Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN PELAYANAN

KOMITE FARMASI DAN TERAPI


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2019

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM

Jl. Majapahit No.62

Mataram
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat yang tiada putus-putusnya sehingga pembuatan pedoman
Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Universitas Mataram ini terselesaikan
dengan baik dan lancar. Pedoman ini akan dijadikan sebagai panduan pelayanan
komite farmasi dan terapi Rumah Sakit Universitas Mataram. Dengan dibuatnya
pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan
kinerja Komite Farmasi dan Terapi RS. Dengan tersusunnya pedoman pelayanan
Komite Farmasi dan Terapi tahun 2019 ini semoga dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja Komite Farmasi dan Terapi Universitas Mataram, sehingga
dapat memberikan masukan kebijakan dalam mengambil kebijakan terutama
kaitannya dengan pelayanan farmasi di RS. Universitas Mataram. Buku ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat
kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.

Ketua Komite Farmasi dan Terapi

dr. Ilsa Hunaifi, SpS


NIP. 198105312005011001
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................2
BAB 2 STANDAR KETENAGAAN......................................................................5
BAB 3 STANDAR FASILITAS..............................................................................6
BAB 4 TATA LAKSANA PELAYANAN...............................................................8
BAB 5 LOGISTIK.................................................................................................10
BAB 6 KESELAMATAN PASIEN......................................................................11
BAB 7 KESELAMATAN KERJA.........................................................................13
BAB 8 PENUTUP.................................................................................................14

1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan,
merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan
pemulihan bagi pasien.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan.
Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Obat
juga menyerap dana yang cukup besar dari biaya kesehatan yaitu mencapai
40%-60% dari total anggaran pelayanan kesehatan dan terus menunjukkan
tren yang meningkat. Di samping itu, perkembangan ilmu teknologi dan
peluang pasar yang besar dan kompetitif membuat obat berkembang semakin
banyak, dari munculnya jenis obat baru ataupun bertambahnya variasi merek,
dosis dan bentuk sediaan. Semakin bervariasinya obat baru tentu menambah
alternatif solusi untuk permasalahan terkait ketidaktersediaan obat, namun
juga semakin membuka kesempatan penyalahgunaan, penggunaan yang tidak
efektif dan efisien, dan juga komersialisasi pasien. Untuk menghindari hal
tersebut, Untuk menghindari hal tersebut, obat perlu dikelola dengan baik
sehingga obat digunakan secara efektif dan efisien.
Pengelolaan obat yang kurang professional akan menjadi
permasalahan yang besar mengingat banyak celah untuk terjadi kelalaian atau
penyalahgunaan di dalamnya. Untuk itu perlu dibentuk suatu Komite Farmasi

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

dan Terapi (KFT) yang dapat menjadi pengarah kebijakan maupun


memberikan fungsi pengawasan sehingga obat di rumah sakit dapat dikelola
dengan efektif, efisien dan berpihak pada kepentingan pasien.

1.2. TUJUAN PEDOMAN


1. Tujuan Umum
a. Sebagai pedoman KFT dalam melakukan fungsi pengarahan dan
pengawasan dalam pengelolaan obat
2. Tujuan khusus
a. Sebagai pedoman KFT untuk membuat formulasi kebijakan mengenai
obat
b. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan
c. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
d. Menerapkan pengawasan terhadap pengelolaan sediaan farmasi
khususnya yang berhubungan dengan keamanan obat bagi pasien
e. Sebagai pedoman penyusunan dan pengelolaan formularium rumah
sakit

1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Aktifitas yang berhubungan dengan pengelolaan formularium rumah sakit
 Pembuatan formularium rumah sakit
 Membuat pertimbangan obat baru dan pengeluaran obat dari
formularium
 Melakukan evaluasi formularium rumah sakit tiap satu tahun sekali
 Melakukan evaluasi kepatuhan pelayanan terhadap formularium
rumah sakit
2. Aktifitas yang berhubungan dengan pemantauan obat baru
 Evaluasi penggunaan obat baru
3. Aktifitas yang berhubungan dengan pengawasan ESO
 Mengkoordinasi pelaporan dan pemantauan ESO
4. Mensosialisasikan informasi tentang kebijakan atau rekomendasi TFT yang
telah disetujui kepada seluruh staf professional kesehatan di rumah sakit

1.4. BATASAN OPERASIONAL


Batasan operasional dari KFT mencakup proses :

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

1. Pembuatan dan pengelolaan formularium rumah sakit yang meliputi


kegiatan pengumpulan angket usulan, penyusunan, evaluasi usulan baru,
revisi dan evaluasi kepatuhan staf medis pada formularium rumah sakit
2. Melakukan evaluasi dan pemantauan obat baru di rumah sakit,
melakukan evaluasi laporan adanya ROTD atau ESO sebagai bahan
rekomendasi penggunaan obat baru tersebut di rumah sakit
3. Melakukan evaluasi terhadap hasil laporan ESO dan ROTD secara rutin

1.5. LANDASAN HUKUM


1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
5. Juklak Dirjen Yanmed 0428/1989 dan Juknis Dirjen Yanmed 1467/1989
tentang pembentukan KFT di rumah sakit

4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Ketua KFT adalah seorang dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP)
di rumah sakit
2. Sekretaris KFT adalah Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
3. Anggota KFT adalah dokter yang memiliki SIP, apoteker yang memiliki
SIPA, perawat yang memiliki SIP dan perwakilan dari manajemen rumah
sakit

2.2. PENGATURAN JAGA


Tidak ada pengaturan jaga. Pengumpulan dokumen dilakukan oleh
sekretaris KFT.

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk menunjang kelancaran KFT dalam melaksanakan tugas dan


kewajibannya, KFT memerlukan fasilitas sebagai berikut :
1. Fasilitas ruangan dan peralatan
1) Berada dalam lingkungan rumah sakit
2) Tersedia meja dan rak untuk menyimpan arsip dokumen

2. Peralatan Kantor
1) Furniture (meja dan rak untuk menyimpan arsip dokumen)
2) Alat tulis kantor
3) Komputer

Fasilitas ruangan dan peralatan kantor KFT digabungkan dengan ruangan


sekretaris KFT yaitu ruang Kepala Instalasi Farmasi.

6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. PENGELOLAAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT


Formularium rumah sakit adalah dokumen yang berisi kumpulan
daftar obat yang digunakan oleh profesional kesehatan di rumah sakit yang
disusun secara bersama oleh pengguna dibawah koordinasi KFT pada
masing-masing rumah sakit, yang direvisi secara terus-menerus untuk
mengoptimasi pelayanan pasien.
Formularium rumah sakit dibuat dengan tujuan:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan obat di rumah sakit
b. Meningkatkan efisiensi stok obat yang ada di rumah sakit
c. Menyediakan informasi bagi staf medik untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan pemilihan produk obat yang telah disetujui untuk
digunakan di rumah sakit.

2. Penyusunan Formularium
A. Proses Penyusunan Formularium
Dalam menentukan item obat yang masuk dalam formularium rumah
sakit, dilakukan dengan mengikuti tahapan berikut:
a. KFT membuat angket yang berisi macam-macam obat yang disebar
kepada dokter sesuai dengan spesialisasi dokter
b. Dokter mengisi angket obat yang diusulkan untuk ada di formularium
berdasarkan standar terapi
c. Angket dikumpulkan dan obat dikelompokkan berdasarkan kelas terapi
d. Membahas usulan dalam rapat KFT, jika diperlukan, dapat meminta
masukan dari pakar
e. Rancangan hasil KFT dikembalikan ke masing-masing KSM untuk
mendapat umpan balik
f. Membahas hasil umpan balik dari KSM
g. Menetapkan daftar obat yang masuk formularium

7
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

h. Menyusun kebijakan atau pedoman untuk implementasi


i. Melakukan sosialisasi mengenai formularium kepada staf medik dan
melakukan monitoring penggunaan obat berdasarkan formularium
rumah sakit.

B. Isi Formularium
Formularium berisi tiga bagian utama:
 Informasi kebijakan dan prosedur rumah sakit tentang penggunaan
obat
 Daftar obat
 Lampiran

4.2. PEMBERLAKUAN DAN DISTRIBUSI FORMULARIUM


1. Pemberlakuan Formularium
Kepatuhan penggunaan formularium memerlukan dukungan
pimpinan rumah sakit berupa surat keputusan tentang pemberlakuan
formularium. Sosialisasi dilakukan kepada seluruh professional kesehatan
dengan cara pertemuan, edaran, atau pendistribusian formularium rumah
sakit kepada tiap SMF dan ruang perawatan.

2. Distribusi Formularium
Formularium didistribusikan kepada:
 Unit pelayanan untuk rawat jalan, rawat inap, rawat darurat
 Instalasi farmasi
 Direktur Rumah Sakit
 Anggota Staf Medis dan Apoteker
 Bagian lain yang dianggap perlu

8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

4.3. PEMUTAKHIRAN FORMULARIUM


Pemutakhiran formularium merupakan salah satu faktor penting untuk
menjamin penggunaan formularium. Teknik pemutakhiran formularium
meliputi :
a. Pengkajian Penggunaan Obat
KFT melakukan pengkajian penggunaan dari beberapa kelas terapi
obat setiap tahun. Obat yang diprioritaskan untuk dikaji meliputi:
 Obat yang diduga banyak dilakukan secara tidak rasional (contoh :
antibiotik)
 Obat yang sedang dievaluasi apakah akan dimasukkan, dikeluarkan
atau dipertahankan sebagai obat formularium
b. Penambahan dan Penghapusan Obat dari Formularium
Penambahan obat ke dalam formularium dilakukan melalui
pengusulan :
 Permohonan secara resmi dokter kepada KFT
 Permohonan yang diajukan setidaknya memuat informasi :
a. Alasan pengusulan (bila sebelumnya obat tidak ada di formularium)
b. Alasan mengapa obat yang diajukan lebih baik daripada yang sudah
ada di dalam formularium
c. Menyebutkan dan melampirkan referensi yang mendukung
pengusulan

Kriteria penghapusan obat dari formularium :


1) Obat tidak beredar lagi di pasaran
2) Obat termasuk stok macet dan tidak digunakan lagi
3) Ada obat baru yang lebih cost effective
4) Obat yang setelah dievaluasi memiliki resiko lebih tinggi daripada
manfaatnya

9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB V
LOGISTIK

5.1. TUJUAN
1. Mengelola bekal kesehatan yang efektif dan efesien
2. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan
3. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kesehatan terutama yang
berkaitan dengan obat
4. Mewujudkan Sistem Informasi Manajemen berdaya guna dan tepat guna
5. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

5.2. PENGADAAN FORMULARIUM


Dalam pengadaan formularium, KFT melalui unit logistik RS
Universitas membuat buku formularium dengan cara mencetak di percetakan
yang telah ditentukan oleh unit logistik.

10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Untuk mengurangi variasi dan meningkatkan keselamatan pasien yang bisa


diterima /akseptabel dari suatu pemesanan atau penulisan resep yang lengkap
adalah sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. Data yang penting untuk mengidentifikasi pasien secara akurat dan
dilakukan identifikasi pada saat pemberian obat mengikuti panduan
identifikasi yang berlaku.
2. Elemen-elemen dari pemesanan atau penulisan resep
a. Nama generik atau nama dagang adalah akseptabel.
b. Bilamana indikasi untuk penggunaan diperlukan pada suatu PRN (pro
re nata, atau “bila perlu”) atau pesanan obat yang lain harus jelas
ditulis.
c. Sikap hati-hati atau prosedur yang khusus untuk pemesanan obat
dengan nama yang nama-obat-rupa–ucapan-mirip/’NORUM’ (look-
alike, sound-alike) mengikuti panduan obat yang perlu diwaspadai
yang berlaku.
3. Apabila pemesanan obat tidak lengkap, tidak terbaca atau tidak jelas maka
petugas yang melakukan pengkajian resep harus menghubungi dokter
penulis resep dan bila dokter yang bersangkutan tidak dapat dihubungi
maka petugas farmasi menghubungi petugas dari tempat asal pasien untuk
melihat catatan medik pasien atau menghubungi dokter jaga untuk
meminta bantuan.
4. Apabila dalam keadaan emergensi, permintaan obat dapat dilakukan lewat
telpon dengan mengikuti panduan komunikasi efektif yang berlaku, tetapi
tetap diikuti dengan penyerahan resep fisik kemudian ke Instalasi Farmasi.
5. Jenis pesanan untuk anak kurang dari 12 tahun harus yang berdasarkan
berat badan yang tercantum pada resep atau permintaan.
B. Monitoring kesalahan obat (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC/near misses). Proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan
obat dan KNC (near misses) mengikuti program keselamatan pasien rumah
sakit.

11
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

C. TFT melalui Instalasi Farmasi mengambil bagian dalam pelatihan staf yang
berhubungan dengan pencegahan kesalahan berdasarkan hasil rekomendasi
dari Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit melalui pemahaman jenis
kesalahan yang terjadi di rumah sakit maupun di rumah sakit lain dan
mengapa sampai terjadi KNC.

12
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

KFT merupakan tim yang bersifat fungsional dan bukanlah sebuah unit sehingga
tidak memiliki pedoman keselamatan kerja tersendiri. Sekretariat KFT bergabung
dengan ruang Kepala Instalasi Farmasi yang menjadi sau bagian dengan Farmasi
Rawat Inap sehingga Pedoman Keselamatan Kerja mengikuti Pedoman Pelayanan
Farmasi.

13
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VIII
PENUTUP

Buku pedoman ini diharapkan digunakan sebagai acuan bagi KFT untuk
menjalankan fungsinya. Formularium yang disusun oleh KFT merupakan
pedoman pemilihan dan penggunaan obat yang paling bermanfaat bagi pasien dan
akan mendorong penggunaan obat secara rasional di rumah sakit. Adanya
formularium di rumah sakit diharapkan dapat menyederhanakan penyediaan obat,
membatasi penggunaan obat yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi
pengobatan. Diharapkan dengan tersusunnya Pedoman Pelayanan KFT akan
memberikan sumbangan terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah
sakit.

14

Anda mungkin juga menyukai