Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perubahan Akuntansi dan Analisis
Kesalahan”.

Makalah ini berisikan tentang informasi-informasi yang berisikan tentang Perubahan


Akuntansi dan Analisis Kesalahan

Saya berharap mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
dan memberikan informasi pengetahuan kepada teman-teman semua dan masyarakat lainnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak akan Saya terima dengan tangan terbuka selalu
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Depok, 15 Juni 2014

Penyusun

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................ 3
1.2. Tujuan ..................................................................................................................................... 4
1.3. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
2.1. Perubahan Akuntansi .............................................................................................................. 5
2.2. Perubahan Kebijakan Akuntansi ............................................................................................ 9
2.3. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif .................................................................... 11
2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi ............................................................................................ 13
2.5. Analisis Kesalahan................................................................................................................ 13
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 17
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 17

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Begitu banyak perubahan pada kerangka kerja konseptual FASB
mendeskripsikan komparabilitas juga mencakup konsistensi sebagai salah satu
karakteristik kualitatif yang berkontribusi terhadap manfaaat informasi akuntansi.
Sayangnya, perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan menjaga komparabilitas dan
konsistensi akibat berbagai perubahan prinsip-prinsip akuntansi yang diserahkan oleh
FASB. Lebih lanjut, sejumlah perusahaan menghadapi pelaporan ulang akibat
kesalahan laporan keuangan mereka.

Meskipun perusahaan yang melaporkan perubahan material persentasenya


kecil, Anda masih harus berhati-hati. Penyebabnya adalah Jumlah laporan keuangan
dapat berubah akibat perusahaan prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporan ulang.

FASB telah menetapkan kerangka kerja pelaporan, yang mencakup tiga jenis
perubahan akuntansi. Tiga jenis perubahan akuntansi adalah:
1. Perubahan Prinsip Akuntansi
Perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke prinsip akuntansi
yang berlaku umum lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penilaian
persediaannya dari metode LIFO menjadi metode rata-rata.
2. Perubahan Estimasi Akuntansi
Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari informasi baru atau diperolehnya
pengalaman tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur aktiva yang
dapat disusutkan.
3. Perubahan Entitas Pelaporan
Perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya.
Sebagai contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok
perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disusun.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


3
Kategori keempat membutuhkan perubahan akuntansi, walaupun hal ini tidak
diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi.
4. Kesalahan-kesalahan Dalam Laporan Keuangan
Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan
penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada
pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah penerapa metode
persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.

Perubahan-perubahan itu diklasifikasikan oleh FASB dalam empat kategori ini


karena karakteristik individual dari setiap kategori membutuhkan metode yang
berbeda untuk mengakui perubahan ini dalam laporan keuangan. Masing-masing
kategori tersebut akan dibahas untuk menentukan bagaimana masing-masing kategori
harus dilaporkan dalam akun serta bagaimana informasi harus diungkapkan dalam
laporan komparatif.

1.2. Tujuan
Tujuan dari pembahasan Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan antara
lain adalah: mengidentifikasikan jenis-jenis perubahan akuntansi, menguraikan
akuntansi untuk perubahan prinsip-prinsip akuntansi, memahami bagaimana
memperhitungkan perubahan akuntansi retrospektif, memahami bagaimana
memperhitungkan perubahan tidak praktis, menguraikan akuntansi untuk perubahan
estimasi, mengidentifikasikan perubahan dalam entitas pelaporan, meguraikan
akuntansi untuk koreksi kesalahan, mengidentifikasikan motif-motif ekonomi untuk
mengubah metode akuntansi, dan menganalisis pengaruh kesalahan.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya
adalah apakah perubahan yang terjadi dapat menyediakan laporan keuangan yang
lebih rinci dan tepat. Perubahan prinsip taksiran dan perubahan dalam kesatuan usaha

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perubahan Akuntansi


Salah satu tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan yang akan digunakan untuk membuat perban-
dingan, meramalkan dan menilai kemampuan suatu perusahaan. Untuk dapat
memenuhi tujuan di atas, laporan-laporan keuangan harus dapat diperbandingkan.
Perbandingan-perbandingan ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu horizontal dan
vertikal. Perbandingan horizontal adalah perbandingan laporan keuangan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain untuk periode yang sama. Sedangkan
perbandingan vertikal adalah perbandingan laporan keuangan dari suatu perusahaan
dengan laporan yang sama untuk periode-periode sebelumnya. Perbandingan antar
perusahaan harus memenuhi prinsip comparability, sedangkan perbandingan antar
periode harus memenuhi prinsip konsistensi.

Untuk menjaga agar prinsip comparability dan konsistensi ini dapat terlaksana,
perubahan-perubahan yang terjadi dipisahkan menjadi dua, yaitu perubahan metode-
metode akuntansi dan perubahan-perubahan yang terjadi karena koreksi kesalahan-
kesalahan dalam periode-periode yang lalu. Perubahan dalam metode akuntansi
dipisahkan menjadi tiga:
1. Perubahan dalam prinsip akuntansi.
2. Perubahan dalam taksiran-taksiran akuntansi.
3. Perubahan dalam kesatuan usaha.

Koreksi kesalahan tahun-tahun lalu dapat terjadi karena berbagai macam


sebab, seperti kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan-kesalahan penggunaan
rekening, kesalahan-kesalahan dalam penerapan prinsip akuntansi dan Iain-lain.Tidak
ada pedoman khusus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan ini, karena koreksinya
sangat tergantung pada jenis kesalahannya.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


5
I. Perubahan Dalam Prinsip Akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip
akuntansi yang lazim yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang lazim yang
digunakan dalam periode sebelumnya.Istilah prinsip akuntansi di sini
mencakup juga metode-metode yang digunakan.Perubahan dalam prinsip
akuntansi ini dapat terjadi karena perusahaan mempunyai beberapa alternatif
metode untuk penerapan suatu prinsip.
Istilah perubahan dalam prinsip akuntansi ini tidak termasuk:
a. Pemakaian pertama suatu prinsip akuntansi untuk mencatat transaksi yang
baru pertama kali terjadi dalam perusahaan.
b. Penggunaan atau perubahan suatu prinsip akuntansi yang perlu dilakukan
karena adanya perubahan sifat transaksi.
c. Perubahan dari prinsip akumulasi yang tidak lazim ke prinsip yang lazim.

Beberapa contoh dari perubahan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :


a. Perubahan dalam metode pembebanan harga pokok persediaan, seperti
dari LIFO ke FIFO atau ke rata-rata tertimbang.
b. Perubahan dalam metode depresiasi aktiva tetap, seperti dari double
declining balance method ke straight line method.
c. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, seperti
dari metode kontrak selesai ke metode persentase penyelesaian.
d. Perubahan dalam perhitungan biaya produksi, seperti dari full costing ke
direct costing.

Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif.Akibat


kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi diperlakukan sebagai berikut:
a. Jumlah akibat kumulatif dari perubahan prinsip dilaporkan dalam laporan
laba rugi di antara elemen-elemen luar biasa dan laba bersih. Pelaporan-
nya dengan jumlah sesudah dikurangi pajak penghasilan.
b. Laporan keuangan periode-periode sebelumnya tidak perlu dikoreksi.
c. Laba sebelum elemen luar biasa dan laba bersih periode-periode
sebelumnya ditunjukkan dalam laporan laba rugi tahun sekarang (di bagian
bawah halaman pertama) dengan jumlah yang sudah dikoreksi.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


6
Perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dimana
laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang dilaporkan disusun
kembali sesuai dengan prinsip yang baru.Kalau masih terdapat sisa akibat
kumulatif sesudah laporan keuangan periode-periode sebelumnya yang
dilaporkan, direvisi maka sisa tersebut dikoreksikan ke saldo awal rekening
laba tidak dibagi dari periode terawal yang dikoreksi. Perubahan prinsip
akuntansi yang memerlukan retroaktif adjustment adalah:
a. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan dari LIFO ke
metode yang lain.
b. Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak jangka panjang, dan
c. Perubahan dari atau ke full cost method yang digunakan dalam industri
extractive.

II. Perubahan Taksiran-Taksiran Akuntansi


Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-
taksiran di mana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan, misalnya
pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi,
taksiran jumlah garansi yang akan dibayar dan Iain-lain. Pada periode-periode
berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah
dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Dalam hal taksiran sudah
dibuat dengan sebaik-baiknya tetapi ternyata tidak tepat, maka perubahan-
perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan
periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu
diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan.
Seperti pada contoh mesin harga perolehannya Rpl.000.000,- umurnya ditaksir
8 tahun. Sesudah dipakai selama 5 tahun diketahui bahwa seharusnya mesin
tadi umurnya 10 tahun. Depresiasi yang sudah dibebankan selama 5 tahun
berjumlah 5 x Rpl25.000,- = Rp625.000,-. Nilai buku mesin pada awal tahun
keenam sebesar Rp375.000,-. Karena taksiran umurnya berubah menjadi 10
tahun maka nilai buku sebesar Rp375.000,- akan dibebankan dalam waktu
lima tahun, yaitu tahun keenam sampai dengan tahun kesepuluh. Beban
depresiasi tiap tahun selama sisa umur mesin sebesar Rp375.000,- : 5 =
Rp75.000,-.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


7
Perubahan dalam taksiran akuntansi yang timbul sebagian atau
seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan sebagai
perubahan taksiran akuntansi.Dalam perubahan metode depresiasi, akibatnya
dapat dipisahkan dari perubahan taksir-an-taksiran akuntansi seperti umur,
residu dan Iain-lain.Oleh karena itu perubahan metode depresiasi harus
diperlakukan sebagai perubahan prinsip akuntansi dan perubahan taksiran
umur, nilai residu dan Iain-lain diperlakukan sebagai perubahan taksiran
akuntansi.

Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan


usaha.Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan
keuangan konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing
perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporan-
laporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan
baru.Apabila terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun
berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu.Di
samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus
dicantumkan dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa,
begitu pula laba bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham.Laporan
keuangan tahun berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti
laporan tahun berjalan.Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan tahun
sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi
perubahan kesatuan usaha.

III. Perubahan Dalam Kesatuan Usaha


Yang dimaksud dengan konsep kesatuan usaha ialah bahwa sebuah
perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah
dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lainnya.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


8
Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa setiap kesatuan usaha harus
membuat akuntansi perusahaan yang terpisah. Hanya aktiva, hutang, dan
ekuitas pemilik yang secara khusus berhubungan dengan suatu usaha tertentu
yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan
tersebut. Walaupun demikian, haruslah dicatat bahwa dalam beberapa
keadaan investor atau pemilik perusahaan secara hukum bertanggungjawab
atas hutang atau kerugian. Kewajiban ini tergantung dari bentuk hukum
perusahaannya. Pada saat ketika seorang individu mempunyai lebih dari satu
jenis bisnis yang tidak berhubungan, setiap bisnis harus diperlakukan sebagai
suatu kesatuan yang terpisah.

Konsep kesatuan usaha telah menetapkan harus dipandang terpisah


dari perusahaan-perusahaan lain. Seseorang yang memiliki dua buah
perusahaan misalnya sebuah apotik dan sebuah bengkel mobil hendaknya
mengadakan catatan-catatan akuntansi tersendiri untuk Perusahaan itu.

