Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MAKALAH
PEMUDA DAN SOSIALISASI
Dosen Pengampu : Hadi Utomo, Drs., MM.

Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Ulfah Rahmawati 142160053
2. Indah Umestiana 142160054
3. Fadilla Yunike Yasmine 142160055
4. Hafidz Habibillah Fauzi 142160057

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
BAB I MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. Pengertian
Budaya berasal dari bahasa Sanskertabudhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, berasal dari
kata colera yang berarti mengolahtanah.Pengertian ini berkembang dalam arti culture, segala aktivitas manusia untuk
mengolahalam. Berikut pengertian dari beberapa ahli:
1. B. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku
yang dipelajari.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milikdiri manusia
dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
5. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dan lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Sebagian besar ahli mengartikan bahwa budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia, dipengaruhi
oleh pandangan evolusionisme, yaitu teori kebudayaan yang berkembang dari tahapan yang paling sederhana menuju
ke tahapan yang lebih kompleks.
B. Perwujudan Kebudayaan
Talcott Parson (Sosiolog) dan al Kroeber (Antropolog) membedakan wujud kebudayaansebagai suatu sistem
dimana wujud kebudayaan itu adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Jj.
Honigmann dalam bukunya The World of Man (1959) membagi budaya dalam tiga wujud, yaitu: ideas, activities, and
artifact.
Koentjaraningrat mengemukakan kebudayaan digolongkan dalam tiga wujud:
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai nilai, norma-norma, dan peraturan.
Menunjukkan wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak dan tempatnya ada di alam pikiran warga
masyarakat. Kebudayaan ideal ini disebut pula tata kelakuan, yangberfungsi mengatur tindakan manusia dalam
masyarakat sebagai sopan santun.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpoladari manusia itu sendiri.
Wujud ini konkrit karena terdapat manusia yang berinteraksisatu dengan lainnya dalam masyarakat. Lebih
jelasnya tampak dalam bentukperilaku dan bahasa.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud yang terakhir ini disebut pula kebudayaan fisik. Di mana wujud budaya ini hampir seluruhnya
merupakan hasil fisik (aktivitas perbuatan, dan karya semua manusia dalam ma-syarakat). Sifatnya paling
konkret dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto yang berwujud besar ataupun
kecil.
Contohnya: Candi Borobudur (besar), kain batik, dan kancing baju (kecil), teknik bangunan misalnya, cara
pembuatan tembok dengan fondasi rumah yang berbeda bergantung pada kondisi.
C. Substansi (Isi) Utama Budaya
Substansi utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia
yang bermunculan di daalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk
meupun berupa sistem pengetahuan nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos keberdayaan.
1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk social meupakan suatu akumulasi dari
perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a. Alam sekitar
b. Alam flora di daerah tempat tinggal
c. Alam fauna di daerah tempat tingga
d. Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
e. Tubuh manusia
f. Sifat dan tingkah laku sesama manusia
g. Ruang dan waktu
Untuk memperoleh pengetahuan tersebut, mmanusia melakukan tiga cara yaitu :
a. Melalui pengalaman dalam kehidupan social
b. Melalui pengalaman yang diperoleh baik pendidikan formal maupun nonformal
c. Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut sebagai komunikasi simbolis
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang paling baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan, dan dianggappenting oleh
seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.C.Kluchon (1905-1960) mengemukakan, bahwa yang menentukan
orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat universal, sebagai berikut :
a. Hakikat hidup manusia (MH)
b. Hakikat karya manusia (MK)
c. Hakikat waktu manusia (MW)
d. Hakikat alam manusia (MA)
e. Hakikat hubungan antar manusia (MM)
3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa ata masyarakat dalam menjawab atau mengatasi
berbagai masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti lebih luas dibandingkan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan sama ada
kepada tuhan, roh atau lainnya. Kepercayaan juga diartikan sebagai suatu keadaan pada saat seseorang
menganggap suatu premis benar.
