Anda di halaman 1dari 10

Promosi Kesehatan

Satuan Acara Penyuluhan Pemenugan Nutrisi pada Ibu Hamil dengan


Anemia
Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II

Disusun Oleh
Syubban Afif Kuntoro
NIM 170103089

S1 KEPERAWATAN 4A
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2019
PENDAHULUAN.
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh
darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut
tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label
anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut.
(Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau
kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
.

Tujuan
A. Kegiatan Penyuluhan
1. Topik : Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil dengan Anemia
2. Sasaran dan target : Ibu-ibu hamil
3. Metode : Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
B. Media
- Leaflet
- Lembar balik

C. Waktu dan tempat


a. Waktu :
b. Jam ` :
c. Kegiatan :
d. Tempat :
D. Seting Tempat

Media (Lembar balik)

Pemateri

Audience

E. Susunan acara
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
& Waktu

 Mengucapkan salam
Pembukaan  Menjawab salam
 Membuat kontrak waktu
 Menyetujui kontrak waktu
( 5 menit )  Menjelaskan tujuan penyuluhan
 Mendengarkan dan
yang akan dicapai
memperhatikan
 Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan pendapat
Pelaksanaan
tentang pengertian Anemia
( 20 menit )  Memberi reinforcemen positif pada  Mendengarkan dan
audiens atas pendapat audiens memperhatikan
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi penyuluhan
memperhatikan
tentang ;
 Pengertian Anemia
 Tujuan dan manfaat
pemenuhan gizi padaIbu Hamil
denganAnemia  Mengemukakan pendapat
 Contoh pola makan pada ibu atau bertanya
hamil dengan anemia  Mendengarkan dan
 Memberikan kesempatan audiens memperhatikan
untuk bertanya  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcement pada memperhatikan
audiens atas pertanyaan audiens
 Melengkapi atau memberikan
penjelasan atas pertanyaan
audiens
 Menyimpulkan hasil ceramah  Mendengarkan dan
Penutup
memperhatikan
( 5 menit )  Mengajukan pertanyaan pada  Mengemukakan pendapat
audiens mengenai materi yang
dibahas untuk mengevaluasi
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. 80% dari peserta menghadiri kegiatan
b. Alat dan media sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
b. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c. Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan

3. Evaluasi akhir
Setelah pelaksanaan kegiatan peserta dapat :

a. Menyebutkan Pengertian Anemia


b. Menyebutkan tujusn dan manfaat pemenuhan gizi pada Ibu dengan anemia
c. Contoh pola makan pada ibu hamil dengan anemia
MATERI

1. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil


Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh
darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut
tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan
kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label
anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut.
(Sudoyo Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau
kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

2. Ciri-Ciri Ibu Hamil dengan Anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-
ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-
ciri tersebut antara lain : (syaifuddin:2002)
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Mudah pingsan
3. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi/
kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan menurut
Amiruddin,dkk tahun 2004 diantaranya sebagai berikut:
a. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
b. Kurangnya zat besi dalam makanan
c. Kebutuhan zat besi meningkat
d. Gangguan pencernaan dan absorbsi

4. Akibat Anemia pada Ibu Hamil


Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya angka
kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya
kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada
wanita hamil, anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan
persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah,
dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post partum lebih
sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita
yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau
prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan), gangguan pada
masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI
rendah), dan gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal,
dll) (Yeyeh, 2010).

5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil


Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara pemberian
tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak
hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis pemberian asam folat
sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg. Pemberian zat besi sebanyak 30gram per
hari akan meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10
hari. Berikut upaya pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang banyak
mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan
bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). perlu
juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin
C(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Makanan yang
berasal dari nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa
diserap dengan baik oleh usus.
b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah
(tablet besi/tablet tambah darah).
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti :
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

6. Definisi Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan
dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Sedangkan Gizi adalah zat zat yang
terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia
Sumber zat pembangun

Diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk pauk seperti
daging, ikan, telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan

Sumber zat pengatur

Diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur


yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan

7. Kebutuhan nutrisi Ibu hamil.


Nutrisi yang diperlukan adalah:

a. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat
diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
b. Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti
jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin
optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging,
ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari
daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
c. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.
d. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan,
sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
e. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
f. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah
lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran
hijau.
g. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat
pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada
buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan
asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama
kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai
cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
h. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada
sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan
hati.
i. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu
hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka
kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah
sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu
serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D,
B2, B3, dan vitamin C.

8. tujuan gizi pada wanita hamil adalah:


a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk
memenuhi zat gizi ibu, janin serta plasenta.
b. Makanan padat kalori dpat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan
aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan
memperoleh cukup energiuntuk menyusui serta merawat bayi kelak.
e. Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan
(diabetes kehamilan).
f. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang
baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi IV . Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal. JHPIEGO. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai