ABSTRAK Rendahnya kadar hormon tiroid dalam sirkulasi mengakibatkan hipotiroidisme klinis dan
menyebabkan berbagai proses metabolik turun. Untuk mempertahankan sintesis hormon tiroid dan
pelepasannya diperlukan suplai beberapa mineral yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kadar mineral Zn, Cu, Fe, dan Se dalam serum anak yang menderita hipotiroidisme dibandingkan dengan
kontrol. Penelitian ini melibatkan 23 anak yang terdiri dari 11 anak yang mengalami hipotiroidisme dan
12 anak normotiroid sebagai kontrol. Kadar Zn, Cu, Fe dan Se serum ditentukan dengan spektrofotometer
absorpsi atom. Uji statistik yang digunakan adalah uji t (nilai p < 0,05 dianggap bermakna), kemudian
odds ratio ditentukan untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Kadar mineral yang diperiksa tidak
berbeda bermakna (p > 0,05) antara penderita hipotiroidisme dengan kontrol. Rendahnya kadar Zn dan
Se merupakan faktor risiko tingginya kadar thyroid stimulating hormone (TSH) sebagai penanda terjadinya
hipotiroidisme. Dapat disimpulkan bahwa rendahnya kadar beberapa mineral terutama Zn dan Se
merupakan faktor risiko terjadinya hipotiroidisme. Karena kadar TSH dalam serum tidak hanya dipengaruhi
oleh kadar mineral dalam tubuh, perlu dilakukan studi lebih lanjut dalam skala yang lebih besar dengan
pengukuran faktor perancu lain.
ABSTRACT Low level of circulating thyroid hormone results in clinical hypothyroidism and causes many
metabolic processes to slow down. To maintain thyroid hormone synthesis and release, an adequate
supply of trace elements is required. In this study, serum content of the trace elements, namely Zn, Cu, Fe,
and Se in hypothyroidism patients was determined and compared to that in control subjects. Twenty three
subjects consist of 11 hypothyroid patients and 12 normotiroid children as controls participated in this
study. Serum Zn, Cu, Fe and Se level were determined using atomic absorption spectrophotometer. T test
was used for analysis and p value < 0.05 considered significant. Odds ratio was determined to study the
relationship between variables. Serum mineral level in hypothyroid patients were not significantly different
(p > 0.05) from the level in control subjects. Low level of Zn and Se were risk factor for high level of TSH as
marker of hypothyroidism. It can be concluded that the low level of trace elements especially Zn and Se
were risk factor of the hypothyroidism. Because TSH serum level is not only influenced by the level of trace
elements, further study is needed to analyze other influencing factors in larger population.
1. Pendahuluan
Glandula tiroid memerlukan iodin yang berasal dari gangguan ini diketahui seawal mungkin dengan
diet untuk sintesis tiroksin (T4) dan triiodotironin tatalaksana yang memadai. Beberapa gangguan
(T3). Secara fisiologis, T3 adalah hormon tiroid yang kognitif, visual, bahasa, memori, dan gangguan
aktif dan aktivitasnya 3 kali lebih besar dibanding perhatian kadang masih tampak walaupun sudah
T4. Hormon tiroid dikontrol oleh thyroid stimulating dideteksi sejak awal dan diterapi dengan memadai.5
hormone (TSH) yang disekresikan dari glandula Prevalensi hipotiroidisme di Indonesia pada
pituitari anterior dengan sistem umpan balik negatif. tahun 2001 sebesar 0,6%6, sementara di Thailand
Kadar TSH naik jika T4 dan T3 tidak disekresikan sebesar 0,7%7, dan di Turki sebesar 1,6%.8 Frekuensi
dari kelenjar tiroid dan kadar TSH turun jika kadar hipotiroidisme di Iran sekira 3,6% atau 2 per 1.000
T4 dan T3 disekresikan dalam jumlah yang cukup. kelahiran9, sedangkan frekuensi kretinisme di
Hormon tiroid bertanggung jawab untuk sintesis daerah hiperendemik karena defisiensi iodin di
protein, kontrol pertumbuhan, dan mempengaruhi Bangladesh sebesar 0,6%.8
metabolisme karbohidrat, lemak, dan vitamin.1 Ada beberapa faktor pengganggu metabolisme
Dalam glandula tiroid, iodida ditangkap dan hormon tiroid antara lain defisiensi selenium
ditransport ke lumen folikular untuk sintesis (Se), besi (Fe), tembaga (Cu), dan zink (Zn), yang
hormon tiroid. Sebelum masuk ke lumen, iodida jika bersamaan dengan defisiensi iodin, berubah
bereaksi dengan residu tirosin dan dioksidasi oleh manifestasi klinisnya.10,11 Defisiensi selenium
peroksidase tiroidal. Iodinasi tirosin membentuk menurunkan aktivitas enzim glutation peroksidase.
