Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI / PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL)
TENTANG PENCATATAN KATALOG BUKU PADA PERPUSTAKAAN 400
Disusun sebagai syarat untuk mengikuti sidang prakerin
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tahun Pelajaran 2016-2017

Disusun oleh
NAMA : RIA AGUSTINA
NIS : 161710494
KOMP. KEAHLIAN : ADM. PERKANTORAN

SMK NEGERI 1 LEMAHABANG


JL. KH. Wahid Hasyim No. 76 Lemahabang Kabupaten Cirebon 45183
(0231) 635308 (0231) 637060
E-mail : smkn1lemahabang@gmail.com Website : www.skensala.web.id
LEMBAR PENGESAHAN DARI DU/DI
Laporan ini telah disetujui oleh :

Sekretariat
Bagian Pustakawan

SUHARI, S.AP
NIP. 19670605 199403 1 010

Mengetahui,
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Drs.H.MOCHAMAD KORNELI,M.Si
NIP. 19590425 198803 1 005
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 LEMAHABANG
Jl. KH.A. Wahid Hasyim No. 76 Lemahabang Kabupaten Cirebon 45183
Telp. (0231) 635308 fax. (0231) 637060
E-mail : smkn1lemahabang@gmail.com Website : www.skensala.web.id

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Laporan :
Nama Siswa : Ria agustina
NIS : 161710494
Kompetensi Keahlian : Adm. Perkantoran

Disetujui oleh :
Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

ELPASA, M.Pd Dra. Tine Sumartini P.


NIP.19750510 200801 1 100 NIP.
Mengetahui :
Kepala Sekolah, Waka Hubin,

H. WIRYO SANTOSO, M.M.Pd Drs. ENJANG HERMAWAN, M.Pd


NIP. 19591218 198403 1 008 NIP. 19650307 200701 1 008
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan penulisan Laporan Prakerin (PKL), di perpustakaan
400 dan menyusun praktek ( prakerin merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Kompetensi Semester 5 ). Laporan ini juga disusun dalam rangka
memenuhi kewajiban untuk mengikuti Ujian Sekolah (US).
Dalam penulisan Laporan (Prakerin/PKL) ini, kami banyak sekali
bimbingan, sehingga pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak-banyak
berterimakasih kepada :
1. Bapak H. Wiryo Santoso, M.M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Lemahabang.
2. Bapak Drs. Enjang Hermawan, M.Pd selaku Waka Hubin SMK Negeri
1 Lemahabang.
3. Ibu Dra. Tine Sumartini P. selaku pembimbing PKL (Praktek Kerja
Lapangan).
4. Ibu Dra. Tine Sumartini P. selaku Wali Kelas Administrasi Perkantoran
3 di SMK Negeri 1 Lemahabang.
5. Bapak Elpasa, S.Pd selaku Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Lemahabang.
6. Bapak Drs. H. Mochamad Korneli. M.Si selaku Kepala Dinas
Perpustakaan 400.
7. Bapak Suhari selaku Instruktur Perpustakaan 400.
8. Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 1 Lemahabang.
9. Staf Karyawan dan Karyawati DISPUSIP
10. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan dalam
kegiatan ini baik moral maupun materi.
Menyadari bahwa dalam penulisan dan menyusun laporan ini masih
banyak kekurangan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Lemahabang, September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Tujuan dan manfaat

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTITUSI PASANGAN

2.1 Sejarah perusahaan/institusi pasangan

2.2 Struktur organisasi perusahaan/institusi pasangan

2.3 Uraian tugas (Job Description)

2.4 Visi dan Misi perusahaan

BAB III. LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian

3.2 Macam-macam katalog

3.3 Tujuan katalogisasi

3.4 Fungsi katalogisasi

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Prosedur pengkatalogisasi

4.2 Cara pembuatan kartu katalog

4.3 Cara penulisan katalog

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ( Membandingkan antara bab 2 dan bab 3)

