Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

RUMKIT TK.IV 09.07.01 No. Dokumen No. Revisi Halaman


WIRASAKTI KUPANG
Jln. MOCH. HATTA No. 9-11 PPI/003/II/2018 - 1/5
Telp/Fax. (0380) – 824735
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 24 Januari 2018
dr. Aan Riswandi, Sp. PK., M. Kes.
Mayor Ckm NRP. 11040001690676
1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan
pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus
menerus terhadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada
suatu populasi tertentu, serta hal – hal yang mempengaruhi
terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Plebitis adalah pengumpulan data kejadian
plebitis akibat penggunaan alat intravaskuler secara
sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus untuk
digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
3. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran kemih akibat
PENGERTIAN penggunaan alat Kateter Dower atau tindakan aseptik lain
melalui saluran kemih secara sistematik, analisis dan
interpretasi yang terus menerus untuk digunakan dalam
perencanaan penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan yang didiseminasikan secara
berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan.
4. Surveilans Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi akibat tindakan
pembedahan yang dapat mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incisional Site) : IDO yang terjadi
30 hari setelah pembedahan dan hanya mengenai kulit
dan jaringan sub kutan.
b. Profunda (Deep Incisional) : IDO yang terjadi 30 hari
setelah tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau
infeksi terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK.IV 09.07.01
WIRASAKTI KUPANG
PPI/003/II/2018 - 2/5
Jln. MOCH. HATTA No. 9-11
Telp/Fax. (0380) – 824735
implan, mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi
(fasia dan otot).
c. Organ/rongga : IDO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
PENGERTIAN mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superfisial dan dalam.

1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit.


2. Pemantauan masalah dan pola infeksi.
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya.
TUJUAN 4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.
5. Mengetahui pola kuman di RS.
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01 Wirasakti Kupang
KEBIJAKAN tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit Tk.IV 09.07.01 Wirasakti Kupang.
A. Surveilans Plebitis
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan disurvei.
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei.
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir surveilans.
4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan.
PROSEDUR
5. Observasi tempat dan lokasi insersi akses intravaskular.
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insersi, dan
adanya rasa nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda tersebut segera
dokumentasikan kejadian plebitis yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT


RUMKIT TK.IV 09.07.01 No. Dokumen No. Revisi Halaman
WIRASAKTI KUPANG
Jln. MOCH. HATTA No. 9-11 PPI/003/II/2018 - 3/4
Telp/Fax. (0380) – 824735
B. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan disurvei.
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei.
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir
surveilans.
4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan.
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan Kateter Dower
atau tindakan aseptik lain.
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38°C, anyang – anyangan,
polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik.
7. Catat dan laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah
benar terjadi infeksi saluran kemih.
8. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda tersebut segera
dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke formulir
PROSEDUR surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit.

C. Surveilans IDO
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan
untuk mendata pasien yang akan disurvei.
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei.
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan disurvei dalam formulir
surveilans.
4. Catat tanggal dilakukan tindakan serta lama tindakan.
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri, bengkak lokal, kemerahan
atau panas, keluarnya cairan purulen dari area insisi.

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMKIT TK.IV 09.07.01
WIRASAKTI KUPANG
PPI/003/II/2018 - 4/4
Jln. MOCH. HATTA No. 9-11
Telp/Fax. (0380) – 824735
b. Deep Insisional (insisi dalam) : keluarnya cairan purulen
dari jaringan lunak dalam dan bukan dari organ,
ditemukan abses, adanya peningkatan suhu tubuh
>38°C atau nyeri / tenderness.
c. Organ / rongga : adanya cairan purulen melalui stab
PROSEDUR wound pada organ / rongga dan abses.
6. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda tersebut segera
dokumentasikan kejadian IDO yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam status pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan Surveilans Infeksi Rumah
Sakit.
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Bedah dan Anestesi
4. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai