b. Murji’ah
1
Masuk islam, 20 Sifat Wajib Allah dan 20 Sifat Mustahi Allah Lengkap dengan Dalil, Arti dan
Penjelasannya (online). Terdapat padahttp://www.masuk-islam.com/20-sifat-wajib-allah-dan-20-
sifat-mustahil-allah-lengkap-dengan-dalil-arti-dan-penjelasannya.html diakses pada tanggal
9/9/2017.
Aliran ini disebut juga Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda
persoalan konflik antara Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan kaum
Khawarij pada hari perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin
smengeluarkan pendapat entang siapa syang benar dan dan siapa yang kafir di
antara ketiga kelompok yang bertikai itu.
Dalam perjalanan sejarahnya, aliran ini aliran ini terpecah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok moderat dan kelompok ekstrem. Tokoh-tokoh
kelompok moderat adalah Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Abu
Hanifah dan Abu Yusuf. Kelompok ekstrem terbagu dalam beberapa kelompok,
diantaranya adalah al-Jahamiyah, as-Salihiyah, al-Yunusiyah, al-Ubaidiyah, al-
Gailaniyah, as-Saubariyah, al-Marisiyah dan al-Karamiyah.
c. Syi’ah
Syiah adalah salah satu aliran dalam Islam yang meyakini Ali bin Abi Talib
dan keturunannya sebagai pemimpin Islam setelah Nabi saw. wafat. Para penulis
sejarah Islam berbeda pendapat mengenai awal mula golongan syiah. Sebagian
menganggap Syiah lahir setelah Nabi Muhammad saw. wafat, yaitu pada suatu
perebutan kekuasaan antara kaum Muhajirin dan Anshar.
1) Sekte Kaisaniyah
2) Sekte Zaidiah
Sekte ini mempercayai kepemimpinan Zaid bin Ali bin Husein Zainal
Abidin sebagai pemimpin setelah Husein Bin Ali wafat. dalam Syiah Zaidiyah,
seseorang dapat diangkat sebagai imam apabila memenuhi lima kriteria. Kelima
kriteria itu adalah keturunan Fatimah binti Muhammad saw. berpengatuhan luas
tentang agama, hidupnya hanya untuk beribadah, berjihad di jalan Allah dengan
mengangkat senjata, dan berani. Selain itu sekte ini mengakui kekhalifahan Abu
Bakar dan Umar bin Khattab.
3) Sekte Imamiyah
Sekte ini adalah golongan yang meyakini bahwa Nabi Muhammad saw.
telah menunjuk Ali bin Abi Thalib menjadinpemimpin atau imam sebagai
pengganti beliau dengan petunjuk yang jelas dan tegas. Oleh karena itu, sekte ini
tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar, dan Usman. Sekte Imamiyah
pecah menjadi beberapa golongan. Golongan terbesar adalah golongan Isna
Asy’ariyah ata Syiah Duabelas. Golongan kedua terbesar adalah golongan
Ismailiyah.
Pendiri aliran ini adalah Ma’bad al-Juhani dan Gailan ad-Dimasyqi. Aliran
ini mempunyai pendapat bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatan baik
ataupun jahat. Selain itu, menurut aliran ini manusia mempunyai kemerdekaan atas
tingkah lakunya. Ia berbuat baik ataupun jahat atas kehendaknya sendiri. Degan
demikian, menurut aliran ini manusia diciptakan Allah mempunyai kebebasan
untuk mengatur jalan hidupnyatanpa campur tangan Allah. Oleh karena itu, jika
manusia diberi ganjaran yang baik berupa surga atau disiksa di neraka, semua itu
adalah pilihan mereka sendiri.
b. Jabariyah
Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung sarti memaksa.
Smenurut al-Syahrastani, Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba
secara hakikat dan menyandarkan perbuatamn tersebut kepada Allah.
c. Murjiah
Aliran ini disebut juga Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda
persoalan konflik antara Ali bin Abi Thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan kaum
Khawarij pada hari perhitungan kelak. Oleh karena itu, mereka tidak ingin
smengeluarkan pendapat entang siapa syang benar dan dan siapa yang kafir di
antara ketiga kelompok yang bertikai itu.
Dalam perjalanan sejarahnya, aliran ini aliran ini terpecah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok moderat dan kelompok ekstrem. Tokoh-tokoh
kelompok moderat adalah Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Abu
Hanifah dan Abu Yusuf. Kelompok ekstrem terbagu dalam beberapa kelompok,
diantaranya adalah al-Jahamiyah, as-Salihiyah, al-Yunusiyah, al-Ubaidiyah, al-
Gailaniyah, as-Saubariyah, al-Marisiyah dan al-Karamiyah.
Kedua, lebih khusus dari makna pertama, yaitu yang dijelaskan oleh
sebagian ulama di mana mereka menamakan kitab mereka dengan nama As-
Sunnah, seperti Abu Ashim, Al-Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Imam Abdullah bin
Ahmad bin Hanbal, Al-Khalal dan lain-lain. Mereka maksudkan (As-Sunnah) itu
i’tiqad shahih yang ditetapkan dengan nash dan ijma’.
Kedua makna itu menjelaskan kepada kita bahwa madzhab Ahlus Sunnah
itu kelanjutan dari apa yang pernah dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaih wa
sallam dan para shahabat radhiyallahu ‘anhum. Adapun penamaan Ahlus Sunnah
adalah sesudah terjadinya fitnah ketika awal munculnya firqah-firqah.
Ada beberapa riwayat hadits tentang firqah atau millah ( golongan atau
aliran) yang kemudian dijadikan landasan bagi firqah ahlussunnah waljamaah.
Sedikitnya ada 6 riwayat hadits tentang firqah/millah yang semuanya sanadnya
dapat dijadikan hujjah karena tidak ada yang dloif tetapi hadits shahih dan hasan.
Dari hadits yang kesimpulannya menjelaskan bahwa umat Rasulullah akan menjadi
73 firqah, semua di nearka kecuali satu yang di surga. itulah yang disebut firqah
yang selamat ()الفرقة الناجية. Dari beberpa riwayat itu ada yang secara tegas
menyebutkan; ( والجمــاعة الســنة )أهل ahlussunnah waljamaah”. ataub
“aljamaah”. ( الجماعةTetapi yang paling banyak dengan kalimat; “ maa ana alaihi
wa ashhabi” ( )ماأنا عليه وأصحا. baiklah penulis kutipkan sebagian hadits tentang
firqah atau millah:.
Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda,
Umat Nabi Muhammad juga akan menjadi beberpa firqah. Namun berapa
jumlahnya? Bilangan 73 apakah sebagai angka pasti atau menunjukkan banyak,
sebagaimana kebiasaan budaya arab waktu itu?.
Pengertian semua di nereka kecuali satu, yaitu mereka yang tidak persis
sesuai dengan sunnah Nabi dan para sahabatnya akan masuk neraka dahulu tapi
tidak kekal didalmnya yang nantinya akan diangkat ke surga kalau masih ada secuil
iman dalam hatinya. Sedangkan yang satu akan langsung ke surga tanpa mampir di
neraka dahulu.
(الفرقة النـاجيةkelompok yang selamat) adalah mereka yang mengikuti sesuai apa
yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ( )ماأناعليه وأصحـابه
yang mungkin berada di berbagai tempat, masa dan jamaah. tidak harus satu
organisasi, satu negara, satu masa atau satu partai dan golongan.
Istilah ahlu sunnah dan jamaah ini timbul sebagai reaksi terhadap paham-
paham gilongan Muktazilah, yang telah dikembangkan dari tahun 100 H atau 718
M. Dengan perlahan-lahan paham Muktazilah tersebut memberi pengaruh kuat
dalam masyarakat Islam. Pengaruh ini mencapai puncaknya pada zaman khalifah-
khalifah Bani Abbas, yaitu Al-Makmun, Al-Muktasim, dan Al-Wasiq (813 M-847
M). Pada masa Al-Makmun, yakni tahun 827 M bahkan aliran Muktazilah diakui
sebagai mazhab resmi yang dianut negara.
Ajaran yang ditonjolkan ialah paham bahwa Al-Qur’an tidak bersifat qadim,
tetapi baru dan diciptakan. Menurut mereka yang qadim hanyalah Allah. Kalau ada
lebih dari satu zat yang qadim, berarti kita telah menyekutukan Allah. Menurut
mereka Al-Qur’an adalah makhluk yang diciptakan Allah. Sebagai konsekuensi
sikap khalifah terhadap mazhab ini, semua calon pegawai dan hakim harus
menjalani tes keserasian dan kesetiaan pada ajaran mazhab.
Mazhab ahlu sunnah wal jamaah muncul atas keberanian dan usaha Abul
Hasan Al-Asy’ari. Ajaran teologi barunya kemudian dikenal dengan nama Sunah
wal Jamaah. Untuk selanjutnya Ahli Sunah wal jamaah selalu dikaitkan pada
kelompok pahan teologi Asy’ariyah ataupun Maturidiyah.
5. Fenomena-fenomena Keagamaan
a. Orang yang mengaku Nabi/Malaikat
Hukum bagi seseorang yang mengaku-ngaku Nabi atau Rasul adalah kafir,
keluar dari Islam. Atau dengan kata lain murtad bila sebelumnya dia muslim, dan
harus dibunuh oleh penguasa bila ia tidak bertobat sebagaimana dibunuhnya
Musailamah Al-Kadzdzab dan Al-Aswad Al-’Anasi. Nabi n bersabda:
ُفَا ْقتُلُوه ُدِي َنه بَدَّ َل َم ْن
“Barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia.” (Shahih, HR. Al-
Bukhari)
Dengan perbuatannya, ia telah mengganti agamanya walaupun tetap berbaju
Islam.
2
Azzein Thea, Apa itu Syiah, Khawarij, Murjiah, Qadariyah, Jabariyah, Mu’tazilah dan Ahlus
Sunnah Wal Jamaah (online). Terdapat pada http://azzein.wordpress.com/2014/08/10/apa-itu-
aliran-syiahkhawarij-murjiah-qadariyah-jabariyah-mutazilah-dan-ahlusunah-waljamaah/ diakses
pada tanggal 9/9/2017.
Dia dihukumi kafir, karena dengan pengakuannya sebagai Nabi berarti ia
telah mendustakan ayat-ayat Allah l dan hadits-hadits Nabi n yang shahih bahkan
mutawatir dalam hal tertutupnya kenabian dan kerasulan dengan Nabi Muhammad
bin Abdillah Al-Qurasyi. Pada kesempatan sebelum ini, telah kami nukilkan ucapan
sejumlah ulama yang menghukuminya sebagai kafir, semacam ucapan Abu
Hanifah, Al-Qadhi ‘Iyadh, dan ulama-ulama India.
Orang yang meyakini kenabian nabi-nabi palsu tersebut juga kafir, dengan alasan
yang sama.
Adapun orang yang sekadar mendukung atau melindungi mereka atau ridha tehadap
bid’ah mereka, maka mereka mendapat laknat dari Allah l. Dalam hadits
disebutkan:
ُمحْ ِدثًا َآوى َم ْن ُهللا َلَعَن
“Allah melaknati orang yang melindungi orang jahat.” (Shahih, HR. Muslim dari
Ali bin Abu Thalib z)
Dia harus dihukum dengan hukuman yang setimpal agar jera dari perbuatannya
tersebut.
Oleh karena itu, kami mengingatkan setiap muslim bahwa dirinya
bertanggung jawab di hadapan Allah l dalam mengingkari segala kesesatan. Di
antara kesesatan terbesar adalah semacam kesesatan Ahmadiyah. Nabi n bersabda:
ان ِْ ف
ِ اْلي َم ْ َ َوذَلِكَ أ، فَإ ِ ْن لـَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه،سانِ ِه
ُ َضع َ فَإ ِ ْن لَـ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِ ِل،َِم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَيِ ِّْرهُ بِ َي ِده
“Barangsiapa di antara kalian melihat sebuah kemungkaran maka hendaklah dia
ubah dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan bila tidak
mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim dari
Abu Sa’id Al-Khudri z)
Sebab-sebab Pengakuan Kenabian
Munculnya pengakuan kenabian dilatarbelakangi oleh banyak sebab. Di antaranya:
1) upaya jahat terhadap agama Islam
2) upaya memperoleh kekayaan
3) mencari kepemimpinan atau popularitas
4) unsur fanatik terhadap golongan atau suku atau sebab-sebab
lain. Bisa jadi, seseorang mengaku nabi karena sebab itu
semua.3
b. Aliran kepercayaan (Sunda Wiwitan)
Sunda wiwitan adalah agama. Maka dalam pandangan Islam dia adalah kafir
karena posisi agamanya itu diluar Islam. Disebut pula agama Cigugur karena lahir
dan berpusat di Cigugur Kuningan. Ada hal yang perlu diungkap, apakah
munculnya agama Sunda wiwitan ada kaitannya dengan seorang tokoh yang
namanya Madrais atau tidak? Karena Sunda wiwitan erat kaitannya dengan
Madrais, bahkan ada juga yang menyebut agama Madrais atau agama Jawa Sunda
sebagaimana penjajah Belanda menyebutnya kepada kelompok Madrais ini.
Mari kita ungkap riwayat hidup Madrais yang nama lengkapnya Madrais
Sadewa Alibassa Kusumah Wijaya Ningrat hidup sekitar tahun 1832 sampai 1939,
Madrais sebenarnya nam pesantren yang dia dirikan di Cigugur yang sekarang
menjelma menjadi Paseban, nama Madrais adalah kependekan dari Muhammad
Rois. Dari berbagai informasi, Madrais masih memiliki hubungan darah dengan
Kepangeranan (keraton) Gebang. Seorang putera kandung raja Gebang yang
bangunan keratonnya dibumihanguskan kolonial Belanda. Ayahnya pangeran
Alibassa cucu dari pangeran Sutajaya Upas menantu pangeran
Kasepuhan keturunan ke-8 dari Sunan Gunung Jati. Karena keadaan genting
dikejar-kejar Belanda maka oleh ibunya, anak yang belum genap satu tahun itu
kemudian diselamatkan dan disembunyikan di Cigugur supaya luput dari kejaran
Belanda.
3
Asy Syariah, Hukum Seseorang yang Mengaku-ngaku Nabi dan Rasul (online). Terdapat pada
http://asysyariah.com/hukum-seseorang-yang-mengaku-ngaku-nabi-dan-rasul/ diakses pada
tanggal 9/9/2017.
bangsanya yang berada dalam cengkeraman kaum penjajah. Ia kemudian membuat
semacam komunitas atau jamaah untuk selanjutnya ia didik dengan cara pandang
yang memiliki kepedulian dan anti penjajahan. Komunitas itu ia wadahi dalam satu
lembaga bernama perguruan (paguron), ada juga yang menyebutnya dengan
pesantren.
Kedua, ada juga yang masuk agama Protestan dan yang terbesar masuk
agama Katolik, termasuk pangeran Tedja Buana dan keturunannya karena merasa
takut mendekati kelompok Muslim lainnya yang terus mengejar, dan kalau tidak
beragama takut oleh negara dimasukan kelompok komunis sebagai mana isu yang
berkembang. Pada saat yang bersamaan, para misionaris Katolik berhasil
memanfaatkan konflik yang terjadi. Mulai saat itu, Cigugur berubah menjadi
kampung Katolik, lambat laun berdiri tegak gereja dan yang masuk Katolik
semakin bertambah, bahkan kawin silang antara Muslim dengan katolik sudah
terbiasa, yang akhirnya anak-anaknya ada yang Muslim ada pula yang katolik
Tahun 1970 kekuasaan Ratu Siti Djenar direbut paksa oleh Raden Djati
Kusumah Alibassa, putra Raden Tedja Buana dari istri keduanya, tahun 1980. Djati
Kusumah keluar dari Katolik dan mendirikan aliran bernama PACKU
(Perkumpulan Aliran Cara Karuhun Urang). Tetapi, tahun 1982 dibekukan oleh
KEJATI Jabar dengan SK pembekuan no.42 dan dinyatakan sebagai aliran sesat,
setelah PACKU dibekukan Djati Kusumah mendirikan aliran AKUR [Aliran
Karuhun Urang], dan sekarang diganti menjadi Sunda Wiwitan yang menyatakan
bukan aliran tetapi agama Sunda Wiwitan.
Dahulu, pada waktu Madrais hidup di Cigugur tegak pesantren dan tegak
sebuah mesjid, tetapi sekarang pesantren dan mesjid itu lenyap dan di atasnya tegak
sebuah bangunan namanya Paseban. Keberadaan Paseban Tri Panca Tunggal ini
menjadi penting untuk melestarikan ajaran-ajaran yang telah ditanamkan para
pendahulu.
4
Suryana Nurfatwa, Mengungkap Asal Usul Agama Sunda Wiwitan (online).terdapat pada
http://www.voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2014/10/17/33436/mengungkap-asal-usul-
agama-sunda-wiwitan/#sthash.HHL3yuKJ.dpbs diakses pada tanggal 9/9/2017.
1) Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa
untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi
yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.
2) Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual
yang ditayangkan televisi.
3) Dampak prilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial
budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan
dalam kehidupan sehar-hari.
Sikap Kita :
Artinya: "...Dan pada sisi-sisi Allah-lah, kunci-kunci semua yang gaib; Tak ada
yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan
di lautan, dan tiada seheiai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahui dan
tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau
yang kenng, melainkan tertulis, dalam kitab yang nyata (LauhMahfuz)”. (QS: Al
An'aam : 59).
Jika kita tinjau dari sudut hukum Islam sendiri sangat jelas bahwa
penayangan seperti itu diharamkan, karena : Pertama, tayangan mistik seperti itu
mempersubur kemusyrikan, membuat manusia lebih takut kepada setan, khurafat
dan tahyul daripada takut kepada Allah. Padahal tidak ada yang bisa memberi
manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali hanya Allah (QS. Az-Zumar : 38), tidak
ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah. Kedua, tayangan mistik seperti itu
adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya membuat bangsa semakin jumud
dan terbelakang. Ketiga, tayangan seperti itu sarat dengan praktek perdukunan.
Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik, maka praktek-praktek
perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga diharamkan dalam
Islam. Dan keempat, rezeki yang dihasilkan dari usaha yang diharamkan, maka
rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi Allah. Oleh karenanya penayangan
kemusyrikan itu mestilah dihilangkan karena tidak ada manfaatnya selain mudharat
dunia-akhirat.
Keempat, Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para
hamba-Nya. Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu
menghadapinya dengan baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. Ali
Imran : 195).
B. Fiqih
1. Rukun Islam
a. Membaca dua kalimat syahadat
5
K. Muhammad Hakiki, Fenomena Tanyangan Mistik di Media (online).terdapat pada
http://mhakicky.blogspot.co.id/2011/01/fenomena-tayangan-mistik-di-media.html diakses pada
tanggal 09/09/2017.
namun tidak diamalkan atau dibenarkan oleh hatinya, maka tidak adaa artinya sama
sekali. Adapun bacaannya syahadatain yaitu:
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi
bahwa nabi Muhamad adalah utusan Allah.”
b. Mendirikan Sholat
Rukun Islam yang ke dua ialah mendirikan atau mengerjakan sholat. Sholat
wajib yang harus dilaksanakan umat Muslim adalah sholat fardhu lima waktu dalam
sehari semalam. Ibadah yang paling pokok dan utama adalah sholat lima waktu.
Artinya: “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat.
Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An
Nasa’i dan Ibnu Majah)
Inilah pembeda antara orang kafir dan orang Islam, yakni sholat. Karena
sholat merupakan tiangnya agama dan merupakan ibadah yang pertama kali dihisab
kelak di yaumil akhir.
c. Membayar Zakat
Sebagai orang Islam, diwajibkan bagi kita untuk membayar zakat. Setiap
umat Islam diwajibkan membayar zakat fitrah yang dibayar setahun sekali untuk
membersihkan dan mensucikan diri. Harta benda yang kita miliki pun harus
dizakati sesuai dengan syarat dan ketentuannya.
d. Menunaikan Puasa
Berpuasa yang diwajibkan atas umat Islam ini adalah puasa pada bulan suci
Ramadhan. Semua umat Muslim yang telah baligh dan berakal sehat diwajibkan
untuk menunaikan puasa selama satu bulan penuh. bagi yang berhalangan atau
wanita yang sedang haidh, nifas atau sakit yang mengharuskan untuk tidak boleh
berpuasa, maka diwajibkan membayarnya di lain hari atau membayar fidyah yang
telah ditentukan.
e. Naik Haji Jika Mampu
Rukun Islam yang ke lima adalah menunaikan ibadah haji jika mampu.
Wajib seumur hidup sekali, sedangkan yang selebihnya adalah sunnah.
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Al-Imran: 97)
Mampu yang dimaksud adalah sehat secara fisik, memiliki kemampuan
dalam hal biaya untuk bekal dan perjalanan selama persiapan, pemberangkatan
sampai kembali lagi. Karena jaraknya yang jauh, maka diwajibkan hanya bagi
orang-orang yang mampu melaksanakann
2. Syarat, Rukun dan Tatacara dalam Ibadah
a. Shalat Fardhu
Secara bahasa sholat bermakna do’a, sedangkan secara istilah, sholat merupakan
suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.
Secara istilah syara’, khusyu’ ialah keadaan jiwa yang tenang & tawadhu’,
kemudian khusyu’ dihati sangat berpengaruh dan akan tampak pada anggota tubuh
lainnya. Menurut A. Syafi’i khusyu’ berarti menyengaja, ikhlas, tunduk lahir batin;
dengan menyempurnakan keindahan bentuk ataupun sikap lahirnya (badan), serta
memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pemahaman segala ucapan
maupun sikap lahiriyah tersebut.
Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa orang yang mentaati perintah
allah khususnya dalam menunaikan zakat niscaya Allah akan memberikan rahmat
kepada kita dan akan dikembalikannya kita kepada kesucian/kembali fitrah seperti
bayi yang baru dilahirkan ke alam muka bumi ini atau seperti kertas putih yang
belum ada coretan-coretan yang dapat mengotori kertas tersebut, seperti firman-
Nya :
6
Yei Ira, Tuntunan Tatacara Shalat Fardhu 5 Waktu Lengkap (online). Terdapat pada
http://www.iyenblog.com/2015/07/tuntunan-tata-cara-sholat-fardhu-5.html diakses pada tanggal
11/9/2017
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu bersihkan dan
mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya dosa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi maha
Mengetahui “. (Surat At Taubah 9 : 103).
cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai
harga emas saat ini, jumlahnya sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran
nisab untuk menghitung zakat uang simpanan, emas, saham, perniagaan,
pendapatan dan uang dana pensiun.
Macam-macam zakat:
1) Zakat fitrah
“Dari umar r.a berkata :Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah, sebanyak satu sha’
(2,5 kg) kurma atau gandum atas setiap hamba atu merdeka, laki-laki atau
perempuan, kecil atau besar dari orang islam. Beliau menyuruh melaksanakannya
sebelum orang-orang pergi shalat(‘idul fitri). “(H.R. Bukhari dan muslim).
Zakat mal (harta)ialah zakat yang berhubungan dengan harta benda yang
menjadi hak milik seseorang yang wajib di tunaikan (dikeluarkan) bagi pemilik
harta setiap tahun sekali.tujuannya untuk membersihkan atau mensucikan harta
yang dimiliki.pembayaran zakat mal hukumnya wajib bagi yang tergolong mampu
kaya). Pembayaran zakat harus sesuai dengan ketentuan agama, yakin mencapai
satu nisab atau haul (batas minimal wajib zakat).
b) harta yag wajib dizakati dan nisabnya
- harta kekayaan berupa emas,perak dan uang
emas dan perak merupakan harta yang wajib di
keluarkan zakatnya jika telah memenuhi nasib dan haul.
- nisab emas adalah 93,6 gram
- Nasib perak adalah 624 gram
- Nisab emas dan perak di hargakan dengan uang maka
haulnya adalah telah memiliki selama satu tahun.
Hasil pertanian atau perkebunan ada yang berupa biji-bijian dan buah-
buahan . jumlahnya sudah mencapai 5 wasaq yang sudah bersih dari kulitnya atau
10 wasaq bila masih berkulit .
- 1 wasaq : 60 sh
- 1sh :3,1 liter
Jadi 1,5 wasaq : 5 60 3,1 liter : 690 kg atau jika di bulatkan menjadi 7 kuintal
. 10 wasaq: 14 kuintal.
Jenis ternak yang wajib dizakatkan adalah unta, sapi /kerbau dan kambing.
Namun hewan ternak yang lain di kenakan kewajiban yang sama jika mencapai
nisab seharga hewan-hewan tersebut.
Zakat hasil tambang baik berupa emas, perak, dan barang yang lain bila
mempercepat nisab harus dikeluarkan zakatnya.
- Islam
- Baliq
- Berakal
- Merdeka
- Milik sendiri
- Mencukupi nisab atau haul
1) Beragama Islam
2) Baligh (telah mencapai umur dewasa)
7
Suhaya Aya, Pengertian, Zakat, Syarat, dan Ketentuan (online). Terdapat pada
http://suhayanackavenged.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-zakat-syarat-dan-ketentuan.html
diakses pada tanggal 12/09/2017.
3) Berakal
4) Berupaya untuk mengerjakannya.
5) Sihat
6) Tidak musafir
Rukun Puasa:
1) Beragama Islam
2) Berakal
3) Tidak dalam haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak) bagi kaum
wanita
4) Hari yang sah berpuasa.
Sunat Berpuasa:
8
Admin Risalah Nabi dan Rasul, Pengertian, Syarat dan Rukun Puasa (online). Terdapat pada
https://risalahrasul.wordpress.com/2008/09/20/pengertian-syarat-dan-rukun-puasa/ diakses pada
tanggal 12/09/2017.
1) Pengertian Puasa Ramadhan
Puasa dalam Bahasa Arab berasal dari kata soum atau siyam yang artinya
sama dengan imsak yaitu menahan. Sedangkan menuru istilah syariat islam puasa
adalah suatu amal ibadah yang dilakukan denggan menahan diri dari segala sesuatu
yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari
disertai sengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu, Ramadhan
berarti panas terik dari sengatan matahari/ membakar/ bulan yang membakar dosa.
Jadi puasa ramadhan adalah suatu amal ibadah puasa yang dilakukan dalam bulan
ramadhan.
2) Dalil Diwajibkanya Puasa
Adapun dalil yang menunjukkan wajib puasa dibulan ramadhan yaitu:
Q.S. Al-Baqarah: 183
ب َعلَى الَّذِينَ ِمن قَ ْب ِل ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَتَّقُون َ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ ُك ِت
ِّ ِ ب َعلَ ْي ُك ُم ال
َ صيَا ُم َك َما ُك ِت
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(Q.S. Al-
baqarah;183)
3) Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat puasa Ramadhan untuk satu bulan(dibaca pada awal ramadhan):
ضانَ ِك ِلِّ ِه ِ ََّلِلِ تَعَالَى َ ُن ََويْت
َ ص ْو َم َش ْه ِر َر َم
"Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena
Allah Taala".
5) Niat puasa Ramadhan harian (dibaca setiap hari):
سنَ ِة ِ ََّلِلِ تَ َعالَى
َّ ضانَ َه ِذ ِه ال َّ ض اال
َ ش ْه ِر َر َم ِ َص ْو َم َغ ٍد َع ْن أَد
ِ اء فَ ْر َ ُن ََويْت
"Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan
Ramadhan tahun ini karena Allah Taala".
6) Syarat Wajib
a) Islam : Puasa hanya diwajibkan bagi orang yang beragama islam
b) Baligh : (umur 15 tahun ke atas) atau tanda yang lain. Anak kecil
tidak wajib puasa.
c) Berakal : Orang gila tidak wajib berpuasa
d) Mampu melaksanakan puasa : Orang yang tidak mampu samada
kerana tua atau sakit tidak diwajibkan ke atas mereka berpuasa.
7) Syarat Sah
a) Islam. Orang yang bukan Islam tidak sah puasa.
b) Mumayyiz (iaitu dapat membezakan yang baik dengan yang tidak
baik).
c) Suci dari haid (darah kotoran) dan nifas (darah setelah melahirkan
anak). Orang yang kedatangan haid atau nifas tidak sah berpuasa
tetapi keduanya wajib mengganti (membayar) puasa yang
tertinggal itu secukupnya. (Qada': Ialah membayar kewajipan yang
ditinggalkan sesudah waktunya, seperti orang yang meninggalkan
puasa kerana haid, wajib ke atasnya menebus puasa yang
ditinggalkan itu di dalam bulan lain. Kalau ketinggalan 3 hari,
wajib ke atasnya qada' 3 hari juga)
8) Rukun Puasa
a) Niat di dalam hati , niat ini diwajibkan pada tiap-tiap malam,
kerana ibadat puasa pada tiap-tiap hari dalam bulan Ramadhan
adalah perbuatan yang terpisah di antara hari dengan hari yang lain
Sebagaimana Hadis Nabi SAW :
من لم يجمع الصوم قبل الفجر فال صيام له
Artinya :”Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tiada puasa
baginya”(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Asbus Sunan).
b) Menahan diri daripada makan dan minum atau menahan dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa dari keluarnya fajar hingga
tenggelamnya matahari.
9) Orang yang Boleh Tidak Berpuasa
a) Orang sakit
b) Orang dalam perjalanan(Musyafir)
sebagaimana firman Allah:
َّ ُ سفَ ٍر فَ ِعدَّة ٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُخ ََري ُِريد
ُ َّللاُ بِ ُك ُم ْاليُس َْر َوالَ ي ُِريد َ َو َم ْن َكانَ َم ِريضًا أ َ ْو َعلَى
بِ ُك ُم ْالعُس َْر
Artinya: “Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka hendaklah
dia berpuasa di hari lain. Allah menghendaki keringanan bagi kamu, dan Dia tidak
menghendaki kesukaran ke atas kamu.”(Q.S. Al-Baqarah, Ayat: 185)
9
Ilmu-lover blogspot.com, Puasa Ramadhan (Pengertian, Syarat Sah & Wajib, Rukun, Sunah,
Kafarat, Hikmah Puasa) (online). Terdapat pada http://ilmu-lovers.blogspot.co.id/2013/07/puasa-
ramadhan-pengertian-syarat-sah.html diakses pada tanggal 12/09/2017.
Syarat - Syarat Haji:
1) Beribadah sehar. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan
kepada orang lain jika mampu membiayainya .
2) Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi
orang yang di luar Mekah.
3) Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin
keselamatannya.
4) Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang di miliki cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup selam mengerjakan haji, termasuk juga
cukup untuk menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya.
5) Bagi perempuan harus dengan suami atau disertai mahram atau dengan
perempuan lain yang ada mahramnya.
Syarat - Syarat haji yang harus dipenuhi:
1) Beragam Islam
2) Berakal sehat
3) Balig atau dewasa
4) Merdeka ( bukan budak) dan
5) Kuasa atau mampu untuk melakukannya
Rukun - Rukun Haji:
1) Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai
pakaian ihrom, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak
berjahit hanya berlaku bagi kaum laki - laki.
2) Wukuf di Padang Arafa.
Wukup adalah hadir di padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak
tergelincir matahari tanggal 9 zulhijah sampai terbit fajar tanggal 10 zulhijah ( pada
bulan haji).
3) Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari
Hajar Aswad dengan posisi ka'bah di sebelah kiri orang yang bertawaf ( berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari
hadas dan najis.
Macam - macam Tawaf:
a) Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah
b) Tawaf Ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
c) Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab - sebab tertentu (
mencari keutamaan dalam ibadah).
d) Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah.
4) Sai
Sai adalah berlari - ari kecil antara bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai
harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan
sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.
5) Menggunting ( mencukur) Rambut
Waktu mencukur rambut setelah melempar jumroh qa'bah pada hari Nahar.
Apabila mempunyai kurban, mencukur dilakukan setelah menyembelih hewan
kurban. Mencukur rambut sekurang - kurangnya tiga helai rambut.
6) Tertib
Tertib berarti menertibkan rukun - rukun haji tersebut. Artinya, harus
berurutan dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.
Wajib Haji
1) Ihram ( niat berhaji dari miqat ( batasa yang ditentukan)
2) Mabit di Muzdalifah
3) Melontar tiga jamrah, yaitu ula, wusta dan aqabah
4) Mabit di Mina
5) Tawaf wadak bagi yang akan meninggalkan Mekah, sedangkan bagi
wanita yang sedang haid ( mensturasi) tawaf wadaknya gugur.
6) Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram.
Sunah Haji
1) Salat sunah di Hijir Ismail
salat sunah ini dapat dilaksanakan kapan saja apabila keadaan
memungkinkan.
2) Membaca Talbiyah
Talbiyah sunah dibaca selam ihram melomtar jamrah aqabah pada hari
nahar ( idul adha).
3) Salat sunah tawaf di belakang Maqam Ibrahim
4) Memasuki Ka'bah (rumah suci) sambil berdoa.
Larangan Haji
Jual Beli adalah pemindahan hak milik kepada orang lain dengan imbalan
harga.
10
Mediajar, Haji : Pengertian, Syarat, Rukun, Jenis, Tata cara dan Larangan - Larangan Haji
(online). Terdapat pada http://mediajar10.blogspot.co.id/2017/06/haji-pengertian-syarat-rukun-
jenis-tata.html diakses pada tanggal 12/09/2017.
“Dan Allah menghalalkan jual beli.”(Al-Baqarah: 275)
11
Rumah usahaku, Rukun dan Syarat Jual Beli (online). Terdapat pada
https://rumahusahaku.wordpress.com/rukun-dan-syarat-jual-beli/ diakses pada tanggal 12/09/2017.
“Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya,
maka pernikahannya batal”.
d) Adanya dua orang saksi.
e) Pelaksanaan akad nikah akan sah apabila dua orang saksi
yang menyaksiakan akad nikah tersebut, berdasarkan
Hadis Nabi SAW:
ِّ )ال نِكَا َح ا ِِِّال بِ َو ِل
ي ِ َوشَا ِهدَى َعدْ ٍل (رواه احمد َ
f) Shighat akad nikah, yaitu Ijab Qabul yang diucapkan oleh
wali atau wakilnya dari pihak wanita, dan dijawab oleh
calon pengantin laki-laki.
Maksud ijab dalam akad nikah seperti ijab dalam berbagai transaksi lain,
yaitu pernyataan yang keluar dari salah satu pihak yang mengadakan akad atau
transaksi, baik berupa kata-kata, tulisan, atau isyarat yang mengungkapkan adanya
keinginan terjadinya akad, baik salah satunya dari pihak suami atau dari pihak istri.
Sedangkan Qabul adalah pernyataan yang datang dari pihak kedua baik berupa
kata-kata, tulisan, atau isyarat yang mengungkapkan persetujuan ridhanya.
Berdasarkan pengertian di atas, ijab tidak dapat dikhususkan alam hati sang
istri atau wali dan atau wakilnya. Demikian juga dengan qabul.
Jika seorang laki-laki berkata kepada wali perempuan: “Aku nikahi putrimu
atau nikahkan aku dengan putrimu bernama si fulanah”. Wali menjawab: “Aku
nikahkan kamu dengan putriku atau aku terima atau aku setuju”. Ucapan pertama
disebut ijab dan ucapan kedua adalah qabul. Dengan kata lain, ijab adalah bentuk
ungkapan baik yang memberikan arti akad atau transaksi, dengan catatan jatuh pada
urutan pertama. Sedangkan qabul adalah bentuk ungkapan yang baik untuk
menjawab, dengan catatan jatuh pada urutan kedua dari pihak mana saja dari kedua
pihak.
Akad adalah gabungan ijab salah satu dari dua pembicara serta penerimaan
yang lain. Seperti ucapan seorang laki-laki: “Aku nikahkan engkau dengan putriku”
adalah ijab. Sedangkan yang lain berkata: “ Aku terima” adalah qabul.
Tentang Jumlah rukun nikah ini, para ulama berbeda pendapat:
Imam Malik mengatakan bahwa rukun nikah itu ada lima macam, yaitu :
- Wali dari pihak perempuan,
- Mahar (maskawin)
- Calon pengantin laki-laki
- Calon pengantin perempuan
- Sighat akad nikah
Imam Syafi’i berkata bahwa rukun nikah itu ada lima macam, yaitu:
- Calon pengantin laki-laki,
- Calon pengantin perempuan,
- Wali,
- Dua orang saksi,
- Sighat akad nikah.
Menurut ulama Hanafiah, rukun nikah itu hanya ijab dan qabul saja (yaitu
akad yang dilakukan oleh pihak wali perempuan dan calon pengantin laki-laki).
Sedangkan menurut segolongan yang lain rukun nikah itu ada empat, yaitu:
- Sighat (ijab dan qabul)
- Calon pengantin perempuan,
- Calon pengantin laki-laki,
- Wali dari pihak calon pengantin perempuan.
Pendapat yang mengatakan bahwa rukun nikah itu ada empat, karena calon
pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan digabung menjadi satu rukun.
3) Syarat-syarat Pernikahan
a) Syarat-syarat calon Suami:
- Beragama Islam
- Bukan mahram dari calon istri dan jelas halal kawin
dengan calon istri
- Terang (jelas) bahwa calon suami itu betul laki-laki
- Orangnya diketahui dan tertentu
- Calon mempelai laki-laki tahu/kenal pada calon istri
serta tahu betul calon istrinya halal baginya.
- Calon suami rela( tidak dipaksa/terpaksa) untuk
melakukan perkawinan itu dan atas kemauan
sendiri.
- Tidak sedang melakukan Ihram.
- Tidak mempunyai istri yang haram dimadu dengan
calon istri.
- Tidak sedang mempunyai istri empat.
b) Syarat-syarat calon istri:
- Beragama Islam atau ahli kitab.
- Tidak ada halangan syarak, yaitu tidak bersuami,
bukan mahram, tidak dalam sedang iddah.
- Terang bahwa ia wanita. Bukan khuntsa (banci)
- Wanita itu tentu orangnya (jelas orangnya)
- Tidak dipaksa ( merdeka, atas kemauan
sendiri/ikhtiyar.
- Tidak sedang ihram haji atau umrah.
c) Syarat-syarat Ijab Qabul.
- Perkawinan wajib dilakukan dengan ijab dan qabul
dengan lisan. Inilah yang dinamakan akad nikah
(ikatan atau perjanjian perkawinan). Bagi orang bisu
sah perkawinan nya dengan isyarat tangan atau kepala
yang bisa dipahami.
- Ijab dilakukan oleh pihak wali mempelai perempuan
atau walinya, sedangkan kabul dilakukan oleh
mempelai laki-laki atau wakilnya.
- Menurut pendirian hanafi, boleh juga ijab oleh pihak
mempelai laki-laki atau wakilnya dan kabul oleh pihak
perempuan (wali atau wakilnya) apabila perempuan itu
telah baligh dan berakal, dan boleh sebaliknya.
- Ijab dan kabul dilakukan di dalam satu majlis, dan tidak
boleh ada jarak yang lama antara ijab dan qabul yang
merusak kesatuan akad dan kelangsungan akad, dan
masing-masing ijab dan qabul dapat di dengar dengan
baik oleh kedua belah pihak dan dua orang saksi.
- Imam Hanafi membolehkan ada jarak antara ijab dan
qabul asal masih di dalam satu majelis dan tidak ada
hal-hal yang menunjukkan salah satu pihak berplaing
dari maksud akad itu.
- Adapun lafadz yang digunakan untuk akad nikah
adalah lafaz nikah atau tazwij, yang terjemahannya
adalah kawin dan nikah. Sebab kalimat-kalimat itu
terdapat di dalam Kitabullah dan Sunnah. Demikian
menurut asy-Syafi’i dan Hambali. Sedangkan hanafi
membolehkan dengan kalimat lain yang tidak dari Al-
Qur’an, misalnya menggunakan kalimat hibah,
sedekah , pemilikan dan seagainya, dengan alasan,
kata-kata ini adalah majas yang biasa juga digunakan
dalam bahasa sastra atau biasa yang artinya
perkawinan.
- Contoh kalimat akad nikah adalah sebagai berikut:
بِ َم َه ِراَ ْل ِف ُر ْوبِيَّ ٍة َح ًاال.....ِ ِب ْنت..... َا َ ْن َكحْ تُك.
Aku kawinkan engkau dengan.......binti........dengan
mas kawin Rp.1.000 tunai
- Jawab atau kalimat kabul yang digunakan wajiblah
sesuai dengan ijab.
- Akad nikah itu wajib di hadiri oleh : dua orang saksi
yang memenuhi syarat sebagai saksi, karena saksi
merupakan syarat sah perkawinan.
Adapun dasar dari perkawinan itu wajib dengan akad nikah dan dengan
lafadz atau kalimat tertentu adalah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:
Yang artinya: Takutlah engkau sekalian kepada Allah dalam hal orang-orang
perempuan, sesungguhnya engkau membuat halal kemaluan-kemaluan mereka
dengan kalimat Allah. (HR. Muslim)
d) Syarat-syarat Wali.
Kata “wali” menurut bahasa berasal dari bahasa Arab, yaitu al Wali dengan
bentuk jamak Auliyaa yang berarti pecinta, saudara, atau penolong. Sedangkan
menurut istilah, kata “wali” mengandung pengertian orang yang menurut hukum
(agama, adat) diserahi untuk mengurus kewajiban anak yatim, sebelum anak itu
dewasa; pihak yang mewakilkan pengantin perempuan pada waktu menikah (yaitu
yang melakukan akad nikah dengan pengantin pria.Wali dalam nikah adalah yang
padanya terletak sahnya akad nikah, maka tidak sah nikahnya tanpa adanya (wali).
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa wali
dalam pernikahan adalah orang yang melakukan akad nikah mewakili pihak
mempelai wanita, karena wali merupakan rukun nikah, dan akad nikah yang
dilakukan tanpa wali dinyatakan batal.
Wali adalah rukun dari beberapa rukun pernikahan yang lima, dan tidak sah
nikah tanpa wali laki-laki. Dalam KHI pasal 19 menyatakan wali nikah dalam
perkawinan merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita
yang bertindak untuk menikahkannya.
e) Syarat-syarat Saksi.
- Saksi harus berjumlah paling kurang dua orang. Inilah
pendapat yang dipegang oleh jumhur ulama.
- Kedua saksi itu beragama islam.
- Kedua orang saksi adalah orang yang merdeka.
- Kedua saksi itu adalah orang laki-laki.
- Kedua saksi itu bersifat adil dalam arti tidak pernah
melakukan dosa besar dan tidak selalu melakukan dosa kecil
dan tetap menjaga muruah (sopan sntun).
- Kedua saksi itu dapat mendengar dan melihat.12
12
Dunia Kamal, Makalah Syarat dan Rukun Pernikahan (online). Terdapat pada http://karya-
kamal.blogspot.co.id/2015/04/syarat-rukun-pernikahan.html diakses pada tanggal 12/09/2017.
4. Sejarah Islam
a. Agama bangsa Arab pra Islam
Pada saat Islam masuk di Jazirah Arab, di zaman Nabi Ibrahim ﷺ, akhlak
mulia tersebar. Penduduk lembah Mekah mengenal tauhid dan jauhi dari syirik.
Kemudian waktu terus berlalu, keimanan pun tergerus budaya dan pemikiran.
Masuklah berhala-berhala ke Ka’bah yang suci. Agama Nabi Ibrahim hanya
dipegang sebagian kecil masyarakat.
Beberapa masa setelah wafatnya Nabi Ibrahim dan Ismail, terjadi perubahan
besar di tanah Mekah. Agama tauhid tergerus oleh ombak kesyirikan. Penduduk
tanah suci di sekitar Baitullah al-Haram menjadi penyembah berhala.
Pelajaran bagi kita umat Islam di Indonesia, tauhid yang dibawa oleh para
rasul, dan bertempat di tanah suci, bisa berganti menjadi agama pagan penyembah
berhala. Tidak ada yang menjamin negeri ini, Indonesia, akan selamanya menjadi
negeri mayoritas umat Islam, kalau kita tidak mengkaji agama ini kemudian
mendakwahkannya.
Perubahan besar di Jazirah Arab itu dibawa oleh tokoh kabilah Khuza’ah,
Amr bin Luhai al-Khuza’i. Ia adalah pemimpin politik dan agama di Mekah. Ia
dicintai dan disegani masyarakat. Penduduk Mekah menganggapnya sebagai ulama
besar dan wali yang mulia. Amr pernah bersafar ke Syam. Ia melihat penduduk
Syam menyembah patung-patung. Dan ia terkesan. Saat kembali ke Mekah, ia bawa
tradisi Syam ini ke tanah haram. Masuklah berhala Hubal ke Jazirah Arab, dan
ditempatkan di sisi Ka’bah.
Diriwayatkan bahwa Hubal terbuat dari batu akik merah yang berbentuk
manusia. Orang-orang Quraisy mendapati tangan kanan Hubal telah hancur. Lalu
mereka ganti dengan tangan dari emas. Inilah berhala pertama orang-orang
musyrik, yang paling besar, dan paling suci menurut mereka.
Setelah Hubal, tanah Mekah berangsur-angsur disesaki berhala. Di antara
berhala-berhala besar mereka adalah: Manat yang disembah Kabilah Hudzail dan
Khuza’ah. Berhala ini termasuk berhala tertua. Terletak di pantai Laut Merah. Di
wilayah al-Musyallal, di Qudaid. Kemudian ada Latta. Berhalanya orang-orang
Thaif. Dan al-Uzza, berhala termuda namun yang terbesar dari dua berhala
sebelumnya. Berhala ini disembah oleh orang-orang Quraisy dan kabilah-kabilah
lainnya. Tiga berhala ini –selain Hubal- adalah berhala terbesar masyarakat Arab.
Kemudian kesyirikan semakin tersebar dan berhala pun semakin bertebaran.
Setelah Amr bin Luhai berhasil digoda gandrung dengan berhala, setan pun
memainkan perannya di babak berikutnya. Mereka memberi wangsit kepada Amr.
Memberitakannya bahwa berhala kaum Nuh –Wud, Suwa’, Yaghuts, Yauq, Nasr-
terkubur di Jeddah. Amr datang ke sana, kemudian menggalinya. Ketika jamaah
haji datang dari berbagai negeri, ia berikan berhala-berhala itu pada mereka. Hadiah
dari penguasa Mekah, tanah suci tempat berhaji tentulah istimewa bagi mereka.
َس َو ْالقَ َم َر لَ َيقُولُ َّن هللاُ فَأَنَّى يُؤْ فَ ُكون َّ س َّخ َر ال
َ ش ْم َ ت َواأل َ ْر
َ ض َو َّ سأ َ ْلت َ ُه ْم َم ْن َخلَقَ ال
ِ س َم َاوا َ َولَ ِئ ْن
َض لَ َيقُولُ َّن هللاُ قُ ِل ْال َح ْمد ُ هللِ بَ ْل أ َ ْكثَ ُر ُه ْم الَ َي ْعلَ ُمون
َ ت َواأل َ ْر َّ سأ َ ْلت َ ُه ْم َم ْن َخلَقَ ال
ِ س َم َاوا َ َولَ ِئ ْن
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan
mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan (dari menyembah Allah)? (QS:Az-Zukhruf Ayat: 87).
ٌ َّإِلَى هللاِ ُز ْلفَى إِ َّن هللاَ يَحْ ُك ُم بَ ْينَ ُه ْم ِفي َما ُه ْم فِي ِه يَ ْختَ ِلفُونَ إِ َّن هللاَ الَ يَ ْهدِي َم ْن ه َُو كَاذِبٌ َكف
ار
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka
tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS:Az-Zumar Ayat: 3).
Orang-orang Arab jahiliyah telah mengenal jin dan setan. Pada masa itu
setan-setan berkumpul antara bukit Shafa dan Marwa. Abdullah bin al-Abbas
radhiallahu ‘anhuma ketika menafsirkan ayat,
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syiar Allah.” (QS:Al-
Baqarah Ayat: 158)
ف ِب ِه َما َّ فَ َم ْن َح َّج ْال َبيْتَ أ َ ِو ا ْعتَ َم َر فَالَ ُجنَا َح َعلَ ْي ِه أَ ْن َي
َ ط َّو
“Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada
dosa baginya mengerjakan sa´i antara keduanya.” (QS:Al-Baqarah Ayat: 158).
Tidak berdosa, ibadah di sana berpahala. Para sahabat takut kalau mereka
teringat dosa-dosa lama. Kemudian Allah menenangkan hati mereka dengan
menjelaskan keutamaan beribadah di antara Shafa dan Marwa.
Budaya Arab ini juga memiliki kesamaan dengan kultur local Indonesia.
Para orang tua sering mengajarkan anak-anak mereka yang main di tempat-tempat
sepi untuk mohon izin dulu dengan “penunggu-penunggu” di sana apabila hendak
buang air kecil atau besar, atau sekadar bermain di sana. Bukan berlindung kepada
Allah ﷻ.
“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal
Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu.” (QS:Al-An’am Ayat: 100).
4) Dunia Perdukunan
Di Madinah –yang dulu bernama Yatsrib- ada seorang dukun wanita yang
terkenal. Sebagian penduduk Madinah mengetahui kedatangan Nabi ﷺmelalui
kabar dari sang dukun. Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhu mengatakan,
سو ِل هللاِ صلى هللا عليه وسلم أ َ َّن ا ْم َرأَةً ِم ْن أ َ ْه ِل ْال َمدِينَ ِة ُ ث َر َ أ َ َّو ُل َخبَ ٍر َجا َءنَا بِ ْال َمدِينَ ِة َم ْب َع
أَالَ ت َ ْن ِز ُل ِإلَ ْينَا:ُت لَه ْ َ فَقَال، َحتَّى َوقَ َع َعلَى ِجذْعٍ لَ ُه ْم،طي ٍْر َ ِورةَ ص ُ َجا َء فِي،َكانَ لَ َها ت َابِ ٌع ِمنَ ْال ِج ِِّن
َ َو َمنَ َع ِم َّنا ْال َق َر،الزنَى
ار َ إِ َّنهُ قَدْ بُ ِع،َ ال:َ وت ُ َحذِّ ُِرنَا ونُ َحذِّ ُِركَ ؟ فَقَال، َ ونُ َح ِدِّثُك،فَت ُ َح ِدِّثُنَا
ٌّ ِث بِ َم َّكةَ َنب
ِّ ِ ي َح َّر َم
ت
ِ غو َّ فَ َم ْن َي ْكفُ ْر ِبال
ُ طا
ُ “تِ ْلكَ ْال َك ِل َمة: قال.شيء فنجده حقًّا َّ إن الك َّهان كانوا يُ َح ِدِّثُونَنَا بال َّ يا رسول هللا
َو َي ِزيد ُ ِفي َها ِمائَةَ َكذْ َب ٍة،ي فَ َي ْق ِذفُ َها ِفي أُذُ ِن َو ِل ِيِّ ِه
ُّ ِّطفُ َها ْال ِج ِن
َ َي ْخ،ْال َح ُّق
“Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan
kharraj padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang
dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak
berkata: ‘Apakah anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya : ‘Dari
mana?’ Ia menjawab : ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang
menyembuhkan orang. Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya
menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Nah, yang
anda makan saat ini adalah hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan
”tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan.
طلَقَ َر ُ
سو ُل هللاِ سو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم َعلَى ْال ِج ِِّن َو َما َرآ ُه ُم ،ا ْن َ َما قَ َرأ َ َر ُ
ين َوبَيْنَ اط ِ امدِينَ إِلَى سوق عكاظ َوقَدْ ِحي َل بَيْنَ ال َّ
شيَ ِ طائِفَ ٍة ِم ْن أ َ ْ
ص َحابِ ِه َع ِ صلى هللا عليه وسلم فِي َ
اطينُ إِلَى قَ ْو ِم ِه ْم فَقَالُواَ :ما لَ ُك ْم .قَالُواِ :حي َل بَ ْينَنَا شيَ ِت ال َّ ش ُهبُ .فَ َر َجعَ ِت َعلَ ْي ِه ُم ال ُّ اءَ .وأ ُ ْر ِسلَ ْ س َم َِخبَ ِر ال َّ
ض َارقَ األ َ ْر ِ ث ،فَاض ِْربُوا َمش ِ ش ْيءٍ َحدَ َ ش ُهبُ .قَالُواَ :ما ذَاكَ إِالَّ ِم ْن َ ت َعلَ ْينَا ال ُّ اء َوأ ُ ْر ِسلَ ْ
س َم ِ َوبَيْنَ َخبَ ِر ال َّ
ضَارقَ األ َ ْر ِ طلَقُوا يَض ِْربُونَ َمش ِ
اء .فَا ْن َ ظ ُروا َما َهذَا الَّذِي َحا َل بَ ْينَنَا َوبَيْنَ َخبَ ِر ال َّ
س َم ِ فَا ْن ُ َار َب َها،
َو َمغ ِ
ص ِِّلي
ع َكاظٍ َوه َُو يُ َ
ق ُ
سو ِ امدِينَ ِإلَى ُ فَ َم َّر النَّفَ ُر الَّذِينَ أ َ َخذُوا نَحْ َو تِ َها َمةَ َ -وه َُو ِبن َْخ ٍل َع ِ َار َب َها،
َو َمغ ِ
اء.س َم ِ س ِم ُعوا ْالقُ ْرآنَ ا ْست َ َمعُوا لَهَُ ،وقَالُواَ :هذَا الَّذِي َحا َل َب ْينَنَا َو َبيْنَ َخ َب ِر ال َّ صالَة َ ْال َفجْ ِرَ -ف َل َّما َ ِبأ َ ْ
ص َحا ِب ِه َ
فَ َر َجعُوا إِلَى قَ ْو ِم ِه ْم ،فَقَالُوا :يَا قَ ْو َمنَا إِنَّا َ
س ِم ْعنَا قُ ْرآنًا َع َجبًا يَ ْهدِي إِلَى ُّ
الر ْش ِد فَآ َمنَّا بِ ِه َولَ ْن نُ ْش ِركَ بِ َربِِّنَا
ي أَنَّهُ ا ْستَ َم َع نَفَ ٌر ِمنَ ْال ِج ِِّن}
ي إِلَ َّ أ َ َحدًا .فَأ َ ْنزَ َل هللاُ تعالى َعلَى نَبِيِِّ ِه ُم َح َّم ٍد صلى هللا عليه وسلم{ :قُ ْل أ ُ ِ
وح َ
][الجن1 :
tidak membacakan Alquran kepada jin dan tidak pula melihatﷺ “Rasulullah
pernah pergi bersama sejumlah shahabat menuju Pasarﷺ mereka. Rasulullah
Ukazh16. Sementara itu setan-setan telah dihalangi mendapatkan berita dari langit
dengan dilemparkan kepada mereka asy-syihab (meteor).
