Anda di halaman 1dari 86

TCM-06 = MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN

Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi


Kode : INA.5230.223.13.06.07– Judul : Membuat Laporan Pekerjaan

PELATIHAN
MEKANIK TOWER CRANE
(TOWER CRANE MECHANICS)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

KATA PENGANTAR

Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan


Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.

Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.

Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

PRAKATA

Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.

Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.

Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.

Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Mekanik Tower Crane (Tower
Crane Mechanics) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun
materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan
tenaga kerja yang berkiprah dalam Mekanik Tower Crane bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) ini
terdiri dari 1 (satu) modul kompetensi umum 5 (lima) modul kompetensi inti, yang
merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang
menggeluti Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics).

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007

Tim Penyusun
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. vii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1


1.1. Umum .................................................................................... I-1
1.2. Ringkasan Modul ..................................................................... I-2
1.3. Batasan Dan Rentang Variabel ............................................... I-4
1.4. Panduan Penilaian .................................................................. I-4
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-4
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-5
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-5
1.4.4. Aspek penting penilaian ................................................... I-6
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-6

BAB II : LAPORAN K3 ........................................................................... II-1


2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Membuat Laporan / Berita Acara Bila Ada Kerusakan /
Kehilangan APD & APK............................................................. II-1
2.3. Membuat Laporan / Berita Acara Potensi Bahaya ........................ II-17
2.4. Membuat Laporan / Berita Acara Kehilangan Part / Bagian Dari
Alat ......................................................................................... II-18
2.5. Membuat Laporan Near Missed (Nyaris Celaka).......................... II-19
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

BAB III: LAPORAN KEGIATAN PERAWATAN, PERBAIKAN


REKONDISI ERECTION DAN DISMANTLING ............................. III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Membuat Laporan Perawatan Berkala ........................................ III-1
3.3. Membuat Laporan Perbaikan..................................................... III-3
3.4. Membuat Laporan Rekondisi ..................................................... III-3
3.5. Membuat Laporan Erection Dan Dismantling............................... III-4
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

BAB IV: PENYAMPAIAN LAPORAN KEPADA ATASAN LANGSUNG .... IV-1


4.1. Umum ............................................................................................. IV-1
4.2. Meneliti Ulang Laporan Dan Menandatangani................................. IV-2
4.3. Menyampaikan Laporan Ke Atasan Langsung Tepat Waktu ........... IV-2
4.4. Pengarsipan Salinan Laporan ......................................................... IV-4
RANGKUMAN
LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI

KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Wajib Pakai Helm ............................................................................ II-4
Gambar 2.2 Dilarang Masuk................................................................................ II-4
Gambar 2.3 Dilarang Merokok............................................................................. II-4
Gambar 2.4 Dilarang Menyalakan Api ................................................................. II-4
Gambar 2.5 Barang Mudah Terbakar .................................................................. II-4
Gambar 2.6 Gunakan Masker ............................................................................. II-5
Gambar 2.7 Peralatan Berat................................................................................ II-5
Gambar 2.8 Bidang Licin ..................................................................................... II-5
Gambar 2.9 Aktivitas Pengerekan Barang........................................................... II-6
Gambar 2.10 Penyimpanan Barang –Barang Berbahaya ...................................... II-6
Gambar 2.11 Pos Keamanan ................................................................................ II-6
Gambar 2.12 Tempat Penyimpanan Kotak P3K ................................................... II-6
Gambar 2.13 Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran............................ II-7
Gambar 2.14 Awas Benda Jatuh........................................................................... II-7
Gambar 2.15 Jalur Kendaraan .............................................................................. II-7
Gambar 2.16 Bagian-Bagian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ....................... II-12
Gambar 2.17 Pengoperasian Tabung Pemadam (fire extinguisher) ...................... II-12
Gambar 2.18 Contoh Pakaian Kerja ...................................................................... II-13
Gambar 2.19 Contoh Sepatu Pelindung ( Safety Shoes)...................................... II-14
Gambar 2.20 Contoh Topi Keras (helm) ................................................................ II-15
Gambar 2.21 Contoh Penutup Hidung ( Masker ).................................................. II-15
Gambar 2.22 Contoh Kacamata ............................................................................ II-15
Gambar 2.23 Contoh Sabuk Pengaman................................................................ II-5
Gambar 3.1 Contoh Berita Acara Pengiriman.................................................... III-5
Gambar 3.2 Contoh borang chek list Pengiriman .............................................. III-7
Gambar 3.3 Contoh borang Inspeksi Kelayakan Alat setelah Erection............. III-10
Gambar 3.4 Contoh borang Laporan Pengoperasian Alat................................. III-11
Gambar 3.5 Contoh borang Laporan Checklist Maintenance/Perawatan ......... III-13
Gambar 3.6 Contoh borang Kartu Riwayat Pengoperasian............................... III-14
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh Form Identifikasi Bahaya .............................................................. II-20
Tabel 2.2 Contoh Daftar Simak Potensi Kecelakaan ................................................ II-22
Tabel 2.3 Contoh Daftar Simak Keselamatan Kerja.................................................. II-23
Tabel 4.1 Contoh Laporan Harian Operasi ............................................................... IV-3
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

SPESIFIKASI PELATIHAN

A. TUJUAN UMUM

 Tujuan Umum Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu Melaksanakan perawatan
dan perbaikan maupun rekondisi tower crane baik di lapangan maupun di
workshop, sesuai dengan prosedur dan shop manual.

 Tujuan Khusus Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan prosedur dan proses K3 dan keselamatan lingkungan dalam
pelaksanaan perawatan dan perbaikan erection dan dismantling tower
crane.
2. Melaksanakan perawatan berkala (periodical maintenance) sesuai dengan
prosedur dan shop manual dari pabrik pembuatnya
3. Melaksanakan perbaikan komponen tower crane, baik di lapangan maupun
di workshop
4. Melaksanakan prosedur dan proses Erection dan Dismantling, bersama
dengan teamnya
5. Melaksanakan rekondisi Tower Crane bersama dengan teamnya
6. Membuat laporan kerja sesuai prosedur dan proses

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Membuat Laporan Pekerjaan mempresentasikan unit
kompetensi : “Membuat laporan kerja sesuai prosedur dan proses”.

 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Membuat laporan kerja sesuai
prosedur dan proses.

 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Membuat Laporan K3
2. Membuat Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi Erection Dan
Dismantling
3. Menyampaikan Laporan Kepada Atasan Langsung
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

PANDUAN PEMBELAJARAN

A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL

B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :

Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dan
1 TCM – 01
Keselamatan Lingkungan
2 TCM – 02 Perawatan Berkala (Periodical Maintenance)
Perbaikan Komponen Tower Crane, Baik Di
3 TCM – 03
Lapangan Maupun Di Workshop
Melaksanakan Prosedur Dan Proses Erection Dan
4 TCM– 04
Dismantling Bersama Tim
5 TCM – 05 Rekondisi Tower Crane Bersama Tim

6 TCM – 06 Membuat Laporan Pekerjaan

B.2 Uraian Modul


 Seri / Judul : TCM-06/ Membuat Laporan Pekerjaan
 Deskripsi Modul : Rekondisi Tower Crane Bersama Tim merupakan salah
satu modul untuk membekali seorang Mekanik Tower Crane ( Tower Crane
Mechanics) dengan harapan dapat : mengidentifikasi kerusakan yang terjadi,
Menentukan komponen yang akan direkondisi, menentukan waktu
pelaksanaan rekondisi dan kebutuhan suku cadang, melaksanakan
rekondisi sesuai dengan prosedur
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

C. PROSES PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG


1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan

 Menjelaskan tujuan  Mengikuti penjelasan TIU


instruksional umum(TIU) dan dan TIK dengan tekun dan OHT
Tujuan instruksional khusus aktif LCD
(TIK)  Mengikuti penjelasan
 Menjelaskan maksud dan maksud dan tujuan
tujuan menghitung kebutuhan menghitung kebutuhan
bahan. bahan .
 Menjelaskan pengertian  Mengikuti penjelasan
menghitung kebutuhan bahan. pengertian menghitung
kebutuhan bahan .
Waktu : 5 menit  Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
2. Ceramah : Bab II, Laporan K3

Memberikan penjelasan, uraian


atau-pun bahasan mengenai :
 Umum  Mengikuti penjelasan, OHT
 Membuat Laporan / Berita uraian atau bahasan LCD
Acara Bila Ada Kerusakan / instruktur dengan tekun
Kehilangan APD & APK dan aktif.
 Membuat Laporan / Berita  Mengajukan pertanyaan
Acara Potensi Bahaya apabila ada yang kurang
 Membuat Laporan / Berita jelas.
Acara Kehilangan Part /
Bagian Dari Alat
 Membuat Laporan Near
Missed (Nyaris Celaka)

Waktu : 40 menit
3. Ceramah : Bab III, Laporan
Kegiatan Perawatan, Perbaikan
Rekondisi Erection Dan
Dismantling
 Mengikuti penjelasan,
Memberikan penjelasan, uraian uraian atau bahasan OHT
atau-pun bahasan mengenai : instruktur dengan tekun LCD
 Umum dan aktif.
 Membuat Laporan Perawatan  Mengajukan pertanyaan
Berkala apabila ada yang kurang
 Membuat Laporan Perbaikan jelas.
 Membuat Laporan Rekondisi
 Membuat Laporan Erection
Dan Dismantling

Waktu : 45 Menit
MODUL TCM-06
Membuat Laporan Pekerjaan

4. . Ceramah : Bab IV,


Penyampaian Laporan Kepada
Atasan Langsung

Memberikan penjelasan, uraian  Mengikuti penjelasan,


atau-pun bahasan mengenai : uraian atau bahasan OHT
 Umum instruktur dengan tekun LCD
 Meneliti Ulang Laporan Dan dan aktif.
Menandatangani  Mengajukan pertanyaan
 Menyampaikan Laporan Ke apabila ada yang kurang
Atasan Langsung Tepat Waktu jelas.
 Pengarsipan Salinan Laporan

Waktu : 45 Menit
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM
Modul TCM-06: Membuat Laporan Pekerjaan mempresentasikan salah satu unit
kompetensi dari program pelatihan Mekanik Tower Crane ( Tower Crane Mechanics)

Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-


unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Laporan / berita acara bila ada
kerusakan / kehilangan APD & APK dibuat secara benar, Laporan / berita acara
dibuat bila potensi bahaya, Laporan / berita acara dibuat bila ada kehilangan part /
bagian dari alat yang dapat menimbulkan potensi bahaya, Laporan near missed
(nyaris celaka) dibuat, Laporan perawatan berkala dibuat berdasar daftar simak
(checklist), Laporan perbaikan dibuat, Laporan rekondisi dibuat, Laporan erection
dan dismantling dibuat, Laporan diteliti ulang dan ditandatangani, Laporan
disampaikan ke atasan langsung tepat waktu, Salinan laporan diarsipkan/difile.

Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Mekanik Tower Crane( Tower Crane Mechanics) adalah :

NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi


I. KOMPETENSI UMUM
Menerapkan prosedur dan proses K3 dan
keselamatan lingkungan dalam pelaksanaan
1. INA.5230.223.13.01.07
perawatan dan perbaikan erection dan
dismantling tower crane
II. KOMPETENSI INTI
Melaksanakan perawatan berkala (periodical
2. INA.5230.223.13.02.07 maintenance) sesuai dengan prosedur dan shop
manual dari pabrik pembuatnya
Melaksanakan perbaikan komponen tower crane,
3. INA.5230.223.13.03.07
baik di lapangan maupun di workshop
Melaksanakan prosedur dan proses Erection dan
4. INA.5230.223.13.04.07
Dismantling, bersama dengan teamnya
Melaksanakan rekondisi Tower Crane bersama
5. INA.5230.223.13.05.07
dengan teamnya
6. INA.5230.223.13.06.07 Membuat laporan kerja sesuai prosedur dan
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

proses
III. KOMPETENSI PILIHAN -

1.2. RINGKASAN MODUL


Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:

a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)

b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai


berikut:

1. KODE UNIT : INA.5230.223.13.06.07


2. JUDUL UNIT : Membuat laporan kerja sesuai prosedur dan
proses
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan untuk membuat laporan kerja sesuai
prosedur dan proses

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Membuat laporan K3 1.1 Laporan / berita acara bila ada
kerusakan / kehilangan APD & APK
dibuat secara benar
1.2 Laporan / berita acara dibuat bila
potensi bahaya
1.3 Laporan / berita acara dibuat bila ada
kehilangan part / bagian dari alat yang
dapat menimbulkan potensi bahaya
1.4 Laporan near missed (nyaris celaka)
dibuat
2. Membuat laporan kegiatan 2.1 Laporan perawatan berkala dibuat
perawatan, perbaikan berdasar daftar simak (checklist)
rekondisi erection dan 2.2 Laporan perbaikan dibuat
dismantling 2.3 Laporan rekondisi dibuat
2.4 Laporan erection dan dismantling
dibuat
3. Menyampaikan laporan 3.1 Laporan diteliti ulang dan
kepada atasan langsung ditandatangani
3.2 Laporan disampaikan ke atasan
langsung tepat waktu
3.3 Salinan laporan diarsipkan/difile
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.

1.3. BATASAN / RENTANG VARIABEL


Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim kerja pelaksana pekerjaan
2. APD dan APK harus tersedia secara lengkap
3. Peraturan K3 harus dijelaskan kepada pekerja dan dibuat secara rinci untuk
dipatuhi.

1.4. PANDUAN PENILAIAN


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :

- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang


dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit


yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek / kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.

Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI


adalah sebagai berikut :

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Ketersediaan APD dan APK
2. Peraturan keselamatan kerja
3. Sanksi untuk yang melanggar peraturan

1.4.3. Konteks Penilaian


MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan


mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
MODUL TCM-06 BAB I
Membuat Laporan Pekerjaan Pendahuluan

1.4.4. Aspek Penting Penilaian


1. Ketelitian dan kecermatan dalam memilih APD yang masih berfungsi
2. Kemampuan menggunakan APK
3. Kemampuan memilih APD sesuai kebutuhan dan kondisi lokasi kerja

1.5. SUMBER DAYA PEMBELAJARAN


Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.

b. Sumber daya pembelajaran praktek :


- PC lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan komputer
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan mekanik tower crane
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

BAB II
LAPORAN K3
2.1. UMUM
Disamping laporan-laporan yang sudah dibahas sebelumnya ini, ada suatu laporan
khusus yang harus dibuat. Pada setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan/proyek,
yaitu laporan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Laporan K3 ini dibuat oleh mekanik Tower Crane dan pelaksana lapangan, yang harus
dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan
(periodic atau setiap memakai pekerjaan baru).

Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 ditempat kerjanya
dilaksanakan, baik oleh mekanik maupun oleh pelaksana sesuai dengan lingkup tugas
masing-masing.

Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala
sesuatu yang berkaitan dengan K3 sehingga kecelakaan dapat dihindarkan dan
kalaupun masih saja terjadi maka akan dapat ditelusuri dengan tidak terlalu sulit,
ditemukan penyebabnya dan dilakukan perbaikan-perbaikan sistem pencegahan
kecelakaan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

Perlengkapan K-3 merupakan perlengkapan standart yang harus disediakan didalam


suatu organisasi pelaksanaan konstruksi, terutama konstruksi bangunan tinggi. Para
personil yang terlibat juga harus dibekali dengan pengetahuan perlengkapan K-3,
sehingga diharapkan pada pelaksanaannya para personil tersebut mampu melakukan
pemeriksaan perlengkapan K-3 yang pada akhirnya akan sangat bermanfaat jika
terjadi adanya kecelakaan kerja

2.2. MEMBUAT LAPORAN / BERITA ACARA BILA ADA KERUSAKAN / KEHILANGAN


APD & APK
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan hampir selalu ada potensi kecelakaan yang setiap
saat bisa muncul dan menimbulkan kecelakaan. Potensi ini perlu diketahui adanya
oleh para pelaksana di lapangan, terutama para mekanik, sehingga yang bersangkutan
masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan.

Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada
setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya.

Pada pelaksanaan konstruksi sebuah bangunan tinggi, para pekerja yang terlibat akan
menghadapi kemungkinan timbulnya permasalahan yang berhubungan dengan
keselamatan diri sendiri akibat kecelakaan kerja, hal ini tentunya perlu dihindari oleh

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-1


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

berbagai pihak karena jika hal ini terjadi, maka bisa dipastikan berbagai pihak tersebut
akan mengalami kerugian baik itu kerugian material maupun non material. Oleh sebab
itu penyediaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri atau APD merupakan hal yang
sangat penting agar resiko-resiko yang mungkin timbul akibat kecelakaan kerja dapat
diminimalisir atau bahkan ditiadakan. Alat pelindung diri tersebut wajib digunakan oleh
semua pekerja yang terlibat pada pekerjaan konstruksi tersebut .
TC adalah merupakan salah satu Peralatan Utama dalam pekerjaan konstruksi,
khususnya gedung bertingkat. Sebagai sebuah peralatan berat yang berdimensi cukup
tinggi, disamping memberi manfaat tentu didalam operasinya mengandung potensi
bahaya. Bahaya bagi peralatan sendiri maupun terhadap manusia yang terkait dalam
pengoperasian TC. Dimana didalamnya ada mekanik sebagai pengendali operasi TC,
Rigger sebagai juru muat, pekerja-pekerja proyek yang bekerja di sekitar serta tak luput
dari mekanik yang bertanggung jawab dalam perbaikan dan perawatan TC. Para pihak
terkait ini perlu dilindungi dari segala kemungkinan yang terjadi. Untuk inilah K3
memegang peranan penting dalam pengoperasian TC. Peran penting ini dalam lingkup
proyek dipegang oleh Safety Engineer atau Safety Officer dibawahnya.
Didalam kaitan K3, mekanik adalah sebagai user/ pemakai dari APD dan APK. Sebagai
pemakai sudah barang tentu bertanggungjawab dalam hal availability/ ketersediaan
dan kelayakannya.
Tersedia dan Layak merupakan syarat fungsionil dari APD dan APK. Tersedia dan tak
layak ataupun layak tapi tak tersedia tidak akan memberi arti apa-apa bagi mekanik
dalam kaitan K3.
Untuk ini sangat penting bagi mekanik untuk memberi info bagi kelayakan APD dan
APK, dalam artian tidak mengalami kerusakan. Demikian juga dengan ketersediaan
nya, baik dalam arti sudah pernah tersedia namun kemudian tak tersedia, dalam artian
hilang dari persediaan ataupun memang belum pernah tersedia. Info ini seyogya nya
berbentuk laporan.
Perlu diingat bahwa tugas utama mekanik yang utama adalah melaksanakan perbakan
dan perawatan. Dimana tugas ini banyak dilakukan di lapangan dan lebih bersifat
kegiatan fisik daripada kegiatan administrasi. Untuk ini sebaiknya info yang perlu
disampaikan disajikan dalam bentuk form isian yang cukup ringkas dan tidak perlu
dengan uraian yang terlalu. Dengan bentuk isian seperti ini mekanik akan cepat dalam
pengisiannya dan info akan segera tersampaikan.
Dalam laporan ini ada beberapa pihak terkait dalam pelaporan ini :
- Mekanik : sebagai pembuat laporan dan pemberi info
- Atasan Mekanik : sebagai pihak yang memberi pengesahan dan persetujuan

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-2


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

- Safety Officer : sebagai penanggung jawab K3 dan sekaligus memberi reko


medansi atas info yang disampaikan.
Isian berikutnya yang perlu disampaikan :
- APD : Kondisi, keberadaan, jumlah dan usulan-usulan terkait
- APK : Kondisi, keberadaan, jumlah dan usulan-usulan terkait
Sebagai contoh Formulir/Checklist/Daftar simak dapat dibuat seperti berikut :

Sabuk keselamatan kerja merupakan salah satu peralatan yang sangat penting bagi
seorang juru ukur yang bekerja pada tempat di ketinggian, oleh sebab itu ketersediaan
sabuk keselamatan kerja perlu diperiksa termasuk kondisinya apakah masih layak
dipakai atau tidak. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memeriksa sabuk
keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Apakah sabuk keselamatan kerja tersedia ditempat kerja
b. Jika tersedia apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah tim pengukuran
c. Jika sabuk keselamatan tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi untuk
anggota tim juru ukur segera laporkan kepada pihak yang berkompeten agar
segera diadakan atau ditambah jumlahnya.

2.2.1. TEKNIK MEMERIKSA FUNGSI SABUK KESELAMATAN KERJA


Fungsi dari sabuk keselamatan harus diperiksa secara cermat, hal-hal yang
perlu diperiksa pada sabuk keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
a. Apakah gesper pengait berfungsi dengan baik.
b. Apakah sabuk keselamatan kerja masih kuat.
c. Apakah tali-tali yang ada di sabuk pengaman masih lengkap.
d. Apakah tali-tali yang ada di sabuk keselamatan kerja masih baik dan kuat.
e. Jika kondisi sabuk keselamatan yang tersedia sudah tidak layak dipakai
segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera diganti.

2.2.2. TEKNIK MENGGUNAKAN SABUK KESELAMATAN KERJA


Sabuk keselamatan kerja digunakan apabila juru ukur bekerja pada suatu
ketinggian. Prosedur yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Selalu gunakan sabuk keselamatan kerja jika bekerja di suatu ketinggian.
b. Selalu mengingatkan kepada anggota tim pengukuran untuk juga
menggunakan sabuk keselamatan kerja bila bekerja di suatu ketinggian.
c. Kaitkan tali pengait sabuk keselamatan kerja pada tempat yang kuat serta
tidak mengganggu aktivitas diri sendiri maupun pekerja lainnya.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-3


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

d. Meskipun sudah menggunakan sabuk keselamatan kerja, tetaplah berhati-


hati dalam bekerja di ketinggian.

2.2.3. RAMBU-RAMBU
Didalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi yang berkaitan dengan
banyak orang, bahan, peralatan transportasi, peralatan berat serta peralatan-
peralatan lain yang peka terhadap suatu gangguan, sangatlah perlu untuk
dipasang tanda-tanda peringatan ataupun larangan yang biasa disebut dengan
rambu. Rambu-rambu yang perlu dipasang pada kegiatan konstruksi bangunan
tinggi antara lain :

a. Gunakan Helm

Gb. 2.1 Wajib Pakai Helm

b. Dilarang masuk

Gambar. 2.2 Dilarang Masuk

c. Dilarang merokok atau menyalakan api

Gambar. 2.3 Dilarang Merokok Gambar. 2.4 Dilarang Menyalakan Api

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-4


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

d. Awas Ada barang mudah terbakar atau bahan yang mudah terbakar

Gambar. 2.5 Barang Mudah Terbakar

e. Awas Ada polusi zat kimia tertentu / Gunakan masker

Gambar. 2.6 Gunakan Masker

f. Awas Ada lalu lintas peralatan berat

Gambar. 2.7 Peralatan Berat

g. Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir

Gambar. 2.8 Bidang Licin

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-5


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

h. Awas Ada aktivitas pengerekan barang atau lift

Gambar. 2.9 Aktivitas Pengerekan Barang

i. Tempat penyimpanan barang-barang berbahaya

Gambar. 2.10 Penyimpanan barang –barang berbahaya

j. Pos pengamanan

Gambar. 2.11 Pos Keamanan

k. Tempat penyimpanan Kotak P3K

Gambar. 2.12 Tempat Penyimpanan Kotak P3K

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-6


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

l. Tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran

Gambar. 2.13 Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran

m. Awas benda jatuh dari atas

Gambar. 2.14 Awas Benda Jatuh

n. Jalur lewat kendaraan

Gambar. 2.15 Jalur Kendaraan

o. Dan sebagainya

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-7


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

2.2.4. PENEMPATAN RAMBU


Rambu-rambu yang dipasang bertujuan untuk mengingatkan atau mencegah
terjadinya suatu akibat yang mungkin timbul jika rambu-rambu tersebut tidak
dipindahkan. Cara penempatan rambu juga harus tepat tempatnya dan tepat
sasaran sebagi contoh adalah sebagai berikut :
a. Rambu Gunakan Helm dipasang disetiap tempat strategis diareal
pekerjaan.
b. Rambu Dilarang Masuk ditempatkan pada gerbang masuk ke areal
pekerjaan, tempat penyimpanan barang-barang khusus, barang-barang
berbahaya dan sebagainya.
c. Rambu Dilarang Merokok atau Dilarang Menyalakan Api ditempatkan
disekitar tempat-tempat menyimpan berang-barang yang mudah
terbakar maupun didekat barang-barang yang mudah terbakar.
d. Rambu Awas Ada Barang Mudah Terbakar atau Bahan yang Mudah
Terbakar ditempatkan disekitar tempat-tempat menyimpan barang-
barang yang mudah terbakar maupun didekat barang-barang yang
mudah terbakar.
e. Rambu Awas Ada Polusi Zat Kimia / Gunakan Masker ditempatkan
disekitar daerah penyimpanan atau penggunaan bahan-bahan kimia
yang berbahaya serta menimbulkan polusi.
f. Rambu Awas Ada Lalu Lintas Alat Berat ditempatkan pada jalur yang
dilalui oleh alat-alat berat.
g. Rambu Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir dipasang pada
lokasi menuju ke tempat yang menyimpan potensi orang atau barang
mudah tergelincir.
h. Rambu Awas Ada Aktivitas Pengerekan Barang atau Lift dipasang
didekat aktivitas pekerjaan pengerekan atau lift.
i. Rambu Tempat Penyimpanan Barang-Barang Berbahaya
ditempatkan pada bangunan dimana barang-barang berbahaya tersebut
disimpan atau radius tertentu yang diijinkan.
j. Rambu Pos Pengamanan ditempatkan pada bangunan tempat Pos
Pengamanan berada
k. Rambu Tempat Penyimpanan Kotak P3K ditempatkan pada bangunan
atau area tempat Kotak P3K ditempatkan

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-8


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

l. Rambu Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran ditempatkan


pada bangunan atau area tempat alat pemadam kebakaran
ditempatkan.
m. Rambu Awas Benda Jatuh di tempatkan pada daerah dibawah area
tempat asal benda-benda dari atas dimungkinkan jatuh.
n. Rambu Jalur Lewat Kendaraan di tempatkan pada area jalur
kendaraan beraktivitas.
o. Dan sebagainya.