monoiodotirosin dan diiodotirosin. Dua molekul Gabungan defisiensi iodin dan turunnya sintesis
diiodotirosin bergabung membentuk T4, dan satu hormon karena defisiensi selenium menyebabkan
molekul monoiodotirosin bergabung dengan satu timbunan hidrogen peroksida yang mengakibatkan
molekul diiodotirosin membentuk T3. Hormon kerusakan sel dan kemudian menyebabkan
tiroid yang terbentuk disimpan pada tiroglobulin gangguan tiroid. Selenium juga penting untuk
dalam lumen folikel tiroid sampai dilepaskan. TSH aktivitas enzim deiodinase, yang mengubah T4
menstimulasi ambilan dan organifikasi iodida, serta menjadi T3.12
pelepasan T4 dan T3 dari tiroglobulin.2 Defisiensi besi menurunkan aktivitas tiroper-
Retardasi mental merupakan gejala tersering oksidase yang tergantung heme di tiroid dan
dan yang paling dirasakan jika terjadi hipotiroid. mengganggu produksi hormon tiroid. Kekurangan
Gejala hipotiroid yang lain adalah pembesaran besi mempunyai gejala yang hampir sama dengan
kelenjar tiroid, frekuensi buang air besar yang hipotiroid. Kadar besi yang rendah menurunkan
berkurang, suara serak, kulit dan rambut tampak aktivitas deiodinase yang selanjutnya menurunkan
kering, pucat, dan denyut jantung lebih lambat.3 perubahan T4 menjadi T3. Secara biologis,
Selain itu, defisiensi iodin menyebabkan turunnya rendahnya kadar besi mempengaruhi sintesis
kemampuan psikomotor, diplegia spastik, dan hormon tiroid dengan menurunkan aktivitas
gangguan pertumbuhan intelektual, dari gangguan enzim tiroid peroksidase yang tergantung Fe.13
IQ yang sedang sampai retardasi mental berat.4 Tiroid peroksidase mempengaruhi pengikatan
Diagnosis awal sangat penting untuk menjamin iodin ke tirosin yang membentuk T3 dan T4. Selain
pertumbuhan otak pada beberapa bulan awal itu, rendahnya kadar Fe menaikkan kadar TSH
kehidupan. Prognosis menjadi lebih baik jika sirkulasi. Hipotiroidisme sering terjadi bersamaan
dengan anemia. Rendahnya kadar hormon tiroid (LPPT) UGM setelah dilakukan preparasi di
mempengaruhi fungsi berbagai organ termasuk Laboratorium Biokimia, Fakultas Kedokteran,
ginjal yang merupakan tempat eritropoiesis.14 Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK)
Cu dan Zn diperlukan untuk membentuk UGM. Kadar TSH 0,3-3,04 mIU/L, T4 5-12 μg/dL,
hormon tiroid dan mengubah T4 menjadi T3.15 Zn 7,65 -22,95 μmol/L, Fe 50-175 μg/dL, Cu 16-21
Cu dan Zn berperan penting dalam metabolisme μmol/L, dan Se 25,5-45,90 μg/L dinyatakan normal.