2.2. Perubahan Kebijakan Akuntansi


Menurut definisi, perubahan kebijakan akuntansi melibatkan perubahan dari
satu kebijakan akuntansi yang berlaku untuk yang lain. Musuh contoh sebuah
perusahaan mungkin mengubah dasar harga persediaan dari biaya rata-rata untuk
FIFO. atau, mungkin merubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak
konstruksi jangka panjang dari biaya-recovery dengan metode persentase-of-selesai.

Perusahaan harus hati-hati memeriksa setiap keadaan untuk memastikan


bahwa perubahan kebijakan telah benar-benar terjadi. Adopsi kebijakan baru sebagai
pengakuan atas peristiwa yang telah terjadi untuk pertama kalinya pada itu atau yang
sebelumnya imaterial bukan perubahan kebijakan akuntansi. Sebagai contoh,
perubahan kebijakan akuntansi belum terjadi ketika sebuah perusahaan mengadopsi
metode persediaan (misalnya, FIFO) untuk barang-barang yang baru diperoleh dari
persediaan, bahkan jika FIFO berbeda dari yang digunakan untuk persediaan direkam
sebelumnya. contoh lain adalah pengeluaran pemasaran tertentu yang mana
sebelumnya tidak material dan dibebankan pada periode terjadinya. Ini tidak akan

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


9
dianggap sebagai perubahan kebijakan akuntansi jika mereka menjadi material dan
sebagainya saya bisa diterima ditangguhkan dan diamortisasi

Akhirnya, bagaimana jika sebuah perusahaan sebelumnya mengikuti kebijakan


akuntansi yang tidak dapat diterima? Atau, bagaimana jika perusahaan menerapkan
kebijakan salah? Dalam kasus seperti ini jenis perubahan merupakan koreksi dari
kesalahan. Misalnya, beralih dari uang tunai (pajak penghasilan) dasar akuntansi ke
basis akrual merupakan koreksi dari kesalahan. Atau, jika sebuah perusahaan
dikurangi nilai sisa ketika menghitung ganda menurun penyusutan aktiva tetap dan
penyusutan kemudian menghitung ulang tanpa dikurangi estimasi nilai sisa telah
dikoreksi kesalahan.

Ada tiga pendekatan yang mungkin untuk melaporkan perubahan kebijakan


akuntansi:
I. Laporan perubahan saat ini. Dalam pendekatan ini, perusahaan melaporkan efek
kumulatif dari perubahan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. efek kumulatif
adalah perbedaan pendapatan tahun sebelumnya antara kebijakan akuntansi baru
diadopsi dan sebelumnya. Dalam pendekatan ini, efek dari perubahan pada tahun
sebelumnya pendapatan hanya muncul dalam laporan laba rugi-tahun. Perusahaan
tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya. Para pendukung posisi ini
berpendapat bahwa perubahan tahun sebelumnya hasil laporan keuangan pada
hilangnya kepercayaan dalam laporan keuangan. Bagaimana investor bereaksi
ketika diberitahu bahwa laba yang dihitung tiga tahun lalu, sekarang sama sekali
berbeda? Mengubah periode sebelumnya, jika diizinkan, mungkin juga marah
perjanjian kontraktual berdasarkan tokoh-tokoh lama. Untuk contoh, pengaturan
pembagian keuntungan dihitung berdasarkan lama mungkin harus menghitung
ulang dan benar-benar distribusi baru dibuat, menciptakan masalah hukum
banyak. Banyak kesulitan praktis juga ada: biaya perubahan laporan keuangan
periode sebelumnya mungkin berlebihan, atau menentukan jumlah efek periode
sebelumnya mungkin mustahil berdasarkan data yang tersedia.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