2.2.5. TUJUAN SETIAP RAMBU


Berikut diuraiakan tujuan setiap rambu yang disebutkan di atas :
a. Rambu Gunakan Helm dipasang dengan tujuan agar pekerja terlindung
dari kemungkinan kepala terbentur atau terkena lemparan benda keras
yang dapat mengakibatkan cedera kepala.
b. Rambu Dilarang Masuk dipasang dengan tujuan untuk menyeleksi
setiap personil yang keluar masuk daerah yang dimaksud dari rambu,
hal ini disamping untuk menjaga kemungkinan hilangnya suatu barang
juga untuk menjaga keselamatan dari orang yang akan masuk daerah
tersebut.
c. Rambu Dilarang Merokok atau Dilarang Menyalakan Api dipasang
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang diakibatkan
oleh rokok atau penyalaan api.
d. Rambu Awas Ada Barang Mudah Terbakar atau Bahan yang Mudah
Terbakar ditempatkan untuk mencegah terbakarnya barang atau bahan
yang dimaksud oleh rambu tersebut.
e. Rambu Awas Ada Polusi Zat Kimia / Gunakan Masker dipasang
dengan tujuan agar setiap orang yang mendekati area tersebut
menggunakan masker agar terhindar dari menghirup polusi yang
ditimbulkan oleh zat kimia.
f. Rambu Awas Ada Lalu Lintas Alat Berat ditempatkan pada jalur yang
dilalui oleh alat-alat berat.
g. Rambu Awas Bidang Licin atau Awas Tergelincir dipasang pada
lokasi menuju ke tempat yang menyimpan potensi orang atau barang
mudah tergelincir.
h. Rambu Awas Ada Aktivitas Pengerekan Barang atau Lift dipasang
didekat aktivitas pekerjaan pengerekan atau lift.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-9


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

i. Rambu Tempat Penyimpanan Barang-Barang Berbahaya


ditempatkan pada bangunan dimana barang-barang berbahaya tersebut
disimpan atau radius tertentu yang diijinkan
j. Rambu Pos Pengamanan dipasang dengan tujuan memberikan
informasi kepada setiap personil bahwa ditempat rambu dipasang
adalah pos pengamanan sehingga setiap personil yang memerlukan
keterlibatan bagian keamanan segera dapat menuju tempat tersebut.
k. Rambu Tempat Penyimpanan Kotak P3K dipasang dengan tujuan
memberikan informasi kepada setiap personil bahwa ditempat rambu
dipasang adalah tempat penyimpanan kotak P3K sehingga setiap
personil yang memerlukan kotak P3K segera dapat menuju tempat
tersebut.
l. Rambu Tempat Penyimpanan Alat Pemadam Kebakaran dipasang
dengan tujuan memberikan informasi kepada setiap personil bahwa
ditempat rambu dipasang adalah tempat penyimpanan alat pemadam
kebakaran sehingga setiap personil yang memerlukan alat pemadam
kebakaran jika terjadi kebakaran segera dapat menuju tempat tersebut.
m. Rambu Awas Benda Jatuh dipasang dengan tujuan agar setiap
personil yang akan melewati area yang dimaksud untuk lebih berhati-
hati atau bahkan menghindar mengambil jalur lain untuk menghindar
dari kejatuhan benda.
n. Rambu Jalur Lewat Kendaraan dipasang dengan tujuan agar setiap
personil yang akan melewati area yang dimaksud untuk lebih berhati-
hati atau bahkan menghindar mengambil jalur lain untuk menghindar
dari kemungkinan terserempet kendaraan.
o. Dan sebagainya

2.2.6. TEKNIK MEMERIKSA KETERSEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Keberadaan Alat Pemadam Kebakaran merupakan salah satu peralatan yang
sangat penting pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan tinggi, oleh
sebab itu ketersediaan Alat Pemadam Kebakaran perlu diperiksa termasuk
kondisinya apakah masih layak dipakai atau tidak. Beberapa hal yang perlu
dilakukan untuk memeriksa Alat Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut
:
a. Apakah Alat Pemadam Kebakaran tersedia ditempat kerja
b. Jika tersedia apakah jumlahnya mencukupi untuk areal yang ada

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-10


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

c. Jika Alat Pemadam Kebakaran tidak tersedia atau jumlahnya tidak


mencukupi untuk areal yang ada segera laporkan kepada pihak yang
berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya

2.2.7. TEKNIK MEMERIKSA KELENGKAPAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Kelengkapan-kelengkapan yang perlu diperiksa dari alat pemadam kebakaran
adalah sebagai berikut :
a. Apakah batang pengait untuk digunakan merobohkan bagian
bangunan yang dekat dengan api tetapi belum terbakar, dengan tujuan
agar api tidak menjalar lebih luas lagi ke bagian lain tersedia.
b. Apakah tangga pertolongan untuk membantu merobohkan bagian
bangunan yang tidak terjangkau batang pengait tersedia.
c. Apakah tersedia Karung-karung yang dibasahi untuk memadamkan
api yang relatif masih kecil dengan cara menutupkannya ke sumber api.
d. Apakah tersedia cukup Pasir Tabur dalam drum-drum berkapasitas +
0,25 m3 yang dapat digunakan untuk memadamkan api yang relatif
masih kecil yaitu dengan menuangkan atau menaburi sumber api.
e. Apakah Hidran atau Sumber Air tersedia untuk memadamkan api
yang sudah mulai membesar.
f. Apakah Tabung Pemadam Kebakaran yang berisi cairan kimia atau
bubuk kimia tersedia secara cukup.

2.2.8. TEKNIK MEMERIKSA FUNGSI ALAT PEMADAM KEBAKARAN


Fungsi dari Alat Pemadam Kebakaran harus diperiksa secara cermat, hal-hal
yang perlu diperiksa pada Alat Pemadam Kebakaran adalah sebagai berikut :
a. Batang Pengait, batang pengait perlu diperiksa fungsinya yaitu
kekuatan, panjang dan kekuatan pengaitnya apakah masih cukup kuat
untuk mengait bagian bangunan yang perlu dikait.
b. Tangga Pertolongan, peralatan ini perlu diperiksa kekokohannya agar
pada saat digunakan tidak menimbulkan masalah lain seperti patah
pegangannya ataupun patah anak tangganya.
c. Karung-karung yang dibasahi, apakah perlengkapan ini tersedia
secara mencukupi dan tersedia pada beberapa tempat yang strategis,
sehingga jika terjadi kebakaran secara awal dapat segera digunakan.
d. Pasir Tabur, apakah perlengkapan ini sudah tersedia di dalam drum-
drum berkapasitas + 0,25 m3 dan tersedia dibeberapa lokasi strategis

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-11


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

sehingga dapat digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih


kecil yaitu dengan menuangkan atau menaburi sumber api.
e. Hidran dan Sumber Air, apakah tersedia dan sumber air mencukupi
untuk operasional pemadaman secara darurat sebelum tim Pemadam
Kebakaran lain datang.
f. Tabung Pemadam Kebakaran, peralatan ini diperiksa apakah masih
berfungsi setidaknya sesuai dengan masa kadaluarsa yang tertempel
pada Tabung Pemadam Kebakaran, selain itu perlu dicek apakah kunci
pengaman, katup pembuka dan isi dari tabung masih tersedia dan
dalam kondisi baik serta siap pakai. Jika kondisi-kondisi standar tidak
terpenuhi segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera
dilengkapi dan disempurnakan.

Gb. 2.16. Bagian-bagian tabung pemadam (fire extinguisher)

Gb. 2.17. Pengoperasian tabung pemadam (fire extinguisher)

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-12


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

2.2.9. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN KELENGKAPAN PAKAIAN


KERJA SESUAI ATURAN
Pakaian yang dikenakan harus dipilih yang kira-kira tidak terlalu ketat juga
tidak terlalu longgar. Pakaian yang terlalu ketat akan menyulitkan pada saat
memanjat, sedangkan pakaian yang terlalu longgar dapat tersangkut pada
bagian-bagian tertentu dari konstruksi bangunan, sehingga bisa menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga pakaian kerja yang digunakan tentulah
harus dirancang sedemikan rupa, sehingga bersifat fleksibel, kuat dan
nyaman serta dapat digunakan untuk membawa peralatan-peralatan kecil
sederhana tetapi vital bagi seorang juru ukur.

Gambar. 2.18. Contoh Pakaian Kerja

2.2.10. TEKNIK MEMAKAI PAKAIAN KERJA SESUAI ATURAN


Cara memakai pakaian kerja sesuai aturan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pakaian kerja harus sesuai standart
b. Pakaian kerja harus dikenakan secara rapi oleh juru ukur beserta tim.
c. Pakaian kerja harus dikenakan oleh juru ukur beserta tim semenjak
mulai masuk ke area proyek.
d. Segala atribut atau perlengkapan yang sudah ditetapkan harus melekat
pada pakaian harus tetap dipasang misal : Nama Personil, Nama
Bagian atau Departemen dan sebagainya.
e. Jadwal penggunaan jenis pakaian kerja harus dipatuhi.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-13


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

2.2.11. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY SHOES SESUAI


ATURAN
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit,
terlindas, menginjak benda-benda tajam dan sejenisnya. Penggunaan sepatu
juga harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk lokasi yang
mempunyai karakteristik bidang ini yang berbeda digunakan jenis sepatu
yang lain.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 2.19. Contoh Sepatu Pelindung ( Safety Shoes)

2.2.12. TEKNIK MEMAKAI SAFETY SHOES SESUAI ATURAN


a. Safety Shoes harus dipakai di kaki sesuai standart dan ikatkan tali
sepatu secara kuat namun mudah untuk dilepas.
b. Untuk karakteristik bidang injak gunakan jenis Safety Shoes yang
sesuai.
c. Gunakan selalu kaos kaki agar kulit kaki tidak mengalami kontak
langsung dengan bagian dalam Safety Shoes.
d. Safety Shoes harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.
e. Safety Shoes harus sudah digunakan semenjak mulai masuk ke area
pekerjaan.

2.2.13. MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY HELMET, MASKER DAN


KACA MATA
Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan
benda-benda yang mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih
yang baik mutunya.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-14


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 2.20. Contoh Topi keras (helm)

Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang
berdebu atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat
menimbulkan gangguan pada pernafasan. Sehingga perlu dipilih masker yang
cocok dan memenuhi standart yang berlaku.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 2.21. Contoh Penutup Hidung ( Masker )

Kaca mata harus digunakan pada saat juru ukur bekerja didekat aktivitas
pekerjaan-pekerjaan khusus seperti : memecah batu, mengelas, menggerinda
dan sebagainya.

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 2.22. Contoh Kacamata

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-15


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

2.2.14. TEKNIK MEMAKAI SAFETY HELMET, MASKER DAN KACAMATA


Memakai safety helmet sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan
sebagai berikut :
a. Gunakan Safety Helmet di kepala setiap saat selama juru ukur berada di
areal pekerjaan.
b. Segera ikatkan tali Safety Helmet sesuai prosedur.
c. Safety Helmet harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya.

Memakai Masker sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan sebagai


berikut :
a. Gunakan Masker sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan
penggunaan Masker.
b. Segera ikatkan tali Masker sesuai prosedur.
c. Akan lebih baik Masker tersebut selalu dibawa oleh seorang juru ukur
sebagai perlengkapan standart.