tiroid, terutama produksi dan absorpsi hormon. Untuk menentukan perbedaan antara kelompok
Cu menstimulasi produksi T4, mencegah absorpsi penderita hipotiroidisme dan kontrol dilakukan
berlebihan T4 oleh sel darah dan mengontrol kadar analisis dengan uji t. Hasil pengukuran dinyatakan
kalsium tubuh. Perbandingan kadar Zn dan Cu berbeda bermakna jika p < 0,05. Peran mineral
dalam tubuh yang seimbang adalah 10 : 1 pada laki- sebagai faktor risiko terjadinya hipotiroidisme
laki dan 5 : 1 pada perempuan. Ketidak seimbangan dilihat dari odds ratio. Metode pengambilan
proporsi mineral ini menyebabkan hipertiroid atau sampel yang digunakan adalah metode consecutive
hipotiroid. Kurangnya Zn dalam darah menyebabkan sampling yang merupakan metode pengambilan
terjadinya hipotiroid dan mengakibatkan turunnya sampel secara berurutan hingga jumlah sampel
metabolisme karena gangguan sistem imunitas.16 memenuhi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
3. Hasil
status mineral yaitu kadar Zn, Cu, Fe dan Se serum
dan hormon tiroid pada penderita hipotiroidisme BP GAKI di Kecamatan Borobudur, Kabupaten
dan membandingkannya dengan kontrol. Magelang, Jawa Tengah merupakan tempat rujukan
gangguan akibat kekurangan iodium di Jawa
2. Metode Tengah dan sekitarnya. Pada penelitian ini 23 orang
Subjek penelitian adalah anak yang diperiksa di pasien yang mengalami pertumbuhan lambat dan
Balai Pengobatan Gangguan Akibat Kekurangan kelemahan ekstremitas yang datang ke BP GAKI
Iodium (BP GAKI) Borobudur Magelang. Daerah diperiksa. Rentang usia subjek penelitian adalah
tersebut merupakan daerah endemik gondok. 3 hingga 12 tahun, dan rata-rata memasuki usia
Penelitian dilakukan selama 8 bulan. Kriteria inkusi balita. Semuanya berasal dari daerah Jawa Tengah
penelitian ini adalah pasien yang baru didiagnosis dan sekitarnya. Subjek penelitian memiliki penyakit
menderita pertumbuhan lambat oleh dokter komorbid terutama kelumpuhan dan gangguan
spesialis anak. Pasien dengan penyakit komorbid pertumbuhan tulang. Setelah kadar TSH dan T4
seperti penyakit infeksi dan autoimun, serta pasien diperiksa, 11 subjek mempunyai kadar TSH tinggi
yang sudah menjalani operasi pengangkatan tiroid dan dimasukkan ke dalam kelompok hipotiroid,
dan pemberian multimineral dieksklusi. Informed sedangkan 12 orang lainnya mempunyai kadar
consent diberikan oleh orangtua atau keluarga TSH normal dan dimasukkan ke dalam kelompok
pasien yang mengantar sebelum pengambilan kontrol. Kadar TSH, T4, dan mineral pada kedua
sampel dilakukan. Subjek dibagi menjadi dua kelompok ditunjukkan pada Tabel 1.
kelompok yaitu kelompok hipotiroid dan dan Kadar TSH berbeda bermakna secara statistik
kelompok kontrol. Sampel darah subjek diambil antara kelompok hipotiroid dan kontrol (p < 0,05),
sebanyak 3 mL untuk penentuan kadar TSH, T4, sedangkan kadar T4, Cu, Zn, Fe, dan Se tidak
dan mikromineral. Penentuan kadar TSH dan T4 berbeda bermakna antarkelompok (p > 0,05).
