KABUPATEN TUBAN
MANUAL MUTU
No. Dokumen : …….…/……./20….
Revisi :0
UPTD Tgl Berlaku :
PUSKESMAS BULU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Puskesmas Bulu.
lingkup Manual Mutu ini meliputi seluruh penataan Sistem Manajemen Mutu
evaluasinya.
karena memang Manual Mutu adalah bersifat dinamis dan bahkan harus
Bulu, 5 Januari2016
UPTD Puskesmas Bulu
Kepala
dr. JAMI’AH
NIP.19650712 20012 2 003
VISI
PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN PRIMA MENUJU MASYARAKAT
BULU SEHAT DAN MANDIRI 2020
MISI
1. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR DENGAN
PELAYANAN PRIMA.
2. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
DENGAN PELAYANAN PRIMA.
3. MENINGKATKAN KORDINASI LINTAS SEKTOR DALAM
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN AMAN.
4. MENGEMBANGKAN SARANA PRASARANA YANG
MENGUTAMAKAN KWALITAS PELAYANAN
5. MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEMAMPUAN MASYARAKAT
MENUJU KEMANDIRIAN HIDUP SEHAT
MOTTO
“KESEHATAN ANDA ADALAH KEPEDULIAN KAMI“
TATA NILAI
1. PELAYANAN PRIMA
Melayani selalu dengan prinsip 3S.
2. EMPATI
Melayani sepenuh hati
3. SOLIDARITAS
Puskesmas yang memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
4. OBYEKTIF
Menegakkan diagnosa sesuai dengan keadaan pasien.
5. NYAMAN
Puskesmas yang memberikan rasa nyaman kepada setiap pasiennya.
6. ADIL
Pelayanan yang merata dan tidak membeda bedakan.
PENDAHULUAN ............................................................................................ i
VISI ................................................................................................................ ii
MISI ............................................................................................................... ii
MOTTO ..........................................................................................................iii
3. Kebijakan ........................................................................................20
C. TUJUAN .............................................................................................21
A. PERSYARATAN ................................................................................24
A. KOMITMEN MANAJEMEN................................................................30
A. UMUM ................................................................................................53
1. Umum..............................................................................................55
C. INFRASTRUKTUR ............................................................................56
PENUTUP .....................................................................................................87
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas Bulu terletak di pusat kota Kecamatan Bancar
Kabupaten Tuban, memiliki letak yang sangat strategis, berlokasi
berdekatan dengan jalan raya utama/ jalan arteri dan memiliki
bangunan yang berdekatan dengan instansi atau kantor lain
seperti Koramil, Kantor Polisi, Kantor Pos dan Pasar Induk
Kecamatan Bancar sehingga memungkinkan kemudahan
masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan kesehatan.
Puskesmas Bulu beralamat di Jalan Raya Bulu - Jatirogo Desa
Sukolilo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban, Kode Pos
62354. Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Bulu Kabupaten Tuban, wilayah timur berbatasan dengan
Kecamatan Tambakboyo, wilayah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Jatirogo, wilayah barat berbatasan dengan
Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, dan wilayah utara
berbatasan dengan Laut Jawa.
b. Data Demografi
Saat ini Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban memiliki
cakupan layanan jumlah penduduk sekitar 36.579 jiwa yang
tersebar pada 14 desa yang tergambar pada tabel berikut.
2. Dokter Gigi 1
3 Apoteker 1
4 Bidan 16
5. Perawat 7
6 Perawat Gigi -
7 Sanitarian 1
8. Asisten Apoteker 1
9. Korim -
9. Tenaga Administrasi 2
10. Nutrisionis 1
13. Laborat 1
12. Supir 2
13. Sukwan 8
14. Bidan 1
JUMLAH 43
Sumber : Data Dasar Puskesmas Bulu Tahun 2016
d. Misi Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut
diatas, Puskesmas Bulu memiliki 4 misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar dengan
pelayanan prima.
2. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam menciptakan
lingkungan yang sehat dan aman.
3. Mengembangkan sarana prasarana yang mengutamakan
kwalitas pelayanan.
4. Meningkatkan pengetahuan kemampuan masyarakat menuju
kemandirian hidup sehat.
e. Struktur Organisasi
Puskesmas Bulu dipimpin oleh Kepala Puskesmas dan
dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Staf Fungsional.
Secara skematis Struktur Organisasi Puskesmas Bulu dapat
digambarkan sebagai berikut:
g. Tata nilai
Tata nilai yang disepakati oleh seluruh karyawan Puskesmas Bulu
adalah :
Kami bangga dipercaya menjadi petugas yang
bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, oleh karena itu kami mempunyai tata nilai :
1. PELAYANAN PRIMA
Melayani selalu dengan prinsip 3S
2. EMPATI (Melayani Sepenuh Hati)
3. SOLIDARITAS
Puskesmas yang memiliki rasa kebersamaan yang tinggi.
4. OBJEKTIF
Menegakkan diangnosa sesuai dengan keadaan pasien.
5. NYAMAN
Puskesmas yang memberikan rasa nyaman kepada setiap
pasiennya.
6. ADIL
Pelayanan yang merata dan tidak membeda bedakan.
2. Kebijakan Mutu
Jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Bulu
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan Kebijakan Mutu Puskesmas Bulu sebagai berikut
:
a. Sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas.
b. Berpedoman kepada Dokumen Mutu yaitu Manual Mutu, Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
c. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan
perbaikan terus menerus untuk efektifitas dan Sistem
Manajemen Mutu.
B. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
standar akreditasi Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum
sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, kebijakan
mutu Puskesmas, manajemen sumberdaya, proses pelayanan yang
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas mempunyai tanggung jawab :
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses
yang ada di dalam proses pelayanan.
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat
serta bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung semua proses.
b. Wakil Manajemen Mutu Puskesmas mempunyai tanggung jawab :
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas.
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
c. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perkesmas. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan,
kefarmasian dan laboratorium. dan penanggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
Mempunyai tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan
sistem yang berada dibawah tanggung jawabnya.
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis
proses yang terkait dengan unit masing-masing.
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerus.
3. Kebijakan
a. Sistim Manajemen Mutu Puskesmas Bulu merupakan penjabaran
dan penerapan dari kebijakan pemerintah tentang pelayanan
4. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup
sertifikasi akreditasi Puskesmas.
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Bulu dalam
membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan
upaya Puskesmas maupun upaya kesehatan perorangan, yang
bertujuan untuk:
a. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan
tanggung jawab personil manajemen yang mempengaruhi sistem
mutu dan memberikan prosedur umum kegiatan yang berkaitan
dengan sistem mutu.
A. PERSYARATAN
1. Persyaratan Umum
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban menetapkan,
mendokumentasikan, memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem
Manajemen Mutu akreditasi. Sistem ini disusun untuk memastikan
telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses verifikasi dan pengukuran terhadap pelayanan guna menjamin
dilaksanakannya pengendalian persyaratan, proses serta verifikasi
dan pengukuran terhadap proses maupun output guna menjamin
terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan Puskesmas Bulu.
2. Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban melaksanakan
pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu terhadap kebijakan
mutu, sasaran mutu, dokumen-dokumen lain yang disyaratkan
oleh Standar Akreditasi Puskesmas serta prosedur yang
diperlukan untuk memastikan efektifitas perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian proses serta rekaman mutu.
b. Manual Mutu
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban menetapkan dan
memelihara Manual Mutu. Panduan Sistem Manajemen Mutu ini
menetapkan dasar dan pedoman dalam memberikan produk jasa
pelayanan yang dapat diterima oleh pelanggan Puskesmas Bulu
serta memuat ketentuan untuk menjaga proses pemberian
pelayanan tersebut agar selalu terkendali.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu
yang disusun di Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban meliputi:
a. Dokumen level 1 : Kebijakan Mutu, Pedoman/Manual Mutu dan
Sasaran Mutu
b. Dokumen level 2 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
C. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab
Kepala Puskesmas, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab Pelayanan
Klinis (UKP), dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggungjawab
c. Pendistribusian
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu
“Dokumen Terkendali”dan “Dokumen Tidak Terkendali”,
pendistribusiannya dibawah tanggung jawab Wakil Manajemen Mutu
Puskesmas Bulu.