Memakai Kaca Mata sesuai standart yang berlaku dapat dilakukan sebagai
berikut :
a. Gunakan Kacamata sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan
penggunaan Kacamata.
b. Segera ikatkan tali kacamata sesuai prosedur.
c. Akan lebih baik Kacamata tersebut selalu dibawa oleh seorang juru ukur
sebagai perlengkapan standart.

2.2.15. TEKNIK MEMERIKSA DAN MENYIAPKAN SAFETY BELT


Sabuk pengaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan harus
digunakan terutama pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih
dari 3 meter.
Sabuk pengaman dipasang pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan
mengikatkan bagian talinya kepada bagian konstruksi yang diperkirakan
cukup kuat dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika pekerja
terpeleset tidak akan langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk
pengaman sehingga terhindar dari kecelakaan yang lebih fatal.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-16


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

Layak pakai Tidak Layak pakai

Gambar. 2.23. Contoh Sabuk Pengaman

2.2.16. MEMAKAI SAFETY BELT


Menggunakan Safety Belt sesuai prosedur dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Selalu ikatkan sabuk pengaman pada badan setiap bekerja di ketinggian.
b. Tali pengait selalu disiapkan, agar jika sewaktu-waktu diperlukan untuk
menggunakan tali pengait dapat segera dilakukan.
c. Kaitkan tali pengait pada bagian konstruksi yang kokoh.
d. Hindarkan mengaitkan tali pengait sehingga akan menggangu aktivitas
sendiri maupun aktivitas orang lain.
e. Perhatikan tali pengait sehingga pada saat seorang juru ukur melakukan
manuver untuk pengukuran tali tersebut tidak menggangu peralatan ukur.

2.3. MEMBUAT LAPORAN / BERITA ACARA POTENSI BAHAYA


Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat
(diisi) dan ditanda tangani oleh mekanik dan daftar simak yang dibuat (diisi) dan
ditanda tangani oleh pelaksana lapangan.

Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh mekanik) adalah
menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan
dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya (yang ditanda
tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai pengawasan sejauh
mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah dipergunakan secara benar.

Sebagaimana disinggung dalam bab 2.2. disebutkan sedikit peran dari TC dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, umumnya pada pembangunan gedung bertingkat.

Beberapa kondisi obyektif yang dapat kita lihat pada pengoperasian TC :


- Konstruksi TC yang tinggi, dapat mencapai 200 meter lebih

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-17


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

- Konstruksi TC, berdiri pada fondasi dan di “lekat” kan pada lantai gedung yang
sedang dibangun
- Panjang lengan / Jib Boom yang mencapai 40 m yang berarti mencakup areal
kerja yang cukup luas sekitar 5028.5 m2, separuh lebih lapangan sepak bola
- Tugas utama TC melakukan material handling, baik dalam arah horizontal
maupun vertical
- Jauhnya jarak mekanik dengan obyek yang diangkat.

Dengan melihat beberapa hal diatas ada potensi yang timbul, antara lain :
- Kemungkinan ada jatuhnya benda asing dari ketinggian
- Ketidak stabilan barang yang diangkat, dapat menimbulkan goyangan
- Kesalahan pemasangan pada konstruksi TC
- Miskomunikasi antara mekanik dan rigger dapat menimbulkan berbagai
kemungkinan.
- Areal kerja yang luas dapat menyentuh area publik

Untuk ini mekanik baik secara individu maupun sebagai bagian dari tim berkewajiban
memberi info secepatnya bila satu atau lebih kelainan yang terjadi dari faktor-faktor di
atas.
Info ini sebaiknya tertulis dan sebaiknya berbentuk isian, sebagai form pada laporan
umunya. Mengingat item yang terkait bisa cukup, akan lebih baik bila bentuk isian
(”ya atau tidak”),
Namun bila ditemui potensi bahaya yang sudah didepan mata maka laporan lisan
harus segera disampaikan, baru dilanjutkan laporan tertulis.
Contoh : kondisi wire rope yang telah putus kawat dalam jumlah cukup banyak.

2.4. MEMBUAT LAPORAN / BERITA ACARA KEHILANGAN PART / BAGIAN DARI


ALAT
Daftar simak dirancang (didesain) berupa formulir isian yang cukup mudah cara
mengisinya. Untuk daftar simak potensi kecelakaan diisi dengan memberi tanda
(misalnya X, atau  ) pada kolom yang sesuai dengan potensi kecelakaan kerjanya
(berada pada kolom keterangan) untuk setiap langkah kerjanya.

Untuk daftar simak kecelakaan kerja, dilakukan dengan memberi tanda (misalnya X,
atau  ) pada kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan pertanyanya (ya, atau tidak),
sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kolom Daftar Pertanyaan.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-18


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

Dari sedikit uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan K3 pada hakekatnya
adalah merupakan informasi mengenai pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja disuatu tempat pelaksanaan kegiatan pekerjaan/ proyek pada setiap tahap
pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan daftar simak (cek list) mengenai
potensi kecelakaan kerja dan keselamatan kerjanya.

2.5. MEMBUAT LAPORAN NEAR MISSED (NYARIS CELAKA)

Daftar Simak ini sudah disiapkan oleh Pejabat K3, berisi langkah-langkah kegiatan
yang mengandung resiko bahaya (kolom langkah kegiatan) dan jenis resiko bahaya
yang bisa terjadi pada langkah kegiatan termaksud (kolom A - H).

Berikut ini diberikan contoh Daftar Simak Potensi Kecelakaan dan cara mengisinya.

Setiap langkah kegiatan (kolom kegiatan) harus diisi dengan resiko bahaya apa saja
yang bisa terjadi pada kegiatan-kegiatan termaksud. Pengisian dilakukan dengan
memberi tanda  pada kotak-kotak resiko bahaya (A – H) sesuai dengan kegiatan yang
bersangkutan.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-19


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

Tabel 2.1. Contoh Form Identifikasi Bahaya


FORM IDENTIFIKASI BAHAYA
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN
Diajukan Oleh Konfirmasi Disyahkan Oleh
PENGENDALIAN RESIKO

LOKASI : Kantor
PENANGGUNG JAWAB
Petugas Safety Penanggung Jawab Sesuai Tabel.

Assesment Resiko yang dapat timbul


PENYEBAB TIMBULNYA TOTAL Signifik
NO KEGIATAN KERJA POTENSI BAHAYA Legal LEVEL REKOMENDASI
BAHAYA S P C A (R+S+P+ an (Y /
(Y / N)
C+A) N)

1 Memadamkan api dengan APAR Terkena percikan pemadam Slang bocor 1 1 5 5 -8 N Y L 1,2,3
Api terlalu besar, posisi terlalu
Terbakar 5 1 3 5 -2 N Y L 1,3,5
dekat
Jatuh Lantai licin,ceroboh 3 1 5 3 -4 N N L 1,3

2 Evakuasi Jatuh Ceroboh,terburu-buru 1 1 5 3 -6 N Y L 1,3


3 Mencatat keluar masuk tamu Salah menulis nama / jabatan Kurang konsentrasi
1 5 3 3 0 N Y L 2,3
Sabotase ledakan Tidak ada pemeriksaan fisik 3 1 5 3 -4 N Y L 2,6
4 Membuka pintu Terjepit Kurang hati-hati pada saat
1 3 3 1 0 N N L 3
membuka / mengunci pintu
Terkena daun pintu Pintu duluan dibuka dari sebelah
1 1 3 1 -2 N N L 3
lain
5 Mengatur parkir Tertabrak Kurang hati-hati saat mengatur
5 5 5 5 0 N Y L 1,2,3,6
parkir kendaraan
Pengendara / sopirnya ceroboh
3 5 5 5 -2 N Y L 1,3
Terjatuh Licin pada saat hujan 3 1 3 5 -4 N Y L 1,3
6 Menerima telpon masuk / dari luar Terkena sambaran petir Mengangkat / menerima telepon
5 5 5 1 4 Y Y H 2,6
pada waktu hujan
7 Memanggil memakai speaker / Terkena sengatan listrik Isolasi kabel rusak
pengeras suara 3 3 3 3 0 N Y L 3,6

Kurang hati-hati pada saat


3 3 3 3 0 N Y L 3,6
memasangkan kabel listrik
8 Menangkap pencuri Terpukul Terkena pukulan pencuri yang
3 5 5 5 -2 N Y L 1,2,3,6
akan ditangkap
Tertusuk Pencuri menyerang dengan
5 5 5 5 0 N Y L 1,2,3,6
senjata tajam
Kurang berhati-hati saat
5 5 5 5 0 N Y L 1,2,3,6
menghadapi pencuri
Terjatuh Terpeleset saat mengejar
3 5 5 3 0 N Y L 3
pencuri
9 Melewati pintu utama (Outomatic Terantuk Daun Pintu Terburu-buru 1 3 1 1 2 Y N L 3
Door)
10 Menaiki Lift Terjepit pintu lift Terlalu lama berdiri didepan
3 1 5 3 -4 N N L 1,2,3
pintu lift
Terjebak dalam lift Listrik Mati 1 1 5 3 -6 N N L 2,3,6
11 Naik/turun tangga Terjatuh Anak tangga licin, ceroboh 3 1 3 1 0 N N L 3
12 Menambah / mengisi air aquarium Tersengat listrik Kurang hati-hati/ceroboh 3 1 1 1 2 Y N L 3
Kabel listrik ada yang terkelupas
3 1 1 1 2 Y N L 3
13 Mengoperasikan genset Tersengat listrik Korslet / memasang accu salah
3 3 5 3 -2 N Y L 2,3,6
Kurang hati-hati/ceroboh 3 3 5 3 -2 N Y L 2,3,6
Kabel telanjang bertegangan
3 3 5 3 -2 N Y L 2,3,6
tinggi
Telinga berdengung Suara mesin yang melebihi
ambang batas yang 1 3 3 3 -2 N Y L 1,2,3
diperbolehkan
Terkena ledakan Salah dalam meng "connect"
5 1 5 3 -2 N Y L 1,2,3,6
Kurang hati-hati ceroboh 5 1 5 3 -2 N Y L 1,2,6
14 Menanggulangi huru-hara Terbakar Kurang hati-hati saat
5 1 5 5 -4 N Y L 1,2,3
menanggulangi kebakaran
Terkena ledakan Kurang hati-hati / ceroboh 5 1 5 5 -4 N Y L 1,2,3

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-20


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

18 Mengendarai kendaraan Tabrakan Ngebut, ceroboh 5 1 5 3 -2 N N L 1,2,3


Terperosok Masuk selokan tidak ditutup 3 1 5 3 -4 N N L 1,2,3
19 Pelayanan fotokopi Terkena bahan kimia Saat menambah toner ke mesin
3 1 5 1 -2 N Y L 3
Terkena suhu berlebihan Beroperasinya mesin
menimbulkan udara panas / AC 3 1 3 1 0 N Y L 3
tidak berfungsi
Tersengat listrik Pada saat perbaikan mesin,
3 3 3 1 2 Y Y H 3
isolasi terkelupas
20 Pengoperasian Mesin Printer Tersengat listrik Beroperasinya mesin
menimbulkan udara panas / AC 1 3 1 1 2 Y N L 3
tidak berfungsi
Pernafasan terganggu Penempatan mesin terlalu dekat
1 1 1 1 0 N N L 3
dengan tempat duduk
21 Pemakaian dapur Kebakaran Kerusakan kompor gas 5 1 5 1 0 N Y L 1,3,6
Slang / regulator bocor 5 1 5 1 0 N Y L 1,3,5,6
Terjatuh / terpeleset Lantai basah / ada cairan 1 1 5 1 -4 N Y L 3
Terkena suhu berlebihan Saat masak / angkat sayur / air
1 1 5 1 -4 N Y L 3
panas / AC tidak berfungsi
22 Pemakaian komputer Mata lelah Terlalu lama bekerja di depan
1 5 1 1 4 Y N L 3
komputer atau mengetik
Terkena radiasi monitor
Tulang punggung sakit Terlalu lama duduk bekerja,
1 5 1 1 4 Y N L 3
duduk tidak benar
23 Pemakaian White Board Sesak Pernafasan Serbuk tinta terhirup pada saat
1 3 1 1 2 Y N L 3
menulis/menghapus.
24 Pemakaian AC Gangguan Pernafasan Terlalu lama diruangan ber AC 1 3 3 1 0 N N L 3
Terkena angin langsung dari AC
1 1 3 1 -2 N N L 3
25 Pemakaian lemari pendingin Korsleting Isolasi kabel rusak
3 1 5 1 -2 N N L 3
Tersengat, keracunan gas Tidak grounded, tabung gas
3 1 5 3 -4 N N L 3
freon freon bocor
26 Pemakaian toilet Terpeleset / jatuh Lantai basah / ada cairan 1 5 1 5 Y N L 3
Terbentur Membuka pintu kena orang lain
1 3 1 3 0 N N L 3
28 Pengambilan file/folder dari Terjatuh File disimpan di tempat yang
1 3 1 1 2 Y N L 3
rak/lemari tinggi
Posisi waktu mengambil file
1 3 1 1 2 Y N L 3
tidak benar / memaksakan
Menghirup debu Folder lama banyak debu 1 3 1 1 2 Y N L 3
Kejatuhan arsip Penempatan arsip tidak
1 1 1 1 0 N N L 3
rapi/benar
29 Penggunaan Dispenser Terkena air panas pada saat Kurang hati-hati
3 1 1 1 2 Y N L 3
mengambil air
Konsleting/kebakaran Dispenser kondisi nyala tetapi
3 1 1 1 2 Y N L 1,3
air kosong
30 Pemakaian alat pemotong kertas / Jari tangan terpotong / luka Letak alat pemotong terlalu
paper cutter desak-desakan dengan barang-
barang lain di meja tersebut, 5 1 5 3 -2 N Y L 3,6
jadi tidak bebas memakai alat
tersebut
Jari terlalu dekat pada
pegangan alat pemotong kertas 5 1 5 3 -2 N Y L 3,6

