat itu untuk Di kalangan masyarakat bawah pun
kepentingan kapitalis media. telah terjadi sensifitas semu, perlawanan
Kesimpulannya media komunikasi mereka kepada kelas yang lebih tinggi
telah menjadi media trsnsformasi nilai- seakan-akan untuk melawan dominasi
nilai yang salah di masyarakat, dalam elite, namun sesungguhnya adalah untuk
beberapa hal telah terjadi malfunction mempertahankan kelas mereka. Hal
media yang mendorong life style ini seperti yang dapat kita lihat pada
masyarakat menjadi lebih buruk, keterlibatan masyarakat di semua ciri
mendorong masyarakat agamis menjadi masyarakat di atas pada bidang politik,
sekuler, dari masyarakat santun menjadi bidang sosial, bidang agama, bidang
masyarakat yang beringas, sementara pendidikan, bidang ketahanan nasional
yang kita harapkan dari media adalah dan sebagainya.
peran media merubah masyarakat
menjadi kritis, merubah masyarakat e. Metroseksual-Technoseksual
bodoh menjadi masyarakat yang cerdas Di kalangan masyarakat Indonesia
dan sebagainya hampir tidak kita liberal (MIL) kata-kata metroseksual
dapatkan lagi. dan technoseksual ini menjadi populer,
ini adalah salah satu dari gaya hidup
d. Sensifitas Semu konsumerisme. Di wilayah MIL metro-
Sifat lain dari masyarakat Indonesia seksual dan technoseksual menjadi gaya
adalah menjadi masyarakat yang sensitif. hidup bergengsi dan semua logika hidup
Telah terjadi perilaku masyarakat di wilayah ini untuk melayani sifat-sifat
yang luar biasa di dalam era reformasi metroseksual dan technoseksual. Keadaan
ini yaitu masyarakat yang gampang ini diciptakan oleh kapitalisme untuk
tersinggung, masyarakat yang mudah di mengalienasi kehidupan masyarakat
sulut kemarahannya, masyarakat yang pada kerja keras mereka dan penyaluran

130 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011


M. Burhan Bungin Masyarakat Indonesia Kontemporer...

stres yang berlebihan. Kesadaran dan memiliki dedikasi fungsional.


semu yang diciptakan kepitalis adalah Dari sisi model komunikasi, pada
menjadikan manusia sebagai hamba social networking lama, dominan bersifat
sahaya materialisme dan manusia tak satu arah, dua arah atau timbal balik,
sadar kalau mereka telah menjadi subjek namun pada model baru, social networking
yang tak bisa keluar dari sistem produksi cenderung berbentuk silang dan multi
kapitalis ini, kecuali melawan. arah. Sedangkan dari sisi kepentingan,
Dari sinilah lahir banyak peristiwa kecenderungan social networking
yang dapat menyusahkan masyarakat, masyarakat Indonesia saat ini cenderung
seperti perilaku menyimpang, perilaku bersifat fungsional dan sarat dengan
a-sosial, perilaku melawan (rebellion) kepentingan.
sampai pada perilaku kriminal. Dengan demikian interaksi-interaksi
semu (palsu) telah berkembang di dalam
f. Social Networking masyarakat Indonesia kontemporer
Salah satu hal yang telah berubah sebagai model yang paling dominan,
di masyarakat adalah interaksi sosial sifatnya tidak kekal, sementara, sambil
masyarakat Indonesia karena didorong lalu, mudah rusak, mudah dilupakan dan
oleh perubahan perilaku komunikasi kadang tanpa kesan.
mereka. Karena akses komunikasi lebih Pandangan-pandangan posmo di
banyak di wilayah MIL dan MIS, maka di dalam masyarakat Indonesia kontemporer
dua masyarakat Indonesia ini yang paling bahwa social networking adalah sumber
banyak berubah, sementara di wilayah kapital yang dapat memproduksi kapital
MIM cenderung masih menggunakan baru, baik itu sebagai social power capital,
pola dan struktur hubungan-hubungan political power capital, market power capital
sosial lama. dan legitimation power capital.
Perubahan model-model social
networking di masyarakat Indonesia g. Masyarakat Transformer
disebabkan karena perubahan di dunia Perubahan sosial yang terjadi di
komunikasi begitu cepat dan perubahan masyarakat Indonesia ini lebih dominan
di dunia komunikasi yang cepat karena di kendalikan oleh MIL sedangkan MIS
disebabkan oleh perkembangan teknologi dan MIM cenderung menjadi subjek
informasi yang sangat pesat. yang dikendalikan. Melihat keadaan
Dari sisi keberadaan individu di ini maka proses transformer di kalangan
dalam social networking, pada social masyarakat Indonesia lebih banyak
networking lama, kehadiran individu terjadi di MIL dan MIS sementara MIM
di dalam hubungan-hubungan itu belum dapat sepenuhnya melakukan ini
terjadi secara fisik, total dan memiliki karena keterbatasan mereka.
dedikasi moralitas, sementara pada social Di dalam masyarakat Indonesia
networking baru, kehadiran individu tidak kontemporer telah terjadi transformasi
selalu bersifat fisik namun dapat bersifat di semua unsur kebudayaan masyarakat
virtual, simulakra, tidak perlu harus total yang meliputi sistem religi, sistem