DOKUMEN INDUK
Nomor :
Berlaku Tanggal :
DOKUMEN KADALUWARSA
Nomor :
Berlaku Tanggal :
f. Perubahan
Setiap perubahan / revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari
masukan penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perkesmas, penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan,
kefarmasian dan laboratorium, dan penanggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan,
temuan hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko, Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) atau Tim
Keluhan Pelanggan kepada Wakil Manajemen Mutu ataupun karena
adanya perubahan kebijakan manajemen dan dibahas dalam Rapat
Tinjauan Manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi
pada lembar revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Wakil
Manajemen Mutu dan persetujuan ditanda tangani oleh Wakil
Manajemen Mutu sebagai bukti persetujuan. Tanggal berlakunya
revisi ditulis pada kolom tanggal.
g. Tinjauan Dokumen
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala
Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban akan
melakukan peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk
menilai efektivitas dan kecocokan sistem mutu yang
berkesinambungan dalam penerapannya sehingga dapat
mengindentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban
bertanggung jawab untuk menentukan, mendokumentasikan,
menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu secara
berkesinambungan. Melalui koordinasi dengan Kepala Puskesmas Bulu
dilakukan penetapan tanggung jawab tim, penetapan kebijakan mutu,
sasaran mutu, penetapan uraian tugas, penunjukan Wakil Manajemen
Mutu dan tim yang lainnya yang terkait, peninjauan terhadap penerapan
system manajemen mutu dilakukan secara periodik dalam pengelolaan
sistem manajemen mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu sebagaimana ditetapkan oleh manajemen,
mendefinisikan komitmen terhadap mutu pada Puskesmas Bulu
Kabupaten Tuban. Manajemen akan menjamin bahwa kebijakan mutu ini
dipahami, diimplementasikan dan dipelihara diseluruh tingkatan
organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan ditinjau oleh
manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk
menjamin relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi.
2. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan
sasaran mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan
mengacu kepada standar kinerja dan layanan yang ditetapkan,yang
meliputi indikator Pelayanan Administrasi dan Manajemen, indikator
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan indikator penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Bulu yang
diuraikan secara terinci.
Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh
Puskesmas Bulu serta mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan target kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, yang
diuraikan sebagai berikut :
No Bidang Indikator Standart Target
.
I. ADMINISTRASI
dan
MANAJEMEN
A. Tata Usaha
danKesekretari
atan
1. Keuangan Input :
1. Ketersediaan SDM 100 70
Proses
1. Ketepatan waktu
penyusunan laporan 100 75
keuangan.
2. Ketepatan waktu 100 70
pemberian jasa pelayanan.
3. Kepatuhan terhadap SOP :
a. SOP Pelaporan 100 80
b. SOP Pembukuan 100 80
c. SOP Audit Keuangan 100 80
d. SOP Evaluasi 100 80
Keuangan
Ouput
1. Ketepatan laporan ke
dinas kesehatan kurang
100 80
dari tanggal 10 setiap
bulan
2. Kepegawaian Input
1. Ketersediaan SDM 100 75
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan Sarana dan 100 80
Prasarana
4. Ketersediaan Pedoman 100 80
dan Aturan Kepegawaian
Proses
1. SIPO ( Sistem Informasi 100 80
Pegawai Online)
2. Ketepatan waktu 100 80
pengusulan kenaikan
pangkat.
3. Kepatuhanterhadap SOP :
a. SOP Pelapaoran 100 80
Kepegawaian 100 80
b. SOP Data Kepagawaian 100 80
c. SOP Kenaikan Gaji 100 80
Berkala
d. SOP Kenaikan Pangkat
4. Ketepatan laporan ke 100 80
dinas kesehatan kurang
dari tanggal 10 setiap
bulan
Output
1. Adanya Data tentang 100 80
kepegawaian
2. Pendataan kepegawaian 100 70
Proses
1. Kepatuhan kepada SOP 100 80
pencatatan barang
2. Pelaporan melalui ASPAK 100 80
3. Ketepatan jadwal kalibrasi 100 80
4. Ketepatan jadwal 100 80
pemeliharaan alat/ barang
OUPUT
1. Jumlah alat/ barang yang 100 50
di kalibrasi
2. umlah alat/ barang yang 100 80
di pelihara
3. Kelengkapan data 100 80
inventaris
Proses:
1. Ketepatan pelaporan 100 80
tentang program
Puskesmas
2. Kelengkapan SOP :
a. SOP Pelaporan 100 80
Program 100 80
b. SOP Pengumpulan 10 80
Data
c. SOP Evaluasi data
II. UPAYA
KESEHATAN
PELAYANAN
(UKP)
1. Ruang Input:
pemeriksaan
umum
1. Ketersediaan dokter 100 80
2. Ketersediaan sarana dan
100 80
prasarana
Proses:
1. Waktu tunggu ruang 100 70
pemeriksaan ≤ 30 menit
2. Waktu pelayanan
pemeriksaan umum ≤ 15 100 70
menit
3. Pemeriksaan fisik sesuai
dengan SOP (SOP tensi,
100 70
SOP pemeriksaan fisik,
SOP anamnese)
4. Ketepatan identifikasi
100 70
pasien
5. Kelengkapan sarana
100 70
prasarana
Output
1. Peningkatan kualitas
100 70
pelayanan
2. Kepuasan pelanggan 90 80
2. Loket Input:
1. Pemberi pelayanan
100 70
rekam medis
2. Ketersedian sarana
100 80
prasarana
Proses :
1. Waktu pelayanan loket
pendaftaran pasien ≤ 10 100 70
menit (SOP pendaftaran)
2. Penulisan identitas pasien
100 80
secara lengkap
3. Petugas loket pendaftaran
memberi informasi 100 70
kepada pasien (sesuai
Output :
1. Kepuasan pelanggan 90 80
2. Tingkat ketepatan dalam
100 70
melayani pasien
3. Peningkatan kepuasan
100 80
pelanggan
Output :
1. Peningkatan Kualitas
100 70
pelayanan
2. Tingkat Ketepatan dalam
100 70
melayani pasien
3. Tingkat Kepuasan Pasien
(kunjungan pasien 90 80
bertambah)
4. Laborat Input:
1. Ketersediaan pegawai
100 90
laboratorium
2.
FasilitasdanPeralatanLabo 100 70
ratorium
Proses
1. Waktu tunggu pelayanan
laboratorium ≤ 120 menit
100 80
(berlaku untuk pasien rawat
jalan dan non BTA)
2. Tidak adanya kejadian
tertukar spesimen 100 100
pemeriksaan
3. Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil 100 100
pemeriksaan laboratorium
4. Ketepatan identifikasi 100 60
Output :
1. Peningkatan Kualitas
100 80
pelayanan
2. Tingkat Ketepatan dalam
100 80
melayani pasien
3. Tingkat Kepuasan Pasien
meningkat ( kunjungan 100 70
pasien bertambah)
Proses
1. Ketersediaan Formularium
(Paling lama 3 tahun 100 80
terakhir)
2. Waktu tunggu pelayanan
100 80
resep obat jadi ≤ 15 menit
3. Waktu tunggu pelayanan
resep obat racikan ≤ 30 100 80
menit
4. Peresepan Sesuai
100 80
Formularium
5. Tidak adanya kejadian
100 80
kesalahan pemberian obat
6. Kelengkapan sarana dan
100 70
prasarana
7. Kepatuhan terhadap SOP
(SOP Penyimpanan Obat,
SOP Pengadaan Obat, 100 80
SOP Pemberian Obat, SOP
Obat Kadaluarasa)
Output
1. Ketepatan dan kecepatan
pelayanan di Ruang 100 80
Farmasi sesuai SOP
2. Peningkatan Kualitas
100 70
pelayanan
3. Tingkat Ketepatan dalam
100 80
melayani pasien
4. Tingkat Kepuasan Pasien
meningkat 100 80
PROSES
1. Pengisian kartu ibu
100 70
beserta SOAP
2. Melakukan pasang dan
cabut implan sesuai 100 70
dengan SOP
OUTPUT
1. Kepuasan pelanggan 90 80
7. UGD INPUT
1. Ketersedian dokter dan
100 70
perawat
2. Sarana dan prasarana 100 50
3. Pengisian informed consent
sebelum melakukan 100 70
tindakan
Proses
1. Kunjungan dokter dan
100 70
perawat ≤ 10 menit
2. Angka kejadian infeksi
100 80
pasca hecting
Output
Kepuasan pelanggan 90 80
Proses
Pemasangan infus sesuai
100 80
SOP
Output
1. Pemasangan infus
dikerjakan dengan baik 100 80
dengan tenaga terlatih
2. Kepuasan pelanggan 90 80
III. UPAYA
KESEHATAN
MASYARAKAT
(UKM)
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada pencatatan
100 70
dan pelaporan
OUTPUT
1. Desa siaga aktif capaian
100 90
118% target 85%
2. Desa siaga aktif puri
100 10
capaian 0% target 11%
3. Desa siaga aktif madya
100 90
dibina 125% target 8%
2. INPUT
Pemberdayaaa
n Masyarakat
Dalam PHBS
2.1 Pengkajian 1. Ketersediaan SDM
perilaku hidup 100 80
bersih & sehat
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan Pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Rumah tangga dikaji 125%
100 90
target 20%
2. Rumah tangga sehat 10
indikator 70,75% target 100 80
53%
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2.Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Kelompokrumahtangga
(posyandu) 31,88% target 100 70
6 kl xjumlahposyandu
2. Institusipendidikan 35,48%
target target 2 kl xtotal 100 70
saranapendidikan
3. Pondokpesantren 122%
100 70
target 41%
4. PEMBENTUK INPUT
AN /
PENGEMBA
NGAN
UPAYA
KESEHATAN
BERSUMBER
DAYA
MASYARAK
AT (UKBM)
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Posyandu purnama
100 80
mandiri 125% target 56%
2. Posyandu puri yang
menjadi taman posyandu 100 80
95,76% target 43%
3. Posyandu puri yang
100 100
dibina 125% target 43%
4. UKBM yang dibina 125%
100 100
target 2 %
5. PENYULUH INPUT
AN NAPZA
1. Ketersediaan SDM 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2.Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Penyuluhannapza 5,29%
100 50
target 22%
PROSES
1. kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 70
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Pengawasan sarana air
bersih pencapaian 79% 100 80
target 90%
2. Sarana air bersih
memenuhi syarat
100 70
pencapaian 67.63% target
82%
3. Jumlah penduduk akses air
bersih pencapain 87,26% 100 80
target 84%
2.PENYEHATA INPUT
N MAKANAN
DAN MINUMAN
1. Ketersediaaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 60
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
OUTPUT
1. Pembinaan TPM
pencapaian 89,91% target 100 80
95%
2. TPM memenuhi syarat
pencapaian 73% target 100 70
77%
5. PENYEHATA INPUT
N
PERUMAHA
N&
SANITASI
DASAR
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 60
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
PROSES
1. kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 70
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Pembinaan sanitai
perumahan pencapaian 100 70
61,21% target 93%
2. Jumlah rumah memenuhi
syarat pencapaian 100 70
59,57% target 88%
4.PEMBINAAN INPUT
TEMPAT
TEMPAT UMUM
(TTU)
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 60
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
PROSES
1. kepatuhan pada SOP 100 80
OUTPUT
1. Pembinaan TTU
Pencapaian 86,32% 100 80
target 92%
2. TTU memenuhi syarat
pencapaian 71,82% 100 80
target 86%
5. SANITASI INPUT
TOTAL
BERBASIS
MASYARAK
AT
(STBM)
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 60
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 70
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Penduduk akses jamban
pencapaian 77,9% target 100 80
75%
2. Desa ODF Pencapaian 0%
100 10
target 15%
3. Pelaksanaan kegiatan
STBM oleh PKM
100 90
pencapaian 142% target
60%
III. UPAYA
PERBAIKAN
GIZI
MASYARAKAT
1. INPUT
PelayananGizi
Masyarakat
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 70
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
PROSES
1. kepatuhan pada SOP 100 80
OUTPUT
1. Pemberian vit.A dosis
tinggi pada anak balita
100 80
2x/th capaian 100%
target 97%
3. Pemberian tablet Fe
pada bumil capaian 100 80
86,6% target 91,2%
3. Bumil KEK capaian
100 80
100% target 7,7%
2.Penanganan INPUT
gangguan gizi
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 70
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 70
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 80
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Balita gizi buruk mendapat
perawatan capaian 100% 100 90
target 100%
2. MPASI pada balita umur 6
s/d 24 bulan capaian 100% 100 90
target 100%
3. Pemberian PMT pemulihan
balita gizi buruk capaian 100 80
71,74% target 100%
4. Penanganan balita bawah
garis merah toleransi
kurang dari 15% capaian
100% target 100%
5. Cakupan rumah tangga
yang mengkonsumsi garam
beriodium pencapaian
100% target 100%
3.Pemantauan INPUT
Status Gizi
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
OUTPUT
1. Desa bebas rawan gizi
pencapain 107% target 100 80
80%
2. Balita naik badanya
pencapaian 79,42% target 100 80
82%
3. Balita yang di timbang
berat badanya
100 80
pencapaian 109.7% target
88%
IV. KESEHATAN
IBU DAN ANAK
1. Kesehatan INPUT
Ibu
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Pencapain k4 95,11%
100 80
target 95%
2. Persalinan oleh NAKES
pencapaian 103,63 target 100 80
95%
3. Pelayanan Nifas lengkap
pencapaian 102,61% 100 80
target 95%
4. Komplikasi kebidanan di
tangani penapaian 100 80
85,65% target 80%
2. Kesehatan INPUT
Bayi
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
OUTPUT
1. Neonatal komplikasi di
tangani pencapaian 85% 100 80
target 85%
2. Pelayanan KN Lengkap
pencapaian 10,68% target 100 80
97%
3. Pelayanan bayi paripurna
pencapaian 103,97% 100 80
target 95%
3. Upaya INPUT
kesehatan
balita &
Apras
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 80
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Pelayanan kesehatan
ABAL pencapian 107,82% 100 80
target 90%
2. Pelayanan kesehatan
APRAS pencapaian 125% 100 80
target 90%
4. Upaya INPUT
kesehatan anak
usia sekolah &
remaja
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada
100 80
pencatatan dan pelaporan
OUTPUT
1. Penjaringan kesehatan 100 80
5. Pelayanan INPUT
Keluaraga
Berencana
1. Ketersediaan SDM 100 80
2. Kompetensi SDM 100 80
3. Ketersediaan sarana
100 80
prasarana
4. Ketersediaan pedoman 100 80
PROSES
1. Kepatuhan pada SOP 100 80
2. Ketepatan pada pencatatan
100 80
dan pelaporan
OUTPUT
1. Cakupan peserta KB aktif
100 80
pencapaian 109,56% target
2 UKS Input
- Tersedianya SDM 100 80
- Tersedianya sarana dan
100 70
prasarana
Proses
- Penjaringan kesehatan
siswa SD/ MI/ SMP/ MTS/ 100 80
SMA/ MA
Output
- Semua siswa terskrening
3 Program Input
PERKESMAS
- Ketersedian SDM 100 80
- Tersedianya sarana dan
100 60
prasarana
Proses
- Cakupan kunjungan
100 60
sasaran PHN
Output
- Tercapainya sasaran PHN 100 60
- Kelengkapan data 100 80
pelaporan Pelayanan di
Puskesmas
- Kelengkapan Data 100 80
pelaporan Kegiatan
program
PROSES
- Pengisian kartu ibu
100 70
beserta SOAP
- Melakukan pasang dan 100 70
OUTPUT
- Kepuasan pelanggan 90 80
1) Kepala Puskesmas
Tanggung jawab:
1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Bulu.
2. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap
keputusan strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap
proses yang ada di dalam proses pelayanan.
3. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat
serta bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung semua proses perbaikan mutu.
Wewenang:
1. Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung
yang terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu.
2. Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim
Penyusun Manual Mutu.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban dalam rangka untuk
mengevaluasi kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan
dalam sasaran mutu dilakukan melalui media komunikasi internal yang
dapat berupa rapat koordinasi, memorandum, papan pengumuman,
surat keputusan, meeting, breefing, konseling, dokumen-dokumen
Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain dengan ditetapkan Kebijakan dan
Prosedur Komunikasi Internal sebagai berikut:
Jenis Jadwal
No. Unit Terkait Ket.
Kegiatan Pelaksanaan
1. Kegiatan apel Hari senin jam Seluruh Staf Induk
pagi 07.30 Puskesmas
3. Pertemuan Setiap hari jumat Bidan Koordinator
bidan dan Bidan Desa
koordinator dan
bidan desa
5. Lokakarya mini Minggu I setiap Seluruh Staf
bulanan bulan. Puskesmas Bulu
A. UMUM
Manajemen Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban memiliki kebijakan untuk
selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu
organisasi dan peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) yang sedikitnya dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.Rapat
Tinjauan Manajemen ini adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas
dan kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan
mutu dan sasaran mutu di Puskesmas Bulu
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan
dan tindakan yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya.
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan
pelayanan.
3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan.
4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen
Mutu, terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu.
1. Umum
Manajemen selalu berusaha bahwa sumber daya manusia yang
ada dilatih secara memadai, sehingga memungkinkan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan secara efisien.
D. LINGKUNGAN KERJA
Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan
berbagai upaya antara lain :
1) Kegiatan kebersihan:
1) Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari.
2) Pemantauan kebersihan luar gedung setiap hari.
2) Kegiatan penghematan:
1. Kegiatan pemantauan pemanfaatan air setiap hari.
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap
bulan.
a. Umum
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban merencanakan dan
menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses
peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diperlukan
yang bertujuan :
a. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan upaya kepada
masyarakat.
b. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan.
c. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem
Manajemen Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan,
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.
b. Kepuasan Pelanggan
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen
Mutu, Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban memantau informasi
tentang persepsi masyarakat mengenai apakah Puskesmas Bulu
Kabupaten Tuban telah memenuhi harapan dan memberikan
kepuasan dalam memberikan pelayanan upaya kepada
masyarakat. Metode untuk memperoleh informasi dari masyarakat
dilakukan antara lain dengan dilakukan menggunakan kuisioner,
kotak puas/tidak puas, kotak saran, dan pengaduan langsung.
c. Audit Internal
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban dilakukan audit
internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan
pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan unit
terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas/tim yang
telah dibentuk dengan keputusan Kepala Puskesmas Bulu Audit
g. Analisis Data
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan upaya kepada
masyarakat yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan
efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi
peningkatan secara terus menerus yang dapat dilakukan.Analisis
ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan
h. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban secara terus menerus
meningkatkan sistem manajemen mutu layanan upaya kepada
masyarakat dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran
mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan
pencegahan serta tinjauan manajemen. Puskesmas Bulu
Kabupaten Tuban akan terus menerus melakukan peningkatan-
peningkatan pelayanan upaya sesuai dengan tuntutan dari
masyarakat.
j. Tindakan Pencegahan
Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau risiko-risiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidak sesuaian pada mutu layanan
upaya dengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen/ syarat.
2) Self assesment/ penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Wakil Manajemen Mutu.
3) Koreksi oleh Auditor.
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
6.1 Umum
Puskesmas Bulu Kabupaten Tuban merencanakan dan
menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses
peningkatan pelayanan klinis yang diperlukan yang bertujuan :
a. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/ layanan klinis.
b. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu.
c. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem
Manajemen Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan,
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.
a. Tindakan Koreksi
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas Bulu
pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk
untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidak
sesuaian mutu layanan klinis antara lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang
diperlukan agar ketidak sesuaian mutu layanan klinis tidak
akan terulang.
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan
klinis dilakukan secara benar.
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang
telah dilakukan.
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai.
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi.
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan
sasaran mutu Puskesmas Bulu .
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari
proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan klinis.
8) Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP).
9) Komplain dari pelanggan Puskesmas Bulu atau pihak-pihak
yang dapat diidentifikasi secara jelas.
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait.
11) Ketidak sesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses
monitoring dan pengukuran dari pelayanan klinis.
12) Ketidak sesuaian yang ditemukan setiap personil
dituangkan dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan
diajukan kepada Wakil Manajemen Mutu untuk segera
dilakukan tindakan perbaikan.
b. Tindakan Pencegahan
Wakil Manajemen Mutu dengan bagian terkait melakukan
tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau risiko-risiko yang berpotensi
menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
klinis dengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen/ syarat.
2) Self assesment/ penelitian oleh Tim Audit Internal atas
permintaan Wakil Manajemen Mutu.
3) Koreksi oleh Auditor.
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM).