Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500KV Sumat PDF
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500KV Sumat PDF
ABSTRAK
Di dalam setiap pemasangan intalasi listrik, untuk menghindari arus yg berlebih dan gangguan akibat
sambaran petir secara lansung, pentingnya pemasangan grounding (pentanahan).Terutama untuk
Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET). Maka pemasangan harus sesuain S-PLN. Penelitian
ini dilakukan untuk memporoleh informasi masalah nilai hambatan pentanahan pada kaki tower
Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 KV Sumatera Turun Pranap Aurduri, untuk
mendapatkan informasi maka dilakukan pengukuran dan perhitungan hambatan pentanahan
menggunakan elektroda batang. Dari hasil perhitungan hambatan pentanahan kaki tower SUTET 500
KV Panjang elektrode (L) 1000 mm, Diameter elektroda (D) 16 mm, Jari-jari elektrode = 8 mm,
Tahanan jenis tanah (ρ) 100 hm-meter untuk tanah liat ladang dengan hambatan jenis tanah yang
berbeda menghasilkan hambatan ± 5 Ohm
45
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
46
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
Listrik 2000 (PUIL 2000) Jakarta Badan Pentanahan ini paling sederhana dan
Standarisasi Nasional 2000] efektif, dimana nilai tahanan tanah
a. Mencegah terjadinya tegangan kejut adalah rendah.
listrik yang berbahaya bagi orang yang b. Electroda plat, yaitu plat logam yang
ada dalam daerah tersebut. ditanam di dalam tanah secara horisontal
b. Untuk memungkinkan timbulnya arus atau vertikal. Pentanahan ini umumnya
tertentu baik besarnya maupun untuk pengamanan terhadap petir.
lamanya dalam keadaan gangguan tanah c. Counter poise electrode, yaitu suatu
tanpa menimbulkan kebakaran atau konduktor yang digelar secara horisontal
ledakan pada bangunan atau isinya. di dalam tanah. Pentanahan ini dibuat
c. Untuk memperbaiki performance dari pada daerah yang nilai tahanan tanahnya
sistem. Batas tahanan pentanahan tinggi atau untuk memperbaiki nilai
perlengkapan adalah : tahanan pentanahan.
1) Untuk stasiun-stasiun besar, tahanan d. Mesh electrode, yaitu sejumlah
bus pentanahan 1 Ohm. konduktor yang digelar secara horisontal
2) Untuk stasiun yang lebih kecil, di tanah yang umumnya cocok untuk
tahanan bus pentanahan 5 Ohm. daerah kemiringan.
3) Untuk perumahan dan kota-kota yang
belum mempunyai sistem air ledeng,
tahanan bus pentanah 25 Ohm.
4) Untuk peralatan-peralatan elektronis
yang sangat peka, tahanan
pentanahan harus kurang dari l Ohm,
yaitu sekitar 0.5 Ohm.
5) Untuk menara transmisi 500kv
tahanan pentanahan kaki menara
tidak lebih dari 5 Ohm. Gambar 1.Pentanahan tower
(Sumber S-PLN Tahun 2014)
2.4 Jenis Elektroda Pentanahan Sumber
S-PLN Tahun 2014 2.5 Sifat-sifat Elektroda Pentanahan
47
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
tergantung dari tahanan jenis tanah di mana ground). Namun demikian tembaga
menara tersebut berada. dianggap lebih tahan terhadap korosi pada
daerah dengan kadar garam dan
2.8 Batang pentanahan kelembaban tinggi, serta daerah dengan
kondisi tanah keras.
Bila menggunakan batang
pengetanahan, tahanan kaki menara 2.9 Counterpoise
dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut: Untuk daerah-daerah yang
𝑝 2𝐿 mempunyai lapisan tanah yang keras dan
R = 2п𝐿 [𝐿𝑛 ( 𝑎 ) − 1
berbatu-batu atau daerah yang tahanan
.......................................... (2.3) jenis tanahnya tinggi, batang pentanahan
dengan : tidak praktis digunakan. Counterpoise
R = tahanan kaki menara (ohm) menggunakan kawat penghantar yang
p = tahanan jenis tanah (ohm) ditanam di dalam parit di sekitar kaki
L = panjang dari batang menara. Parit-parit tersebut tidak terlalu
pengetanahan (meter) dalam, kedalamannya sekitar 30 cm sampai
d = diameter batang pengetanahan 60 cm dan tidak memerlukan bahan urugan
(meter)
khusus. Courterpoise dapat
Menurut persamaan di atas, tahanan
dikonfigurasikan secara radial (non
kaki menara akan berkurang dengan kontinyu) atau secara menara ke menara
menambah panjang pentanahan. Dalam hal (kontinyu)
ini batang pentanahan pararel digunakan, a. Jenis kontinyu
persamaan (2.3) tetap dapat digunakan Terdiri atas sebuah elektroda kawat
untuk menghitung tahanan kaki menara ; horizontal yang ditanam di bawah
bila variabel d diubah menjadi A dan radius saluran transmisi dari ujung ke ujung
batang pentanahan sama sesuai dengan atau sepanjang bagian tertentu dan
persamaan (2.4). Harga A adalah kelipatan dihubungkan ke kawat pentanahan
batang pentanahan yang tergantung dari (Overhead Ground Wire) pada
penempatan masing-masing batang. masingmasing tiang penyangga.
b. Jenis radial
Maka penempatan yaitu :
Terdiri dari beberapa elektroda kawat
horizontal dengan panjang lengan sama
2 batang diletakkan di mana saja dan antar lengan dipisahkan dengan
sudut yang sama. Berdasarkan
A = √𝑎𝑟..........................................(2.4) pertimbangan karakteristik fungsi
gangguan sambaran petir, penggunaan
3 batang diletakkan membentuk segitiga elektroda ini lebih menguntungkan.
3
A = √𝑎²𝑟..........................................(2.5)
3. METODE PENELITIAN
4 batang diletakkan membentuk persegi
4 Langkah-langkah yang dilakukan
A = √2½²𝑎²𝑟...................................(2.6)
dalam penelitian ini adalah dengan
dengan : melakukan pengambilan data langsung
r = jari-jari masin-masing batang dilapangan melalui pengukuran-
pengetanahan (harus sama) pengukuran pada objek pengetanahan,
𝛼 = jarak antara batang pengetanahan. adapun flowchart dari penelitian ini
Tembaga dan aluminium adalah ditunjukan pada gambar 6 dibawah.
bahan yang paling sering digunakan
sebagai batang pentanahan (driven
49
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
50
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
52
Studi Pentanahan Kaki Menara Transmisi 500kv Sumatera Turun Hari Kurniawan, Leily.W.Johar
Peranap New Aurduri
72 tahanan pentanahan.
RA = = 18𝛺
4 b. Hasil pentanahan sesuai dengan S-PLN
Pada kondisi ini, tiap kaki menara yaitu kurang dari 5 Ω
mempunyai tahanan yang sama yaitu:
𝑅𝐴1 = 𝑅𝐴2 = 𝑅𝐴3 = 𝑅𝐴4 DAFTAR PUSTAKA
Hasil perhitungan tahanan
pentanahan tiap kaki menara dapat di lihat [1] Iskan, Dahlan, Kriteria Desain
pada tabel 4.1 berikut : Engineering Konstruksi Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik, PT. PLN
Tabel 3. Tahanan Pentanahan Tiap Kaki Menara (PERSERO), Jakarta, 2010.
Pentanahan Ω
Kaki
No A B C D [2] Panjaitan, Bonar, Praktik-Praktik
Tower
Ω Ω Ω Ω Proteksi Sistem Tenaga Listrik,
1 1 72 72 72 72 Penerbit andi Yogyakarta,2012.
2 2 72 72 72 72
3 3 72 72 72 72
4 4 72 72 72 72
[3] Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000). Jakarta : Badan
Dari perhitungan di atas, di dapatkan Standarisasi Nasional,2000.
hasil perhitungan pentanahan tiap kaki
menara dengan nilai 18 Ω yang [4] PLN, Buku I Kriteria desain Enjinering
dihubungkan secara paralel. Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga
Secara keseluruhan sistem Listrik, Penerbit PT-PLN, 2010.
pentanahan pada menara transmisi ini
adalah. 4,5 Ω dimana setiap kaki menara [5] Setiawan, P.Van Harten, Ir.e, Instalasi
dipasang 4 elektroda pentanahan yang Listrik Arus Kuat II, Cv. Trimitra
dihubungkan paralel. Mandiri.
Maka dari hasil di atas dapat
dihitung: [6] Suhadi Dkk, Teknik Distribusi Tenaga
Lstrik,Penerbit Departemen Pendidikan
Nasional,2008.
𝑅𝐴 =𝑅𝐵 =𝑅𝐶 =𝑅𝐷
1 1 1 1 1
= + + +
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 RA RB RC RD
1 1 1 1 1 4
= + + + =
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 18 18 18 18 18
Maka :
18
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 4.5 Ω
4
5. SIMPULAN
Dari hasil pengukuran kondisi
tahanan pentanahan transmisi di dapati hasil
pentanahan 4,5 Ω
a. Konfigurasi penanaman elektroda
batang mampu mereduksi besarnya
53