Patroli di lingkungan perusahaan Tertabrak Ada kendaraan ngebut / tidak


pakai lampu 2 1 2 3

Kurang hati-hati / ceroboh


2 1 2 3

Terjatuh Jalanan licin karena hujan


1 3 2 3

Kurang hati-hati
1 3 2 3

31 Pemakaian Stapler Jari tangan tertusuk / terluka Ruang penyimpanan stapler


5 1 5 3 -2 N Y L 3,6
sempit
Jari terlalu dekat pada mata
5 1 5 3 -2 N Y 3,6
stapler

Nilai Identifikasi : Keterangan Rekomendasi :


S : Severity / Keparahan Resiko : Lihat Tabel. 1 : Pengadaan APD atau APK
P : Probability / Kemungkinan terjadi : Lihat Tabel 2 : Pembuatan Instruksi Kerja / WI
C : Control / Pengendalian Resiko : Lihat Tabel 3 : Sosialisasi, pelatihan atau pengadaan Instrukstur.
Nilai C untuk perencanaan awal adalah = 0 4 : Penetapan Objectives QS&H

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-21


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) II-22


Tabel 2.2. Contoh Daftar Simak Potensi Kecelakaan

DAFTAR SIMAK POTENSI KECELAKAAN

No. Langkah Kegiatan A B C D E F G H I Keterangan

1 Pengisian bahan bakar A. Kebakaran

2 Pemeriksaan air batere (accu) B. Terkena uap air batere (accu)

3 Pemeriksaan minyak hidrolik C. Terkena air panas

4 Pemeriksaan air pendingin D. Terkena semprotan minyak

E. Jatuh terpeleset terbentur alat


5 Pemeriksaan kondisi alat kendali,
kendali

6 Pengoperasian alat F. Jatuh terpeleset terbentur frame alat

Melepas pena pengunci kendali bank


7 G. Kejepit alat (karena artikulasi)
(Bank Control)
Menjalankan (traveling) Tower Crane
8 H. Terkena/kejatuhan blade
di slope atau bukit yang curam

9 Naik / turun Unit I. Selip/terguling


II-20
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

A. Daftar Simak Keselamatan Kerja

Seperti halnya dengan daftar simak potensi kecelakaan, daftar simak


keselamatan kerja inipun dibuat oleh pejabat K3, berisi berbagai pertanyaan
berkaitan dengan usaha pencapaian Nihil Kecelakaan serta P3K.

Berikut ini diberikan contoh Daftar Simak Keselamatan Kerja dan cara
mengisinya.

Tabel 2.3. Contoh Daftar Simak Keselamatan Kerja


DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA

JENIS PEKERJAAN : ........................................................


LOKASI : ........................................................

No. Daftar pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah daerah kerja sudah dibersihkan dari material yang dapat menimbulkan
kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar)
Apakah daerah kerja sudah diperiksa dari kemungkinan ada bagian yang rawan
2.
amblas akibat hujan
Apakah sebelum beroperasi sudah dilaksanakan pemeriksaan untuk kemungkinan
3.
ada kebocoran minyak, air pendingin dan ada bagian-bagian yang rusak
4. Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup
Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang
5.
benar
6. Apakah peralatan P3K telah disediakan
Apakah telah tersedia rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang
7.
diperlukan
8. Apakah lantai kerja, tangga/steps sudah dibersihkan
Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas Engine (oil
9.
pressure) sudah dicek kondisinya
10. Apakah ketika telah selesai beroperasi alat sudah matikan dengan benar
Apakah ketika selesei beroperasi semua tuas kendali sudah diposisikan dengan
11.
benar
Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian telah tersedia dengan
12.
cukup
13. Apakah ada petugas yang memberi petunjuk pelaksanaan K3

Dibuat oleh : Mekanik Tower Crane

Tanggal :

Diketahui oleh :
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA

JENIS PEKERJAAN : ........................................................


LOKASI : ........................................................

No. Daftar pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah daerah kerja sudah bersih dari material yang menimbulkan


kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar)

2. Apakah daerah kerja sudah aman dan tidak rawan amblas akibat hujan

Apakah sebelum operasi tidak ada kebocoran minyak, air pendingin dan tidak ada
3.
bagian yang rusak

Apakah alat perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup dan
4.
kondisinya baik

Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang
5.
benar dan belum kadaluarsa dan siap pakai

6. Apakah peralatan P3K telah tersedia dan masih baik

Apakah pemasangan rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang


7.
diperlukan telah benar

8. Apakah lantai kerja telah bersih dan tidak licin

Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas Engine (oil
9.
pressure) kondisinya masih baik

Apakah ketika telah selesai beroperasi alat diparkir di tempat yang datar, tanah
10.
keras dan aman

Apakah ketika alat tidak beroperasi semua tuas kendali dalam posisi netral dan
11.
dikunci

Apakah bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian tersedia dengan


12.
cukup dan masih baik

13. Apakah pengarahan petugas K3 dilaksanakan dengan baik

Dibuat oleh : Pelaksana Lapangan

Tanggal :

Diketahui oleh :

Setiap pertanyaan (pada kolom pertanyaan) harus dijawab Ya atau Tidak sesuai
dengan kenyataannya, oleh baik operador maupun Pelaksana Lapangan dengan
memberi tanda  pada kotak yang sesuai dari form (daftar simak) masing-masing
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

RANGKUMAN

Laporan K3 menyangkut pembuatan daftar simak potensi kecelakaan kerja, daftar simak
keselamatan kerja, baik yang menjadi tugas Mekanik maupun Pelaksana Lapangan.
Laporan K3 berbentuk form isian dengan cara pengisian yang mudah pula, hanya
memberikan tanda, pada kolom/kotak yang dipilih.
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
1. Membuat laporan K3
1 Laporan / berita acara bila ada 1. Apakah yang dimaksud dengan
kerusakan / kehilangan APD & P3K?
APK dibuat secara benar 2. Apakah yang dimaksud kotak P3K?
3. Apakah diperlukan keberadaan kotak
P3K di tempat kerja?
4. Apa sajakah yang terdapat di dalam
kotak P3K?
5. Bagaimana cara mengetahui obat
yang sudah kadaluwarsa?
2 Laporan / berita acara dibuat 1. Apakah kegunaan dari sabuk
bila potensi bahaya keselamatan kerja ?
2. Dimanakah sabuk keselamatan kerja
wajib digunakan ?
3. Apa saja yang perlu diperiksa dari
sabuk keselamatan kerja?
4. Bagaimanakah cara memeriksa
sabuk keselamatan kerja?
5. Bagaimana cara menggunakan
sabuk keselamatan kerja?
3 Laporan / berita acara dibuat 1. Apakah kegunaan rambu
bila ada kehilangan part / keselamatan kerja?
bagian dari alat yang dapat 2. Sebutkan 3 (tiga) contoh rambu
keselamatan kerja!
menimbulkan potensi bahaya
3. Dimanakah rambu keselamatan kerja
sebaiknya dipasang?
4. Siapakah yang wajib mematuhi
rambu keselamatan kerja?
5. Apakah yang akan terjadi apabila
rambu keselamatan kerja tidak
dipatuhi?

4 Laporan near missed (nyaris 1. Apa kegunaan laporan near missed


celaka) dibuat Dibuat
2. Siapakah yang mengisi laporan
tersebut di atas
3. Apa yang dimaksud dengan Resiko
Bahaya
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
4. Akah keuntungan dengan dibuat
daftar simak Potensi kecelakaan
kerja
5. Apa bila terjadi kecelakaan kerja
siapakah yang bertanggungjawab
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

BAB III
LAPORAN KEGIATAN PERAWATAN, PERBAIKAN
REKONDISI ERECTION DAN DISMANTLING

3.1. UMUM
Peranan laporan dalam kegiatan pengoperasian alat-alat berat tidak dapat
diabaikan begitu saja, karena laporan merupakan bagian dari sistem
pengoperasian, merupakan bagian dari administrasi pengoperasian alat-alat berat.

Dengan laporan banyak hal dari pengoperasian alat-alat berat mulai dari pemakaian
bahan bakar, minyak pelumas dan sebagainya, jam kerja alat, kelainan atau
kerusakan yang terjadi sampai ke produksi alat. Karenanya itu akan berguna dalam
pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan alat-alat berat.
Hal tersebut menjadi tidak berguna manakala sistem laporan tidak berjalan.
Termasuk dalam sistem laporan di sini adalah laporan itu sendiri, unit-unit terkait
serta pengiriman atau penyampaian serta umpan balik.

Laporan dibuat dengan maksud memberikan informasi kepada semua bagian atau
unit kerja terkait berbagai hal mengenai pengoperasian alat-alat berat yang
sekiranya diperlukan sesuai dengan tugas masing-masing, termasuk untuk unit
kerja alatnya sendiri, sementara tujuannya adalah agar semua bagian atau unit
kerja terkait dapat menyiapkan diri dan mengambil langkah-langkah seperlunya
untuk mendukung pelaksanaan pengoperasian alat sehingga dapat lancar dan
berhasil dengan baik, yang pada dasarnya membantu kelancaran pekerjaan dan
keberhasilan proyek.

3.2. MEMBUAT LAPORAN PERAWATAN BERKALA


Pada dasarnya laporan operasi alat-alat berat dapat dibedakan dalam 3 jenis
laporan, yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

A. Laporan Harian
Laporan ini dibuat setiap hari, dibuat oleh dan menjadi tanggung jawab operator
alat berat yang bersangkutan.
Laporan harian ini, mencakup berbahagai hal mengenai pengoperasian alat
serta unit alatnya sendiri, seperti misalnya tipe alat, jenis pekerjaan,
pelaksanaan pengoperasian, pemakaian bahan, jenis kerusakan yang terjadi,
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

dan sebagainya, yang disebutkan secara rinci. Semua laporan berawal dari
laporan harian ini, atau berawal dari data yang tercantum dalam laporan harian
ini. Oleh karenanya bila terjadi kesalahan dalam laporan ini, terutama data
pengoperasian akan dapat menyebabkan salahnya laporan-laporan yang lain, ini
berarti informasi yang disampaikan tidak benar.
Laporan Harian Oprasional (LHO), atau laporan harian operasi (selanjutnya akan
dibahas pada bab lain).

B. Laporan Mingguan
Laporan ini dibuat setiap minggu atau selang waktu satu minggu. Laporan ini
merupakan hasil olahan laporan harian, dibuat dan menjadi tanggungjawab
Foreman sesuai dengan ketentuannya.

Data pengoperasian alat dari laporan harian yang diterima oleh Foreman atau
pengawas atau pejabat yang ditunjuk untuk diolah (kompilasi, evaluasi),
menghasilkan informasi mengenai diantaranya :

 Pemakaian bahan ( bahan bakar, minyak pelumas, dan sebagainya)


 Kinerja alat
 Produktivitas
 Hambatan operasi
 Efisiensi kerja alat.

Informasi tersebut dipergunakan untuk penyusunan Laporan Mingguan.


Disamping itu informasi juga dipergunakan untuk tindakan turun tangan.
Laporan Mingguan tidak selalu dibuat, tergantung unit Kerjanya, lebih-lebih
tergantung dari tingkat kepentingannya atau urgensinya.
Misalnya bila pekerjaan memerlukan pengawasan atau pemonitoran yang ketat,
karena pekerjaan merupakan crash program.

