Panitia PKL
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Tujuan PKL
D. Manfaat PKL
E. Sasaran Pengguna
F. Ruang Lingkup PKL
BAB II KONSEP DAN POLA PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Konsep PKL
B. Pola penyelenggaraan PKL
BAB III DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Alur Pelaksanaan PKL
B. Perencanaan Program PKL
1. Pemilahan Kompetensi Dasar dan Penetapan Industri
2. Penyusunan Program PKL
3. Pengaturan Pelaksanaan PKL
4. Pembekalan Peserta PKL
5. Penetapan Pembimbing
6. Uraian tugas pembimbing sekolah dan industri
C. Pelaksanaan Program PKL
1. Jurnal Kegiatan PKL
2. Dokumentasi Portopolio PKL
D. Penilaian PKL
1. Penilaian Peserta Didik
2. Pemberian Sertifikat PKL
3. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot
4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PKL
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pada Standar Proses (SP) Pendidikan Menengah Kejuruan
(PMK) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada PMK diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan profil
lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2)
memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
(4) memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya
baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5)
berkontribusi dalam pembangunan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.
1
pembelajaran melibatkan Du/Du melalui model penyelenggaraan
Praktik Kerja Lapangan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
3
15. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud No. 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
C. Tujuan PKL
Tujuan PKL adalah:
4
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/
arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi
kepada dunia kerja.
6
BAB II
KONSEP DAN POLA PENYELENGGARAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
7
2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana
tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang
sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan itu sendiri.
4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap
individu memodali minatnya, pengetahuannya dan
keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5) Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan
atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang
memerlukannya, yang menginginkannya dan yang mendapat
untung darinya.
6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar
diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam
pekerjaan nantinya.
7) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus
dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan
tersebut.
8) Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan
tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata
(pengalaman sarat nilai).
9) Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan
pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli
okupasi tersebut.
10) Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang
akan membentuk kompetensi peserta didik. National Training Board
Australia mendeskripsikan bahwa Competency based Educational and
Training (CBET) adalah pendidikan dan pelatihan yang menitikberatkan
pada penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan khusus serta
penerapannya di lapangan kerja. Pengetahuan dan keterampilan ini
harus dapat didemonstrasikan dengan standar industri yang ada,
bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan seseorang di
dalam suatu kelompok.
8
4. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah
dengan standar dunia kerja. Hal ini menyebabkan pendidikan formal
belum sepenuhnya memberikan bekal bagi lulusannya untuk dapat
bekerja sesuai dengan bidang keahlian.
5. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di SMK dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Du/Di.
6. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja
sesungguhnya.
7. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan karir
8. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausahaan bagi peserta didik.
9. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya motivasi,
komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri yang
menjadi penyebab tidak bisa dan biasa menghadapi tantangan yang
ada dalam dunia kerja.
Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat: (1) merasakan
langsung pembelajaran praktik di dunia kerja; (2) memperoleh
pengalaman etos kerja; (3) mengetahui lingkungan kerja yang
sebenarnya; (4) mengetahui proses kinerja yang terdapat di
perusahaan (produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan
kerja); (5) membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di
sekolah dengan pelaksanaan magang di industri (6) memperoleh
pengetahuan terkini dari tempat praktik kerja industri, (7)
mengaplikasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
di sekolah di tempat praktik kerja lapangan, dan (8) memiliki soft skill
yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja
keras dan kepercayaan diri
9
Industri pada Pasal 8 dinyatakan bahwa “Kamar Dagang dan Industri,
Asosiasi Industri, Perusahaan Industri, dan/atau Perusahaan Kawasan
Industri memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri
Berbasis Kompetensi dan Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi”.
a. Pemantapan Kompetensi
11
2. Pola Penyelenggaraan PKL
Keterangan:
SK: sekolah, DK: Dunia Kerja, LB ; Libur
12
ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 24 – 40 minggu
peserta didik mengikuti PKL kedalam minggu efektif
pembelajaran. Dengan demikian dalam satu bulan, ada
beberapa minggu peserta didik berada di sekolah dan
beberapa minggu lainnya peserta didik berada di industri.
Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja
sama (MoU) pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
Keterangan:
MIN: Minggu di Dunia Kerja, MSK: Minggu di sekolah, LB ; Libur
13
ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama
(MoU) dalam rangka pemantapan kompetensi peserta didik.
Keterangan:
BDK: Bulan di Dunia Kerja dan BSK: Bulan di sekolah
14
BAB III
DESKRIPSI PROGRAM PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Penetapan pembimbing
PELAKSANAAN PKL
Penyusunan jurnal
Monitoring PKLPKL
Dokumentasi portofolio
PENILAIAN PKL
Nilai
Nilai
pembimbing
pembimbing
Industri
Industri Penilian pembimbing
Sertifikat Sertifikasi Industri
Sertifikat
Industri
Industri Pelaporan Nilai
Laporan nilai di
rapor
15
kompetensi adalah proses menganalisis KD dan pembelajaran
praktik atau pekerjaan yang ada dalam silabus. Hal itu dilakukan
dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang
dimiliki sekolah dan pihak Institusi Pasangan. Berdasarkan
pertimbangan ketersediaan sumber daya masing-masing institusi
pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang KD dan
pembelajaran praktik yang dapat dipelajari oleh peserta didik
dalam kegiatan PKL. Hasil analisis KD dan pembelajaran praktik
akan dijadikan dasar penentuan industri. Format untuk
menganalisis KD dapat menggunakan format seperti contoh
berikut:
Pelaksanaan
Topik Pembelajaran*)
Kompetensi
Pembelajaran/ Institusi
Dasar Sekolah
Pekerjaan Pasangan/
(√)
DU/DI (√)
3.1
4.1
3.2
4.2
3.3
4.3
3.4
4.4
Dst ...
*) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi
pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal) diprioritaskan
untuk dilaksanakan di Institusi pasangan /industri.
16
Hasil pemilahan kompetensi berupa KD dan pembelajaran praktik akan
dipakai sebagai dasar pelaksanaan PKL di Industri. Format penetapan
industri dapat menggunakan contoh sebagai berikut.
17
Kompetensi Keahlian : ………………………………………
Nama Industri : ...............................................
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
Topik Urutan
Kompetensi
Pembelajaran/ WAKTU Tempat Du/Di*
Dasar
Pekerjaan Pelaksanaan
*: Tempat PKL diutamakan di Industri (BUMN, BUMD, dan Industri lainnya yang sesuai)
bukan instansi pemerintah
Keterangan: Kolom KD, Topik Pembelajaran/Pekerjaan, dan urutan waktu pelaksanaan
(tanggal) diisi sesuai hasil kesepakatan antara sekolah dengan Institusi pasangan (DU/DI).
Tempat DU/DI diisi Industri tempat PKL yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
SMK.
19
a. Maksud dan tujuan PKL;
b. Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi
dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost).
c. Budaya kerja industri;
d. Tata aturan kerja di industri, dan
e. Penilaian PKL
f. Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing sekolah dan pembimbing
industri. Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang
bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang
pembelajarannya dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan
pembimbing industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang
mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di
Institusi Pasangan/Industri.
Tata Tertib
A. Hak Peserta
1. Mengikuti program pelatihan
2. Mendapat perlakuan yang sesuai dengan bidang/program
keahlian dan memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah
dengan agamanya.
3. Memperoleh penilaian penghargaan atas hasil prakteknya.
B. Kewajiban Peserta
1. Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh
instansi pasang (tempat pelatihan).
2. Memperbaiki dan melaksanakan aturan keselamatan dalam
melaksanakn suatu pekerjaan.
3. Menghormati instruktur.
4. Berada ditempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan
20
dimulai.
5. Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung
jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan
dalam pelatihan kerja.
6. Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7. Memberitahu pimpinan unit/pembimbng apabila berhalangan
hadir.
8. Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua
kelompok instruktur apabila menemui kesulitan dalam
melaksanakan pelatihan.
9. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang
apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil bahan/alat.