5. Persepsi
Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang
digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam keidupan. Persepsi terdiri atas :
a. Persepsi sensoris, yaitu persepsi yang terjaadi tanpa menggunakan salah satu indra manusia.
b. Persepsi telepati, yaitu kemampuan pengetahuan kegiatan mental individu lain.
c. Persepsi clairvoyance, yaitu kemampuan melihat peristiwa atau kejadian di tempat lain, jauh dari tempat
orang yang bersangkutan.
6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan berasal dari bahasa inggris berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya
perilaku warga misalnya, kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda budaya hasil karya
mereka, dilihat dari luar oleh orang asing.
D. Sifat-Sifat Budaya
Sifat hakiki dari kebudayaan diantaranya :
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya
usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan
ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran, gagasan,
konsep, serta keyakinan yang biasa disebut sebagai adat istiadat. Dalam sistem budaya terbentuk unsur-unsur yang
berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga tercipta tata kelakuan manusia yang terwujud dalam unsusr kebudayaan
sebagai satu kesatuan dan berfungsi untuk menetapkan tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia itu sendiri. Sistem
kebudayaan antara satu daerah dengan daerah lain berbeda jenisnya.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski, (1884-1942) :
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat didalam upaya menguasai alam
sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat dan lembaga pendidikan.
4. Organisasi kekuatan.
Unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Melville J. Herkovits, (1895-1963) :
1. Alat-alat tekhnologi.
2. Sistem ekonomi.
3. Keluarga.
4. Kekuatan politik.
Jenis sistem kebudayaan :
1. Kebudayaan materiel
Hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang alat pengolahan alam (gedung, pabrik, jalan, rumah).
2. Kebudayaan nonmateriel
Hasil cipta dan karsa yang berwujud kebudayaan, adat istiadat, ilu pengetahuan, dsb.
Contohnya :
 Volkways (norma kelaziman)
 Mores (norma kesusilaan)
 Norma hukum
 Mode (fashion)
Kebudayaan dilihat dalam dimensi wujudnya :
1. Sistem budaya
Kompleks dari ide, gagasan, nilai, peraturan, dsb.
2. Sistem sosial
Kompleks dari aktivitas serta berpola dari manusia dalam organisasi dan masyarakat.
3. Sistem kebendaan
Wujud kebudayaan fisik atau alat-alat yang diciptakan manusiauntuk kemudahan hidupnya.
F. Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini akan menciptakan atau
mewujudkan suatu kebudayaan. Manusia di ciptakan oleh Tuhan secara lebih sempurna dibanding dengan makhluk
lainnya dengan di bekali akal dan pikiran sehingga mampu untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang baru dan
berdaya guna di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal, pikiran, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, dan perilaku. Hal tersebut membuat manusia dapat menciptakan kebudayaan. Ada hubungan
dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia namun manusia itu sendiri adalah
produk kebudayaan dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yamg diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendukungnya.
Kebudayaan bermanfaat sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang
mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.
Peran-peran kebudayaan :
1. Suatu hubungam pedoman antara manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
5. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimama seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
6. Sebagai modal dasar pembangun
Kebudayaan masyarakat sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.
Hasil karya masyarakat melahirkan tekhnologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi masyarakat terhadap lingkungan didalamnya.
G. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu
berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar atau disebut
orang asing. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa
suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Phisical Environment
Menunjuk kepada lingkungan natural seperti flora, fauna, iklim, temperatur, curah hujan, dsb.
2. Cultural Social Environment
Meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya (norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai).
3. Environmental Orientation and Representation
Mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process
Meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product
Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi
terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.
H. Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia karena kebudayaan mengalami perubahan dan
perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Perkembang itu yang dimaksudkan untuk
kepentingan manusia itu sendiri. Perkembangna kebudayaan bersifat kompleks dan memliki eksistensi dan
bekesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.