C. Laporan Bulanan
Bila laporan mingguan tidak dibuat maka data Laporan Harian diolah oleh
Pejabat atau institusi yang ditentukan untuk menghasilkan berbagai informasi
(sama seperti pada Laporan mingguan).
Laporan Bulanan (atau Laporan Mingguan) dikirim kepada dan diolah oleh
pejabat atasannya, berupa informasi atau masukan manajemen untuk pimpinan
atau Kepala Institusi.
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

3.3. MEMBUAT LAPORAN PERBAIKAN


Laporan-laporan yang dibuat atau disusun (Laporan Harian, Laporan Mingguan/
Bulanan), secara hirarkhis disampaikan kepada unit-unit atasan.
Laporan harus disampaikan dengan tepat waktu dan tepat kirim.
A. Tepat Waktu
Dengan tepat waktu, dimaksudkan bahwa laporan harus disampaikan sesuai
dengan waktu yang tidak ditetapkan, sesuai dengan jenis laporannya.

 Laporan harian disampaikan setiap hari, pada hari yang bersangkutan atau
paling lambat sehari sesudahnya atau disampaikan batas akhir yang
ditentukan

 Laporan mingguan, disampaikan pada akhir minggu yang bersangkutan,


atau sesuai dengan yang ditentukan

 Laporan Bulanan, disampaikan pada tiap akhir bulan.

B. Tepat Kirim
Tepat kirim, dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada
para pejabat pada bagian-bagian atau unit-unit kerja terkait atau institusi lain
yang ditentukan, menurut jenis dan tingkat hirarkinya. Misalnya Laporan Harian
dikirim dan disampaikan kepada atasan langsung operator atau pengawas
pekerjaan atau pejabat yang ditentukan, bukan dikirim langsung ke Unit
Produksi, misalnya. Demikian pada laporan Bulanan (yang dibuat oleh para
Foreman atau pengawas lapangan, atau yang lainnya) dikirim ke Pelaksana
Lapangan, bukan langsung ke kepala Proyek, dan seterusnya

3.4. MEMBUAT LAPORAN REKONDISI


Unit terkait adalah unit-unit kerja atau bagian-bagian atau institusi-institusi yang
berada di dalam organisasi pelaksanaan pekerjaan atau organisasi proyek, yang
diberi tugas untuk menangani atau harus diberi data atau informasi pekerjaan
pengoperasian alat, yang selanjutnya memberi informasi ataupun umpan balik
kepada unit kerja lain yang memerlukannya.
Unit-unit terkait ini antara Unit kerja/Proyek yang satu dengan lainnya bisa saja
berbeda, tergantung dari manajemen yang dipakai.
Laporan atau informasi yang diterima atau yang ditangani unit-unit termaksud
berbeda-beda, seperti misalnya Foreman/Pengawas menerima dan menangani
laporan rinci dari operator, sedangkan Pelaksana menerima dan menangani laporan
yang sudah diolah dan tidak rinci, demikian pula unit kerja Peralatan atau Unit
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

Produksi, sementara bagian logistik (suplai) tidak menerima informasi dalam bentuk
laporan, tetapi menerima permintaan bahan, yang asal-usulnya juga dari olahan
laporan operasi.

3.5. MEMBUAT LAPORAN ERECTION DAN DISMANTLING


Penyiapan laporan merupakan bagian dari sistem pengoperasian, dan juga
merupakan bagian dari administrasi pengoperasian alat-alat berat.

Dengan laporan-laporan tersebut maka pengoperasian Alat TC dapat diketahui


kegiatan operasional, produktifitas, gangguan/ kerusakan serta perbaikan
kerusakan pada masa operasionalnya. Dengan laporan tersebut maka keseluruhan
proses operasional peralatan TC dapat dimonitor dengan baik.

Laporan Kegiatan Erection/ pemasangan dan Dismantling/ Pelepasan peralatan


dibuat dengan maksud memberikan informasi kepada semua bagian atau unit kerja
terkait berbagai hal mengenai kegiatan selama proses tersebut. Dengan demikian
semua bagian atau unit kerja terkait dapat menyiapkan diri dan mengambil langkah-
langkah seperlunya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan baik pada proses
Erekcion maupun proses dismantling sehingga dapat lancar dan berhasil dengan
baik.

Didalam kegiatan Erection dan dismantling yang dilakukan oleh tim khusus/ terkait
yang mempunyai tugas dalam kegiatan tersebut maka pelaporan disiapkan oleh
pengawas / foreman yang dberi tugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan
tersebut. Semua proses kegiatan dicatat baik urutan kerja, penyiapan fasilitas
pendukung, peralatan pendukung, tim pelaksana, kondisi lingkungan, kendala, serta
saat uji operasi (running test). Sedangkan laporan pada saat dismantling berisi
laporan kegiatan proses dismantling, kendala operasi, kerusakan alat, serta berita
acara serah terima kembali peralatan.
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

BERITA ACARA
SERAH TERIMA PENGIRIMAN / PENERIMAAN / PENGEMBALIAN ALAT
Proyek :
Formulir – KA III
Bersama ini telah diterima pengiriman / penerimaan / pengembalian alat ke
Gudang Workshop Pool Peralatan.
Nama Alat :
Serial No :
Code No. :
Perlengkapan :

Dalam kondisi: 1. Baik 2. Normal 3. Rusak


Dengan penjelasan sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
............................................................................................................
Demikian disampaikan, agar diterima dengan baik.

Diketahui oleh, …………….,………200


Dikirim oleh,

[ ] [ ]
Site Manager Ka. Pelaksana Peralatan/ Mekanik
Diterima digudang / workshop peralatan / proyek pada :

Tanggal : …………………………….
Kondisi : …………………………….

Mengetahui, Diperiksa,

[ ] [ ]

Gambar 3.1. Contoh Berita Acara Pengiriman


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

CHECK LIST PENGIRIMAN ALAT


TOWER CRANE

Nama Pemeriksa : Lokasi Crane : No Gedung :


Pemakai : No Seri : Type Tower Crane :
Proyek : Pembuat : Tahun Pembuatan :
Nama Operator : Ketinggian awal : Ketinggian akhir : meter
Jenis dan Jml. Section : Traveling : ( Ya ) ( Tidak ) Panjang Jib Boom : meter
Jenis Sudut tetap : Traveling Balas : Ton Panjang Counter Jib : meter
Jenis Casis : Kapasitas Drum : Mtr Tgl Erection : Counter weight : ton
Beban radius mak : Ton Beban Maksimum : Ton Pengecekan Terakhir : Pengecekan Skrng :

No Apa Hasil Keterangan


Item Apa Yang Diperiksa Yang Pemeriksaan Jika hasil pemeriksaan indikasinya
Dikerjakan Baik Cukup Jelek cukup atau jelek , beri alasan

Static crane
1 Sesuaikan fixing angle sesuai kedudukannya cek
2 Kebersihan lintasan menuju tangga cek
3 Periksa apabila ada keretakan di pondasi beton cek
Power Suply
4 Circuit breaker di panel utama dan sambungan cek dan tes Tidak boleh lebih dari 30 m A
5 Check ground test ukur < 800 ohms dengan 300 m A dengan ground test
6 Check MCB di Panel Basic Mast cek dan tes Breaker A dengan sensitivitas < 30 m A
7 Periksa tegangan dan nilai tegangan ukur Dengan beban V, tanpa beban V
8 Ukur kabel yang dibutuhkan ukur Ukuran di dlm mm panjang meter
9 Check kondisi kabel cek dan tes Panjang kabel yang digunakan: meter

Motor Hoist (Type mekanisme: )


10 Periksa panel motor Cek
11 Periksa carbon brush Cek
12 Periksa Oil Level Motor Cek
13 Check limit switch naik/turun tes dan cek
14 Check ukuran brake disc/pad dan berfungsi tidaknya brake cek dan adjust Disc/pad diganti setiap 3 tahun
15 Kebersihan drum, jaga jangan sampai ada kebocoran(LMD) cek
16 Check hydraulic pump(Motor LMD) cek Tekanan bar, 135<pressure<140 bars
17 Check oli hydraulic (Motor LMD) cek Kapasitas 19 liter

Hook Rope
18 Check kondisi dan fungsi hook cek
19 Check hook apakah bisa berputar bebas? cek
20 Check pulley stoper dan lakukan grease cek
21 Check gulungan wire rope cek Ukuran wire rope mm
22 Check kondisi pulley block untuk seling single atau double cek

Slewing(Mekanisme type : )
23 Check electric motor , kipas dan sambungannya Dengar dan cek
24 Check kondisi belt dan kencangkan jika diperlukan cek dan adjust
25 Tes brake tes
26 Tes limit switch tes
27 Check reducer oil cek tidak perlu grease
28 Check chasisnya cek
29 Tes kecepatan slewing dgn variasi kecepatan tes
30 Nolkan gyrometer jikia perlu cek dan adjust
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

Motor Trolley (Mekanisme type: )


31 Check electric motor , kipas dan sambungannya Dengar dan cek
32 Check ukuran brake disc/pad dan berfungsi tidaknya brake cek dan adjust Adjust rongga udara = 3 lubang
33 Tes limit switch maju/mundur cek
34 Check kondisi belt dan kencangkan jika diperlukan cek dan adjust
35 Tes kecepatan trolley dgn variasi kecepatan Tes
36 Tes tombol emergency Tes
37 Check reducer oil cek tidak perlu grease
38 Check Oil Coupling cek

Jib Trolley
39 Check pergerakan trolley Dengar dan cek
40 Kekencangan wire rope trolley cek dan adjust
41 Check swivel, baji, clips dan cotter pin cek
42 Check jib, counter jib dan kondisi wire rope cek dan tes
43 Check roda trolley, pulley dan rubber stoper Dengar dan cek

Panel box
44 Periksa kondisi panel box dan tutupnya cek
45 Check fuse dan circuit breaker cek
46 Tes klakson, sirine dan anemometer cek dan tes
47 Tes tombol emergency di panel cek dan tes
48 Check ring dinamometrik untuk beban maksimum cek
49 Jib interference safety device jika perlu cek dan tes
50 Check kabel-kabel cek

Kabin
51 Check handle, switch control cek
52 Diagram beban, pemadam kebakaran, instruksi keselamatan cek
53 Tombol emergency, semua tombol dan lampu kerja cek
54 kebersihan kaca, lantai, pandangan, seal, penutup kabin cek

Angkur
55 Mast pin, cotter pin ,tangga , platform cek
56 Pin Counter Jib, pin baji, plat form, pengaman rel cek
57 Check counter jib ballast cek Untuk ballast type bock
58 Kondisi Telescope cage dan posisinya cek

Tes Beban
59 Tes beban ( + 10 % ) : Tes
Kg Tes dikerjakan dgn hanya 2 kali angkat & 25 % untuk CE
60 Tes beban maksimum ( + 10 % ) : Tes
Kg Mesin Baru
61 Tes beban statik dan dinamis ( + 33 % ) : Tes
Kg Tes berfungsi tidaknya semua tombol dgn ditekan

Diperiksa Operator Crane Mengetahui :

MEKANIK

Direncanakan dan dibuat oleh : Disetujui :

Gambar 3.2. Contoh borang chek list Pengiriman


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

Gambar 3.3. Contoh borang Inspeksi Kelayakan Alat setelah Erection


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

PT. _____________________
PERALATAN

LAPORAN PEGOPERASIAN ALAT Keterangan


--- : Operasi
PROYEK : O : Standby
LOKASI : X : Rusak / Perbaikan
BULAN :

NAMA ALAT :
code / serial no. :

jumlah
jam / tgl jam paraf keterangan
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 operasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah

_____________ , _______________

Mengetahui,
Project Manager Operator Koordinator Mekanik Proyek

Gambar 3.4. Contoh borang Laporan Pengoperasian Alat


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

PT. _____________________
PERALATAN

PREVENTIVE MAINTENANCE CHECKLIST

Component [ cde ] Description of Works Check Greese Notes


or Oil
BASE 2W Bolt, pla and split pin x
2W Earthing x
2W Ladder fixation x
MASTS & TIE IN 2W Bolt, pla and split pin x
2W Ladder & platforms x
2W Electrical cable fixation x x
CLIMBING 2W Platforms x
EQYIPMENT 2W Acces bodders x
2W Bolt, pla and split pin x
CAB 2W Cab fixation x
2W Windows x
2W eat x
D Wiper operation x
D Wiper blade x
D Electric fan x
CAT HEAD 2W Platforms x
2W Bolt, pla and split pin x
2W Weighing pulley fixation x
HB 2W Fish platters bolts x
2W Jib platters fixation x
2W Jib platters fixation x
2W Swivel fixation x
2W Elastic stops x
COUNTER HB 2W Fish platters bolts x
2W C. Jib ties pin and split pin x
2W Ballast fixation x
2W TOTAL palte fixation x
TROLLEY 2W Roller wear x
2W Rope lightening x
HOOKBLOCK D Pulleys x
D Hook swivel operation x
D Safety catch x
HOIST WINCH 2W Hoist winch rope winding x
2W slidding pulley x
2W Hoist rope oil x
2W Hoist rope wear and kicks x
D Hoist up limit switch x
D Hoist brake lining x
2W Hoist brake grap x
2W Hoist brake moment x
Y Hoist reducer oil level x x
2W Hois bearing x
2W Hoist reducer oil change x
2W Hoist rope reefing pulleys x
HYDRAULIC UNIT 2W Oil level x
2W Hooep x
2W Nipple x
2W Pump preasure x
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

Component [ cde ] Description of Works Check Greese Notes


or Oil
SLEEWING D belt traction x
2W brake linings x
D sleewing reducer oil level x x
Y sleewing reducer oil change x
M electrical brush x
M sleewing ring grease x
M sleewing ring bolts torque x
M sleewing ring teeth x
TROLLEY WINCH D trolley in limit switch x
D trolley out limit switch x
2W reducer oil level x
Y reducer oil change x
2W rpers oil x
2W brake linings x
2W brake grap x
ELECTRICAL M terminal tightenings x
M connecting plugs x
M fuses x
POWER SUPPLY M terminal tightenings x
M connecting plugs x
MAIN PANEL M terminal tightenings x
M connecting plugs x
M fuses x
W contactor, fan x
SAFETY M moment hoist up cut out x
M moment trolley up cut out x
CONTROL BOX 2W push buttons x
2W levers operation x
TRAVELLING 2W track aspect x
2W track earthing x
2W wheels wear x
2W brake linings x
2W brake grap x
2W brake torque x
2W reducer oil level x x
Y reducer oil change x
2W boggiers grease x

KEY
D = Daily W = Weekly M = Monthly Y = Yearly

SERVICEMAN TO CIRCLE THE X AFTHER EACH FUNCTION HAS BEEN COMPLETED

INSPECTED BY, OPERATORS USERS

Keterangan :
- service tanggal :
- servive kembali tanggal :

Gambar 3.5. Contoh borang Laporan Checklist Maintenance/Perawatan


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

KARTU RIWAYAT PERALATAN BERAT


( HISTORY FILE )
Tahun : .................

Jenis Peralatan :
Merk / Type :
No. Register :
Engine / Number (Penggerak) :
Serial / Number (Penggerak) :

No. Tgl / Bln Jam Oprs/Hourmeter/Odometer Uraian Kejadian /Pemel & Perbaikan Biaya Penyusutan Keterangan
Perbulan Komulatif Rekondisi (General Overhaul) Mutasi

Gambar 3.6. Contoh borang Kartu Riwayat Pengoperasian


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

RANGKUMAN

Tujuan pembuatan laporan adalah agar semua bagian terkait dapat menyiapkan diri
dan mengambil langkah yang tepat demi keberhasilan pekerjaan. Laporan
dibedakan dalam tiga jenis laporan, laporan harian, laporan mingguan dan laporan
bulanan. Didalam sistem laporan perlu ada umpan balik/tindak lanjut dari unit
terkait. Dengan demikian semua bagian atau unit kerja terkait mendapatkan
informasi yang benar serta dapat mengambil langkah-langkah seperlunya untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan operasioanal pekerjaan .
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
2. Membuat laporan kegiatan
perawatan, perbaikan rekondisi
erection dan dismantling
1 Laporan perawatan berkala 1. Mengapa pembuatan laporan
dibuat berdasar daftar simak perawatan berkala sangat penting
(checklist) dilakukan
2. Apa isi dari laporan Harian, dan siapa
yang mengisi laporan tersebut.
3. Ditujukan kepada siapa laporan
berkala tersebut
4. Apabila ada Laporan gangguan/
kerusakan peralatan, selanjutnya apa
yang harus dilakukan
5. Hasil Kompilasi Laporan operasional
peralatan digunakan untuk apa

2 Laporan perbaikan dibuat 1. Apa Tujuan dari Laporan perbaikan


dibuat
2. Apa isi dari laporan perbaikan
tersebut di atas
3. Mengapa Laporan tersebut harus
disampaikan dengan tepat waktu, apa
resikonya apabila mengalami
kelambatan
4. Sebutkan isi dari laporan Mingguan
5. Laporan apakah yang harus
diserahkan kepada pelaksana
Lapangan

3 Laporan rekondisi dibuat 1. Apa yang dmaksud Laporan rekondisi


2. Kenapa unit-unit terkait memerlukan
laporan tersebut
3. Sebutkan item laporan yang termasuk
dalam Laporan rekondisi
4. Tindak lanjut dari laporan rekondisi
digunakan untuk apa
5. Laporan apakah yang diperlukan oleh
unit Logistik
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
4 Laporan erection dan 1. Mengapa proses erection dan
dismantling dibuat dismantling perlu dibuat Laporan
2. Siapa yang membuat laporan tersebut
3. Pada proses Erection hal-hal apa
yang masuk dalam Laporan
4. Apabila ada kerusakan alat pada
Proses dismantling, siapa yang
menadatangani berita acara
kerusakan tersebut
5. laporan erection dan dismantling
diserahkan kepada siapa
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

BAB IV
PENYAMPAIAN LAPORAN KEPADA ATASAN LANGSUNG

4.1. UMUM
Laporan Harian Operasi merupakan titik awal dari berbagai informasi pengoperasian
alat-alat berat, berbagai data mengenai pengoperasian alat-alat berat. Berbagai data
mengenai pengoperasian alat, termasuk data alat dan pekerjaan, disajikan melalui
laporan ini. Laporan harian operasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab mekanik alat
yang bersangkutan.

Dengan demikan peranan Mekanik dalam menangani administrasi pengoperasian


alat, yang kemudian menjadi informasi, menjadi cukup kelihatan. Kesalahan atau
ketidakbenaran dalam memasukan data, dapat berakibat cukup besar dalam
pelaksanaan pengoperasian alat, dalam pelaksanaan pekerjaan.

Oleh karena itu mekanik dituntut, disamping menyajikan data secara akurat juga harus
jujur, apa adanya.

Laporan harian operasi berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan
pengoperasian alat, pengoperasian Tower Crane. Mungkin saja terjadi sedikit
perbedaan isi laporan diantara laporan dari Unit Kerja atau Perusahaan yang satu
dengan yang lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya :

1. Data proyek (nama, lokasi, dsb)


2. Data alat (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapasitas,dsb)
3. Kondisi alat
4. Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb)
5. Hasil pekerjaan (volume, lebar, panjang, dalam galian, dsb)
6. Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb)
7. Dan lain sebagainya.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) IV-1


MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

4.2. MENELITI ULANG LAPORAN DAN MENANDATANGANI


Laporan harian operasi pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah dikerjakan,
yaitu bentuk formulir atau form. Dengan demikian untuk suatu laporan, formulir telah
didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan agar mudah dan
sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam
pengisian laporan.

Laporan dalam bentuk surat selalu dihindari. Tujuannya adalah agar tidak terlalu
membebani mekanik dan mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan.

Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada di dalam formulir laporan
termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada yang harus
diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan tanda-tanda saja,
misalnya tanda (x) atau semacam huruf v ( ).

Pengisian laporan harus mengikuti petunjuk pengisian, baik petunjuk lengkap maupun
petunjuk sebagian saja.

Hal ini penting karena petunjuk pengisian tersebut besar artinya ; bila tidak mengikuti
petunjuk atau menyalahi petunjuk, maka laporan dapat menjadi salah besar misalnya
petunjuk pengisian mengharuskan diisi dengan satuan m (meter), tetapi diisikan
dengan km (x1000), atau km/jam diisi dengan mil/jam, dan sebagainya. Oleh karena itu
ikuti petunjuk atau cara pengisian dari formulir yang bersangkutan

4.3. MENYAMPAIKAN LAPORAN KE ATASAN LANGSUNG TEPAT WAKTU


Petunjuk pengisian formulir atau form laporan harian operasi diberikan secara rinci
bagaimana mengisikan data pengoperasian alat kedalam form Laporan Harian Operasi
(LHO).
Berikut ini diberikan contoh Form LHO beserta petunjuk pengisiannya.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) IV-2


MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

Tabel 4.1. CONTOH : LAPORAN HARIAN OPERASI

Nama pekerjaan : Jenis alat :


Hour meter (awal) :
Lokasi : Merk/Type :
Hour meter (akhir) :
Tanggal : Nomor registrasi :

Nama mekanik : Lapangan operasi Penggunaan/pengoperasian


1. Jenis material Kondisi
2.. Siang (pukul) Malam (pukul) Jam / menit Keterangan

Pemakaian/tambahan bahan 06.00 18.00

07.00 19.00
Pelumas
Bahan bakar Pelumas Minyak Minyak power 08.00 20.00
engine Minyak lain Air accu Lain-lain
(ltr) transmisi (ltr) hidrolik (ltr) train (ltr)
(ltr)
09.00 21.00
10.00 22.00
11.00 23.00

Keadaan/tekanan/temperature 12.00 24.00

13.00 01.00
Pelumas Pelumas Pelumas Ampere Minyak
Keadaan Air pendingin
engine transmisi power train meter hidrolik 14.00 02.00

Normal 15.00 03.00

Tidak normal 16.00 04.00

17.00 05.00
Kerusakan yang terjadi
No. Jenis pekerjaan Produksi

Disetujui oleh : Dibuat / diisi oleh : 1


Pengawas lapangan Mekanik
2

3
( ....................................... ) ( ....................................... ) 4

Catatan : 1. Pada kolom-kolom Keadaan/Tekanan/Temperatur, isilah dengan tanda [√] pada kolom yang bersangkutan (Normal atau Tidak Normal)
2. Pada kolom-kolom di belakang Waktu/Jam, isilah dengan tanda [√], di belakang waktu yang bersangkutan bila alat beroperasi, dan dengan tanda [X] bila alat tidak beroperasi. Pada kolom
IV-3

Jam/Menit diisi dengan waktu penggunaan/pemgoperasian


MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

Cara Pengisian :

1) Nama Pekerjaan
Diisi nama pekerjaan yang dilakukan pada Proyek termaksud, misalnya :
- Menghampar material (spreading), atau
- Memindah
- dsb.

2) Lokasi
Diisi nama tempat pekerjaan dilakukan, misalnya :
- Proyek A /
- Proyek B / Apartemen
- dsb.

3) Tanggal
Diisi tanggal pada hari pekerjaan dilakukan, misalnya :
- 25 Juli 1997, atau
- 25 april 2002
- dsb.

4) Jenis Alat
Diisi jenis alat yang dipergunakan, misalnya :
- Tower Crane , atau
5) Merek / Type
Diisi merek dan tipe dari alat berat yang dipergunakan, misalnya :
- John Deere, 770B (Tower Crane )
- Komatsu WA -130-3CS, (Wheel loader) atau
- dsb.

6) Nomor Registrasi
Diisi Nomor registrasi alat, sesuai dengan yang diberikan oleh pemilik alat/unit
kerja, misalnya :
- GD 2001/005
- dsb.
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

7) Hour Meter (awal)


Diisi dengan penunjukan angka pada service meter, sebelum mulai bekerja,
misalnya :
- 0025751.

8) Hour Meter (akhir)


Diisi dengan penunjuk angka pada service meter, setelah selesai bekerja,
misalnya :
- 0002792.

9) Nama Mekanik
Diisi dengan nama mekanik yang bertugas, misalnya :
- Badu
- Amir.

