MANAJEMEN NYERI
DISTRAKSI
Dibuat Oleh ;
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
MANAJEMEN NYERI
Teknik Distraksi
1. Definisi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan
kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Prasetyo, 2010).
a. Distraksi visual
b. Distraksi pendengaran
Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik air. Klien
dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang tenang, seperti musik klasik.
Klien diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk
menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki
(Tamsuri, 2007).
c. Distraksi pernafasan
Cara pertama, yaitu bernafas ritmik. Anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan mata, lalu lakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan
satu sampai empat (dalam hati), kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan
dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk berkosentrasi
pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan teknik ini
hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Cara kedua, yaitu bernafas ritmik dan massase,
instruksikan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan
lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan
atau gerakan memutar di area nyeri (Widyastuti, 2010).
d. Distraksi intelektual
Distraksi intelektual dapat dilakukan dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu,
melakukan kegemaran (ditempat tidur), seperti mengumpulkan perangko atau menulis cerita.
Pada anak- anak dapat pula digunakan teknik menghitung benda atau barang yang ada di
sekeliling.
e. Teknik sentuhan
Distraksi dengan memberikan sentuhan pada lengan, mengusap, atau menepuk-
nepuk tubuh klien. Teknik sentuhan dapat dilakukan sebagai tindakan pengalihan atau
distraksi. Tindakan ini dapat mengaktifkan saraf lainnya untuk menerima respons atau
teknik gateway control. Teknik ini memungkinkan impuls yang berasal dari saraf yang
menerima input sakit atau nyeri tidak sampai ke medula spinalis sehingga otak tidak
menangkap respons sakit atau nyeri tersebut. Impuls yang berasal dari input saraf nyeri
tersebut diblok oleh input dari saraf yang menerima rangsang sentuhan karena saraf yang
menerima sentuhan lebih besar dari saraf nyeri. (Widyastuti, 2010).
SKENARIO ROLE PLAY
PEMBAGIAN PERAN :
Keluarga Pasien 1 :
Pasien 2 :
Keluarga Pasien 2 :
Keluarga Pasien 3 :
Pasien 5 :
Keluarga Pasien 5 :
Pasien 6 :
Keluarga Pasien 6 :
SKENARIO
NARATOR : Selamat siang teman-teman, jadi pada saat ini kami dari kelompok akan
mempresentasikan materi kami yakni Manajemen Nyeri dengan jenis
Distraksi. Dan untuk Distraksi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis seperti
Distraksi Visual, DIstraksi Pernafasan, Distraksi Intelektual dan Distraksi
Sentuhan.
Perawat : Selamat Pagi bu, saya dengan perawat X yang bertugas pada saat ini, apa
benar ini dengan ibu C?
Pasien : Saya kurang tau jelas, tapi mungkin karena kemarin saya sempat terbentur di
bagian kepala.
Perawat : Kira-kira dari skala 0-10 dengan nilai paling nyeri, rentang nyeri ibu berada di
angka berapa:
Perawat : Untuk waktu nyeri kira-kira berapa lama ya bu? Dan muncul pada saat ibu
melakukan aktivitas apa?
Pasien : Nyerinya kurang lebih 5-10 detik, dan hilang timbul suster.
Pasien 1 : Oh begitu, saya menyukai film romantic suster. Seperti film Hujan Di Bulan
Juni.
Perawat A : Oh baik, jadi jika ibu menyukai film tersebut, ibu bisa menonton film
tersebut atau sejenisnya untuk mengurangi nyeri yang ibu rasakan. Baik ibu,
ini keluarga ibu?
Perawat : Oh baik, pak tadi saya telah mengajarkan teknik untuk mengurangi nyeri
yang dirasakan, jadi bisakah bapak melatih pasien untuk melakukannya
setiap saat merasa nyeri yang sama?
Perawat A : Ya sudah, jika sudah tidak ada pertanyaan, saya akan kembali ke ruangan
saya dan jika memerlukan saya dapat memanggil saya atau memencet bel.
Perawat A : Baik bu, pada saat ini saya akan mengajarkan salah satu teknik yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Namanya teknik distraksi, jadi ibu
akan mengalihkan perhatian ibu agar tidak terfokus di nyeri tersebut. Nah
teknik yang pertama, ibu bisa mendengarkan sesuatu yang ibu suka, seperti
mendengar music kesukaan ibu. Kira-kira ibu menyukai musik apa yah bu?
Perawat : Oh baik, bu tadi saya telah mengajarkan teknik untuk mengurangi nyeri
yang dirasakan, jadi bisakah ibu melatih pasien untuk melakukannya setiap
saat merasa nyeri yang sama?
Perawat A : Ya sudah, jika sudah tidak ada pertanyaan, saya akan kembali ke ruangan
saya dan jika memerlukan saya dapat memanggil saya atau memencet bel.