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 131


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

pengetahuan, sistem peralatan dan pandangannya berdasarkan pada hal-hal


perlengkapan hidup, sistem mata baru yang ia ketahui itu.
pencaharian dan sistem ekonomi, sistem Terutama pada MIL dan MIS,
kemasyarakatan, sistem bahasa, sistem dengan kemampuan menguasai bidang
kesehatan, sistem persenjataan yang secara komunikasi, masyarakat Indonesia ini
keseluruhan telah mentransformasikan menjadi transformer di dalam masya-
gaya hidup tradisional kearah gaya hidup rakatnya karena apa saja yang dia ketahui
modern dan pormodern. dan dia kuasai akan ditransformasikan
Ciri utama dari perubahan dan kepada orang lain.
transformasi di semua unsur kebudayaan 1) Enterpreneurship dan Technopre­
itu adalah pada nilai kapitalisme yang neurship
tertanam di dalam semua unsur kebu-
Karakter utama dari masyarakat
dayaan itu sehingga seakan-akan unsur-
transformer adalah fleksibilitas yang
unsur kebudayaan tidak akan fungsional
tinggi didalam penguasaan informasi
di dalam masyarakat apabila unsur itu
dan dengan kekuasaan itu dia dapat
tidak mampu mentransformasi nilai-
memanfaatkannya sebagai sumber
nilai lama yang konsumtif menjadi nilai-
matapencaharian baru.
nilai baru yang produktif. Jadi unsur
Di kalangan MIL dan MIS enterpre­
kebudayaan apa saja harus dikapatalisasi
neurship menjadi kekuatan baru yang
agar dapat mempertahankan hidupnya
sangat kuat di dalam menghadapi
lebih lama.
kekuatan kapitalisme, walaupun terka-
Dengan demikian, agama harus
dang pelaku-pelaku enterpreneuship
menjadi sumber kapital dari masyarakat
juga mentransformasi usaha-usaha
dimana agama itu ada, begitu pula
mereka dikemudian hari menjadi
sistem kemasyarakatan, bahasa dan
kapitalis baru di masyarakatnya.
sebagainya, terlebih adalah sistem mata
Namun paling tidak, semangat
pencaharian dan sistem ekonomi itu
enterpreneurship menjadi kekuatan dari
sendiri. Dengan demikian pula maka
dalam untuk membangun masyarakat
unsur-unsur kebudayaan yang tidak
dengan kekuatan yang mereka miliki
mentransformasikan diri menjadi bagian
sendiri.
dari kepitalis akan menjadi tak bermanfaat
dan akan ditinggal oleh masyarakat. Sementara itu dikalangan muda, lahir
pula kekuatan baru yang dinamakan
Di sisi lain masyarakat Indonesia
technopreneurship yaitu kekuatan
kontemporer lebih transparan dan
ekonomi baru di masyarakat yang
lebih mudah menerima segala sesuatu
memanfaatkan teknologi sebagai
yang baru, apalagi hal itu datangnya
kekuatan ekonomi mereka. Banyak
dari media massa atau dengan kata lain
anak muda Indonesia sekarang yang
masyarakat Indonesia kontemporer
meniru keberhasilan Bill Gates dengan
dapat disebut sebagai masyarakat
mengembangkan situs-situs social
transformer yaitu masyarakat yang gemar
networking di dunia maya atau mereka
mentransformasikan hal-hal yang ia
yang berhasil mengembangkan
ketahui dan gemar merubah diri dan

132 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011


M. Burhan Bungin Masyarakat Indonesia Kontemporer...

teknologi informasi sebagai ruang atau 19 % per penduduk


usaha mereka dan sebagainya. 6. Jepang = 49 juta perokok atau 38%
2) Infotainment per penduduk
Transformasi lain yang terjadi di 7. Brazil = 24 juta perokok atau 12.5%
masyarakat adalah media massa per penduduk
telah menjadi masyakat Indonesia 8. Bangladesh =23.3 juta perokok
sebagai masyarakat infotainment. Pagi, atau 23.5% per penduduk
siang, sore, malam bahkan tengah
9. Jerman = 22.3 juta perokok atau
malam, media menyiarkan informasi-
27%
informasi tak berguna ini dalam acara-
10. Turki = 21.5 juta perokok atau
acara infotainment mereka. Terutama
30.5%
di kalang perempuan Indonesia, acara
ini menjadi penting dan informasi Statistik Perokok dari kalangan
utama mereka, mereka menjadi sangat anak-anak dan remaja (WHO, 2008)
khusu dan serius.
• Pria = 24.1% anak/remaja pria
3) Masyarakat Tobacco
• Wanita = 4.0% anak/remaja wanita
Salah satu keberhasilan lain dari
• Atau 13.5% anak/remaja Indonesia
pabrik-pabrik rokok di Indonesia
adalah mentransformasi kebiasaan Statistik Perokok dari kalangan
merokok kepada seluruh lapisan dewasa (WHO, 2008)
masyarakat. Bahkan keberhasilan • Pria = 63% pria dewasa
ini juga diikuti dengan keberhasilan
• Wanita = 4.5% wanita dewasa
menangkal informasi yang
mengatakan bahwa merokok itu • atau 34 % perokok dewasa
berbahaya dan sebagainya. Tanpa
Dengan kata lain jumlah perokok
disadari bahwa masyarakat Indonesia
Indonesia sekitar 27.6%. Artinya,
sampai hari ini menjadi masyarakat
setiap 4 orang Indonesia, terdapat
perokok nomor 3 terbesar di dunia.
seorang perokok. Angka persentase
Daftar 10 Negara Perokok Terbesar ini jauh lebih besar dari Amerika saat
di Dunia (WHO, 2008) ini yakni hanya sekitar 19% atau hanya
1. China = 390 juta perokok atau 29% ada seorang perokok dari tiap 5 orang
per penduduk Amerika. Perlu diketahui bahwa
2. India = 144 juta perokok atau pada tahun 1965, jumlah perokok
12.5% per penduduk Amerika Serikat adalah 42% dari
3. Indonesia = 65 juta perokok atau penduduknya. Selama 40 tahun lebih
28 % per penduduk (~225 miliar Amerika berhasil mengurangi jumlah
perokok dari 42% hingga kurang dari
batang/thn)
20% di tahun 2008 ini.
4. Rusia = 61 juta perokok atau 43%
4) Posmo­crime
per penduduk
Transformasi lain di bidang kejahatan
5. Amerika Serikat =58 juta perokok
telah terjadi di dalam masyarakat