bebas dilakukan dengan metode radio immuno Penderita hipotiroid dan kontrol dengan kadar
assay (RIA), sedangkan penentuan kadar mineral mineral Zn, Se, dan Cu yang rendah serta kadar
dilakukan dengan metode spektrofotometer Fe yang tinggi dikelompokkan dan dianalisis untuk
absorpsi atom (AAS). Sampel kemudian diperiksa mengetahui pengaruh kadar mineral tersebut
di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu terhadap tingginya kadar TSH (Tabel 2). Kadar TSH
Tabel 1. Kadar TSH, T4, Cu, Zn, Fe, dan Se pada kelompok hipotiroid dan kontrol
Hipotiroid Kontrol p
(n=11) (n=12)
TSH (mIU/L) 12,7 ± 13,7 2,1 ± 0,5 0,01
T4 (μg/dL) 7,7 ± 4,2 8,0 ± 1,6 0,103
Cu (μmol/L) 8,3 ± 7,2 10,7 ± 6,8 0,657
Zn (μmol/L) 5,8 ± 4,7 9,2 ± 4,9 0,896
Fe (μg/dL) 106,3 ± 28,4 128,1 ± 70,2 0,092
Se (μg/L) 24,7 ± 8,3 26,8 ± 9,5 0,964
TSH: thyroid stimulating hormone, T4: tiroksin, Cu: tembaga, Zn: seng, Fe: besi, Se: selenium. Kadar TSH, T4, Cu, Zn,
Fe, dan Se dinyatakan dalam rerata ± simpangan baku. Apabila nilai p < 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna.
tinggi dan T4 rendah hanya ditemukan pada 2 subjek dapat digunakan sebagai penanda terjadinya
dari 11 subjek hipotiroid yang diperiksa, sedangkan hipotiroidisme namun T4 bukan merupakan
semua anak yang mempunyai kadar TSH normal penanda yang baik. Hipotiroid pada awal masa
juga mempunyai kadar T4 normal sehingga tidak kehidupan anak, baik permanen maupun transien
dilakukan analisis hubungan antara kadar mineral akan mengakibatkan hambatan pertumbuhan
dengan kadar T4. Hal tersebut menunjukkan bahwa dan retardasi mental. Penelitian yang dilakukan
hanya memeriksa kadar T4 untuk mendeteksi di Amerika Serikat pada survey National Health
hipotiroid kurang akurat. TSH adalah indikator yang and Nutritional Examination Survey (NHANES) III,
sensitif untuk hipotiroidisme pada bayi baru lahir.16 menunjukkan kadar iodin urin rendah ditemukan
pada 11,7% populasi pada tahun 1988-1994, 4,5
Tabel 2 menunjukkan bahwa pasien dengan
kali lebih tinggi dibanding hasil penelitian pada
kadar Zn dan Se rendah mempunyai risiko
tahun 1971-1974.18 Penelitian pada pasien berusia
mengalami peningkatan kadar TSH masing-masing
60 tahun ke atas di Birmingham menunjukkan
3,6 dan 2,4 kali namun tidak bermakna secara
bahwa terdapat 11,6% wanita dan 2,9% laki-laki
statistik. Rendahnya kadar Cu dan tingginya kadar
dengan kadar TSH tinggi.19
Fe bukan merupakan faktor risiko tingginya kadar
TSH. Ketidakseimbangan Cu dan Zn dapat
mengakibatkan baik hipertiroid maupun hipotiroid.
