2012-06-Teknik Pemompaan Beton Segar PDF
2012-06-Teknik Pemompaan Beton Segar PDF
BUKU INFORMASI
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
BAB III
1 2 3 4 5 6 7
APK dan rambu-
rambu K3 telah
dipakai dan
dipasang
5. Peragaan 15**
memastikan APD,
APK dan rambu-
rambu K3 telah
dipakai dan
dipasang
1.2 Pipa penyalur beton, Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk 5
seal dan klem pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur Pemeliharaan
pengikatnya diperiksa sesi ini, diskusi pemeriksaan pipa dan
sebelum peserta dapat kelompok penyalur beton, seal Pengopera-
pengoperasian memeriksa 3. Peragaan dan klem sian pompa
concrete pump Pipa penyalur 4. Praktik pengikatnya beton
1) Dapat menjelaskan beton, seal 2. Menjelaskan cara 2. Peraturan K3L
prosedur dan klem memeriksa pipa 3. SOP perusa-
pemeriksaan pipa pengikatnya penyalur beton haan terkait
penyalur beton, sebelum sesuai prosedur pengecoran
seal dan klem pengoperasian 3. Menjelaskan dan beton
pengikatnya concrete pump memberikan langkah
2) Harus mampu cara memeriksa seal
memeriksa pipa dan klem
penyalur beton sambungan pipa
sesuai prosedur penyalur beton
3) Mampu memeriksa sesuai prosedur
seal dan klem 4. Diskusi kelompok 15*
sambungan pipa prosedur
penyalur beton pemeriksaan pipa
sesuai prosedur penyalur beton,
seal dan klem
pengikatnya
memeriksa pipa
penyalur beton
sesuai prosedur
memeriksa seal
dan klem
sambungan pipa
penyalur beton
sesuai prosedur
5. Peragaan 15**
memeriksa pipa
penyalur beton
sesuai prosedur
memeriksa seal
dan klem
sambungan pipa
penyalur beton
sesuai prosedur
1.3 Pipa lapangan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk 5
(conveying pipe) pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur Pemeliharaan
dipasang sesuai sesi ini, diskusi pemasangan pipa dan
prosedur. peserta dapat kelompok lapangan Pengopera-
1) Dapat menjelaskan memasang 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara sian pompa
prosedur Pipa lapangan 4. Praktik menentukan jalur beton
pemasangan pipa (conveying pipa lapangan 2. Peraturan K3L
lapangan pipe) sesuai (conveying pipe) 3. SOP perusa-
2) Mampu prosedur. yang aman haan terkait
menentukan jalur 3. Menjelaskan dan pengecoran
pipa lapangan memberikan langkah beton
(conveying pipe) cara memasang pipa
yang aman lapangan (conveying
3) Mampu memasang pipe) sesuai
pipa lapangan prosedur
(conveying pipe) 4. Diskusi kelompok 15*
sesuai prosedur prosedur
pemasangan pipa
lapangan
menentukan jalur
pipa lapangan
(conveying pipe)
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 13 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
yang aman
memasang pipa
lapangan
(conveying pipe)
sesuai prosedur
5. Peragaan 15**
menentukan jalur
pipa lapangan
(conveying pipe)
yang aman
memasang pipa
lapangan
(conveying pipe)
sesuai prosedur
Diskusi kelompok: 45
menyiapkan buku manual / referensi sesuai pompa beton yang dioperasikan
prosedur pemompaan beton dengan benar
prosedur pemeriksaan pipa penyalur beton, seal dan klem pengikatnya
prosedur pemasangan pipa lapangan
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelaksanaan praktik: 45
memastikan APD, APK dan rambu-rambu K3 telah dipakai dan dipasang
memeriksa pipa penyalur beton
memeriksa seal dan klem sambungan pipa
menentukan jalur pipa lapangan (conveying pipe) yang aman
memasang pipa lapangan (conveying pipe)
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.3, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
1 2 3 4 5 6 7
kecukupan /level
pelumas, bahan
bakar, bahan
pendingin dan air
accu sesuai
prosedur
memutar starter
switch hingga
Engine hidup
2.2 Putaran Engine diatur Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
sesuai tekanan pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur pengaturan Petunjuk
pompa yang sesi ini, diskusi putaran Engine Pemeliharaan
dibutuhkan. peserta dapat kelompok 2. Menjelaskan cara dan
1) Dapat menjelaskan mengatur 3. Peragaan menunjukkan tuas Pengopera-
prosedur Putaran 4. Praktik kendali dan tombol sian pompa
pengaturan Engine sesuai untuk pengoperasian beton
putaran Engine tekanan concrete pump 2. Peraturan
2) Dapat pompa yang 3. Menjelaskan dan K3L
menunjukkan tuas dibutuhkan. memberikan langkah 3. SOP perusa-
kendali dan tombol cara membaca haan terkait
untuk indikator-indikator pengecoran
pengoperasian yang terdapat pada beton
concrete pump panel kontrol
3) Harus mampu 4. Menjelaskan langkah
membaca memastikan bahwa
indikator-indikator Engine telah
yang terdapat dipanaskan dengan
pada panel kontrol benar
4) Mampu 5. Menjelaskan dan
memastikan memberikan langkah
bahwa Engine cara
telah dipanaskan mengatur putaran
dengan benar Engine sesuai
5) Harus mampu prosedur
mengatur putaran 6. Diskusi kelompok 20*
Engine sesuai prosedur
prosedur pengaturan
putaran Engine
menunjukkan tuas
kendali dan tombol
untuk
pengoperasian
concrete pump
membaca
indikator-indikator
yang terdapat
pada panel kontrol
memastikan
bahwa Engine
telah dipanaskan
dengan benar
mengatur putaran
Engine sesuai
prosedur
7. Peragaan 15**
menunjukkan tuas
kendali dan tombol
untuk
pengoperasian
concrete pump
membaca
indikator-indikator
yang terdapat
pada panel kontrol
memastikan
bahwa Engine
telah dipanaskan
dengan benar
mengatur putaran
Engine sesuai
prosedur
2.3 Sistim hidrolik Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan dan 1. Buku 5
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 15 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
diaktifkan untuk pembelajaran 2. Diskusi/ memberikan langkah Petunjuk
mengoperasikan sesi ini, diskusi cara mengatur Pemeliharaan
concrete pump. peserta dapat kelompok transfer shift gearbox dan