5.2 Saran

III. Bagian Akhir terdiri dari :

- Daftar Pustaka
- Lampiran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pemilihan karya tulis ini sesuai dengan salah satu kegiatan yang
ada pada bidang yang berada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Cirebon yakni di bagian Perpustakaan 400. Hal yang dikerjakan berupa :
1. Pelayanan Informasi
2. Pencatatan katalog buku ( stock opname )
3. Pengetikan data stock opname
Oleh karena itu, penulis memilih judul “PENCATATAN KATALOG
BUKU (STOCK OPNAME)”

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Pembuatan Laporan
1. Mengaplikasikan teori yang dapat disekolah dan pratikum yang
didapat di instansi
2. Untuk meningkatkan pengetahuan dsan kemampuan dalam
memasuki dunia kerja
3. Melatih agar mandiri dan terampil
4. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah mengikuti praktek kerja
industri (PRAKERIN)
5. Bagi pihak instansi untuk mengetahui pengetahuan para siswa
didalam penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada saat
belajar di sekolah maupun kesiapan siswa dalam bekerja.
2. Manfaat Pembuatan Laporan
1. Memperoleh pengetahuan atau pengalaman kerja pada umumnya
dan informasi tentang pengembalian buku berdasarkan sistem
nomor dan kegiatan lainnya.
2. Diharapkan hasil kerja ini senantiasa dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan menambah pengetahuan pembaca khususnya
tentang pengembalian buku berdasarkan sistem nomor.
3. Mengetahui sejauh mana pengetahuan dan ilmu skill yang dimiliki,
sehingga kekurangannya akan dilengkapi kembali.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA
CIREBON

2.1 Sejarah Singkat DISPUSIP

Perpustakaan Umum Kota Cirebon atau yang lebih dikenal dengan nama
Perpustakaan 400 berada dijalan Brigjen Dharsono (By Pass) no. 11 Kota
Cirebon, Jawa Barat. Perpustakaan ini awalnya didirikan oleh Ikatan
Keluarga Batalion 400 Tentara Pelajar Brigade XVII Siliwangi pada tahun
1980 an untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang tergabung dalam
Batalion 400 Tentara Pelajar Brigade XVII Siliwangi.
Pada Tahun 1984 saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membentuk
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Umum Kotamadya Dati II
Cirebon dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat,
pihak Ikatan Keluarga Batalion 400 bersedia menyumbangkan tanah beserta
bangunan perpustakaan didalamnya untuk dijadikan perpustakaan umum
daerah. Sedangkan peresmian penggunaanya dilakuka oleh Ketua Ikatan
Keluarga Batalion 400 Tentara Pelajar Brigade XVII Siliwangi, Drs. H.
Salamun A.T. pada tanggal 10 November 1984.
Setelah resmi beroperasi dari tahun 1984 status perpustakaan UPT
Perpustakaan Umum berada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1990 UPT Perpustakaan Umum Kotamadya
Dati II Cirebon beralih status menjadi Unit Pelaksana Teknis yang berada
dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya Dati II Cirebon
sebelas tahun kemudian tepatnya pada tahun 2001 UPT Perpustakaan
statusnya menjadi Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kota Cirebon.
Seiring dengan perubahan kelembagaan berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.8 Tahun 2003. Pemerintah Kota Cirebon menata ulang kelembagaan
diantaranya penggabungan Kantor Arsip Daerah dengan Kantor
Perpustakaan Umum, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 13
Tahun 2004 tentang Pembentukan lembaga Teknis Daerah Pada Pemerintah
Kota Cirebon, telah dibentuk Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
(BAPUSIPDA) Kota Cirebon yang terdiri dari dua Bidang yaitu Bidang
Perpustakaan dan Bidang Kearsipan.
Di tahun 2017 adanya perubahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Perangkat Daerah ditindaklanjuti berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Cirebon dan Peraturan Wali Kota Cirebon No. 63 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan.
Daerah (BAPUSIPDA) Kota Cirebon menjadi Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan (DISPUSIP) Kota Cirebon yang terdiri dari Sekretariat, empat
bidang yaitu Bidang Pengembangan Perpustakaan Dan Pembudayaan
Kegemaran Membaca, Kabid Layanan, Pengolahan Dan Pelestarian Bahan
Perpustakaan.

