Anda di halaman 1dari 6

Keutamaan Rutin Membaca Alquran

Alquran menjadi cahaya di rumah-rumah orang yang membacanya.

Sungguh mulia kebiasaan membaca Alquran secara rutin. Sebab, amalan tersebut
diganjar dengan pahala yang berkali-kali lipat. Rasulullah Muhammad SAW telah
bersabda, "Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran, maka baginya satu kebaikan
dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan menjadi 10 kali kebaikan. Saya tidak
mengatakan bahwa 'Alif Laam Mim' itu satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Laam
satu huruf , dan Mim satu huruf."

Tidak hanya itu, kebiasaan rutin membaca Alquran juga memunculkan ketentraman.
Rumah yang tidak diisi dengan tadarus Alquran terasa sunyi, bagaikan kuburan. Sifat
itu bukan berarti jauh dari keramaian, melainkan hampa dari suasana islami.

Rasulullah SAW mengibaratkan perbedaan antara rumah yang diisi lantunan ayat-ayat
Allah dan tidak. "Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah
yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti antara orang hidup dan mati."
Maka dari itu, hidupkanlah rumah dengan selalu melaksanakan tadarus, sebagai
pelengkap ibadah-ibadah wajib. Allah SWT akan memberikan rahmat bagi mereka yang
mengharapkan ridha-Nya dengan membaca Kitabullah.

"Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya Alquran, maka rumah tersebut akan
tampak bagi para penduduk langit seakan-akan terlihatnya bintang-bintang oleh
penduduk bumi,” sabda Nabi SAW.

Tentu saja, tadarus Alquran bisa dilakukan di luar rumah, termasuk masjid-masjid.
Mengenai hal ini, baginda shalallahu 'alaihi wasallam mengingatkan: "Tidaklah suatu
kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci
Alquran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, (mereka)
akan diliputi dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan
menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk-Nya." (HR Muslim).

Banyak keutamaan mengkhatamkan Alquran. Di antaranya adalah, pertama, dengan banyak


mengkhatam Alquran kita akan mendapatkan rahmat, ketenteraman, dan didoakan oleh
malaikat, serta mendapatkan pujian dari Allah SWT.

Namun, membaca Alquran juga mesti sesuai dengan kemampuan diri. Hal itu penting
agar tadarus tidak dimaknai sebagai beban. Terkait ini, ada kisah dari Abdullah bin
Amru bin Ash. Suatu hari, dia bertanya kepada Rasulullah SAW. "Wahai Rasulullah,
berapa lama aku sebaiknya membaca Alquran?''

Beliau menjawab, ''Khatamkanlah dalam satu bulan.'' Abdullah berkata lagi,


''Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?'' Beliau menjawab,
''Khatamkanlah dalam dua puluh hari.'' Abdullah berkata lagi, ''Aku masih mampu
lebih dari itu, wahai Rasulullah.''

Beliau menjawab, ''Khatamkanlah dalam lima belas hari.'' Abdullah berkata lagi,
''Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.'' Beliau menjawab,
''Khatamkanlah dalam sepuluh hari.'' Abdullah menjawab, ''Aku masih lebih mampu
lagi, wahai Rasulullah.'' Beliau menjawab, ''Khatamkanlah dalam lima hari.''
Abdullah menjawab, ''Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.'' Namun beliau
tidak memberikan izin. (HR Tirmidzi).

Khatam Alquran merupakan suatu yang patut disyukuri. Namun, jangan berhenti pada
sekali atau dua kali khatam, melainkan terus diulang-ulang sehingga menjadi
rutinitas sehari-hari. Faedahnya adalah sebagaimana diungkapkan hadis berikut, yang
diriwayatkan dari at-Tirmidzi. Suatu ketika, ada seorang sahabat bertanya kepada
Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?''
Beliau pun menjawab, ''Al-hal wal murtahal." Dia pun bertanya lagi, "Apakah itu al-
hal wal murtahal, wahai Rasulullah?''

"Yaitu yang membaca Alquran dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai, ia
mengulanginya lagi dari awal," jawab Rasulullah SAW.

Dari Abu Amamah RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, ''Bacalah Alquran, karena
sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.'' (HR
Muslim).

(*_*)

Bulan Ramadhan, Kesempatan Akrabkan Diri dengan Alquran

Ramadhan adalah bulan membaca Alquran dan memberi makan orang lain, kata az-Zuhri

Selain bisa memberikan syafaat bagi yang membacanya pada hari kiamat kelak, menurut
Rasulullah SAW, setiap ayat Alquran yang dibaca oleh seorang Mukmin memiliki
ganjaran pahala yang sangat besar.

Berkaitan dengan ini Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf
dari Kitab Allah, maka ia mendapat hasanah (kebaikan) dan tiap-tiap hasanah
mempunyai pahala berlipat sepuluh kali. Saya tidak mengatakan alif-lam-mim itu satu
huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf" (HR Tirmizi).

Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Alquran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia, walaupun yang mengambil manfaat
hanyalah orang-orang yang bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 2). Begitu banyak hikmah
dari memperbanyak membaca Alquran.

Pertama, mendapatkan pahala yang sangat banyak, di mana satu huruf diberi balasan
dengan sepuluh kebajikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Iman At-Tirmidzi dalam
sebuah hadits Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa seluruh Alquran, menurut sebuah
literatur berjumlah 325.015 huruf, yang berarti satu kali khatam Alquran
mendapatkan nilai pahala kebajikan kelipatan sepuluh, yakni 3.250.150.

Tentu untuk meraihnya, kita harus berusaha memperbanyak membaca Alquran. Baik
sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Bahkan banyak di
antara ulama Alquran yang mampu mengkhatamkan Alquran setiap seminggu sekali.

Kedua, Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran,
mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Alquran dan Allah
merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau membaca, mempelajari dan mengamalkan
Alquran).” (HR Bukhari).

Secara logika dapat kita pahami, mengapa orang-orang yang membaca dan mempelajari
isi kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya diangkat derajatnya oleh Allah
SWT? Orang-orang yang membaca Alquran berarti orang-orang yang selalu dekat dengan
Allah, bahkan membaca Alquran merupakan bercakap-cakap dengan Allah SWT.

Ketiga, mendapatkan ketengan jiwa atau hati yang sangat luar biasa, di mana setiap
ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para
pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, Alquran
diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga
para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya mendapat pula
ketenangan jiwa.

Keempat, mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Hal ini dijelaskan
pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Bacalah Alquran oleh kamu
sekalian, karena bacaan Alquran yang dibaca ketika hidup di dunia ini, akan menjadi
syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti.”

Maka perbanyaklah membaca Alquran ketika nafas masih menyertai kita dan denyut
jantung masih bergerak, karena bacaan Alquran akan menjadi syafaat/penolong bagi
para pembacanya di hari Kiamat nanti, dikala manusia banyak yang sengsara dan
menderita.

Kelima, akan terbebas dari aduan Rasulullah SAW pada hari Kiamat nanti, di mana ada
beberapa manusia yang diadukan Rasulullah SAW pada hari Kiamat dihadapan Allah SWT.

Jadi, perbanyaklah membaca Alquran, luang waktu sisa-sisa kehidupan yang Allah
berikan untuk memperdalam ajarannya. Jangan disia-siakan, karena Alquran akan
mengantarkan kemudahan kita ketika menghadap Allah SWT (sakaratul maut).

Keutamaan Tadarus Alquran di Bulan Ramadhan

Beragam hadits menjelaskan keutamaan tadarus Alquran di bulan Ramadhan

Menyibukkan diri dengan membaca Alquran al-Karim di bulan Ramadhan termasuk ibadah
yang paling utama dan merupakan salah satu sarana yang paling utama untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengharap ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan
pahala-Nya. Sebab, Alquran adalah kalamullah dan merupakan asas Islam yang
diturunkan kepada Rasul termulia, untuk umat terbaik yang pernah dilahirkan kepada
umat manusia dengan syariat yang paling utama, paling mudah, paling luhur, dan
paling sempurna Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-
diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan
merugi,” (Qs. Fâthir [35]: 29).

Alquran juga akan memberi syafa’at bagi orang yang membacanya. Rasulullah SAW
bersabda:

“Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari
kiamat nanti. Puasa akan berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makan
dan nafsu syahwat, karenanya perkenankanlah aku untuk memberikan syafaat
kepadanya.’ Dan Alquran berkata, ‘Aku telah melarangnya dari tidur di malam hari,
karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka
syafaat keduanya diperkenankan.'”