1) Harus mampu mengaktifkan 3. Peragaan untuk menjalankan Pengopera-
mengatur transfer Sistim hidrolik 4. Praktik hydraulic pump sian pompa
shift gearbox untuk untuk 2. Menjelaskan cara beton
menjalankan mengoperasik memanaskan sistim 2. Peraturan
hydraulic pump an concrete hidrolik sesuai K3L
2) Mampu pump. prosedur 3. SOP perusa-
memanaskan 3. Menjelaskan dan haan terkait
sistim hidrolik memberikan langkah pengecoran
sesuai prosedur cara memastikan beton
3) Harus mampu temperatur minyak
memastikan hidrolik sudah
temperatur minyak mencapai temperatur
hidrolik sudah kerja
mencapai 4. Diskusi kelompok 20*
temperatur kerja mengatur transfer
shift gearbox untuk
menjalankan
hydraulic pump
memanaskan
sistim hidrolik
sesuai prosedur
memastikan
temperatur minyak
hidrolik sudah
mencapai
temperatur kerja
5. Peragaan 15**
mengatur transfer
shift gearbox untuk
menjalankan
hydraulic pump
memanaskan
sistim hidrolik
sesuai prosedur
memastikan
temperatur minyak
hidrolik sudah
mencapai
temperatur kerja
2.4 Tekanan sistim Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku 5
hidrolik diperiksa pembelajaran 2. Diskusi/ mengidentifikasi Petunjuk
sesuai prosedur. sesi ini, diskusi spesifikasi teknik Pemeliharaan
1) Dapat peserta dapat kelompok concrete pump terkait dan
mengidentifikasi memeriksa 3. Peragaan dengan tekanan Pengopera-
spesifikasi teknik Tekanan sistim 4. Praktik hidrolik dan jumlah sian pompa
concrete pump hidrolik sesuai langkah (stroke) beton
terkait dengan prosedur. piston pompa per 2. Peraturan
tekanan hidrolik satuan waktu K3L
dan jumlah 2. Menjelaskan cara 3. SOP perusa-
langkah (stroke) menjalankan piston haan terkait
piston pompa per dengan tuas kendali pengecoran
satuan waktu yang benar beton
2) Mampu 3. Menjelaskan dan
menjalankan memberikan langkah
piston dengan cara meningkatkan
tuas kendali yang putaran Engine
benar sampai spesifikasi
3) Harus mampu tekanan hidrolik yang
meningkatkan ditentukan
putaran Engine 4. Menjelaskan dan
sampai spesifikasi memberikan langkah
tekanan hidrolik cara mengamati
yang ditentukan jumlah langkah
4) Harus mampu (stroke) piston
mengamati jumlah pompa per satuan
langkah (stroke) waktu pada putaran
piston pompa per tertentu
satuan waktu pada 5. Menjelaskan dan
putaran tertentu memberikan langkah
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 16 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
5) Harus mampu cara
menganalisis menganalisis kinerja
kinerja pompa pompa beton terkait
beton terkait dengan tekanan
dengan tekanan hidrolik dan jumlah
hidrolik dan jumlah langkah (stroke)
langkah (stroke) piston pompa per
piston pompa per satuan waktu
satuan waktu 6. Diskusi kelompok 20*
mengidentifikasi
spesifikasi teknik
concrete pump
terkait dengan
tekanan hidrolik
dan jumlah
langkah (stroke)
piston pompa per
satuan waktu
menjalankan
piston dengan
tuas kendali yang
benar
meningkatkan
putaran Engine
sampai spesifikasi
tekanan hidrolik
yang ditentukan
mengamati jumlah
langkah (stroke)
piston pompa per
satuan waktu pada
putaran tertentu
menganalisis
kinerja pompa
beton terkait
dengan tekanan
hidrolik dan jumlah
langkah (stroke)
piston pompa per
satuan waktu
7. Peragaan 15**
menjalankan
piston dengan
tuas kendali yang
benar
meningkatkan
putaran Engine
sampai spesifikasi
tekanan hidrolik
yang ditentukan
mengamati jumlah
langkah (stroke)
piston pompa per
satuan waktu pada
putaran tertentu
menganalisis
kinerja pompa
beton terkait
dengan tekanan
hidrolik dan jumlah
langkah (stroke)
piston pompa per
satuan waktu
Diskusi kelompok: 75
prosedur menghidupkan Engine
prosedur pengaturan putaran Engine
tuas kendali dan tombol untuk pengoperasian concrete pump
identifikasi spesifikasi teknik concrete pump terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah
(stroke) piston pompa per satuan waktu
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.4, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
1 2 3 4 5 6 7
Pelaksanaan praktik: 75
memeriksa kecukupan /level pelumas, bahan bakar, bahan pendingin dan air accu
memutar starter switch hingga Engine hidup
membaca indikator-indikator yang terdapat pada panel kontrol
memastikan bahwa Engine telah dipanaskan dengan benar
mengatur putaran Engine sesuai prosedur
mengatur transfer shift gearbox untuk menjalankan hydraulic pump
memanaskan sistim hidrolik sesuai prosedur
memastikan temperatur minyak hidrolik sudah mencapai temperatur kerja
menjalankan piston dengan tuas kendali yang benar
meningkatkan putaran Engine sampai spesifikasi tekanan hidrolik yang ditentukan
mengamati jumlah langkah (stroke) piston pompa per satuan waktu pada putaran tertentu
menganalisis kinerja pompa beton terkait dengan tekanan hidrolik dan jumlah langkah (stroke)
piston pompa per satuan waktu
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.4, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
1 2 3 4 5 6 7
agitator concrete Koordinasi 4. Praktik mengenali personil beton
pump dengan teknisi teknisi laboratorium 2. Peraturan K3L
1) Dapat menjelaskan laboratorium pengecoran beton 3. SOP perusa-
prosedur sebelum yang berwenang haan terkait
pengawasan mutu penuangan 3. Menjelaskan dan pengecoran
beton beton segar ke memberikan langkah beton
2) Mampu mengenali hopper/ cara berkoordinasi
personil teknisi agitator dengan teknisi
laboratorium concrete pump laboratorium terkait
pengecoran beton pekerjaan
yang berwenang pemompaan beton
3) Harus mampu 4. Diskusi kelompok 15*
berkoordinasi prosedur
dengan teknisi pengawasan mutu
laboratorium terkait beton
pekerjaan mengenali personil
pemompaan beton teknisi
laboratorium
pengecoran beton
yang berwenang
berkoordinasi
dengan teknisi
laboratorium
terkait pekerjaan
pemompaan beton
5. Peragaan 15**
mengenali personil
teknisi
laboratorium
pengecoran beton
yang berwenang
berkoordinasi
dengan teknisi
laboratorium
terkait pekerjaan
pemompaan beton
3.3 Pelumasan pipa Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk 5
penyalur beton pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur pelumasan Pemeliharaan
dilakukan dengan sesi ini, diskusi pipa penyalur beton dan
campuran air, semen peserta dapat kelompok 2. Menjelaskan cara Pengopera-
dan pasir (mortar). melakukan 3. Peragaan menjalankan agitator sian pompa
1) Dapat menjelaskan Pelumasan 4. Praktik hopper dengan tuas beton
prosedur pipa penyalur kendali yang benar 2. Peraturan K3L
pelumasan pipa beton dengan 3. Menjelaskan dan 3. SOP perusa-
penyalur beton campuran air, memberikan langkah haan terkait
2) Mampu semen dan cara menjalankan pengecoran
menjalankan pasir (mortar). piston pompa beton beton
agitator hopper atau sliding valve
dengan tuas dengan tuas kendali
kendali yang benar yang benar
3) Mampu 4. Menjelaskan langkah
menjalankan membuat campuran
piston pompa air, semen dan pasir
beton atau sliding (mortar) untuk
valve dengan tuas pelumasan pipa
kendali yang benar beton
4) Mampu membuat 5. Menjelaskan dan
campuran air, memberikan langkah
semen dan pasir cara
(mortar) untuk melakukan
pelumasan pipa pelumasan pipa
beton penyalur beton
5) Harus mampu dengan
melakukan menggunakan
pelumasan pipa mortar, bola busa
penyalur beton (sponge ball) dan
dengan gerakan pemompaan
menggunakan beton dari piston
mortar, bola busa concrete pump
(sponge ball) dan 6. Diskusi kelompok 15*
gerakan prosedur
pemompaan beton pelumasan pipa
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 19 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
dari piston penyalur beton
concrete pump menjalankan
agitator hopper
dengan tuas
kendali yang benar
menjalankan
piston pompa
beton atau sliding
valve dengan tuas
kendali yang benar
membuat
campuran air,
semen dan pasir
(mortar) untuk
pelumasan pipa
beton
melakukan
pelumasan pipa
penyalur beton
dengan
menggunakan
mortar, bola busa
(sponge ball) dan
gerakan
pemompaan beton
dari piston
concrete pump
7. Peragaan 15**
menjalankan
agitator hopper
dengan tuas
kendali yang benar
menjalankan
piston pompa
beton atau sliding
valve dengan tuas
kendali yang benar
membuat
campuran air,
semen dan pasir
(mortar) untuk
pelumasan pipa
beton
melakukan
pelumasan pipa
penyalur beton
dengan
menggunakan
mortar, bola busa
(sponge ball) dan
gerakan
pemompaan beton
dari piston
concrete pump
3.4 Pipa fleksibel Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan tempat 1. Buku Petunjuk 5
diarahkan ke tempat pembelajaran 2. Diskusi/ penumpahan beton Pemeliharaan
pengecoran beton sesi ini, diskusi segar yang akan dan
dengan mengatur peserta dapat kelompok dipompa Pengopera-
posisi distributor mengarahkan 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara sian pompa
boom. Pipa fleksibel 4. Praktik mengarahkan ujung beton
1) Dapat ke tempat pipa flexible (flexible 2. Peraturan K3L
menjelaskan pengecoran hose) ketempat 3. SOP perusa-
tempat beton dengan pengecoran beton haan terkait
penumpahan mengatur dengan mengatur pengecoran
beton segar yang posisi posisi distributor beton
akan dipompa distributor boom
2) Mampu boom. 3. Menjelaskan dan
mengarahkan memberikan langkah
ujung pipa flexible cara memastikan
(flexible hose) bisa melakukan
ketempat komunikasi dengan
pengecoran beton tukang cor terkait
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 20 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
dengan mengatur arah dan kecepatan
posisi distributor pemompaan beton
boom 4. Diskusi kelompok 15*
3) Harus mampu tempat
memastikan bisa penumpahan
melakukan beton segar yang
komunikasi akan dipompa
dengan tukang cor mengarahkan
terkait arah dan ujung pipa flexible
kecepatan (flexible hose)
pemompaan beton ketempat
pengecoran beton
dengan mengatur
posisi distributor
boom
memastikan bisa
melakukan
komunikasi
dengan tukang cor
terkait arah dan
kecepatan
pemompaan beton
5. Peragaan 15**
mengarahkan
ujung pipa flexible
(flexible hose)
ketempat
pengecoran beton
dengan mengatur
posisi distributor
boom
memastikan bisa
melakukan
komunikasi
dengan tukang cor
terkait arah dan
kecepatan
pemompaan beton
3.5 Concrete pump Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku Petunjuk 5
dioperasikan sesuai pembelajaran 2. Diskusi/ memastikan beton Pemeliharaan
prosedur. sesi ini, diskusi segar yang dapat dan
1) Dapat memastikan peserta dapat kelompok dipompa (pumpable Pengopera-
beton segar yang mengoperasik 3. Peragaan concrete) sudah siap sian pompa
dapat dipompa an Concrete 4. Praktik ditumpahkan dari beton
(pumpable pump sesuai truck mixer ke 2. Peraturan K3L
concrete) sudah prosedur agitator hopper 3. SOP perusa-
siap ditumpahkan 2. Menjelaskan cara haan terkait
dari truck mixer ke memastikan mutu pengecoran
agitator hopper dan slump beton beton
2) Mampu segar dalam batas
memastikan mutu kemampuan kinerja
dan slump beton pompa beton.
segar dalam batas 3. Menjelaskan dan
kemampuan memberikan langkah
kinerja pompa cara mengatur
beton. langkah gerakan
3) Harus mampu piston pompa beton
mengatur langkah yang dikehendaki
gerakan piston 4. Menjelaskan langkah
pompa beton yang berkoordinasi
dikehendaki dengan operator
4) Mampu truck mixer terkait
berkoordinasi penumpahan beton
dengan operator segar dari truck
truck mixer terkait mixer ke agitator
penumpahan hopper
beton segar dari 5. Menjelaskan cara
truck mixer ke menjalankan agitator
agitator hopper hopper dengan tuas
5) Harus mampu kendali yang benar.
menjalankan 6. Menjelaskan dan
agitator hopper memberikan langkah
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 21 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
dengan tuas cara menjalankan
kendali yang piston dengan tuas
benar kendali yang benar
6) Harus mampu sehingga beton
menjalankan segar terpompa
piston dengan sampai di tempat
tuas kendali yang pengecoran lewat
benar sehingga ujung pipa fleksibel
beton segar 7. Menjelaskan dan
terpompa sampai memberikan langkah
di tempat cara berkoordinasi
pengecoran lewat dengan petugas
ujung pipa pengecoran untuk
fleksibel menyesuaikan
7) Harus mampu kecepatan
berkoordinasi pemompaan beton
dengan petugas 8. Menjelaskan dan
pengecoran untuk memberikan langkah
menyesuaikan cara melakukan
kecepatan putaran balik
pemompaan beton (reverse rotation)
8) Harus mampu pada saat terjadinya
melakukan kebuntuan
putaran balik pemompaan beton
(reverse rotation) 9. Menjelaskan dan
pada saat memberikan langkah
terjadinya cara memompa
kebuntuan kembali beton segar
pemompaan beton setelah kebuntuan
9) Harus mampu teratasi
memompa 10.Menjelaskan dan
kembali beton memberikan langkah
segar setelah cara mematikan
kebuntuan teratasi emergency stop
10) Harus mampu apabila terjadi
mematikan keadaan darurat
emergency stop 11.Menjelaskan dan
apabila terjadi memberikan langkah
keadaan darurat cara melaporkan
11) Harus dapat kepada pihak terkait
segera bila tindakan putaran
melaporkan balik tidak dapat
kepada pihak mengatasi masalah
terkait bila kebuntuan
tindakan putaran pemompaan beton
balik tidak dapat segar dan perbaikan
mengatasi memerlukan waktu
masalah yang lebih lama
kebuntuan 12.Menjelaskan dan
pemompaan beton memberikan langkah
segar dan cara menghentikan
perbaikan pemompaan beton
memerlukan dengan tuas kendali
waktu yang lebih yang benar setelah
lama pengecoran selesai.
12) Harus mampu 13.Diskusi kelompok 60*
menghentikan memastikan beton
pemompaan beton segar yang dapat
dengan tuas dipompa
kendali yang (pumpable
benar setelah concrete) sudah
pengecoran siap ditumpahkan
selesai. dari truck mixer ke
agitator hopper
memastikan mutu
dan slump beton
segar dalam batas
kemampuan
kinerja pompa
beton.
mengatur langkah
gerakan piston
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 22 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
pompa beton yang
dikehendaki
berkoordinasi
dengan operator
truck mixer terkait
penumpahan
beton segar dari
truck mixer ke
agitator hopper
menjalankan
agitator hopper
dengan tuas
kendali yang
benar.
menjalankan
piston dengan
tuas kendali yang
benar sehingga
beton segar
terpompa sampai
di tempat
pengecoran lewat
ujung pipa
fleksibel
berkoordinasi
dengan petugas
pengecoran untuk
menyesuaikan
kecepatan
pemompaan beton
melakukan
putaran balik
(reverse rotation)
pada saat
terjadinya
kebuntuan
pemompaan beton
memompa kembali
beton segar
setelah kebuntuan
teratasi
mematikan
emergency stop
apabila terjadi
keadaan darurat
melaporkan
kepada pihak
terkait bila
tindakan putaran
balik tidak dapat
mengatasi
masalah
kebuntuan
pemompaan beton
segar dan
perbaikan
memerlukan waktu
yang lebih lama
menghentikan
pemompaan beton
dengan tuas
kendali yang benar
setelah
pengecoran
selesai.
14.Peragaan 15**
mengatur langkah
gerakan piston
pompa beton yang
dikehendaki
berkoordinasi
dengan operator
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 23 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
truck mixer terkait
penumpahan
beton segar dari
truck mixer ke
agitator hopper
menjalankan
agitator hopper
dengan tuas
kendali yang
benar.
menjalankan
piston dengan
tuas kendali yang
benar sehingga
beton segar
terpompa sampai
di tempat
pengecoran lewat
ujung pipa
fleksibel
berkoordinasi
dengan petugas
pengecoran untuk
menyesuaikan
kecepatan
pemompaan beton
melakukan
putaran balik
(reverse rotation)
pada saat
terjadinya
kebuntuan
pemompaan beton
memompa kembali
beton segar
setelah kebuntuan
teratasi
mematikan
emergency stop
apabila terjadi
keadaan darurat
melaporkan
kepada pihak
terkait bila
tindakan putaran
balik tidak dapat
mengatasi
masalah
kebuntuan
pemompaan beton
segar dan
perbaikan
memerlukan waktu
yang lebih lama
menghentikan
pemompaan beton
dengan tuas
kendali yang benar
setelah
pengecoran
selesai.
1 2 3 4 5 6 7
tingkat kecepatan mixer terkait pengecoran untuk beton
penghamparan dengan menyesuaikan
beton segar di pengiriman kecepatan
lahan pengecoran beton segar. pengiriman beton
beton segar segar dengan truck
2) Mampu mixer agar tidak
merekomendasikan terjadi penumpukan
kepada pelaksana atau kelambatan
pengecoran untuk pemompaan.
menyesuaikan 3. Menjelaskan dan
kecepatan memberikan langkah
pengiriman beton cara melakukan
segar dengan truck koordinasi dengan
mixer agar tidak pihak terkait
terjadi penumpukan 4. Diskusi kelompok 15*
atau kelambatan mengantisipasi
pemompaan. tingkat kecepatan
3) Mampu penghamparan
melakukan beton segar di
koordinasi dengan lahan pengecoran
pihak terkait beton segar
merekomendasika
n kepada
pelaksana
pengecoran untuk
menyesuaikan
kecepatan
pengiriman beton
segar dengan
truck mixer agar
tidak terjadi
penumpukan atau
kelambatan
pemompaan.
melakukan
koordinasi dengan
pihak terkait
5. Peragaan 15**
melakukan
koordinasi dengan
pihak terka
1 2 3 4 5 6 7
mematikan emergency stop apabila terjadi keadaan darurat
melaporkan kepada pihak terkait bila tindakan putaran balik tidak dapat mengatasi masalah
kebuntuan pemompaan beton segar dan perbaikan memerlukan waktu yang lebih lama
menghentikan pemompaan beton dengan tuas kendali yang benar setelah pengecoran selesai
mengantisipasi tingkat kecepatan penghamparan beton segar di lahan pengecoran beton segar
melakukan koordinasi dengan pihak terkait
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.6, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
1 2 3 4 5 6 7
tekanan kerja tekanan kerja kelainan tekanan
selama pompa beton. kerja selama
pemompaan beton pemompaan beton
2) Mampu melakukan 3. Menjelaskan dan
tindakan koreksi memberikan langkah
bila terjadi kelainan cara melaporkan
tekanan kerja kepada pihak terkait
selama apabila tidak dapat
pemompaan beton diatasi sendiri
3) Harus mampu 4. Diskusi kelompok 15*
melaporkan menganalisis
kepada pihak terjadinya kelainan
terkait apabila tekanan kerja
tidak dapat diatasi selama
sendiri pemompaan beton
melakukan
tindakan koreksi
bila terjadi
kelainan tekanan
kerja selama
pemompaan beton
melaporkan
kepada pihak
terkait apabila
tidak dapat diatasi
sendiri
5. Peragaan 15**
melakukan
tindakan koreksi
bila terjadi
kelainan tekanan
kerja selama
pemompaan beton
melaporkan
kepada pihak
terkait apabila
tidak dapat diatasi
sendiri
4.3 Indikator operasional Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku 5
pada control panel pembelajaran 2. Diskusi/ memantau indikator Petunjuk
dipantau untuk sesi ini, diskusi tekanan sistim Pemeliharaan
memastikan alat peserta dapat kelompok hidrolik pada agitator dan
berfungsi dengan baik memantau 3. Peragaan hopper Pengopera-
1) Dapat memantau Indikator 4. Praktik 2. Menjelaskan cara sian pompa
indikator tekanan operasional memantau indikator beton
sistim hidrolik pada pada control tekanan pelumas 2. Peraturan
agitator hopper panel untuk Engine K3L
2) Mampu memantau memastikan 3. Menjelaskan dan 3. SOP perusa-
indikator tekanan alat berfungsi memberikan langkah haan terkait
pelumas Engine dengan baik cara memantau pengecoran
3) Harus mampu indikator temperatur beton
memantau pendingin Engine
indikator 4. Menjelaskan langkah
temperatur memantau indikator
pendingin Engine pengisian battery
4) Harus mampu (charging system)
memantau 5. Diskusi kelompok 15*
indikator pengisian memantau
battery (charging indikator tekanan
system) sistim hidrolik
pada agitator
hopper
memantau
indikator tekanan
pelumas Engine
l memantau
indikator
temperatur
pendingin Engine
memantau
indikator pengisian
battery (charging
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 27 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
system)
6. Peragaan 15**
memantau
indikator tekanan
sistim hidrolik
pada agitator
hopper
memantau
indikator tekanan
pelumas Engine
l memantau
indikator
temperatur
pendingin Engine
memantau
indikator pengisian
battery (charging
system)
4.4 Pengisian beton segar Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku 5
(siap pakai) kedalam pembelajaran 2. Diskusi/ memantau indikator Petunjuk
agitator hopper sesi ini, diskusi pengisian beton Pemeliharaan
dipantau peserta dapat kelompok segar ke dalam dan
kecukupannya memantau 3. Peragaan agitator hopper Pengopera-
1) Dapat memantau pengisian 4. Praktik 2. Menjelaskan cara sian pompa
indikator pengisian beton segar memantau dan beton
beton segar ke (siap pakai) memelihara 2. Peraturan
dalam agitator kedalam kecukupan beton K3L
hopper agitator hopper segar dalam agitator 3. SOP perusa-
2) Mampu memantau kecukupannya hopper haan terkait
dan memelihara 3. Menjelaskan dan pengecoran
kecukupan beton memberikan langkah beton
segar dalam cara melakukan
agitator hopper koordinasi dengan
3) Harus mampu pihak terkait
melakukan 4. Diskusi kelompok 15*
koordinasi dengan memantau
pihak terkait indikator pengisian
beton segar ke
dalam agitator
hopper
memantau dan
memelihara
kecukupan beton
segar dalam
agitator hopper
melakukan
koordinasi dengan
pihak terkait
5. Peragaan 15**
memantau
indikator pengisian
beton segar ke
dalam agitator
hopper
memantau dan
memelihara
kecukupan beton
segar dalam
agitator hopper
melakukan
koordinasi dengan
pihak terkait
4.5 Tindakan yang tepat Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
dilakukan sesuai pembelajaran 2. Diskusi/ tindakan yang tepat Petunjuk
prosedur bila terjadi sesi ini, diskusi apabila terjadi Pemeliharaan
kelainan. peserta dapat kelompok kelainan. dan
1) Dapat melakukan 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara Pengopera-
menjelaskan tindakan yang 4. Praktik menganalisis sian pompa
tindakan yang tepat sesuai terjadinya kelainan beton
tepat apabila prosedur bila pada indikator 2. Peraturan
terjadi kelainan. terjadi operasional K3L
2) Mampu kelainan. 3. Menjelaskan dan 3. SOP perusa-
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 28 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1 2 3 4 5 6 7
menganalisis memberikan langkah haan terkait
terjadinya kelainan cara melakukan pengecoran
pada indikator tindakan yang tepat beton
operasional sesuai prosedur bila
3) Harus mampu terjadi kelainan
melakukan 4. Diskusi kelompok 15*
tindakan yang tindakan yang
tepat sesuai tepat apabila
prosedur bila terjadi kelainan.
terjadi kelainan menganalisis
terjadinya kelainan
pada indikator
operasional
melakukan
tindakan yang
tepat sesuai
prosedur bila
terjadi kelainan
5. Peragaan 15**
melakukan
tindakan yang
tepat sesuai
prosedur bila
terjadi kelainan
4.6 Hasil kegiatan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan hal-hal 1. Buku 5
pengoperasian pembelajaran 2. Diskusi/ penting yang harus Petunjuk
concrete pump sesi ini, diskusi dicatat terkait Pemeliharaan
dicatat. peserta dapat kelompok kegiatan pemompaan dan
1) Dapat mencatat hasil 3. Peragaan beton segar Pengopera-
menjelaskan hal- kegiatan 4. Praktik 2. Menjelaskan cara sian pompa
hal penting yang pengoperasian mencatat posisi hour beton
harus dicatat concrete meter setelah selesai 2. Peraturan
terkait kegiatan pump. pemompaan K3L
pemompaan beton 3. Menjelaskan dan 3. SOP perusa-
segar memberikan langkah haan terkait
2) Mampu mencatat cara mencatat hasil pengecoran
posisi hour meter produksi kegiatan beton
setelah selesai pengoperasian
pemompaan concrete pump
3) Harus mampu dengan lengkap
mencatat hasil 4. Diskusi kelompok 15*
produksi kegiatan hal-hal penting
pengoperasian yang harus dicatat
concrete pump terkait kegiatan
dengan lengkap pemompaan beton
segar
mencatat posisi
hour meter setelah
selesai
pemompaan
mencatat hasil
produksi kegiatan
pengoperasian
concrete pump
dengan lengkap
5. Peragaan 15**
mencatat posisi
hour meter setelah
selesai
pemompaan
mencatat hasil
produksi kegiatan
pengoperasian
concrete pump
dengan lengkap
Diskusi kelompok: 90
membaca indikator tekanan yang ditunjukkan pada control panel
mengidentifikasi tekanan kerja yang diijinkan dalam buku panduan operasi dan pemeliharaan
menganalisis terjadinya kelainan tekanan kerja selama pemompaan beton
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.6, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
1 2 3 4 5 6 7
Pelaksanaan praktik: 90
memantau tekanan kerja pompa beton selama pemompaan beton
melakukan tindakan koreksi bila terjadi kelainan tekanan kerja selama
melaporkan kepada pihak terkait apabila tidak dapat diatasi sendiri
memantau indikator tekanan sistim hidrolik pada agitator hopper
memantau indikator tekanan pelumas Engine
memantau indikator temperatur pendingin Engine
memantau indikator pengisian battery (charging system)
memantau indikator pengisian beton segar ke dalam agitator hopper
memantau dan memelihara kecukupan beton segar dalam agitator hopper
mencatat posisi hour meter setelah selesai pemompaan
mencatat hasil produksi kegiatan pengoperasian concrete pump
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.6, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan “Teknik Pemompaan Beton Segar”
Instruktur Teori: …………………………………………………………………………………………..
Instruktur Praktek: ……………………………………………………………………………………….
BAB IV
4.1 Umum
Pemompaan beton segar adalah salah satu metode yang digunakan untuk memindahkan
beton segar dari truck mixer ke titik akhir pengecoran. Metode lain yang bisa digunakan
adalah talang cor, conveyor, crane dan bucket. Pemilihan alat ditentukan menurut rencana,
ukuran dan kondisi pengecoran sehingga dapat dicapai pengiriman beton segar yang
kontinyu tanpa banyak waktu tunggu yang mempengaruhi mutu beton.
Teknik pemompaan beton mulai diperkenalkan pada tahun 1933 di Milwaukee Amerika
Serikat Pada umumnya pompa beton terdiri dari hopper penerima beton segar, dua silinder
pompa, sistim katup dan pipa penyalur beton.
Ada keuntungan dengan menggunakan metode concrete pump untuk memindahkan beton
segar :
• Metode pemompaan lebih cepat dari metode lainnya
• Beton segar dapat dipompa pada tempat yang sulit yang tidak dapat dijangkau dengan
metode lain
• Menghemat biaya tenaga kerja, biaya peralatan dan cycle time
• Tidak terpengaruh oleh cuaca hujan karena beton segar dapat terlindungi saat transport
dan ditempat pengecoran
• Pemompaan beton dapat digunakan pada kondisi tempat/ ruangan medan kerja yang
terbatas
4.2 Persiapan Operasi
4.2.1 Prosedur penyiapan pemompaan beton segar
a. Penyiapan buku manual/ referensi pengoperasian
Pengoperasian pemompaan beton segar harus sesuai dengan petunjuk dalam
buku manual / referensi / buku OMM yang telah disusun oleh pabrik pembuatnya.
Dibawah ini ditunjukkan contoh mengidentifikasi daftar isi bagian buku OMM yang
membahas pengoperasian alat dalam buku OMM pompa beton :
Agar dapat diatur sesuai arah yang dikehendaki dan terpasang secara aman, sistim
perpipaan pada pompa beton diatur dengan berbagai macam bentuk pipa dan
perlengkapannya, antara lain :
• Pipa lurus dengan diameter 4” atau 5” terbuat dari baja tebal 3-12 mm, dengan
panjang rata-rata 3 meter dengan rise end di ujung dan pangkalnya.
• Pipa bengkok dengan diameter 4” atau 5” terbuat dari baja tebal 3-12 mm yang
membentuk busur lengkung dengan berbagai sudut belok 30o, 45o dan 90o.
Radius belokan bervariasi dengan beberapa ukuran, radius lebih kecil
mempunyai hambatan yang lebih besar daripada radius kelengkungan yang lebih
besar. Pada pipa bengkok keausannya lebih tinggi. Untuk mengatasi hal ini
dilakukan heat treatment pada pipa bengkok agar angka kekerasannya
bertambah.
• Komponen pipa lurus dan bengkok disambung dengan klem (coupling) yang
terbuat dari baja tuang dan seal (gasket) seperti pada gambar 4.3 yang kedap air
sehingga beton segar dapat dipompa melalui sistim perpipaan tanpa adanya
kebocoran.
Komponen perlengkapan pipa yang lain bersifat mendukung adalah selang fleksible,
reducer, bracket dan support.
a. Pemeriksaan pipa penyalur beton.
Pipa penyalur beton dari baja diperiksa jumlah dan kondisinya apakah mencukupi
untuk pemakaian pekerjaan yang akan dilaksanakan. Apabila terdapat perbedaan
ketebalan pipa (pipa baru lebih tebal dari pipa yang lama/ telah aus) harus
diidentifikasi untuk penempatannya di lapangan (pipa yang lebih tebal dipasang
pada bagian hulu, yang lebih tipis/ aus dipasang pada bagian hilir.
Pipa fleksible diperiksa kondisinya apakah sudah berserabut atau sudah tipis,
pipa fleksibel yang sudah berserabut/aus harus diganti yang baru karena
membahayakan bla masih dipakai.
b. Pemeriksaan seal.
Seal untuk penyambungan pipa diperiksa jumlah dan kondisinya apakah
mencukupi untuk penyambungan pada pipa-pipa yang akan dipasang untuk
pemakaian pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Seal yang sudah aus dan sudah tidak berfungsi lagi harus diganti karena akan
mengakibatkan kebocoran dan kebuntuan pemompaan bila dipakai
c. Pemeriksaan klem.
1) Pemeriksaan klem penyambung pipa meliputi jumlah, keutuhan klem dan
kelengkapan retaining pin. Kondisi klem yang sudah aus harus segera
dilaporkan untuk diganti yang baru.
2) Operator harus memastikan bahwa klem yang dipakai harus mampu menahan
tekanan beton segar yang dipompa.
3) Pin dan retaining pin yang kurang harus segera dilengkapi agar
penyambungan pipa dapat dilakukan dengan baik.
4.2.3 Pemasangan pipa lapangan
a. Prosedur pemasangan pipa lapangan.
1) Pipa lapangan harus dipasang apabila jangkauan distributor boom tidak
mampu mencapai titik pengecoran.
2) Pemasangan pipa lapangan harus diikat dengan kuat pada tempat-tempat
yang rigid/kokoh agar tidak menimbulkan bahaya
3) Operator harus memastikan bahwa ketebalan pipa lapangan cukup kuat
menahan tekanan beton segar yang dipompa.
b. Penentuan jalur pipa lapangan (conveying pipe).
Sebelum pipa lapangan dipasang harus direncanakan lebih dahulu jalur pipa
yang akan dilalui dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Jalur pipa lapangan diusahakan sependek mungkin, hal ini akan meringankan
kerja pompa beton
2) Pemasangan pipa bengkok yang tidak diperlukan harus dihindari
3) Bila menggunakan pipa bengkok diusahakan yang berdiameter lengkung
besar agar tidak memberatkan kerja pompa beton.
4) Jalur pipa diatur agar melewati tempat-tempat yang kokoh yang dapat
dijadikan ikatan pipa yang kuat.
c. Teknik pemasangan pipa lapangan.
Pipa lapangan harus dipasang sesuai prosedur dengan ketentuan pemasangan
sebagai berikut :
1) Tempat pemasangan pipa mengikuti jalur
yang telah ditetapkan sesuai butir 4.2.3 b.
Gambar 4.5
Pengikatan pipa horisontal
6) Jarak antara bracket pendukung untuk jalur pipa horisontal tidak boleh lebih
dari 3 meter.
7) Selang fleksibel (flexible hose) diujung jalur pipa harus disambung sesuai
dengan petunjuk pabrik dan memenuhi persyaratan kekuatan tekanan sesuai
dengan spesifikasi teknik pompa beton, diujung selang fleksibel harus
dipasang penggantung sling (gambar 4;6)
• Data pipa grade 200 digunakan bila grade pipa tidak diketahui
• Data pada tekanan 120 bar digunakan bila tekanan maksimum pompa
beton tidak diketahui
• Data tersebut untuk pengoperasian yang normal, untuk pemakaian pada
bangunan tinggi akan menggunakan tekanan yang lebih tinggi dan
memerlukan pipa yang lebih tebal.
4.3 Teknik Menghidupkan Concrete Pump
4.3.1 Menghidupkan engine
a. Pemeriksaan sebelum engine dihidupkan.
Sebelum engine dihidupkan harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan :
1) Melakukan walk-around inspection.
2) Memeriksa kebocoran cairan.
3) Memeriksa kecukupan bahan bakar, pelumas engine, minyak hidrolik, minyak
rem, minyak transmisi, air pendingin dan air pencuci.
b. Memutar kunci start hingga engine hidup.
1) Memutar kunci kontak ke posisi START selama 20 detik maksimum 3 kali
tanpa menginjak pedal gas, kemudian lepas kunci kontak setelah engine hidup
dan kembali ke posisi ON
2) Bila satu kali start engine belum hidup, matikan dulu kunci starter sebelum
mengulangi start kembali.
3) Setelah engine hidup dilakukan pemeriksaan :
a) Panel monitor instrumen
b) Pengamatan gas buang
c) Pengamatan suara dan getaran engine
d) Pemeriksaan ulang kebocoran cairan
c. Pemanasan engine sesuai prosedur.
Kinerja engine akan optimal pada temperetur kerja, sehingga setelah engine
hidup harus dilakukan pemanasan engine.
1) Biarkan engine hidup pada putaran rendah selama 3 - 5 menit.
2) Periksa semua alat-alat ukur, lampu-lampu peringatan dan indikator-indikator
secara berkala selama pengoperasian.
4.3.2 Pengaturan putaran engine
Pengaturan putaran engine bertujuan untuk mengatur :
a. Prosedur pengaturan putaran engine.
Mengatur putaran engine harus dilakukan sesuai dengan prosedur :
1) Memastikan engine telah dipanaskan sesuai prosedur.
2) Memastikan semua alat-alat ukur, lampu-lampu peringatan dan indikator-
indikator bekerja dengan baik
3) Tingkatkan putaran engine dengan menginjak pedal gas sampai putaran yang
dikehendaki.
b. Tuas kendali dan tombol untuk pengoperasian concrete pump.
Pengoperasian pemompaan beton segar menggunakan 2 control panel yaitu
control panel agitator dan control panel .
1) Control panel agitator.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 36 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
2. Manometer pompa
Gambar 4.7
Control panel agitator
Gambar 4.8
Control panel concrete pump
3. Pengatur ”Control Desk” atau ”Remote Control”, berfungsi untuk memilih
cara pengendalian. Kunci kontak diputar kekiri untuk memilih pengendalian
melalui control Desk, diputar kekanan untuk memilih pengendalian melalui
Remote control.
c. Pembacaan indikator pada panel kontrol (Mampu membaca indikator-indikator
yang terdapat pada panel kontrol).
Indikator pada control panel menunjukkan kinerja selama pemompaan beton,
indicator yang dapat dibaca antara lain :
1) Control ON akan selalu menyala selama kunci kontak ON dan gearbox diatur
pada pump drive.
2) Emergency stop selalu menyala, indikator ini dipasang di 5 tempat yaitu di
control panel Desk, boom control block, outrigger kiri, outrigger kanan, radio
control dan Remote control.
3) Apabila emergency stop ditekan, maka keadaan berikut akan terjadi:
a) Engine truck kembali ke putaran idle.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 37 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
1) Lahan konstruksi bangunan yang akan dicor beton segar disiapkan oleh
pelaksana pekerjaan beton / pengecoran sesuai dengan jadwal pelaksanaan
proyek, meliputi pemasangan bekisting (form-work) dengan bracing, support
dan penguatnya, pemasangan besi beton serta pekerjaan pendukung lain
yang menyertainya.
2) Setelah penyiapan lahan tersebut selesai dikerjakan maka akan diperiksa
lebih dahulu oleh pihak owner untuk dapat disetujui dan dapat diteruskan
dengan pekerjaan pengecoran beton segar.
3) Apabila penyiapan lahan telah disetujui oleh owner dan dapat diteruskan
dengan pengecoran beton segar maka pelaksana pengecoran akan
berkoordinasi dengan operator concrete pump untuk pengaturan
pengoperasian concrete pump meliputi :
a) Penempatan posisi concrete pump.
b) Rencana jalur perpipaan menuju tempat pengecoran.
c) Tenaga bantuan untuk media komunikasi antara operator concrete pump
dengan lokasi pengecoran bila operator tidak dapat melihat secara
langsung kegiatan pengecoran beton diujung pipa.
b. Koordinasi dengan kru concrete pump.
Pada pelaksanaan pemompaan beton operator pompa beton dibantu beberapa
orang pembantu operator/helper dimana harus dapat bekerjasama dan
berkoordinasi dengan baik agar pelaksanaan pemompaan beton segar dapat
berjalan lancar.
c. Personil pelaksana pengecoran beton
Pada saat pemompaan beton segar pelaksana pengecoran akan menunjuk
seorang personil / mandor yang akan berkoordinasi dengan operator pompa
beton dalam hal :
1) Tempat pembuangan mortar untuk priming/pelumasan pipa penyalur beton.
2) Urutan tahap pemompaan dari pompa beton ke tempat pengecoran.
3) Pemberhentian sementara karena ada perbaikan lahan pengecoran.
4) Pemindahan pipa lapangan.
5) Tempat pencucian pompa beton setelah pemompaan beton segar selesai
dilaksanakan.
6) Pemindahan unit pompa beton ke lokasi lain.
7) Hal-hal lain yang perlu dikomunikasikan.
d. Komunikasi dengan pelaksana pengecoran beton.
Agar tidak terjadi kesimpang siuran atau mis-komunikasi maka saat
berlangsungnya pemompaan beton segar operator hanya berkomunikasi dengan
1 orang saja (yang ditunjuk dan diberi wewenang oleh pelaksana pengecoran).
Namun demikian bila operator tidak dapat berhubungan langsung karena
hambatan jarak atau terhalang bangunan, komunikasi harus dibantu dengan alat
komunkasi radio atau bahasa isyarat.
Dibawah ini adalah contoh bahasa isyarat untuk pekerjaan pemompaan beton
yang digunakan oleh ACPA (American Concrete Pump Assosiation).
4) Operasikan pompa beton dengan tuas kendali pumping pada delivery 20-30
m3/jam.
5) Pastikan mortar yang dipompa sudah sampai ujung selang fleksibel.
b. Pengoperasian agitator hopper.
1) Pastikan pompa hidrolik untuk agitator sudah dipanaskan sesuai prosedur.
2) Atur putaran engine pada putaran kerja.
3) Aktifkan putaran blade agitator kearah beton segar masuk dengan menekan
kekanan tuas kendali agitator (5) pada gambar 4.7.
c. Pengoperasian piston pompa beton.
1) Pastikan pompa hidrolik untuk pompa betonr sudah dipanaskan sesuai
prosedur.
2) Atur putaran engine pada putaran kerja.
3) Aktifkan gerakan piston pompa beton dengan menekan kekanan tuas kendali
tekan (1) pada gambar 4.8.
d. Pembuatan campuran air, semen dan pasir (mortar)
1) Menyiapkan mortar untuk pelumasan pipa penyalur beton sesuai dengan
panjang pipa penyalur yang akan dilumasi (25 kg semen untuk 10 meter
panjang pipa).
2) Campuran mortar diaduk dan disiapkan untuk dimasukkan hopper guna
dipompakan ke pipa penyalur beton sebagai pelumasan.
e. Pelaksanaan pelumasan pipa penyalur beton.
1) Memastikan agitator dan pompa sudah dijalankan sesuai prosedur.
2) Menuangkan mortar kedalam agitator sesuai dengan kapasitas agitator.
3) Mengatur delivery pump out 20-30 m3/jam dengan memutar saklar (2) gambar
4.8.
4) Meneruskan pemompaaan sampai mortar yang disiapkan habis terpompa.
4.4.4 Posisi pipa fleksibel.
a. Penampungan mortar.
1) Mortar untuk pelumasan pipa bukan material konstruksi jadi harus dibuang
diluar daerah pengecoran.
2) Alat penampung mortar dengan jumlah yang mencukupi disiapkan untuk
menampung mortar pelumas yang keluar dari fleksibel hose.
b. Pengarahan pipa fleksibel.
1) Pipa fleksibel pembuang mortar diarahkan ke alat penampung.
2) Mortar yang dipompakan kedalam pipa penyalur dan keluar diujung selang
fleksibel ditumpahkan kedalam alat penampung untuk selanjutnya dibuang di
tempat yang ditentukan.
c. Komunikasi dan koordinasi.
Selama kegiatan pelumasan pipa penyalur beton dengan mortar, operator harus
selalu berkoordinasi dengan pelaksana pengecoran beton segar agar pekerjaan
berjalan dengan baik dan tidak timbul mis-komunikasi.
Pada contoh model pompa beton ini, tombol emergency stop ada di lima tempat
yaitu :
1) Control panel Desk
Gambar 4.14
Manometer pompa
b. Pembacaan Tekanan hidrolik.
Operator harus cermat dalam membaca tekanan hidrolik, pembacaan yang
keliru akan menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.
Skala yang tertulis dalam manometer pompa bisa menggunakan nilai satuan
tekanan yang bermacam-macam yaitu bar, kPa, Psi atau kg/cm2.
Operator dapat mengidentifikasi tekanan kerja maksimum dari buku OMM,
dalam contoh pada butir 4.3.4a tekanan hidrolik maksimum pompa adalah 320
bar, tekanan hidrolik agitator adalah 95 bar dan putaran engine maksimum 1650
rpm.
c. Pemantauan tekanan di manometer.
Selama pengoperasian pemompaan beton segar operator harus menjaga agar
tekanan hidrolik tidak melebihi tekanan maksimum yang diijinkan.
Karena tekanan hidrolik erat hubungannya dengan putaran engine, maka
putaran engine maksimum juga harus dijaga agar tidak melewati putaran yang
diijinkan (maksimum 1650 rpm).
4.5.2 Tindakan koreksi atas kelainan tekanan hidrolik pompa
a. Kelainan tekanan hidrolik.
Kelainan tekanan hidrolik mengindikasikan adanya fungsi komponen alat yang
belum optimal atau adanya hambatan/ kebuntuan pemompaan beton. Untuk itu
operator harus dapat menganalisis penyebab kelainan tekanan tersebut dengan
panduan buku OMM.
b. Tindakan koreksi.
Setelah menganalisis kelainan yang mungkin terjadi berdasarkan panduan
dalam buku OMM, operator harus melakukan tindakan koreksi yang dianjurkan
dalam buku tersebut agar pemompaan dapat berjalan normal lagi.
Judul Modul: Teknik Pemompaan Beton Segar
Halaman: 50 dari 55
Buku Informasi Edisi:1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.004.01
BAB V
5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.