2.1 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DAN STRUKTUR


ORGANISASI

Kedudukan :
Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah merupakan unsur pelaksana
urusan pemerintah di bidang perpustakaan dan kearsipan, dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wali Kota melalui Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok :
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas pokok membantu
Wali Kota melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan
yang diberikan kepada daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan.
Fungsi :
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kota Cirebon mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan pelaksanaan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah bidang perpustakaan dan
kearsipan;
b. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan yang
diberikan kepada daerah bidang perpustakaan dan kearsipan;
c. Pelaksana evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada daerah bidang perpustakaan dan
kearsipan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas dalam pelaksanaan urusan
pemerintahan bidang perpustakaan dan kearsipan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Wali Kota terkait tugas
dan fungsinya;

2.3 STRUKTUR ORGANISASI


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terdiri dari :
Kepala Dinas, membawahkan
1. Sekretaris, membawahkan :
a) Sub Bagian Umum;
b) Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan
c) Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Layanan, Pengolahan dan Pelestrian Bahan Perpustakaan
membawahkan :
a) Seksi Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan; dan
b) Seksi Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Pelestarian Koleksi
Perpustakaan.
3. Bidang Pengembangan Perpustakaan dan pembudayaan Kegemaran
Membaca, membawahkan :
a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan; dan
b) Seksi pembudayaan kegemaran Membaca.
4. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan membawahkan :
a) Seksi Pembinaan Kearsipan; dan
b) Seksi Pengawasan Kearsipan.
5. Bidang Pengolahan Arsip membawahkan :
a) Seksi Pengolahan dan Layanan Arsip; dan
b) Seksi Akuisisi, Pengolahan dan Preservasi.
6. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
7. Kelompok Jabatan Fungsional

2.4 Visi dan Misi


1. Visi
Visi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon Sesuai dengan Visi
Pemerintah Kota Cirebon “Terwujudnya Kota Cirebon yang Religius, Aman,
Maju, Aspiratif dan Hijau Tahun 2018”, Dinas Perpustakaan dan Kearsipam
Kota Cirebon menetapkan visinya yaitu : “Terwujudnya Layanan
Perpustakaan dan Kearsipan sebagai Sumber Informasi yang Aman dan Maju
pada Tahun 2018”.

2. Misi
Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, dirumuskan Misi dari Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon sebagai berikut :

1) Mengembangkan Minat dan Budaya Baca Masyarakat;


2) Meningkatkan Mutu Pengelolaan Kearsipan.
BAB III
PENDALAMAN MATERI

3.1 PENGERTIAN KATALOG


A. Pengertian Katalog
Katolog adalah daftar koleksi perpustakaan. Katolog bisa disusun
berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain – lain
tergantung pustakawan di sekolah masing-masing. Katalog merupakan kumpulan
buku -buku yang sudah masuk kedalam perpustakaan.
Katalog adalah Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen
(misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi perpustakaan
yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara
sistematis.
Katalogisasi (cataloging): Kegiatan atau proses pembuatan wakil ringkas
dari bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD-ROM, mikrofilm, dll.).
Istilah ini kadang-kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka dan secara
umum penyiapan bahan pustaka untuk digunakan pemakai. Kadang-kadang
disebut juga dengan istilah pengindeksan (indexing).
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam
katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri
fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan
subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut
kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-
hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan
yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga
dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan
mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga
digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu
katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan.
Salah satu pekerjaan teknis di perpustakaan adalah kerja “katalogisasi” ini
adalah proses pembuatan kartu katalog. Katalogisasi berasal dari kata katalog
yang artinya adalah sebuah daftar, oxford dictionary memberi ciri: katalog adalah
suatu daftar yang disusun secara sistematis, misalnya menurut abjad dan biasanya
dibubuhi penjelasan singkat atau ciri yang menunjukkan kedudukannya.
Sedangkan katalog perpustakaan artinya adalah: daftar buku atau bahan lain yang
terkumpul di suatu perpustakaan/suatu koleksi; daftar ini disusun menurut suatu
susunan yang mudah dikenali;berisi keterangan dari buku;disajikan dalam bentuk
tertentu, yang dikatakan dengan susunan yang mudah dikenal adalah menurut
abjad, atau menurut imbol klasifikasi dari subjek buku. Sedangkan yang dimaksud
dengan keterangan dari buku adalah judul, pengarang, editor, pelukis,
penterjemah, keterangan cetakan, imprint, lokasi dan lain sebagainya. Keterangan
dari buku ini harus diberikan dalam bentuk dan susunan menurut peraturan
katalogisasi.

B. Pengertian Katalogisasi
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana
dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahanpustaka,
baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit
dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang
menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar
sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas dokumen
(condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai sarana temu
kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.
Di dalam buku “A manual of Cataloguing Practice” dijelaskan bahwa
katalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap
dari suatu buku-buku koleksi, dokumen-dokumen, atau bahan-bahan pustaka
lainnya.
Menurut Bakewell, keterangan-keterangan yang perlu dicantumkan pada katalog
adalah sebagai berikut:
- The Heading
Tajuk entri yang berupa nama keluarga pengarang atau nama utama pengarang.
- The Title Statement
Judul buku, baik judul utama buku maupun sub judul.
- The Imprint
Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, tabel,
bibliografi, dan ependik.
- Notes
Keterangan singkat mengenai seri penerbit, judul asli, dan pengarang aslinya
(apabila buku tersebut merupakan terjemahan).

3.2 MACAM-MACAM KATALOG


Ada beberapa bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan itu
sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Katalog buku.
2. Katalog berkas, merupakan katalog kumpulan kertas.
3. Katalog kartu, yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu
katalog dijajarkan dalam laci catalog.
4. Katalog komputer (opac) yaitu katalog terbacakan komputer.
Beberapa jenis katalog berdasarkan bentuknya, seperti :
1. Katalog Pengarang
Adalah semua nama pengarang buku, maka semua kartu catalog pengarang yang
sudah terkumpul disusun menjadi abjad nama – nama pengarang masing – masing
buku.
2. Katalog Judul
Adalah catalog yang berbentuk kartu yang kata utamanya adalah judul Buku.
Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing
Buku.
Jenis-jenis catalog berdasarkan bentuk fisik adalah sebagai berikut :
 Kartu katalog (card katalog)
Terbuat dari karton manila, dnegan ukuran internasional 7,5 x 12,5 c. dibagian
tengah sebelah bawah diberi lobang, gunanya untuk pengikat supaya tidak mudah
lepas dari susunannya, dalam penyimpanannya kartu-kartu ini disusun didalam
laci dengan ukuran yang sesuai, dimana bagian luar dari laci tiket untuk tanda isi
dari laci tersebut. Selanjutnya laci ini disimpan didalam almari katalog.
Diantara susunan kartu-kartu katalog tersebut diberi kartu penunjuk atau guide
card, sebagai penolong untuk mempermudah mancari kartu yang dimaksud. Kartu
katalog ini paling praktis didalam praktek, karena mudah menambah, mengurangi
dan mengganti. Untuk perpustakaan yang sifatnya tertutup pemakaian bentuk ini
kurang praktis, karena pemakai katalog akan berjejal didepan almari katalog.
 Katalog berkas (sheap catalog)
Katalog ini merupakan lembaran lepas yang terbuat juga dari karton manila yang
dijilid menjadi satu berkas, ukurannya bermacam-macam dan lebih besar dari
katalog kartu.
 Katalog buku (book catalog)
Ini dapat diketik, distensil atau dicetak berbentuk buku yang terdiri dari lembaran-
lembaran kertas dimana terdapat uraian dari buku-buku perpustakaan tertentu.
Katalog ini biasanya paling murah, dan dapat dibuat banyak dan dapat pula dijual.
catalog juga terdiri atas beberapa jenis yaitu :
 Katalog Pengarang
 Katalog Judul
 Katalog Subyek

3.3 TUJUAN KATALOGISASI


Tujuan katalogisasi adalah merupakan sarana yang efisien membantu
pengguna perpustakaan dalam memperoleh dokumen. Menurut Cutter (1876)
tujuan katalog adalah sebagai berikut:
1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui
berdasarkan :
- Pengarang.
- Judul atau.
- Subyek
2. Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan :
- Oleh pengarang tertentu.
- Berdasarkan subyek tertentu.
- Dalam jenis literature tertent.
3. Membantu dalam pemilihan buku :
- Berdasarkan edisinya.
- Berdasarkan karakternya
Menurut bentuknya (fisik katalog) antara lain :
1. Book catalogue atau printed book adalah bentuk katalog paling tua yang
dulunya digunakan di Perpustakaan Amerika.
2. Sheaf Catalogue jenis ini terbuat dari kertas karton berukuran 10 X 20 cm,
yang kemudian dijilid/dibendel dimana seetiap jilid berisi 50 kartu.
3. Microform catalogue (COM=Computer Output Microform) adalah hasil dari
COM tersebut yang secara pereodik perlu diupdate.
4. Card Catalogue (katalog kartu) jenis katalog ini yang paling umum di
perpustakaan seluruh dunia, sebelum peran komputer menggantikannya.
Setiap entri dituangkan dalam kartu standar berukuran 7.5 X 12,5 cm..
Untuk lebih rincinya, katalog kartu mempunyai ciri-ciri :
 Fleksibilitas :
 Mudah digunakan :
 Mudah dalam pembuatan dan perawatan :
5. OPAC (Online Public Catalogue)
Dalam perkembangan perpustakaan akhir-akhir ini banyak perpustakaan
memanfaatkan kecanggihan komputer. Koleksi perpustakaan terekam dan
tersimpan dalam sebuah data base, dimana pemustaka bisa akses melalui
komputer yang disediakan.
beberapa kelemahannya seperti :
 Lebih sensitif terhadap “speling” karena setiap kesalahan eja akan muncul
yang tidak diinginkan, atau pengguna akan menjadi bingung dengan
munculnya terlalu banyak bibliografi.
 Perlu adanya training bagi pemustaka.
 Dan tidak akan berfungsi jika listrik padam.

3.4 FUNGSI KATALOGISASI


Fungsi katalogisasi secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mencatat bahan pustaka yang ada di perpustakaan untuk memudahkan
pengguna,
2. Mencari atau menelusur pustaka,
3. mempermudah pencarian buku dalam perpustakaan berdasarkan pengarang,
judul dan subyek.

Adapun fungsi dari catalog adalah sebagai berikut :


1. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan manggunakan
symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil.
2. Mendaftar semua buku dan bahan lain dalam susunan alfabetis nama
pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam satu
tempat khusus perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri yang
diperlukan.
3. Memberikan kemudahan untuk mencarisuatu buku atau bahan lain di
perpustakaan dengan hanya salah satu dari daftar kelengkapan buku yang
bersangkutan.
Katalog merupakan kunci untuk mengetahui isi koleksi dari perpustakaan itu
sendiri, antara lain:
1. Untuk memberi gambaran yang jelas kepada pemakai jasa perpustakaan
tentang koleksi buku-buku yang terdapat dan dimiliki oleh suatu perpustakaan.
2. Untuk menolong pemakai perpustakaan dalam mendapatkan buku yang
diperlukan secara tepat dan cepat.
3. Agar para pengguna perpustakaan mudah mendapatkan bahan pustaka yang
diinginkannya.
4. Sebagai sarana pemilihan buku yang tepat untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
5. Catalog berfungsi sebagai wakil buku yang memberikam keteerangan yang
lengkap tentang ciri-ciri buku.
6. Catalog berfungsi sebagai “an instrument of communication “yang
meninformasikan buku-buku perpustakaan .
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PROSEDUR PENGKATALOGISASI


Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul,
pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi
bibliografi, menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara
lain AACR dan ISBD.
2. Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau topik
yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi,
pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus.
Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut
katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka.
Sistem katalog dibedakan dari susunannya dalam laci katalog, yang terdiri dari:
 Sistem katalog abjad.
- Katalog susunan abjad terpisah.
- Katalog pengarang (author catalog).
- Katalog judul (title catalog).
- Katalog subyek (subject catalog).
- Katalog susunan ensiklopedi atau kamus (dictionary catalog) yaitu catalog
yang disusun menurut abjad pengarang, judul dan subyek dalam satu susunan.
 Sistem katalog klasifikasi (classified catalog)
Merupakan suatu sistem katalog yang disusun menurut suatu bagian klasifikasi
tertentu., terdiri dari tiga susunan yaitu:
- Katalog pengarang judul disusun menurut abjad.
- Katalog subyek disusun menurut urutan nomor-nomor klasifikasi
tertentu.Indek subyek yang menunjukkan notasi klasifikasi tertentu untuk suatu
subyek, umumnya disusun menurut abjad.
Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah catalog Nama pengarang atau yang
dianggap sebagai pengarang Judul buku Judul tambahan Imprint (impressum)
untuk menyatakan kota penerbit, penerbit dan tahun terbit;
Kolasi untuk menyatakan jumlah halaman keterangan lain dan ukuran buku,
Nomor seri bila buku itu mempunyai nomor seri, Anotasi yang merupakan
catatan, Tanda buku (call number).

4.2 CARA MEMBUAT KARTU KATALOG


Sebelum membuat atau mengetik kartu catalog, maka ada dua hal yang perlu
dilakukan yaitu sebagai berikut:
Kartu katalog

Untuk membuat catalog kartu diperlukan selembar kartu untuk setiap judul buku.

Cara pembuatan katalog :


 Nomor klasifikasi
Nomor klasifikasi diketik pada sudut kiri atas kartu katalog. Di bawah nomor
klasifikasi, keti 3 huruf capital kependekan nama keluarga/ utama pengarang. Jadi
apabila pengarangnya bernama Drs. CS.T. Kansil, SH., maka yang diketi adalah
KAN. Setelah itu, dibawah tiga huruf capital tersebut diketik satu huruf kecil dari
huruf pertama judul buku.jadi apabila bukunya berjudul “pengelolaan
perpustakaan” maka dibawah 3 huruf capital diketik huruf p.
 Pengarang/ Tajuk entri utama
Nama pengarang buku diketik dengan huruf besar semua dimulai pada indensi
pertama sejajar dengan nomor penempatan atau nomor klasifikasi. Nama
pengarang asing yang biasanya diikuti dengan nama keluarga, maka
pengetikannya dibalik, dan yang diketik huruf besar semua hanya nama
keluarganya. Misalnya pengarang ber nama Carter V. Good. Maka pengetikannya
adalah GOOD, Carter V. (antara nama keluarga dan nama utama dipisahkan
dengan koma), jika hanya sebagai editor, penerjemah, atau pengarangnya lebih
dari satu orang, maka dibelakang nama diketik atau diberi tanda (Ed) untuk editor,
(dkk) untuk pengarang yang lebih dari satu, dan (penerj) untuk penerjemah.
 Judul buku
Judul buku diketik mulai pada indensi kedua dibawah huruf keempat ketikan
nama pengarang. Jika ada sub judulnya, diketik setelah judul utama yang dipisah
dengan tanda titik koma. Apabila judulnya panjang sehingga tidak bisa diketik
dalam satu baris, maka pengetikannya diteruskan ke baris kedua yang dimulai
pada indensi pertama.
 Nama pengarang lengkap
Setelah pengetikan judul diteruskan dengan nama lengkap pengarang yang diberi
tanda titik. Pengetikan nama lengkap pengarang ini tidak dibalik walaupun nama
orang asing. Apabila ada edisinya, maka edisi ini diketik setelah nama lengkap
pengarang.
 Imprint
Imprint( nama kota tertib, nama penerbit, dan tahun terbit) ini diketik setelah
nama pengarang atau edisi. Antara nama pengarang dengan imprint ini diberi
jarakdua huruf. Antara nama kota tebit dan nama penerbit serta tahun terbit
dipisah dengan tanda koma. Dan diakhiri dengan tanda titik.
 Kolasi
Kolasi (table buku, ukuran buku, bibliografi, indeks, illustrasi, table) tidak diketik
bersambung dengan imprint, tetapi diketik pada baris berikutnya mulai pada
indensi kedua. Apabila pengetikan kolasi ini tidak cukup dalam satu baris dan
dilanjutkanpada baris berikutnya pada indensi pertama.