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 133


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

Indonesia. Kejahatan konvensional untuk diberikan kepada orang lain


telah ditransformer menjadi posmo­ sebagai musuh-musuh politik; 2)
crime, dimana kejahatan itu ada memunculkan sebanyak-banyaknya
konstuksi sosial. Kejadian di institusi yang berkaitan dengan
dunia internasional telah memberi penegakan hukum, lalu diamati
gagasan transformatif terhadap kinerja mereka. Apabila kinerja
berbagai kejakatan yang terjadi di mereka merugikan konstruktor,
Indonesia. Lihat saja ketika Amerika maka lembaga itu dapat dikebiri
mengkonstruksi kejatahan kepada atau dilemahkan agar menjadi
penguasa Taliban di Afganistan imun terhadap penegakan hukum
dan Irak, bahwa di Afganistan ada berikutnya; 3) Ciri lain adalah dengan
penjahat-penjahat yang membom cara mengambangkan hasil kinerja
WTC di Amarika. Begitu pula ada berbagai institusi penegak hukum
penjahat yang bernama Sadam dan ciptakan isu-isu baru di bidang
Husein di Irak yang membuat senjata penegakan hukum agar kasus yang
biologis yang sangat membayakan lama dilupakan orang; 4) ciri terakhir
umat manusia. Terakhir dunia baru adalah menciptakan predator pada
tahu ternyata semua itu adalah sesama penegak hukum, sehingga
tipu-muslihat Amerika dan teman- tercipta konflik yang berkepanjangan
temannya dengan motif untuk dan akhirnya kasus-kasus hukum yang
menguasai ladang-ladang minyak sebenarnya dilupakan masyarakat.
di negara-negara itu, inilah yang
disebut dengan posmo­crime, dimana 2. Penutup; Komunikasi Sebagai
kejahatan adalah konstruksi sosial Panglima
yang dibuat untuk diberikan kepada Saat ini semua orang akan
musuh-musuh mereka. membenarkan apa yang ditesiskan oleh
Di Indonesia hal ini telah berlangsung Alvin Toffler, yang pernah ditulisnya di
sejak lama, terutama sejak Orde dalam dua buku yang diterbitkan pada
Reformasi ini. Berbagai kasus besar tahun 1991 yaitu Third Wave dan Future
yang disiarkan media massa kepada Shock. Mungkin kita sudah lupa namun
kita, hampir seluruhnya adalah saya tak pernah lupa. Buku yang saya
posmo­crime, bahwa kejahatan adalah kagumi ini menjadi saksi apa yang terjadi
konstruksi sosial yang dibuat untuk saat ini. Ketika gelombang ketiga di dalam
mengkriminalkan musuh-musuh buku itu benar-benar menjadi Sunami
mereka. Inilah kejahatan di atas pada seluruh kehidupan manusia saat
kejahatan, orang yang tak bersalah ini, kekuatan komunikasi utama yang
dapat disalahkan karena kejahatan kita sebut media komunikasi atau yang
yang dilakukan oleh sang konstruktor kita sebut pula media komunikasi massa,
kejahatan. telah merubah seluruh cara berfikir
Negara juga dapat melakukan ini manusia. Tanpa mereka sadari telah
dimana ciri yang paling utama menjadi bagian terbesar di dalam sistem-
adalah; 1) menciptakan kejahatan sistem informasi-komunikasi saat ini,