Suatu kelompok sosial tidak akan terhindar daru pengaruh kebudayaan kelompok lain, suatu kelompok akan
mengadopsi kebudayaan tertentu bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntutan
yang dihadapi. Dari situ maka terjadi proses perkembangan kebudayaan. Perkembangan zaman juga menjadi
penyembab terjadinya perubahan-perubahan kebudayaan..
Hal yang terpenting dalam proses pengembangangan kebudayaan adalahan degnan adayang kontro atau kendali
terhadap perilaku yang tambak yang ditetampilakn oleh para penganut kebudayaan
I. Problematika Kebudayaan
Beberapa problematika kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal hal buruk
6. Sikap etnosentrisme
7. Perkembangan IPTEK
J. Perubahaan Kebudayaan
Penyebab terjadinya perubahaan lingkungan alam
1. Perubahan lingkungan alam .
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain.
3. Perubahaan karena penemuaan (discovery).
4. Perubahaan yang terjadi karena suatu masyarakat mengadopsi kebudayaan lain.
5. Perubahaan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa manusia dan kebudayaan berhubungan secara langsung dan tidak
dapat terpisahkan. Terciptanya kebudayaan merupakan hasil pikiran, gagasan, konsep serta keyakinan yang dimiliki
oleh manusia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Dalam ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta
maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
B. Saran
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang mana
kala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus
dan tetap berbudaya sebagai mana hakikat kita sebagai manusia.

BAB II PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


A. PENDUDUK
1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah,
tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
2. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat dihitung sebagai perubahan
dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.
Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk
pada pertumbuhan penduduk dunia.
Contoh faktanya pada penduduk Indonesia yang setiap tahun selalu terjadi penambahan jumlah
penduduk dengan jumlah yang sangat besar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan
penduduk di Indonesia yaitu :
a. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta peradaban manusia terutama di bidang
teknologi baru, pelayanan, pendidikan, komunikasi dan lain-lain.
b. Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik sebelumnya didalam
kehidupannya baik material maupun intelektualnya.
c. Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan sumber alam serta dukungan yang di perlukan lainnya.
d. Keamanan dan kestabilan Negara terutama setelah pemerintah orde baru dengan titik perhatian utama kepada
usaha di bidang pembangunan telah membawa pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk:
a. Kelahiran--Kelahiran dapat berlangsung cepat karena teknologi kesehatan, maka kenaikan jumlah penduduk
pun dapat melonjak drastis.
b. Kematian--Apabila kematian bertambah maka angka kependudukan pun akan berkurang.
c. Imigrasi--Apabila setiap penduduk pindah ke kota dan membuat ktp baru, maka akan terdapat dua identitas
yang akan mempersulit sensus penduduk.
3. Pengertian Angka Kelahiran
Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali
pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000
penduduk.
4. Rumusan Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah
kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR =
n/((p)(1000)), dimana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat
penghitungan.
5. Dinamika penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke
waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan
penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau
penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
B. MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang
keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi
tradisi dan mengatur kehidupannya.
2. Fungsi Masyarakat
Adapun fungsi masyarakat bagi kehidupan manusia menurut Suhadi adalah:
a. Untuk melindungi anggota masyarakat atau untuk menghindari segala penderitaan, perpecahan, perselisihan
dan segala bentuk kejahatan yang timbulkan oleh individu maupun kelompok yang ada dalam masyarakat
atau dari luar masyarakat itu sendiri.
b. Untuk menyususn kelangsungan hidup, manusia menuju tertib dan damai sesuai dengan cita-cita warga
masyarakat yang bersangkutan yang mudah bersatu dalam mayarakat.
c. Sistem komunikasi akan lebih lancar apabila dibandingkan dalam bentuk individu, karena masyarakat itu
dapat berbicara menggunakan bahasa, mengetahui adat istiadat.
3. Unsur-unsur Masyarakat
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan
bersama.
