Disusun oleh:
Kelompok 7
1
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan segala keniknamatan kepada
kami dan memberikan kelancaran terhadap penyusunan makalah ini. Terima kasih kami
ucapkan kepada
Wasalamualaikum wr. Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
I. Kata pengantar……………………………………………………………….2
II. Daftar isi……………………………………………………………………...3
III. Bab I Pendahuluan…………………………………………………………...4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..4
1.3 Tujuan Makalah………………………………………………………….4
IV. BAB II Pembahasan………………………………………………………..5
V. BAB III
3.1 Penutup…………………………………………………………………19
3.2 Kesimpulan……………………………………………………………..19
3.3 Saran……………………………………………………………………20
3.4 Daftar Pustaka………………………………………………………….21
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Lembaga eksekutif meliputi atas presiden yang dibantu oleh wakil presiden
dan kabinet.
c. Lembaga yudikatif yang menjalankan kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
Mahkamah Agung (MA).
4. Fungsi dari kelembagaan negara yang meliputi:
a. Fungsi MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun konstitusi
negara, mengangkat dan memberhentikan presiden/wakil presiden dan
menyusun Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Anggota MPR adalah
700 orang yaitu 500 anggota DPR dan 200 utusan golongan dan daerah.
Fungsi DPR adalah mengawasi jalannya pemerintahan dan bersama-sama
dengan pemerintah menyusun undang-undang. Anggota DPR adalah 500
orang yang dipilih melalui pemilu 5 tahun sekali.
b. Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang berkedudukan
sama dengan lembaga tinggi negara lainnya. Presiden juga berkedudukan
sebagai mandataris MPR yang berkewajiban menjalankan GBHN yang
ditetapkan MPR. Presiden mengangkat menteri dan kepala non departemen
setingkat menteri. Menurut UUD 1945 presiden dan wakil presiden dipilih
oleh MPR dengan suara terbanyak, menjabat selama 5 tahun dan dapat dipilih
kembali.
c. MA berfungsi melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan,memberi
nasihat dan administrasi. MA bersifat independen dan intervensi pemerintah.
d. Lembaga tinggi lainnya adalah BPK (Badan Pengawas Keuangan) dan DPA
(Dewan Pertimbangan Agung). Fungsi BPK adalah melakukan pemeriksaan
keuangan pemerintah. DPA berfungsi untuk memberi jawaban terhadap
pertanyaan presiden yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, termasuk
masalah politik, ekonomi, social budaya dan militer. Jumlah anggota DPA
adalah 45 orang yang diusulkan DPR dan diangkat presiden.
e. Daerah profinsi dikepalai oleh seorang gubernur dan daerah kabupaten/kota
dikepalai oleh seorang bupati/wali kota. Sejak diberlakukannya UU no
22/1999 tentang pemerintah daerah pada tanggal 1 januari 2001, kewenangan
pengelolaan daerah dititikberatkan ditingkat kabupaten/kota.
1. Konsep kekuasaan
Konsep kekuasaan negara menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut:
A. Kekuasaan di tangan Rakyat
a. Pembukaan UUD 1945 alenia IV
b. Pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945
c. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (1)
d. “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”.
e. Undang- Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2)
f. “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar”
B. Pembagian kekuasaan
Telah dijelaskan bahwa kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan
dilakukan menurut undang-undang dasar, oleh karena itu pembagian
kekuasaan menurut demokrasi sebagaimana tercantum dalam UUD1945
adalah sebagai berikut:
a. Kekuasaan Eksekutif, didelegasikan kepada presiden (pasal 4 ayat 1
UUD1945). “ Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintah menurut undang-undang dasar” .
b. Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Presiden,DPR dan DPD (pasal
5 ayat 2, pasal 19 dan pasal 22 c UUD 1945). “Presiden menetapkan
peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana
mestinya” (pasal 5 ayat(2)). “Susunan dan kedudukan Dewan
Perwakilan Daerah diatur dengan undang-undang***)” (pasal 22 C ayat
4).
6
c. Kekuasaan yudikatif, didelegasikan kepada Mahkamah Agung (pasal 24
ayat 1 UUD 1945). “Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan”
d. Kekuasaan inspektif, atau pengawasan didelegasikan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini
termuat dalam UUD 1945 pasal 20 ayat 1. “ Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membuat Undang-Undang *”.
7
Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada kekuasaan konsultatif, yang
ada dalam UUD lama, didelegasikan kepada Dewan Pertimbangan Agung
(DPA), pasal 16 UUD 1945. Mekanisme pendelegasian kekuasaan yang
demikian ini dalam khasanah ilmu hukum tatanegara dan ilmu politik dikenal
dengan istilah ‘Distribution Of Power’ yang merupakan unsur mutlak dari
negara Demokrasi.