10
II. Laporan perubahan secara retrospektif. Penerapan secara retrospektif dari
kebijakan akuntansi yang berbeda untuk menyusun kembali laporan keuangan
yang telah diterbitkan sebelumnya seolah-olah kebijakan baru selalu digunakan.
dengan kata lain, perusahaan "kembali" dan menyesuaikan tahun sebelum
pernyataan secara konsisten dengan kebijakan baru diadopsi. perusahaan
menunjukkan efek kumulatif perubahan sebagai penyesuaian saldo awal laba
ditahan tahun penyajian. Para pendukung posisi ini berpendapat bahwa aplikasi
retrospektif memastikan komparabilitas. Pikirkan sejenak apa yang terjadi jika
pendekatan ini tidak digunakan: tahun-tahun sebelumnya dengan perubahan akan
di metode lama: tahun-tahun perubahan akan melaporkan seluruh penyesuaian
kumulatif: dan tahun-tahun berikutnya akan menyajikan laporan keuangan atas
dasar baru tanpa efek kumulatif perubahan. seperti kurangnya konsistensi gagal
untuk menyediakan data yang bermakna produktif-tren dan hubungan keuangan
lainnya yang diperlukan untuk mengevaluasi bisnis.

III. Perubahan Laporan prospektif (di masa depan). Dalam pendekatan ini,
sebelumnya melaporkan hasil tetap. Akibatnya, perusahaan tidak menyesuaikan
membuka saldo untuk mencerminkan perubahan dalam kebijakan. Para
pendukung posisi ini berpendapat bahwa manajemen sekali menyajikan laporan
keuangan berdasarkan kebijakan akuntansi diterima, mereka adalah final:
manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan mengadopsi
kebijakan baru. Menurut alur penalaran ini, penyesuaian kumulatif saat periode
tidak tepat karena pendekatan yang mencakup jumlah yang memiliki sedikit atau
tidak ada hubungan pada tahun pendapatan saat atau peristiwa ekonomi

2.3. Pendekatan Perubahan Akuntansi Retrospektif


Ada anggapan bahwa sekali perusahaan mengadopsi kebijakan akuntansi,
seharusnya tidak berubah. bahwa anggapan dimengerti, mengingat gagasan bahwa
penggunaan konsisten dari kebijakan akuntansi yang meningkatkan kegunaan laporan
keuangan. Namun, lingkungan terus-menerus berubah, dan perusahaan berubah
sebagai respons. standar terakhir, seperti biaya pinjaman dan segmen operasi, dan
standar yang diusulkan pada pengakuan dan keuangan instrumen pendapatan
menunjukkan bahwa perubahan kebijakan akuntansi akan terus ada. sebagai

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


11
akibatnya, IASB memungkinkan perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi
jika:
a. Diperlukan oleh IFRS (misalnya, IFRS baru pada instrumen keuangan akan
tunduk pada perubahan Akuntansi tepat dalam kebijakan akuntansi) atau
b. Itu menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan informasi yang dapat
diandalkan dan relevan mengenai posisi keuangan perusahaan, performence
keuangan, dan arus kas. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menentukan bahwa
perubahan dari metode biaya rata-rata penilaian persediaan dengan metode FIFO
memberikan informasi yang dapat diandalkan dan relevan pada saat ini nilai
persediaan.

Ketika sebuah perusahaan mengubah kebijakan akuntansi, harus melaporkan


perubahan menggunakan aplikasi Dari kasus ini. Secara umum, di sini adalah apa
yang harus dilakukan:
a. Itu menyesuaikan laporan keuangan untuk setiap periode lalu yang disajikan.
Dengan demikian, informasi laporan keuangan tentang periode sebelumnya adalah
atas dasar yang sama sebagai kebijakan akuntansi baru.
b. Ini menyesuaikan nilai tercatat aset dan kewajiban pada awal tahun pertama
disajikan. Dengan demikian, account tersebut mencerminkan efek kumulatif pada
periode sebelum yang disajikan dari perubahan kebijakan akuntansi baru.
Perusahaan ini juga membuat penyesuaian offsetting pada saldo awal saldo laba
atau komponen lain yang tepat ekuitas atau aktiva bersih pada awal tahun pertama
disajikan.