Pengetikan katalog judul tidak jauh berbeda dengan pengetikan katalog pengarang
dan juga katalog subyek. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
- Pada katalog judul, diatas tajuk entri utama diketikkan judul buku yang
dimulai pada indensi kedua.
- Pada catalog pengarang nama keluarga utama diketik dengan huruf besar
semua, sedangkan pada katalog judul diketik dengan huruf kecil semua.
- Pada catalog subyek diatas tajuk entri utama diketikkan subyek
sebagaimana pada katalog judul. Pengetikan subyek tersebut dengan huruf besar
semua.
4.3 Cara penulisan catalog
1) Pengetikan katalog pengarang
Nama pengarang diketik di atas tajuk entri utama,nama pengarang diketik dengan
huruf besar.
2) Pengetikan katalog judul
Cara pengetikannya tidak jauh beda dengan katalog pengarang,perbedaannya
kalau pada katalog judul,di atas tajuk entri utama diketikkan judul buku yang
dimulai pada indensi kedua,pada catalog judul nama keluarga/utama yang menjadi
tajuk entri diketik dengan huruf kecil.
3) Pengetikan katalog subyek
pengetikan katalog subyek tidak jauh beda dengan catalog pengarang dan judul
,perbedaannya di atas tajuk entri utama diketik subyek sebagaimana pada catalog
judul,pengetikannya dengan huruf besar dimulai dengan idensi utama.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Katalog adalah Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau
dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi
perpustakaan yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut yang
disusun secara sistematis.
Ada beberapa bentuk katalog yaitu katalog buku katalog berkas,
katalog kartu, dan katalog komputer. Selain itu, catalog juga terdiri atas
beberapa jenis yaitu : katalog pengarang, katalog judul , dan katalog
subjek. Antara katalog pengarang, katalog judul dan katalog subjek
bentuknya tidak jauh beda, perbedaannya hanya terletak pada bagian
kepala katalog tersebut.

5.2 Saran

1. Saran untuk sekolah


Dalam praktek kerja industri, hendaknya guru pembimbing lebih banyak
bimbingan kepada siswanya agar siswa lebih terpantau selama prakerin dan
mempermudah siswa untuk menanyakan apabila ada kesulitan.
2. Saran untuk Instansi
Sebuah lembaga/instansi akan lebih baik lagi apabila mempunyai disiplin
dan tanggungjawab yang baik dan mempunyai rasa saling memiliki terhadap
perusahaan dimana staf/pegawai berada. Oleh karena itu, sikap disiplin yang baik
perlu ditingkatkan lagi agar yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Pawit Yusuf M dan Yahya Suhendra. 2010. Pedoman Penyelenggaraan


Perpustaka-an Sekolah:
Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
http://adipustakawan.blogspot.com/2013/05/pengertian-katalog-dan-
katalogisasi_4235.html (di akses pada 20 oktober 2013 )
http://liliesre.wordpress.com/2012/09/26/pengertian-katalogisasi/ (di akses pada
20 oktober 2013).

Anda mungkin juga menyukai