Cu dan Zn bekerja bersama-sama dalam tubuh
4. Pembahasan sebagai antioksidan. Zn diperlukan dalam kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TSH 1,5′-deiodinase, enzim untuk mengubah T4 menjadi
T3. Rendahnya asupan Zn berhubungan dengan Kadar yang adekuat baik Zn maupun Cu membantu
turunnya kadar hormon tiroid pada pasien goiter. memperbaiki kesehatan tiroid.12 Pemberian Zn pada
Terdapat penurunan T3 dan T4 bebas pada pasien wanita dengan defisiensi Zn selain dapat menaikkan
baik laki-laki maupun perempuan yang mengalami kadar Zn plasma juga dapat menurunkan kadar
goiter dengan defisiensi Zn. Status tiroid normal ferritin serum dan meningkatkan kadar hormon
tergantung pada berbagai elemen kelumit baik tiroid terutama T3.23
yang berfungsi untuk sintesis maupun metabolisme Cu berperan penting dalam metabolisme
hormon tiroid.20 tiroid, terutama pada proses produksi dan absorpsi
Pada penelitian ini, penderita hipotiroidisme hormon. Cu juga diperlukan untuk sintesis fosfolipid
mempunyai kadar mineral yang tidak berbeda yang terdapat dalam myelin yang melindungi
bermakna dibanding kontrol, namun rendahnya saraf. Fosfolipid diperlukan untuk menstimulasi
kadar Zn dan Se meningkatkan risiko peningkatan TSH. Oleh karena itu diperlukan cukup Cu untuk
kadar TSH masing-masing sebesar 3,6 dan 2,4 kali mencegah terjadinya gangguan pada tiroid dan
dibanding kadar mineral yang normal. Penelitian untuk pengobatan penyakit tiroid.24
yang dilakukan oleh Al Juboori21 menunjukkan Defisiensi Fe mengganggu sintesis hormon
bahwa kadar Zn dan Se pada pasien hipotiroidisme tiroid karena menurunkan aktivitas tiroid
lebih rendah dibanding kontrol, sedangkan peroksidase yang tergantung heme.13 Defisiensi
kadar Cu tidak berhubungan dengan kejadian Fe mempunyai efek yang terbalik terhadap
hipotiroidisme. Hasil tersebut menunjukkan peran metabolisme tiroid dan menurunkan efikasi
elemen kelumit pada beberapa proses metabolik, profilaksis iodin di daerah endemik goiter.
baik sebagai zat gizi esensial maupun sebagai Suplementasi besi meningkatkan efikasi garam
kofaktor untuk beberapa enzim, yang berperan beriodium pada anak goiter dengan defisiensi
baik secara langsung atau tidak langsung pada besi.25 Kadar hormon tiroid yang rendah dapat
metabolisme hormon tiroid. mempengaruhi berbagai organ termasuk ginjal.
Penelitian oleh Paul11 yang dilakukan di Italia Fungsi utama ginjal adalah untuk menghasilkan
pada 52 pasien sindroma Down menunjukkan hormon eritropoietin yang menstimulasi produksi
bahwa 30% pasien mengalami hipotiroid. Sembilan sel darah merah pada sumsum tulang. Defisiensi
dari 17 pasien yang mempunyai kadar Zn rendah, Fe dapat menyebabkan terjadinya anemia karena
menunjukkan perbaikan fungsi tiroid setelah hipotiroidisme. Walaupun anemia mikrositik dapat
penambahan Zn. Suplementasi Zn pada diet akan terjadi, hipotiroidisme sering dihubungkan dengan
memperbaiki dengan cepat fungsi glandula timus. anemia makrositik karena gangguan absorpsi
Fungsi glandula timus berhubungan dengan fungsi vitamin B12.14 Defisiensi Fe secara bermakna
pituitari tiroid. menurunkan perubahan T4 menjadi T3, dan memblok
Zn bersama dengan mineral lainnya sifat termogenik hormon tiroid. Oleh karena itu,
meningkatkan fungsi tiroid. Beberapa mineral lain pasien dengan defisiensi Fe menunjukkan saturasi
yang berhubungan dengan fungsi tiroid antara lain besi di bawah 25% atau kadar ferritin di bawah 70
I, Cu, dan Fe.11,22 Zn diperlukan dalam membentuk μg/mL, yang menurunkan kadar T3 intrasel.13,26,27
hormon tiroid dan mengubah T4 menjadi T3. Se Tanpa penapisan hipotiroidisme, retardasi mental
penting untuk mengubah T4 menjadi T3 sehingga yang dapat dicegah sering terlambat ditangani di
Se sering diberikan untuk suplemen pada pasien India.28
dengan gangguan tiroid. Zn juga diperlukan untuk Keterbatasan penelitian ini adalah sedikitnya
mencegah terjadinya gangguan pada tiroid. Zn jumlah sampel, variabel pengganggu tidak
terlibat dalam perubahan hormon T4 inaktif menjadi dimasukkan ke dalam analisis statistik, tidak
T3. Berlebihnya hormon tiroid inaktif dalam tubuh dilakukan pengambilan data faktor genetik atau
menyebabkan rendahnya aktivitas glandula tiroid. kelainan bawaan subjek penelitian, dan T3 yang