Rasulullah SAW sering kali menyuruh para sahabat untuk membaca Alquran di depan
beliau. Imam Bukhâri dan Muslim meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW pernah
berkata kepada Ibn Mas’ud, di mana pada saat itu Rasulullah sedang di atas mimbar,
“Bacakanlah kepadaku Alquran!” Ibn Mas’ud berkata, “Pantaskah aku membacakan
untukmu, sedangkan Alquran diturunkan kepadamu?” Rasulullah SAW menjawab, “Sungguh
aku senang mendengarnya dari orang lain.”
Lalu Ibn Mas’ud pun membacakan surat an-Nisâ’ hingga ayat yang berbunyi, “Maka
bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi
(rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi
atas mereka itu (sebagai umatmu).” Beliau bersabda, “Cukup … cukup!” Ketika aku
menoleh, kata Ibn Mas’ud, aku melihat air mata beliau bercucuran.”

Dari Ibn ‘Abbas RA dituturkan, bahwasanya ia berkata, “Nabi SAW adalah orang yang
paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui
Jibril untuk membacakan kepadanya Alquran. Jibril menemui setiap malam pada bulan
Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Alquran. Rasulullah SAW ketika ditemui Jibril
lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berembus.” (HR Bukhari & Muslim).

Marilah kita perhatikan hadis-hadis Nabi yang menceritakan tentang keutamaan


membaca Alquran, serta tentang segala kebaikan yang sangat banyak kandungannya.
Rasulullah SAW bersada:

“Bacalah Alquran karena sesungguhnya Alquran itu nanti pada hari kiamat akan datang
untuk memberikan syafaat kepada orang yang membacanya.” (HR Muslim).

“Orang yang membaca Alquran dan ia mahir maka nanti akan bersama-sama dengan para
malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan, orang yang membaca Alquran dan ia merasa
susah di dalam membacanya tetapi ia selalu berusaha maka ia mendapatkan dua
pahala.” (HR Bukhari & Muslim)

“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran itu adalah seperti utrujah yang
mana baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak suka
membaca Alquran itu seperti buah kurma yang mana tidak berbau tapi rasanya manis.
Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran itu seperti bunga yang mana baunya
harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca
Alquran itu seperti hanzhalah yang mana tidak berbau dan rasanya pahit.”(HR Bukhari
& Muslim).

“Tidak ada iri hati itu diperbolehkan kecuali dalam dua hal yaitu: seseorang yang
diberi kemampuan oleh Allah untuk membaca dan memahami Alquran kemudian ia membaca
dan mengamalkannya baik pada waktu malam maupun siang; dan seseorang yang dikarunia
harta oleh Allah kemudian ia menafkahkannya dalam kebaikan baik pada waktu malam
maupun siang.” (HR Bukhari & Muslim).

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Alquran) maka ia
mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan, satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali
lipat. Aku tidak mengatakan, ‘Alif lâm mîm’ satu huruf tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR at-Tirmidzi)

Dalam hal membaca Alquran, Rasulullah SAW telah mencontohkan kepada kita untuk
membaca dengan tartil dan tidak terburu-buru, dalam rangka melaksanakan firman
Allah SWT:

“Dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan (tartil).” (Qs. al-Muzzammil [73]:
4). Rasulullah Saw juga bersabda:

“Kelak (di akhirat) akan dikatakan kepada Shahibul Alquran (orang yang senantiasa
bersama-sama dengan Alquran, penj), ‘Bacalah, naiklah terus dan bacalah dengan
perlahan-lahan (tartil) sebagaimana engkau telah membaca Alquran dengan tartil di
dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR Abu
Dawud & At Tirmidzi).

Tentang keutamaan berkumpul di masjid-masjid untuk mempelajari Alquran al-Karim,


Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah seraya membaca kitab Allah
dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali turunlah ketenangan atas mereka, serta
mereka diliputi rahmat, dikerumuni para malaikat dan disebut-sebut oleh Allah
kepada para malaikat di hadapan-Nya.” [HR Muslim].

“Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca
Alquran dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas
mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan
Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisiNya.” (HR Muslim).

Keutamaan Membaca Alquran Saat Ramadhan

Membaca dan mempelajari Alquran sangat dianjurkan pada setiap saat, terlebih lagi
pada bulan suci Ramadhan. Ini bisa dilihat dari beberapa hadis Rasulullah SAW.

Dari Abdullah bin Abbas, ia berkata, "Rasulullah SAW adalah orang yang paling
dermawan, lebih-lebih di bulan Ramadhan, ketika beliau ditemui oleh Malaikat
Jibril. Dan Malaikat Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu
membaca Alquran bersama-sama. Maka sungguh Rasulullah SAW ketika didatangi Jibril
lebih cepat memberikan sesuatu melebihi kecepatan angin berhembus" (HR. Bukhari-
Muslim).

Rasululullah SAW mengumpamakan orang Muslim yang rajin membaca Alquran bagaikan
buah limau, sedangkan orang yang tidak membaca Alquran bagaikan buah kurma.

Diriwayatkan dalam kitab'Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Musa al-
Asy'ari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran
bagaikan buah limau, baunya harum dan rasanya lezat. Sedangkan perumpamaan orang
mukmin yang tidak membaca Alquran bagaikan kurma, tidak berbau tapi rasanya lezat."

Ayat-ayat suci Alquran yang dibaca oleh setiap Mukmin, kata Rasulullah, akan
memberi syafaat kepada pembacanya pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda,
"Puasa dan Alquran memberi syafaat kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa
berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya makan minum dan memenuhi
syahwatnya pada siang hari, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.' Dan
Alquran pun berkata, 'Aku telah menghalanginya tidur pada malam hari, maka
perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.' Lalu syafaat keduanya diterima Allah"
(HR. Ahmad).

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Alquran, karena ia akan datang
pada Hari Kiamat sebagai pembela (pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan
menaatinya" (HR. Muslim dari Abu Umamah).

Hadis lain menyebutkan, dari Abu Hurairah Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiadalah
berkumpul suatu kaum dalam Baitullah (masjid) untuk membaca Kitab Allah dan
mempelajarinya, melainkan pasti turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat,
dikerumuni malaikat dan diingati oleh Allah di depan makhluk yang di sisi-Nya."

Keutamaan Membaca Alquran

Alquran adalah firman Allah yang diturunkan agar menjadi pedoman dan petunjuk hidup
bagi umat manusia. Di dalamnya terkandung berbagai hal, mulai dari akidah,
muamalah, akhlak, hingga kisah-kisah umat-umat terdahulu.
Semua itu, hendaknya bisa dijadikan pelajaran bagi umat Islam, agar tidak melakukan
perbuatan buruk, sebagaimana yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, seperti kaum
Ad (umat Nabi Hud AS), Tsamud (umat Nabi Saleh AS), Madyan (umat Nabi Syuaib AS),
dan kaum Nabi Luth AS. "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Alquran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri." (QS An-Nahl [16]: 89).

Tidak hanya sebagai petunjuk dan pedoman hidup, Alquran juga menjadi syifa' (obat,
penyembuh, QS Yunus [10]: 57), bayan (penjelas), dan Al-Furqan (pembeda antara yang
hak dan batil). Dengan berbagai hal itu, tak heran bila Alquran mengandung banyak
keutamaan dan keagungan.

Tidak saja bagi mereka yang membaca, tetapi juga bagi mereka yang mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari. "Sebaik-baik kalian adalah orang yang membaca Alquran
dan mengajarkannya." (HR Bukhari dari Usman bin Affan RA). Dalam hadis lain,
Rasulullah SAW bersabda; "Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari kiamat
sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya." (HR Muslim dari Abu Umamah).

Bulan Ramadhan, merupakan saat yang tepat untuk mentadabburi (memperdalam) Alquran.
Karena, pada bulan inilah, Alquran pertama kali diturunkan oleh Allah SWT.
"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus." (QS Al-Ma'idah [5]: 15-16).

"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan
satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim
itu satu huruf, tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu
huruf." (HR Tirmidzi, katanya hadis ini hasan sahih, dari Ibnu Mas'ud RA).

"Dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang membaca Alquran dengan
mahir adalah bersama malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca
Alquran dengan tergagap dan susah membacanya, baginya dua pahala." (Muttafaqun
Alaih).

Dua pahala yang dimaksud adalah pahala atas dirinya karena telah membaca Alquran,
dan pahala atas upayanya untuk membaca Alquran, kendati dengan susah payah. Dari
kesusahannya dalam membaca Alquran ini pula, Allah memberikan padanya pahala.

Rasulullah SAW bersabda; bahwa seluruh amal ibadah umat Islam di sepanjang Ramadhan
akan senantiasa dilipatgandakan pahalanya, bahkan ibadah sunnah bernilai wajib di
sisi Allah. Inilah keberkahan Ramadhan.

Anda mungkin juga menyukai