Ilham UIM PDF
Ilham UIM PDF
ABSTRAK
Tanah berperan penting dalam bidang Teknik Sipil, karena tanah berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai
macam pekerjaan teknik sipil. Pada tanah berbutir kasar (pasir) merupakan jenis tanah non kohesif atau tidak memiliki
kohesi (c) yang mana memiliki sifat antar butiran lepas. Dengan adanya kelemahan pada tanah berbutir kasar maka
akan dianalisis besarnya parameter kuat geser tanah berbutir kasar (pasir) yang distabilisasikan dengan clean set cement
(CS-10) melalui Uji Triaksial Tipe UU dan Uji Geser Langsung.
Sampel tanah yang dipakai tanah pasir yang berasal dari Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan
pada keadaan tanah terganggu. Bahan campuran yang dipakai Clean set cement (CS-10) yang berasal dari PT. Indo
Clean Set Cement, Jakarta.
Penambahan Clean set cement (CS-10) dengan variasi campuran 1%, 3%, 5% dengan lama pemeraman 1 hari, 7
hari dan 14 hari. Hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan bahwa pasir yang berasal dari Pantai Bira, Kabupaten
Bulukumba Propinsi Sulawesi Selatan termasuk jenis tanah pasir dengan butiran halus dan bergradasi buruk. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan parameter kuat geser tanah setelah tanah pasir dicampur
dengan Clean set cement (CS-10).
Pada pengujian Triaksial Tipe UU peningkatan maksimum terjadi pada persentase campuran 5% dengan lama
pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,710 kg/cm2 dan φ = 34,405°. Pada pemeraman 1 hari dengan persentase campuran
1% kuat geser tanah sebesar 1,459 kg/cm2 kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat
gesernya naik menjadi 2,725 kg/cm2 atau naik 86,77%. Pada pengujian Geser Langsung peningkatan maksimum terjadi
pada kadar campuran 5% dengan lama pemeraman 14 hari yaitu nilai c = 0,765 kg/cm2 dan φ = 34,800° dibandingkan
dengan tanah aslinya yaitu c = 0,030 kg/cm2 dan φ = 25,600. Pada tanah asli kuat geser tanah sebesar 0,522 kg/cm2
kemudian pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran 5% kuat gesernya naik menjadi 1,479 kg/cm2 atau naik
183,33%.
916
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011
2. Sistem Klasifikasi AASHTO Dari Gambar 3.1 diatas dapat diketahui bahwa
Sistem klasifikasi AASHTO (American Association adanya peningkatan nilai sudut gesek dalam (φ) seiring
of State Highway and Transporttation Officials dengan lamanya waktu pemeraman. Nilai sudut gesek
Classification) membagi tanah ke dalam 7 kelompok, dalam (φ) terendah adalah pada pemeraman 1 hari
A-1 sampai A-7 termasuk sub-sub kelompok. dengan persentase campuran 1% yaitu 29,350°,
Berdasarkan Tabel sistem klasifikasi AASHTO, kemudian meningkat pada pemeraman 7 hari dan 14
tanah pasir Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba hari dengan masing-masing persentase campuran 1%
Propinsi Sulawesi Selatan dikelompokkan sebagai yaitu 31,070° dan 31,697°. Nilai sudut gesek dalam (φ)
berikut : tertinggi adalah pada pemeraman 14 hari dengan
1. Klasifikasi Umum : Material Granuler ( < 35% persentase campuran 5% yaitu 34,405°.
lolos saringan No.200 ) Peningkatan nilai sudut gesek dalam (φ) juga
2. Klasifikasi Kelompok : (A-3) terjadi karena adanya reaksi pozzolan, dimana dalam
3. Analisa Saringan ( % lolos ) reaksi pozzolan terjadi proses pembentukan senyawa-
2,00 mm ( no. 10 ) : - senyawa kimia antara tanah pasir dan clean set cement.
0,425 mm ( no. 40 ) : 51 min
0,075 mm ( no. 200 ) : 10 maks
4. Sifat fraksi lolos saringan no. 40
Batas cair ( LL ) :-
Indeks Plastis ( PI ) : NP
5. Indeks Kelompok : ( GI )
GI = ( F-35)[0,2 + 0,005 (LL-40)] + 0,01 (F-
15)(PI-10)
= (0-35)[0,2 + 0,005 (0-40)] + 0,01 (0-15)(0-
10)
= 0 → A-3 ( 0 )
6. Tipe material yang pokok pada umumnya : Pasir
halus
7. Penilaian umum sebagai tanah dasar : Sangat baik
sampai baik Gambar 3.2 Grafik Hubungan Antara Kohesi (c) dengan Waktu
8. Kesimpulan Pemeraman pada Uji Triaksial Tipe UU
Tanah pasir Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba
Propinsi Sulawesi Selatan termasuk tanah pasir Dari Gambar 3.2 diatas dapat diketahui bahwa
halus, pasir bersih bergradasi buruk. adanya peningkatan nilai kohesi (c) seiring dengan
lamanya waktu pemeraman. Nilai kohesi (c) terendah
3.2. Karakteristik Tanah Pasir Setelah Dicampur adalah pada pemeraman 1 hari dengan persentase
Dengan Clean Set Cement (CS-10) campuran 1% yaitu 0,148 kg/cm2 kemudian meningkat
pada pemeraman 7 hari dan 14 hari dengan masing-
1. Analisis Nilai φ dan c Dengan Penambahan Clean masing persentase campuran 1% yaitu 0,264 kg/cm2
Set Cement (CS-10) Terhadap Tanah Pasir Pada dan 0,455 kg/cm2. Nilai kohesi (c) tertinggi adalah
Pengujian Triaksial Tipe UU pada pemeraman 14 hari dengan persentase campuran
Perubahan nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam 5% yaitu 0,710 kg/cm2.
(φ) pada pengujian Triaksial Tipe UU dengan bahan Peningkatan nilai kohesi (c) juga terjadi karena
campuran Clean set cement (CS-10), pada sub bab ini adanya reaksi pozzolan, dimana dalam reaksi pozzolan
akan dipaparkan hasilnya dalam suatu grafik, dimana terjadi proses pembentukan senyawa-senyawa kimia
masing-masing parameter diwakili oleh satu grafik antara tanah pasir dan Clean set cement.
hubungan yaitu waktu pemeraman dan persentase
campuran.
920
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011
921
ILTEK,Volume 6, Nomor 12, Oktober 2011