Perawat B : Baik bu, pada saat ini saya akan mengajarkan salah satu teknik yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Namanya teknik distraksi, jadi ibu
akan mengalihkan perhatian ibu agar tidak terfokus di nyeri tersebut. Nah
teknik yang pertama, ibu bisa melakukan teknik pernafasan seperti yang
saya lakukan ya bu..
Perawat B : Jadi caranya seperti ini, ibu Tarik nafas melalui hidung secara perlahan
dengan menghitung 1-4 dalam hati dan menghembuskannya melalui mulut
dengan menghitung 1-4 dalam hati, dan ibu bisa focus pada pernafasan dan
membayangkan suatu gambar yang ibu sukai. Bisa ibu praktekkan ?
Perawat B : (berbicara dengan keluarga) Oh baik, bu tadi saya telah mengajarkan teknik
untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, jadi bisakah ibu melatih pasien
untuk melakukannya setiap saat merasa nyeri yang sama?
Perawat B : Baik bu, pada saat ini saya akan mengajarkan salah satu teknik yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Namanya teknik distraksi, jadi ibu
akan mengalihkan perhatian ibu agar tidak terfokus di nyeri tersebut. Nah
teknik yang pertama, ibu bisa melakukan teknik pernafasan seperti yang
saya ajarkan dan saya akan melakukan pemijatan dengan gerakan memutar
pada area yang sakit.
Perawat B : Jadi caranya seperti ini, ibu Tarik nafas melalui hidung secara perlahan
dengan menghitung 1-4 dalam hati dan menghembuskannya melalui mulut
dengan menghitung 1-4 dalam hati, dan ibu bisa focus pada pernafasan dan
membayangkan suatu gambar yang ibu sukai. (sambil memijat area yang
nyeri) Bisa ibu praktekkan ?
Perawat B : (berbicara dengan keluarga) Oh baik, bu tadi saya telah mengajarkan teknik
untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, jadi bisakah ibu melatih pasien
untuk melakukannya setiap saat merasa nyeri yang sama?
Perawat B : Ya sudah, jika sudah tidak ada pertanyaan, saya akan kembali ke ruangan
saya dan jika memerlukan saya dapat memanggil saya atau memencet bel.
Perawat C : Baik bu, pada saat ini saya akan mengajarkan salah satu teknik yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Namanya teknik distraksi, jadi ibu
akan mengalihkan perhatian ibu agar tidak terfokus di nyeri tersebut. Nah
teknik yang pertama, ibu bisa melakukan sesuatu yang menyenagkan dan
merangsang otak ibu untuk berpikir seperti mengisi TTS. Apakah ibu suka
melakukannya?
Pasien 5 : Iya suster, saya menyukai kegiatan mengisi TTS, saya sering melakukannya
dulu.
Perawat C : Oh baik, jadi jika ibu menyukai hal tersebut, ibu bisa melakukan hal tersebut
untuk mengurangi nyeri yang ibu rasakan. Baik ibu, ini keluarga ibu?
Perawat C : Oh baik, bu tadi saya telah mengajarkan teknik untuk mengurangi nyeri
yang dirasakan, jadi bisakah ibu melatih pasien untuk melakukannya setiap
saat merasa nyeri yang sama?
Perawat C : Ya sudah, jika sudah tidak ada pertanyaan, saya akan kembali ke ruangan
saya dan jika memerlukan saya dapat memanggil saya atau memencet bel.
Perawat C : Baik bu, pada saat ini saya akan mengajarkan salah satu teknik yang bisa ibu
lakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Namanya teknik distraksi, jadi ibu
akan mengalihkan perhatian ibu agar tidak terfokus di nyeri tersebut. Teknik
ini akan saya ajarkan pada keluarga ibu, keluarga ibu dapat mempraktekkan
pada ibu, saat ibu merasakan nyeri. Ini keluarga ibu ?
Perawat C : Oh baik, jadi bapak seperti yang sudah saya katakan tadi, saya akan
mengajarkan teknik untuk mengurangi nyeri yang istri bapak rasakan.
Caranya adalah, saat istri bapak merasa nyeri di bagian perut, bapak dapat
memberikan sentuhan pada bagian tubuhn lain, seperti mengelus-ngelus
bagian lengan atau menepuk bahunya agar itu dapat mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan.Bisa bapak praktekkan ?
Perawat C : Oh baik, pak tadi saya telah mengajarkan teknik untuk mengurangi nyeri
yang dirasakan, jadi bisakah bapak melakukannya setiap saat pasien merasa
nyeri yang sama?
Perawat C : Ya sudah, jika sudah tidak ada pertanyaan, saya akan kembali ke ruangan
saya dan jika memerlukan saya dapat memanggil saya atau memencet bel.