Setan-setan tadi kembali kepada kaumnya, dan kaumnya itu bertanya, ‘Ada
apa dengan kalian?’ Mereka menjawab, ‘Kami telah dihalangi memperoleh berita
dari langit, dan kami pun dilempari dengan asy-syihab’. Kaum mereka berkata,
‘Tidak ada yang menghalangi kalian memperoleh berita langit kecuali sesuatu telah
terjadi. Pergilah kalian ke arah penjuru timur dan barat bumi. Lihatlah apa yang
menghalangi kalian memperoleh berita dari langit’.
“Aku tidak memakan apa yang kalian sembelih (sebagai persembahan) untuk
berhala kalian. Aku juga tidak memakan sesuatu yang disembelih tanpa menyebut
nama Allah.”
“Kambing ini, Allah yang ciptakan. Dia turunkan air dari langit untuknya. Juga
menumbuhkan tetumbuhan dari bumi (untuk makanannya). Kemudian kalian
sembelih tanpa menyebut nama-Nya?!” Zaid mengingkari perbuatan mereka
sebagai bentuk pengagungan terhadap Allah.
Selain Zaid, juga ada Waraqah bin Naufal. Seorang yang mengimani risalah
Nabi Isa ‘alaihissalam. namun tidak didapati riwayat ia mendakwahkan apa yang
diajarkan Nabi Isa ‘alaihissalam. Atau membicarakannya di tengah-tengah
keluarganya dari kalangan Quraisy.
Satu-satunya rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah
nabi Muhammad saw. Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang
ibadah dan keakhiratan, namun juga urusan-urusan duniawi yang mencakup semua
sisi kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan.
Namun demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan
beliau. Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang
dibawanya.
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul
Awwal tahun Gajah dalam keadaan yatim.
13
Kisah Muslim, Budaya Arab: Agama Bangsa Arab sebelum Islam (online). Terdapat pada
http://kisahmuslim.com/5431-budaya-arab-agama-bangsa-arab-sebelum-islam.html diakses pada
tanggal 14/09/2017
Selatan dan Syiria di Utara. Dengan adanya Ka’bah di tengah kota, Mekah menjadi
pusat keagamaan Arab. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala
utama, Hubal. Mekah kelihatan makmur dan kuat. Agama dan masyarakat Arab
pada masa itu mencerminkan realitas kesukuan masyarakat jazirah Arab dengan
luas satu juta mil persegi.
Nabi Muhammad adalah anggota bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang
berkuasa dalam suku Quraisy. Kabilah ini memegang jabatan siqayah. Nabi
Muhammad lahir dari keluarga terhormat yang relatif miskin. Ayahnya bernama
Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar
pengaruhnya. Ibunya adalah Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Muhammad
SAW. Nabi terakhir ini dilahirkan dalam keadaan yatim karena ayahnya meninggal
dunia tiga bulan setelah dia menikahi Aminah.
Masa Menyusui:
Nabi Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan
Tsuwaibatul Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui
oleh Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Sekembalinya dari pencarian Makan suami tercinta ibu Rasul tercinta jatuh
sakit dan meninggal dalam perjalanan pulang, dengan duka cita yang mendalam
dan pulang bersama seorang pembantu nabi.
Sekembalinya pulang sebagai anak yatim piatu maka beliau diasuh oleh
kakeknya, Abdul muthalib. Namun dua tahun kemudian, kakeknyapun yang
berumur 82 tahun, juga meninggal dunia. Maka pada usia delapan tahun itu, nabi
ada di bawah tanggung jawab pamannya abi thalib.
Masa Remaja:
Muhammad SAW, besar bersama kehidupan suku Quraisy Mekah, dan hari-
hari yang dilaluinya penuh dengan pengalaman yang sangat berharga. Dengan
kelembutan, kehalusan budi dan kejujuran beliau maka orang Quraisy Mekkah
memberi gelar kepada beliau dengan Al-Amin yang artinya orang yang dapat
dipercaya.
Beliau membagi tugas kepada mereka dengan teknik dan strategi yang
sangat adil dan melegakan hati mereka
Pada masa mudanya, beliau telah menjadi pengusaha sukses dan hidup
berkecukupan dari hasil usahanya . Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw
menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun.
Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah
melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Dari 11 isteri Nabi SAW ini yang wafat saat Nabi SAW masih hidup adalah
2 orang yaitu Khadijah dan Zainab binti Khuzaimah, sedangkan isteri Nabi yang 9
orang masih hidup saat Nabi SAW Wafat. Istri Nabi SAW yang tersebut disebut
dengan Ummul Mu’minin artinya ibu orang-orang beriman. Mereka banyak
menolong penyebaran agama islam di kalangan kaum ibu.
1) Qasim
2) Abdullah
3) Zainab
4) Fatimah
5) Ummu Kalsum
6) Rukayyah
7) Ibrahim
Ibu anak-anak Nabi SAW itu semuanya dari isteri nabi Khadijah, kecuali
Ibrahim, yang ibu mariyatul qibtiyyah ( seorang hamba perempuan yang
dihadiahkan oleh seorang pembesar mesir kepada Nabi SAW, anak-anak Nabi
SAW tersebut Wafat pada saat Nabi SAW masih hidup, kecuali Fatimah yang wafat
beberapa bulan setelah Nabi SAW wafat.
1) Awal Kerasulan
Pada saat beliau tidur dan terbangun dengan tiba-tiba pada malam itu di gua
bernama Hira, dalam ketakutan yang luar biasa, seluruh tubuhnya, seluruh diri
bathinnya, dicengkeram oleh sebuah kekuatan yang sangat besar, seolah-olah
seorang malaikat telah mencengkeram beliau dalam pelukan yang menakutkan
yang seakan mencabut kehidupan dan napas darinya. Ketika beliau berbaring di
sana, remuk redam, beliau mendengar perintah, “Bacalah!” beliau tidak dapat
melakukan ini beliau bukan penyair terdidik, bukan peramal, bukan penyair dengan
seribu kalimat yang tersusun dengan baik yang siap dibibir beliau. Ketika itu beliau
protes bahwa beliau adalah buta huruf, malaikat itu merangkulnya lagi dengan
kekuatan yang begitu rupa, hingga turunlah ayat yang pertama yaitu ayat 1 sampai
5 dalam surat Al-‘Alaq :
Dan seterusnya, yaitu surat al-Muddatstsir: 1-7. Wahyu yang telah, dan
kemudian turun sepanjang hidup Muhammad SAW, muncul dalam bentuk suara-
suara yang berbeda-beda. Tapi pada periode akhir kenabiannya, wahyu surah-surah
Madaniyah turun dalam satu suara.
2) Pengetahuan Kerasulan
Pada permulaan dakwah ini orang yang pertama-tama merima dakwah nabi
yaitu dengan masuk Islam adalah, dari pihak laki-laki dewasa adalah Abu Bakar
Ash-Shiddiq, dari pihak perempuan adalah isteri nabi SAW yaitu Khadijah, dan
dari pihak anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib ra.
Dalam memulai dakwah nabi banyak mendapat halangan dari pihak kafir
quraisy mekah dan berbagai bujuk rayu yang dilakukan kaum Quraisy untuk
menghentikan dakwah Nabi gagal, tindakan-tindakan kekerasan secara fisik yang
sebelumnya sudah dilakukan semakin ditingkatkan. Kekejaman yang dilakukan
oleh penduduk Mekah terhadap kaum muslimin itu, mendorong Nabi Muhammad
SAW untuk mengungsikan sahabat-sahabatnya ke luar Mekah. Pada tahun kelima
kerasulannya, nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia) sebagi negeri tempat
pengungsian.
Pada tahun 9 dan 10 Hijriyah (630-632 M) banyak suku dari pelosok Arab
mengutus delegasinya kepada Nabi Muhammad SAW menyatakan ketundukan
mereka. Masuknya orang Mekah ke dalam agama Islam rupanya mempunyai
pengaruh yang amat besar pada penduduk padang pasir yang liar itu. Tahun itu
disebut dengan tahun perutusan. Persatuan bangsa Arab telah terwujud; peperangan
antara suku yang berlangsung sebelumnya telah berubah menjadi persaudaraan
seagama.
a) Ahmad
b) Al-Mahi
c) Al-Hasyir
d) Al-‘Aqib
e) Muqaffi
f) Nabiyyuttaubah
g) Nabiyyurrahmah.
Di dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari
merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw
bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin
Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add
bin Adnan.
Sejak kecil Muhammad Saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak
pernah melakukan penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau
tetaplah seorang yang santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-
Amien (orang yang terpercaya).
Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di
bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw.
Wahyu pertama tersebut berisi: “1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang
menciptakan, 2) Yang menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
“Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu”
kata Waraqah.
“Apakah mereka akan mengusirku?” Tanya Muhammad Saw. “Ya…,” jawabnya.
(lihat HR Bukhari dan Muslim).
Dari sini jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai
upaya pembelaan terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas
dendam. Adapun jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
Tidak sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam
menyebarkan dakwah ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan
ancaman pembunuhan diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu
semuanya tak membuat kesabarannya luntur.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin
Abu Mu’ith pernah mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad
saw sementara beliau dalam keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya
Fathimah datang membuangnya.
Dan bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik
penduduk Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya
dendam kepada mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau
saw memberikan amnesti besar-besaran kepada penduduk Makkah.
Dari Jabir bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: “Saya diberikan
lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya;
Dari Anas ra., nabi Muhammad saw bersabda: “Saya adalah orang pertama yang
diberikan syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di
hari kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga” (HR. Muslim).
Ibadah Beliau:
Aisyah ra. Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya
membengkak. Lalu beliau ditegur, beliau menjawab: “Apakah aku tidak pantas
menjadi hamba yang bersyukur?”
Panjangnya rentang waktu antara Nabi Isa as. dan Nabi Muhammad Saw.
yang sampai ratusan tahun lamanya, menjadikan manusia kehilangan kendali dalam
mengharungi kehidupan. Kondisi tersebut dikenal dalam sejarah sebagai zaman
jahiliyah. Di zaman tersebut ahklak manusia sudah rusak; dengan kata lain pri-
kemanusia-an telah bertukar menjadi pri-kebitang-an.
Bentuk kejahiliyahan itu terlihat dalam banyak hal, antara lain aspek
kehidupan sosial kemasyarakatan dalam kaitannya dengan hubungan lawan jenis.
Sampai-sampai pada salah satu bentuk pernikahan mereka, dilakukan dengan cara;
wanita menancapkan bendera di depan rumah. Ini merupakan tanda untuk
mempersilahkan bagi laki-laki siapa saja yang ingin ‘mendatanginya’
(menyetubuhinya). Jika sampai melahirkan, maka semua yang pernah melakukan
hubungan dikumpulkan dan diundanglah seorang ahli nasab untuk menentukan
siapa bapak anak tersebut, kemudian sang bapak harus menerimanya. Dalam
banyak hal, wanita terdzalimi. Sampai yang tidak berdosapun merasakan
kedzaliman itu, seperti bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup karena
takut miskin dan hina.
14
Siti Astri Sholihah, Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad dari Lahir hingga Wafat (online).
Terdapat pada https://sitiastrisolihah.wordpress.com/2014/12/17/ringkasan-sejarah-nabi-
muhammad-saw-dari-lahir-hingga-wafat/ diakses pada tanggal 14/09/2017.
keberhasilan keinginan tersebut, terlebih dahulu merumuskan visi dan misi dakwah
beliau.
strategi dakwah nabi muhammad saw. Pada masa periode Mekkah ini,
dakwah Rasulullah terbagi menjadi dua proses, yakni proses dakwah secara diam-
diam dan proses dakwah secara terang-terangan.
15
Pimpinan PA Stabat, Visi dan Misi Muhammad SAW (online). Terdapat pada http://www.pa-
stabat.net/index.php?option=com_content&view=article&id=7596:visi-dan-misi-muhammad-
saw&catid=74:internal&Itemid=427 diakses pada tanggal 14/09/2017.
1) Proses dakwah secara diam-diam
Pada periode ini, tiga tahun pertama dakwah Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Nabi mulai melaksanakan dakwah Islam di lingkungan
keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khadijah. Kemudian Ali bin Abi
Thalib, Abu Bakar dan lain-lain. Pada proses ini, tidak lebih dari 12 orang yang
mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Mereka terkenal dengan julukan assa>biqu>n
al-Awwalu>n[1] (orang-orang yang pertama kali masuk Islam), mereka adalah
Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar as-Shiddiq, Zaid, Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Sa’ad bi Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin
Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan al-Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya
di jadikan sebagai tempat berdakwah.
Akan tetapi Nabi sendiri pada fase ini tiada dapat mereka siksa, karena Bani
Hasyim mempunyai kedudukan yang tinggi pada pandangan mereka. Dan Rasul
sendiri mendapat penjagaan dari Abu Thalib paman beliau. Akan tetapi setelah
seruan Nabi bertambah tersiar, dan beberapa orang bangsawan Quraish telah mulai
memperkenankan seruan itu, maka pengaruh seruan itu semakin bertambah jelas.
16
Sejarah Islam Arab, Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW (online). Terdapat pada
http://sejarahislamarab.blogspot.co.id/2015/02/strategi-dakwah-nabi-muhammad-saw.html diakses
pada tanggal 14/09/2017.
Usai Bai’atul-‘Aqabah kedua, kaum Anshar pun kembali ke Madinah.
Mereka sangat antusias menunggu dan mengharap kedatangan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Sementara itu, kaum muslimin
yang mendengar kesepakatan antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dengan Anshâr juga sudah siap berhijrah ke Madinah.
Pertama : Karena adanya siksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy.
Begitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan dakwah secara terbuka,
berbagai ancaman mulai diarahkan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
orang-orang beriman yang mengikutinya. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam senantiasa berpikir untuk mencari perlindungan di luar Makkah.
Sehingga terjadilah hijrah kaum muslimin ke Habsyah, Thaif, dan kemudian ke
Madinah.
عتْ َبةَ بْنَ َر ِبي َعةَ َوأ ُ َميَّةَ بْنَ َخلَفٍ َك َما أَ ْخ َر ُجونَا ِم ْن َ الل ُه َّم ْال َع ْن
ُ ش ْي َبةَ بْنَ َر ِبي َعةَ َو َّ
ِ َض ْال َوب
اء ِ ضنَا إِلَى أ َ ْر ِ أَ ْر:
“Wahai Allah ! Laknatlah Syaibah bin Rabî’ah, ‘Utbah bin Rabî’ah, dan Umayyah
bin Khalaf, sebagaimana mereka telah menyebabkan kami keluar dari negeri kami
ke negeri derita.”
Juga hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma tentang hijrahnya orang tuanya.
Beliau Radhiyallahu anhuma berkata:
سلِّ َم أَبُو َب ْك ٍر ِفي ْال ُخ ُروجِ ِحينَ ا ْشتَدَّ َعلَ ْي ِه ْاألَذَى َ ُصلَّى هللا
َ علَ ْي ِه َو َّ ا ْست َأْذَنَ النَّ ِب
َ ي
“Abu Bakr Radhiyallahu anhu meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam untuk berhijrah, ketika penderitaannya terasa berat.”
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui, sesungguhnya tidak ada seorang pun
yang lebih aku sukai untuk aku jihadi mereka karena-Mu daripada suatu kaum yang
telah mendustakan Rasul-Mu dan mengusirnya.
سلِّ َم
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َّ َكانَ ْال ُمؤْ ِمنُونَ يَ ِف ُّر أ َ َحد ُ ُه ْم بِدِينِ ِه إِلَى
ُ َّللاِ تَعَالَى َوإِلَى َر
َ سو ِل ِه
َمخَافَةَ أ َ ْن يُ ْفتَنَ َعلَ ْي ِه
“Kaum mukminun pada masa dahulu, mereka pergi membawa agama mereka
menuju Allah dan Rasul-Nya karena khawatir terfitnah.”
َب َو َه ِلي إِلَى أَنَّ َها ِ َرأَيْتُ فِي ْال َمن َِام أَ ِنِّي أُه
ٍ َاج ُر ِم ْن َم َّكةَ إِلَى أ َ ْر
َ ض بِ َها ن َْخ ٌل فَذَه
ُِي ْال َمدِينَةُ يَثْ ِرب
َ ْاليَ َما َمةُ أ َ ْو َه َج ُر فَإِذَا ه
Aku pernah mimpi berhijrah (pindah) dari Makkah menuju suatu tempat
yang ada pohon kurmanya. Lalu aku mengira daerah itu ialah Yamamah atau Hajr
(Ahsâ`), (namun) ternyata daerah itu adalah Yatsrib.
Juga hadits:
َ َِإنِِّي أ ُ ِريتُ د
ار هِجْ َرتِ ُك ْم َرأَيْتُ ذَاتَ ن َْخ ٍل بَيْنَ َالبَتَي ِْن
Aku diperlihatkan negeri hijrah kalian, yaitu satu negeri yang memiliki
pohon kurma di antara dua harrah.
Mendengar penuturan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, maka
kaum muslimin pun kemudian bergegas melakukan hijrah ke Madinah. Begitu juga
sebagian kaum muslimin yang sedang berada di Habsyah, mereka segera berangkat
menuju Madinah.
Jadi, masing-masing di antara dua orang ini dilihat dari satu sisi. Abu
Salamah ialah orang yang pertama kali hijrah ke Madinah untuk menghindari
penindasan kaum kafir Quraisy. Sedangkan Mush’ab ialah orang yang pertama kali
hijrah ke Madinah dengan niat menetap di Madinah.
Namun upaya kaum kafir Quraisy ini tidak membuat kaum muslimin
bergeming dari niat semula. Mereka benar-benar sudah siap berpisah dengan harta
benda miliknya, keluarganya, dan kenikmatan dunia dan penghidupan lainnya yang
telah mereka peroleh di Makkah, demi menyambut panggilan aqidah. Dan sungguh,
hijrah ini menjadi pijakan pertama berkibarnya panji tauhid.17
e. Islam di Madinah
Madinah dianggap sebagai kelahiran baru agama Islam setelah ruang
dakwah di Mekah terasa sempit bagi kaum muslimin. Allah SWT memilih Madinah
sebagai pilot project pembentukan masyarakat Islam pertama. Madinah memang
layak dijadikan kawasan percontohan. Berawal dari respon orang-orang Yastrib
yang datang ke Mekah pada bulan haji terhadap seruan nabi, juga tidak terlepas dari
pribadi nabi yang dikenal sebagai orang yang tak pernah berbohong.
Keberhasilan dakwah nabi dapat dilihat pada sikap orang-orang Yastrib di
perjanjian Aqabah I dan II, dimana mereka mau mengubah sikap dan perilaku
mereka, bahkan bersedia menjadi pelindung nabi. Sebab dakwah pada hakekatnya
merupakan suatu upaya seorang dai dan sekaligus juga sebagai media untuk
mengubah perilaku masyarakat dari yang negative menjadi positif atau berakhlak
mulia, tertinggal menjadi maju serta bodoh menjadi pandai. Inilah yang dilakukan
Nabi terhadap masyarakat Yastrib, membentuk suatu masyarakat baru, dan
17
Almanhaj, Hijrah ke Madinah (online) https://almanhaj.or.id/2563-hijrah-ke-madinah.html
diakses pada tanggal 14/09/2017.
meletakkan dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar yang sedang ditunggu
oleh sejarah. Dalam mewujudkan semua ini, nabi menempuh langkah-langkah
dakwah sebagai berikut:
Pertama: Membangun masjid
Waktu Rasulullah saw masuk Madinah, penduduk Madinah yang sudah
memeluk Islam (kaum Anshar) banyak yang mengundang serta menawarkan rumah
untuk beristrahat. Setelah nabi sampai di tanah milik kedua orang anak yatim
bernama Sahal dan Suhail keduanya anak Amr bin Amarah dibawah asuhan
Mu‟adz bin „Afra, berhentilah unta yang ditunggangi nabi, kemudian beliau
dipersilahkan oleh Abu Ayub Anshari untuk tinggal di rumahnya.
Setelah beberapa bulan nabi di situ maka beliau membangun Masjid Nabawi
pada sebuah tanah milik kedua anak yatim tersebut, tanah itu dibeli oleh nabi untuk
pembangunan masjid, juga untuk tempat tinggal. Masjid yang di bangun tersebut
berfungsi sebagai tempat melaksanakan ibadah shalat. Dalam kesempatan ini nabi
dan para pengikutnya berdiri bahu-membahu, mengajarkan keuntungan yang tak
terkirakan dari persaudaraan, dan menanamkan semangat persamaan antar manusia.
Masjid juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan
mempertalikan jiwa mereka, di samping sebagai tempat bermusyawarah
merundingkan masalah-masalah yang dihadapi, masjid pada masa Nabi bahkan
juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Kedua: Menciptakan persaudaraan baru
Kaum muslimin yang berhijrah dari Mekah ke Madinah disebut “muhajirin”
dan kaum muslimin penduduk Madinah disebut “anshor”. Kaum muslimin Mekah
yang berhijrah ke Madinah banyak menderita kemiskinan, karena harta benda dan
kekayaan mereka ditinggalkan di Mekah, diwaktu mereka berhijrah ke Madinah
melarikan agama dan keyakinan yang mereka anut.
Nabi Muhammad saw menciptakan persaudaraan baru antara kaum
muhajirin dengan kaum anshor. Ali ibn Abi Thalib dipilih menjadi saudara nabi
sendiri. Abu Bakar nabi saudarakan dengan Kharijah ibnu Zuhair. Ja‟far ibnu Abi
Thalib dengan Mu‟az ibnu Jabal. Rasulullah telah mempertalikan keluarga-
keluarga Islam. Masing-masing keluarga mempunyai pertalian yang erat dengan
keluarga-keluarga yang banyak, karena ikatan persaudaraan yang diadakan
rasulullah. Persaudaraan ini pada permulaannya mempunyai kekuatan dan akibat
sebagai yang dipunyai oleh persaudaraan nasab, termasuk di antaranya hal pusaka,
hal tolong menolong dan lain-lain.
Ketiga: Perjanjian dengan masyarakat Yahudi Madinah
Setelah mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan anshor,
selanjutnya nabi menjalin hubungan antara kaum muslim dengan golongan Yahudi
penduduk Madinah. Jalinan hubungan ini terwujud dalam bentuk perjanjian atau
undang-undang yang kemudian dikenal sebagai “Piagam Madinah” yang ditulis
pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H. di antara dictum perjanjian paling penting
adalah sebagai berikut:
1) Kaum muslimin dan kaum Yahudi hidup secara damai, bebas
memeluk dan menjalankan ajaran agamanya masing-masing.
2) Orang-orang Yahudi berkewajiban memikul biaya mereka sendiri,
dan kaum muslimin wajib memikul biaya mereka sendiri.
3) Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka mereka wajib
membantu pihak yang diserang.
4) Di antara mereka saling mengingatkan, dan saling berbuat kebaikan,
serta tidak akan saling berbuat kejahatan.
5) Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling menolong dalam
melaksanakan kewajiban untuk kepentingan bersama.
6) Bumi Yastrib menjadi tanah suci karena naskah perjanjian ini.
7) Nabi Muhammad adalah pemimpin umum untuk seluruh penduduk
Madinah. Bila terjadi perselisihan di antara kaum muslimin dengan
kaum Yahudi, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada nabi
sebagai pemimpin tertinggi di Madinah.
Nabi berhasil membangun sebuah Negara baru yakni Negara Madinah,
secara aklamasi nabi diangkat sebagai kepala Negara yang diberikan otoritas untuk
memimpin dan melaksanakan ketatanegaraan yang telah disepakati bersama. Jadi,
di Madinah beliau seorang penguasa, yang menjalankan kekuasaan politik dan
militer dan juga keagamaan.
Keempat: Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan.
Madinah adalah wilayah pertanian, dihuni oleh berbagai klan dan tidak oleh
sebuah kesukuan yang tunggal, namun berbeda dengan Mekah, Madinah
merupakan perkampungan yang diributkan oleh permusuhan yang sengit dan
anarkhis antara kelompok kesukuan yang terpandang –Suku Aws dan Khazraj.
Permusuhan yang berkepanjangan mengancam keamanan rakyat kecil dan
mendukung timbulnya permasalahan eksistensi Madinah. Berbeda dengan
masyarakat Badui, masyarakat Madinah telah hidup saling bertetangga dan tidak
berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Selanjutnya berbeda dengan Mekah,
Madinah senantiasa mengalami perubahan social yang meninggalkan bentuk
kemasyarakatan absolut model Badui. Kehidupan sosial Madinah secara berangsur-
angsur diwarnai oleh unsur kedekatan ruang daripada oleh system kekerabatan.
Madinah juga memiliki sejumlah warga Yahudi, yang mana sebagian besar
penduduknya lebih simpatik terhadap monotheisme. Namun setelah masyarakat
muslim berkembang menjadi besar dan berkuasa, mereka mulai menaruh rasa
dendam dan tidak suka.
Islam di Madinah bukan hanya sebuah agama, tetapi juga mengatur Negara.
Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka menjadi suatu keharusan Islam
untuk menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru terwujud itu.
