HUKUM PERIZINAN
Disusun oleh :
FAKULTAS HUKUM
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hukum perizinan ?
2. Apa saja unsur – unsur yang terdapat dalam perizinan ?
3. Apa saja bentuk atau jenis dari perizinan ?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hukum perizinan
2. Untuk mengetahui unsur – unsur yang terdapat dalam perizinan
3. Untuk mengetahui bentuk atau jenis dari perizinan
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Perizinan
Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku
usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. Izin
ialah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum
administrasi, untuk mengemudikan tingkah laku para warga. 1 Selain itu izin juga
dapat diartikan sebagai dispensasi atau pelepasan/pembebasan dari suatu larangan.
Terdapat juga pengertian izin dalam arti sempit maupun luas2 :
a. Izin dalam arti luas yaitu semua yang menimbulkan akibat kurang
lebih sama, yakni bahwa dalam bentuk tertentu diberi perkenaan untuk
melakukan sesuatu yang mesti dilarang.
b. Izin dalam arti sempit yaitu suatu tindakan dilarang, terkecuali
diperkenankan, dengan tujuan agar ketentuan-ketentuan yang
disangkutkan dengan perkenaan dapat dengan teliti diberikan batas-
batas tertentu bagi tiap kasus.
1
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya: Yuridika, 1993, hlm. 2.
2
Ibid., hlm. 2-3.
3
Y. Sri Pudyatmoko, Perizinan Problem dan Upaya Pembenahan, Jakarta: Grasindo, 2009, hlm.
17-18
4
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 196-
197
3
tersebut. Sehingga suuatu peraturan undang-undang menjadi tidak
berlaku bagi sesutu yang istimewa (relaxation legis).
b. Lisensi, yaitu suatu izin yang memberikan hak untuk
menyelenggarakan suatu perusahaan. Lisensi digunakan untuk
menyatakan suatu izin yang memperkenankan seseorang untuk
menjalankan suatu perusahaan dengan izin khusus atau istimewa.
c. Konsesi, yaitu suatu izin berhubungan dengan pekerjaan yang besar di
mana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya
pekerjaan itu menjadi tugas pemerintah, tetapi pemerintah diberikan
hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang izin) yang
bukan pejabat pemerintah. Bentuknya bisa berupa kontraktual atau
kombinasi antara lisensi dengan pemberian status tertentu dengan hak
dan kewajiban serta syarat-syarat tertentu.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Hukum Perizinan
1. Pengertian
Izin dalam arti luas ialah suatu persetujuan dari pengguna berdasarkan
undang – undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu
menyimpang dari ketentuan – ketentuan larangan perundang – undangan.
Sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah pengikatan – pengikatan
pada suatu peraturan izin pada umumnya didasarkan pada keinginan
pembuat undang – undang untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau
untuk menghalangi keadaan – keadaan yang buruk. Berdasarkan 2
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa izin adalah perbuatan
pemerintah bersegi satu berdasarkan peraturan perundang – undangan
untuk ditetapkan pada peristiwa konkret menurut prosedur dan persyaratan
tertentu.
Menurut E. Utrecht mengatakan bahwa bila pembuat peraturan umumnya
tidak melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya
asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing – masing hal
konkret, keputusan administrasi negara yang memperkenankan perbuatan,
tetapi masih juga memperkenankan perbuatan tersebut bersifat izin
(Vergunning).
2. Unsur – Unsur
a. Instrumen Yuridis
Pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, diberi
wewenang dalam bidang pengaturan instrument yuridis untuk
menghadapi peristiwa konkret. Instrumen tersebut dalam bentuk
ketetapan (Beschikking). Beschikking adalah instrumen hukum
utama dalam penyelenggaraan pemerintah, salah satu bentuk
ketetapannya adalah izin.
5
b. Peraturan Perundang – undangan
Pelaksanaan dan penegakan hukum positif memerlukan
wewenang, karena wewenang dapat melahirkan suatu instrumen
yuridis, namun yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah
izin yang diterbitkan harus berdasarkan wewenang yang diperoleh
dari peraturan perundang – undangan yang berlaku (legalitas).
c. Organ Pemerintahan
Organ Pemerintah adalah pihak yang memiliki kewenangan untuk
mengeluarakan Beschikking, termasuk izin, organ pemerintah
yang dimaksud adalah organ yang menjalankan tugas, yaitu
ditingkat pusat sampai yang paling dasar.
d. Peristiwa Konkret
Peristiwa konkret adalah peristiwa yang terjadi pada waktu
tertentu, orang tertentu dan fakta hukum tertentu.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Pertanyaan Sesi 1
Pertanyaan Sesi 2
1. Jeremia Jovan ( 16501010111093 )
Apa saja izin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat ?
2. M. Wahyu Prawara H. ( 165010101111152 )
Apakah harus izin jika akan menambah atau mengurangi jumlah modal ?
3. Winda ( 165010100111004 )
Kenapa diskotik di daerah pelajar mendapatkan izin ?