C. Pembatasan kekuasaan
Menurut konsep UUD 1945 pembatasan dapat dilihat melalui proses
mekanisme 5 tahunan kekuasaan adalah sebagai berikut:
a. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945, kedaulatan politik rakyat dilaksanakan lewat
pemilu untuk memebentuk MPR dan DPR setiap 5 tahun sekali. MPR
memiliki kekuasaan melakukan perubahan UUD, melantik presiden dan
wakil, serta melakukan impeachmen terhadap presiden jika melanggar
konstitusi.
b. Pasal 20 A ayat “dewan perwakilan rakyat memiliki fungsi legislasi,
fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. **”
c. Rakyat kembali mengadakan pemilu setelah membentuk MPR dan DPR.
3. Konsep pengawasan
Menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
8
a. Pasal 1 ayat 2, rakyat memiliki kekuasaan tertinggi namun dilaksanakan dan
didistribusikan berdasarkan UUD. Berbeda dengan UUD lama sebelum
dilakukan amandemen, MPR yang memiliki kekuasaan tertinggi sebagai
penjelmaan kekuasaan rakyat. Maka menurut UUD hasil amandemen MPR
kekuasaannya menjadi terbatas, yaitu meliputi presiden dan wakil presiden
dan memberhentikan presiden sesuai masa jabatannya atau jikalau melanggar
UUD.
b. Pasal 2 ayat 1, MPR terdiri atas DPR dan DPD. Berdasarkan ketentuan
tersebut maka menurut UUD 1945 hasil amandemen MPR hanya dipilih
melalui pemilu.
c. Penjelasan UUD 1945 tentang DPR
4. Konsep partisipasi
Menurut UUD 1945 adalah:
1. Pasal 27 ayat 1.
“segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
2. Pasal 28
“kemerdekaan berserikat berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
3. Pasal 30 ayat 1
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.**”.
DEMOKRASI-DEMOKRASI DI INDONESIA
A. Demokrasi Parlementer
Pada masa ini terjadi kebebasan dalam berpartai politik. Terbentuk beberapa partai
politik di masa ini yaitu:
1. Masyumi (majelis syura muslimin indonesia)
2. PKI (partai komunis indonesia)
3. PBI (partai buruh indonesia)
4. Partai rakyat jelata
9
5. Partai kristen indonesia (parkindo)
6. PSI (partai sosialis indonesia)
7. PRS (partai rakyat sosialis)
8. PKRI (partai katolik republik indonesia)
9. Persatuan rakyat marhaen indonesia (permai)
10. PNI (partai nasional indonesia)
PEMILU DI INDONESIA
A. Pemilu legislatif
Adalah pemilu yang diadakan untuk memilih anggota DPR,DPD,dan anggota
DPRD, dan yang terakhir adalah presiden dan wakil presiden. Penghitungan
dilaksanakan oleh KPU.
Sistem pemilu berdasarkan pasal 5 UU nomor 10 tahun 2008 tentang
pemilihan umum anggota DPR,DPD,dan DPRD menggunakan sistem pemilu
proporsional terbuka merubah definisi sistem pemilu sebelumnya (2004).
Sistem proporsional terbuka menentukan calon anggota legislatif dengan
ketentuan:
10
1. Calon terpilih ditetapkan dengan batasan prosentase terhadap bilangan
pembagi pemilih (BPP) sebesar 30%.
2. Bila terdapat lebih dari satu calon yang mencapai 30% atau bila sama sekali
tidak ada satu pun yang mencapai 30% maka penentuan calon terpilih
berdasarkan pada nomor urut.
B. Pemilu Eksekutif
Penyelenggaraan pemilu presiden dan wakil presiden sebelum amandemen.
UUD 1945 mengatur secara umum tentang penyelenggaraan pemilihan
presiden dan wakil presiden. Dalam pasal 6 ayat 2 (sebelum amandemen)
dinyatakan bahwa presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dengan suara
yang terbanyak. Anggota MPR terdiri dari DPR ditambah dengan utusan-
utusan daerah dan golongan-golongan. Anggota DPR dan wakil-wakil rakyat
dipilih oleh rakyat melalui pemilu.
Pemilihan presiden dan wakil presiden secara tidak langsung yakni oleh
lembaga negara yang diisi oleh sebagian kecil elit politik dan pemerintahan
terjadi sejak pemilihan presiden soekarno dan moh.Hatta. mereka dipilih oleh
PPKI yang diakui oleh pasal III Aturan peralihan UUD republik indonesia
tahun 1945. Karena saat itu MPR belum dibentuk. Pemilihan secara tidak
langsung ini berlanjut sampai terakhir saat Abdurrahman Wahid terpilih
menjadi presiden RI ke-4.
Sedangkan setelah amandemen lembaga negara ada 8 karena sebelumnya MPR yang
merupakan lembaga tertinggi, akan tetapi setelah amandemen semua lembaga negara
kedudukannya sama.
SEBELUM AMANDEMEN
12
Tugas dan wewenang MPR sebelum perubahan UUD 1945 ada didalam pasal
3 dan pasal 6 UUD 1945 serta dalam pasal 3 ketetapan MPR No.1/MPR/1983, dan
dinyatakan sebagai berikut
1. MPR
a. Sebagai lembaga tinggi negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena
“kekuasaan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR dan MPR
adalah penjelmaan dari seluruh rakyat yang berwenang”
Menetapkan UUD, menetapkan GBHN, mengangkat presiden dan wakil presiden.
b. Susunan keanggotaannya terdiri dari DPR dan utusan daerah serta utusan
golongan yang diangkat.
3. DPR
- Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden
- Memberikan persetujuan atas PERPU
13
- Memberikan persetujuan atas anggaran
- Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta
pertanggungjawaban presiden.
5. MA
Merupakan lembaga tinggi negara dari peradilan tata usaha negara,PN,PA,dan PM.
SETELAH AMANDEMEN
1. MPR
Wewenang MPR berdasarkan pasal 3 dan pasal 8 ayat 2 dan ayat 3 UUD 1945 adalah:
- Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
- Melantik presiden dan wakil presiden
- Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar.
- Memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya.
- Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangfan calon
presiden dan calon wakil presiden meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.
2. DPR
- Membentuk UU yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama
- Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti UU
- Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan
bidang tertentu dan mengintruksikan dalam pembahasan.
- Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
- Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan
pemerintah.
- Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK.
- Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.
14
- Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat.
3. DPD
Menurut pasal 22 D UUD 1945, DPD memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
- Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan
otonomi daerah,hubungan pusat dan daerah, pembentukan,pemekaran,serta
penggabungan daerah, pengelolaan sember daya alam atau sumber ekonomi
lainnya, juga yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat daerah.
- Memberi pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN dan
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,pendidikan,dan agama.
- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mengenai hal” diatas tadi, serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR untuk ditindak lanjuti. DPD ini
bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
4. Presiden
Presiden sebagai kepala negara memiliki tugas dan wewenang berikut:
- Memegang kekuasaan tertinggi atas AD,AL dan AU (pasal 10 UUD 1945)
- Menyatakan perang, membuat perjanjian dan perdamaian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR (pasal 11 UUD 1945)
- Menyatakan negara dalam keadaan bahaya (pasal 12 UUD 1945)
- Mengangkat duta dan konsul.
- Memberi grasi, amnesti, dan rehabilitasi.
- Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.
Presiden sebagai kepala pemerintah memiliki tugas dan wewenang berikut:
- Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD.
- Mengajukan RUU kepada DPR.
- Menetapkan PP untuk menjalankan undang-undang.
- Mengangkat dan memberhentikan menteri-meteri.
6. Mahkamah Agung
Sesuai pasal 24 A ayat 1 MA mempunyai tugas :
- Mengadili pada tingkat kasasi
- Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap
undang-undang.
- Wewenwng lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
7. Mahkamah Konstitusi
- Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar.
15
- Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannnya
diberikan oleh UUD.
- Memutus pembubaran partai politik.
- Memutus perselisihan tentang pemilihan umum.
16
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Indonesia mengalami banyak dinamika demokrasi mulai dari demokrasi
parlementer yang dikuasai oleh partai politik, demokrasi terpimpin yang dikuasai
presiden secara mutlak, dan demokrasi pancasila yg sebelum adanya amandemen
MPR pemegang kekuasaan tertinggi, namun setelah Amandemen kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat. Terjadi juga perubahan pemilihan presiden dari dipilih oleh
MPR menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat. Dan adanya perbedaan tugas dan
wewenang antara sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah diamandemen.
17
2. SARAN
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama yaitu menjunjung tinggi dan
menerapkan nilai-nilai luhur pancasila disegala bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Penulis menyarankan marilah bersama-sama memahami
dan mendalami ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan dapat mengurangi
sedikit hal-hal yang dapat mengacam dan membahayakan pancasila yang tidak hanya
datang dari luar negeri tetapi juga dari dalam negeri, terlebih lagi di era globalisasi
sekarang ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
HUKUM TATA NEGARA RI oleh Sri Hartini SH dan Drs Muchson AP.UT.2000
http://lenamegawati.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Bonar Sidjabat, 'Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia', Majalah Ragi
Buana, 52, 1968
19