10. Ikut memelihara sarana, prasarana pelatihan, kebersihan,
ketertiban dan keamanan ditempat pelatihan
C. Sanksi peserta
Peserta yang tidak mengikuti atau meninggalkan kegiatan PKL
tanpa ada keterangan akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1. Surat teguran
2. Surat peringatan keras
3. Dinyatakan tidak lulus PKL dan mengulang
5. Uraian Tugas Pembimbing Sekolah dan Industri
a. Uraian tugas pembimbing sekolah
- Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama dengan
Wakil Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala kompetensi
keahlian
- Melakukan koordinasi dengan unsur terkait demi lancarnya
pelaksanaan PKL
- Mengadakan koordinasi pelaksanaan PKL dengan Wakil
Kepala sekolah bidang Hubin dan kepala kompetensi
keahlian
- Memantau dan merespon terhadap informasi dan
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL
- Melayani konsultasi peserta didik terhadap permasalahan
yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL
21
- Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan
laporan melalui media komunikasi yang ada khususnya
berkaitan dengan tata tulis laporan.
b. Uraian tugas pembimbing industri
- Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama peserta
PKL dan pembimbing sekolah
- Melakukan koordinasi dengan unsur terkait di DU/DI demi
lancarnya pelaksanaan PKL
- Membimbing dari ranah sikap, keterampilan maupun
pengetahuan selama peserta didik PKL
- Memantau dan merespon terhadap informasi dan
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL
- Melayani konsultasi peserta didik terhadap permasalahan
yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL
khususnya yang berkaitan dengan substansi komptensi
yang dipelajari ditempat PKL
- Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan
dokumen portopolio PKL .
22
Nama Pembimbing : ...............................................
Alamat : ...............................................
Waktu PKL : ...............................................
Topik
Kompetensi Tanggal Tanda Tangan
Pembelajaran/
Dasar Pelaksanaan Pembimbing
Pekerjaan*)
3.1
4.1.
3.3
4.3.
dst................
.
*) diisi topik pembelajaran dan jenis pekerjaan serta kejadian penting (pengalaman
belajar) yang dilakukan peserta didik terkait kompetensi dasar yang dipelajari
selama kegiatan PKL.
2. Dokumentasi portopolio PKL
D. Penilaian PKL
23
dalam rapor bebentuk diskripsi dengan mencantumkan keterangan industri
tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL
maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari Industri.
Penilaian PKL menurut Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang
dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan (Desember 2015, halaman
45-68) dinyatakan bahwa penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta
didik selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan PKL.
Keterangan:
100 = jika empat indikator terlihat
75 = jika tiga indikator terlihat
50 = jika dua indikator terlihat
25 = jika satu indikator terlihat
24
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi.
b. Mengerjakan tugas tepat waktu.
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah.
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan.
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat.
d. Berperilaku sopan.
Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 100.
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 75.
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 50.
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 25.
25
Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 25- 100
(dilengkapi rubrik).
a. Bagian Depan
SERTIFIKAT
Menerangkan bahwa :
Nama :
NIT / NISN :
26
Sekolah : SMKS Bina Insan
Telah mengikuti Program Praktik Kerja Lapangan dari tanggal 3 Desember 2018
sampai dengan 25 Mei 2018 Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan hasil
……………………………………………………….
……..………………………….., 2018
3X4
b. Bagian Belakang
DAFTAR NILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SMKS BINA INSAN TAHUN 2018
Nama :
NIT / NISN :
Tempat, Tanggal Lahir :
Kompetensi Keahlian : Teknika Kapal Niaga
Nama DU / DI :
Alamat :
NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN
ANGKA PREDIKAT
A PENILAIAN SIKAP
1 Jujur
2 Tanggung Jawab
3 Disiplin
4 Santun
B PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
1 Dinas Jaga Mesin dan Kepedulian Keamanan (Watchkeeping and
Security Awareness)
2 Mesin Penggerak Utama (Main Propulsion Engine)
3 Permesinan Bantu (Auxiliary Machinery)
4 Sistem Kelistrikan Kapal (Marine Electrical System)
27
5 Elektronika (Electronics)
6 Sistem Kontrol (Control System)
7 Ilmu Bahan (Fabrication and Repair Material)
8 Perbengkelan (Use of Hand and Power Tools)
9 Perawatan dan Perbaikan Permesinan Kapal (Marine Engineering
Maintenance and Repair)
10 Desain dan Gambar Permesinan Kapal (Marine Engineering
Drawing and Design)
JUMLAH NILAI
RATA – RATA NILAI
a. Bagian Depan
SERTIFIKAT
Menerangkan bahwa :
Nama :
NIT / NISN :
Telah mengikuti Program Praktik Kerja Lapangan dari tanggal 3 Desember 2018
sampai dengan 25 Mei 2018 Tahun Pelajaran 2018 / 2019 dengan hasil
28
……………………………………………………….
