MAKALAH
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Dosen Pengampu : Hadi Utomo, Drs., MM.
Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Ulfah Rahmawati 142160053
2. Indah Umestiana 142160054
3. Fadilla Yunike Yasmine 142160055
4. Hafidz Habibillah Fauzi 142160057
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
BAB I MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Pengertian
Budaya berasal dari bahasa Sanskertabudhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, berasal dari
kata colera yang berarti mengolahtanah.Pengertian ini berkembang dalam arti culture, segala aktivitas manusia untuk
mengolahalam. Berikut pengertian dari beberapa ahli:
1. B. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku
yang dipelajari.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milikdiri manusia
dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
5. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dan lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Sebagian besar ahli mengartikan bahwa budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia, dipengaruhi
oleh pandangan evolusionisme, yaitu teori kebudayaan yang berkembang dari tahapan yang paling sederhana menuju
ke tahapan yang lebih kompleks.
B. Perwujudan Kebudayaan
Talcott Parson (Sosiolog) dan al Kroeber (Antropolog) membedakan wujud kebudayaansebagai suatu sistem
dimana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Jj.
Honigmann dalam bukunya The World of Man (1959) membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu: ideas, activities, and
artifact.
Koentjaraningrat mengemukakan kebudayaan digolongkan dalam tiga wujud:
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai nilai, norma-norma, dan peraturan.
Menunjukkan wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak dan tempatnya ada di alam pikiran warga
masyarakat. Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan, yangberfungsi mengatur tindakan manusia dalam
masyarakat sebagai sopan santun.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpoladari manusia itu sendiri.
Wujud ini konkrit karena terdapat manusia yang berinteraksisatu dengan lainnya dalam masyarakat. Lebih
jelasnya tampak dalam bentukperilaku dan bahasa.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud yang terakhir ini disebut pula kebudayaan fisik. Di mana wujud budaya ini hampir seluruhnya
merupakan hasil fisik (aktivitas perbuatan, dan karya semua manusia dalam ma-syarakat). Sifatnya paling
konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto yang berwujud besar ataupun
kecil.
Contohnya: Candi Borobudur (besar), kain batik, dan kancing baju (kecil), teknik bangunan misalnya, cara
pembuatan tembok dengan fondasi rumah yang berbeda bergantung pada kondisi.
C. Substansi (Isi) Utama Budaya
Substansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia
yang bermunculan di daalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk
meupun berupa sistem pengetahuan nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos keberdayaan.
1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk social meupakan suatu akumulasi dari
perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a. Alam sekitar
b. Alam flora di daerah tempat tinggal
c. Alam fauna di daerah tempat tingga
d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
e. Tubuh manusia
f. Sifat dan tingkah laku sesama manusia
g. Ruang dan waktu
Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, mmanusia melakukan tiga cara yaitu :
a. Melalui pengalaman dalam kehidupan social
b. Melalui pengalaman yang diperoleh baik pendidikan formal maupun nonformal
c. Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut sebagai komunikasi simbolis
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang paling baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan, dan dianggappenting oleh
seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.C.Kluchon (1905-1960) mengemukakan, bahwa yang menentukan
orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat universal, sebagai berikut :
a. Hakikat hidup manusia (MH)
b. Hakikat karya manusia (MK)
c. Hakikat waktu manusia (MW)
d. Hakikat alam manusia (MA)
e. Hakikat hubungan antar manusia (MM)
3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa ata masyarakat dalam menjawab atau mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti lebih luas dibandingkan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan sama ada
kepada tuhan, roh atau lainnya. Kepercayaan juga diartikan sebagai suatu keadaan pada saat seseorang
menganggap suatu premis benar.
5. Persepsi
Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang
digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam keidupan. Persepsi terdiri atas :
a. Persepsi sensoris, yaitu persepsi yang terjaadi tanpa menggunakan salah satu indra manusia.
b. Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain.
c. Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat peristiwa atau kejadian di tempat lain, jauh dari tempat
orang yang bersangkutan.
6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan berasal dari bahasa inggris berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya
perilaku warga misalnya, kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda budaya hasil karya
mereka, dilihat dari luar oleh orang asing.
D. Sifat-Sifat Budaya
Sifat hakiki dari kebudayaan diantaranya :
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya
usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan
ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran, gagasan,
konsep, serta keyakinan yang biasa disebut sebagai adat istiadat. Dalam sistem budaya terbentuk unsur-unsur yang
berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga tercipta tata kelakuan manusia yang terwujud dalam unsusr kebudayaan
sebagai satu kesatuan dan berfungsi untuk menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia itu sendiri. Sistem
kebudayaan antara satu daerah dengan daerah lain berbeda jenisnya.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski, (1884-1942) :
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam upaya menguasai alam
sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga pendidikan.
4. Organisasi kekuatan.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Melville J. Herkovits, (1895-1963) :
1. Alat-alat tekhnologi.
2. Sistem ekonomi.
3. Keluarga.
4. Kekuatan politik.
Jenis sistem kebudayaan :
1. Kebudayaan materiel
Hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang alat pengolahan alam (gedung, pabrik, jalan, rumah).
2. Kebudayaan nonmateriel
Hasil cipta dan karsa yang berwujud kebudayaan, adat istiadat, ilu pengetahuan, dsb.
Contohnya :
Volkways (norma kelaziman)
Mores (norma kesusilaan)
Norma hukum
Mode (fashion)
Kebudayaan dilihat dalam dimensi wujudnya :
1. Sistem budaya
Kompleks dari ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.
2. Sistem sosial
Kompleks dari aktivitas serta berpola dari manusia dalam organisasi dan masyarakat.
3. Sistem kebendaan
Wujud kebudayaan fisik atau alat-alat yang diciptakan manusiauntuk kemudahan hidupnya.
F. Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini akan menciptakan atau
mewujudkan suatu kebudayaan. Manusia di ciptakan oleh Tuhan secara lebih sempurna dibanding dengan makhluk
lainnya dengan di bekali akal dan pikiran sehingga mampu untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang baru dan
berdaya guna di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal, pikiran, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, dan perilaku. Hal tersebut membuat manusia dapat menciptakan kebudayaan. Ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yamg diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendukungnya.
Kebudayaan bermanfaat sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang
mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.
Peran-peran kebudayaan :
1. Suatu hubungam pedoman antara manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
5. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimama seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
6. Sebagai modal dasar pembangun
Kebudayaan masyarakat sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahirkan tekhnologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
G. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu
berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar atau disebut
orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa
suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Phisical Environment
Menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim, temperatur, curah hujan, dsb.
2. Cultural Social Environment
Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya (norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai).
3. Environmental Orientation and Representation
Mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process
Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product
Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi
terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.
H. Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia karena kebudayaan mengalami perubahan dan
perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Perkembang itu yang dimaksudkan untuk
kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangna kebudayaan bersifat kompleks dan memliki eksistensi dan
bekesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.
Suatu kelompok sosial tidak akan terhindar daru pengaruh kebudayaan kelompok lain, suatu kelompok akan
mengadopsi kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntutan
yang dihadapi. Dari situ maka terjadi proses perkembangan kebudayaan. Perkembangan zaman juga menjadi
penyembab terjadinya perubahan-perubahan kebudayaan..
Hal yang terpenting dalam proses pengembangangan kebudayaan adalahan degnan adayang kontro atau kendali
terhadap perilaku yang tambak yang ditetampilakn oleh para penganut kebudayaan
I. Problematika Kebudayaan
Beberapa problematika kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal hal buruk
6. Sikap etnosentrisme
7. Perkembangan IPTEK
J. Perubahaan Kebudayaan
Penyebab terjadinya perubahaan lingkungan alam
1. Perubahan lingkungan alam .
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
3. Perubahaan karena penemuaan (discovery).
4. Perubahaan yang terjadi karena suatu masyarakat mengadopsi kebudayaan lain.
5. Perubahaan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa manusia dan kebudayaan berhubungan secara langsung dan tidak
dapat terpisahkan. Terciptanya kebudayaan merupakan hasil pikiran, gagasan, konsep serta keyakinan yang dimiliki
oleh manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta
maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang mana
kala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus
dan tetap berbudaya sebagai mana hakikat kita sebagai manusia.