4. Tatanan Masyarakat
Terbentuknya suatu kelompok dalam masyarakat akan memiliki suatu aturan atau sistem yang mengatur
kehidupan kelompok tersebut. Dalam kelompok masyarakat tersebut biasanya memiliki sistem atau aturan yang
sengaja dibuat untuk mengatur keharmonisan hidup bermasyarakat. Biasanya kondisi tersebut itulah yang disebut
dengan tatanan masyarakat. Peraturan-peraturan yang telah dibuat didistribusikan kembnali kepada masyarakat
lengkap dengan konsekuensi apabila menaati peraturan dan sanksi apabila melanggar peraturan atas setiap
pelanggaran aturan yang telah dibuat. Tatanan masyarakat diatur mulai dari struktur terendah hingga pada struktur
yang tertinggi. Misalnya di kalangan lapisan masyarakat yang paling rapat hubunganya dibentuklah tatanan
masyarakat sebagai suatu kerukunan warga dan kerukunan bertetangga yang lebih dikenal dengan istilah RW dan
RT.
C. KEBUDAYAAN
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya
manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai
untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan
filsafat dan ilmu pengetahuan.
2. Keanekaragaman Suku Budaya Indonesia
Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan ragam budaya dan alam yang ada. Dengan alasan
inilah kita sebagai warga negara patut bersyukur dan bangga akan kekayaan yang dimiliki oleh Negara ini yang
belum tentu dimiliki oleh Negara lain. Wujud syukur yang dapat kita tuangkan adalah dengan menjaga dan
melestarikannya agar tetap terjaga dan dapat diwariskan untuk anak cucu kita kelak nanti. Beberapa suku Budaya
yang terdapat di Indonesia antara lain Batak, Jawa, Sasak, Gorontalo, Asmat, Dayak, dan masih banyak lagi. Pada
suku-suku tersebut terdapat keunikan lainnya di antaranya seperti rumah adat, tarian daerah, sampai dengan ke
tempat pariwisata. Dengan budaya yang mempunyai ciri khas serta keunikan masing-masing itulah yang membuat
Indonesia dikenal oleh Negara lain.
Melihat dari keragaman tersebut perlu untuk di lestarikan. Namun tantangan terberat pada zaman dewasa
ini adalah era globalisasi ini yang menganggap bahwa budaya tradisional merupakan budaya yang ketinggalan
zaman, selain itu tantangan yang datang dari buadya barat pun tak kalah ganasnya. Oleh karena itu sudah saatnya
kita sebagai warga negara Indonesia sendirilah yang harus menjaga dan melestarikan keragaman dan kekayaannya.
D. HUBUNGAN ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Penduduk
adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan–peraturan yang
berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang
mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian
menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut.
E. MASALAH SOSIAL DAN JENIS MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah
sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
F. BUDAYA BARAT
Di zaman yang modern ini, kebudayaan barat lebih banyak diminati oleh masyarakat. Memang, hal tersebut
membawa dampak positif. Namun, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita terima secara mentah
begitu saja juga dapat memberikan dampak negatif dalam beberapa bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal
baru yang mengacu pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit mulai tereleminasi
karena kalah popularitas dengan kebudayaan barat.
Dampak positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:
1. Kemajuan teknologi dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan
alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
2. Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:
1. Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode berbusana. Munculnya
sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga.
2. Pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sangat bertentangan dengan
kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
C. Kesimpulan
Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan adalah tiga hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Di mana
penduduk adalah perkumpulan antar individu-individu yang menempati wilayah tertentu. Dari penduduk tersebut
terbentuklan kelompok masyarakat yang mep;unyai tujuan dan aturan yang sama. Begitu pula kebudayaan terlahir dari
adanya masyarakat.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk dari waktu-kewaktu berakibat kepadatan penduduk pada suatu
daerah. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah membuat aturan-aturan yang dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya pada negara Indonesia terbentuklah program KB (keluarga Berencana) di
mana warga negara di anjurkan memiliki dua anak saja.
Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama,
dan Budaya. Budaya merupakan warisan yang di wariskan ke generasi-generasi berikutnya berupa cara hidup yang
berkembang yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok.
BAB III INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. INDIVIDU
1. Pengertian Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki
karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
2. Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju atau dewasa dan biasa disebut
proses asosiasi. Proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena
pengaruh.
Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan.
a. Faktor Biologis -- Setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama. Ini disebakan
oleh adanya warisan biologis yang bersifat khusus.
b. Faktor Geografis -- Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya begitu
pula sebaliknya.
c. Faktor Kebudayaan Khusus -- Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun,
tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga
memiliki kepribadian yang sama juga.
3. Tahap Pertumbuhan Individu
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi:
a. Masa vital (umur 0-2th): Mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu seorang
individu baru dilahirkan di dunia.
b. Masa estetik (umur 2-7th): Mempelajari panca indra pada tubuh individu tersebut.
c. Masa intelektual (umur 7-13/14th): Mempelajari segala hal tentang sosialisasi dan mempelajarinya di
lingkungan keluarga dan sekolah.
d. Masa remaja (umur13/14–20/21th): Pembelajaran mengetahui hal baik/buruk yang akan menentukan karakter
dimasa akan datang.
e. Masa usia mahasiswa: Sudah dapat menguji diri lebih lanjut dalam kehidupan, menghasilkan
keterampilan/kemampuan untuk kehidupannya.
B. KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang (individu) yang masih memiliki hubungan
darah. Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang merupakan suatu komponen kecil dalam
masyarakat dan menghasilkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
2. Jenis Keluarga
Keluarga memiliki beberapa jenis, yaitu:
a. Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
b. Keluarga besar yang terdiri dari suami, istri, dan anak, juga ditambah saudara lainnya, baik kakek, nenek,
mantu, cucu, cicit ataupun sepupu, ipar yang berasal dari pihak suami atau pihak istri.
c. Keluarga campuran yang terdiri dari suami, istri, anak kandung dan anak tiri atau anak angkat.
d. Keluarga menurut hukum umum yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terkait dalam perkawinan yang
sah, dan anak-anak mereka yang tinggal bersama.
e. Keluarga orang tua tunggal terdiri dari salah satu pria atau wanita, ciri keluarga ini disebabkan karena
bercerai, berpisah, atau ditinggal mati, dan anak-anak mereka yang tinggal bersama.
f. Keluarga hidup bersama yaitu terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang tinggal bersama mereka,
mempunyai hak, dan tanggung jawab bersama, serta memiliki kekayaan bersama
g. Keluarga serial yang terdiri dari suami istri yang sudah menikah dan bisa jadi telah memiliki anak, tetapi
kemudian bercerai dan massing-masih menikah kembali lalu memiliki anak-anak dengan pasangannya
masing-masing
h. Keluarga gabungan/komposit yaitu terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya, atau
kebalikannya
i. Keluarga tinggal bersama terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa adanya ikatan perkawinan
yang sah.
3. Tugas Pokok Keluarga
a. Memihara fisik keluarga
b. Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas anggotanya sesuai peranannya masing-masing
d. Sosialisasi anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat
g. Membangkitkan dorongan dan menyemangatkan para anggota keluarganya.
4. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam
atau oleh keluarga tersebut.
a. Fungsi Biologis -- Keluarga dapat memberikan persiapan perkawinan bagi anak-anaknya berupa pengetahuan
kehidupan bereproduksi suami-istri, mengatur rumah tangga, memelihara pendidikan bagi anak-anak.
b. Fungsi Pemeliharaan -- Keluarga dapat memberikan perlindungan seperti menyediakan rumah sebagai tempat
berlindung, memelihara kesehatan, memberikan pengamanan dari bahaya.
c. Fungsi Ekonomi -- Keluarga berkewajiban memberikan kebutuhan pokok seperti sandang pangan dan tempat
tinggal.
d. Fungsi Keagamaan (Religius) -- Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran agama
sesuai yang dianutnya.
e. Fungsi Social -- Keluarga berperan untuk memperkenalkan nilai-nilai dan sikap baik yang dianut oleh
masyarakat pada anak-anaknya seperti mempelajari peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak.
f. Fungsi Afektif -- Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya
terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
g. Fungsi Pendidikan -- Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan
menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa
memberikan didikan informal diluar sekolah.
C. MASYARAKAT
1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat
istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
2. Fungsi Masyarakat
Adapun fungsi masyarakat bagi kehidupan manusia menurut Suhadi adalah:
d. Untuk melindungi anggota masyarakat atau untuk menghindari segala penderitaan, perpecahan, perselisihan
dan segala bentuk kejahatan yang timbulkan oleh individu maupun kelompok yang ada dalam masyarakat
atau dari luar masyarakat itu sendiri.
e. Untuk menyususn kelangsungan hidup, manusia menuju tertib dan damai sesuai dengan cita-cita warga
masyarakat yang bersangkutan yang mudah bersatu dalam mayarakat.
f. Sistem komunikasi akan lebih lancar apabila dibandingkan dalam bentuk individu, karena masyarakat itu
dapat berbicara menggunakan bahasa, mengetahui adat istiadat.
3. Unsur-unsur Masyarakat
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan
bersama.
4. Tatanan Masyarakat
Terbentuknya suatu kelompok dalam masyarakat akan memiliki suatu aturan atau sistem yang mengatur
kehidupan kelompok tersebut. Dalam kelompok masyarakat tersebut biasanya memiliki sistem atau aturan yang
sengaja dibuat untuk mengatur keharmonisan hidup bermasyarakat. Biasanya kondisi tersebut itulah yang disebut
dengan tatanan masyarakat. Peraturan-peraturan yang telah dibuat didistribusikan kembnali kepada masyarakat
lengkap dengan konsekuensi apabila menaati peraturan dan sanksi apabila melanggar peraturan atas setiap
pelanggaran aturan yang telah dibuat. Tatanan masyarakat diatur mulai dari struktur terendah hingga pada struktur
yang tertinggi. Misalnya di kalangan lapisan masyarakat yang paling rapat hubunganya dibentuklah tatanan
masyarakat sebagai suatu kerukunan warga dan kerukunan bertetangga yang lebih dikenal dengan istilah RW dan
RT.
5. Golongan Masyarakat
a. Masyarakat Sederhana -- Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
b. Masyarakat Maju -- Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan
sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta
tujuan tertentu yang akan dicapai.
c. Masyarakat Non-Industri -- Kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
d. Masyarakat Industri -- Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-
kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian
atau kelompok-kelompok masyarakat industri.
D. HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Aspek individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok
tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan
eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Individu, keluarga dan masyarakat mempunyai masalah sosial. Dalam setiap individu, manusia mempunyai
sifatnya masing-masing. Sifat-sifat atau kepribadian itulah yang biasanya bisa berdampak positif dan negatif pada suatu
keluarga dan masyarakat. Individu yang bersifat positif akan dapat mendapatkan kemajuan dalam bersosialisasi di
lingkungannya, sedangkan suatu individu yang bersifat negatif akan berdampak buruk untuk keluarga maupun
masyarakat. Dari suatu sifat negatif bisa menimbulkan masalah sosial yang berdampak kurang baik bagi individu itu
sendiri.
E. URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan tempat tinggal penduduk dari desa ke kota. Orang yang melakukan hal ini
disebut urban. Urbanisasi dari sudut pandang sosial dapat menimbulkan masalah sosial seperti masalah ekonomi karena
terlalu banyaknya penduduk di suatu tempat sehingga kekurangan bahan pangan ataupun menyebabkan lingkungan
kumuh.
Faktor penyebab urbanisasi:
1. Faktor penarik
Seperti kehidupan kota yang lebih modern, sarana dan prasarana kota lebih lengkap, banyak lapangan
pekerjaan di kota dan pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas.
2. Faktor pendorong
Seperti lahan pertanian semakin sempit, merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya, menganggur
karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa, terbatasnya sarana dan prasarana di desa, diusir dari desa asal dan
memiliki impian kuat menjadi orang kaya.
F. MASALAH INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Pada umumnya masalah yang terjadi antara individu, keluarga dan masyarakat adalah masalah-masalah yang
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Agama
2. Tata Karma
3. Sosialisasi
4. Perlindungan
5. Keharmonisan
6. Pendidikan
Contoh-contoh masalah individu, keluarga, dan masyarakat :
1. Masalah Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota masyarakat kedalam lapisan social
sebagai berikut :
a. Ukuran kekayaan
b. Ukuran kekuasaan
c. Ukuran kehormatan
d. Ukuran ilmu pengetahuan
2. Masalah Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan -- Fasilitas di kota lebih lengkap dari pada di desa, akibatnya secara
tidak langsung daya saing penduduk kota lebih baik dari pada penduduk desa, ekonomi di desa lebih lamban
berkembang daripada di kota. Dari sisi lingkungan, lingkungan di desa lebih baik daripada di kota
karena kepadatan penduduk di kota lebih padat daripada di desa.
3. Masalah Pertentangan Sosial -- Pertentangan sosial adalah suatu kegiatan yang menentang ilmu-ilmu sosial yang
biasanya terjadi karena kesalahpahaman. Contoh pertentangan sosial adalah tawuran, kerusuhan, perang antar
suku.
BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI
A. PEMUDA
1. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum
memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang
kini telah berlangsung.
2. Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat
kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan
kreativitas, yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau
gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
d. Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat
yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin
Murni generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif
maupun dalam arti kuantitatif.
g. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
h. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi
muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka
untuk membela dan mempertahankan NKRI.
i. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila
secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.
3. Pengembangan Potensi Generasi Muda
Pengembangan potensi dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Orang tua dapat mengembangkan
potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh
anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.
Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui hobi atau kesenangan masing-masing,
contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat sebuah band atau
mengikuti kursus bermain musik.
Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian
generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba
menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada
teknologi mereka sendiri.
4. Masalah-masalah Generasi Muda
Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai
berikut :
a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan pemuda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan
informal.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
dikalangan generasi muda.
e. Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
g. Penyalahgunaan obat narkotika dan zat adiktif yang merusak fisik dan mental bangsa.
h. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
i. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
j. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
k. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya.
5. Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda
a. Kurangnya kesadaran dalam mengendalikan diri
Disini peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri, orang tua
bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan
b. Kurangnya waktu bersama keluarga
Berkumpul bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja, karena
pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan masalah kepada orang tua atau orang
yang lebih tua didalam keluarga demi mendapat sebuah solusi yang benar.
c. Masalah ekonomi keluarga
Faktor inilah yang mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya bahkan meningkat
ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang
diinginkannya .
6. Usaha Menanggulangi Permasalahan Pemuda
Cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan pemuda diantaranya orang tua harus sering
menasehati, memberi bimbingan, dan memberi pengarahan kepada anaknya agar menjadi pemuda yang mudah
bersosialisasi dan bisa hidup mandiri tanpa upaya dan dana orang tuanya. Hal ini bergantung pada diri pemuda itu
sendiri. Jika menurut mereka nasehat tersebut dapat membantu untuk mengatasi permasalahannya, maka mereka
akan melakukannya. Dan jika mereka tidak membutuhkan nasehat, maka mereka tidak akan melakukannya.
B. SOSIALISASI
1. Pengertian Sosialisasi
Secara umum sosialisasi adalah suatu proses belajar yang dilakukan oleh seorang individu untuk
bertingkah laku berdasarkan batasan-batasan yang telah ada dan diakui di dalam masyarakat. Definisi lain
sosialisasi yaitu suatu proses dalam hidup seorang individu untuk mempelajari berbagai macam kebiasaan seperti
cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat dengan maksud supaya dapat
diterima oleh masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi
Adapun beberapa tujuan sosialisasi dalam masyarakat, diantaranya:
a. Untuk mengetahui nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dalam masyarakat.
b. Untuk membantu mengendalikan berbagai fungsi organik, yang dipelajari dari latihan mawas diri yang baik
dan tepat.
c. Untuk mengetahui lingkungan sosial dan budaya baik itu tempat seorang individu tinggal maupun lingkungan
sosial yang baru supaya dirinya terbiasa dengan nilai maupun norma yang berlaku di dalam masyarakat.
d. Untuk melatih kemampuan berkomunikasi secara baik dan mengembangkan kemampuan lainnya seperti
kemampuan bercerita, membaca, dan menulis.
e. Untuk melatih keterampilan dan juga pengetahuan yang diperlukan supaya dapat melangsungkan hidup di
dalam masyarakat.
f. Dan untuk menanamkan kepada seorang individu tentang nilai-nilai dan kepercayaan yang terdapat dalam
masyarakat.
3. Fungsi Sosialisasi
Proses sosialisasi dalam masyarakat memiliki 2 fungsi utama, diantaranya:
a. Dari segi kepentingan individu
Sosialisasi bertujuan supaya seorang individu dapat mengenal, mengakui dan menyesuaikan dirinya
dengan nilai, norma dan struktur sosial yang terdapat dalam masyarakat.
b. Dari segi kepentingan masyarakat
Sosialisasi bertujuan sebagai alat untuk pelestarian, penyebarluasan dan mewariskan nilai, norma serta
kepercayaan yang terdapat di dalam masyarakat. Sehingga nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan tersebut
dapat terpelihara oleh semua anggota masyarakat.
4. Jenis-jenis Sosialisasi
a. Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani oleh seseorang saat masih anak-anak, dan
sosialisasi ini menjadi pintu bagi seseorang untuk memasuki keanggotaan di dalam masyarakat. Tempat
sosialisasi primer yaitu keluarga, karena seseorang lahir dan pertama menjalani hidup di dalam lingkungan
keluarganya. Sosialisasi jenis ini akan mempengaruhi seorang individu untuk dapat membedakan mana
dirinya sendiri dengan orang-orang yang berada di sekitarnya.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder memperkenalkan kepada seorang individu tentang lingkungan masyarakat.
Sosialisasi ini mengajarkan nilai-nilai yang baru di luar lingkungan keluarga misalnya seperti lingkungan
bermain, sekolah dan sebagainya.
5. Media Sosialisasi
a. Keluarga: Melalui lingkungan keluarga, seseorang juga akan mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan.
b. Teman: Saat proses sosialisasi dengan temannya, seseorang anak akan mempelajari norma-norma dan nilai-
nilai yang baru.
c. Sekolah: Lembaga pendidikan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada seorang anak karena
disana tempat untuk menimba ilmu, melatih keterampilan, melatih kemandirian.
d. Media Massa: Media massa dapat mempengaruhi dan mengajarkan kepada seorang individu tentang berbagai
macam hal yang belum dia ketahui, baik itu hal yang positif ataupun hal yang negatif.
6. Manfaat Sosialisasi
Manfaat sosialisasi yaitu supaya seorang individu dapat mengenal, menerima dan menyesuaikan dirinya
dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Bukan hanya itu saja, sosialisasi juga
memiliki manfaat untuk melestarikan, menyebarluaskan dan mewariskan nilai-nilai, norma-norma dan
kepercayaan yang ada di dalam masyarakat supaya tetap terjaga serta terpelihara oleh semua anggota masyarakat.
C. SOSIALISASI PEMUDA
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seorang pemuda menjadi
tahu bagaimana harus bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau
belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab.
Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan
sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana
cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan
keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk
individual bagi pemuda.
D. PERANAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA
Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses
sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda saat ini.
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh
karena itu, segera setelah proklamasi, pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer,
diantaranya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pendobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru
(ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu
pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :
1. Agent of change
2. Agent of development
3. Agent of modernization
Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat
kearah perubahan yang lebih baik. Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan
pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Sebagai agent of modernization, mahasiswa
bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembahruan.

Anda mungkin juga menyukai