dengan verba di dalam suatu klausa. Preposisi merupakan kata depan yang merupakan kata
tugas yang menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut
jenis kata verba dan kursi merupakan kata nomina yang dirangkaikan oleh kata depan di yang
merupakan preposisi yang menunjukkan hubungan tempat. Menjadi nenek duduk di kursi.
Seperti klausa selanjutnya ini, kakek menulis surat dengan pensil, kata menulis dalam klausa
tersebut yang merupakan sebuah kata verba, dan kata pensil merupakan kata nomina,
dirangkaikan oleh kata depan dengan yang menunjukkan hubungan kesetaraan atau cara.
Menjadi, kakek menulis surat dipensil. Berikut ini merupakan beberapa preposisi yang
menandai berbagai hubungan makna.
1. Tempat berada, yaitu preposisi (kata depan) di, pada, dalam, atas, dan antara. Contoh
penggunaanya.
3. Arah tujuan, yaitu preposisi (kata depan) ke, kepada, akan, dan terhadap. Contoh
penggunaanya.
5. Alat, yaitu preposisi (kata depan) dengan dan berkat. Contoh penggunaanya.
7. Hal atau masalah, yaitu preposisi(kata depan) tentang dan menganai. Contoh
penggunaanya.
8. Akibat, yaitu preposisi (kata depan) hingga/sehingga dan sampai. Selain itu preposisi
hingga/sehingga dan sampai juga menyatakan batas tempat dan batas waktu. Berikut
contoh penggunaannya.
9. Tujuan, yaitu preposisi (kata depan) untuk, guna, buat, dan bagi. Contoh
penggunaannya.
Melihat dari segi bentuknya preposisi dibagi menjadi dua yakni, preposisi tunggal dan
gabungan. Preposisi tunggal hanya terdiri dari atas satu kata. Bentuknya dapat berupa kata
dasar dan juga kata berafiks. Preposisi yang berupa kata dasar terdiri atas hanya satu morfem,
seperti akan, antara, atas, bagi, buat, untuk, demi, dalam, dari, dengan, di, hingga, sampai,
ke, oleh, pada, sejak, dan tentang. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya dalam
kalimat.
Preposisi yang berupa kata berafiks dibentuk dengan menambahkan afiks—baik berupa
prefiks, sufiks, maupun gabungan keduanya—pada bentuk dasar. Preposisi yang berupa kata
berprefiks adalah bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, dan terhadap.
Preposisi yang berupa kata bersufiks adalah bagaikan, seperti dalam kalimat berikut.
Sementara itu, preposisi yang berupa kata berprefiks dan bersufiks adalah melalui dan
mengenai, seperti dalam contoh berikut.
Preposisi gabungan terdiri atas dua preposisi yang berdampingan dan dua preposisi yang
berkorelasi. Preposisi yang berdampingan terdiri atas dua preposisi yang letaknya berurutan
atau berdampingan, seperti daripada, kepada, sampai dengan, sampai ke, dan selain dari.
Preposisi yang berkorelasi terdiri atas dua unsur yang dipakai berpasangan, tetapi terpisah
oleh kata atau frasa lain, seperti antara ... dan ..., dari ... hingga ..., dari ... sampai
(dengan) ..., dari ... sampai ke ..., dari ... ke ..., dari ... sampai ..., sejak ... hingga …, sejak ...
sampai ..., dan mulai … sampai (dengan) …. Berikut adalah beberapa contoh pemakaiannya.
Preposisi Nomina Lokatif satu preposisi dapat bergabung dengan dua nomina jika nomina
yang pertama mempunyai ciri lokatif, seperti yang tampak dalam kalimat berikut.
Kata dalam dan atas dalam contoh di atas berkelas kata nomina dan merupakan bagian dari
frasa nominal dalam lemari, atas truk, dan dalam peti, dan bukan frasa gabungan di dalam, ke
atas, dan dari dalam. Kata dalam dan atas dalam contoh di atas bersifat manasuka. Muncul
atau tidaknya kata itu dipengaruhi oleh ciri semantik dari nomina yang mengikutinya.
Misalnya, karena lemari, truk, dan peti berdimensi tiga, di lemari diartikan sama dengan di
dalam lemari, ke truk diartikan sama dengan ke atas truk, dan dari peti diartikan sama dengan
dari dalam peti. Preposisi gabungan di dalam dapat juga beralternasi dengan dalam saja,
khususnya jika nomina yang mengikutinya merujuk ke benda yang berdimensi tiga, seperti
dalam kalimat berikut.
http://id.oxforddictionaries.com/tata-bahasa/preposisi-dalam-bahasa-indonesia (diakses
pada 13 mei 2019)