……..………………………….., 2018
3X4
b. Bagian Belakang
DAFTAR NILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SMKS BINA INSAN TAHUN 2018
Nama :
NIT / NISN :
Tempat, Tanggal Lahir :
Kompetensi Keahlian : Nautika Kapal Niaga
Nama DU / DI :
Alamat :
NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN
ANGKA PREDIKAT
A PENILAIAN SIKAP
1 Jujur
2 Tanggung Jawab
3 Disiplin
4 Santun
B PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
1 Ilmu Pelayaran Datar (Terrestrial Navigation)
2 Sistem Navigasi Elektronik (Electronic Navigation System)
3 Sistem Kemudi Kompas (Compasses and Steering System)
4 Meteorologi (Meteorology)
P2TL dan Dinas Jaga (Col Reg & Watchkeeping Include
5
Introduction to BRM & Security Awareness)
Olah Gerak dan Pengendalian Kapal (Ship Manoeuvering and
6
Handling)
7 Komunikasi dan Isyarat (Isyarat & Communication)
Penanganan dan Pengaturan Muatan (Cargo Handling and
8
Stowage Include Cargo Space Inspection / Inspection & Reporting)
9 Perlengkapan Kapal (Deck and Machinery Equipment)
10 Perawatan Kapal (Ship Maintenance)
29
11 Kecakapan Bahari (Seaman Ship)
12 Pelayaran Astronomi (Celestial Navigation)
13 Permesinan Kapal (Ship Machinery)
JUMLAH NILAI
RATA – RATA NILAI
Catatan : Tanjungbatu, September 2018
Kriteria Ketentuan Minimal=75 Pembimbing Perusahaan
Rentang Nilai :90-100 =Amat Baik
75-89 =Baik
60-74 =Cukup
0-59 =Kurang NIP/NIK……………………………
Nilai PKL dinyatakan dalam Rapot peserta didik ditulis sebagai Nilai Praktik Kerja
Lapangan” seperti tercantum pada Panduan Penilaian Sekolah Menengah
Kejuruan halaman 80 dan 85. Adapun contoh format pengisian nilai PKL adalah
sebagai berikut.
No Mitra DU/DI Lokasi Lamanya Keterangan
(bulan
1. PT. Platindo Bekasi 6 Melaksanakan PKL
Nusantara dengan amat baik
2.
3.
Nilai PKL terdiri dari nilai sikap (amat baik, baik, cukup) dan nilai keterampilan
(25-100). Nilai yang dicantumkan dalam rapot merupakan nilai kombinasi antara
nilai keterampilan dan sikap dengan formula yang ditetapkan satuan pendidikan.
Selain menuliskan nilai PKL seperti pada bagian 2a di atas, nilai PKL
diintegrasikan dalam nilai mata pelajaran. Nilai mata pelajaran kompetensi
kejuruan yang dilakukan di sekolah dan di industri baik nilai keterampilan
maupun pengetahuan dihitung berdasarkan nilai KD dari industri maupun dari
sekolah tergantung tempat pembelajaran KD tersebut. Formulasi perhitungan nilai
mata pelajaran dari nilai KD dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian SMK
tahun 2015 seperti dilakukan untuk mata pelajaran kejuruan lainnya.
Pembobotan nilai dari industri dan dari sekolah dipertimbangkan jumlah KD dan
30
waktu pembelajaran setiap KD. Jika dalam satu semester seluruh KD pelajari saat
PKL maka nilai mata pelajaran diambil seluruhnya dari nilai PKL
Komponen penilain PKL peserta didik Realisasi Pendidikan Sistim Ganda diperoleh
dari
31
6. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah keterampilan peserta didik sesuai program
keahlian.
7. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah pengetahuan peserta didik sesuai program
keahlian.
8. Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri
menambah nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan tanggung
jawab.
9. Pembimbing selama pembelajaran PKL di Institusi
Pasangan/Industri, berperan dengan baik.
10. Selama pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri
peserta didik mengalami hambatan-hambatan yang
sangat berarti.
32