134 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011


M. Burhan Bungin Masyarakat Indonesia Kontemporer...

mereka menjadi provider sekaligus juga teoritis dengan melihat arah rumpun
menjadi reciever, mereka menjadi sumber ilmu-ilmu sosial dengan membuka diri
pemberitaaan sekaligus juga menjadi terhadap kajian-kajian yang sama yang
konsumen berita. dilakukan pada bidang-bidang ilmu lain;
Dunia semakin kecil bahkan lebih 3) memperbanyak simposium dengan
kecil dari daun kelor ketika seseorang melibatkan berbagai pakar di bidangnya
membuka dirinya terhadap transpormasi agar mendapat masukan-masukan
media komunikasi. Dunia semakin yang baru sehubungan dengan bidang
mahal ketika akses komunikasi semakin komunikasi; 4) memberi peluang seluas-
murah sementara mereka yang menjadi luasnya agar lahir kajian-kajian baru di
penguasa-penguasa jaringan informasi- bidang komunikasi agar rumpun ilmu ini
komunikasi menjadi penguasa-penguasa berkembang luas dan bermanfaat kepada
dunia. masyarakat banyak.
Nah, saat ini, kamunikasi menjadi
Daftar Pustaka
panglima, apa saja perbincangan di
sekitar masyarakat dan perubahan Bungin, B. (2008). Konstruksi Realiti Sosial
sosial tidak pernah meninggalkan peran Media, Iklan Televisi dan Keputusan
komunikasi sebagai lokus utamanya. Konsumen serta Kritik Terhadap Peter
L. Berger dan Thomas Luckmann.
Di dalam sosiologi masyarakat
Jakarta: Prenada Media.
modern, kita sadar bahwa komunikasi
menjadi kajian-kajian sangat penting dan Bungin, B. (2009). Sosiologi Komunikasi.
tak bisa dipisahkan satu dengan lainnya Jakarta: Prenada Media
dengan komunikasi. Bahkan secara Jacques, D. (2002). Dekonstruksi Spiritual.
ekstrim dapat di katakan bahwa apabila Yogyakarta: Jalasutra.
kajian-kajian komunikasi kita lepaskan Kaelan. (2009). Filsafat Bahasa Semiotika
dari sosiologi, maka sosiologi akan dan Hermeneutika. Yogyakarta:
kehilangan seluruh kajiannya saat ini. Paradigma
Begitu pula di bidang hukum, ekonomi, Kellner, D. (2010). Budaya Media; Cultural
kebijakan publik, pendidikan, industri Studies, Indentitas dan Politik: Antara
dan teknologi dan lainnya akan bernasib Modern dan Postmodern. Yogyakarta:
sama seperti sosiologi ketika mereka Jalasutra.
meninggalkan komunikasi.
Veeger, K. J. (1993). Realitas Sosial. Jakarta:
Melihat kondisi masyarakat Gramedia
Indonesia kontemporer di dalam pusaran
Martinet, J. (2010). Semiologi; kajian Teori
komunikasi yang begini kuat, lembaga-
Tanda Saussuran Antara Semiologi
lembaga pendidikan komunikasi di
Komunikasi dan Semiologi
Indonesia harus melakukan beberapa
Signifikasi. (S. A. Herminarko,
hal penting; 1) melakukan transformasi
Trans.). Yogyakarta: Jalasutra.
teori ke arah lebih progresif dari
transformasi fenomena komunikasi McLuhan, M. (1998). The Medium and The
itu sendiri; 2) melakukan diversifikasi Messenger. Combridge; MIT Pres
McLuhan, M. (2001). The Medium is

Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011 135


Masyarakat Indonesia Kontemporer... M. Burhan Bungin

The Massage; an Inventory of Effects. Vivian, J. (2007). The Media of Mass


Jerome Agel Communication. Boston; Pearson
McQuail, D. (2006). McQuail’s Mass (http://www.antaranews.com/
Communication Theory. Landon: Sage berita1279093421/pengguna-ponsel-
Publication. indonesia-akan-capai-80-persen).
Samovar, L. A., Porter R. E. & McDaniel, (http://www.sentrapromosi.com/
E. R. (2010). Komunikasi Lintas iklan/ fakta-internet-pengguna-
Budaya. (I. M. Sidabalok, Trans.). internet- indonesia-dan-seluruh-
Jakarta: Salemba Humanika. indonesia-booming.html).

136 Jurnal Komunikasi, Volume 1, Nomor 2, Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai