Bhs Indo
Bhs Indo
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Cerita rakyat merupakan salah satu dari sekian banyak ragam tradisi lisan di
Indonesia. Cerita rakyat bagi masyarakat Indonesia berperan penting bagi kehidupannya.
Melalui cerita rakyat, masyarakat merasa hidup aman, tenteram dan damai karena fungsi
salah satu cerita rakyat itu adalah menjadikan mereka merasa bersaudara, karena mereka
yakin bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama.
Cerita rakyat sangat besar pengaruhnya terhadap masyarakatnya, karena mampu menjadi
pedoman hidup bagi masyarakatnya, itu juga berlaku pada cerita rakyat masyarakat di
Indonesia.
Cerita rakyat merupakan tradisi lisan, Indonesia adalah negara yang kaya akan nilai – nilai
budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun temurun. Tradisi lisan
mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang mengandung nilai moral, keagamaan, adat
istiadat, fantasi, peribahasa, nyanyian dan mantra.
Cerita rakyat yang sarat akan nilai – nilai moral dan kearifan lokal yang bisa menjadi sarana
komunikasi untuk mengajarkan nilai- nilai tentang kehidupan kepada anak- anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II
Pembahasan
Cerita rakyat pada mulanya adalah peristiwa bahasa lisan; ia dituturkan, bukan dituliskan.
Sebagai tuturan, cerita rakyat bekerja dengan dan melalui kombinasi berbagai kualitas suara
manusia – misalnya, vokal dan konsonan, tinggi-rendah suara, panjang-pendek suara, jeda,
tekanan, warna suara, dan sebagainya.
Kombinasi berbagai kualitas suara manusia tersebut hadir serentak dalam peristiwa lisan.
Selain dari itu, tuturan juga bekerja dengan melibatkan tanda-tanda non-kebahasaan,
seperti roman muka, gerak tubuh dan anggota badan, serta kadangkala dibantu pula
dengan kehadiran benda-benda. Dengan demikian, peristiwa lisan sejatinya
merupakan peristiwa pengungkapan dan penafsiran tanda-tanda aural, visual, maupun
kinetik
Cerita rakyat Indonesia Khususnya mempunya banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat
di Indonesia. Baik itu Cerita rakyat untuk usia dini, maupun cerita rakyat untuk dewasa,
berikut ini manfaat dan fungsi cerita dari berbagai aspek:
3. Pengenalan ragam emosi pada dialog cerita dengan karakteristik yang ada
Fungsi lain lagi dari cerita eakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang
berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa
dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping iu di dalamnya juga terdapat
larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat
pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial.
Apalagi bagi masyarakat yang belum mengenal pendidikan formal dalam bentuk sekolah,
maka cerita rakyat menjadi sarana untuk mengajarkan budi pekerti. Dan karena
penyampaiannya mengasyikkan maka meskipun sesungguhnya cerita rakyat itu mengajar
dan mendidik pendengarnya, tetapi yang diajar atau dididik tidak merasa dipaksa,
melainkan dengan tingkat kedewasaannya masing-masing bisa menyerap ajaran yang
terjalin di dalam cerita, inti ajaran dalam cerita rakyat tidak akan mengalami perubahan
selama masyarakat pemiliknya juga tidak berubah dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai
yang masih berlaku.
Sehubungan dengan hal diatas, erita rakyat juga befungsi sebagai pengontrol kehiduapn
sosial. Bila dalam masyarakat bterjadi kepincangan atau pelanggaran norma-norma, maka
dengan melalui cerita rakyat hal-hal yang tidak sewajarnya itu bisa dikritik. Sipenutur cerita
dengan leluasa bisa mengubah bagian-bagian cerita yang isinya merupakan pelontaran
kritik-kritik tanpa merasa segan terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran kritiknya.
Cerita rakyat mempunya beberapa tipe dan jenis, berikut ini tipe dari cerita rakyat jika di
lihat dari nilai sastranya:
1. Cerita Lisan
Cerita lisan (Udin, 1996:1) adalah seperangkat pertunjukan penuturan lisan yang melibatkan
penutur dan kalayak (audien) menurut tata cara dan tradisi pertunjukannya. Sedangkan
menurut (Nisya, http://hairun-nisya.blogspot.com) adalah karya sastra yang beredar di
masyarakat atau diwariskan secara turun-memurun dalam bentuk lisan.
2. Cerita Tulis
Cerita tulis (Sulastin Sutrisno, 1985) adalah sastra yang menggunakan media tulisan atau
literal. Sedangkan menurut (KBBI, 2004) adalah sastra yang timbul setelah manusia
mengenal tulisan.
1. Fabel atau cerita binatang, yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa
binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya, Kancil
yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik.
2. Legenda, yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat,
misalnya saja cerita Asal-Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya
Tangkuban Perahu. Diwilayah Jawa Tengah terkenal dengan cerita ” Baru Klinting”
3. Mite, adalah cerita yang berisi mengenai dewa-dewi atau cerita sifatnya sakral dan
penuh mistis misalnya, kisah Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.
4. Sage, yaitu sebuah cerita yang isinya mengandung unsur sebuah sejarah, misalnya,
Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
6. Cerita jenaka, yaitu sebuah cerita yang menceritakan mengenai kebodohan atau
sesuatu yang lucu, misalnya cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan.
3. Sangkuriang
4. Cindelaras
5. Timun Mas
6. Malin Kundang
7. Batu Menangis
8. Keong Mas
10. Si Pitung
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Cerita rakyat merupakan bagian dari secara yang berguna untuk generasi muda khususnya
Indonesia. Dengan adanya cerita rakyat, maka masyarakat khususnya generasi muda, dapat
kita kenalkan nilai-nilai yang ada pada cerita rakyat tersebut.
Beberapa nilai yang penting dan perlu di ajarkan adalah nilai sosial, nilai budaya, dan juga
nilai pendidikan. Nilai-nilai tersebut penting karena sebagai media untuk mengembangkan
wawasan dan ilmu pengetahuan.
B. Saran
1. Guna melestarikan cinta budaya cerita rakyat. Dengan ini di harapkan banyaknya
media-media yang membantu untuk menyebar luaskan tentang cerita rakyat.