Sebab itu ayat-ayat al-Quran yang diturunkan dalam periode ini terutama ditujukan
kepada pembinaan hukum. Ayat-ayat yang diturunkan itu diberi penjelasan oleh
rasulullah. Mana- mana yang belum jelas dan belum terperinci dijelaskan oleh
rasulullah dengan perbuatan-perbuatan beliau.
f. Peperangan membela Islam
Sesudah peristiwa hijrah, penduduk Madinah terdiri atas tiga golongan:
kaum muslimin, bangsa Yahudi (Banu Nadhir dan Banu Quraizhah) dan bangsa
Arab yang belum menganut agama Islam. Kepada ketiga golongan tersebut, nabi
terus berusaha menyebarkan agama Islam. Hal itu dilakukan nabi saw selain karena
kewajiban yang harus dilaksanakannya, juga karena ia melihat mayoritas
masyarakat Madinah menyambut dengan baik saat beliau dan umat Islam tiba di
kota tersebut.
Pada hakekatnya dakwah nabi merupakan aktualisasi imani yang
dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan, dalam bidang kemasyarakatan yang
dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap,
dan bertindak masyarakat Madinah, dengan menggunakan cara tertentu. Dakwah
nabi berusaha mengubah lingkungan Madinah dengan cara meletakkan dasar
eksistensi masyarakat Islam, menanamkan nilai-nilai keadilan, persamaan,
persatuan, perdamaian, kebaikan, dan keindahan, sebagai inti penggerak
perkembangan masyarakat, membebaskan individu dari sistem kehidupan zalim
(perbudakan).
Menuju sistem kemerdekaan, menyampaikan kritik sosial atas
penyimpangan yang berlaku dalam masyarakat Madinah, dalam rangka
mengembang tugas nahi mungkar, dan memberi alternative konsepsi atas
kemacetan sistem, dalam rangka melaksanakan amar ma‟ruf, merealisasi sistem
budaya yang berakar pada dimensi spiritual yang merupakan dasar ekspresi akidah,
meningkatkan kesadaran masyarakat Madinah untuk menegakkan hukum,
mengintegrasikan kelompok- kelompok kecil (muslim, Yahudi, bangsa Arab non
muslim) menjadi suatu kesatuan kekuatan untuk mengamankan Negara Madinah
dari serangan luar, merealisasi keadilan dalam bidang ekonomi, dengan
mempersaudarakan golongan aghniyaa (anshor) dengan golongan ekonomi lemah
(muhajirin).
Dakwah yang dilakukan nabi mendapat sambutan beragam, ada yang
menerima kemudian masuk Islam dan ada pula yang menolak secara diam- diam,
misalnya, orang-orang Yahudi yang tidak senang atas kehadiran nabi dan umat
Islam. penolakan ini mereka lakukan secara diam-diam dan tidak berani berterus
terang untuk menantang nabi dan umat Islam yang mayoritas tersebut. Kedengkian
orang-orang Yahudi semakin menjadi-jadi, sewaktu mereka menyaksikan sendiri
perkembangan pesat agama yang dibawa nabi, seakan- akan jalan untuk mencapai
kemenangan telah terhampar datar. Apalagi sekutu mereka (suku Aus dan Khazraj)
setelah memeluk Islam, sudah tak membutuhkan mereka lagi, karena telah
mendapat pimpinan yang ideal yakni Muhammad saw.
Akhirnya Yahudi Madinah menggalang koalisi dengan kafir Quraisy
Mekah, untuk menghancurkan kekuatan umat Islam. bahkan peperangan terjadi
antara kaum muslim Madinah dengan musyrik quraisy Mekah. Perang pertama
yang sangat menentukan masa depan negara Islam ini adalah perang Badar pada
tanggal 8 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah, nabi bersama 305 orang muslim bergerak
keluar kota membawa perlengkapan yang sederhana. Di daerah Badar, kurang lebih
120 kilometer dari Madinah, pasukan nabi bertemu dengan pasukan quraisy yang
berjumlah sekitar 900 sampai 1000 orang. Nabi sendiri yang memegang komando.
Dalam perang ini kaum muslimin keluar sebagai pemenang.
Dalam beberapa tahun berikutnya, pihak Quraisy Mekah menyerang pihak
Muhammad di Madinah. Sehingga terjadi lagi peperangan, yakni perang Uhud
(625) dan kemudian disusul perang Khandak (627). Dalam perang Uhud, pihak
Muhammad menderita kekalahan, sedang dalam perang Khandaq pihak
Muhammad berhasil menghancurkan dan membuat kecewa pihak Mekah, pihak
Muhammad diuntungkan dalam kedua peperangan tersebut. Ia berhasil bertahan
dari serangan yang dilancarkan pihak Mekah, dan bahkan pada setiap kesempatan
menyusun rencana pengusiran atau penghukuman terhadap sisa-sisa klan Yahudi,
merampas kekayaan mereka dan memperluas pengaruh dirinya terhadap suku-suku
di padang pasir di Arabia. Setelah enam tahun meninggalkan Mekah, mereka ingin
kembali mengunjungi kampung halamannya untuk bertemu dengan kerabat, dan
menziarahi Ka‟bah. Namun keinginan mereka tak dapat terpenuhi, sehingga
terjadilah Perjanjian Hudaibiah. Perjanjian Hudaibiah ini memperlihatkan bahwa
suku Quraisy yang ada di Mekah sudah mengakui nabi Muhammad sebagai
pemimpin negara Madinah. Sebuah perjanjian baru terjadi apabila ada pengakuan
setara dengan kedua belah pihak.
Memasuki tahun ke-8 H terjadi perang Mu‟tah yang disebabkan utusan (Al-
Harits ibnu Umar al-Azdi) yang dikirim nabi kepada Ghasasinah (Bani Ghassan)
dibunuh oleh mereka. perang Mu‟tah merupakan cikal bakal perluasan Islam keluar
Jazirah Arab. Pada tahun yang sama terjadi peperangan menaklukkan kota Mekah,
peristiwa ini disebabkan pengkhianatan Quraisy terhadap perjanjian yang telah
dibuat antara Quraisy dengan kaum Muslimin. Pada kejadian ini umat Islam
menang tanpa terjadi pertumpahan darah, bahkan Abbas dan Abu Sufyan
menyatakan keislamannya. Takluknya kota Mekah membuat delegasi dari berbagai
penjuru di Jazirah Arab mendatangi nabi sehingga tahun ke-9 H dianggap sebagai
tahun delegasi.
Agama Islam telah meratai seluruh Jazirah Arab, nabi Muhammad telah
merasakan kenikmatan yang tak terhingga, dia telah menyaksikan sendiri dakwah
yang dilaksanakan telah berbuah. Bahkan ini dianggap sebagai asbabun nuzulnya
Surat an Nashr. Pada tahun 10 H Nabi mengerjakan haji terakhir, yang dikenal
dalam sejarah dengan “Hijjatul Wada”.
g. Islam masa Khulafaurrasyidin
Islam Masa Khalifah Abu Bakar
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak
dapat diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan
beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya.
Orang itulah yang dinamakan “Khalifah” artinya yang menggantikan Nabi menjadi
kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk
ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang
menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran.
Maka setelah Nabi Muhammad SAW wafat, pemuka-pemuka Islam segera
bermusyawarah untuk mencari pengganti Rasulullah SAW. Setelah terjadi
perdebatan sengit antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, akhirnya terpilihlah
sahabat Abu Bakar sebagai Khalifah, artinya pengganti Rasul SAW yang kemudian
disingkat menjadi Khalifah atau Amirul Mu’minin.
Keputusan Rasulullah SAW yang tidak menunjuk penggantinya sebelum
beliau wafat dan menyerahkan pada forum musyawarah para sahabat merupakan
produk budaya Islam yang mengajarkan bagaimana cara mengendalikan negara dan
pemerintah secara bijaksana dan demokratis (Yatim,1997:35). Terpilihnya Abu
Bakar sebagai Khalifah yang pertama dalam ketatanegaraan Islam merupakan salah
satu refleksi dari konsep politik Islam.
Abu Bakar menerima jabatan Khalifah pada saat sejarah Islam dalam
keadaan krisis dan gawat. Yaitu timbulnya perpecahan, munculnya para nabi palsu
dan terjadinya berbagai pemberontakan yang mengancam eksistensi negeri Islam
yang masih baru. Memang pengangkatan Abu Bakar berdasarkan keputusan
bersama (musyawarah di balai Tsaqifah Bani Sa’idah) akan tetapi yang menjadi
sumber utama kekacauan ialah wafatnya nabi dianggap sebagai terputusnya ikatan
dengan Islam, bahkan dijadikan persepsi bahwa Islam telah berakhir.
Abu Bakar bukan hanya dikatakan sebagai Khalifah, namun juga sebagai
penyelamat Islam dari kehancuran karena beliau telah berhasil mengembalikan
ummat Islam yang telah bercerai berai setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Disamping itu beliau juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam. Jadi
dapat disimpulkan bahwa letak peradaban pada masa Abu Bakar adalah dalam
masalah agama (penyelamat dan penegak agama Islam dari kehancuran serta
perluasan wilayah) melalui sistem pemerintahan (kekhalifahan) Islam.
Akan tetapi konsep kekhalifahan dikalangan Syi’ah masih ditentang.
Menurut Syi’ah kekhalifahan adalah warisan terhadap Ali dan kerabatnya, bukan
pemilihan sebagaimana terjadi pada Abu Bakar. Terlepas dari perbedaan
interpretasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep kekhalifahan adalah produk
budaya dibidang politik yang orisinil dari peradaban Islam. Sebab ketika itu tidak
ada lembaga manapun yang memakai konsep kekhalifahan.
Menurut Fachruddin, Abu Bakar terpilih untuk memimpim kaum Muslimin
setelah Rasulullah disebabkan beberapa hal: 1. Dekat dengan Rasulullah baik dari
ilmunya maupun persahabatannya. 2. Sahabat yang sangat dipercaya oleh
Rasulullah. 3. Dipercaya oleh rakyat, sehingga beliau mendapat gelar As–Siddiq,
orang yang sangat dipercaya. 4. Seorang yang dermawan. 5. Abu Bakar adalah
sahabat yang diperintah Rasulullah SAW menjadi Imam Shalat jama’ah. 6. Abu
Bakar adalah termasuk orang yang pertama memeluk Islam (Fachruddin, 1985:19-
20).
Abu Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW
yang mempunyai nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Pada zaman
pra Islam ia bernama Abu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi SAW. menjadi
Abdullah. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23 Jumadil akhir
tahun 13 H bertepatan dengan bulan Agustus 634 M, dalam usianya 63 tahun,
usianya lebih muda dari Nabi SAW 3 tahun. Diberi julukan Abu Bakar atau pelopor
pagi hari, karena beliau termasuk orang laki-laki yang masuk Islam pertama kali.
Sedangkan gelar As-Shidiq diperoleh karena beliau senantiasa membenarkan
semua hal yang dibawa Nabi SAW terutama pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Khalifah Abu Bakar dalam masa yang singkat telah berhasil memadamkan
kerusuhan oleh kaum riddat yang demikian luasnya dan memulihkan kembali
ketertiban dan keamanan diseluruh semenanjung Arabia. Selanjutkan
membebaskan lembah Mesopotamia yang didiami suku-suku Arab. Disamping itu,
Jasa beliau yang amat besar bagi kepentingan agama Islam adalah beliau
memerintahkan mengumpulkan naskah- naskah setiap ayat-ayat Al-Qur’an dari
simpanan Al-Kuttab, yakni para penulis (sekretaris) yang pernah ditunjuk oleh Nabi
Muhammad SAW pada masa hidupnya, dan menyimpan keseluruhan naskah di
rumah janda Nabi SAW, yakni Siti Hafshah.
Tidak lebih dari dua tahun, Khalifah Abu Bakar mampu menegakkan tiang-
tiang agama Islam, termasuk diluar jazirah Arab yang begitu luas. Kepemimpinan
Khalifah Abu Bakar berlangsung hanya 2 tahun 3 bulan 11 hari. Masa tersebut
merupakan waktu yang paling singkat bila dibandingkan dengan kepemimpinan
Khalifah-Khalifah penerusnya. Meski demikian beliau dapat disebut sebagai
penyelamat dan penegak agama Allah di muka bumi. Dengan sikap
kebijaksanaannya sebagai kepala negara dan ke-tawadhu’an- nya kepada Allah
serta agamanya, beliau dapat menghancurkan musuh-musuh yang merongrong
agama Islam bahkan dapat memperluas wilayah Islam keluar Arabia.
Adapun kesuksesan yang diraih Khalifah Abu Bakar selama memimpin
pemerintahan Islam dapat dirinci sebagai berikut:
1) Perhatian Abu Bakar ditujukan untuk melaksanakan keinginan nabi,
yang hampir tidak terlaksana, yaitu mengirimkan suatu ekspedisi
dibawah pimpinan Usamah keperbatasan Syiria. Meskipun hal itu
dikecam oleh sahabat-sahabat yang lain, karena kondisi dalam
negara pada saat itu masih labil. Akhirnya pasukan itu
diberangkatkan, dan dalam tempo beberapa hari Usamah kembali
dari Syiria dengan membawa kemenangan yang gemilang.
2) Keahlian Khalifah Abu Bakar dalam menghancurkan gerakan kaum
riddat, sehingga gerakan tersebut dapat dimusnahkan dan dalam
waktu satu tahun kekuasaan Islam pulih kembali. Setelah peristiwa
tersebut solidaritas Islam terpelihara dengan baik dan kemenangan
atas suku yang memberontak memberi jalan bagi perkembangan
Islam. Keberhasilan tersebut juga memberi harapan dan keberanian
baru untuk menghadapi kekuatan Bizantium dan Sasania.
3) Ketelitian Khalifah Abu Bakar dalam menangani orang-orang yang
menolak membayar zakat. Beliau memutuskan untuk memberantas
dan menundukkan kelompok tersebut dengan serangan yang gencar
sehingga sebagian mereka menyerah dan kembali pada ajaran Islam
yang sebenarnya. Dengan demikian Islam dapat diselamatkan dan
zakat mulai mengalir lagi dari dalam maupun dari luar negeri.
4) Melakukan pengembangan wilayah Islam keluar Arabia. Untuk itu,
Abu Bakar membentuk kekuatan dibawah komando Kholid bin
Walid yang dikirim ke Irak dan Persia. Ekspedisi ini membuahkan
hasil yang gemilang. Selanjutnya memusatkan serangan ke Syiria
yang diduduki bangsa Romawi. Hal ini didasarkan secara ekonomis
Syiria merupakan wilayah yang penting bagi Arabia, karena
eksistensi Arabia bergantung pada perdagangan dengan Syiria.
Sehingga penaklukan ke wilayah Syiria penting bagi umat Islam.
Tetapi kemenangan secara mutlak belum terwujud sampai Abu
Bakar meninggal Dunia pada hari Kamis, tanggal 22 Jumadil Akhir,
13 H atau 23 Agustus 634 M (Nasir, 1994:100-101).
Dari penjelasan yang terurai diatas, dapat disimpulkan bahwasan Khalifah
Abu Bakar Al–Shiddiq adalah seorang pemimpin yang tegas, adil dan bijaksana.
Selama hayat hingga masa-masa menjadi Khalifah, Abu Bakar dapat dijadikan
teladan dalam kesederhanaan,kerendahan hati, kehati-hatian, dan kelemah
lembutan pada saat dia kaya dan memiliki jabatan yang tinggi. Ini terbukti dengan
keberhasilan beliau dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kerumitan yang
terjadi pada masa pemerintahannya tersebut. Beliau tidak mengutamakan pribadi
dan sanak kerabatnya, melainkan mengutamakan kepentingan rakyat dan juga
mengutamakan masyarakat/ demokrasi dalam mengambil suatu keputusan.
Akhirnya perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh
dengan tantangan. Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya dengan
tanpa putus asa, penuh kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati, juga memohon
kepada-Nya serta lebih mempererat ukhuwah Islamiyyah, agar tercipta suatu
tatanan masyarakat yang aman, damai, sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan
kesatuan yang kokoh.
Islam Masa Khalifah Umar Bin Khattab
Umar bin Khatab adalah keturunan Quraisy dari suku Bani Ady. Suku Bani
Ady terkenal sebagai suku yang terpandang mulia dan berkedudukan tinggi pada
masa Jahiliah. Umar bekerja sebagai saudagar. Beliau juga sebagai duta
penghubung ketika terjadi suatu masalah antara kaumnya dengan suku Arab lain.
Sebelum masuk Islam beliau adalah orang yang paling keras menentang Islam,
tetapi setelah beliau masuk Islam dia pulalah yang paling depan dalam membela
Islam tanpa rasa takut dan gentar.
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza bin
Ribaah bin Abdullah bin Qarth bin Razaah bin Adiy bin Kaab. Ibunya adalah
Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Mahzum. Ia
berasal dari suku Adiy, suatu suku dalam bangsa Quraisy yang terpandang mulia,
megah dan berkedudukan tinggi. Dia dilahirkan 14 tahun sesudah kelahiran Nabi,
tapi ada juga yang berpendapat bahwa ia dilahirkan 4 tahun sebelum perang Pijar
(Solihan, 1991:94).
Sebelum masuk Islam, dia adalah seorang orator yang ulung, pegulat
tangguh, dan selalu diminta sebagai wakil sukunya bila menghadapi konflik dengan
suku Arab yang lainnya. Terkenal sebagai orang yang sangat pemberani dalam
menentang Islam, punya ketabahan dan kemauan keras, tidak mengenal bingung
dan ragu (Syalabi, 1997:236).
Ia masuk Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Quran yang dibaca oleh
adiknya (Fatimah binti Khattab), padahal ketika itu ia hendak membunuhnya karena
mengikuti ajaran Nabi. Dengan masuknya Umar kedalam Islam, maka terjawablah
doa Nabi yang meminta agar Islam dikuatkan dengan salah satu dari dua Umar
(Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam) dan sebagai suatu kemenangan yang
nyata bagi Islam (Mufradi, 1997:58).
Sebelum Khalifah Abu Bakar wafat, beliau telah menunjuk Umar sebagai
pengganti posisinya dengan meminta pendapat dari tokoh-tokoh terkemuka dari
kalangan sahabat seperti Abdurrahman bin Auf, Utsman, dan Tolhah bin Ubaidillah
(Hasan, 1989:38). Masa pemerintahan Umar bin Khatab berlangsung selama 10
tahun 6 bulan, yaitu dari tahun 13 H/634M sampai tahun 23H/644M. Beliau wafat
pada usia 64 tahun. Selama masa pemerintahannya oleh Khalifah Umar
dimanfaatkan untuk menyebarkan ajaran Islam dan memperluas kekuasaan ke
seluruh semenanjung Arab (Suaib,1979:190).
Ia meninggal pada tahun 644 M karena ditikam oleh Fairuz (Abu Lukluk),
budak Mughirah bin Abu Sufyan dari perang Nahrrawain yang sebelumnya adalah
bangsawan Persia. Menurut Suaib (1979:211) alasan pembunuhan politik pertama
kali dalam sejarah Islam adalah adanya rasa syu’ubiyah (fanatisme) yang
berlebihan pada bangsa Persia dalam dirinya.
Sebelum meninggal, Umar mengangkat Dewan Presidium untuk memilih
Khalifah pengganti dari salah satu anggotanya. Mereka adalah Usman, Ali,
Tholhah, Zubair, Saad bin Abi Waqash dan Abdurrahman bin Auf. Sedangkan
anaknya (Abdullah bin Umar), ikut dalam dewan tersebut, tapi tidak dapat dipilih,
hanya memberi pendapat saja. Akhirnya, Usmanlah yang terpilih setelah terjadi
perdebatan yang sengit antar anggotanya (Atsir, 1995:459-468 dan Yatim,
1993:38).
Konsep Khalifah pada zaman Umar masih tetap berjalan melalui proses
pemilihan, kendati Khalifah sebelumnya (Abu Bakar) telah menunjuk Khalifah
penerusntya. Hal penting yang perlu dicatat dari pemerintahan Khalifah Umar
diantaranya adalah:
1) Munculnya Pemerintahan Arab
Berkat jasa Khalifah Abu Bakar, seluruh jazirah telah berada dibawah
pemerintahan Islam bahkan pernah memasuki wilayah Byzantium Syria tetapi
mengalami kegagalan. Kemudian pada zaman Khalifah Umar, Islam baru bisa
dikembangkan ke wilayah Persia dan Byzantium. Dalam waktu singkat Persia dan
Byzantium telah di kuasai oleh Islam, dan menyusul Mesir yang ketika itu dikuasai
oleh Romawi. Masuknya Islam ke wilayah Persia, Irak dan Byzantium berarti
kemenangan bangsa Arab terhadap bangsa Persia yang sejak dulu memang terlibat
sentimen permusuhan. karena itulah pemerintahan Khalifah Umar disebut
pemerintahan Arab (Ibrahim, 1989:37). \Kemenangan bangsa Arab terhadap
bangsa Persia merupakan pukulan berat bagi Persia, baik secara ekonomi maupun
dilihat dari sudut politik. Sebab ketika itu Persia termasuk bangsa besar sehingga
ketika jatuh ke tangan Arab, mereka kehilangan kedudukan sebagai raja dan seluruh
harta kekayaannya dikuasai oleh pemerintahan Arab.
Oleh karena itu, sebagai puncak kebencian dari orang Persia, mereka
mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh Khalifah Umar. Pada saat usai
sholat Subuh, Kholifah Umar dibunuh oleh pembunuh bayaran bangsa Persia yang
bernama Abu Lu’lu’ah, seorang budak yang dibawa oleh Al–Mughirah dari Irak
(Fachrudin, 1985:22). Pembunuhan yang dilakukan oleh budak dari Persia tersebut
menunjukkan rasa ketidak puasan orang–orang Persia terhadap orang Arab yang
telah menundukkan negara dan kebesaran kekaisaran Persia. Karena sebelum Islam
datang Persia lebih maju dari pada bangsa Arab.
2) Pembangunan Kota Baru
Khalifah Umar terkenal sebagai Khalifah yang berani dan dermawan. Oleh
karena itu, setiap beliau berhasil mengusai pusat kerajaan, beliau tidak menempati
pusat kerajaan yang telah ada, akan tetapi ia lebih suka membangun daerah baru
yang jauh dari kota dan cocok untuk peternakan sebagai pusat dari kerajaan baru
yang telah ia taklukkan. Berdasarkan konsep pemikiran tersebut Khalifah Umar
mendirikan kota Basrah pada tahun 16 H, Kufah pada tahun 17 H dan Fustat pada
tahun 19 H sekarang menjadi Kairo Kuno (Hasan, 1967:37-52).
Adapun cara Khalifah Umar dalam mendirikan kota baru adalah pertama
membangun Masjid dan pengadaan air minum baru kemudian kantor pemerintahan.
Dari sinilah daerah tersebut berangsur–angsur menjadi kota dan sebagai pusat
kebudayaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan masjid sebagai
sentralnya. Hal ini terbukti sampai sekarang Kufah, Basrah dan Kairo menjadi pusat
ilmu dan kebudayaan Dunia Islam. Oleh karena itu, daerah tersebut banyak
didatangi oleh bangsa lain seperti: Cina dan Bangsa Eropa.
3) Lembaga Perpajakan
Ketika wilayah kekuasaan Islam telah meliputi wilayah Persia, Irak dan
Syria serta Mesir sudah barang tentu yang menjadi persoalan adalah pembiayaan,
baik yang menyangkut biaya rutin pemerintah maupun biaya tentara yang terus
berjuang menyebarkan Islam ke wilayah tetangga lainnya. Oleh karena itu, dalam
kontek ini Ibnu Khadim mengatakan bahwa institusi perpajakan merupakan
kebutuhan bagi kekuasaan raja yang mengatur pemasukan dan pengeluaran (Hasan,
1989:39).
Islam Masa Khalifah Ustman Bin Affan
Diantara Khulafaurrasyidin adalah Ustman Ibnu Affan (Khalifah ketiga)
yang memerintah umat Islam paling lama dibandingkan ketiga Khalifah lainnya. Ia
memerintah selama 12 tahun. Dalam pemerintahannya, sejarah mencatat telah
banyak kemajuan dalam berbagai aspek yang dicapai untuk umat Islam. Akan tetapi
juga tidak sedikit polemik yang terjadi di akhir pemerintahannya.
Pada masa Khalifah Ustman, konsep kekhalifaan sudah mulai mundur,
dalam arti interest politik disekitar Khalifah mulai banyak diwarnai oleh dinamika
kepentingan suku dan perbedaan interpretasi konsep kepemimpinan dalam Islam.
Ketika itu sebenarnya Umar telah memilih jalan demokratis dalam menentukan
penggantinya. Akan tetapi beliau berada dalam pada posisi dilematis, ia diminta
oleh sebagian sahabat untuk menunjukkan penggantinya. Maka jalan keluar yang
ditempuh Khalifah Umar adalah memilih formatur 6 orangyang terdiri dari: Ustman
bin Affan, Ali Ibnu Abi Thalib, Thalhah, Zubair, Ibnu Awwam, Sa’ad Ibnu Abi
Waqqas dan Abdurrahman Ibnu Auf (Syalaby, 1982:267). Kemudian formatur
sepakat memilih Ustman sebagai Khalifah.
Terpilihnya Ustman sebagai Khalifah ternyata melahirkan perpecahan
dikalangan pemerintahan Islam. Pangkal masalahnya sebenarnya berasal dari
persaingan kesukuan antara bani Umayyah dengan bani Hasyim atau Alawiyah
yang memang bersaing sejak zaman pra Islam. Oleh karena itu, ketika Ustman
terpilih masyarakat menjadi dua golongan, yaitu golongan pengikut Bani
Ummayyah, pendukung Ustman dan golongan Bani Hasyim pendukung Ali.
Perpecahan itu semakin memuncak dipenghujung pemerintahan Ustman, yang
menjadi simbol perpecahan kelompok elite yang menyebabkan disintegrasi
masyarakat Islam pada masa berikutnya.
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abdi Syams bin Abdi
Manaf bin Qushay al-Quraisyi. Nabi sangat mengaguminya karena ia adalah orang
yang sederhana, shaleh dan dermawan. Ia dikenal dengan sebutan Abu Abdullah.
Ia dilahirkan pada tahun 573 M di Makkah dari pasangan suami isteri Affan dan
Arwa. Beliau merupakan salah satu keturunan dari keluarga besar Bani Umayyah
suku Quraisyi. Sejak kecil, ia dikenal dengan kecerdasan, kejujuran dan
keshalehannya sehingga Rasulullah SAW sangat mengaguminya. Oleh karena itu,
ia memberikan kesempatan untuk menikahi dua putri Nabi secara berurutan, yaitu
setelah putri Nabi yang satu meninggal Dunia (Muhammadunnasir,1981:137-138).
Ustman bin Affan masuk Islam pada usia 34 tahun. Berawal dari
kedekatannya dengan Abu Bakar, beliau dengan sepenuh hati masuk Islam bersama
sahabatnya Thalhah bin Ubaidillah. Meskipun masuk Islamnya mendapat
tantangan dari pamannya yang bernama Hakim, ia tetap pada pendiriannya. Karena
pilihan agamanya tersebut, Hakim sempat menyiksa Ustman bin Affan dengan
siksaan yang amat pedih. Siksaan terus berlangsung hingga datang seruan Nabi
Muhammad SAW agar orang-orang Islam berhijrah ke Habsyi (Ahmad,1984:33).
Di kalangan bangsa Arab ia tergolong konglomerat, tetapi perilakunya
sederhana. Selama tinggal di Madinah, ia memperlihatkan komitmen sosialnya
yang tinggi pada Islam. Seluruh hidupnya diabdikan untuk syiar agama Islam dan
seluruh kekayaannya didermakan untuk kepentingan umat Islam. Ia
menyumbangkan 950 ekor unta dan 50 ekor kuda serta 1000 dirham dalam perang
Tabuk, Juga membeli mata air dari orang Romawi dengan harga 20.000 dirham
guna diwakafkan bagi kepentingan umat Islam (Mufradi,1997:58-59).
Selama pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab, Ustman menjadi
pejabat yang amat dipercaya yaitu sebagai anggota dewan inti yang selalu diminta
pendapatnya tentang masalah-masalah kenegaraan, misalnya masalah
pengangkatan Umar sebagai pengganti Abu Bakar.
Ustman bin Affan menjabat Khalifah pada usia 70 tahun hingga usia 82
tahun. Adalah Khalifah yang paling lama memerintah dibanding ketiga Khalifah
lainnya. Ia memerintah Dunia Islam selama 12 tahun (24–36 H/644–656 M). Dalam
pemerintahannya, banyak kemajuan yang telah dicapainya, disamping tidak sedikit
pula polemik dan kesan negatif yang terjadi di akhir pemerintahannya. Secara
dramatik bahkan muncul pendapat dan argumen bahwa Khalifah Ustman
melakukan penyimpangan terhadap ajaran Islam, sihingga ia dianggap tidak layak
menyandang gelar Khalifah ar-Rasyidin. Sebab selama menjadi Khalifah, ia
diasumsikan banyak melakukan nepotisme dan prilaku menyimpang lainnya.
Khalifah Utsman adalah orang yang berhati mulia, sabar dan dermawan
terutama untuk kepentingan jihad Islam. Usaha Khalifah Utsman dalam meluaskan
wilayah Islam sangatlah banyak, diantaranya merebut daerah Iskandariyah dan
Khurosan sehingga muncullah suatu usaha untuk membuat armada laut. Hal lain
yang berhasil dilakukan oleh Khalifah Ustman dan sangat bermanfaat bagi Umat
sepanjang masa adalah menyusun Mushaf al-Quran yang dikumpulkannya dari istri
Nabi Muhammad SAW yaitu Siti Hafsah.
Islam Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah Amirul Mukminin keempat yang
dikenal sebagai orang yang alim, cerdas dan taat beragama. Beliau juga saudara
sepupu Nabi SAW (anak paman Nabi, Abu Thalib), yang jadi menantu Nabi SAW,
suami dari putri Rasulullah yang bernama Fathimah. Fathimah adalah satu-satunya
putri Rasulullah yang ada serta mempunyai keturunan. Dari pihak Fathimah inilah
Rasulullah mempunyai keturunan sampai sekarang.
Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang pertama kali masuk
Islam dari kalangan anak-anak. Nabi Muhammad SAW, semenjak kecil diasuh
oleh kakeknya Abdul Muthalib, kemudian setelah kakeknya meninggal di asuh
oleh pamannya Abu Thalib. Karena hasrat hendak menolong dan membalas jasa
kepada pamannya, maka Ali di asuh Nabi SAW dan di didik. Pengetahuannya
dalam agama Islam amat luas. Karena dekatnya dengan Rasulullah, beliau
termasuk orang yang banyak meriwayatkan Hadits Nabi. Keberaniannya juga
masyhur dan hampir di seluruh peperangan yang dipimpin Rasulullah, Ali
senantiasa berada di barisan muka.
Ketika Abu Bakar menjadi Khalifah, beliau selalu mengajak Ali untuk
memusyawarahkan masalah-masalah penting. Begitu pula Umar bin Khathab tidak
mengambil kebijaksanaan atau melakukan tindakan tanpa musyawarah dengan Ali.
Utsmanpun pada masa permulaan jabatannya dalam banyak perkara selalu
mengajak Ali dalam permusyawaratan. Demikian pula, Ali juga tampil membela
Utsman ketika berhadapan dengan pemberontak.
Pembaiatan Ali sebagai Khalifah sebenarnya merupakan simbol ketidak
mapanan konsep Khalifah sebagai instrumen legitimasi kepemimpinan Islam.
Dalam arti lembaga musyawarah untuk memilih pemimpin yang disebut lembaga
kekhalifahan belum diakui oleh para elite politik itu sendiri. Sehingga kekhalifahan
Ali dapat diguncang oleh kelompok opposisi yang berambisi menjadi Khalifah atau
Amirul Mukminin.
Ketika Ali menjadi Khalifah ada dua kelompok oposisi yang menentang
kekhalifahan Ali, yaitu kelompok oposisi yang dipimpin oleh Abdullah Ibnu Zubair
( anak angkat Siti Aisyah ) dan kelompok oposisi yang dipimpin oleh gubenur
Syria, yaitu Muawiyah Ibnu Sufyan. Kelompok oposisi pimpinan Abdullah Ibnu
Zubair melahirkan perang yang populer dengan sebutan perang Jamal, karena
dalam perang tersebut terlibat Siti Aisyah dengan mengendarai unta yang berdiri
dipihak oposisi. Mengapa Aisyah dalam perang tersebut berada dipihak oposisi. Hal
tersebut semata–mata karena kuatnya exploitasi Abdullah Ibnu Zubair atas
ambisinya untuk menjadi Khalifah setelah Ali terguling. Yang secara kebetulan
Aisyah pada saat itu sedang menaruh kecurigaan pada kelompok Ali tentang siapa
yang membunuh Khalifah Ustman. Kondisi yang demikian inilah dimanfaatkan
oleh Abdullah bin Zubair.
Kelompok oposisi pimpinan Mu’awiyah, gubenur Syiria melahirkan
peperangan yang terkenal dengan sebutan Perang Shiffin. Perang tersebut diakhiri
dengan genjatan senjata, mengangkat Mushaf Al–Qur’an. Peperangan ini terjadi
tidak disebabkan oleh interest politik pribadi Mu’awiyah, tetapi juga disebabkan
oleh konflik etnis yang bersifat laten zaman sebelum Islam, yaitu antara Bani
Ummayyah dan Bani Hasyim. Sebenarnya Ali telah berusaha menghindari
terjadinya peperangan. Akan tetapi pendukung Ali sendiri tanpa instruksi beliau,
memulainya sehingga pecahlah perang yang sangat merugikan integrasi Islam itu.
Kekalahan Ali dalam diplomasi perang tersebut, menyebabkan Dunia Islam
diperintah berdasarkan sistem monarchi, yaitu suksesi kepemimpinan yang
berdasarkan turun- temurun. Disamping itu, kekalahan Ali dalam perangan
tersebut, menyebabkan lahirnya golongan Syi’ah, dengan doktrin, bahwa hanya Ali
dan keturunannyalah yang berhak menjadi Khalifah
h. Islam masa Bani Umayah
Nama Umayyah merujuk pada seorang Quraisy di masa Jahiliyah. Dia
adalah Umayyah bin Abdus Syam bin Abdi Manaf. Masih terhitung saudara dari
Bani Hasyim (keluarga besar Rasulullah SAW), karena Hasyim (ayah Abdul
Muthalib) juga salah satu Putra Abdi Manaf. Jadi, Abdi Manaf adalah kakek
moyang kedua Bani tersebut. Tetapi, sekalipun satu kakek moyangnya, sejak zaman
Jahiliyah Bani Umayyah juga tidak jarang mengganggu keberhasilan Bani Hasyim.
Abdul Muthalib, pemimpin Ka’bah saat itu, diganggu oleh Abdus Syam dan
Umayyah. Ketika menemukan kembali mata air zamzam, Umayyah dan bapaknya
meminta bagian agar dapat mengurusi mata air itu. Tetapi karena penduduk
Mekkah tidak berkenan dengan tindakan mereka itu, maka keluarga Abdus Syam
tersebut meninggalkan Mekkah menuju Damaskus karena merasa malu.
Pada masa Muhammad diangkat sebagai Rasul Allah, Bani Umayyah
merupakan keluarga kaya, terdidik dan berpengaruh. Salah satu dari mereka adalah
pemimpin Kaum Quraisy Mekkah. Dia adalah Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah.
Kecintaannya kepada harta dan kekuasaan membuat dia dan keluarganya tidak mau
mengakui kebenaran Islam sebagai ajaran yang mulia. Oleh karena itu, Abu Sufyan
tidak mau tunduk terhadap ajakan Rasulullah SAW, bahkan terus memusuhi.
Aktivitas dakwah Rasulullah SAW yang dianggapnya akan mengubah keadaan
sosial, ekonomi, dan politik Mekkah, tentu merugikan para orang kaya, termasuk
Bani Umayyah. Untuk itu, berbagai cara dilakukan guna menggagalkan gerakan
reformasi yang dibangun Rasulullah SAW tersebut. Sampai-sampai, cara-cara
kekerasan (perang) pun mereka lakukan. Tercatat beberapa perang besar (Perang
Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq) pasca hijrah, melibatkan kepemimpinan
Abu Sufyan.
Abu Sufyan dan keluarga, akhirnya masuk Islam dengan terpaksa pada saat
berpuluh-puluh ribu kaum Muslimin mengepung Mekkah dari segala penjuru.
Walapun banyak sahabat tidak suka terhadap masuk Islamnya keluarga Abu
Sufyan, Rasulullah SAW tetap menghormati perubahan sikapnya. Kesalahan-
kesalahannya diampuni, bahkan Muawiyah putra Abu Sufyan diangkat sebagai
sekretaris beliau dan saudara perempuannya, Ummu Habibah diperistri oleh Beliau.
Setelah beberapa tahun bergabung sebagai kaum Muslimin, keluarga terdidik dan
berpengaruh ini ikut membesarkan Islam. Di masa Abu Bakar Sidiq, keluarga Abu
Sufyan dan Bani
Umayyah merasa rendah diri karena kelas mereka berada di bawah kaum
Muhajirin dan Ansar. Mereka tahu diri bahwa perjuangan mereka belum apa-apa
dibanding dengan kedua kaum di atas. Apalagi di masa dahulu, mereka memusuhi
perjuangan Rasulullah SAW dan kaum Muslimin. Oleh karena itu, mereka maklum
ketika Khalifah Abu Bakar menyatakan di depan umum bahwa keluarga besar Bani
Umayyah harus ikut berjuang membela Islam termasuk di medan perang, bila ingin
setingkat dengan kaum Muhajirin dan Ansar. Beberapa peperangan yang terjadi di
masa Abu Bakar ini anggota Bani Umayyah ikut serta dibarisan kaum Muslimin.
Bahkan, Yazid bin Abu Sufyan menjadi salah satu panglima untuk memimpin
pasukan ke Syiria melawan Bizantium.
Pada masa Umar, ketika wilayah Islam semakin meluas dan membutuhkan
banyak tenaga administratif, sang Khalifah memanfaatkan tenaga-tenaga Bani
Umayyah yang umumnya terdidik untuk membaca, menulis, dan berhitung.
Bahkan, Yazid dan Muawiyah dipercaya untuk mengelolah wilayah Syiria.
Kepercayaan Khalifah Umar ini tidak disia-siakan oleh Bani Umayyah. Mereka
bekerja dengan tekun dan dikenal sukses dalam mengerjakan tugas-tugas
administratif. Periode Umar inilah awal mula Bani Umayyah menduduki posisi-
posisi penting. Namun karena kewibawaan sang Khalifah yang bersih dan
berwibawa, mereka tidak berani bertindak macam-macam, seperti korupsi dan
sejenisnya.
Pada masa Ustman, kebijakan mempekerjakan tenaga-tenaga Bani
Umayyah seperti masa Umar, tetap dilanjutkan. Bahkan Ustman mempercayai
mereka untuk jabatan-jabatan strategis. Enam tahun pertama, Ustman sukses
membangun Negara. Namun, pada enam tahun berikutnya, karena usia Ustman
yang semakin uzur, maka posisi Bani Umayyah semakin kuat. Melalui sekretaris
Negara Marwan bin Hakam yang juga salah satu anggota Bani Umayyah, mereka
menempatkan kroni-kroninya pada posisi strategis. Praktek-praktek KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dijalankan dengan penuh kesungguhan. Hal
inilah yang menjadi awal bencana hingga terbunuhnya Khalifah Ustman.
Pada era Ali, keluarga Umayyah yang menjabat posisi-posisi penting pada
pemerintahan Ustman, semuanya dicopot. Kebijakan Ali yang keras inilah yang
mendorong mereka menentang pengangkatan Ali sampai membuat pecahnya
Perang Siffin. Namun, keberuntungan memang ada dipihak mereka pada saat
Perang Siffin mengangkat Muawiyah menjadi Khalifah tandingan. Bahkan lebih
beruntung lagi ketika Hasan bin Ali yang menggantikan kepemimpinan ayahnya
mengakui Muawiyah sebagai Khalifah yang sah di seluruh wilayah kekuasaan
Islam. Sejak itulah mereka mulai membangun pemerintahan Islam warisan
Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut menjadi pemerintahan milik keluarga
besar Bani Umayyah.
i. Islam masa Bani Abbasyiyah
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti
Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman nabi Muhammad SAW. Dinasti
Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah
ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi
Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H.
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-1258 M
(Syalaby,1997:44). Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri.
Pemberontakan yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari segala
pemberontakan yakni perang antara pasukan Abbul Abbas melawan pasukan
Marwan ibn Muhammad (Dinasti Bani Umayyah). Yang akhirnya dimenangkan
oleh pasukan Abbul Abbas. Dengan jatuhnya negeri Syiria, berakhirlah riwayat
Dinasti Bani Umayyah dan bersama dengan itu bangkitlah kekuasaan Abbasiyah.
Dari sini dapat diketahui bahwa bangkitnya Daulah Abbasiyah bukan saja
pergantian Dinasti akan tetapi lebih dari itu adalah penggantian struktur sosial dan
ideologi. Sehingga dapat dikatakan kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah
merupakan suatu revolusi.
Di dalam Daulah Bani Abbasiyah terdapat ciri-ciri yang menonjol yang
tidak terdapat di zaman bani Umayyah, antara lain:
1) Dengan berpindahnya ibu kota ke Baghdad, pemerintahan Bani Abbas
menjadi jauh dari pengaruh Arab. Sedangkan Dinasti Bani Umayyah
sangat berorientasi kepada Arab.
2) Dalam penyelenggaraan negara, pada masa bani Abbas ada jabatan
Wazir, yang membawahi kepala-kepala departemen. Jabatan ini tidak ada
di dalam pemerintahan Bani Umayyah.
3) Ketentaraan profesional baru terbentuk pada masa pemerintahan Bani
Abbas. Sebelumnya belum ada tentara Khusus yang profesional.
j. Penyebaran Islam Di Indonesia
Penyebaran Islam di Nusantara adalah proses menyebarnya agama Islam di
Nusantara (sekarang Indonesia). Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari
Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara
sebelumnya. Pada akhir abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu
dan Buddhisme sebagai agama dominan bangsa Jawa dan Sumatra. Bali
mempertahankan mayoritas Hindu, sedangkan pulau-pulau timur sebagian besar
tetap menganut animisme sampai abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi
dominan di daerah tersebut.
Penyebaran Islam di Nusantara pada awalnya didorong oleh meningkatnya
jaringan perdagangan di luar kepulauan Nusantara. Pedagang dan bangsawan dari
kerajaan besar Nusantara biasanya adalah yang pertama mengadopsi Islam.
Kerajaan yang dominan, termasuk Kesultanan Mataram (di Jawa Tengah sekarang),
dan Kesultanan Ternate dan Tidore di Kepulauan Maluku di timur. Pada akhir abad
ke-13, Islam telah berdiri di Sumatera Utara, abad ke-14 di timur laut Malaya,
Brunei, Filipina selatan, di antara beberapa abdi kerajaan di Jawa Timur, abad ke-
15 di Malaka dan wilayah lain dari Semenanjung Malaya (sekarang Malaysia).
Meskipun diketahui bahwa penyebaran Islam dimulai di sisi barat Nusantara,
kepingan-kepingan bukti yang ditemukan tidak menunjukkan gelombang konversi
bertahap di sekitar setiap daerah Nusantara, melainkan bahwa proses konversi ini
rumit dan lambat.
Meskipun menjadi salah satu perkembangan yang paling signifikan dalam
sejarah Indonesia, bukti sejarah babak ini terkeping-keping dan umumnya tidak
informatif sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia sangat
terbatas. Ada perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan yang bisa ditarik
tentang konversi masyarakat Nusantara kala itu.
Bukti utama, setidaknya dari tahap-tahap awal proses konversi ini, adalah
batu nisan dan beberapa kesaksian peziarah, tetapi bukti ini hanya dapat
menunjukkan bahwa umat Islam pribumi ada di tempat tertentu pada waktu
tertentu. Bukti ini tidak bisa menjelaskan hal-hal yang lebih rumit seperti
bagaimana gaya hidup dipengaruhi oleh agama baru ini, atau seberapa dalam Islam
mempengaruhi masyarakat.
Dari bukti ini tidak bisa diasumsikan, bahwa karena penguasa saat itu
dikenal sebagai seorang Muslim, maka proses Islamisasi daerah itu telah lengkap
dan mayoritas penduduknya telah memeluk Islam; namun proses konversi ini
adalah suatu proses yang berkesinambungan dan terus berlangsung di Nusantara,
bahkan tetap berlangsung sampai hari ini di Indonesia modern.
Namun demikian, titik balik yang jelas terjadi adalah ketika Kerajaan Hindu
Majapahit di Jawa dihancurkan oleh Kerajaan Islam Demak. Pada 1527, pemimpin
perang Muslim Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa yang baru
ditaklukkannya sebagai "Jayakarta" (berarti "kota kemenangan") yang akhirnya
seiring waktu menjadi "Jakarta". Asimilasi budaya Nusantara menjadi Islam
kemudian meningkat dengan cepat setelah penaklukan ini.
k. Organisasi Islam di Indonesia
1) Jami’at Khair
Jami’at Khair didirikan pada tanggal 17 Juli 1905 di Jakarta. Organisasi
yang beranggotakan mayoritas orang Arab. Dua program utamanya adalah
pendirian dan pembinaan sekolah tingkat dasar, dan kedua, pengiriman anak-anak
muda ke Turki dan Timur Tengah untuk melanjutkan pelajaran. Bidang kedua ini
terhambat karena kekurangan dana dan kemunduran khilafah dari dunia Islam.
Dalam hal pemenuhan kebutuhan tenaga pengajar, Jami’at Khair berani
mendatangkan guru dari luar negeri. Tercatat ada beberapa nama seperti Al-
Hasyimi dari Tunisia, Syekh Ahmad Urkati dari Sudan, Syekh Muhammad Thaib
dari Maroko dan Syekh Muhammad Abdul Hamid dari Mekkah (Hasbullah, 1996:
92-93). Salah seorang guru yang paling terkenal adalah Syekh Ahmad Surkati dari
Sudan. Dia tampil sebagai tokoh pemikiran-pemikiran baru dalam masyarakat
Islam Indonesia. Salah satu pemikirannya adalah bahwa tidak adanya perbedaan di
antara sesama muslim.
Jami’at Khair merupakan organisasi Islam pertama yang memulai
organisasi dengan bentuk modern dalam masyarakat Islam Indonesia, memiliki
AD/ART, daftar anggota yang tercatat, rapat- rapat secara berkala, dan yang
mendirikan lembaga pendidikan dengan memakai sistem yang boleh dikatakan
cukup modern, di antaranya memiliki kurikulum, buku-buku pelajaran yang
bergambar, kelas-kelas, pemakaian bangku, papan tulis dan sebagainya.
Dengan demikian Jami’at Khair bisa dikatakan sebagai pelopor pendidikan
Islam modern di Indonesia. Sungguh sangat disayangkan kiprah Jami’at Khair agak
tersendat pada kemudian harinya. Karena banyak anggotanya terlibat dalam
kegiatan- kegiatan politik, sehingga pemerintahan Belanda senantiasa membatasi
ruang gerak dan aktivitasnya.
2) Al-Irsyad
Al-Irsyad merupakan madrasah yang tertua dan termasyhur di Jakarta yang
didirikan pada tahun 1913 oleh Perhimpunan Al- Irsyad Jakarta dengan tokoh
pendirinya Ahmad Surkati al-Anshari. Tujuan perkumpulan al-Irsyad ini adalah
memajukan pelajaran agama Islam yang murni di kalangan bangsa Arab di
Indonesia. Al- Irsyad disamping bergerak di bidang pendidikan, juga bergerak di
bidang sosial dan dakwah Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Rasul secara
murni dan konsekuen.
Sebenarnya al-Irsyad adalah pecahan dari organisasi pecahan Jami’at Khair,
menurut Steenbrink, pada tahun 1913 telah terjadi perpecahan di kalangan Jami’at
Khair mengenai hak istimewa golongan Sayyid. Mereka yang tidak setuju dengan
kehormatan berlebihan bagi Sayyid dikecam dan dicap sebagai reformis dan
kemudian mendirikan organisasi Jami’ah al-Islam wa al-Irsyad al- Arabiyah,
Jami’ah al-Islam wa al-Irsyad al-Arabiyah, yang dikenal dengan nama yang umum
yaitu al-Irsyad.
Salah satu perubahan yang dilakukan al-Irsyad adalah pembaharuan di
bidang pendidikan. Pada tahun 1913 didirikan sebuah perguruan modern di Jakarta,
dengan sistem kelas. Materi pelajaran yang diberikan adalah pelajaran umum, di
samping pelajaran agama.
Al-Irsyad juga mendirikan beberapa sekolah guru di Jakarta dan Surabaya.
Selain itu di Jakarta juga dibuka kursus yang bersifat khusus yang lama belajarnya
dua tahun. Akan tetapi, struktur seperti ini meminta waktu tahunan untuk dapat
dibangun.
Salah satu langkah yang cukup baik dilakukan al-Irsyad pada tahun 1930-
an adalah disediakannya beasiswa untuk beberapa lulusannya untuk belajar di luar
negeri, terutama Mesir. Meskipun alumni yang mereka kirim tidak banyak
memberikan kontribusi, setelah mereka pulang, dibandingkan dengan mereka pergi
ke luar negeri dengan biaya sendiri; tetapi yang jelas upaya penyediaan beasiswa
merupakan langkah maju pada saat itu.
3) Persyarikatan Ulama
Persyarikatan Ulama didirikan di Majalengka, Jawa Barat pada tahun 1911
oleh Ki. Haji Abdul Halim. Dia menuntut ilmu selama 3 tahun di Mekkah. Enam
bulan setelah ia kembali dari Mekkah, Halim mendirikan sebuah organisasi yang
bernama Hayatul Qulub yang tidak hanya bergerak di bidang ekonomi tetapi juga
di bidang pendidikan. Di bidang ekonomi, organisasi ini bermaksud membantu
anggota-anggotanya yang bergerak di bidang perdagangan dalam persaingan
dengan pedagang-pedagang Cina.
Dalam bidang pendidikan, Halim pada mulanya menyelengarakan pelajaran
agama sekali seminggu untuk orang- orang dewasa, yang diikuti sekitar 60 orang.
Umumnya pelajaran yang diberikan adalah pelajaran fikih dan hadist. Di samping
mengajar, kegiatan Halim lainnya adalah berdagang untuk memenuhi nafkah
hidupnya.
Pada tahun 1932, Abdul Halim mendirikan “Santri Asrama”, sebuah
sekolah berasrama, yang dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan: tingkat permulaan, dasar
dan lanjutan. Kurikulum yang diberikan di sekolah tersebut tidak hanya berupa
pengetahuan agama dan umum, tetapi juga berbagai ketrampilan yang bernilai
ekonomis. Pelajar- pelajar Santri Asrama dilatih dalam pertanian, pekerjaan tangan
(besi dan kayu), menenun dan mengolah berbagai bahan, seperti membuat sabun.
Mereka harus tinggal di asrama di bawah disiplin yang ketat, terutama dalam
pembagian waktu dan dalam sikap pergaulan hidup mereka.
Sekolah Santri Asrama merupakan realisasi dari gagasan Halim yang ia
kemukakan pada Kongres Persyarikatan Ulama pada tahun 1932. Ia mengusulkan
agar Persyarikatan Ulama mendirikan lembaga pendidikan yang betul-betul
melahirkan alumninya menjadi orang-orang mandiri. Selama ini, berdasarkan
pengamatannya, kebanyakan dari lulusan sekolah yang didirikan pemerintah
menguntungkan diri kepada kerja yang disediakan dalam lingkungan pemerintah
atau dalam bidang usaha, tanpa dapat bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Demikian juga lulusan sekolah agama biasa atau pesantren, hanya
mampu menjadi guru agama atau kembali pada lingkungan pekerjaan orang tuanya
sendiri (bertani atau berdagang). Padahal ia tidak memperoleh latihan khusus untuk
itu. Oleh karena itu Halim berpendapat bahwa lulusan yang baik adalah seorang
yang berkemampuan untuk memasuki suatu bidang kehidupan tertentu, dengan
persiapan-persiapan latihan yang diperlukan. Selain itu, pembentukan watak juga
perlu mendapat perhatian. Untuk mewujudkannya perlu mengasingkan tempat
pendidikan itu di tempat yang sepi karena kota-kota yang ramai penuh dengan
kekotoran dan godaan yang meracuni pembinaan pendidikan menurut tuntunan
Ilahi.
Maka dari itu setelah usul Abdul Halim disetujui oleh Kongres dan atas
ketulusan keluarga kaya dari Ciomas yang menyediakan setumpuk tanah di Pasir
Ayu, 10 Kilometer dari Majalengka, dibangunlah sebuah sekolah “Santi Asrama”.
Terlepas dari besar atau kecilnya peranannya, “Santi Asrama”, merupakan model
sekolah yang baru di dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia. Model sekolah
ini merupakan salah satu bentuk kontribusi yang telah diberikan oleh Pesyarikatan
Ulama untuk kemajuan pendidikan dan masyarakat Islam di Indonesia agar tidak
ketinggalan zaman.
4) Muhammadiyah
Kemudian tujuan pendidikan Muhammadiyah ini yang dirumuskan pada
tahun 1936 disempurnakan lagi pada tahun 1955 di Pekalongan yaitu membentuk
manusia muslim, berakhlak mulia, cakap, percaya diri sendiri dan berguna bagi
masyarakat dan negara. Begitu pula masyarakat tidak diarahkan pada pemahaman
agama “mistis” melainkan menghadapi dunia secara realistis. Hidup harus disertai
dengan karya nyata, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat.
