Anda di halaman 1dari 11

1.

Mengapa penting untuk mengetahui karakteristik


perencanaan strategi, pengendalian manajemen, dan
pengendalian tugas?

Perencanaan strategis : adalah proses memutuskan


program-program yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun
kedepan( jangka panjang ).
Oleh karena itu,perencanaan strategis menjadi penting
untuk dipelajari karena perencanaan strategis sebagai
sebuah proses yang sistematis untuk memutuskan
bagaimana mengimplementasikan strategi dalam proses
penentuan strategi manajemen serta menjelaskan
bagaimana keputusan strategis akan diimplementasikan.
Selain itu perencanaan strategis bagi organisasi juga
menjadi kerangka kerja dalam mengembangkan
anggaran tahunan,sehingga membuat anggaran operasi
yang efektif.Menjadi alat pengembang manajemen yaitu
sebagai alat pendidikan dan pelatihan manajemen untuk
memberikan para manajer suatu pemikiran strategi dan
implementasinya,juga menjadi mekanisme yang akan
memaksa para manajer untuk berpikir jangka panjang
mengenai penciptaan masa depan ( karena manajer
cenderung berpikir taktis dan urusan rutin ).Alat untuk
mengkomunikasikan manajer dengan strategi jangka
panjang organisasi/perusahaan melalui debat,diskusi,dan
negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan untuk
mengklarifikasi strategi organisasi,sehingga menyatukan
dan menyejajarkan manajer dengan strategi,dan
mengungkapkan implikasi dari strategi organisasi /
perusahaan bagi manajer.Sehingga tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan oleh organisasi/perusahaan.

Pengendalian Manajemen menjadi penting untuk


dipelajari karena pengendalian manajemen para manajer
dapat melaksanakan suatu usaha yang digunakan untuk
menjamin sumber daya perusahaan digunakan secara
efektif dan efisien ( dengan menggunakan semua
metode,prosedur,sarana,termasuk sistem pengendalian
manajemen dan proses untuk mempengaruhi orang lain ;
memotivasi,memberi semangat,memberi
kritik,menyakinkan,mendesak sehingga kebijakan dan
strategi organisai/perusahaan dapat dipatuhi).Selain itu
pengendalian manajemen membantu menjaga
keseimbangan semua bagian operasi dan
mengoperasikan organisasi sebagai suatu kesatuan yang
terkordinasi,juga digunakan sebagai pengukuran dalam
perbaikan terhadap pelaksanaan tujuan dan rencana,serta
berfungsi untuk mengembangkan,merevisi standar yang
menjadi ukuran pelaksanaan dan pedoman juga contoller
agar pelaksanaan sesuai standar.

Pengendalian tugas selain perencanaan strategis dan


pengendalian manajemen mempelajari pengendalian
tugas juga menjadi hal yang penting,ini dikarenakan
untuk mencapai tujuan perusahaan selain diperlukan 2
hal tersebut juga diperlukan pengendalian tugas yang
merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa suatu
pekerjaan/tugas dilakukan dengan cara efektif dan
efisien dengan memperinci prosedur-prosedur pekerjaan
individual yang terdiri dari 3 bidang melalui identifikasi
titik-titik kegiatan di bidang-bidang dimana
penyimpangan dari rencana mungkin terjadi,memilih
teknik dan metode pengendalian yang sesuai untuk setiap
bidang,peninjauan terus-menerus untuk memastikan
bahwa sistem cukup memadai untuk pengendalian dan
tanpa mengabaikan sistem pengendalian ini .

2. Carilah slogan organisasi/perusahaan


(profit/nonprofit-oriented) yang anda kenal, dan
nilailah apakah slogan tersebut sesuai dengan kinerja
organisasi tersebut.