10) Jenis Material


Diisi dengan jenis material yang dikerjakan, misalnya ;
- Semen, atau
- Sirtu.
- Dsb.
11) Diisi dengan kondisi lapangan yang dikerjakan, misalnya ;
- Kering atau
- Agak basah bekas hujan semalam.
12) Bahan Bakar (liter)
Diisi jumlah pemakaian bahan bakar pada hari yang bersangkutan, dalam
liter.
13) Pelumas Engine, Pelumas Transmisi, Minyak hidrolik, Minyak Pelumas Power
Train (ltr)
Masing-masing diisi jumlah minyak yang ditambahkan, dalam liter, pada hari
yang bersangkutan, diisi dengan angka.
14) Minyak Lain (liter)
Diisi dengan jumlah tambahan minyak lainnya, dalam liter, pada hari yang
bersangkutan, diisi dengan angka.
15) Air Accu
Diisi dengan jumlah air accu, dalam liter, pada hari yang bersangkutan.
16) Lain-Lain
Diisi dengan jumlah pemakaian bahan lain, pada hari yang bersangkutan.
17) Air Pendingin
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai berkaitan dengan temperatur
air pendingin misalnya bila temperatur air pendingin normal, berilah tanda
pada kolom normal, bila temperatur air pendingin tinggi / engine panas,
berilah tanda pada kolom Tidak Normal.
18) Pelumas Engine
Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan tekanan
minyak pelumas engine.
19) Pelumas Transmisi
Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur
minyak.
20) Pelumas Power Train
Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur
minyak.
21) Minyak Hidrolik
Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur
minyak.
22) Ampere Meter
Diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan pengisian
accu.
23) Siang (Pukul), Malam (Pukul)
Angka-angka pada kolom Pukul menunjukan jam operasi alat dan jam tidak
operasi alat.
Berilah tanda √ di belakang angka-angka bila alat beroperasi, dan berilah
tanda X di belakang angka-angka bila alat tidak beroperasi.
Misalnya, alat (Tower Crane ) beroperasi mulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 11.00, kemudian pukul sebelas berhenti karena ada gangguan teknis
dan mulai lagi pukul 12.00 sampai dengan pukul 16.00. Pada malam harinya
bekerja lagi mulai pukul 19.00 sampai pukul 21.00.
Pengisiannya adalah, di belakang angka 07.00, 08.00,09.00,10.00,
12.00,13.00, 14.00,15.00,16.00,19.00, 20.00 dan 21.00 diberi tanda √ ,
sedangkan di belakang angka 11.00 diberi tanda X.
24) Waktu
Kolom-kolom waktu ini diisi dengan lamanya kegiatan, dalam jam dan menit.
Dengan contoh di atas maka sejajar dengan tanda √ diisi 1 dan 0. Demikian
pula di belakang tanda X.
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

Bila misalnya ketika mulai bekerja lagi tidak tepat pada pukul 12.00, tetapi
pukul 12.30 maka sejajar dengan tanda √ pada angka 12.00 diisi dengan 0
dan 30.
25) Keterangan
Pada kolom-kolom ini diisi degan kondisi kerja, seperti operasi,
rusak/perbaikan, menunggu perintah, sesuai dengan kenyataan, sejajar
dengan waktu masing-masing.
26) Jenis Kerusakan
Diisi dengan jenis kerusakan yang terjadi, misalnya blade retak atau
sambungan pipa hidrolik bocor, dan sebagainya.
27) Produksi
Kolom-kolom Produksi diisi dengan jenis pekerjaan dan hasil kerja atau
produksinya, pada hari yang bersangkutan :
1. Menghampar sirtu, (100 x 6)m2
2. Memindah material V, 100m3
3. dsb.

4.4. PENGARSIPAN SALINAN LAPORAN


4.4.1. Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan
pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen
puncak

4.4.2. Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan
dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab

4.4.3. Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak


terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin
akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin
agar laporan tepat waktu

4.4.4. Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya
tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

RANGKUMAN

Laporan harian operasi menjadi tugas dan tanggung jawab mekanik dan harus dikerjakan
setiap hari dan disampaikan kepada atasan atau pengawas setiap hari pula.
Laporan harian operasi berbentuk form isian dengan cara pengisian yang sederhana atau
mudah, memuat berbagai data operasional seperti antara lain data alat, pemakaian bahan
bakar operasi, produksi.
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
3. Menyampaikan laporan kepada
atasan langsung
1 Laporan diteliti ulang dan 1. Apakah perlu seorang mekanik
ditandatangani membuat laporan yang menyangkut
pekerjaan pengukuran selama
pekerjaan konstruksi?
2. Apa sajakah yang perlu dimuat
dalam laporan yang menyangkut
pekerjaan pengukuran selama
pekerjaan?
3. Mengapa jumlah peralatan perlu
dicatat?
4. Siapakah yang perlu membuat
laporan yang menyangkut pekerjaan
pengukuran selama pekerjaan?
5. Apa manfaat catatan yang dibuat
oleh juru ukur selama menjalankan
tugasnya pada satu pekerjaan
konstruksi?

2 Laporan disampaikan ke 1. Mengapa Laporan perlu disampaikan


atasan langsung tepat waktu tepat waktu
2. Mengapa format formulir dibuat
mudah dalam pengisiannya
3. Apa yang terjadi apabila ada
kesalahan dalam pengisian formulir
4. Apa yang dapat diketahui dari LHO
yang diserahkan
5. Jelaskan mengapa merk dan tipe alat
perlu dicantumkan dalam form
pengisian laporan

3 Salinan laporan 1. Mengapa perlu dibuat dokumentasi


diarsipkan/difile pekerjaan pengukuran?
2. Sebutkan contoh 3 dokumentasi
yang perlu dibuat?
3. Apakah perlunya dokumentasi
sebelum dan sesudah pelaksanaan
konstruksi?
MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

ELEMEN KOMPETENSI & KRITERIA


LATIHAN / PENILAIAN MANDIRI
UNJUK KERJA (KUK)
4. Siapa yang bertanggungjawab untuk
filling data arsip
5. Apa yang harus dilakukan apabila
ada arsip yang hilang
MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

KUNCI JAWABAN BAB II

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Laporan / berita acara bila ada kerusakan / kehilangan APD & APK dibuat
secara benar
1 P3K adalah kependekan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

2 Kotak P3K adalah salah satu peralatan utama yang harus ada pada
organisasi P3K

3 Ya, karena kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan di tempat kerja


selalu ada, sehingga untuk tindakan darurat diperlukan adanya kotak P3K.

4 Obat-obatan sederhana seperti obat sakit kepala, obat merah, obat sakit
perut, perban rivanol dan sebagainya.
5 Ada tiga cara :
a. Dengan melihat masa kadaluarsa yang ada pada etiket obat.
b. Warna yang sudah berubah atau tidak bening lagi (keruh)
c. Bau yang sangat menyengat.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Laporan / berita acara dibuat bila potensi bahaya
1 Untuk mencegah seorang pekerja jatuh dari ketinggian tempat dia bekerja.

2 Di tempat ketinggian.

3 a. Apakah sabuk keselamatan kerja tersedia ditempat kerja


b. Jika tersedia apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah tim pengukuran
c. Jika sabuk keselamatan tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi
untuk anggota tim juru ukur segera laporkan kepada pihak yang
berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya.
4 a. Apakah gesper pengait berfungsi dengan baik.
b. Apakah sabuk keselamatan kerja masih kuat.
c. Apakah tali-tali yang ada di sabuk pengaman masih lengkap.
d. Apakah tali-tali yang ada di sabuk keselamatan kerja masih baik dan
kuat.
e. Jika kondisi sabuk keselamatan yang tersedia sudah tidak layak dipakai
segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera diganti.

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Machanics)


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
5 Cara menggunakan sabuk pengaman yang benar :
a. Selalu gunakan sabuk keselamatan kerja jika bekerja di suatu
ketinggian.
b. Selalu mengingatkan kepada anggota tim pengukuran untuk juga
menggunakan sabuk keselamatan kerja bila bekerja di suatu
ketinggian.
c. Kaitkan tali pengait sabuk keselamatan kerja pada tempat yang kuat
serta tidak menggangu aktivitas diri sendiri maupun pekerja lainnya.
d. Meskipun sudah menggunakan sabuk keselamatan kerja, tetaplah
berhati-hati dalam bekerja di ketinggian.

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Laporan / berita acara dibuat bila ada kehilangan part / bagian dari alat yang
dapat menimbulkan potensi bahaya
1 Rambu-rambu yang dipasang berguna untuk mengingatkan atau
mencegah terjadinya suatu akibat yang mungkin timbul jika rambu-rambu
tersebut tidak dipindahkan

1. Dilarang masuk 2. Dilarang merokok 3. Wajib pakai helm

3 Rambu keselamatan kerja dipasang pada tempat yang strategis terutama


tempat-tempat yang mempunyai potensi ancaman dari yang dimaksud
rambu tersebut.

4 Semua personil yang terlibat di dalam aktivitas konstruksi tersebut.

5 Terjadinya kecelakaan kerja yang menimpa pekerja sesuai dengan rambu-


rambu yang dilanggar

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Machanics)


MODUL TCM-06 BAB II
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan K3

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Laporan near missed (nyaris celaka) dibuat
1 Laporan dibuat untuk mengetahui jenis kegiatan yang mempunyai resiko
terjadinya kecelakaan kerja

2 Dibuat oleh Pejabat K3

3 Resiko bahaya adalah Suatu akibat yang mungkin terjadi pada suatu
kejadian pelaksanaan pekerjaan ( misal : kemungkinan terkena percikan
api pada waktu pengelasan)

4 Keuntungannya adalah bahwa potensi kecelakaan kerja dapat


diperkirakan/ diprediksi sejak semula
5 Yang bertanggungjawab adalah kepala pelaksana pekerjaan/ Site manager

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Machanics)


MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
1. Laporan perawatan berkala dibuat berdasar daftar simak (checklist)
1 Untuk bahan evaluasi dalam maintenance ala

2 Data terakhir dari kondisi alat beserta komponen-komponen penunjangnya

3 Atasan langsung mekanik

4 Dengan segera mengevaluasi untuk diadakan perbaikan

5 Evaluasi perawatan alat

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Laporan perbaikan dibuat
1 Untuk mengetahui kondisi selama tahap perbaikan alat

2 Bagian mana saja komponen yang harus diganti/diperbaiki dan apa


penyebabnya
3 Gar selesei dengan tepat waktu sehingga tidak mengganggu pekerjaan lain

4 Kondisi peralatan alat selama satu minggu dioperasikan

5 Laporan harian
MODUL TCM-06 BAB III
Membuat Laporan Pekerjaan Laporan Kegiatan Perawatan, Perbaikan Rekondisi
Erection Dan Dismantling

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Laporan rekondisi dibuat
1 Mempernbaiki alat untuk mnejadi lebih baik baik dengan cara mengganti
komponen atau tidak
2 Sebagai laporan dan peratanggung jawaban

3 Jenis dan speksifiaksi komponen yang harus diaganti/ rusak, apa


penyebabnya dan bagaimana penyelesaiannya

4 Pelaporan

5 Kebutuhan spare part yang rusak dan spare part pengganti

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
4. Laporan erection dan dismantling dibuat
1 Untuk mengetahui kondi alta baik itu sebelum pengoperasian maupun
sesudahnya.
2 Tim khusus

3 Cheklist kelayakan komponen-komponen yang dipasang

4 Tim khusus dengan disaksikan oleh mekanik

5 Atasan langsung mekanik


MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

KUNCI JAWABAN BAB IV


KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &
JAWABAN
1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani
1 Perlu, sebab laporan yang dibuat menyangkut kegiatan selama pekerjaan
pengukuran merupakan pertanggung jawaban mekanikr tersebut selama
melakukan kegiatan

2 Daftar pekerjaan mekanik yang dikerjakan, jenis dan jumlah peralatan, lama
penugasan, jenis aktivitas, tanggal aktivitas dan permasalahan yang
dihadapi beserta penyelesaiannya

3 Untuk memonitor dan menginventaris peralatan yang digunakan

4 mekanik dan atasan langsung

5 Disamping untuk memberikan laporan aktivitasnya selama menjalankan


tugas juga memperkaya referensi pengetahuan juru ukur apabila
menghadapi permasalahan yang sama

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
2. Laporan disampaikan ke atasan langsung tepat waktu
1 Sebagai bahan evaluasi

2 Supaya tidak terjadi banyak kesalahan dan kekeliruan

3 Bahan evaluasi tidak valid

4 Kondisi alat setelah pakai

5 Data yang masuk agar valid sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam
maintenance alat

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Machanics)


MODUL TCM-06 BAB IV
Membuat Laporan Pekerjaan Penyampaian Laporan Kepada Atasan Langsung

KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) &


JAWABAN
3. Salinan laporan diarsipkan/difile
1 Dokumentasi ini akan mendukung secara visual aktivitas yang dilakukannya.

2 a. Titik referensi
b. Peralatan yang digunakan
c. Pelaksanaan satake out
3 Untuk mengetahui kondisi awal dan kondisi akhir dari konstruksi

4 Atasan langsung mekanik

5 Dengan segera membuat data baru yang lebih valid dengan kondisi dan
situasi alat terakhir

Mekanik Tower Crane (Tower Crane Machanics)

Anda mungkin juga menyukai