Pelaksanaan pendidikan yang meniru Barat dan kemudian di- Islamkan yaitu
dengan memberi materi pelajaran agama pada sistem pengajarannya itu, berarti
Muhammadiyah ingin mempertahankan iman pada satu sisi, namun pada sisi yang
lain ingin agar warga didiknya mampu berbuat dalam periode modern yang
dicirikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu kurikulum yang dicetuskan Muhammadiyah yang
mengambil kurikulum pendidikan yang dibuat pemerintah kemudian menambah
kewajiban mengikuti: a. Pendidikan agama Islam: llmu dan penghayatan agama
Islam b. Pendidikan kemuhammadiyahan: pengertian, penghayatan dan
pengamalan ajaran Islam yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah, disamping
keorganisasian Muhammadiyah c. Pancasila/UUD 1945.
Dari sistem yang diperkenalkan Muhammadiyah ini, maka menurut
Nakamura, bahwa pendidikan tersebut memperoleh hasil yang berlipat ganda,
pertama, menambah kesadaran nasional bangsa Indonesia melalui ajaran Islam;
kedua, melalui sekolah Muhammadiyah ide pembaharuan bisa disebarkan secara
luas; ketiga, mempromosikan penggunaan ilmu praktis dari pengetahuan modern.
Demikian upaya Muhammadiyah untuk mencerdaskan masyarakat, yang
kini telah memiliki ribuan sekolah yang tercakup dari tingkat Taman Kanak-kanak
sampai Perguruan Tinggi. Kecerdasan yang diinginkan adalah kecerdasan yang
mampu mengaplikasikan keterpaduan antara zikir dan pikir, memenuhi kebutuhan
jasmani dan rohani serta terpolanya langkah yang relevan antara ilmu dan agama.
5) Persyatuan Islam (Persis)
Persatuan Islam (Persis) didirikan oleh dua usahawan asal Palembang
Sumatera Selatan, Muhammad Zamzam dan Muhammad Yunus pada tanggal 12
September 1923 di Bandung. Muhamad Zamzam dikenal berpengetahuan luas. Ia
pernah belajar agama di lembaga Darul Ulum Mekkah selama tiga tahun.
Sekembali dari Mekkah, ia mengajar di Darul Muta’allimin Bandung. Ia juga
mempunyai hubungan dengan Syaikh Ahmad Soorkati dari al-Irsyasd di Jakarta.
Sedang Mahmud Yunus memperoleh pendidikan secara tradisional. Ia
mengusai bahasa Arab, tapi tidak pernah mengajar. Minatnya memperdalam agama
tidak pernah padam, meski ia menekuni dunia perdagangan. Ia banyak
membelanjakan kekayaannya untuk kitab-kitab, baik yang ia perlukan maupun
yang diperlukan oleh anggota-anggota Persatuan Islam (Persis) setelah organisasi
ini didirikan.
Organisasi yang proklamasi pendiriannya dilakukan melalui sebuah kenduri
yang diadakan secara berkala itu mempunyai kegiatan yang relatif erat dengan
keprihatinan para tokoh pendirinya terhadap berbagai masalah yang berkembang
waktu itu, terutama yang terjadi di Bandung dan berbagai wilayah dunia Islam
lainnya.
Tentang kurikulum pesantren Persis di Bandung dan Bangil secara sepintas
kelihatannya berbeda. Namun, pada intinya sama yaitu bagaimana pesantren Persis
sebagai organ dari oprganisasi Persis ini dapat menciptakan kaer-kader muslim
puritan yang tidak kurang ilmu pengetahuan agama dan tidak ketinggalan ilmu
umumnya. Perpaduan corak ilmua gama dan umum merupakan fenomena pesantren
modern yang mengadopsi sistem kelembagaan pendidikan modern.
6) Nahdatul Ulama (NU)
Berdirinya Nahdlatul Ulama, tidak dapat terlepas dari dua kyai besar yangat
berpengaruh di dalamnya yaitu Kyai Haji Hasyim Asy’ari dan Kyai Haji Wahab
Hasbullah. Jika Kyai Haji Hasyim Asy'ari dianggap sebagai tokoh yang
membentuk dan memberi isi Nahdlatul Ulama, maka orang yang mewujudkan
gerakan itu sehingga menjadi suatu organisasi adalah Kyai Haji Wahab Hasbullah,
salah seorang ipar dari Kyai Haji Hasyim Asy'ari.
Nahdlatul Ulama adalah organasasi para ulama (bentuk jama dari alim yang
berarti orang yang berilmu) adalah orang-orang yang mengetahui secara mendalam
segala hal yang bersangkut paut dengan agama.
Dalam tradisi Islam ulama dijuluki sebagai pewaris Nabi Besar Muhammad
Saw. Tanpa mereka kontiuitas ajaran dan tradisi Islam itu tidak akan berhasil. Di
samping itu ulama mempunyai wibawa yang kuat di mata umat. Dengan didorong
motif agama dan nasionalisme, berdirinya Nahdlatul Ulama juga didorong
semangat untuk mempertahankan faham Ahlussunnah wal Jama’ah.
Bagi Nahdlatul Ulama memberlakukan ajaran Islam menurut aliran
Ahlussunnah wal Jama’ah tidak terlepas dari pengakuan terhadap ajaran keempat
mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) dan peranan bimbingan para ulama.
Pengertian Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi berkembang karena penegasan kaum
tradisional menanggapi gerakan kaum pembaharu bahwa memahami ajaran Islam
tidak cukup hanya berlandaskan al-Qur’an dan Hadist, tetapi harus melalui jenjang
tertentu, yaitu ulama, mazhab, hadist (sunnah) dan akhirnya pada sumber utama
yaitu al- Qur’an itu sendiri. Itulah sebabnya pengertian Ahlussunnah wal Jama’ah
bagi Nahdlatul Ulama adalah para pengikut tradisi Nabi Besar Muhammad Saw.,
dan ijma’ ulama.
Nahdlatul Ulama tidak menentang ijtihad (penalaran) tetapi memikirkannya
dalam konteks bagaimana pendapat bahwa al- Qur’an dan Hadist disampaikan
kepada kaum muslimin dengan bahasa yang tidak mudah untuk difahami dan penuh
dengan simbolisme yang dapat lebih mudah dimengerti melalui tafsiran- tafsiran
yang diberikan para imam dan ulama-ulama terpilih.
7) Jami’atul Washliyah
Jami’atul Wahsliyah didirikan di Medan pada tanggal 30 November 1930
oleh para pelajar-pelajar dan para guru Maktab Islamiyah Tapanuli. Maktab ini
adalah sebuah madrasah yang diririkan di Medan pada tanggal 19 Mei 1918 oleh
masyarakat Tapanuli dan merupakan madrasah yang tertua di Medan. Sebagai
pengurus yang pertama dari organisasi ini adalah Ismail Banda dan Rahman Syihab
sedangkan penasehatnya adalah Syekh Muhammad Yunus.
Organisasi ini bermaazhab Syafi’i, berdasarkan faham ini, Boland
mengelompokkan organisasi ini ke dalam golongan ortodoks yang berpegang
teguh pada mazhab. Sekalipun Jami’atul Washliyah tetap berpegang teguh pada
mazhab Syafi’i namun bermazhab bukan menghambat untuk mencapai kemajuan.
Lembaga formal untuk pendidikan dan pengajaran atau Tarbiyah dikenal
dengan nama madrasah. Di Sumatera Timur madrasah disebut dengan “madrasah
dan maktab”. Jami’atul Wahliyah mendirikan madrasah pertama di jalan Sinagar,
Petisah, Medan pada tahun 1932. Adapun bangunan yang dipakai sebagai madrasah
adalah sebuah rumah yang disewakan. Biaya sewa ditanggung bersama secara
pribadi oleh anggota pengurus.
Al-Wahsliyah menyelenggarakan pendidikannya dengan susunan sebagai
berikut:
a) Madrasah Ibtidaiyah 6 tahun
b) Madrasah Tsanawiyah 3 tahun
c) Madrasah Qismul Ali 3 tahun
d) Pendidikan Guru Agama
e) SD al-Washliyah
f) SMP al-Washliyah
g) MA al-Washliyah
Untuk lembaga pendidikan Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas
materi pelajarannya adalah 70 % pengetahuan umum dan ilmu-ilmu agama
sebanyak 30 %. Pada tahun 1958 Jami’atul Washliyah telah mampu mendirikan
Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Medan dan Jakarta. Untuk cabang Medan
kemudian menjadi universitas dengan banyak mempunyai cabang, seperti Sibolga,
Kebon Jahe, Rantau Prapat, Langsa (Aceh) dan lain-lain, bahkan sampai ke
Kalimantan, tepatnya di Barabai, Kalimantan Selatan yang sekarang bernama STIT
al-Washliyah Barabai.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Jami’atul Washliyah sangat besar
peranannya dalam menyukseskan bidang pendidikan di Indonesia.
F. Akhlak
1. Konsep Akhlak dan Ruang Lingkupnya
a. Contoh Akhlak Terpuji
1) Ikhlas
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi, ikhlas
pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-pengaruh makhluk.
Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih. Adapun menurut istilah, ikhlas
ialah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah
SWT. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan
imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah SWT.
Jadi meskipun tidak mendapat imbalan apa pun dan dari pihak mana pun, akan tetap
melakukan perbuatan baiknya tersebut.
2) Syukur
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui adanya
kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian nikmat
tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan nikmat
AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur
adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau
menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.
Adapun dalil-dalil yang berhubungan dengan syukur ini ialah:
Dalam surat Luqman ayat 12
ٌّ ِٱَلِلَ َغن
١٢ ي َح ِميد َولَقَد َءاتَينَا لُق َٰ َمنَ ٱل ِحك َمةَ أ َ ِن ٱش ُكر ِ َّ ه
َّ َلِلِ َو َمن يَش ُكر فَإ ِ َّن َما يَش ُك ُر ِلنَف ِسِۦه َو َمن َكفَ َر فَإ ِ َّن
Artinya: "Sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepadla Luqman, (yaitu)
bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji".
3) Qana’ah
Menurut bahasa qanaah berarti merasa cukup, sedangkan menurut istilah
qanaah berati merasa cukup dan menerima atas apa yang telah diberikan Allah swt
kepada kita, sehingga mampu menjauhkan diri dari sikap tamak, dan sikap tidak
puas yang berlebihan.
Qanaah bukan berarti diam berpangku tangan dan bermalas-malasan tidak
mau meningkatkan kesejahteraan hidup tapi sesungguhnya orang yang qanaah
adalah orang yang sangat kuat dan bersahaja, dia giat berusaha sekuat tenaga untuk
mendapatkan yang dicita- citakan. Namun apabila menemui kegagalan dia tidak
pernah berpuus asa dan kecewa, bahkan ia selalu sabar dan husnuzhan dengan
keputusan Allah, karena dia punya keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa dalam
hidup pasti ada hikmahnya.
4) Sabar
Sabar berarti tidak mudah putus asa, tahan uji, kuat menderita, terus
berusaha, dan senantiasa bersikap tenang dalam menghadapi apapun yang terjadi.
Di dalam penerapannya sabar harus mencerminkan sikap optimis, kerja keras,
tekun, ulet, cermat, dan tangguh. Dengan demikian keliru besar jika sabar diartikan
berdiam diri dan menunggu apapun yang terjadi tanpa berbuat sesuatu.
Sabar merupakan salah satu sifat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
Salah satu kinci keberhasilan Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam
adalah sifat beliau yang sangat sabar dalam menghadapi bebagai macam ujian dan
rintangan.
5) Khauf/khasyyah
Menurut bahasa, khauf artinya takut. Sedangkan menurut istilah, khauf ialah
takut kepada Allah Swt. dengan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan-
Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. jika kita takut kepada binatang buas
atau musuh yang ganas, kita harus menjauhi dan menghindarinya. Sedangkan takut
kepad Allah sebaliknya, yaitu kita harus lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
semakin besar rasa takut kepada Allah dalam hati seseorang, hendaknya semakin
rajin mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalil aqli dan naqli tentang berakhlak khauf. Rasa takut kepada Allah Swt.
sangat bergantung kepada iman yang dimiliki seseorang. Semakin kuat
keimanannya, akan semakin besar pula rasa takutnya kepada Allah Swt.
Orang yang takut kepada Allah akan mendapatkan pertolongan-Nya, dan
akan selamat dari azab-Nya. perhatikan Firman Allah Swt.
َٰٓ
٥٢ َٱَلِل َو َيتَّق ِه فَأ ُ ْو َٰلَئِكَ ُه ُم ٱلفَا َٰٓ ِئ ُزون
َ َّ شَ سولَ ۥهُ َو َيخ َّ َِو َمن ي ُِطع
ُ ٱَلِلَ َو َر
Artinya: "Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada
Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat
kemenangan". (Q.S. An-Nur: 52).
6) Zuhud
Menurut istilah zuhud memiliki beberapa pengertian:
a) Ibnu Taimiyah, ”Zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak
bermanfaat demi kehidupan akhirat”.
b) Imam Al Qusyairy, ”Zuhud adalah tidak merasa bangga terhadap
kemewahan dunia yang dimiliki dan tidak merasa sedih ketika
kehilangan harta”.
c) Imam Al Ghazali, ”Zuhud adalah mengurangi keinginan untuk
menguasai kemewahan dunia sesuai dengan kadar kemampuannya”.
d) Hasan Al-Bashri, ”Zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal atau
menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah engkau lebih
mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di
tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah
sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yang
memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran”.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Zuhud adalah dimana
seseorang itu tidak terlalu mementingkan harta kekayaan dunia atau dunia. Harta
kekayaan atau dunia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan hakiki yakni
kehidupan akhirat.
Zuhud menurut bahasa adalah berpaling dari sesuatu karena hinanyasesuatu
tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Zuhud menurut istilah
adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaatdemi kehiduan akhirat..
Dalam hadits di atas terdapat dua nasehat, yaitu untuk zuhud pada dunia, ini
akan membuahkan kecintaan Allah, dan zuhud pada apa yang ada di sisi manusia,
ini akan mendatangkan kecintaan manusia.
Definisi dari zuhud adalah suatu sikap di mana seseorang tidak terlalu
mementingkan dunia atau harta kekayaan. Materi dan dunia ini hanya bersifat
sementara, dan hanya merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan hakiki,
yaitu sebagai bekal kehidupan di akhirat.
Allah swt berfirman dalam Q.S. An Nisa ayat 77 :
ً ِقُل َم َٰتَ ُع ٱلدُّنيَا قَ ِليل َوٱأل َٰٓ ِخ َرة ُ خَير ِلِّ َم ِن ٱتَّقَ َٰى َو َال تُظ َل ُمونَ فَت
.....٧٧ يال
Artinya: “Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih
baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun”.
7) Tawadhu’
Tawaddu' berarti rendah hati, sehingga orang yang tawadhu senantiasa
menempatkan dirinya tidak lebih tinggi dari orang lain. Dengan demikian orang
yang tawadhu mau menerima kebenaran, apapun bentuknya dan dari siapapun
asalnya. Ketika melakukan suatu kesalahan dan diingatkan, maka orang yang
tawadhu segera mengakuinya serta berterima kasih kepada orang yang
mengingatkan. Mengapa demikian? Karena orang yag tawadhu menyadari bahwa
sebagai makhluk dirinya tentu masih mempunyai kekurangan, dan hanya Allah
SWT yang sempurna. Itulah gambaran orang yang tawadhu? Bagaimana dengan
kalian? Apakah dalam kehifupan sehari-hari sudah berlaku demikian? Lawan sifat
tawadhu adalah sombong atau takabur. Orang yang takabur selalu merasa lebih
tinggi dari orang lain.
Tawadhu atau rendah hati atau perasaan lembut yang dapat memperkokoh
persaudaraan sesame manusia. Kebalikan dari tawadhu adalah sombong. Allah
SWT berfirman: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong
karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak dapat setinggi gunung.” (QS. Al Isra’: 37). Berdasarkan ayat tersbut di
atas sudah jelas bahwa orang-orang yang sombong tidak akan mendapatkan
kedudukan yang tinggi.
8) Tawakkal
Tawakal berasal dari bahasa arab at tawakul yang di bentuk dari kata
wakala, artinya menyerahkan, mempercayai, atau mewakilkan, bersandar kepada
dinding. Tawakal atau tawakkul berarti untuk mendelegasikan atau menyerah.
Tawakkal, yaitu menyerahkan segala persoalan kepada Allah setelah berusaha.
Apabila kita telah berusaha sekuat tenaga dan masih saja mengalami kegagalan
maka hendaklah bersabar dan berdoa kepada Allah agar Dia membuka jalan
keluarnya.
Allah berfirman Dalam surat Ali Imran ayat 159:
١٥٩ َٱَلِلَ ي ُِحبُّ ٱل ُمت ََو ِ ِّكلِين فَإِذَا َعزَ متَ فَت ََو َّكل َعلَى َّ ه
َّ ٱَلِلِ ِإ َّن
Artinya : “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya”. (QS. Ali- Imran: 159).
9) Tasamuh
Menurut bahasa tasamuh berarti toleransi atau tenggang rasa, sedangkan
menurut istilah tasamuh adalah sifat dan sikap tenggang rasa atau saling
menghargai antar sesama manusia, walaupun pendirian atau pendapatnya berbeda
(bertentangan) dengan pendiriannya sendiri. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak
akan pernah bisa untuk tidak membutuhkan orang lain, semua manusia tentu saling
membutuhkan.
Oleh karena itu antara satu manusia dengan manusia yang lainnya harus
saling memperhatikan dan saling tolong menolong dalam kebajikan dan dalam
berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya,
kemasyarakatan dan aspek kehidupan kemanusiaan lainya.
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 2 yang berbunyi :
ِ َوتَعَ َاونُواْ َعلَى ٱلبِ ِ ِّر َوٱلتَّق َو َٰى َو َال تَعَ َاونُواْ َعلَى..........
ٱْلث ِم َوٱلعُد َٰ َو ه ِن
Artinya : “ ... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (Al
Maidah : 2)
10) Amanah
Amanah Menurut arti bahasa ialah : kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan
(tsiqah) atau kejujuran. Kebalikannya ialah khianat. Yang dimaksud amanah disini
ialah suatu sikap pribadi yang setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan
sesuatu yang dipercayakan kepadanya, berupa harta benda, rahasia atau tugas
kewajiban. Pelaksanaan amanat dengan baik dapat disebut “al-Amin” yang berarti:
yangndapat dipercaya, yang jujur, yanag setia, yang aman.
Sebagai contoh: Pada diri manusia dianugerahi Allah sejumlah
perlengkapan jasmaniah dan ruhaniah tersebut dipergunakan sebagaimana
mestinya, maka berarti orang itu bersifat atau meiliki sifat amanah. Jika anggota-
anggota tubuhnya dipergunakan kepada maksiat berarti dia khianat terhadap
amanah yang diberikan Allah kepadanya.
Kewajiban memilki sifat dan sikap al-Amanah ini, (QS. An-Nisa’ (4): 58)
َّ اس أَن ت َح ُك ُمواْ ِبٱل َعد ه ِل ِإ َّن
ُ ٱَلِلَ نِ ِع َّما َي ِع
ظ ُكم ِب ِ َٰٓۦه ِ ٱَلِلَ َيأ ُم ُر ُكم أَن ت ُ َؤدُّواْ ٱأل َ َٰ َم َٰ َن
ِ َّت ِإلَ َٰ َٰٓى أَه ِل َها َو ِإذَا َحكَمتُم َبينَ ٱلن َّ ۞ ِإ َّن
ِ َس ِمي َۢعَا ب
٥٨ ص ٗيرا َّ إِ َّن
َ َٱَلِلَ َكان
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Suatu amanah sebenarnya adalah suatu tugas yang berat dipikul, kecuali bagi orang
yang memiliki sifat al-Amanah tersebut. Dikemukakan QS.al-Ahzab (33): 72
ِ ض َوٱل ِجبَا ِل فَأَبَينَ أَن يَح ِملنَ َها َوأَشفَقنَ ِمن َها َو َح َملَ َها
َ َٰ ٱْلن
َسنُ إِ َّن ۥهُ َكان ِ ت َوٱألَر َّ إِنَّا َع َرضنَا ٱأل َ َمانَةَ َعلَى ٱل
ِ س َٰ َم َٰ َو
٧٢ وال ٗ ُ ظل
ٗ وما َج ُه َ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung- gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh.”
b. Contoh Akhlak Tercela
1) Riya
Pengertian Riya menurut Bahasa: riya’ ( )الرياءberasal dari kata الرؤية/ru’yah,
yang artinya menampakkan. Riya ’ adalah memperlihatkan suatu amal kebaikan
kepada sesama manusia. Riya Menurut Istilah yaitu: melakukan ibadah dengan niat
supaya ingin dipuji manusia, dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT.
2) Ujub
Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri
kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Ibnul Mubarok
pernah berkata, “Perasaan ‘ujub adalah ketika engkau merasa bahwa dirimu
memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.”Imam Al Ghozali
menuturkan, “Perasaan ‘ujub adalah kecintaan seseorang pada suatu karunia dan
merasa memilikinya sendiri, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Alloh.”
Memang setiap orang mempunyai kelebihan tertentu yang tidak dimiliki
oleh orang lain, tetapi milik siapakah semua kelebihan itu ? Allohk berfirman :
ُ َۢ ض َو َما ِفي ِه ه َّن َوه َُو َعلَ َٰى ُك ِِّل شَيء قَد
١٢٠ ِير ِ ت َوٱألَر
ِ س َٰ َم َٰ َو
َّ ِ ََّلِلِ ُملكُ ٱل
Artinya: “Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di
antaranya.” (QS. Al Maidah : 120).
Maksud dari ayat di atas adalah apapun yang kita miliki, semuanya adalah
milik Alloh yang dipinjamkan kepada kita agar kita dapat memanfaatkannya dan
sebagai ujian bagi kita.
3) Takabbur
Takabur adalah "Berbangga diri dan kecenderungan memandang diri berada
di atas orang yang disombonginya."
Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat 37-38:
َ َ ُك ُّل َٰذَلِكَ َكان٣٧ وال
َسيِِّئ ُ ۥهُ ِعندَ َربِِّك َ ض َم َر ًحا إِنَّكَ لَن تَخ ِرقَ ٱألَر
ُ ض َولَن ت َبلُ َغ ٱل ِجبَا َل
ٗ ط ِ َو َال تَم ِش فِي ٱألَر
ٗ َمك ُر
٣٨ وها
Artinya: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi
Tuhanmu”.
4) Hasud
Hasad Kata lain dari hasad adalah hasud yang berarti dengki atau iri hati.
menurut bahasa, Hasad artinya menaruh perasaan benci, tidak suka karena iri.yang
amat sangat kepada keberuntungan orang lain. menurut istilah, Hasad adalah
usaha seseorang untuk mempengaruhi orang lain supaya tidak senang terhadap
seseorang yang memeperoleh kelebihan atau keberuntungan.
Dalil naqli terkait dengan sifat Hasad yang artinya: Dari Abu Hurairahr.ra,
bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Jauhilah dirimu dari sifat hasad karena
sesungguhnya hasad itu memakan (menhabiskan) kebaikan, seperti api yang
membakar kayu.bakar. (HR. Abu Daud)
5) Hubbud dunya
(cinta dunia) adalah salah satu syahwat yang sering menimpa manusia. Bagi
orang yang terkena penyakit ini, kekuasaan, jabatan dan segala yang mengiringinya
berupa popularitas dan ketenaran merupakan tujuan hidupnya. Berkenaan dengan
bahaya cinta kekuasaan ini Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda
yang diriwayatkan oleh Ka'ab bib Malik Radhiallaahu anhu ,"Dua ekor serigala
yang dilepas kepada seekor domba tidak lebih parah kerusakannya bagi domba itu,
bila dibandingkan ketamakan seseorang terhadap harta dan kedudukan dalam
merusak agamanya." (dikeluarkan oleh at- Tirmidzi dan mengatakan, "hadits hasan
shahih")
Bahaya cinta dunia ada di dalam kandungan surat At-Taubah ayat 24:
َ ِيرت ُ ُكم َوأَم َٰ َو ٌل ٱقت ََرفت ُ ُموهَا َوتِ َٰ َج َرة ت َخشَونَ َك
سادَهَا َ قُل ِإن َكانَ َءابَا َٰٓ ُؤ ُكم َوأَبنَا َٰٓ ُؤ ُكم َو ِإخ َٰ َونُ ُكم َوأَز َٰ َو ُج ُكم َو َعش
َّ ٱَلِلُ ِبأَم ِرِۦه َو
ٱَلِلُ َال َيهدِي َّ ي َ صواْ َحت َّ َٰى َيأ ِت
ُ س ِبي ِلِۦه فَت ََر َّب
َ سو ِلِۦه َو ِج َهاد ِفي َّ َضو َن َها َٰٓ أ َ َحبَّ ِإلَي ُكم ِ ِّمن
ُ ٱَلِلِ َو َر َ س ِكنُ ت َر َ َٰ َو َم
٢٤ َٱلقَو َم ٱل َٰفَ ِسقِين
Artinya: “Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah: 24)
6) Namimah
Menurut bahasa, Namimah artinya mengadu domba. Menurut istilah
Namimah adalah menyebar fitnah antara seseorang dengan orang lain dengan
tujuan agar saling bermusuhan.
Dalil naqli terkait dengan sifat Namimah yaitu dalam Firman Allah dalam
Surat Al-Qolam ayat 10-14 yang berbunyi:
أَن١٣ عت ُ َۢ ِِّل بَعدَ َٰذَلِكَ زَ نِ ٍيم
ُ ١٢ َّمنَّاع ِلِّلخَي ِر ُمعتَ ٍد أ َ ِث ٍيم١١ شا َٰٓ َۢ ِء ِبن َِميم ٍ َو َال ت ُ ِطع ُك َّل َح َّالف َّم ِه
َّ َه َّماز َّم١٠ ين
١٤ ََكانَ ذَا َمال َوبَنِين
Artinya: Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina(10), yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah(11), yang
sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, sangat enggan
berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa (12), yang kaku kasar, selain
dari itu, yang terkenal kejahatannya (13),karena dia mempunyai (banyak) harta dan
anak (14)- (QS. Al Qolam:10-14)
7) Ananiyah
Berasal dari bahasa arab dari kata “ana” artinya saya atau aku. Ananiyah
berarti keakuan. Sifat ananiyah (egois) adalah sikap hidup yang terlalu
mementingkan diri sendiri bahkan bila perlu mengorbankan kepentingan orang
lain.
Dalil naqli terkait dengan sifat Ananiah
Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”. ( QS. An Nisa’ : 36 )
8) Khianat
Kata khianat berasal dari bahasa arab yang berupa bentuk verban noun atau
masdar dari kata kerja “ يخون- ”خانselain “ ”خيانةbentuk masdarnya bisa berupa ‘ خونا
" – وخاونة – ومخانةyang semuanya berarti “ ” ان يؤتمن اال نسان فال ينصخsikap tidak
bagusnya seseorang ketika diberi kepercayan.
Khianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau
kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong
dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah
berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan
dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.
Sementara kata KHIANAT disebutkan 2x di dalam ayat al Quran yaitu di
QS Al Mukmin :19 dan An Nisaa’ : 105
ق ِلت َح ُك َم بَينَ ٱلنَّا ِس ِب َما َٰٓ أَ َر َٰىكَ َّ ه
ِ ٱَلِلُ َو َال ت َ ُكن ِلِّل َخآَٰئِنِينَ خ
١٠٥ َص ٗيما َ َِإنَّا َٰٓ أَنزَ لنَا َٰٓ ِإلَيكَ ٱل ِك َٰت
ِ ِّ ب ِبٱل َح
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (QS An Nisaa’ :105)
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang
disembunyikan oleh hati. (QS Al Mukmin :19)
9) Bakhil
Kikir dalam bahasa Arab disebut sebagai bakhil dan menurut istilah berarti
sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang
wajib di keluarkan baik dalam ketentuan agama seperti zakat, nafkah keluarga atau
menurut ketentuan perikemanusiaan seperti sedekah, infak, dan hadiah (Aip
Hanifatu Rahman, 2009:-).
Imam Ibnu Jauzi dalam kitabnya at-thibbu ar-ruhi mendefinisikan kikir
sebagai sifat enggab menunaikan kewajiban, baik harta benda ajau jasa (Joko
Harismoyo, 2013)
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 29 yang berbunyi:
٢٩ ورا
ً س ٗ ُسط َها ُك َّل ٱل َبس ِط فَتَقعُدَ َمل
ُ وما َّمح ُ َو َال ت َج َعل َيدَكَ َمغلُولَةً ِإلَ َٰى
ُ عنُقِكَ َو َال ت َب
Artinya: “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
jangan pula engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu akan
menjadi tercela dan menyesal”.
Maksud dari ayat ini adalah mengingatkan kita agar tidak terlalu kikir dan
jangan pula terlalu pemurah.
10) Ta’ashubiyah
Sifat ta'asyubiyah (fanatik) yang berlebihan, tidak berdasarkan
pertimbangan akal yang sehat.
c. Pentingnya Memiliki Akhlak Terpuji dan Menghindar dari
Akhlak Tercela
1) Selalu mengingat Allah di mana saja berada
2) Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan
hidup yang abadi adalah setelah kita melewati yaumul hisab nanti
dikemudian hari
3) Selalu berdzikir kepada Allah SWT
4) Selalu bertaubat dan beristigfar
Hikmah Menghindari Akhlak Tercela:
1) Mempertebal Keimanan
Allah telah menurunkan Kitab-kitab dan Rasul-RasulNya adalah untuk
memimpin manusia kearah perbaikan Akhlak, agar timbul perbaikan Akhlak, agar
timbul gairah pada mereka untuk berbuat kebaikan dan menjauhi kejelekan. Akhlak
adalah tiang pembangunan umat, rahasia kebesarannya dan menjadi dasar dari
kehidupan dan kebanggaannya. Bila baik akhlak manusia maka akan baik pulalah
semua perbutannya dan akan harmonislah hubungannya, baik dengan Allah yang
maha pencipta, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya.
2) Menambah giat beribadah
Seperti diketahui bahwa ibadah pokok dalam islam adalah shalat, puasa,
zakat dan haji tidak hanya untuk mendekatkan hubungan dengan Allah, tetapi juga
mempunyai pengaruh terhadap pembentukan budi pekerti yang baik.
Misalnya: Shalat itu untuk mencegah kejahatan dan kemungkaran. Dan
Puasa menciptakan sifat taqwa dan taqwa itu adalah suatu budi pekerti yang baik.
Karena intisari taqwa itu mengandung tiga unsur yaitu:
3) Menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yan dimurkai oleh Allah.
4) Menghindari perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri
(mendatangkan kemudharatan).
5) Menjauhkan perbuatan-perbuatan yang merusak/merugikan orang lain.
BAB III
18
Kang Topik, Pengertian Teori Belajar Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme (0nline).
Terdapat pada https://taufikhidayat93.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-teori-belajar-
behaviorisme.html?m=1 diakses pada tanggal 14/09/2017
Pandangan Kolb (Experiental Learning Theory)
Teori ini dikembangkan oleh David Kolb pada sekitar awal tahun 1980-an.
Dalam teorinya, Kolb mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan
diciptaka melalui transpormasi pengalaman. Pengetahuan dianggap sebagai
perpaduan antara memahami dan mentransformasi pengalaman.
Experiental Learning Theory kemudian menjadi dasar model pembelajaran
experiential learning yang menekankan pada sebuah model pembelajaran yang
holistik dalam proses belajar. Pengalaman kemudian mempunyai peran sentral
dalam proses belajar.
Lebih lanjut, Kolb membagi belajar membagi 4 tahap:
a) Tahap pengalaman konkrit (Concrete Experience)
Merupakan tahap paling awal, yakni seseorang mengalami sesuatu
peristiwa sebagaimana adanya (hanya merasakan, melihat, dan menceritakan
kembali peristiwa itu). Dalam tahap ini seseorang belum memiliki kesadaran
tentang hakikat peristiwa tersebut, apa yang sesungguhnya terjadi, dan mengapa hal
itu terjadi.
b) Tahap pengalamn aktif dan reflektif (Reflektion Observation)
Pada tahap ini sudah ada observasi terhadap peristiwa yang dialami, mencari
jawaban, melaksanakan refleksi, mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
bagaimana peristiwa terjadi, dan mengapa terjadi.
c) Tahap konseptualisasi (Abstract Conseptualization)
Pada tahap ini seseorang sudah berupaya membuat sebuah abstraksi,
mengembangkan suatu teori, konsep, prosedur tentang sesuatu yang sedang
menjadi objek perhatian.
d) Tahap eksperimentasi aktif (Active Experimentation)
Pada tahap ini sudah ada upaya melakukan eksperimen secara aktif, dan
mampu mengaplikasikan konsep, teori ke dalam situasi nyata.
Pada dasarnya, tahap-tahap tersebut berlangsung diluar kesadaran orang
yang belajar, (begitu saja terjadi).
Experiential Learning merupakan model pembelajaran yang sangat
memperhatikan perbedaan atau keunikan yang dimiliki siswa, karenanya model ini
meiliki tujuan untuk mengakomodasi perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Dengan mengamati inventori gaya belajar (learning style
inventory) yang dikembangkan masing-masing siswa, David Kolb
mengklasifikasikan gaya belajar seseorang menjadi empat kategori sebagai berikut:
a) Converger
Tipe ini lebih suka belajar jika menghadapi soal yang mempunyai jawaban
tertentu. Orang dengan tipe ini tidak emosional dan lebih suka menghadapi benda
dari pada manusia. Mereka tertarik pada ilmu pengetahuan alam dan teknik.
b) Diverger
Tipe ini memandang sesuatu dari berbagai segi dan kemudian
menghubungkannya menjadi suatu kesatuan yang utuh. Orang dengan tipe ini lebih
suka berhubungan dengan manusia. Mereka lebih suka mendalami bahasa,
kesusastraan, sejarah dan ilmu-ilmu sosial lainnya.
c) Assimilation
Tipe ini lebih tertarik pada konsep-konsep yang abstrak. Orang denga tipe
ini tidak terlalu memperhatikan penerapan praksis dari ide-ide merak. Bidang studi
yang diminati adalah bidang keilmuan (science) dan matematika.
d) Accomodator
Tipe ini berminat pada pengembangan konsep-konsep. Orang dengan tipe
ini berminat pada hal-hal yang konkret dan eksperimen. Bidang studi yang sesuai
antara lain penjualan pemasaran.
Dari keempat gaya tersebut, tidak berarti manusia harus digolongkan secara
permanen dalam masing-masing kategori.
Menurut Kolb belajar merupakan suatu perkembangan yang melalui tiga
fase yaitu pengumpulan pengetahuan, (acquisition), pemusatan perhatian dan
bidang tertentu (specialization) dan menaruh minat pada bidang yang kurang
diminati sehingga muncul minat dan tujuan hidup baru. Sehingga, walaupun pada
tahap awal individu lebih dominan pada gaya belajar tertentu, namun pada proses
perkembangannya diharapkan mereka dapat mengintegrasikan semua kategori
belajar.
1) Pandangan Honey dan Mumford
Pandangan tentang belajr Honey dan Mumford banyak dipengaruhi oleh
Kolb. Mereka kemudian menggolong-golongkan orang belajar menjadi empat
macam golongan yaitu:
a) Kelompok aktivis
Karakteristik:
- Senang melibatkan diri dan berpertisipasi dalam suatu
kegiatan untuk memperoleh pengalaman yang baru.
- Mudah diajak berdialog
- Mempunyai pemikiran yang terbuka
- Menghargai pendapat orang lain
- Kurang pertimbangan yang matang dalam melangkah.
b) Kelompok reflektor
Karakteristik:
- Sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam
mengambil keputusan.
- Tidak mudah dipengaruhi orang lain
- Cenderung bersifat konservatif
c) Kelompok teoris
Karakteristik:
- Sangat kritis
- Suka menganalisis
- Selalu berpikir rasional dengan menggunakan penalaran
- Segala sesuatu dikembalikan pada teori dan konsep
- Tidak menyukai pendapat/penilaian yang subyektif
- Tidak menyukai hal-hal yang spekulatif
- Mempunyai pendirian yang kuat
- Tidak mudah dipengaruhi orang lain.
d) Kelompok pragmatis
Karakteristik:
- Praktis, tidak suka bertele-tele dengan suatu teori atau
konsep.
- Sesuatu berguna apabila dapat dilaksanakan/dipraktekkan
bagi kehidupan manusia.
2) Pandangan Hebarmas
Menurut Hebarmas, proses belajar terjadi apabila terjadi interaksi antara
individu dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial.
Ada tiga tipe belajar:
a) Belajar teknik (Tehnical Learning)
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan
alam secara benar. Seseorang harus menguasai pengetahuan dan keterampilan agar
dapat menguasai dan mengelola lingkungan dengan benar. Dalam hal ini ilmu alam
sangat diperlukan.
b) Belajar praktis (Practical Learning)
Yaitu belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan
social (orang-orang yang ada di sekeliling) secara baik. Bidang ilmu sosiologi,
komunikasi, psikologi, antropologi dan sejenisnya sangatlah diperlukan dalam
belajar praktis. Namun demikian tidak berarti lingkungan alam diabaikan.
c) Belajar emansipatoris (Emancipatory Learning)
Belajar emansipatoris menekankan pada upaya seseorang mencapai suatu
pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi
budaya dalam lingkungan sosialnya. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bahasa
dan budaya sangat dibutuhkan.
2. Konsep Pendidikan Menurut UNESCO
a. Learning to know
b. Learning To do
c. Learning to be
d. Learning to live together
3. Aliran Dalam Pendidikan
a. Nativisme
b. Konvergensi
4. Perbedaan Antara Pendidikan dan Pembelajaran
5. Unsur-unsur dan Fungsi-fungsi Pendidikan
a. Unsur-unsur pendidikan
b. Fungsi pendidikan
6. Ayat-ayat AL-Qur;an yang Terkait dengan Salah Satu Aspek
Pendidikan
7. Hadist-hadist Nabi yang Berkaitan dengan Salah Satu Aspek Pendidikan
Agama Islam
B. Standarisasi Pendidikan
a. 8 (delapan) Standar Pendidikan Dasar dan Menengah
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
Permen nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah [Download Permediknas no 22 th 2006]
Permen nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah. [Download]
Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan
Program Paket C
Permendikbud no 64 tahun 2013 tentang standar isi, [Download premendikbud
no 64th 2013]
Update terbaru Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi [Download]
3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Permen Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. [Download Permen No 41]
Permen Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus
[Download]
Permen Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan
Program Paket A, Paket B, dan Paket C [Download]
Update Terbaru Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses [Download]
Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi profesional; dan
Kompetensi sosial.
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan
adalah:
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah
[Download]
Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah [Download]
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru [Download]
Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
[Download]
Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
[Download]
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
[Download]
Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor [Download]
Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan
[Download]
Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan
[Download]
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Program paket A ,
Paket B, dan Paket C [Download]
Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus [Download]
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program
Paket A, Paket B dan Paket C [Download]
Nomor 45 Tahun 2009 tentang standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan
Pelatihan [Download]
Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar sarana dan prasarana adalah:
Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/MA [Download]
Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan
SMALB [Download]
Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK
[Download]
6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh
Pemerintah.
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain sebagainya
Sedikit perubahan pada Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi
Permendiknas urutanya adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
2. Standar Kompetensi Lulusan
3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Standar Pengelolaan
5. Standar Penilaian
6. Standar Sarana Prasaran
7. Standar Proses
8. Standar Biaya
9. Standar Pendidikan Anak Usia Dini
1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki
yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok
permukiman permanen di daerah terpencil;
2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi
32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan
belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang
cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;
3. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan
meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan
praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan
lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari
ruang guru.
5. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6
(enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan
untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata
pelajaran;
7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik
S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik;
8. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV
sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40%
dan 20%;
9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan
telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris;
10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau
D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1
atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
12. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki
kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
13. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif; dan
14. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan
setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan
pembinaan.
1. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan
IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik;
2. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya
oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set
untuk setiap perserta didik;
3. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model
kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan
optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA;
4. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan
setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi;
5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas
tambahan;
6. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu
per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : (a) Kelas I – II : 18 jam
per minggu; (b) Kelas III : 24 jam per minggu; (c) Kelas IV – VI : 27 jam per minggu;
atau (d) Kelas VII – IX : 27 jam per minggu;
7. Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
sesuai ketentuan yang berlaku;
8. Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya;
9. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;
10. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada
guru dua kali dalam setiap semester;
11. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam
bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik;
12. Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir
semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN)
kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota
pada setiap akhir semester; dan
13. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis
sekolah (MBS).
Selain jenis pelayanan pendidikan di atas, di kabupaten/kota tertentu wajib
menyelenggarakan jenis pelayanan sesuai kebutuhan, karakteristik, dan potensi
daerah.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/11/standar-
pelayanan-minimal-pendidikan-dasar/
c. Akreditasi
1) Dasar hukum akreditasi sekolah/madrasah
2) Maksud dan Tujuan Akreditasi
3) Manfaat Akreditasi
1. 2. Tujuan Akreditasi
1. 3. Manfaat Akreditasi
1. Sekolah
1. Kepala sekolah
1. Guru
– Dorongan bagi guru untuk selalu meningkatkan diri dari bekerja keras untuk
memberi layanan yang terbaik bagi siswanya.
1. Dinas pendidikan
1. Pemerintah
1. C. Kesimpulan
A. AKREDITASI SEKOLAH
Dasar hukum akreditasi sekolah utama adalah : Undang Undang No. 20 Tahun
2003 Pasal 60, Peraturana Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 dan
Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002. Baca entri selengkapnya »
https://irvanhabibali.wordpress.com/tag/dasar-hukum-akreditasi-sekolah/
d. Sertifikasi Guru
1) Dasar hukum sertifikasi guru
Dasar utama pelaksanaan sertifikasi adalah Undang-Undang Nomor
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD) yang disahkan tanggal
30 Desember 2005. Pasal yang meyatakannya secara yuridis menurut
ketentuan pasal 1 ayat (11) UUGD adalah pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dan dosen. Adapun berkaitan dengan sertifikasi
dijelaskan pada pasal 1 ayat (7), bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru.
Dasar hukum tentang perlunya sertifikasi guru dinyatakan dalam
pasal 8 Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,
bahwa guru harus memiliki kemampuan kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasamani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa guru sebagai agen
pembelajaran di Indonesia memang diwajibkan memenuhi tiga
persyaratanyaitu kualifikasi pendidikan minimum, kompetensi dan
sertifikasi pendidik.
Kaitan ketiga persyaratan untuk guru diatas dapat di perjelas dengan
melacak isi pasal 1 butir (12) UUGD yang menyebutkan bahwa
sertifikat pendidikan merupakan bukti formal sebagai pengakuan
yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
Sementara itu, pada pasal 11 ayat (1) juga disebutkan bahwa
sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
syarat, yaitu kualifikasi minimum yang ditentukan (diploma D-4/ S-1)
dan terbukti telah menguasai kompetensi tertentu.
Landasan hukum lainnya adalah Undang-Undang No.20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional, fatwa atau pendapat hukum
Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 1.UM.01.02-253.22
serta peraturan Menteri No.18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru
dalam jabatan yang telah ditetapkan pada tanggal 4 Mei 2007
kemudian pada tanggal 13 Juli terbit keputusan Menteri.
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/landasan-hukum-
sertifikasi-guru.html
2) Maksud dan tujuan sertifikasi guru
ujuan sertifikasi adalah untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru yang pada
akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Baru
kemudian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan guru secara Finansial.
Manfaat sertifikasi pendidik dan kependidikan menurut Mulyasa yaitu untuk
pengawasan dan penjaminan mutu tenaga kependidikan dalam rangka
pengembangan kompetensi, pengembangan karir tenaga kependidikan secara
berkelanjutan dan peningkatan program pelatihan yang lebih bermutu.
Menurut Wibowo dalam Mulyasa mengungkapkan bahwa tujuan sertifikasi guru
adalah sebagai berikut:
2) Penjaminan Mutu
a) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap kinerja
praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik
terhadap organisasi profesi beserta anggotanya. Dengan demikian, pihak
berkepentingan, khususnya para pengguna akan semakin mengharagi organisasi
profesi. Sebaliknya, organisasi profesi dapat memberikan jaminan atau melindungi
para pengguna.
b) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi pengguna yang ingin
mempekerjakan orang dalam bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa
tujuan sertifikasi guru adalah (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran, (2) meningkatkan profesionalisme guru, (3)
meningkatkan proses dan hasil pendidikan, (4) mempercepat terwujudnya tujuan
pendidikan nasional. Sertifikasi guru juga bertujuan untuk:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
c. Meningkatkan martabat guru
d. Meningkatkan profesionalitas guru
2) Penjaminan Mutu
a) Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap kinerja
praktisi akan menimbulkan persepsi masyarakat dan pemerintah menjadi lebih baik
terhadap organisasi profesi beserta anggotanya. Dengan demikian, pihak
berkepentingan, khususnya para pengguna akan semakin mengharagi organisasi
profesi. Sebaliknya, organisasi profesi dapat memberikan jaminan atau melindungi
para pengguna.
b) Sertifikasi menyediakan informasi yang berharga bagi pengguna yang ingin
mempekerjakan orang dalam bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional mengungkapkan bahwa
tujuan sertifikasi guru adalah (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran, (2) meningkatkan profesionalisme guru, (3)
meningkatkan proses dan hasil pendidikan, (4) mempercepat terwujudnya tujuan
pendidikan nasional. Sertifikasi guru juga bertujuan untuk:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan
c. Meningkatkan martabat guru
d. Meningkatkan profesionalitas guru
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-
guru.html
Pemenuhan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab dari
setiap komponen di satuan pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan pada satuan
pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada
seluruh komponen satuan pendidikan. Oleh karena itu, pada pelaksanaan sistem
penjaminan mutu pendidikan pada satuan pendidikan dilakukan dengan
pendekatan pelibatan seluruh komponen satuan pendidikan (whole school
approach) agar seluruh komponen satuan pendidikan bersama-sama memiliki
budaya mutu.
http://lpmpdki.web.id/sistem-penjaminan-mutu-pendidikan-dasar-dan-menengah/
» SEJARAH PENDIDIKAN
Madrasah merupakan isim makan dari “darasa” yang berarti “tempat duduk untuk
belajar”. Istilah madrasah ini sekarang menyatu dengan istilah sekolah atau perguruan
(terutama perguruan Islam).[1] Perkataan madrasah berasal dari bahasa Arab yang artinya
tempat belajar. Madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah lebih dikhususkan lagi
sekolah-sekolah agama Islam. Dalam Shorter Encylopaedia of Islam, madrasah artinya
nama dari suatu lembaga dimana ilmu-ilmu keislaman diajarkan.
Menurut Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri Tahun 1975, pengertian madrasah
adalah lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata
pelajaran dasar yang diberikan sekurang-sekurangnya 30% di samping mata pelajaran
umum.[2]
Ditinjau dari segi tingkatannya madrasah dibagi menjadi:
Madrasah bukan lembaga pendidikan Islam asli Indonesia, tetapi berasal dari dunia
Islam di Timur Tengah yang berkembang sekitar abad ke-10 M atau 11 M. Madrasah
berkembang sebagai simbol kebangkitan golongan sunni. Madrasah didirikan sebagai
sarana transmisi ajaran-ajaran golongan sunni. Pada perkembangan berikutnya, madrasah
merupakan lembaga pendidikan Islam formal seperti kuttab dan masjid. Seluruh dunia
Islam telah mengadopsi sistem madrasah disamping kuttab dan masjid untuk mentransmisi
nilai-nilai Islam. Pada awal perkembangannya madrasah tergolong lembaga pendidikan
setingkat college (jika di bandingkan dengan lembaga pendidikan Islam saat ini).
Istilah “madrasah” juga diadopsi oleh umat Islam di Indonesia. Di Timur Tengah
madrasah merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional, seperti surau, dayah, atau
pesantren yang tidak mengenal sistem klasikal dan penjenjangan. Akan tetapi kehadiran
madrasah di Indonesia menunjukkan fenomena modern dalam sistem pendidikan Islam di
Indonesia. Di Indonesia istilah “madrasah” diadopsi untuk memenuhi kebutuhan
modernisasi pendidikan islam dengan menggunakan sistem klasikal, perjenjangan,
penggunaan bangku, bahkan memasukan pengetahuan umum sebagai bagian
kurikulumnya.[4]
Dengan terbukanya kesempatan yang luas bagi masyarakat umum untuk mamasuki
sekolah-sekolah yang diselenggarakan secara tradisional oleh kalangan Islam mendapat
tantangan dan saingan berat, terutama karena sekolah-sekolah pemerintah Hindia Belanda
dilaksanakan dan dikelola secara modern terutama dalam hal kelembagaan, kurikulum,
metodologi, sarana dan lain-lain. Perkembangan sekolah yang demikian jauh dan merakyat
menyebabkan tumbuhnya ide-ide di kalangan intelektual Islam untuk memberikan respons
dan jawaban terhadap tantangan tersebut dengan tujuan untuk memajukan pendidikan
Islam. Ide-ide tersebut muncul dari tokoh-tokoh yang pernah mengenyam pendidikan di
Timur Tengah atau pendidikan Belanda. Mereka mendirikan lembaga pendidikan baik
secara perorangan maupun secara kelompok atau organisasi yang dinamakan madrasah
atau sekolah. Madrasah-madrasah yang didirikan tersebut antara lain:
a) Madrasah (Adabiyah School). Madrasah ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad pada
tahun 1907 di Padang Panjang.
b) Sekolah Agama ( Madrasah School). Didirikan oleh Syekh M. Thaib Umar di Sungayang,
Batusangkar pada tahun 1910.
c) Madrasah Diniyah (Diniyah school). Madrasah diniyah didirikan pada tanggal 10 Oktober
1915 oleh Zainuddin Labai El Yunusiy di Padang Panjang. Madrasah ini adalah madrasah
sore yang tidak hanya mengajarkan pelajaran agama tetapi juga pelajaran umum.
d) Madrasah muhammadiyah. Madrasah ini tidak diketahui berdirinya secara pasti, namun
dikirakan berdiri pada tahun 1918, yang didirikan oleh organisasi Muhammadiyah.[6]
e) Madrasah yang didirikan oleh Hasyim Asy’ari berdiri pada tahun 1919 M bernama
Salafiyah di asuh oleh K.H. Ilyas, madrasah ini memberikan pengetahuan agama dan
pengetahuan umum. [7]
Walaupun pendidikan Islam sudah berjalan lama dan mempunyai sejarah panjang. Namun
dirasakan, pendidikan Islam masih tersisih dari sistem pendidikan nasional. Keadaan ini
berlangsung sampai dikeluarkannya SKB 3 Mentri (mentri Agama, Pendidikan dan
Kebudayaan) pada tanggal 24 Maret 1975 yang berusaha mengembalikan ketertinggalan
pendidikan Islam untuk memasuki mainstream pendidikan nasional. Kebijakan ini
membawa pengaruh yang sangat besar bagi madrasah, karena pertama, ijazah dapat
mempunyai nilai yang sama dengan sekolah umum yang sederajat. Kedua, lulusan sekolah
madrasah dapat melanjutkan kesekolah umum yang setingkat lebih tinggi. Ketiga, siswa
madrasah dapat pindah kesekolah umum yang setingkat.[9]
Perpaduan antara sistem pada pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada
sekolah-sekolah modern, merupakan sistem pendidikan dan pengajaran yang dipergunakan
di madrasah. Proses perpaduan tersebut berlangsung secara berangsur-angsur mulai dan
mengikuti sistem klasikal. Sistem pengajian kitab yang selama ini dilakukan, di ganti
dengan bidang-bidang pelajaran tertentu, walaupun masih menggunakan kitab-kitab yang
lama. Sementara itu kenaikan tingkat pun ditentukan oleh penguasaan terhadap sejumlah
bidang pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Asrohah, Hanun. 1999. Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.
Hasbullah. 1999. Sejaran Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan
Putra, Haidar Daulay. 2009. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di
Subhan, Arief. 2012. Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke-20. Jakarta: Kencana.
Feri.blogs.uny.ac.id
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang
berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Sedangkan, kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus Tarbiyah
adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Setelah dipaparkan pengertian kurikulum secara etimologi, akan disebutkan
pengertian secara terminologi atau biasa disebut dengan pengertian secara istilah.
Pengertian kurikulum menurut para ahli inilah pengertian kurikulum secara
terminologi. Ada banyak sekali para ahli yang berpendapat mengenai pengertian
kurikulum, namun yang disebutkan pada artikel ini hanya ada beberapa, antara
lain:
Interaksi pendidikan antara orang tua dengan anaknya juga sering tidak didasari
.dalam kehidupan keluarga interaksi pendidikan dapat terjadi setiap saat,orang tua
menjadi pendidik juga tanpa di persiapkan secara formal .mereka menjadi
pendidik karena statusnya sebagai ayah atau ibu ,meskipun mungkin saja
sebenarya mereka belum siap untuk melaksanakan tugas tersebut.karena sifat
sifatnya yang tidak formal,tidak memiliki rancangan yang konkret dan ada
kalanya juga tidak di dasari,maka pendidikan dalam lingkungan keleuarga di
sebut pendidikan informal.pendidikan tersebut tidak memiliki kurikulum tertulis
Pendidika dalam lingkungan sekolah lebih bersifat formal .guru sebagai pendidik
di sekolah telah di persiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru,ia
telah mempelajari ilmu,ketrampilan,dan seni sebagai ilmu,ia juga telah di bina
untuk memiliki kepribadian sebagai pendidik.lebih dari itu mereka juga telah
diangkat dan di beri kepercayaan oleh masarakat untuk menjadi guru,bukan
sekedar surat keputusa dari pejabat yang berwenang ,tetapi juga dengan
pengakuan dan penghargaan dari masarakat,guru melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang mereka mengajar dengan
dengan tujuan jelas,bahan bahan yang telah disusun secara sistematis dan
rinci,dengan cara dan alat alat yang telah di pilih dan dirancang sescara cermat .di
sekolah guru melakukan interaksi pendidikan secara berencana dan sadar ,dalam
sekolah ada kurikulm formal yang bersifat tertulis .karena itu pendidikan di
sekolah sering di sebut pendidikan formal dalam lingkungan masarakat pun terjadi
berbagai bentuk interaksi pendidikan ,dari yang sangat formal maupun yang mirip
dengan pendidikan di sekolah dalam bentuk kursus kursus.sampai yang kurang
formal seperti ceramah,sarasehan,dan pergaulan kerja.gurunya juga bervariasi dari
yang memiliki latarbelakang pendidikan khusus sebagai guru ,sampai dengan
yang melaksanakan tugas sebagai pendidik karena pengalaman.kurikulumnya juga
bervariasi,dari yang memiliki kurikulum formal dan yang tertulis sampai yang
terencana pelajaran yang hanya ada pikiran penceramah atau moderator
sarasehan,atau gagasan keteladanan yang ada pada pemimpin.
Dari hal hal yang diuraikan itu,dapat di tarik beberapa kesimpulan berkenaan
pendidikan formal.pertama,pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan
atau kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis,jelas dan
rinci,kedua,dilaksanakan secara formal,terencana ,ada yang mengawasi dan
menilai.ketiga,diberikan oleh pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan
ketrampilan khusus dalam bidang pendidikan.keempat,interaksi pendidikan
berlangsung dalam lingkungan tertentu,fasilitas dan alat serta aturan aturan
permainan tertentu
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.
kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya
tujuan tujuan pendidikan.Menurut Mauritz johnson (1967,hlm.130)kurikulum
“prescribes (or at leas antisipates ) the result of intruction “kurikulum juga
merupakan suatu rencana pendidikan,memberikan pedoman dan pegangan tentang
jenis ,lingkup,dan urutan isi,serta proses pendidikan.Di samping kedua fungsi itu,
kurikulum juga suatu bidang studi,yang di tekuni oleh para ahli atau spesialis
kurikulum,yang menjadi sumber konsep konsep atau memberikan landasan
landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.hal
yang perlu yaitu,jika ingin membuat konsep kurikulum kita harus menggunakan
5w+1h.setiap ahli mempunyai pengertian kurikulum masing masing,dalam
kurikulum mempunyai 4 hal,dan juga kurikulum mempunyai 2 pengertian yaitu
makna sempit dan makna luas,makna sempit yaitu sebagai mata pelajaran makna
luas segai pengampu
3. KONSEP KURIKULUM
Pendapat pendapat yang muncul selajutnya telah beralih dari menekan pada isi
menjadi lebih memberikan tekanan pada pengalaman belajar.Menurut Caswel dan
Campbell dalam buku mereka yang terkenal Curriculum develoment
(1935),kurikulum…..to be composed of all the experences children have under the
guidanceof teacher.perubahan penekanan pada pengalman ini lebih jelas di
tegaskan oleh Ronald C.doll (1974,hlm22).definisi doll tidak hanya menujukan
adanya perubahan penekanan dari isi kepada proses.
Hilda Taba (1962) mempunyai pendapat yang berbeda dengan pendapat pendapat
itu .perbedaan antara kurikulum dan pengajaran menurut dia bukan terletak pada
implementasinya ,tetapi pada keluasan cakupanya.kurikulum berkenan dengan
cakupan tujuan isi dan metode yang lebih luas atau lebih umum ,sedangkan yang
kebih sempit lebih khusus menjadi tugas pegajaran .Menurut Taba keduanya
membentuk satu kontinum,kurikulum terletak pada ujung tujuan umum atau
tujuan jangka panjang,sedangkan pengajaran pada ujung lainya yaitu yang lebih
khusus atau tujuan dekat
http://feri.blogs.uny.ac.id/2015/09/29/konsep-dasar-kurikulum/
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rencana
Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang
sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses
perjuangan merebut kemerdekaan. Yang menjadi ciri utam kurikulum ini adalah
lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar
dengan bangsa lain.Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan
memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih
popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan
lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu
mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas
periode 1991-1995. Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak adalah guru SD
Tambelan dan Tanjung Pinang, Riau.
3. Kurikulum 1968
4. Kurikulum 1975
5. Kurikulum 1984
Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R.
Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986 yang juga
Rektor IKIP Jakarta — sekarang Universitas Negeri Jakarta — periode 1984-
1992. Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-
sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan
secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA.
Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di
sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model
berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.
Sayang, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran
beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal.
Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,
misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai
kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu
tertentu masuk dalam kurikulum. Walhasil,menjelma menjadi kurikulum super
padat.Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998,diikuti kehadiran suplemen Kurikulum
1999.Tapi perubahannya lebih pada menambah sejumlah materi. Kurikulum 1994
dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini
berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari
sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang
pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
ü Pengajaran dari hal yang konkrit ke ha yang abstrak, dari hal yang mudah ke
hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.
û Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.
û Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan
aplikasi kehidupan sehari-hari.
Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar
mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum sekolah (Depdiknas, 2002). Kurikulum ini menitik beratkan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat
peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan
dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
v Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
v Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
7. Kurikulum 2004
Meski baru diujicobakan, toh di sejumlah sekolah kota-kota di Pulau Jawa, dan
kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak memuaskan.
Guru-guru pun tak paham betul apa sebenarnya kompetensi yang diinginkan
pembuat kurikulum.
Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk
implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi, (2)standar proses, (3)standar
kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)standar
sarana dan prasarana, (6)standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar
penilaian pendidikan.
ü Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi.
8. KTSP 2006
https://gledysapricilia.wordpress.com/study/sejarah-
perkembangan-kurikulum-di-indonesia/
c. Istilah-istilah dalam Kurikulum
1) Kurikulum ideal
2) Kurikulum actual/factual
3) Kurikulum tersembunyi (hiden curriculum)
4) Kurikulum terpisah-pisah (sparated curriculum)
5) Kurikulum terintegrasi (integrated curriculum)
6) Kurikulum korelasi (correlated curriculum)
7) Kurikulum tingkat satuan pendidikan
d. Perbedaan Kurikulum
1) KBK
2) Kurikulum 2006/2008 (KTSP)
3) Kurikulum 2013
4) Kurikulum 2013 edisi revisi
5) Perbedaan Kurikulum 2013 Dengan KTSP - Kurikulum 2013
diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sedangkan
implementasinya telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014
di sekolah-sekolah tertentu atau masih terbatas. Dulu dan sekarang,
kita sudah mengenal dengan yang namanya KTSPatau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang mulai diberlakukan sejak tahun
ajaran 2007/2008. Kalau kita cermati bersama, perbedaan paling
mendasar antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Dalam KTSP, kegiatan
pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan,
namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus
beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata
pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan
pendidikan yang bersangkutan.
6)
7)
8)
9) Namun dibalik perbedaan yang ada, sebenarnya juga terdapat
kesamaan esensi antara Kurikulum 2013 dengan KTSP. Misalnya
tentang pendekatan ilmiah (Scientific Approach) yang pada
hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini
mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan
Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah
kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa
jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan
bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu
bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam
pembelajaran di kelas.
10)
11) Berikut ini adalah perbedaan antara Kurikulum 2013 dengan KTSP
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
4 banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP banyak dibanding Kurikulum 2013
http://info-data-guru-ptk.blogspot.co.id/2014/01/perbedaan-
kurikulum-2013-dengan-ktsp.html
Kurikulum 2006
4.Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional maupun global.
7. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
KTSP 2013
1. Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus
globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi
ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Kurikulum 2013
1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan,
keterampilan)
2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan bahasa)
5. Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu sama
lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
9. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar
minat dan pendalaman minat.
10. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar – dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya
terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
KTSP 2006
2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
https://revyareza.wordpress.com/2013/11/01/perbedaan-
kurikulum-2013-dan-ktsp-2006/
Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan
dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat,
yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
Penyusunan kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat
berakibat fatal terhadap kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan
berkibat pula terhadap kegagalan proses pengembangan manusia.
1. Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk
merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan
dalam merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan.
2. Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat kita.
3. Perkembangan peserta didik, yang menunjuk pada karekteristik
perkembangan peserta didik.
4. Keadaan lingkungan, yang dalam arti luas meliputi lingkungan manusiawi
(interpersonal), lingkungan kebudayaan termasuk iptek (kultural), dan
lingkungan hidup (bioekologi), serta lingkungan alam (geoekologis).
5. Kebutuhan pembangunan, yang mencakup kebutuhan pembangunan di
bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum, hankam, dan sebagainya.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang sesuai dengan sistem
nilai dan kemanusiawian serta budaya bangsa.
Keenam faktor tersebut saling kait-mengait antara satu dengan yang lainnya.
Keadaan sosial budaya dan agama tidaklah terlepas dari kehidupan kita. Keadaan
sosial budayalah yang sangat berpengaruh pada diri manusia, khususnya sebagai
peserta didik. Sikap atau tingkah laku seseorang sebagian besar dipengaruhi oleh
interaksi sosial yang membuat sseeorang untuk bertingkah laku yang sesuai dengan
kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Agama yang membatasi tingkah laku
kita juga sangat besar pengaruhnya dalam membuat suatu kurikulum.
Setiap peserta didik pasti mempunyai karateristik yang berbeda. Dengan keadaan
peserta didik yang memiliki perbedaan dalam hal kemampuan beradaptasi atau
dalan hal perkembangan, tentunya juga ikut ambil bagian dalam melandasi
terwujudnya kurikulum yang sesuai dengan harapan. Kurikulum akan dibuat
sedemikian rupa untuk mengimbangi perkembangan peserta didiknya.
1. Kedaaan lingkungan
Dalam arti yang luas, lingkungan merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem,
yang meliputi keseluruhan faktor lingkungan, yang tertuju pada peningkatan mutu
kehidupan di atas bumi ini. Faktor-faktor dalam ekosistem itu, meliputi:
1) Lingkungan manusiawi/interpersonal
1. Kebutuhan Pembangunan
1) Pembangunan iptek harus berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif
dengan pembinaan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana
iptek, pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta rekayasa dan produksi
barang dan jasa.
3) Pembangunan iptek harus selaras (relevan) dengan nilai-nilai agama, nilai luhur
budaya bangsa, kondisi sosial budaya, dan lingkungan hidup.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan secara ringkas keempat landasan
tersebut.
1. Landasan Filosofis
Berdasarkan luas lingkup yang menjadi objek kajiannya, filsafat dapat dibagi dalam
dua cabang besar, yaitu: 1) Filsafat Umum atau Fisafat Murni, dan 2) Filsafat
Khusus atau Filsafat Terapan.
2) Dengan adanya tujuan pendidikan yang diwarnai oleh filsafat yang dianut, kita
mendapat gambaran yang jelas tentang hasil yang harus dicapai. Manusia yang
bagaimanakah yang harus diwujudkan melalui usaha-usaha pendidikan itu?
3) Filsafat dan tujuan pendidikan memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha
pendidikan.
2. Landasan Psikologis
1. Motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau
keinginan untuk melakukan suatu aksi.
2. Bawaan; yaitu karakteristik fisisk yang merespons secara konsisten
berbagai situasi atau informasi.
3. Konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.
4. Pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang;
5. Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun
mental.
https://suwilah.wordpress.com/2014/03/28/landasan-
pengembangan-kurikulum-2/
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/model-
pembelajaran-kooperatif-cooperative-learning/
http://www.jejakpendidikan.com/2016/10/langkah-langkah-
pembelajaran-metode.html
2) Peer teaching
3) Langkah – langkah Pelaksanaan Metode Peer Teaching
1. Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah
melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre
test terhadap materi minggu lalu, guru juga menghubungkan
materi minggu lalu dengan topik yang akan dibahas pada waktu
itu. Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik
yang dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat
kelompok antar siswa secara merata, artinya dalam satu
kelompok terdapat siswa yang pintar sedang dan kurang pintar.
Maksudnya agar terdapat keseragaman pemikiran nantinya.
2. Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi
yang akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus
dicapai oleh siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan
lembaran berisi tugas berupa pertanyaan untuk didiskusikan
menurut pengetahuan yang mereka kuasai.
3. Dalam lembaran tersebut setiap kelompok diminta untuk
memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masing-
masing, lalu satu pendapat didiskusikan sampai permasalahan
yang di indikasikan terpecahkan. Dalam diskusi tersebut di
tuntut setiap anggota kelompok memberikan tanggapan serta
pendapat mereka sendiri yang nantinya akan di satukan dalam
satu kesimpulan yang mengerucut pada tujuan yang hendak
dicapai dalam materi tersebut. Peran guru di sini adalah
mengawasi serta mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan
setiap kelompok siswa, serta memberikan bantuan bila mereka
mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu, namun bukan
berarti guru harus ikut memecahkan masalah tersebut. Mengenai
pemecahan masalah tersebut, setiap kelompok siswa harus
memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi yang
diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari
koridor, maka guru harus mengembalikan perdebatan mereka ke
materi semula.
4. Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai
melaksanakan semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja
tersebut, maka setiap kelompok harus merumuskan hasil
diskusinya dalam satu kesimpulan yang telah disepakati
bersama. Kemudian hasil diskusinya diserahkan ke guru dalam
bentuk lembaran yang ditulis rapi.
5. Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per
satu membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan
di depan kelompok yang lainnya. Sementara kelompok yang lain
memberikan tanggapan tentang hasil diskusi kelompok tersebut
serta memberikan pendapat atau sanggahan kepada kelompok
tersebut. Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.
6. Terakhir, semua masalah yang muncul pada waktu diskusi
kelompok tersebut diberikan solusinya oleh guru. Dan guru
mengevaluasi serta menyimpulkan semua masalah dan
pemecahannya kepada seluruh anggota kelas. Sehingga terdapat
satu pemahaman yang seragam bagi setiap siswa. Terakhir guru
memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum semua
penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan sebagai post test bagi
siswa.
Metode ini sangat cocok digunakan untuk kelas yang memiliki
mahasiswa dalam jumlah banyak. Aktivitas ini memberikan
simulasi pada setiap kelompok untuk melatih setiap sub bab
lebih baik.
Aktivitas yang akan dideskripsikan disini merupakan
”cooperative learning activity” yang merupakan suatu strategi
dimana mahasiswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok
kecil dengan tujuan untuk memaksimalkan pembelajaran
anggota kelompok yang ada didalamnya (Cooper, KcKinney dan
Robinson 1991). Metode tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan proses belajar.
d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim). Siswa bekerja dalam kelompok yang telah
dibentuk. Kerja tim merupakan ciri terpenting dari STAD.
https://modelpembelajaran1.wordpress.com/2016/02/20/model-
pembelajaran-stad/
5) Problem based learning (PBL)
angkah-Langkah Proses Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan
segala perangkat yang diperlukan. Pemelajar pun harus harus sudah memahami
prosesnya, dan telah membentuk kelompokkelompok kecil. Umumnya, setiap
kelompok menjalankan proses yang dikenal dengan proses tujuh langkah:
Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam
masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta
berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada
dalam masalah.
Merumuskan masalah
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa
yang terjadi di antara fenomena itu.
Menganalisis masalah
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian
dikelompokkan; mana yang paling menunjang, mana yang bertentangan, dan
sebagainya. Analisis adalah upaya memilahmemilah sesuatu menjadi bagian-
bagian yang membentuknya.
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya
tujuan pembelajaran. Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu,
dan menemukan kemana hendak dicarinya.
7) Role playing
← Pengertian Model Pembelajaran Role Playing
Kelebihan dari model pembelajaran role playing dalam kegiatan pembelajaran. →
Tahap ini lebih banyak dimaksudkan untuk memotivasi peserta didik agar tertarik
pada masalah karena itu tahap ini sangat penting dalam bermain peran dan paling
menentukan keberhasilan. Bermain peran akan berhasil apabila peserta didik
menaruh minat dan memperhatikan masalah yang diajukan guru.
2. Memilih peran
Memilih peran dalam pembelajaran, tahap ini peserta didik dan guru
mendeskripsikan berbagai watak atau karakter, apa yang mereka suka, bagaimana
mereka merasakan, dan apa yang harus mereka kerjakan, kemudian para peserta
didik diberi kesempatan secara sukarela untuk menjadi pemeran.
Menyusun tahap-tahap baru, pada tahap ini para pemeran menyusun garis-garis
besar adegan yang akan dimainkan. Dalam hal ini, tidak perlu ada dialog khusus
karena para peserta didik dituntut untuk bertindak dan berbicara secara spontan.
4. Menyiapkan pengamat
5. Pemeranan
Pada tahap ini para peserta didik mulai beraksi secara spontan, sesuai dengan
peran masing-masing. Pemeranan dapat berhenti apabila para peserta didik telah
merasa cukup, dan apa yang seharusnya mereka perankan telah dicoba lakukan.
Ada kalanya para peserta didik keasyikan bermain peran sehingga tanpa disadari
telah mamakan waktu yang terlampau lama. Dalam hal ini guru perlu menilai
kapan bermain peran dihentikan.
Diskusi akan mudah dimulai jika pemeran dan pengamat telah terlibat dalam
bermain peran, baik secara emosional maupun secara intelektual. Dengan
melontarkan sebuah pertanyaan, para peserta didik akan segera terpancing untuk
diskusi.
7. Pemeranan ulang
Diskusi dan evaluasi tahap dua, diskusi dan evaluasi pada tahap ini sama seperti
pada tahap enam, hanya dimaksudkan untuk menganalisis hasil pemeranan ulang,
dan pemecahan masalah pada tahap ini mungkin sudah lebih jelas.
o. Media Pembelajaran
1) Media audio
2) Media visual
3) Media audio-visual
Klasifikasi Media
1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media
audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dll.
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media
visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media
visual gerak
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar
pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik,
bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisu dan sebagainya.
3. Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan
suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual
dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media
audio visual gerak.
a). Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai
bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b). Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara,
gambar bersuara, dll.
4. Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga
dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a). Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan
tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan
papan paku.
b). Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c). Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya
. contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung,
ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau
ke peternakan sekolah.
d). Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata
dan berkemah
Latuheru (1988) menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna
menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan,
(2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian
anak didik terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran
mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya .
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989)
mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam
pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat
konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam
mempelajarinya.
2) Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3) Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang
aktivitas diri sendiri untuk belajar.
4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah
didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses
belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses
pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Manfaat positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut: 1).
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang
melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan
yang sama. 2). Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat
diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap
terjaga dan memperhatikan. 3). Pembelajaran menjadi lebih
interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan
penguatan. 4). Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat
dipersingkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran
dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap
oleh siswa. 5). Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan 6). Pengajaran
dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan. 7). Sikap positif siswa
terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan. 8). Peran guru dapat berubah kearah yang lebih
positif,dalam proses belajar mengajar.
BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng
sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang
dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada
yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan
ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur
pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film
bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya
suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media
sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu
menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media
masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media
kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide,
dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual,
media audio, dan media audio-visual.
jenis media belajar, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD
Proyektor dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
5. Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat
study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang
bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat
saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan
komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat
meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan
pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media 1 2 3 4 5 6
Gambar Diam S T S S R R
Gambar Hidup S T T T S S
Televisi S S T S R S
Obyek Tiga Dimensi R T R R R R
Rekaman Audio S R R S R S
Programmed Instruction S S S T R S
Demonstrasi R S R T S S
Buku teks tercetak S R S S R S
Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik
bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat
untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan.
Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas),
maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat
kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti:
biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan
mutu teknis.
A. MEDIA VISUAL
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus
dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke
obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang
sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu
sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak,
pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan
syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan
melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu
fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan
melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian
siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis
dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu
secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan
dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga
lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan
ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau
lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol
verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.
Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka
sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa).
Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead
transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector /
OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya
berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi
beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film
bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual
yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya
produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan
untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat
mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan
baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di
sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis
karena biaya pengadaan dan perawatan murah.
C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang
banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas
dalam bentuk VCD.
2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain.
Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar,
komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya
searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat
memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta
menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas
D. Riset dan Penelitian
a. Langkah-langkah Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa langkah
yang dilakukan peneliti. diantara adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi Masalah
Suatu rencana penelitian tindakan kelas diawali adanya masalah yang
dirasakan peneliti. Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan (Mulyadi, 2009). Untuk mengidentifikasi masalah,
upaya yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, seperti yang dianjurkan IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit
(2008:26) seperti di bawah ini :
Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka kegiatan peneliti
selanjutnya adalah membuat perencanaan (proposal penelitian tindakan
kelas) dan menentukan siklus tindakan. Termasuk dalam hal ini adalah
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan
dengan hipotesis tindakan yang diajukan.
Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat empat langkah
kegiatan (siklus) yang lazim dilakukan. Menurut Arikunto (2006:16)
keempat langkah tersebut adalah (1)perencanaan, (2)pelaksanaan,
(3)pengamatan dan (4)refleksi.
Melaksanakan Tindakan
Skenario pembelajaran yang sudah dibuat akan dilaksanakan pada tahap
ini, termasuk pengamatan terhadap pelaksanaan perbaikan. Dalam
pelaksanaan pembelajaran peneliti juga berkolaborasi dengan teman
sejawat. Kolaborasi dengan teman sejawat sangat diperlukan terutama
dalam mengumpulkan data atau catatan selama pelaksanaan
pembelajaran yang berisi tentang kekurangan-kekurangan maupun
kekuatan tindakan yang dilakukan peneliti.
Merefleksi Diri
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau tidak
terjadi, apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan
oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan (Subyantoro. 2009:58).
Dalam kegiatan ini peran teman sejawat juga sangat penting, karena
masukan dari teman sejawat akan terasa lebih obyektif dan lebih cermat.
https://paxdhe-mboxdhe.blogspot.co.id/2014/03/langkah-langkah-penelitian-
tindakan.html
18)
19)
20)
21) 3. Hasil Pengolahan Nilai Sikap
22)
23) Hasil penilaian pencapaian sikap dalam bentuk deskripsi.
24)
25) Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap
yang diinginkan dan sikap yang belum tercapai yang memerlukan
pembinaan dan pembimbingan.
26)
27) Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan
refleksi
28)
29) Contoh Deskripsi Sikap
30)
31) Sikap Spiritual
32)
33) Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
toleransi yang baik pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah
mulai berkembang.
34)
35)
36)
37) Sikap Sosial
38)
39) Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik,
responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.
40)
41)
42)
43) B. Penilaian Pengetahuan
44)
45) 1. Proses Kognitif
46)
47) a. C1; mengingat (remember), mengingat kembali pengetahuan
dari memorinya.
48)
49) b. C2; memahami (understand), mengkonstruksi makna dari pesan
baik secara lisan, tulisan, dan grafis.
50)
51) c. C3; menerapkan (apply), penggunaan prosedur dalam situasi
yang diberikan atau situasi baru.
52)
53) d. C4; menganalisis (analysis), penguraian materi ke dalam bagian-
bagian dan bagaimana bagian-bagian itu saling berhubungan satu
sama lain dalam keseluruhan struktur.
54)
55) e. C5; mengevaluasi (evaluate) membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar.
56)
57) f. C6; mengkreasi (create) menempatkan elemen-elemen secara
bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-
elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
58)
59) 2. Dimensi Pengetahuan
60)
61) a. Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau
pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.
62)
63) b. Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih kompleks
berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
64)
65) c. Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu.
66)
67) d. Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi,
merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman, meliputi
kesadaran berpikir dan penetapan keputusan tentang sesuatu.
68)
69) 3. Proses dan Hasil Penilaian Pengetahuan
70)
71) a. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama
satu semester, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester
72)
73) b. Nilai akhir pencapaian pengetahuan rerata dari hasil pencapaian
kompetensi setiap KD selama satu semester.
74)
75) c. Nilai pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala 0 – 100 dan
dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang
menonjol/tertinggi dan terendah berdasarkan pencapaian KD selama
satu semester
76)
77) d. Deskripsi nilai didasarkan pada nilai tertinggi dan terendah pada
capaian KD per semester
78)
79) 4. Teknik Penilaian Pengetahuan
80)
Teknik Keterangan
Penilaian
Tes tulis Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-
tidak), menjodohkan, sebab-akibat.
Tes Lisan Soal / pertanyaan yang menuntut siswa menjawab secara lisan
(formatif tes)
81)
82)
83)
84) C. Penilaian Keterampilan
85)
86) 1. Dimensi Keterampilan
87)
88) Keterampilan abstrak: K-1 Mengamati, K-2 Menanya, K-3 Mencoba,
K-4 Menalar, K-5 Menyaji, K-6 Mencipta
89)
90) Keterampilan Konkrit:
91)
92) a. Persepsi (perception): perhatian untuk melakukan suatu gerakan.
93)
94) b. Kesiapan (set): kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu
gerakan.
95)
96) c. Meniru (guided response): gerakan secara terbimbing.
97)
98) d. Membiasakan gerakan (mechanism): gerakan mekanistik
99)
100) e. Mahir (complex or overt response): gerakan kompleks dan
termodifikasi.
101)
102) f. Menjadi gerakan alami (adaptation): gerakan alami yang
diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai.
103)
104) g. Menjadi tindakan orisinal (origination): gerakan baru yang
orisinal, sukar ditiru orang lain, dan menjadi ciri khasnya.
105)
106) 2. Proses dan Hasil Penilaian Keterampilan
107)
108) a. Hasil penilaian pada setiap KD keterampilan adalah nilai
optimal dengan teknik dan objek KD yang sama.
109)
110) b. Penilaian KD keterampilan yang dilakukan dengan dua teknik
penilaian seperti proyek dan produk atau praktik dan produk, maka
nilai KD dapat dirata-rata.
111)
112) c. Nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah
rerata dari semua nilai KD keterampilan dalam satu semester.
113)
114) d. Penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan
angka pada skala 0 – 100, predikat dan deskripsi singkat capaian
kompetensi
115)
116) 3. Teknik dan Bentuk Penilaian Keterampilan
117)
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
KESIMPULAN