“Kerja Keras adalah Energi Kita” itulah slogan


yang diusung oleh PT Pertamina, perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan,pengolahan dan
distribusi minyak dan gas terbesar di Indonesia.Sebagai
perusahaan milik negara yang mengelola minyak dan
gas,maka Pertamina mempunyai kewajiban untuk
menyediakan berbagai kebutuhan gas dan bahan bakar
minyak bagi rakyat indonesia,akan tetapi untuk saat ini
masih terdapat banyak masalah yang terjadi terkait
penyediaan BBM dan gas bagi rakyat indonesia,mulai
dari pemberian subsidi yang tidak tepat sasaran ( hal ini
terlihat masih banyaknya kendaraan terutama mobil
mewah yang masih membeli bahan bakar yang
disediakan khusus untuk subsidi ) penyediaan tabung gas
3kg,yang sering meledak sehingga meresahkan
masyarakat. “Kerja Keras adalah Energi Kita” sebagai
sebuah slogan baru yang bahkan kemudian
disosialisasikan melalui lomba blog diharapkan tidak
hanya menjadi “jargon semata” tetapi agar dapat
dipahami dan kemudian direalisasikan karena pada
kenyataannya permasalahan yang ada lebih banyak
terkendala teknis pelaksanaan baik penyaluran bbm
bersubsidi maupun tabung gas 3 kg,selain itu tingkat
KKN ( korupsi,kolusi dan nepotisme ) yang tinggi juga
masih terjadi di Bumn ini yang pada kenyataannya malah
mengerogoti kinerjanya,seharusnya dengan kemampuan
kualitatif dan kuantitatif baik dari segi sumber daya
manusia dan ekonomi Pertamina bisa meningkatkan
kualitas kerja,pelayanan dan pengabdian sebaik mungkin
kepada seluruh lapisan masyarakat.

3. Mengapa pengendalian terhadap pusat biaya


kebijakan lebih sukar daripada pengendalian
terhadap pusat biaya teknis?
 Kendala yang dihadapi didalam pengendalian pusat
biaya kebijakan lebih sukar dibanding pusat biaya teknis
hal ini dapat ditinjau dari segi penyusunan
anggaran,pengendalian keuangan dan pengukuran
kinerja.
 Penyusunan anggaran : pada pusat biaya teknis,
sangat mungkin untuk mengestimasikan jumlah yang
benar dari biaya yang akan dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu tingkat output, sedangkan pusat
biaya kebijakan membuat anggaran yang menjelaskan
jumlah yang akan dipakai dengan menentukan tingkat
kepentingan pekerjaan atau pekerjaan yang paling
diutamakan, tetapi tidak mungkin untuk menentukan
dengan tepat tingkat optimum dari biaya.Walaupun
didalam pusat biaya kebiajakan penentuan biaya dengan
menggunakan kebijakan tidak berarti bahwa penilaian
manajemen mengenai biaya optimum bersifat mendadak
dan sembarangan.Melainkan mencerminkan keputusan
pihak manajemen berkaitan dengan kebijakan-kebijakan
tertentu : apakah akan menyamai atau melampaui upaya
pemasaran yang dilakukan pesaing,tingkat pelayanan
yang diberikan kepada konsumen,dan jumlah uang yang
dikeluarkan untuk aktivitas
litbang,perencanaan,keuangan,hubungan
masyarakat,dan aktivitas lainnya.Selain itu di dalam
pusat biaya kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya
yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Hal
tersebut hanya merupakan selisih antara input yang
dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak
mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya
tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer
sudah “sesuai dengan anggaran” akan tetapi karena,
anggaran tidak dimaksudkan untuk meramalkan jumlah
pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha
dalam batas-batas anggaran yang ada tidak selalu berarti
menunjukkan kinerja yang efisien.
 Pengendalian keuangan : Tujuan dari pusat biaya
kebijakan teknis menjadikan biaya menjadi kompetitif
dengan pengaturan standar dan pengukuran biaya aktual
yang bertentangan dengan standar.tujuan utamanya
adalah untuk mengendalikan biaya berdasarkan ijin
manajer untuk berpartisipasi dalam
perencanaan,berdiskusi,dan penentuan tugas yang harus
dijalankan.Dalam pusat biaya kebijakan, pengendalian
keuangan secara umum dilakukan pada tingkatan
perencanaan sebelum biaya muncul,sedangkan
terkadang permasalahan timbul pada proses
pengimplementasian oleh karena itu hal ini menjadi
permasalahan tersendiri dalam pengendalian keuangan.
 Pengukuran kinerja : Ukuran kinerja pusat biaya
teknik adalah efisiensi (rasio output dengan input),
sedangkan ukuran kinerja pada pusat biaya kebijakan
adalah kemampuan pusat pertanggungjawaban dalam
melaksanakan program-program yang direncanakan
dengan batas biaya yang dianggarkan..Bila dua tipe pusat
pertanggungjawaban tidak dibedakan secara hati-hati,
manajemen kemungkinan keliru memperlakukan
laporan performa pusat biaya kebijakan sebagai yang
ditunjukkan dari efisiensi unit, demikian juga dalam
memotivasi keduanya dalam membuat keputusan
pengeluaran untuk menghabiskan lebih sedikit dari yang
jumlah yang dianggarkan, di mana sebaliknya akan
menurunkan output.
4. Justin Bieber adalah pegawai sebuah recording
company. Pada suatu pertemuan dewan direksi, J.
Bieber mengusulkan hal sebagai berikut:
a. Bagian produksi dan bagian pemasaran
diperlakukan sebagai pusat laba, sedang bagian-
bagian yang lain dijadikan pusat biaya.
b. Bagian produksi menghasilkan CD yang
kemudian dianggap dijual ke bagian pemasaran.
Sebaiknya, bagian pemasaran dianggap membeli
dari bagian dari produksi dan kemudian menjualnya
ke distributor. Dengan demikian dapat dihitung laba
kedua pusat biaya tersebut. Akibatnya, efisiensi dan
efektivitas kedua pusat biaya tersebut dapat
dkendalikan.
Setujukan anda dengan usulan J. Bieber tersebut?

a.Saya setuju dengan usulan justin bieber untuk


menjadikan bagian produksi dan pemasaran
diperlakukan sebagai pusat laba,saya menyetujui hal
tersebut dengan berbagai pertimbangan antara lain ;
 Pembentukan pusat laba pada Bagian pemasaran
dengan cara membebankan harga pokok
penjualan.Harga tersebut akan memberikan informasi
yang relevan mengenai trade optimum biaya dan
pendapatan yang dilakukan oleh manajer
pemasaran.harga yang dibebankan pada manajer
pemasaran harus ditetapkan berdasar biaya
standar,bukan dari biaya sesungguhnya dari produk yang
terjual,sehingga efisiensi dapat diukur.
 Bagian produksi biasanya diperlakukan sebagai pusat
biaya,dimana kinerja manajernya diukur dari efisensinya
yaitu melakukan kegiatan dengan menggunakan biaya
sesuai atau dibawah dari standar biaya yang
ditetapkan.Hal ini menyebabkan :
a.Manajer akan mengabaikan kualitas untuk dapat
menekan biaya.
b.Manajer akan menolak untuk mengubah pola kegiatan
produksinya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang sedang meningkat.
c.Manajer akan menolak meningkatkan kualitas produk
yang dirasa sulit,karena akan menyebabkan peningkatan
biaya.Untuk mengatasi permasalahan tersebut,maka
fungsi produksi dapat diperlakukan sebagai pusat laba
dengan cara membebankan produk yang dijual dikurangi
biaya pemasaran.
Oleh karena kekurangan tersebut maka dengan menjadi
pusat laba maka bagian produksi bertugas mencari laba
juga mengatur pendapatan dan biaya ( laba ) sehingga
akan lebih meningkatkan kualitas.
 Selain itu,dengan menjadi pusat laba bagian produksi
dan pemasaran mempunyai indikator kinerja yang lebih
komprehensif dibandingkan jika harus menggunakan
beberapa indikator.
 Dengan menjadi pusat laba maka bagian produksi dan
pemasaran menjadi lebih independen,dan memudahkan
kantor pusat untuk memperoleh informasi yang
profitabilitas dari komponen produk-produk perusahaan.
 Sebagai pusat laba produksi dan pemasaran
memperoleh berbagai keunggulan baik dalam kebebasan
inisiatif,dan imajinasi,kualitas keputusan dan kesadaran
akan laba lebih meningkat.
b.Saya pun setuju dengan usul Justin bieber yang kedua
hal ini dilakukan untuk tujuan diversifikasi, dengan
divisonalisai ( proses pembentukan divisi-divisi yang
berperan sebagai pusat laba, yang diserahi fungsi
produksi, pemasaran dan diberi tanggung jawab untuk
menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi yang
ditanam dalam bisnis divisi).Manajemen juga
mewajibkan suatu divisi untuk memilih sumber
pengadaan dari divisi lain dalam perusahaan ketimbang
dari luar perusahaan, hanya jika hal ini bisa
menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. Dengan
