IDENTITAS
Nama : Sdr. ASM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 17 tahun
Agama : Islam
Alamat : Tegal
Pendidikan : SMA
Tanggal Masuk Poli : Rabu, 20 Maret 2019
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan di Poli Umum Puskesmas Bumiayu pada Rabu, 20 Maret
2019
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan di Poli Umum Puskesmas Bumiayu pada Rabu, 20
Maret 2019
Keadaan umum : Baik, compos mentis
Tanda vital : TD : 120/70 mmHg
RR : 20 x/menit
Nadi : 84 x/menit,reguler, isi & tegangan cukup
t : 37,7˚C (aksiler)
Status gizi : BB : 55 kg
TB : 165 cm
BMI : 20,2 kg/m2 (baik)
Kepala : mesocephal, rambut hitam, tidak ada kelainan kulit
Kulit : turgor cukup, sianosis (-)
Mata :konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung: nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-)
Leher : trakea di tengah, pembesaran nnll (-/-)
Pulmo
- Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
- Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri
- Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
- Auskultasi :suara dasar vesikuler (+/+), RBK (-/-)
Abdomen
- Inspeksi : datar, lesi kulit (-)
- Auskultasi : bising usus (+) normal
- Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
- Palpasi : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
STATUS DERMATOLOGIS
Distribusi: regional
Ad region: interdigitalis bilateral, palmar dan dorsum manus bilateral, dan pedis
bilateral
Lesi: multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar sampai
lentikular diameter….., menimpul dari permukaan kulit, kering
Efloresensi: papul eritematosa, pustule, ekskoriasi, krusta
DIAGNOSIS KERJA
Skabies dengan infeksi sekunder
TATA LAKSANA
Medikamentosa
- Permetrin 5% zalf tube No. I sue
- Amoxicillin tablet 3 x 500 mg (No. X)
- Paracetamol tablet 3 x 500 mg (No.X)
- Cetirizine tablet 2 x 10 mg (No. X)
Non Medikamentosa
Memberikan edukasi agar rajin melakukan pengobatan dan teman satu tempat
tidur dalam pondok harus diobati, menjaga kebersihan pasien dan teman,
seluruh pakaian dicuci dengan menggunakan air hangat, kasur, bantal dan
benda-benda lain yang tidak bisa dicuci dapat dijemur.
- Diagnosis
Skabies dengan infeksi sekunder
- Penatalaksanaan
Tata laksana Skabies dilakukan dengan pendekatan berikut.
a. Promotif diharapkan dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan diri. Pasien diedukasi sehingga meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran mengenai perilaku hidup sehat. Pasien juga diedukasi tentang
penyakit Skabies yang sedang dialami serta pencegahan agar tidak kambuh lagi.
b. Preventif dengan menjaga kebersihan pasien dan keluarga, seluruh pakaian di
rumah dicuci dengan menggunakan air hangat, kasur, bantal, dan benda-benda
lain yang tidak bisa dicuci dapat dijemur.
c. Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmakologis.
d. Rehabilitatif dilakukan melalui kontrol kembali agar pasien dapat dipantau
perkembangannya serta dapat sembuh dan beraktifitas seperti sedia kala.
Pada tanggal 20 Maret 2019 bertempat di Puskesmas Bumiayu, proses intervensi
berupa melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, memberikan edukasi kepada
pasien bahwa yang diderita penyakit ini pada umumnya baik bila diobati dengan
benar dan juga menghindari faktor pencetus dan predisposisi, demikian juga
sebaliknya. Selain itu perlu juga dilakukan pengobatan kepada orang yang
tinggal di sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama. Bila dalam
perjalanannya skabies tidak diobati dengan baik dan adekuat maka Sarcoptes
scabiei akan tetap hidup dalam tubuh manusia karena manusia merupakan host
definitive dari Sarcoptes scabiei.