Anda di halaman 1dari 6

RESUME METODOLOGI PENELITIAN

“MENULIS LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF”

A. Teknik dan Strategi Penulisan Laporan


Kita ketahui bersama bahwa peneliti itu dituntut untuk menguasai
kemampuan menyusun laporan. Akan tetapi ada persoalan lain yang perlu
dipahami ialah bagaiaman teknik strategi penulisan laporan pembahasan
mengenai teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini mencakup
langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.
1. Langkah-langkah Penulisan Laporan
Lincoln dan Guba (1985) membagi langkah-langkah penulisan itu
kedalam dua tahap, yaitu tahapan awal dan tahap penulisan yang
sebenarnya. Kedua penulis itu menanamkan tahap awal itu sebagai “tugas
operasional” ada tiga kelompok organisasional yang perlu dilakukan.
Pertama adalah menyusun materi data sehingga bahan-bahan itu dapat
secepatnya tersedia apabila diperlukan tugas ini hendaknya dapat
diselesaikan selama pemperosesan data berlangsung. Kategori-kategori
yang telah diremukan dan dituliskan dalam kartu dapat dipergunakan
untuk keperluan penelaahan data. Yang bersumber dari dokumen, buku,
dan lain-lain.
Kedua, penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan itu
hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari data.
Penulis menyadari bahwa kerangka yang disusun secara awal ini akan
beberapa kali mengalami perubahan. Yang penting dalam hal ini agar
peneliti mengusahakan supaya seluruh data dapat tercakup dalam kerangka
itu.
Ketiga, mengadakan uji silangan antara indeks bahan data dengan
kerangka yang baru disusun. Pekerjaan ini membosankan. Tetapi harus
dilakukan karena hasilnya akan menjadi dasar penulisan. Jika indeks yang
disusun terlalu banyak, penulis hendaknya membuat ikhtisarnya agar
mudah di uji silangkan.

1
Tahap penulisan ini perlu disertai penjajakan audit. Hal itu
memungkinkan penulis untuk melaporkan fakta yang benar-benar fakta
atas dasar sumber yang dapat ditunjukkan dengan demikian, peneliti benar
yakin untuk membuat pertanyaan yang senantiasa didukung oleh data.

2. Teknik Penulisan Laporan


a. Penulisan hendaknya dilakukan secara formal. Dalam penelitian
kualitatif, tugas seseorang peneliti pada dasarnya emik.
b. Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluative
kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu. Dengan kata lain, jika
seorang peneliti mengambarkan bangunan responden, jangan
dikacaukan dengan bangunan peneliti sendiri.
c. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data
yang dimasukkan. Pada mulanya laporan yang disusun akan
menjadi sangat banyak dan tebal.
d. Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama
dan menjaga kerahasian. Hal ini tidak mudah dilaksanakan.
e. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit.

3. Petunjuk penulisan laporan


Ada enam petunjuk menurut Linkoln dan Guba (1985) yaitu :

a. Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. Dalam hal ini


tugas seorang peneliti memberikan gambaran tentang dunia
lapangan penelitian.
b. Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif
kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu. Penafsiran dan
evaluasi itu harus didasarkan oleh data itu sendiri, jangan
membiarkan pembaca menafsirkan bahwa yang dikemukaan itu
dari peneliti itu sendiri. Jika penulis ingin menuliskan pendapatnya
sebaiknya peneliti menuliskan dengan kata atau kalimat yang
diberikan tanda khusu seperti huruf miring atau garis bawah.

2
c. Penulis hendaknya menyadiri jangan terlalu banyak data yang
dimasukkan. Peneliti hendaknya membatasi bahan yang
dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam penulisan laporan.
d. Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama
dan menjaga kerahasiaan. Hal ini dilakukan agar oranglain tidak
dapat mengenali responden atau subyek.
e. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit. Auditing
merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang baik dan
penting. Peneliti hendaknya membuat catatan tentang setiap
langkah kegiatan.
f. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian
laporannya dan bertekad untuk menyelesaikannya. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat menyelesaikan laporan sebelum
terjadi perubahan pada latar penelitian.

B. Gaya Penulisan
Secara garis besar, ada dua macam gaya penulisan laporan.
1. Investigative report, yaitu laporan hasil pengamatan yang berisi
kejadian dan fakta tanpa ditambah dengan unsur-unsur fiktif. Biasanya
laporan jenis ini dibuat oleh pengamatnya sendiri dan berbentuk cerita.
2. New journalism report, yaitu laporan hasil pengamatan yang berisi
kejadian dan fakta-fakta ditambah unsur-unsur fiktif agar lebih
menyentuh emosi pembacanya. Si penulis di sini memakai sudut
pandang “aku”, seolah-olah ia ada di tempat kejadian dan mengamati
langsung. Dalam hal ini, si penulis membawa pembaca ke dekat objek
pengamatannya. Dengan kata lain, new journalism report dipakai
untuk melaporkan kejadian melalui seorang saksi mata, namun bukan
berdasarkan pengamatannya sematamata, tetapi disertai perasaannya
sebagai manusia.

3
C. Mengevaluasi Laporan
1. Jenis Kesalahan dan Kekurangan dalam Laporan
Kesalahan dapat berkisar dari kesalahan teknis yang relatif kecil,
seperti referensi yang tidak lengkap, rancangan yang tidak sesuai untuk
masalah penelitian, kurangnya validitas dan reliabilitas informasi
mengenai instrumen pengumpulan data, penulisan laporan yang kurang
baik (notasi bacaan tidak jelas), serta isi laporan yang kurang
berkesinambungan.

2. Mengkitisi Bagia Utama dari Laporan Penelitian


a. Pendahuluan
Pendahuluan mengandung pernyataan mengenai masalah
penelitian. Jika hipotesis sesuai, mereka harus dinyatakan. Selain
itu, bagian pendahuluan memberikan peluang bagi pembaca untuk
memahami esensi dari laporan penelitian tanpa membaca sampai
mendetail. Pendahuluan meliputi pernyataan singkat mengenai
permasalahan, tujuan, pentingnya dilakukan penelitian, proses
dalam mengidentifikasi masalah penelitian, dan keuntungan
dari pendekatan yang digunakan.
b. Tinjauan Pustaka
Referensi ditinjau secara jelas & relevan dengan masalah
penelitian. Yang perlu diingat, jangan terlalu banyak mengutip dari
referensi lain.Usahakan pustaka terbaru, relevan, dan asli dari
jurnal ilmiah. Bagian ini menguraikan teori, temuan, dan bahan
penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan
untuk melakukan penelitian yang diusulkan Tinjauan pustaka
mengacu pada daftar pustaka.
c. Metode atau Prosedur
Untuk metode secara kualitatif meliputi: pendekatan yang
digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses
penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
d. Hasil

4
Dari hasil dapat diketahui, apakah perumusan masalah dan tujuan
penelitian telah dikupas. Bagian ini berisi pernyataan kontraktual
yang mengatakan kepada pembaca dengan tepat jenis informasi
apa yang akan diterima. Bagian ini juga berisi kesimpulan statistic,
penemuan terapan, rekomendasi, rencana tindakan, model, rencana
strategic.
e. Kesimpulan, Rekomendasi, dan Implikasi
Kesimpulan adalah intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan
mengenai hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis,
termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkanhasil eksperimen
berbeda dengan hipotesis. Jika perlu kesimpulannya dapat diakhiri
dengan memberikan masukan-masukan untuk pengujian
selanjutnya. Rekomendasi adalah apa yang bisa dikembangkan
untuk penelitian selanjutnya Implikasi adalah apa yang bisa
diambil dari penelitian

D. Rancangan Penelitian Kualitatif


Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai
suatu proses pengumpulan dan analisis data penelitian. Dalam arti luas rancangan
penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
rancangan perencanaan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi
terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan
kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling,
instrumen, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil
penelitian.

Rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan kemungkinan-


kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan
dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing. Moleong (2004:
236) mengartikan rancangan penelitian sebagai usaha merencanakan dan

5
menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu
penelitian kualitatif yang terdiri dari tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan
dan tahap analisis data.

1. Tahap Pra-lapangan. Pada tahap Pra-Lapangan ini terdapat tujuh tahap


kegiatan yag harus dilakukan oleh peneliti yaitu: menyusun rancangan
penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatka informan,
menyiapkan perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan. Setelah melakukan tahap Pra-Lapangan


selanjutnya melakukan tahap Pekerjaan Lapangan yang meliputi:
memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan, dan
berperanserta dalam lapangan sambil mengumpulkan data.

3. Tahap Analisis Data. Tahap yang terakhir adalah tahap analisis darta
yang meliputi kegiatan: analisis domein, analisis taksonomi, analisis
komponen, dan analisis tema.

Anda mungkin juga menyukai