adanya kebijakan manajemen puncak ini, manajer divisi
yang terlibat dipaksa untuk merundingkan harga transfer
( tranfer pricing ).Dalam penentuan harga transfer ada
dua divisi yang terlibat: divisi penjual, yang mentransfer
barang atau jasa dan divisi pembeli, yang menerima
transfer barang atau jasa dari divisi penjual. Dari dua
konsep harga transfer di atas, penetuan harga transfer
yang memiliki potensi untuk menimbulkan banyak
masalah adalah penentuan harga transfer barang antar
divisi sebagai pusat laba yang adil bagi divisi yang
terlibat,bagi divisi penjual harga transfer merupakan
pendapatan yang pada gilirannya merupakan unsur laba
yang dipakai sebagai dasar penilaian kinerja, sehingga
adanya transfer barang ke divisi pembeli harus
mengandung unsur biaya di dalamnya.Oleh karena itu
dapat ditarik sebuah kesimpulan dengan penerapan
kebijakan tersebut maka efesiensi dan efektivitas dari
divisi pemasaran dan efektivitas dapat dikendalikan
karena menggunakan laba ( pendapatan dan beban )
sebagai kinerja komperehensif.
5. Seorang manajer menyatakan bahwa depresiasi
dengan metode anuitas selalu menghasilkan ROI
yang stabil. Untuk membuktikannya dia memberi
data di bawah ini dan Anda dipersilahkan untuk
menghitungnya sendiri.
Data: Harga aktiva Rp100.000.000,00 umur aktiva 5
tahun dengan nilai residu 0. Depresiasi dengan
metode anuitas bunga 10%. Laba perusahaan selama
5 tahun adalah sebagai berikut:
Tahun Laba
1 Rp25.000.000,00
2 Rp20.000.000,00
3 Rp15.000.000,00
4 Rp10.000.000,00
5 Rp5.000.000,00
Apa komentar saudara?
Jawab :Bunga 10%; 5 tahun = 3,7908  dari
table anuitas (NPV)
Analisis ROI :Bunga 10%; 5 tahun = 3,7908
3,7908 X = Rp 100.000.000
X = Rp 100.000.000 : 3,7908
= Rp 26.379.656
Tahun 1 :
Nilai Buku = Nilai Buku Awal - Arus Kas Masuk =
100.000.000 - 26.379.656 = 83.620.344
Tahun Nilai Buku Awal Arus Kas Masuk Pend. bunga Laba Bersih Depresiasi ROI

100.000.000

1 83.620.344 26.379.656 10.000.000 25.000.000 16.379.656 25%

2 65.602.722 26.379.656 8.362.034 20.000.000 18.017.622 24%


3 45.783.338 26.379.656 6.560.272 15.000.000 19.819.384 23%

4 23.982.016 26.379.656 4.578.334 10.000.000 21.801.322 22%

5 562 26.379.656 2.398.202 5.000.000 23.981.454 21%

Pend. Bunga = 10% x Nilai Buku = 10% x 100.000.000


= 10.000.000
Depresiasi = Arus Kas Masuk - Pend. Bunga =
26.379.656 - 10.000.000 = 16.379.656

Dari perhitungan diatas,perhitungan depresiasi dengan


metode anuitas ternyata menghasilkan ROI yang nilainya
relatif stabil walaupun nilainya mengalami penurunan
dari tahun ke tahun,akan tetapi penurunan tersebut
menunjukkan jumlah yang tidak signifikan.
Diposkan oleh Sully House di 4:18:00 P

Anda mungkin juga menyukai