Sebagai contoh, asumsikan bahwa Carrefour (FRA) memutuskan untuk


mengubah metode penilaian persediaan tahun 2011 dari metode persediaan eceran
(FIFO) untuk persediaan eceran (biaya rata). Ini menyediakan informasi komparatif
untuk tahun 2009 dan 2010 berdasarkan metode baru. Carrefour akan menyesuaikan
aset, kewajiban, dan laba ditahan untuk periode sebelum 2009 dan melaporkan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan tahun 2009, ketika menyusun laporan keuangan
komparatif.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


12
2.4. Perubahan Estimasi Akuntansi
Untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan harus memperkirakan efek
dari kondisi masa depan dan peristiwa. Misalnya, item berikut memerlukan estimasi.
 Kredit macet
 Persediaan using
 Umur manfaat dan nilai sisa asset
 Periode diuntungkan oleh biaya ditangguhkan
 Kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
 Cadangan mineral Dipulihkan
 Perubahan metode penyusutan
 Nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan

Sebuah perusahaan tidak dapat memahami kondisi masa depan dan peristiwa
dan efek mereka dengan pasti. Oleh karena itu, memperkirakan membutuhkan latihan
penghakiman. Estimasi akuntansi akan berubah karena peristiwa baru terjadi, sebagai
perusahaan memperoleh lebih banyak pengalaman, atau karena memperoleh
informasi tambahan.

2.5. Analisis Kesalahan


Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya, kesalahan
diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan dilaporkan dalam tahun
berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba Ditahan. Jika laporan komparatif
disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang terpengaruh haruslah dinyatakan
kembali untuk mengkoreksi kesalahan.
Ada tiga jenis kesalahan :
I. Kesalahan Dalam Neraca
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun aktiva, kewajiba atau ekuitas
pemegang saham. Contoh :
 klasifikasi piutang jangka pendek sebagai bagian dari investasi
 klasifikasi wesel bayar sebagai hutamg usaha
 klasifikasi aktiva pabrik sebagai persediaan.
Jika ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan reklasifikasi atas pos-pos
tersebut ke posisi yang benar.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


13
II. Kesalahan Dalam Laporan Laba-Rugi
Hanya akan mempengaruhi penyajian akun-akun nominal dalam laporan laba-
rugi. Contoh :
 mencatat pendapatan bunga sebagai bagian dari penjualan
 mencatat pembelian sebagai beban piutang ragu-ragu
 beban penyusutan sebagai beban bunga
Tidak berpengaruh terhadap neraca dan laba bersih. Ayat jurnal reklasifikasi
diperlukan jika kesalahan ditemukan pada tahun laporan itu dibuat.

III. Pengaruh Neraca dan Laporan Laba-Rugi


Mempengaruhi penyajian neraca maupun laba-rugi. Diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu :
1. Kesalahan yang saling menyeimbangkan
Apakah dalam kondisi pembukuan sudah ditutup atau belum..?
 Jika pembukuan sudah ditutup :
a. Jika kesalahan telah saling diseimbangkan, maka tidak ada ayat
jurnal yang diperlukan.
b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka diperlukan ayat
jurnal untuk menyesuaikan penyajian saldo laba ditahan.
 Jika pembukuan belum ditutup :
a. Jika kesalahan sudah saling diseimbangkan dan perusahaan telah
memasuki tahun kedua, maka ayat jurnal akan diperlukan untuk
mengkoreksi periode berjalan dan menyesuaikan saldo awal Laba
Ditahan.
b. Jika kesalahan belum saling diseimbangkan, maka ayat jurnal akan
diperlukan untuk menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan dan
mengkoreksi saldo periode berjalan.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


14
2. Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam pelaporan keuangan :
a) Kelalaian untuk mencatat upah Akrual
Pada tanggal 31 Desember 2006, Hurley Enterprises tidak
mengakrualkan upah sebesar $ 1.500. Ayat jurnal pada tahun 2007 untuk
mengkoreksi kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan
untuk tahun 2007 belum ditutup, adalah :

Dr. Laba Ditahan $ 1.500


Cr. Beban Upah $ 1.500

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.

b) Kelalaian untuk Mencatat Beban Dibayar Dimuka


Pada Bulan Januari 2006 Hurley Enterprises membeli polis asuransi
berjangka waktu 2 tahun dengan biaya $ 1.000. Beban asuransi telah
didebet dan Kas telah dikredit. Tidak ada ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat pada akhir tahun 2006.

Ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 untuk mengkoreksi


kesalahan ini, dengan mengasumsikan bahwa pembukuan belum ditutup
untuk tahun 2007, adalah :

Dr. Beban Asuransi $ 500


Cr. Laba Ditahan $ 500

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2007, maka tidak ada ayat
jurnal yang dibuat karena kesalahannya telah saling diseimbangkan.

c) Pembelian yang Dinyatakan Terlalu Tinggi


Hurley Enterprises mencatat pembelian barang dagangan sebesar $
9.000 untuk tahun 2006 yang merupakan bagian dari tahun 2007.
Persediaan fisik tahun 2006 telah dinyatakan dengan benar. Perusahaan
ini menggunakan metode periodical. Ayat jurnal per 31 Desember 2007,

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


15
untuk mengkoreksi kesalahan ini dengan mengasumsikan bahwa
pembukuan belum ditutup untuk tahun 2007 adalah :

Dr. Pembelian $ 9.000


Cr. Laba Ditahan $ 9.000

3. Kesalahan yang tidak saling menyeimbangkan


Karena suatu kesalahan tidak saling menyeimbangkan setelah lebih dari
periode 2 tahun, maka ayat jurnal untuk kesalahan yang tidak saling
menyeimbangkan ini akan menjadi lebih kompleks dan ayat jurnal koreksi
akan diperlukan, meskipun pembukuan telah ditutup.

a) Kelalaian untuk mencatat Penyusutan


Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari 2001, Hurley Enterprises
membeli mesin seharga $10.000 yang memiliki estimasi umur manfaat
selama 5 tahun. Akuntan secara tidak benar membebankan mesin ini
pada tahun 2001. Kesalahan ini baru ditemukan pada tahun 2002. Jika
kita mengasumsikan bahwa perusahaan ini menggunakan penyusutan
garis lurus atas aktiva ini, maka ayat jurnal per 31 Desember 2002, untuk
mengoreksi kesalahan ini, apabila pembukuan belum ditutup, adalah :

Dr. Mesin $ 10.000


Dr. Beban Penyusutan $ 2.000
Cr. Laba Ditahan $ 8.000
Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000

Jika pembukuan telah ditutup untuk tahun 2002, maka ayat jurnalnya
adalah :
Dr. Mesin $ 10.000
Cr. Laba Ditahan $ 6.000
Cr. Akumulasi Penyusutan $ 4.000

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


16
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perubahan akuntansi dibagi menjadi 3 jenis: (1) perubahan prinsip
akuntansi penggunaan suatu prinsip akuntansi yang lazim yang berbeda
dengan prinsip akuntansi yang lazim yang digunakan dalam dalam periode, (2)
perubahan taksiran-taksiran akuntansi perubahan dalam taksiran akuntansi
yang timbul sebagian atau seluruhnya dari perubahan prinsip akuntansi harus
dilaporkan sebagai perubahan taksiran akuntan, (3) perubahan dalam kesatuan
usaha ialah bahwa sebuah perusahaan yang harus dipandang sebagai suatu
kesatuan usaha yang terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-
perusahaan lainnya.

Kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya,


kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya dan
dilaporkan dalam tahun berjalan sebagai penyesuaian saldo awal Laba
Ditahan. Jika laporan komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya
yang terpengaruh haruslah dinyatakan kembali untuk mengkoreksi kesalahan.

Perubahan Akuntansi dan Analisis Kesalahan


17

Anda mungkin juga menyukai