Disusun oleh:
20184030070
3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan dan kehangatan)
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.
2) Mempertahankan keintiman.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak – anaknya.
Tabel 1. Tahap III Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan anak usia pra sekolah dan
Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang Bersamaan.
Tugas-Tugas Perkembangan
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga
Keluarga
Karena daya tahan spesifik terhadap banyak bakteri dan penyakit virus dan
paparan yang meningkat, anak-anak usia prasekolah sering menderita sakit dengan
satu penyakit infeksi minor secara bergantian. Penyakit infeksi sering terjadi bolak-
balik dalam keluarga. Sering ke dokter, merawat anak-anak yang sakit, kembali ke
rumah untuk menjemput anak sakit dari taman kanak-kanak merupakan krisis
mingguan. Jadi kontak anak dengan penyakit infeksi dan menular dan kerentanan
umum mereka terhadap penyakit merupakan masalah-masalah kesehatan utama.
Kecelakaan, jatuh, luka bakar dan laserasi juga cukup sering terjadi. Kejadian-
kejadian ini lebih sering ditemukan dalam keluarga besar, keluarga di mana pengasuh
dewasa tidak ada (orangtua sering tidak di rumah), dan keluarga dengan pendapatan
rendah. Keamanan lingkungan dan pengawasan anak yang adekuat merupakan kunci
untuk mengurangi kecelakaan.
Peran yang lebih matang juga diterima oleh anak-anak usia prasekolah, yang
secara perlahan-lahan menerima lebih banyak tanggungjawab perawatan dirinya
sendiri, plus membantu ibu atau ayah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Di
sini bukan produktifitas anak yang penting, melainkan proses belajar yang
berlangsung.
Penelitian yang cukup terkenal ini paralel dengan laporan dan observasi para
konselor keluarga bahwa hubungan perkawinan sering mengalami keguncangan
dalam tahap siklus ini. Sebenarnya, banyak sekali perceraian yang terjadi dalam
tahun-tahun seperti ini karena ikatan perkawinan yang lemah atau tidak memuaskan.
Privasi dan waktu bersama merupakan kebutuhan yang utama. Konseling perkawinan
dan kelompok-kelompok pertemuan perkawinan merupakan sumber-sumber yang
penting dikalangan kelas menengah. Akan tetapi keluarga tanpa sumber-sumber
ekonomi, hanya memiliki bantuan yang terbatas untuk memperkokoh upaya
penyelamatan perkawinan. Terdapat trend bagi para pastur dan pendeta untuk menjadi
terlatih sebagai konselor perkawinan dan konselor keluarga yang tidak bisa
mengupayakan terapi pribadi.
Pisah dari orangtua juga sulit bagi anak-anak usia prasekolah. Pisah dapat
terjadi karena orangtua pergi bekerja, ke rumah sakit, melakukan perjalanan atau
berlibur. Persiapan keluarga untuk pisah dengan anak sangat penting dalam
membantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan.
Kedua orangtua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk
mengawetmudakan mereka sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas-
tugas dan tanggungjawab di rumah. Orangtua dari golongan kelas rendah dan orang
tunggal sering tidak punya kesempatan untuk melakukan hal ini, dan keluarga-
keluarga ini mendapat kepuasan paling sedikit terhadap pergaulan mereka dan
komunitas yang lebih luas karena posisi mereka yang terasing dan kekurangan
sumber-sumber yang tersedia bagi mereka.
4. Masalah Anak Usia Pra Sekolah
Banyak sekali masalah kesehatan yang telah diidentifikasi sepanjang
pembahasan kita tentang keluarga dengan anak usia prasekolah. Seperti telah
dinyatakan sebelumnya, masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit-
penyakit menular yang lazim pada anak dan jatuh, luka bakar, keracunan dan
kecelakaan-kecelakaan yang lain yang terjadi selama usia prasekolah.
1 Sifat masalah
· Aktual (Tidak/kurang sehat) 3
· Ancaman kesehatan 2 1
· Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
· Mudah 2
· Sebagian 1 2
· Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
· Tinggi 3
· Sedang 2 1
· Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
· Masalah berat, harus segera 2
ditangani 1 1
· Ada masalah, tetapi tidak perlu
segera ditangani 0
· Masalah tidak dirasakan
Skoring :
a. Kriteria 1
Sifat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang
pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga
b. Kriteria 2
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan terjangkaunya
faktor-faktor sebagai berikut :
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
2) Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
3) Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
4) Sumber daya masyarakat dalam bentuk fadsilitas, organisasi dalam masyarakat dan
dukungan masyarakat
a. Kriteria 3
Potensi masalah dapat dicegah, faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah.
4) Adanya kelompok ‘high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.
b. Kriteria 4
Menonjolnya masalah, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang terlebih
dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah. Diakses pada 8 April 2019
darihttps://www.academia.edu/10000021/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KELU
ARGA_DENGAN_ANAK_USIA_PRASEKOLAH